INSTANSI PEMERINTAH
Puji syukur atas rahmat ALLAH SWT yang telah meridhoi kegiatan
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian
Pangan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 sehingga laporan
tersebut dapat terselesaikan.
Laporan Kinerja ini merupakan acuan untuk penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Bangka Selatan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Laporan Kinerja merupakan salah satu wujud akuntabilitas pemerintah dalam
penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan prinsip good goverment.
Diharakan Laporan Kinerja ini bisa menjadi masukan bagi pengelolaan
dan penataan serta peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan,
khususnya penyelenggaraan urusan pertanian pangan dan perikanan.
Laporan Kinerja ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
bahan evaluasi yang objektif bagi pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dalam penilaian kinerja Dinas Pertanian Pangan Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan.
RISVANDIKA, S.P
Penata Tk.I, III/d
NIP. 197712122011011003
IKHTISAR EKSEKUTIF
kebutuhan
Peningkatan Nilai tukar petani (NTP) 114 114,64
kesejahteraan Nilai Tukar Nelayan 105,00 109,54
petani, nelayan (NTN)
dan Nilai Tukar 92,00 90,03
pembudidaya Pembudidaya Ikan
ikan. (NTPi)
Nilai Konsumsi Ikan 41,00 66,68
(NKI) (Kg/Kapita)
Peningkatan Peningkatan produksi 40.386 41,258
produksi dan perikanan tangkap (Ton)
nilai tambah Peningkatan produksi 2.198 2.078
perikanan perikanan budidaya
tangkap dan (Ton)
budidaya Peningkatan produksi 4.320 4.101
pengolahan perikanan
(Ton)
Meningkatkan Peningkatan Nilai evaluasi AKIP A B
tata kelola yang kualitas tata
baik melalui kelola yang Indeks Kepuasan 81,12 81,12
pelayanan publik baik melalui Masyarakat
yang responsif pelayanan Persentase temuan BPK 100 100
dan akuntabel publik yang yang ditindaklanjuti (%)
responsif dan
akuntabel
*Angka Sangat Sementara
RISVANDIKA, S.P
Penata Tk.I, III/d
NIP. 197712122011011003
BAB I
PENDAHULUAN
I. A. Latar Belakang
I.B.1.Tupoksi
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan merupakan dinas teknis yang membidangi hal-hal
yang berhubungan dengan kebijakan dalam rangka memajukan sektor pertanian, pangan, dan
perikanan yang merupakan sektor andalan dan sesuai visi dan misi kepala daerah. Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang Pertanian dan Perikanan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
I-1 |L K I P - P e n d a h u l u a n
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang pertanian, pangan, perikanan;;
b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian, pangan, perikanan;
c. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur di lingkungan dinas;
d. Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasaran pertanian;
I-2 |L K I P - P e n d a h u l u a n
I.B.2.Struktur Organisasi
Susunan organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan dengan mengacu pada Peraturan
Daerah Nomor 65 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan yang terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, yang terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
d. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional
e. Bidang Peternakan, yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
f. Bidang Perkebunan, yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
g. Bidang Ketahanan Pangan, yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
h. Bidang Perikanan, yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
i. UPT:
1. UPT Balai Benih Ikan (BBI)
Struktur organisasi dari Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan tergambar
pada Gambar 1.1.
I-3 |L K I P - P e n d a h u l u a n
Bagan Struktur Organisasi
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
I-4 |L K I P - P e n d a h u l u a n
I.B.3. Sumber Daya Manusia Aparatur
Berdasarkan data dari Dinas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian,
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, sekitar
44,9% dari jumlah pegawai merupakan PNS, 2,8% merupakan PPPK dan
52,24% merupakan honor.
Pegawai
Honorer
Pegawai
PPPK 15,1%
1,12%
Pegawai PNS
Pegawai PNS
17,4% LAKI-LAKI
27,5%
Pegawai Pegawai
Honorer PPPK LAKI-
LAKI-LAKI LAKI
37% 1,7%
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2021)
I-5 |L K I P - P e n d a h u l u a n
keseluruhan, dan presentase honorer perempuan sekitar 29,03% dari jumlah
pegawai honorer perempuan. Secara keseluruhan, presentase pegawai PNS
laki-laki dari keseluruhan pegawai di Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan sebesar 27,5%, presentase PNS perempuan
sekitar 17,4%, presentase PPPK laki-laki 1,7%, dan presentase PPPK
perempuan sekitar 1,12% presentase honorer laki-laki 37%, dan presentase
honorer perempuan sekitar 15,1%.
40 36
35
30
25 23
20
15
10 6
4 5
5 2 1 1 0 2
0
S-2 S-1 D-IV D-III SMA
Laki-laki
Perempuan
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)
Gambar 1.3. Data Pegawai PNS menurut Jenjang Pendidikan di Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022
I-6 |L K I P - P e n d a h u l u a n
Presentase pegawai PNS dengan strata pendidikan S-2 sekitar 3,75%,
S-1 sekitar 73,75%, D-IV sekitar 1,25%, D-III sekitar 12,5%, dan SMA/SMK
sekitar 8,75%. Presentase pegawai PNS laki-laki dengan strata pendidikan S-
2 dari keseluruhan jumlah pegawai PNS di Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan sekitar 2,5%, S-2 Perempuan 1,2%, S-1 laki-laki 45%, S-1
perempuan 28,75%, D-IV laki-laki 1,2%, D-III laki-laki 5%, D-III perempuan
7,5%, SMA/SMK laki-laki 6,25%, dan SMA/SMK perempuan 2,5% (Tabel 1.2
dan Gambar 1.3).
Presentase pegawai PNS golongan IV sekitar 13,75%, golongan III
sekitar 76,25%, dan golongan II sekitar 10% dari jumlah pegawai PNS di Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan. Presentase pegawai PPPK golongan golongan
V sekitar 60% dan golongan IX sekitar 40% dari jumlah pegawai PPPK di
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan. (Tabel 1.3, Tabel 1.4. dan Gambar 1.4).
Tabel 1.3. Jumlah Pegawai PNS Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Menurut Golongan
Jenis Kelamin
No. Golongan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 Golongan IV 8 3 11
2 Golongan III 39 22 61
3 Golongan II 3 5 8
JUMLAH 50 30 80
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)
I-7 |L K I P - P e n d a h u l u a n
Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan. Presentase pegawai honorer
laki-laki dengan strata pendidikan S-2 sekitar 1,07%, S-1 laki-laki 32,25%, S-
1 perempuan 20,43%, D-IV laki-laki 1,07%, D-III laki-laki 6,45%, D-III
perempuan 1,07%, SMA/SMK laki-laki 25,80%, SMA/SMK perempuan
11,82% dari jumlah keseluruhan pegawai di Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan (Tabel 1.5. dan Gambar 1.5).
39
40
35
30
25 22
Laki-Laki
20
Perempuan
15
8
10 5
3 3
5
0
Golongan IV Golongan III Golongan II
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)
Gambar 1.4. Pegawai PNS Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten
Bangka Selatan Menurut Golongan
Tabel 1.5. Jumlah Pegawai Honorer Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Menurut Pendidikan
JENIS KELAMIN
NO. PENDIDIKAN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 S-2 1 0 1
2 S-1 30 19 49
3 D-IV 1 0 1
4 D-III 6 1 7
5 SMA/SMK 24 11 35
6 SMP 0 0 0
7 SD 0 0 0
JUMLAH 62 31 93
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)
I-8 |L K I P - P e n d a h u l u a n
30
30
24
25
19
20
Laki-laki
15
11 Perempuan
10
6
5
1 0 1 0 1
0
S-2 S-1 D-IV D-III SMA
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)
Gambar 1.5. Pegawai Honorer Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Menurut Pendidikan
I.C. Aset
Sebagai penunjang semua program dibutuhkan sarana dan prasarana
(aset) di Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan per
31 Desember 2022 dengan rincian dapat dilihat pada tabel 1.5.
Tabel 1.6. Data Aset Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2021
No Jenis Aset Nilai
1 Tanah Rp. 4.260.914.615,00
2 Peralatan dan Mesin Rp. 16.988.527.725,43
3 Gedung dan Bangunan Rp. 30.754.128.059,96
4 Jalan, Irigasi, Jaringan Rp. 8.335.602.217,54
5 Aset Tetap Lainnya Rp. 215.500.000,00
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp. 13.750.000,00
7 Aset Lainnya Rp. 244.423.571,43
8 Aset Tidak Berwujud -
Jumlah Rp. 60.568.422.617,93
Sumber Data : Laporan Keuangan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2022
I-9 |L K I P - P e n d a h u l u a n
I.D. Program, Kegiatan, dan Anggaran
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
didukung dengan anggaran dari berbagai sumber dalam rangka melaksanakan
tugas dan kewenengannya. Sumber dana pada tahun anggaran 2022 berasal
dari APBD Kabupaten Bangka Selatan dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
dengan rincian pada Tabel 1.6.
Tabel 1.7. APBD Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan Tahun Anggaran 2022
No Uraian Anggaran (Rp)
1. Pendapatan 109.090.000,00
2. Belanja Operasi 29.649.024.689,00
3. Belanja Modal 3.871.613.794,00
Sumber Data : DPPA Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun Anggaran 2022
I-10 |L K I P - P e n d a h u l u a n
2 Program Penanganan Rp. 28.890.000,00
Penanganan Kerawanan Pangan
Kerawanan kewenangan
Pangan Kabupaten/Kota
3 Program Pelaksanaan Rp. 67.008.000,00
Pengawasan Pengawasan
Keamanan Keamanan Pangan
Pangan Segar Daerah
Kabupaten/Kota
4 Program Pengelolaan Rp. 2.280.750.000,00
Pengelolaan Penangkapan Ikan di
Perikanan Wilayah Sungai,
Tangkap Danau,Waduk,
Rawa, dan
Genangan Air
Lainnya yang dapat
Diusahakandalam 1
(satu) Daerah
Kabupaten/Kota
5 Program Pengelolaan Rp. 1.762.554.896,00
Pengelolaan Pembudidayaan Ikan
Perikanan
Budidaya
6 Program Penyediaan dan Rp. 434.548.470,00
Pengolahan Penyaluran Bahan
dan BakuIndustri
Pemasaran Pengolahan Ikan
Hasil dalam 1 (satu)
Perikanan daerah
Kabupaten/Kota
7 Program Perencanaan, Rp. 95.112.000,00
Penunjang Penganggaran, dan
Urusan Evaluasi Kinerja
Pemerintah Perangkat Daerah
an Daerah
Kabupaten/ Administrasi Rp. 8.507.729.004,00
Kota Keuangan
Perangkat Daerah
Admninistrasi Umum Rp. 1.332.370.900,00
Perangkat Daerah
I-11 |L K I P - P e n d a h u l u a n
Penyediaan Jasa Rp. 2.114.249.280,00
Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Sumber Data : DPPA Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun Anggaran 2022
I-12 |L K I P - P e n d a h u l u a n
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
II-1 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
1. Peningkatan ketahanan pangan dan kemandirian pangan masyarakat,
dengan indikator kinerja:
- Skor Pola Pangan harapan (PPH)
- Persentase peningkatan ketersediaan pangan daerah.
2. Peningkatan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan pertanian,
dengan indikator kinerja:
- Peningkatan produksi dan produktivitas padi
- Peningkatan produksi dan produktivitas lada
- Peningkatan produksi dan produktivitas karet
- Peningkatan populasi ternak sapi
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur pertanian, dengan
indikator kinerja:
- Indeks ketersediaan sarana pertanian yang berdasarkan kebutuhan
-Indeks ketersediaan prasarana pertanian yang berdasarkan
kebutuhan
4. Peningkatan kesejahteraan petani, nelayan dan pembudidaya ikan,
dengan indikator kinerja:
- Skor Nilai tukar petani (NTP)
- Skor Nilai Tukar Nelayan (NTN)
- Skor Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
- Skor Nilai Konsumsi Ikan (NKI) (Kg/Kapita)
5. Peningkatan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan bidang
perikanan, dengan indikator kinerja:
- Peningkatan produksi perikanan tangkap
- Peningkatan produksi perikanan budidaya
- Peningkatan produksi pengolahan perikanan
6. Peningkatan kualitas tata kelola yang baik melalui pelayanan publik yang
responsif dan akuntabel, dengan indikator kinerja:
- Nilai evaluasi AKIP
- Indeks Kepuasan Masyarakat
- Persentase temuan BPK yang ditindaklanjuti
II-2 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Tabel 2.1 Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan.
II-3 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
II.B. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator kinerja merupakan ukuran keberhasilan organisasi dalam
mencapai sasaran organisasi. Indikator Kinerja Utama (IKU) ditetapkan
dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam Renstra Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2021-2026
yang bersifat strategis sesuai tugas dan fungsi Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, sedangkan yang fokus pada
peningkatan kapasitas internal organisasi tidak dijadikan sebagai IKU.
Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra Dinas Perikanan Kabupaten
Bangka Selatan serta RPJMD Kabupaten Bangka Selatan tahun 2021-2026.
Adapun IKU Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2021-2026 disajikan pada tabel 2.2.
II-4 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2021-2026
Kondisi
Kinerja
Indikator pada awal Target Capaian Setiap Tahun
Program
No Sasaran kinerja periode
inovasi
utama RPJMD
2021 2022 2023 2024 2025 2026
1 Peningkatan Program satu Skor Pola
ketahanan kebun satu Pangan
pangan dan desa harapan
96,91 97,12 97,33 97,54 97,75 97,96
kemandirian (PPH)
pangan
masyarakat
Peningkatan Program satu Produksi 30.085, 31.957, 32.915, 33.977, 34.781,
29.248,15
2 produksi dan kecamatan padi (ton) 70 03 74 27 17
nilai tambah satu Revisi
21.224, 21.648, 22.081, 22.523, 22.973,
komoditas penangkaran Produksi padi 26.381,49 18 166 64 27 74
bibit sawit (ton)
unggulan
BESAOH Produksi 17.040, 18.567, 21.267, 22.576, 24.355,
pertanian (Bangka 15.310,03
lada (ton) 15 25 95 16 90
Selatan Revisi
Tanggap OPT Produksi lada 14.270, 14.273, 14.276, 14.279, 14.282,
dan Penyakit 14.267,81 66 51 36 21 06
(ton)
Hewan) Produksi 13.103, 14.690, 16.276, 17.227, 18.496,
11.517,59
karet (ton) 88 17 46 10 13
Revisi
11.519, 11.522, 11.524, 11.526, 11.529,
Produksi 11.517,59 89 19 49 79 09
karet (ton)
Produksi
kelapa sawit 42.176, 44.496, 46.944, 49.558, 52.344,
40.016,09
96 69 01 79 00
rakyat (ton)
Populasi
ternak (sapi) 2.163 2506 2730 2954 3179 3403
(ekor)
Revisi
Populasi
2.163 2.184 2.205 2.227 2.249 2.293
Ternak Sapi
(Ekor)
Peningkatan Pengawasan Indeks
3 kualitas dan dan bantuan ketersediaan
- 69,92 71,42 72,92 73,42 74,92
kuantitas infrastruktur sarana
infrastruktur pertanian pertanian
II-5 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Kondisi
Kinerja
Indikator pada awal Target Capaian Setiap Tahun
Program
No Sasaran kinerja periode
inovasi
utama RPJMD
2021 2022 2023 2024 2025 2026
pertanian yang
berdasarkan
kebutuhan
Indeks
ketersediaan
prasarana
pertanian - 60,56 61,05 61,55 62,05 62,54
yang
berdasarkan
kebutuhan
Peningkatan • Pelatihan Nilai Tukar
4 kesejahteraan pengolahan Nelayan 104 105 106 107 108 109
petani, produk (NTN)
nelayan dan pertanian dan Nilai Tukar
pembudidaya perikanan Pembudiday 88,9 92 94 95 98 100
ikan. a Ikan (NTPi)
Nilai tukar
113 114 114 115 115 116
petani (NTP)
5. Peningkatan Program “Yang Peningkatan
produksi dan Muda Yang produksi
nilai tambah Berbudidaya” perikanan 39.184 40.386 40.939 41.492 42.044 42.597
perikanan tangkap
tangkap dan (Ton)
budidaya Peningkatan
produksi
perikanan 826,95 219,87 274,37 328,87 383,36 437,86
budidaya
(Ton)
6. Peningkatan Pengembangan
kualitas tata start-up bidang
kelola yang pertanian dan
Nilai
baik melalui pangan
evaluasi A A A A A A
pelayanan
AKIP
publik yang
responsif dan
akuntabel
II-6 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
II.C. Rencana Kinerja Tahunan
Rencana Kinerja Tahunan merupakan dokumen pernyataan kinerja/
kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki oleh instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran, indikator kinerja,
beserta target kinerja dan anggaran.
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari capaian sasaran strategis yang
telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2021-2026 telah disusun Rencana Kinerja
dan Penetapan Kinerja yang mempresentasikan nilai kuantitatif yang
dilekatkan pada setiap indikator kinerja pada tingkat sasaran. Indikator yang
digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator-
indikator kinerja yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran dalam
renstra perangkat daerah dan merupakan turunan dari indikator dalam RPJMD
Kabupaten Bangka Selatan. Dalam rangka penyusunan rencana kinerja
tahunan, sasaran, indikator kinerja dan target mengacu pada substansi yang
telah termuat dalam IKU SKPD tahun 2016-2021.
Adapun Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2021-2026 disajikan pada tabel 2.6
Penjelasan terkait setiap indikator kinerja pada tabel 2.6 sebagai berikut:
1. Skor Pola Pangan Harapan
Skor pola pangan harapan merupakan susunan beragam pangan
yang didasarkan atas proporsi keseimbangan energi dari berbagai
kelompok pangan untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya,
baik dalam jumlah maupun mutu dengan mempertimbangkan segi daya
terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan agama.
Semakin tinggi skor pola pangan harapan, konsumsi pangan
semakin beragam dan bergizi seimbang (maksimal 100). Skor pola
pangan harapan merupakan indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi
pangan sehingga dapat digunakan untuk
II-7 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
merencanakan kebutuhan konsumsi pangan pada tahun-tahun
mendatang. Skor pola pangan harapan dapat digunakan sebagai
pedoman dalam evaluasi dan perencanaan penyediaan, produksi dan
konsumsi pangan penduduk, baik secara kuantitas, kualitas, maupun
keragamannya dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi,
budaya, agama dan cita rasa.
Data yang digunakan dalam penghitungan skor ola pangan harapan
adalah data jumlah konsumsi energi per kelompok pangan. Proporsi
konsumsi energi untuk masing-masing kelompok hasil kesepakatan
Deptan tahun 2001 yaitu : (1) Padi-padian 50%, (2)
Umbi-umbian 6%, (3) Pangan hewani 12%, (4) Minyak dan lemak
10%, (5) Buah dan biji berminyak 3%, (6) Kacang-kacangan 5%,
(7) Gula 5%, (8) Sayur dan buah 6%, serta (9) Lain-lain (bumbu) 3%.
Selanjutnya, berdasarkan hasil perkalian antara proporsi energi dari
masing-masing kelompok pangan dengan masing-masing pembobotnya
diperoleh skor pola pangan harapan. Dalam konsep skor pola pangan
harapan akan diperoleh skor ideal sebesar 100, yang artinya kualitas
konsumsi pangan penduduk disebut ideal apabila mempunyai skor PPH
(Pola Pangan Harapan) sebesar 100.Skor PPH = % AKG x bobot setiap
kelompok pangan ........................................................................................ (1)
II-8 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
3. Presentase Peningkatan Produksi Padi
Presentase peningkatan produksi padi (pp) merupakan produksi padi
tahun sekarang (p1) dalam ton dikurangi produksi padi tahun sebelumnya
(p0) dalam ton dibagi produksi padi tahun sebelumnya (p 0) dalam ton
kemudian dikalikan seratus persen (100%). Apabila dijabarkan dalam
rumus matematis maka seperti berikut :
𝑝1−𝑝0
𝑝𝑝 = 𝑥100% ................................................................................... (3)
𝑝0
II-9 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Tabel 2.3.Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Misi Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui optimalisasi
pemanfaatan potensi pertanian, perikanan dan pariwisata secara kreatif dan inovatif melalui penyediaan infrastruktur
yang handal dan berkelanjutan.
Target kinerja sasaran
Tujuan Sasaran Indikator
2021 2022 2023 2024 2025 2026
Meningkatkan Peningkatan Skor Pola Pangan
96,91 97,12 97,33 97,54 97,75 97,96
ketahanan ketahanan pangan harapan (PPH)
pangan dan kemandirian Persentase peningkatan
masyarakat pangan masyarakat Ketersediaan Pangan - 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8
daerah (%)
Meningkatkan Peningkatan Produksi padi (ton) 29.248,15 30.085,70 31.957,03 32.915,74 33.977,27 34.781,17
pertumbuhan produksi dan nilai Revisi Produksi padi (ton) 26.381,49 21.224,18 21.648,166 22.081,64 22.523,27 22.973,74
ekonomi bidang tambah komoditas Produktivitas padi
pertanian dan unggulan pertanian 3,56 3,66 3,89 4,01 4,14 4,23
(ton/ha)
perikanan Produksi lada (ton) 15.310,03 17.040,15 18.567,25 21.267,95 22.576,16 24.355,90
melalui Revisi Produksi lada (ton) 14.267,81 14.270,66 14.273,51 14.276,36 14.279,21 14.282,06
penyediaan Produktivitas lada
infrastruktur 1,21 1,57 1,98 2,49 2,88 3,32
(ton/ha)
yang tepat Produksi karet (ton) 11.517,59 13.103,88 14.690,17 16.276,46 17.227,10 18.496,13
sasaran dan Revisi Produksi karet (ton) 11.517,59 11.519,89 11.522,19 11.524,49 11.526,79 11.529,09
merata
Produktivitas karet
0,86 0,96 1,08 1,19 1,26 1,35
(ton/ha)
Produksi kelapa sawit
40.016,09 42.176,96 44.496,69 46.944,01 49.558,79 52.344,00
rakyat (ton)
Produktivitas kelapa
3,01 3,26 3,44 3,62 3,83 4,04
sawit rakyat (ton/ha)
Populasi ternak (sapi)
2.163 2506 2025 2045 2085 2.147
(ekor)
Revisi Populasi Ternak Sapi
(Ekor) 2.163 2.184 2.205 2.227 2.249 2.293
II-10 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Target kinerja sasaran
Tujuan Sasaran Indikator
2021 2022 2023 2024 2025 2026
Peningkatan kualitas Indeks ketersediaan
dan kuantitas sarana pertanian yang 69,92 69,92 71,42 72,92 73,42 74,92
infrastruktur berdasarkan kebutuhan
pertanian Indeks ketersediaan
prasarana pertanian
60,56 60,56 61,05 61,55 62,05 62,54
yang berdasarkan
kebutuhan
Peningkatan Nilai tukar petani (NTP) 113 114 114 115 115 116
kesejahteraan Nilai Tukar Nelayan
104,00 105,00 106,00 107,00 108,00 109,00
petani, nelayan dan (NTN)
pembudidaya ikan. Nilai Tukar Pembudidaya
88,90 92,00 94,00 95,00 98,00 100,00
Ikan (NTPi)
Nilai Konsumsi Ikan
51,00 41,00 43,00 46,00 48,00 50,00
(NKI) (Kg/Kapita)
Peningkatan Peningkatan produksi
39.184 40.386 40.939 41.492 42.044 42.597
produksi dan nilai perikanan tangkap (Ton)
tambah perikanan Peningkatan produksi
tangkap dan perikanan budidaya 826,95 219,87 274,37 328,87 383,36 437,86
budidaya (Ton)
Peningkatan produksi
pengolahan perikanan 3,99 4,32 4,46 4,60 4,73 4,87
(Ton)
Meningkatkan Peningkatan kualitas Nilai evaluasi AKIP
A A A A A A
tata kelola yang tata kelola yang baik
II-11 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Target kinerja sasaran
Tujuan Sasaran Indikator
2021 2022 2023 2024 2025 2026
baik melalui melalui pelayanan Indeks Kepuasan
77,80 81,12 83,66 86,20 88,74 91,28
pelayanan publik yang Masyarakat
publik yang responsif dan Persentase temuan BPK
responsif dan akuntabel yang ditindaklanjuti (%) 80,45 100 100 100 100 100
akuntabel
II-12 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
5. Presentase Peningkatan Produksi Lada
Presentase peningkatan produksi lada (pl) merupakan produksi lada
tahun sekarang (p1) dalam ton dikurangi produksi lada tahun sebelumnya
(p0) dalam ton dibagi produksi lada tahun sebelumnya (p0) dalam ton
kemudian dikalikan seratus persen (100%). Apabila dijabarkan dalam
rumus matematis maka seperti berikut :
𝑝1−𝑝0
𝑝𝑙 = 𝑥100% ..................................................................................... (5)
𝑝0
II-13 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
dalam ton/ha dikalikan seratus persen (100%). Apabila dijabarkan dalam
rumus matematis maka seperti berikut :
𝑝𝑣1−𝑝𝑣0
𝑝𝑣𝑘 = 𝑥100% ............................................................................... (8)
𝑝𝑣0
II-14 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
12. Indeks Ketersediaan Sarana Pertanian yang Berdasarkan Kebutuhan
IKSP ini merupakan perbandingan antara peruntukan sarana
pertanian terhadap total sarana pertanian saat ini. Peruntukan yang
dimaksud adalah penggunaan sarana pertanian untuk mendukung
capaian target komoditas strategis. Sarana pertanian yang dimaksud
meliputi alat dan mesin pertanian serta pupuk dan pestisida pertanian.
14. Nilai Tukar Petani (NTP), Nilai Tukar Nelayan (NTN), Nilai Tukar
Pembudidaya Ikan (NTPi)
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan indeks harga yang diterima
oleh petani pada tahun dasar dengan indeks harga yang dibayar petani
pada tahun berlaku dengan harga yang dibayar petani pada tahun dasar.
Nilai tukar dilihat dari beberapa faktor peubah yang diterima oleh
nelayan/pembudidaya ikan dan indeks yang dibayarkan/dikeluarkan oleh
petani/nelayan/pembudidaya ikan. Perhitungan nilai tukar nelayan dan
pembudidaya ikan dihitung berdasarkan rumus berikut ini:
II-15 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Keterangan :
Indeks yang diterima oleh = Jumlah total pendapatan dari hasil produk
petani/nelayan/pembudiday budidaya di kali bobot harga produk dibagi
a (It) total harga dan produk pada tahun dasar
dikali 100
........................................................................(15)
Keterangan
It = Indeks harga bulan ke t baik It maupun Ib
Pti = Harga bulan ke t untuk jenis barang ke i
P(t-1)i = Harga bulan ke (t-1) untuk jenis barang ke i
Pti/P(t-1)I = Relatif harga bulan ke t dibanding ke (t-1) untuk jenis barang
ke i
Poi = Harga pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i
Qoi = Kuantitas pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i
N = Banyak jenis barang yang tercakup dalam paket komoditas
II-16 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
16. Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap
Persentase peningkatan produksi perikanan tangkap (pt)
merupakan jumlah produksi komoditas laut yang ditangkap nelayan pada
tahun sekarang (p1) dalam ton dikurangi jumlah produksi komoditas laut
yang ditangkap nelayan pada tahun sebelumnya (p 0) dalam ton dibagi
jumlah produksi komoditas laut yang ditangkap nelayan pada tahun
sebelumnya (p0) dalam ton kemudian dikalikan seratu persen (100%).
Apabila dijabarkan dalam rumus matematis maka seperti berikut :
𝑝1−𝑝0
𝑝𝑡 = 𝑥100% ................................................................................ (16)
𝑝0
II-17 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
19. Nilai Evaluai AKIP
Indikator ini digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam rangka reformasi birokrasi
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN,
meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, dan
meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Penilaian
akuntabilitas ini dilaksanakan dengan penerapan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP.
II-18 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
2.1. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program dan kegiatan yang disertai
dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen
penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah
atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi padakinerja
yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja
(outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun
sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga
mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,
sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan dari penyusunan perjanjian kinerja adalah 1. Sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan
integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; 2. Menciptakan
tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; 3. Sebagai dasar
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 4. Sebagai dasar bagi
pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas
perkembangan dan kemajuan kinerja penerima amanah; 5. Sebagai dasar
dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Adapun Perjanjian Kinerja Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun Anggaran
2022 disajikan pada Tabel 2.10.
II-19 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten
Bangka Selatan Tahun Anggaran 2022
Target
Tujuan Sasaran Indikator
II-20 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
III-1 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2022 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2022
dengan realisasinya.
Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022
Target Capaian
Tujuan Sasaran Indikator
III-2 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Target Capaian
Tujuan Sasaran Indikator
III-3 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.1. Sasaran Kegiatan Peningkatan Ketahanan Pangan dan
kemandirian Pangan Masyarakat
III.B.1.a. Indikator Kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Pola Pangan Harapan (PPH) atau Desirable Dietary Pattern (DDP)
adalah susunan keragaman pangan yang didasarkan pada sumbangan energi
dari kelompok pangan utama pada tingkat ketersediaan maupun konsumsi
pangan. PPH merupakan instrumen untuk menilai situasi konsumsi pangan
wilayah yang dapat digunakan untuk menyusun perencanaan kebutuhan
konsumsi pangan ke depan, dengan mempertimbangkan aspek sosial,
ekonomi, budaya dan preferensi konsumsi pangan masyarakat. Selain itu,
PPH juga dapat dijadikan acuan untuk menentukan sasaran dalam
perencanaan dan evaluasi penyediaan khususnya produksi pangan.
Pada tahun 2022 Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menetapkan
target indikator kinerja skor pola pangan harapan (PPH) memiliki target
sebesar 97,12, sedangkan realisasi sebesar 86,9 atau 89,47% dari target.
Belum tercapainya target disebabkan karena jumlah pengeluaran rumah
tangga semakin tinggi dan masih tingginya konsumsi padi-padian
Target Capain
Gambar 3.1. Target dan Capaian Indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tahun
2022
III-4 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.1.b.Indikator Kinerja Peningkatan Ketersediaan Pangan Daerah
Ketersediaan Pangan adalah ketersediaan pangan secara fisik di
suatu wilayah dari segala sumber, baik itu produksi pangan domestik (netto),
perdagangan pangan dan bantuan pangan. Ketersediaan pangan ditentukan
oleh produksi pangan di wilayah tersebut, perdagangan pangan melalui
mekanisme pasar di wilayah tersebut, stok yang dimiliki oleh pedagang dan
cadangan pemerintah, dan bantuan pangan dari pemerintah atau organisasi
lainnya.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
persentase peningkatan ketersediaan pangan daerah sebesar 3,4 %,
sedangkan realisasi hanya sebesar 1,84% atau 54,11 %. Tidak terlampauinya
target disebabkan stok bulog belum optimal dan produksi padi belum
meningkat signifikan, untuk itu perlu dilakukan upaya untuk peningkatan
produksi padi. Capaian ditahun 2022 ini jauh dibawah capaian pada tahun
sebelumnya yaitu sebesar 4,55 %.
Target Capain
III-5 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2. Sasaran Kegiatan Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah
Komoditas Unggulan Pertanian
III.B.2.a. Indikator Kinerja Peningkatan Produksi Padi (Ton)
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 472 Tahun 2018
tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional komoditas tanaman pangan,
Bangka Selatan termasuk dalam lokasi kawasan strategis untuk
pengembangan tanaman padi, sehingga untuk mencerminkan kinerja pada
sasaran peningkatan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan, indikator
kinerja produksi padi (ton) menjadi indikator paling relevan.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produksi padai sebesar 21.224,18 ton dengan realisasi sebesar 21.224,18 ton
atau 100 %. Tercapainya target produksi padi pada tahun ini disebabkan
kembalinya petani kesektor petanian padi akibat kurangnya pendapatan
disektor pertambangan. Capaian di tahun 2022 ini mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 26.381,49 ton.
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
2022
Target Capaian
Gambar 3.3. Target dan Capaian Indikator Kinerja Produksi Padi di Bangka Selatan
Tahun 2022
III-6 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.b. Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Padi
Produktivitas padi adalah produksi padi (padi sawah dan padi ladang)
yang dihitung per satuan luas lahan. Produktivitas padi dihitung berdasarkan
jumlah produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG) per satuan luas
lahan, yaitu ton per hektar.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produktivitas padi (ton/hektar) sebesar 3,66 ton/hektar, dengan realisasi
sebesar 4,07 ton/hektar atau 111,20 %. Terlampauinya realisasi indikator
kinerja peningkatan produktivitas padi didorong oleh kegiatan optimalisasi
lahan pertanian dan sawah andalan seperti Rias, pergam dan serdang.
Capaian ditahun 2022 ini juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun
lalu yang hanya sebesar 3,97 ton/hektar.
Target Capain
Gambar 3.4. Target dan Capaian Produktivitas Padi (ton/ha) di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2022
III-7 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.4. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Per Kecamatan di
Kabupaten Bangka Selatan 2022
Padi Sawah Padi Ladang
KECAMATAN Luas Produkti Produktiv
Subdistrict Produksi Luas Produksi
Panen vitas itas
(ton) Panen (ha) (ton)
(ha) (ton/ha) (ton/ha)
Toboali 3.673,50 4,64 17.059,30 - - -
Lepar Pongok 226,00 4,29 970,48 24,00 1,76 42,40
Airgegas 379,00 4,10 1.555,00 68,00 0,98 67,00
Payung - - - 550,00 1,28 706,50
Simpang rimba 57,00 3,37 192,30 75,00 1,34 101,00
Tukak Sadai - - - 31,00 2,07 64,20
Pulau Besar 46,00 5,29 243,40 24,50 1,83 44,90
Kepulauan Pongok 57,00 3,11 177,70 - - -
Total 4.438,50 4,55 20.198,18 772,50 1,32 1.026,00
Sumber : Bidang TPH Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun
2022 (31 Desember 2022)
III-8 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2. c. Indikator Kinerja Presentase Peningkatan Produksi Lada
Sama seperti halnya tanaman padi, lada merupakan komoditas
unggulan strategis berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 472
Tahun 2018 tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional komoditas tanaman
perkebunan, sehingga indikator kinerja produksi lada menjadi indikator yang
relevan.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produksi lada sebesar 14.270,66 ton, dengan realisasi sebesar 13.468,93 ton
atau sebesar 94,38 %, capaian tahun ini menurun jika dibandingkan tahun
2021 kemarin yakni sebesar 14.267,81. Menurunnya capaian tahun ini serta
belum tercapainya target produksi lada disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain fluktuasi harga lada yang cenderung menurun dan gangguan
penyakit (OPT) sehingga para petani mengalih fungsikan lahan mereka dari
tanaman lada ke komoditi lainnya yang harganya lebih menjamin dan lebih
tahan terhadap penyakit (OPT).
14,000.00
13,800.00
13,600.00
13.468,93
13,400.00
13,200.00
13,000.00
2022
Target Capain
Gambar 3.5. Target dan Capaian Produksi Lada (ton) di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022
III-9 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.5. Produksi Lada Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten
Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
No Kecamatan Produksi
2021 2022
1 Toboali 887,27 1.084,00
2 Airgegas 6.912,61 6.258,56
3 Lepar Pongok 142,80 87,30
4 Payung 2.001,36 1.067,58
5 Simpangrimba 916,55 829,84
6 Tukak Sadai 3.015,00 3.438,80
7 Pulau Besar 715,00 702,90
Total 14.590,59 13.468,98
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022
III-10 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.d. Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Lada (ton/ha)
Produktivitas lada adalah produksi lada yang dihitung per satuan luas
lahan. Produktivitas lada dihitung berdasarkan jumlah produksi padi dalam
bentuk lada kering per satuan luas lahan, yaitu ton per hektar.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produktivitas lada 1,57 ton/hektar dengan realisasi sebesar 1,16 ton/hektar
atau sebesar 73,88% realisasi pada tahun ini sama seperti tahun kemarin.
Belum tercapainya target produktifitas lada dikarenakan adanya alih fungsi
komoditas lada ke komoditas perkebunan lainnya.
Target Capain
Gambar 3.6. Target dan Capaian Produktivitas Lada (ton/ha) di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2022
III-11 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.e. Indikator Kinerja Peningkatan Produksi Karet (ton)
Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting Kabupaten
Bangka Selatan, baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan
devisa, pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah
sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumberdaya
hayati.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
Produksi Karet sebesar 11.519,89 ton dengan realisasi sebesar 11.657,89 ton
atau sebesar 101,19% capaian tahun ini sedikit lebih besar dibandingkan
tahun kermarin yang sebesar 11.517,59. Tapi capaian ini juga memenuhi
target yang ditetapkan, hal ini karena banyaknya para petani karet yang
kembali kesektor pertanian karet akibat pencaharian disektor lain yang
semakin berkurang.
11,600.00
11,550.00
11.519,89
11,500.00
11,450.00
2022
Target Capain
Gambar 3.7. Target dan Capaian Produksi Karet (ton) di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022.
III-12 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.7. Produksi Karet Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten
Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
Karet
KECAMATAN Subdistrict
2021 2022
Payung 1.749,60 1.493,13
Pulau Besar 501,90 319,50
Simpang Rimba 1.140,60 1.129,00
Toboali 1.187,64 1.821,00
Tukak Sadai 2.152,70 2.346,90
Air Gegas 4.725,15 4.480,35
Lepar Pongok 60,00 68,00
Kepulauan Pongok - -
Bangka Selatan 11.517,59 11.657,88
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022
III-13 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.f. Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Karet (ton/ha)
Produktivitas karet adalah produksi getah karet yang dihitung per
satuan luas lahan. Produktivitas karet dihitung berdasarkan jumlah produksi
padi dalam bentuk getah karet per satuan luas lahan, yaitu ton per hektar.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produktivitas karet 0,96 (ton/hektar) dengan realisasi sebesar 0,86 (ton/hektar)
atau sebesar 89,58 %, realisasi tahun ini sama seperti tahun kemarin yang
juga sebesar 0,86 (ton/ha). Hanya saja angka realisasi tersebut tidak
memenuhi target produktifitas karet yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan
banyaknya alih fungsi lahan yang dilakukan para petani karet ke komoditi
lainnya.
Target Capain
Gambar 3.8. Target dan Capaian Produktivitas Karet (ton/ha) di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2022
Tabel 3.8. Produktifitas Karet Menurut Kecamatan di Kabupaten Bangka Selatan,
2021 dan 2022
No Kecamatan Produktivitas
1 2020 2021
1 Toboali 1,04 1,04
2 Airgegas 1,02 1,02
3 Lepar Pongok 0,19 0,13
4 Payung 0,71 0,71
5 Simpangrimba 0,60 0,60
6 Tukak Sadai 0,97 0,97
7 Pulau Besar 0,68 0,71
Total 0,86 0,86
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022
III-14 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.g.Indikator Kinerja Peningkatan Produksi Kelapa Sawit Rakyat
Di bandingkan dengan komoditi lainnya pada sub-sektor perkebunan,
kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang pertumbuhannya paling
pesat pada dua dekade terakhir. Bertambahnya laju tanam kelapa sawit,
diharapkan akan semakin banyak produksi yang dihasilkan, sehingga indikator
produksi kelapa sawit menjadi indikator yang relevan.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produksi kelapa sawit 42.176.96 ton dengan realisasi sebesar 45.951,88 ton
atau 108,95 % capaian tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 kemarin
yang hanya sebesar 44.420,01 ton. Tercapainya target produksi kelapa sawit
dikarenakan bertambahnya luasan kebun untuk komoditas perkebunan sawit,
hal ini juga berbanding lurus dengan kegiatan bantuan bibit sawit pada tahun
2021-2022 yang bersumber dari dana APBD.
45,000.00
44,000.00
43,000.00
42.176.96
42,000.00
41,000.00
40,000.00
2022
Target Capain
Gambar 3.9. Target dan Capaian Produksi Kelapa Sawit Rakyat (ton) di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2022.
III-15 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.9. Produksi Kelapa Sawit Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
No Kecamatan Produksi
1 2 2020 2021
1 Toboali 1.520,90 1.540,00
2 Airgegas 12.182,40 12.736,80
3 Lepar Pongok 1.739,39 1.780,00
4 Payung 12.049,92 12.732,48
5 Simpangrimba 5.872,50 5.907,30
6 Tukak Sadai 6.134,90 6.302,30
7 Pulau Besar 4.920,00 4.953,00
Total 44.420,01 45.951,88
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022
3.10
2,99
3.00
2.90
2.80
2022
Target Capain
Gambar 3.10. Target dan Capaian Produktifitas Kelapa Sawit Rakyat (ton/ha) di
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022
III-16 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.10. Produktifitas Kelapa Sawit Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten
Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
No Kecamatan Produktivitas
1 2 2021 2022
1 Toboali 3,35 2,40
2 Airgegas 3,24 3,24
3 Lepar Pongok 2,81 2,79
4 Payung 2,88 2,88
5 Simpangrimba 2,9 2,90
6 Tukak Sadai 3,1 3.10
7 Pulau Besar 3 3
Total 3,03 2,99
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022
Tabel 3.11. Luas Areal Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis
Tanaman di Kabupaten Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
KECAMATAN Lada Kelapa Sawit Karet
Subdistrict 2021 2022 2021 2022 2021 2022
Payung 2.651,00 1.688,40 4.288,00 6.465,00 4.394,00 3.626,00
Pulau Besar 913,00 742,00 2.496,00 3.127,50 1.177,00 790,00
Simpang Rimba 1.682,50 1.765,00 3.906,00 4.312,00 4.991,00 4.846,00
Toboali 1.579,00 1.556,00 1.052,00 1.225,00 2.105,00 2.078,00
Tukak Sadai 4.307,00 4.251,00 2.957,00 3.029,00 3.563,00 3.440,00
Air Gegas 10.609,00 9.712,00 5.783,50 6.539,50 5.879,50 5.280,50
Lepar Pongok 608,00 463,00 974,00 1.014,00 916,00 806,00
Kepulauan - - -
Pongok
Bangka Selatan 22.349,00 20.177,40 21.456,50 25.712,00 23.025,50 20.866,50
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022
III-17 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.i. Indikator Kinerja Peningkatan Populasi Ternak Sapi (ekor)
Bertambahnya jumlah penduduk Bangka Selatan, diikuti dengan
kesadaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani asal ternak
merupakan peluang yang baik bagi pengembangan ternak sapi potong.
Peternakan Kabupaten Bangka Selatan berpeluang mendukung program
untuk swasembada daging dan daerah pengembangan sapi potong dilihat dari
populasi yang terus meningkat.
Pada tahun 2022 Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
populasi sapi 2.184 ekor dengan realisasi 2.005 ekor atau sebesar 91,80 %.
Untuk populasi sapi tahun ini mengalami penurunan dari tahun kemarin yang
sebesar 2.231 ekor, realisasi tahun ini juga tidak memenuhi target yang
ditetapkan karena terjadinya wabah penyakit mulut dan kuku pada ternak
periode bulan mei-september 2022 yang berakibat pada tingginya angka
penjualan ternak , wabah ini juga menyebabkan kasus gangguan birahi dan
kematian terhadap beberapa pupulasi sapi.
2,100
2,050
2.005
2,000
1,950
1,900
2022
Target capain
Gambar 3.11. Target dan Capaian Populasi Ternak Sapi di Kabupaten Bangka
Selatan 2022
III-18 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.12. Data Populasi Sapi Menurut Kecamatan dan di Kabupaten Bangka
Selatan (ha), 2021 dan 2022
Sumber : Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022
III-19 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
penambahan sarana, artinya dalam hal sarana untuk memfasilitasi petani
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan sudah bekerja cukup maksimal.
74
72
69,92
70
68
66
2022
Target Capain
III-20 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Indeks Ketersediaan Prasarana Pertanian yang
Berdasarkan Kebutuhan
63.5
63
63,03
62.5
62
61.5
61
60,56
60.5
60
59.5
59
2022
Target Capain
III-21 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.13. NTP Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2021
Indeks Tahun 2021 NTP Keterangan
160 140,56
140 126,37 131,51
110,23 106,88 114,64
120
100
80
60
40
20
It Ib NTP
Gambar 3.14. Perbandingan NTP Prov. Kep. Bangka Belitung 2021 dengan NTP
Kab. Bangka Selatan 2021
III-22 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Capaian NTP Kabupaten Bangka Selatan tahun 2021 yaitu 114,64 masih
di bawah NTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2021 yaitu sebesar
131,51 (Gambar 3.14). Perbedaan NTP Provinsi dengan Kabupaten terutama
disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani masih di bawah provinsi,
namun indeks harga bayar petani justru di atas indek bayar provinsi.Indeks
harga yang diterima petani di Kabupaten Bangka Selatan lebih kecil (126,37)
dibandingkan indeks harga yang diterima petani di provinsi (140,56). Indeks
harga yang dibayar petani di di Kabupaten Bangka Selatan lebih besar
(110,23) dibandingkan indeks harga yang diterima petani di provinsi (106,88).
Hal ini juga mengindikasikan bahwa petani di Kabupaten Bangka Selatan lebih
banyak pengeluaran baik untuk modal pertanian, konsumsi, dan non-
konsumsi dibandingkan rata-rata petani di provinsi secara umum.
Note : Data diatas merupakan data hitungan tahun 2021 karena data untuk
tahun 2022 masih dalam proses perhitungan.
III-23 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
dengan harga subsidi. Jika nelayan mendapatkan BBM harga subsidi, dapat
menekan biaya melaut, kemudian dapat meningkatkan nilai tukar nelayan atau
kesejahteraan nelayan di Kabupaten Bangka Selatan.
Gambar 3.15. Grafik Nilai Tukar Nelayan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2021
114
112
110
108
106
104
102
100
2021
Target 104
Capaian 112,39
III-24 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Nilai Tukar Nelayan (NTN) tahun 2021 (112.39), jika dibandingkan
dengan tahun 2020 ada perubahan peningkatan cukup signifikan yaitu
sebesar 8.39, yang mana pada tahun 2020 NTN di Bangka Selatan
sebesar 104. Nilai tukar nelayan dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu 1)
Perubahan harga, 2) Hasil tangkapan nelayan, yang dipengaruhi oleh musim
penangkapan dan 3) kebutuhan melaut, seperti ada perubahan daerah fishing
ground nelayan. Hasil wawancara nelayan umum nelayan di Bangka Selatan
ada peningkatan pendapatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
disebabkan ada peningkatan harga komoditas perikanan dan perubahan
daerah tangkapan yang meningkatnya jumlah tangkapan nelayan. Nelayan
yang ada peningkatan pendapatan terdapat di kecamatan Tukak Sadai, Lepar
Pongok dengan alat tangkap yang umum digunakan yaitu bubu kepiting, jaring
insang dan jaring lingkar. Alat tangkap bubu dan jaring lingkar dengan
komoditas utama yaitu rajungan. Rajungan ada peningkatan harga yang
sangat signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
mempengaruhi peningkatan pendapatan nelayan. Rajungan yang saat ini
harga daging rajungan sampai 400 ribu rupiah, jika dibandingkan pada tahun
2020 dengan harga kurang dari 120 ribu rupiah. Selain itu ada beberapa
komoditas perikanan lainnya yang ada peningkatan harga seperti ikan tenggiri,
cumi dan kerapu. Peningkatan harga disebabkan oleh ada peningkatan ekspor
sumberdaya perikanan, sehingga terjadinya peningkatan harga yang
mempengaruhi peningkatan pendapatan nelayan. Jika dibandingkan pada
tahun 2020 ada penurunan harga komoditas perikanan ekspor karena ada
penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor dampak dari kasus covid-19
(Suhana, 2020). Meskipun pada tahun 2021 pandemi covid-19 masih terjadi,
akan tetapi ada peningkatan harga karena komoditas ekspor sudah diterima
di negara tujuan ekspor seperti hongkong dan cina (Republika, 2021).
Perhitungan nilai tukar nelayan di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2021 berdasarkan musim yaitu ketika musim penangkapan dan musim
paceklik. Hal ini dilakukan karena ada perbedaan hasil tangkapan nelayan
yang signifikan ketika musim tersebut, sehingga dapat mewakili kajian nilai
III-25 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
tukar nelayan dalam waktu satu tahun. Puncak musim penangkapan
merupakan waktu nelayan mendapatkan hasil tangkapan yang berlimpah,
kemudian adanya peningkatan pendapatan nelayan. Sedangkan musim
paceklik dimana kondisi cuaca yang sangat buruk, angin kencang, gelombang
tinggi, sehingga nelayan sulit untuk melaut sehingga hasil tangkapan rendah
dan pendapatan nelayan rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan
nelayan di Kabupaten Bangka Selatan musim rata-rata musim paceklik dalam
satu tahun selama 3 bulan yang terjadi pada bulan November s.d Januari
paceklik terjadi pada bulan Oktober s.d bulan Januari.
Hasil nilai tukar nelayan (NTN) di Kabupaten Bangka Selatan ketika
musim penangkapan sebesar 172.1. Hasil ini menunjukkan NTN pada musim
penangkapan hasil penangkapan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga
dan kebutuhan melaut. Jika dibandingkan ketika musim paceklik NTN sangat
rendah yaitu 49.04 atau masih jauh di bawah 100 sehingga hasil tangkapan
tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan melaut dan kebutuhan rumah
tangga. Adapun nilai tukar nelayan ketika musim penangkapan dan musim
paceklik terdapat pada 6. Rendahnya NTN pada musim paceklik disebabkan
terjadi penurunan signifikan hasil tangkapan nelayan dan penghasilan
nelayan. Biasanya untuk mengisi waktu ketika musim paceklik nelayan
dengan memperbaiki kapal dan alat tangkap, selain itu untuk memenuhi
kebutuhan hidup biasanya mencari pekerjaan alternatif seperti buruh harian,
buruh bangunan, berkebun, membuat kapal dan sebagainya.
150,00
112,39
100,00
49,04
50,00
0,00
Musim Penangkapan Musim Peceklik NTN 2021
III-26 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Nilai tukar nelayan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2021, bila
dibandingkan dengan NTN rata-rata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
lebih tinggi, yang mana nilai NTN di Provinsi Bangka Belitung pada tahun 2021
rata-rata yaitu 110,9. Hasil tersebut menunjukkan Nilai Tukar Nelayan di
Kabupaten Bangka Selatan secara rata-rata lebih tinggi dengan kabupaten
lainnya di Provinsi kepulauan Bangka Belitung, meskipun tidak ada perbedaan
yang signifikan. Tingginya Nilai Tukar Nelayan di Kabupaten Bangka Selatan
dipengaruhi oleh tingginya produksi perikanan tangkap di Kabupaten Bangka
Selatan. Produksi perikanan tangkap laut di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung tahun 2019 tercatat sebesar 209.893 ton dengan produksi perikanan
laut terbesar yaitu Kabupaten Belitung, Kabupaten Belitung Timur dan
Kabupaten Bangka Selatan. Sedangkan produksi perikanan laut terendah
berada di wilayah Kabupaten Bangka Barat dan Kota Pangkal Pinang (BPS,
2021). Berdasarkan data tersebut produksi perikanan tangkap tertinggi di
pulau Bangka terdapat di Kabupaten Bangka Selatan dengan produksi
sebesar 39.314 ton (BPS, 2021). Tingginya produksi perikanan akan
berpengaruh pada hasil tangkapan, pendapatan nelayan dan juga nilai tukar
nelayan. Kondisi tersebut merupakan faktor tingginya nilai tukar nelayan di
Kabupaten Bangka Selatan jika dibandingkan dengan nilai tukar lainnya di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Note : Data diatas merupakan data hitungan tahun 2021 karena data untuk
tahun 2022 masih dalam proses perhitungan.
III-27 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.4.c. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
Hasil perhitungan nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) di Kabupaten
Bagka Selatan tersaji pada Tabel . Hasil nilai tukar pembudidaya ikan di
Kabupaten Bangka Selatan yaitu yaitu 98.1 atau kurang dari 100, sehingga
pendapatan hasil budidaya lebih rendah dibandingkan dengan biayaproduksi
dan biaya kebutuhan rumah tangga. Hasil tersebut menunjukkan
pembudidaya ikan di Kabupaten Bangka Selatan belum dikatakan sejahtera.
Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) tahun 2021, jika dibandingkan pada
tahun 2020 ada peningkatan sebesar 9.18, yang mana pada tahun 2020
NTPi yaitu 88.94. Komoditas utama yang dibudidaya pembudidaya di Kab.
Bangka Selatan yaitu ikan air tawar yaitu lele, nila, patin, dengan sistem kolam
air tenang.
III-28 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.14. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2021
URAIAN NTPi Tahun 2021
NTN 98.1
Jumlah yang dibayar (Ib) 5,846,275
a. KRT 4,124,527
Pangan 2,294,000
Pakaian 222,067
Pendidikan 578,520
Kesehatan 72,060
Listrik 375,000
Transportasi 451,600
Sewa Rumah 30,000
Rekreasi 101,280
b. BPPBM 1,721,748
Pakan 1,177,680
Benih 401,502
Obat-obatan 37,135
Pupuk 26,133
Upah 37,965
Perawatan 41,333
Jumlah yang diterima (lt) 5,736,778
Hasil Budidaya 4,081,379
Non Perikanan 1,655,400
Sumber : Bidang Kelautan perikanan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022
Keterangan :
KRT : Konsumsi Rumah Tangga
BPPBM : Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
III-29 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2021 yaitu 98.1 lebih tinggi bila dibandingkan dengan NTPi provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yaitu 95.44, meskipun tidak ada perbedaan yang
signifikan. Akan tetapi nilai tukar pembudidaya ikan di Kabupaten Bangka
Selatan masih belum mencapai IKU Kementerian kelautan Perikanan tahun
2021 yaitu 102.83 (statistik.kkp). Masih rendahnya NTPi di Bangka Selatan
dikarenakan kegiatan budidaya masih mengandalkan jenis budidaya kolam air
tenang dengan komoditas ikan lele, patin dan nila yang dilakukan bersifat
musiman dan umumnya bukan mata pencaharian utama pembudidaya ikan.
Berdasarkan data statistik.kkp.go.id di Kabupaten Bangka Selatan jenis
budidaya yang sangat dominan yaitu kolam air tenang dan sangat sedikit jenis
budidaya tambak intensif dan jaring apung laut). Meskipun saat ini sudah mulai
pengembangan budidaya air payau secara semi intensif dengan komoditas
udang vaname. Akan tetapi budidaya tersebut dilakukan secara industri atau
perusahaan belum dilakukan budidaya sekala masyarakat. Kondisi ini akan
menjadi peluang untuk pengembangan budidaya udang vaname yang
dilakukan oleh masyarakat secara mandiri, sehingga menjadi pelung mata
pencaharian atau pendapatan masyarakat, kemudian dapat meningkatkan
nilai tukar pembudidaya di Kabupaten Bangka Selatan.
Note : Data diatas merupakan data hitungan tahun 2021 karena data untuk
tahun 2022 masih dalam proses perhitungan.
III-30 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.4.d. Nilai Konsumsi Ikan (NKI) (Kg/Kapita)
Nilai Konsumsi Ikan merupakan tingkat konsumsi masyarakat
Indonesia terhadap komoditas ikan yang dikonversi dalam satuan kg per-
kapita per- tahun. Pada tahun 2022 Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
menargetkan NKI (Nilai Konsumsi Ikan) sebesar 41,00 dengan realisasi 66,69.
Nilai tersebut mencapai target dan terus mengalami peningkatan
dibandingkan tahun kemarin sebesar 60,2 hal ini didukung oleh meningkatnya
produksi tangkap dan budidaya nelayan.
Target Capain
Gambar 3.17. Nilai tukar nelayan berdasarkan musim penangkapan di Kabupaten Bangka
Selatan 2022
III-31 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.5. Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Perikanan Tangkap
dan Budidaya
Salah satu sasaran pembangunan perikanan pada tahun 2022 adalah
peningkatan produksi perikanan baik perikanan tangkap, budidaya maupun
pengolahan perikanan, Adapun data pertumbuhan dan peningkatan pada
sektor perikanan dapat dilihat pada table 3.10, gambar 3.18, 3.19 dan 3.20.
Tabel 3.15 Data Produksi dan Pertumbuhan Sektor Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2018-2022
Tahun
Jenis Uraian
2018 2019 2020 2021 2022
Produksi
38.559,00 38.680,90 39.184,00 40.252,36 41.258,48
Perikanan (Ton)
Tangkap Pertumbuhan (%) 2,50
- 0,32 1,30 2,72
Produksi 2.078.80
183,419 286,957 826,948 1.231,47
Perikanan (Ton)
BudidayaPertumbuhan (%) 68,80
- 56,45 188,18 48,91
Produksi 4.101
3.855,00 3.972,00 3.991,00 3.994,00
(Ton)
Pengolahan
Pertumbuhan (%) 2,6
- 3,04 0,48 0,075
Total 45.477,831 47.438.28
Produksi 42.597,42 42.939,86 44.001,95
Komoditas
(Ton)
Perikanan
Pertumbuha 3,55 4,31
0,80 2,47 3,35
n
(%)
Sumber : Bidang Kelautan Perikanan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022
III-32 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.5.a. Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap (Ton)
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
persentase peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 40.386 ton
dengan realisasi sebesar 41.258 ton (Gambar 3.18).
Target Capain
III-33 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.16 Data Produksi Perikanan Tangkap Per Kecamatan di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2022
Perikanan Tangkap
No Kecamatan
(Ton)
1 Toboali 10.258,50
2 Tukak Sadai 12.617,75
3 Payung -
4 Simpang Rimba 200,900
5 Air Gegas 112,750
6 Pulau Besar 145,550
7 Lepar Pongok 5.506,18
8 Kepulauan Pongok 12.416,85
Jumlah 41.258,48
Sumber : Bidang KelautanPerikanan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun
2022
Target Capain
III-35 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Peningkatan Produksi Pengolahan perikanan
(Ton)
4,350
4,300
4.320
4,250
4,200
4,150
4,100
4,050 4.101
4,000
3,950
2022
Target Capain
Toboali 1.275
Tukak Sadai 520
Air Gegas 2
Payung 5
Lepar Pongok 210
Kep. Pongok 2020
Simpang Rimba 14
Pulau Besar 55
Jumlah 4.101
III-36 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Produksi Pengolahan Perikanan di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2021 dan 2022
4,120
4.101
4,100
4,080
4,060
4,040
4,020
3.994
4,000
3,980
3,960
3,940
2021 2022
III-37 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.6. Peningkatan Kualitas dan Tata Kelola yang Baik melalui
Pelayanan Publik yang Responsif dan akuntabel
III.B.6.a. Nilai Evaluasi AKIP
Pada tahun 2022, target indikator kinerja nilai evaluasi AKIP adalah A
dan capaiannya adalah B, nilai ini tidak mencapai target yang telah ditentukan
dan menurun dibandingkan tahun kemarin dengan nilai A.
Capaian Target
Gambar 3.20. Grafik Nilai Evaluasi AKIP Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022.
III-38 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Indeks Kepuasan Masyarakat
82
81,12
81
80
79
77,8
78
77
76
2022
Target Capaian
Target Capaian
III-39 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.C. Realisasi Anggaran
Berdasarkan Laporan keterangan pertanggungjawaban B u p a t i tahun
2022, maka dapat disampaikan informasi sebagai berikut. DinasP e r t a
n i a n , P a n g a n , P e r i k a n a n K a b u p a t e n B a n g k a S e l a t a n pada Tahun
2022 mendapatkan alokasi Dana awal sebesar Rp.33.670.638.483 yang terdiri
dari Belanja Operasi sebesar Rp.30.137.238.483 dan Belanja Modal sebesar
Rp.3.533.400.000. Namun pada saat perubahan, menjadi Rp.33.520.638.483
dimana BelanjaOperasi menjadi Rp. 29.649.024.689 berkurang sebesar Rp.
488.213.794 dan Belanja Modal menjadi Rp.3.871.613.794 bertambah
sebesar Rp.338.213.794 Terdiri dari 12 Program.
1 2 3 4 5 6 7
III-40 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
APBD APBD-P Fisik Realisasi Anggaran
No Program dan Kegiatan
Rp Rp % Rp %
1 2 3 4 5 6 7
A.Program Peningkatan
Diversivikasi dan 265.829.520 265.821.240 100 234.297.022 88,14
Ketahanan Pangan
Masyarakat
100
1. Kegiatan Penyediaandan
Penyaluran Pangan
Pokok atau Pangan
Lainnya sesuai dengan
37.570.520 37.570.520 31.305.022 83,32
Kebutuhan Daerah
Kabupaten/Kota dalam
Rangka Stabilitasi
Pasokan dan Harga
Pangan
2. Pengelolaan dan
Keseimbangan 119.009.000 119.000.000 100 93.802.000 78,82
Cadangan Pangan
Kabupaten/Kota
3. Kegiatan Pelaksanaan
Pencapaian Target
Konsumsi Pangan 109.250.000 109.250.720 100 109.190.000 99,94
Perkapita/Tahun sesuai
dengan Angka
Kecukupan Gizi
B. Program Penanganan 29.890.000 29.890.000 100 29.474.000 98,60
Kerawanan Pangan
1. Kegiatan Penanganan
Kerawanan Pangan 29.890.000 29.890.000 100 29.474.000 98,60
Kewenangan
Kabupaten/Kota
C. Program Pengawasan 67.008.000 67.008.000 100 97,52
65.347.000
Keamanan Pangan
1. Kegiatan Pelaksanaan
67.008.000 67.008.000 100 65.347.000 97,52
Pengawasan Keamanan
Pangan Segar Daerah
III-41 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
APBD APBD-P Fisik Realisasi Anggaran
No Program dan Kegiatan
Rp Rp % Rp %
1 2 3 4 5 6 7
Kabupaten/ Kota
URUSAN 33.307.910.963 33.157.919.243 31.823.869.406 95,97
PEMERINTAHAN 100
PILIHAN
III-42 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
APBD APBD-P Fisik Realisasi Anggaran
No Program dan Kegiatan
Rp Rp % Rp %
1 2 3 4 5 6 7
1. Kegiatan Pengendalian
dan Penanggulangan 159.745.313 159.745.313 100 155.375.525 97,26
Bencana Pertanian
Kabupaten/Kota
L. Program Penyuluhan 2.376.745.000 2.376.745.000 100 2.322.615.500 97,72
Pertanian
III-43 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
APBD APBD-P Fisik Realisasi Anggaran
No Program dan Kegiatan
Rp Rp % Rp %
1 2 3 4 5 6 7
III-44 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
4. Program Pengelolaan Perikanan Tangkap
Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran pada Program
Pengelolaan Perikanan Tangkap adalah Rp. 2.042.962.000 (89,57%)
dengan realisasi fisik sebesar 90%, realisasi fisik sebesar 100%dimana
dikategorikan berpredikat kinerja sangat tinggi.
III-45 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
10. Program Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner
Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran renja DinasProgram
Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
adalah Rp.942.024.500 (85,32%) dengan realisasi fisik sebesar 100%,
dimana dikategorikan berpredikat kinerja sangat tinggi.
III-46 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
BAB IV
PENUTUP
IV-1 |L K I P – P e n u t u p
3. Pola pikir masyarakat yang sangat bergantung dengan bantuan/ hibah
dari pemerintah untuk mengembangkan usahanya.
4. Banyaknya program dan kegiatan yang tidak mendukung capaian target
kinerja.
5. Faktor-faktor eksternal lainnya seperti faktor alam, serangan OPT yang
tinggi, dan rendahnya harga komoditas.
Khusus untuk sasaran kegiatan Meningkatnya Produksi dan
Produktivitas Padi, Sayur, dan Buah dan target indikator presentase
peningkatan produksi dan produktivitas lada kendala yang dihadapi
diantaranya :
1. Faktor alam seperti kekeringan yang terjadi pada musim panas dan banjir
yang terjadi pada musim hujan.
2. Tinggi serangan OPT yang tinggi.
3. Rendahnya harga Lada yang menyebabkan psikologis petani menjadi
menurun.
IV-2 |L K I P – P e n u t u p
6. Diversifikasi produk dan komoditas hasil pertanian, peternakan, dan
perikanan.
7. Pemenuhan dan peningkatan SDM aparatur teknis.
8. Perbaikan sistem irigasi.
9. Melakukan uji multilokasi untuk memetakan varietas yang sesuai, dan
serangan OPT untuk setiap Kecamatan.
Semoga LKIP Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2022 ini dapat memberikan gambaran tentang berbagai
capaian kinerja dan pembangunan di bidang Pertanian (pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan), dan Kelautan dan Perikanan di Kabupaten
Bangka Selatan. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas
dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya. Sangat disadari
bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi
dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan
berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang
hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan.
RISVANDIKA, S.P
Penata Tk.I, III/d
NIP. 197712122011011003
IV-3 |L K I P – P e n u t u p