Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


Mata Kuliah : Seminar
Program Studi : Magister Pariwisata Budaya dan Keagamaan
Hari/Tanggal : Kamis/ 22 Juni 2023
Waktu : 100 menit
Dosen : Dr. I Made Arsa Wiguna, SST. Par., M.Pd.H
Nama Mahasiswa : Made Novita Dwi Lestari
NIM : 2224191002

1. Dalam menyusun latar belakang masalah penelitian, terdapat beberapa prinsip-prinsip


yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah penjelasan tentang prinsip-prinsip tersebut:

a. Relevansi: Latar belakang masalah haruslah relevan dengan topik penelitian


yang sedang diinvestigasi. Jelaskan secara jelas dan terperinci mengapa masalah
tersebut penting untuk diteliti dan bagaimana penelitian tersebut dapat
memberikan kontribusi pada bidang pengetahuan yang lebih luas.
b. Rasionale: Sampaikan alasan yang mendasari pemilihan topik penelitian.
Jelaskan mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dan apa yang
membuatnya bernilai. Identifikasi kekurangan atau celah dalam penelitian
sebelumnya dan gambarkan bagaimana penelitian akan mengisi kesenjangan
tersebut.
c. Kepentingan: Gambaran manfaat potensial dari penelitian. Jelaskan mengapa
penelitian ini relevan bagi masyarakat, dunia akademik, atau bidang yang
sedang diteliti. Tekankan bagaimana hasil penelitian dapat memberikan
sumbangan berharga dan solusi untuk masalah yang ada.
d. Konteks sejarah: Letakkan masalah penelitian dalam konteks sejarah yang
relevan. Jelaskan bagaimana masalah ini telah dikaji sebelumnya,
pengembangan teori dan penelitian yang berkaitan, serta temuan-temuan
penting yang ada..
e. Kebaruan: kontribusi baru yang dapat berikan melalui penelitian. Identifikasi
juga bagian-bagian tertentu yang belum tercakup atau perlu diperdalam dalam
penelitian sebelumnya.
f. Keterbatasan penelitian: Batasan-batasan yang ada dalam penelitian, baik itu
dari segi waktu, sumber daya, atau aspek metodologi. Ini akan menjaga
kejelasan dan integritas sebuah penelitian.
g. Sumber daya dan aksesibilitas: sumber daya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penelitian, seperti akses ke data, peralatan, atau koleksi referensi.
h. Kesesuaian dengan tujuan penelitian: Latar belakang masalah yang disajikan
harus secara langsung terkait dengan tujuan penelitian.
2. Ada beberapa alasan mengapa seorang peneliti harus memulai dari menemukan
permasalahan terlebih dahulu sebelum menentukan judul penelitian yaitu:
a. Identifikasi kebutuhan: Dengan memulai dari menemukan permasalahan,
peneliti dapat mengidentifikasi kebutuhan yang relevan dengan bidang studi
mereka. Ini membantu mereka memastikan bahwa penelitian yang mereka
lakukan memiliki kontribusi yang signifikan dan relevan terhadap pengetahuan
yang ada.
b. Fokus penelitian: Dengan menemukan permasalahan terlebih dahulu, peneliti
dapat memusatkan perhatian mereka pada topik atau isu tertentu yang ingin
mereka teliti. Ini membantu menghindari penelitian yang terlalu umum atau
ambigu. Memiliki permasalahan yang jelas membantu menentukan batasan
penelitian dan memastikan bahwa penelitian tersebut memiliki tujuan yang
terdefinisi dengan baik.
c. Relevansi terhadap pemecahan masalah: Menemukan permasalahan
memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi apakah permasalahan tersebut
memiliki relevansi dalam konteks sosial, ekonomi, atau ilmiah. Dalam
penelitian yang lebih praktis atau terapan, menemukan permasalahan terlebih
dahulu memungkinkan peneliti untuk memastikan bahwa penelitian mereka
dapat memberikan solusi yang bermanfaat atau dapat diterapkan dalam
kehidupan nyata.
d. Kemampuan peneliti: Menemukan permasalahan dapat membantu peneliti
mempertimbangkan kemampuan dan keahlian yang mereka miliki untuk
mengeksplorasi dan memecahkan permasalahan tersebut. Memilih
permasalahan yang sesuai dengan latar belakang dan keahlian peneliti dapat
meningkatkan kemungkinan kesuksesan dalam penelitian tersebut.
e. Pengembangan hipotesis: Dengan menemukan permasalahan terlebih dahulu,
peneliti dapat merumuskan hipotesis yang spesifik dan terfokus. Hal ini
memungkinkan peneliti untuk merencanakan langkah-langkah penelitian yang
tepat untuk menguji hipotesis tersebut, serta merumuskan pertanyaan penelitian
yang relevan.

3. Dalam konteks penelitian, kedudukan novelty (kebaruan) merujuk pada tingkat


keunikan dan kontribusi baru yang dibawa oleh penelitian tersebut ke dalam bidang
pengetahuan yang relevan. Ini mencerminkan sejauh mana penelitian tersebut
menghasilkan informasi baru, gagasan baru, atau pemahaman baru yang belum pernah
diketahui sebelumnya.

Pentingnya novelty dalam penelitian adalah untuk memastikan bahwa penelitian


tersebut memberikan kontribusi yang berarti terhadap pengetahuan yang ada dan tidak
sekadar mengulangi atau mengonfirmasi apa yang telah diketahui sebelumnya. Novelty
yang tinggi meningkatkan nilai ilmiah dari penelitian tersebut dan memberikan
kontribusi yang lebih signifikan terhadap perkembangan pengetahuan di bidang
tersebut.

Penelitian yang memiliki novelty yang tinggi biasanya mengungkapkan temuan baru,
konsep baru, metode baru, atau pendekatan baru dalam pemecahan masalah yang
relevan dengan bidang penelitian tersebut. Dalam beberapa kasus, penelitian yang
sangat inovatif dapat mengguncang paradigma yang ada atau membawa pergeseran
paradigma baru dalam bidang tersebut.
Penting bagi peneliti untuk menjelaskan kedudukan novelty dalam penelitian mereka
dalam konteks kerangka teoritis yang relevan. Hal ini melibatkan identifikasi dan
pemahaman terhadap penelitian sebelumnya yang telah dilakukan dalam bidang yang
sama atau terkait, dan kemudian menjelaskan bagaimana penelitian mereka berbeda
dan menambah nilai baru terhadap pengetahuan yang sudah ada.

Dalam publikasi ilmiah, biasanya di bagian pendahuluan (introduction) penelitian,


penulis akan memaparkan latar belakang penelitian, tujuan penelitian, dan
mendiskusikan posisi novelty penelitian mereka dalam bidang yang relevan. Peneliti
harus mampu menjelaskan dengan jelas dan meyakinkan mengapa penelitian mereka
memiliki novelty yang tinggi, mengapa itu penting, dan bagaimana hal tersebut akan
berdampak pada pemahaman kita terhadap subjek yang diteliti.

4. Dalam sebuah seminar ilmiah, terdapat beberapa komponen penting yang umumnya
terdiri dari:

a. Abstrak: Ringkasan singkat yang menjelaskan topik, tujuan, metode, temuan,


dan kesimpulan penelitian atau studi yang akan disajikan dalam seminar.
b. Pendahuluan: Memperkenalkan topik yang akan dibahas, memberikan latar
belakang, dan menjelaskan tujuan serta relevansi penelitian.
c. Metode Penelitian: Menjelaskan secara rinci metode penelitian yang digunakan,
termasuk pendekatan, desain, sampel, alat, dan prosedur yang dilakukan dalam
studi tersebut.
d. Temuan: Menyajikan hasil penelitian atau studi secara objektif dan mendetail,
sering kali dalam bentuk data, grafik, atau tabel. Temuan ini mencakup analisis
data dan interpretasi hasil penelitian.
e. Pembahasan: Menginterpretasikan temuan penelitian dan menjelaskan
implikasi serta signifikansinya. Diskusi ini biasanya mencakup perbandingan
dengan penelitian sebelumnya, pemecahan masalah, dan saran untuk penelitian
mendatang.
f. Kesimpulan: Menyimpulkan secara singkat temuan penelitian, merangkum
kembali tujuan dan pertanyaan penelitian, serta mengemukakan implikasi
praktis dari penelitian tersebut.
g. Referensi: Daftar pustaka yang mencantumkan sumber-sumber yang digunakan
dalam penelitian atau studi.

Tujuan dari seminar ilmiah adalah untuk memfasilitasi pertukaran informasi,


pengetahuan, dan ide-ide terkini dalam suatu bidang ilmiah tertentu. Seminar ilmiah
biasanya dihadiri oleh para ahli, peneliti, akademisi, dan praktisi yang tertarik dengan
topik yang dibahas. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari seminar ilmiah:

a. Berbagi pengetahuan dan informasi: Seminar ilmiah memberikan platform


untuk berbagi penelitian terbaru, temuan, dan pengetahuan di bidang tertentu.
Peserta seminar dapat mempelajari hal-hal baru dan mendapatkan wawasan
tentang perkembangan terkini dalam bidang mereka.
b. Membangun jaringan dan kolaborasi: Seminar ilmiah memungkinkan para ahli
dan peneliti untuk bertemu, berinteraksi, dan membangun hubungan kerjasama.
Ini dapat mengarah pada peluang kolaborasi penelitian baru, pertukaran ide, dan
pengembangan kerja sama lintas institusi.
c. Meningkatkan keterampilan presentasi dan komunikasi: Seminar ilmiah
memberikan kesempatan bagi para peneliti untuk mempraktikkan keterampilan
presentasi mereka. Dalam suasana yang mendukung, peserta seminar dapat
memperbaiki kemampuan mereka dalam menyampaikan ide-ide mereka secara
efektif dan mengkomunikasikan hasil penelitian mereka dengan jelas dan
terstruktur.
d. Mendapatkan umpan balik dan saran: Seminar ilmiah memungkinkan para
peneliti untuk memperoleh umpan balik dari sesama ahli di bidang mereka.
Diskusi dan sesi tanya jawab yang terjadi dalam seminar dapat membantu dalam
mengidentifikasi kelemahan, memperbaiki metode penelitian, dan
mengembangkan penelitian lebih lanjut.
e. Mendapatkan pengakuan dan publikasi: Menghadiri dan menyajikan di seminar
ilmiah bereputasi dapat memberikan pengakuan dan eksposur kepada para
peneliti. Jika penelitian tersebut dinilai sebagai kontribusi yang berharga,
presentasi seminar ilmiah dapat membuka pintu untuk publikasi di jurnal ilmiah
yang bereputasi.
f. Mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang ilmiah: Seminar ilmiah sering
kali mencakup rangkaian presentasi tentang topik-topik terkini dan tren dalam
bidang ilmiah tertentu. Ini memungkinkan para peserta untuk tetap terkini
dengan penelitian terbaru, inovasi, dan perkembangan di bidang mereka.

5. Saran atau perbaikan yang diberikan saat seminar proposal penelitian, baik oleh dosen
pengajar maupun rekan mahasiswa lainnya
➢ Bab I Pendahuluan: dalam membuat latar belakang uraikan dari paragraph
yang mengacu pada hal umum lalu mengkhusus, di dalam latar belakang ada
gap antara apa yang menjadi harapan dan kenyataan yang terjadi di lapangan
(Das sein das sollen harus jelas). Dalam rumusan masalah yang dibuat memiliki
unsur: uniqueness, utility dan urgent
➢ Bab II Kajian Pustaka, Konsep, Teori: Dalam pemilihan penelitian terdahulu
minimal 5 tahun kebelakang, bandingkan (persamaan ataupun perbedaan)
penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan kita teliti dari segi
tempat/locus, metode penelitian dan hasil yang akan kita dapat dari penelitian
terdahulu. Teori yang digunakan harus bisa menjawab dari rumusan masalah
yang sudah dibuat.
➢ Bab III Matode Penelitian : Jenis pendekatan dalam penelitian dalam
kualitatif adalah naratif, case study, fenomenology, ethnografi, grounded theory.
Teknik analisis data kualitatif yaitu yang pertama adalah Pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan terakhir kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai