Anda di halaman 1dari 86

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

DINAS PERTANIAN PANGAN PERIKANAN


KABUPATEN BANGKA SELATAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat ALLAH SWT yang telah meridhoi kegiatan
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian
Pangan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 sehingga laporan
tersebut dapat terselesaikan.
Laporan Kinerja ini merupakan acuan untuk penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Bangka Selatan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Laporan Kinerja merupakan salah satu wujud akuntabilitas pemerintah dalam
penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan prinsip good goverment.
Diharakan Laporan Kinerja ini bisa menjadi masukan bagi pengelolaan
dan penataan serta peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan,
khususnya penyelenggaraan urusan pertanian pangan dan perikanan.
Laporan Kinerja ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
bahan evaluasi yang objektif bagi pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dalam penilaian kinerja Dinas Pertanian Pangan Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan.

Toboali, Februari 2023


Plt. Kepala Dinas
Pertanian, Pangan,
Perikanan

RISVANDIKA, S.P
Penata Tk.I, III/d
NIP. 197712122011011003
IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam penyelenggaraan urusan wajib bidang pangan serta urusan


pilihan bidang pertanian serta bidang kelautan dan perikanan, Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan berupaya
menyelenggarakan pemerinahan dengan berprinsip pada tata kelola
kepemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented
government) sesuai dengan kewenangannya. Manajemen pemerintahan
memiliki aspek penting yang perlu diimplementasikan yaitu akuntabilitas
kinerja. Akuntabilitas kinerja setidaknya harus memuat visi, misi, tujuan dan
sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan
perencanaan strategis organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai
dalam bentuk sasaran dapat terukur, dapat diuji dan diandalkan.
Tahun 2022 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan
dan sasaran Renstra 2021-2026, secara umum pencapaian sasaran melalui
indikator-indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untukmewujudkan misi
dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Renstra Dinas Pertanian,
Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan 2021-2026. Adapun tujuan
yang ingin dicapai yaitu:
1. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, dengan indikator:
2. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi bidang pertanian dan perikanan
melalui penyediaan infrastruktur yang tepat sasaran dan merata, dengan
indikator:
3. Meningkatkan tata kelola yang baik melalui pelayanan publik yang responsif
dan akuntabel, dengan indikator:

Sasaran untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut sebagai berikut:


1. Peningkatan ketahanan pangan dan kemandirian pangan masyarakat,
dengan indikator kinerja:
2. Peningkatan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan pertanian,
dengan indikator kinerja:
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur pertanian, dengan
indikator kinerja:
4. Peningkatan kesejahteraan petani, nelayan dan pembudidaya ikan,
dengan indikator kinerja:
5. Peningkatan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan bidang
perikanan, dengan indikator kinerja:
6. Peningkatan kualitas tata kelola yang baik melalui pelayanan publik yang
responsif dan akuntabel, dengan indikator kinerja:
Untuk mencapai target sasaran strategis tersebut dituang dalam 12
program dan 21 kegiatan. Capaian indikator sasaran strategis (IKU) pada
tahun 2022 adalah sebagai berikut :
Target Capaian
Tujuan Sasaran Indikator

Meningkatkan Peningkatan Skor Pola Pangan 97,12


ketahanan ketahanan harapan (PPH) 86,9
pangan pangan dan Persentase peningkatan 3,4
masyarakat kemandirian Ketersediaan Pangan 1,84
pangan daerah (%)
masyarakat
Meningkatkan Peningkatan Produksi padi (ton) 21.224,18 21.224,18
pertumbuhan produksi dan Produktivitas padi 3,66
ekonomi bidang nilai tambah (ton/ha) 4,07
pertanian dan komoditas
Produksi lada (ton) 14.270,66 13.468,93
perikanan melalui unggulan
Produktivitas lada 1,57 1,16
penyediaan pertanian (ton/ha)
infrastruktur yang Produksi karet (ton) 11.519,89 11.657,89
tepat sasaran dan
merata Produktivitas karet 0,96 0,86
(ton/ha)
Produksi kelapa sawit 42.176,96 45.951,88
rakyat (ton)
Produktivitas kelapa 3,26 2,99
sawit rakyat (ton/ha)
Populasi ternak (sapi) 2.184
(ekor) 2005
Peningkatan Indeks ketersediaan 69,92
kualitas dan sarana pertanian yang 77,19
kuantitas berdasarkan kebutuhan
infrastruktur Indeks ketersediaan 60,56
pertanian prasarana pertanian 63,03
yang berdasarkan
Target Capaian
Tujuan Sasaran Indikator

kebutuhan
Peningkatan Nilai tukar petani (NTP) 114 114,64
kesejahteraan Nilai Tukar Nelayan 105,00 109,54
petani, nelayan (NTN)
dan Nilai Tukar 92,00 90,03
pembudidaya Pembudidaya Ikan
ikan. (NTPi)
Nilai Konsumsi Ikan 41,00 66,68
(NKI) (Kg/Kapita)
Peningkatan Peningkatan produksi 40.386 41,258
produksi dan perikanan tangkap (Ton)
nilai tambah Peningkatan produksi 2.198 2.078
perikanan perikanan budidaya
tangkap dan (Ton)
budidaya Peningkatan produksi 4.320 4.101
pengolahan perikanan
(Ton)
Meningkatkan Peningkatan Nilai evaluasi AKIP A B
tata kelola yang kualitas tata
baik melalui kelola yang Indeks Kepuasan 81,12 81,12
pelayanan publik baik melalui Masyarakat
yang responsif pelayanan Persentase temuan BPK 100 100
dan akuntabel publik yang yang ditindaklanjuti (%)
responsif dan
akuntabel
*Angka Sangat Sementara

Toboali, Februari 2023


Plt. Kepala Dinas
Pertanian, Pangan,
Perikanan

RISVANDIKA, S.P
Penata Tk.I, III/d
NIP. 197712122011011003
BAB I
PENDAHULUAN

I. A. Latar Belakang

Kabupaten Bangka Selatan terletak di bagian paling selatan pulau


Bangka. Berjarak ± 125 km dari Kota Pangkalpinang sebagai Ibu Kota
Provinsi. Kabupaten Bangka Selatan merupakan kabupaten hasil pemekaran
dari Kabupaten Bangka yang memiliki luas 360.708 Ha (3.607,08 Km2).
Kabupaten Bangka Selatan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2003 dengan Ibu Kota berada di Kecamatan Toboali.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai pertanggung-jawaban yang terukur
atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan secara periodik. Apalagi di masa pandemi
covid-19, efektifitas dan efesiensi dari penggunaan anggaran untuk mencapai
tujuan pembangunan sangat diperlukan. Recofousing anggaran besar-
besaran dari pusat yang memaksa setiap OPD menggunakan anggaran se-
efesien dan se-efektif mungkin untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
diukur dari indikator pembangunan.
Untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan
kewenangannya dalam pencapaian tujuan, serta sebagai komitmen organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Pangan Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022.

I.B. Gambaran Umum

I.B.1.Tupoksi
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan merupakan dinas teknis yang membidangi hal-hal
yang berhubungan dengan kebijakan dalam rangka memajukan sektor pertanian, pangan, dan
perikanan yang merupakan sektor andalan dan sesuai visi dan misi kepala daerah. Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang Pertanian dan Perikanan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

I-1 |L K I P - P e n d a h u l u a n
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang pertanian, pangan, perikanan;;
b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian, pangan, perikanan;
c. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur di lingkungan dinas;
d. Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasaran pertanian;

e. Pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

f. Pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian;

g. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan perizinan usaha pertanian;

h. Pengelolaan sumber daya ekonomi untuk kedaulatan dan kemandirian pangan;

i. Peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat, penanganan kerawanan pangan


dan pengawasan keamanan pangan;

j. Pengelolaan perikanan tangkap dan budidaya;

k. Pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan yang menjadi kewenangan daerah;

l. Pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;

m. Pengarahan, pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan fungsi kesekretariatan dinas ; dan

n. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan.

I-2 |L K I P - P e n d a h u l u a n
I.B.2.Struktur Organisasi
Susunan organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan dengan mengacu pada Peraturan
Daerah Nomor 65 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan yang terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, yang terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
d. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional
e. Bidang Peternakan, yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
f. Bidang Perkebunan, yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
g. Bidang Ketahanan Pangan, yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
h. Bidang Perikanan, yang terdiri dari Kelompok Jabatan Fungsional.
i. UPT:
1. UPT Balai Benih Ikan (BBI)
Struktur organisasi dari Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan tergambar
pada Gambar 1.1.

I-3 |L K I P - P e n d a h u l u a n
Bagan Struktur Organisasi
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan

I-4 |L K I P - P e n d a h u l u a n
I.B.3. Sumber Daya Manusia Aparatur
Berdasarkan data dari Dinas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian,
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, sekitar
44,9% dari jumlah pegawai merupakan PNS, 2,8% merupakan PPPK dan
52,24% merupakan honor.

Tabel 1.1. Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin di Dinas Pertanian,


Pangan, Perikanan
Pegawai
No Jenis Kelamin Jumlah
PNS PPPK Honorer
1 Laki-Laki 49 3 66 118
2 Perempuan 31 2 27 60
Jumlah 80 5 93 178
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)

Gambar 1.2. Data Pegawai menurut Jenis Kelamin di Dinas Pertanian,


Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022

Pegawai
Honorer
Pegawai
PPPK 15,1%

1,12%
Pegawai PNS
Pegawai PNS
17,4% LAKI-LAKI
27,5%

Pegawai Pegawai
Honorer PPPK LAKI-
LAKI-LAKI LAKI
37% 1,7%

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2021)

Berdasarkan jenis kelamin jumlah pegawai PNS laki-laki sekitar 61,25%


dari jumlah pegawai PNS dan presentase pegawai PNS perempuan sekitar
38,75% dari jumlah pegawai PNS. Presentasi pegawai PPPK laki-laki sekitar
60% dari jumlah pegawai PPPK keseluruhan, dan presentase pegawai PPPK
perempuan sekitar 40% dari jumlah pegawai PPPK perempuan. Presentasi
pegawai honorer laki-laki sekitar 70,96% dari jumlah pegawai honorer

I-5 |L K I P - P e n d a h u l u a n
keseluruhan, dan presentase honorer perempuan sekitar 29,03% dari jumlah
pegawai honorer perempuan. Secara keseluruhan, presentase pegawai PNS
laki-laki dari keseluruhan pegawai di Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan sebesar 27,5%, presentase PNS perempuan
sekitar 17,4%, presentase PPPK laki-laki 1,7%, dan presentase PPPK
perempuan sekitar 1,12% presentase honorer laki-laki 37%, dan presentase
honorer perempuan sekitar 15,1%.

Tabel 1.2. Jumlah Pegawai PNS Menurut Pendidikan di Dinas Pertanian,


Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Menurut
Pendidikan Tahun 2022
Jenis Kelamin
NO. Pendidikan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 S-2 2 1 3
2 S-1 36 23 59
3 D-IV 1 0 1
4 D-III 4 6 10
5 SMA/SMK 5 2 7
JUMLAH 48 32 80
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)

40 36
35
30
25 23
20
15
10 6
4 5
5 2 1 1 0 2
0
S-2 S-1 D-IV D-III SMA

Laki-laki
Perempuan
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)
Gambar 1.3. Data Pegawai PNS menurut Jenjang Pendidikan di Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022

I-6 |L K I P - P e n d a h u l u a n
Presentase pegawai PNS dengan strata pendidikan S-2 sekitar 3,75%,
S-1 sekitar 73,75%, D-IV sekitar 1,25%, D-III sekitar 12,5%, dan SMA/SMK
sekitar 8,75%. Presentase pegawai PNS laki-laki dengan strata pendidikan S-
2 dari keseluruhan jumlah pegawai PNS di Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan sekitar 2,5%, S-2 Perempuan 1,2%, S-1 laki-laki 45%, S-1
perempuan 28,75%, D-IV laki-laki 1,2%, D-III laki-laki 5%, D-III perempuan
7,5%, SMA/SMK laki-laki 6,25%, dan SMA/SMK perempuan 2,5% (Tabel 1.2
dan Gambar 1.3).
Presentase pegawai PNS golongan IV sekitar 13,75%, golongan III
sekitar 76,25%, dan golongan II sekitar 10% dari jumlah pegawai PNS di Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan. Presentase pegawai PPPK golongan golongan
V sekitar 60% dan golongan IX sekitar 40% dari jumlah pegawai PPPK di
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan. (Tabel 1.3, Tabel 1.4. dan Gambar 1.4).
Tabel 1.3. Jumlah Pegawai PNS Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Menurut Golongan

Jenis Kelamin
No. Golongan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 Golongan IV 8 3 11
2 Golongan III 39 22 61
3 Golongan II 3 5 8
JUMLAH 50 30 80
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)

Tabel 1.4. Jumlah Pegawai PPPK Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan


Kabupaten Bangka Selatan Menurut Golongan
Jenis Kelamin
No. Golongan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 Golongan V 1 2 3
2 Golongan IX 2 0 2
JUMLAH 3 2 5
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)

Presentase pegawai honorer dengan strata pendidikan S-2 sektiar


1,07%, S-1 52,6%, D-IV 1,07%, D-III 7,52%, SMA/SMK 37,63%, SMP 0,9%,
dan SD 0,9% dari jumlah keseluruhan pegawai honorer di Dinas Pertanian,

I-7 |L K I P - P e n d a h u l u a n
Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan. Presentase pegawai honorer
laki-laki dengan strata pendidikan S-2 sekitar 1,07%, S-1 laki-laki 32,25%, S-
1 perempuan 20,43%, D-IV laki-laki 1,07%, D-III laki-laki 6,45%, D-III
perempuan 1,07%, SMA/SMK laki-laki 25,80%, SMA/SMK perempuan
11,82% dari jumlah keseluruhan pegawai di Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan (Tabel 1.5. dan Gambar 1.5).

39
40
35

30
25 22
Laki-Laki
20
Perempuan
15
8
10 5
3 3
5

0
Golongan IV Golongan III Golongan II
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)
Gambar 1.4. Pegawai PNS Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten
Bangka Selatan Menurut Golongan
Tabel 1.5. Jumlah Pegawai Honorer Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Menurut Pendidikan
JENIS KELAMIN
NO. PENDIDIKAN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 S-2 1 0 1
2 S-1 30 19 49
3 D-IV 1 0 1
4 D-III 6 1 7
5 SMA/SMK 24 11 35
6 SMP 0 0 0
7 SD 0 0 0
JUMLAH 62 31 93

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)

I-8 |L K I P - P e n d a h u l u a n
30
30
24
25

19
20

Laki-laki
15
11 Perempuan
10
6
5
1 0 1 0 1
0
S-2 S-1 D-IV D-III SMA

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022 (31 Desember 2022)
Gambar 1.5. Pegawai Honorer Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Menurut Pendidikan

I.C. Aset
Sebagai penunjang semua program dibutuhkan sarana dan prasarana
(aset) di Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan per
31 Desember 2022 dengan rincian dapat dilihat pada tabel 1.5.
Tabel 1.6. Data Aset Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2021
No Jenis Aset Nilai
1 Tanah Rp. 4.260.914.615,00
2 Peralatan dan Mesin Rp. 16.988.527.725,43
3 Gedung dan Bangunan Rp. 30.754.128.059,96
4 Jalan, Irigasi, Jaringan Rp. 8.335.602.217,54
5 Aset Tetap Lainnya Rp. 215.500.000,00
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp. 13.750.000,00
7 Aset Lainnya Rp. 244.423.571,43
8 Aset Tidak Berwujud -
Jumlah Rp. 60.568.422.617,93
Sumber Data : Laporan Keuangan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2022

I-9 |L K I P - P e n d a h u l u a n
I.D. Program, Kegiatan, dan Anggaran
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
didukung dengan anggaran dari berbagai sumber dalam rangka melaksanakan
tugas dan kewenengannya. Sumber dana pada tahun anggaran 2022 berasal
dari APBD Kabupaten Bangka Selatan dan Dana Alokasi Khusus (DAK)
dengan rincian pada Tabel 1.6.
Tabel 1.7. APBD Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan Tahun Anggaran 2022
No Uraian Anggaran (Rp)
1. Pendapatan 109.090.000,00
2. Belanja Operasi 29.649.024.689,00
3. Belanja Modal 3.871.613.794,00
Sumber Data : DPPA Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun Anggaran 2022

Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan


memiliki 12 (dua belas) program dan 20 (dua puluh) kegiatan dengan rincian
program dan kegiatan tersaji di Tabel 1.7.

Tabel 1.8.Program dan kegiatan di Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan


Kabupaten Bangka Selatan Tahun Anggaran 2022

No Program Kegiatan Nilai

1 Program Penyediaan dan Rp. 37.570.520,00


Peningkatan Penyaluran Pangan
Diversifikasi dan Pokok atau Pangan
Ketahanan Pangan Lainnya sesuai dengan
Masyarakat kebutuhan Daerah
Kabupaten/ Kota dalam
rangka Stabilisasi
Pasokan dan Harga
Pangan
Pengelolaan dan Rp. 119.000.000,00
keseimbangan cadangan
pangan kabupaten/kota
Rp. 109.250.720,00
Pelaksanaan
Pencapaian Target
Konsumsi Pangan
Perkapita/ Tahun sesuai
dengan Angka
Kecukupan Gizi

I-10 |L K I P - P e n d a h u l u a n
2 Program Penanganan Rp. 28.890.000,00
Penanganan Kerawanan Pangan
Kerawanan kewenangan
Pangan Kabupaten/Kota
3 Program Pelaksanaan Rp. 67.008.000,00
Pengawasan Pengawasan
Keamanan Keamanan Pangan
Pangan Segar Daerah
Kabupaten/Kota
4 Program Pengelolaan Rp. 2.280.750.000,00
Pengelolaan Penangkapan Ikan di
Perikanan Wilayah Sungai,
Tangkap Danau,Waduk,
Rawa, dan
Genangan Air
Lainnya yang dapat
Diusahakandalam 1
(satu) Daerah
Kabupaten/Kota
5 Program Pengelolaan Rp. 1.762.554.896,00
Pengelolaan Pembudidayaan Ikan
Perikanan
Budidaya
6 Program Penyediaan dan Rp. 434.548.470,00
Pengolahan Penyaluran Bahan
dan BakuIndustri
Pemasaran Pengolahan Ikan
Hasil dalam 1 (satu)
Perikanan daerah
Kabupaten/Kota
7 Program Perencanaan, Rp. 95.112.000,00
Penunjang Penganggaran, dan
Urusan Evaluasi Kinerja
Pemerintah Perangkat Daerah
an Daerah
Kabupaten/ Administrasi Rp. 8.507.729.004,00
Kota Keuangan
Perangkat Daerah
Admninistrasi Umum Rp. 1.332.370.900,00
Perangkat Daerah

Pengadaan barang milik Rp. 19.200.000,00


daerah penunjang
urusan pemerintahan

I-11 |L K I P - P e n d a h u l u a n
Penyediaan Jasa Rp. 2.114.249.280,00
Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah

Pemeliharaan Barang Rp. 476.113.100,00


Milik Daerah Penunjang
Urusan pemerintahan

8 Program Pengawasan Rp. 4.720.746.830,00


Penyediaan dan Penggunaan Sarana
Pengembangan Pertanian
Sarana
Pertanian
9 Program Pengembangan Rp. 35.195.250,00
Penyediaan dan Prasarana Pertanian
Pengembangan
Prasarana Pembangunan Rp. 7.738.855.000,00
Pertanian Prasarana Pertanian

10 Program Penjaminan Kesehatan Rp. 1.104.004.200,00


Pengendalia Hewan, Penutupan dan
n Kesehatan Pembukaan Daerah
Hewandan Wabah Penyakit Hewan
Kesehatan Menular Dalam Daerah
Masyarakat Kabupaten/Kota
Veteriner
11 Program Pengendalian dan Rp. 159.745.313,00
Pengendalia Penanggulangan
n dan Bencana Pertanian
Penanggula Kabupaten/Kota
ngan
Bencana
Pertanian
12 Program Pelaksanaan Rp. 2.376.745.000,00
Penyuluhan Penyuluhan Pertanian
Pertanian

Sumber Data : DPPA Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun Anggaran 2022

I-12 |L K I P - P e n d a h u l u a n
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

II.A Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja


Tujuan dan sasaran merupakan arah bagi pelaksanaan setiap urusan
pemerintahan daerah dalam mendukung upaya mewujudkan visi dan
melaksanakan misi pembangunan Kabupaten Bangka Selatan selama
periode tahun 2021-2026. Berdasarkan visi dan misi yang telah disusun, maka
misi yang menjadi prioritas Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten
Bangka Selatan adalah misi 1 yaitu: “Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi
yang Berkualitas Melalui Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Pertanian,
Perikanan dan Pariwisata secara Kreatif dan Inovatif dengan Penyediaan
Infrastruktur yang Handal dan Berkelanjutan” dan misi 3 yaitu : “Mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan publik yang responsif
dan akuntabel”.
Selanjutnya dari misi tersebut ditetapkan tujuan dan sasaran
pembangunan bidang pertanian, pangan, dan perikanan di Kabupaten Bangka
Selatan periode 2021-2026. Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, dengan indikator:
- Skor pola pangan harapan (PPH) dengan target 96,92 (tahun 2021)
dan 97,96 (tahun 2026).
2. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi bidang pertanian dan perikanan
melalui penyediaan infrastruktur yang tepat sasaran dan merata, dengan
indikator:
- NTP dengan target 113 (tahun 2021) dan 116 (tahun 2026).
- NTN dengan target 104 (tahun 2021) dan 109 (tahun 2026).
- NTPi dengan target 88,9 (tahun 2021) dan 100 (tahun 2026).
3. Meningkatkan tata kelola yang baik melalui pelayanan publik yang
responsif dan akuntabel, dengan indikator:
- Nilai evaluasi AKIP dengan target A (tahun 2021-2026).
Sasaran untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut sebagai
berikut:

II-1 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
1. Peningkatan ketahanan pangan dan kemandirian pangan masyarakat,
dengan indikator kinerja:
- Skor Pola Pangan harapan (PPH)
- Persentase peningkatan ketersediaan pangan daerah.
2. Peningkatan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan pertanian,
dengan indikator kinerja:
- Peningkatan produksi dan produktivitas padi
- Peningkatan produksi dan produktivitas lada
- Peningkatan produksi dan produktivitas karet
- Peningkatan populasi ternak sapi
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur pertanian, dengan
indikator kinerja:
- Indeks ketersediaan sarana pertanian yang berdasarkan kebutuhan
-Indeks ketersediaan prasarana pertanian yang berdasarkan
kebutuhan
4. Peningkatan kesejahteraan petani, nelayan dan pembudidaya ikan,
dengan indikator kinerja:
- Skor Nilai tukar petani (NTP)
- Skor Nilai Tukar Nelayan (NTN)
- Skor Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
- Skor Nilai Konsumsi Ikan (NKI) (Kg/Kapita)
5. Peningkatan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan bidang
perikanan, dengan indikator kinerja:
- Peningkatan produksi perikanan tangkap
- Peningkatan produksi perikanan budidaya
- Peningkatan produksi pengolahan perikanan
6. Peningkatan kualitas tata kelola yang baik melalui pelayanan publik yang
responsif dan akuntabel, dengan indikator kinerja:
- Nilai evaluasi AKIP
- Indeks Kepuasan Masyarakat
- Persentase temuan BPK yang ditindaklanjuti

Tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat daerah Dinas


Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan beserta indikator
kinerja disajikan secara lengkap pada Tabel 2.1. berikut ini:

II-2 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Tabel 2.1 Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan.

Tujuan Sasaran Indikator

Meningkatkan Peningkatan ketahanan Skor Pola Pangan harapan


ketahanan pangan pangan dan (PPH)
masyarakat kemandirian pangan Persentase peningkatan
masyarakat Ketersediaan Pangan daerah
(%)
Meningkatkan Peningkatan produksi Produksi padi (ton)
pertumbuhan ekonomi dan nilai tambah Produktivitas padi (ton/ha)
bidang pertanian dan komoditas unggulan Produksi lada (ton)
perikanan melalui pertanian Produktivitas lada (ton/ha)
penyediaan infrastruktur Produksi karet (ton)
yang tepat sasaran dan Produktivitas karet (ton/ha)
merata Produksi kelapa sawit rakyat
(ton)
Produktivitas kelapa sawit
rakyat (ton/ha)
Populasi ternak (sapi) (ekor)
Peningkatan kualitas Indeks ketersediaan sarana
dan kuantitas pertanian yang berdasarkan
infrastruktur pertanian kebutuhan
Indeks ketersediaan prasarana
pertanian yang berdasarkan
kebutuhan
Peningkatan Nilai tukar petani (NTP)
kesejahteraan petani, Nilai Tukar Nelayan (NTN)
nelayan dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan
pembudidaya ikan. (NTPi)
Nilai Konsumsi Ikan (NKI)
(Kg/Kapita)
Peningkatan produksi Peningkatan produksi
dan nilai tambah perikanan tangkap (Ton)
perikanan tangkap dan Peningkatan produksi
budidaya perikanan budidaya (Ton)
Peningkatan produksi
pengolahan perikanan (Ton)
Meningkatkan tata Peningkatan kualitas Nilai evaluasi AKIP
kelola yang baik melalui tata kelola yang baik Indeks Kepuasan Masyarakat
pelayanan publik yang melalui pelayanan Persentase temuan BPK yang
responsif dan akuntabel publik yang responsif ditindaklanjuti (%)
dan akuntabel

II-3 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
II.B. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator kinerja merupakan ukuran keberhasilan organisasi dalam
mencapai sasaran organisasi. Indikator Kinerja Utama (IKU) ditetapkan
dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam Renstra Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2021-2026
yang bersifat strategis sesuai tugas dan fungsi Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, sedangkan yang fokus pada
peningkatan kapasitas internal organisasi tidak dijadikan sebagai IKU.
Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra Dinas Perikanan Kabupaten
Bangka Selatan serta RPJMD Kabupaten Bangka Selatan tahun 2021-2026.
Adapun IKU Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2021-2026 disajikan pada tabel 2.2.

II-4 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2021-2026
Kondisi
Kinerja
Indikator pada awal Target Capaian Setiap Tahun
Program
No Sasaran kinerja periode
inovasi
utama RPJMD
2021 2022 2023 2024 2025 2026
1 Peningkatan Program satu Skor Pola
ketahanan kebun satu Pangan
pangan dan desa harapan
96,91 97,12 97,33 97,54 97,75 97,96
kemandirian (PPH)
pangan
masyarakat
Peningkatan  Program satu Produksi 30.085, 31.957, 32.915, 33.977, 34.781,
29.248,15
2 produksi dan kecamatan padi (ton) 70 03 74 27 17
nilai tambah satu Revisi
21.224, 21.648, 22.081, 22.523, 22.973,
komoditas penangkaran Produksi padi 26.381,49 18 166 64 27 74
bibit sawit (ton)
unggulan
 BESAOH Produksi 17.040, 18.567, 21.267, 22.576, 24.355,
pertanian (Bangka 15.310,03
lada (ton) 15 25 95 16 90
Selatan Revisi
Tanggap OPT Produksi lada 14.270, 14.273, 14.276, 14.279, 14.282,
dan Penyakit 14.267,81 66 51 36 21 06
(ton)
Hewan) Produksi 13.103, 14.690, 16.276, 17.227, 18.496,
11.517,59
karet (ton) 88 17 46 10 13
Revisi
11.519, 11.522, 11.524, 11.526, 11.529,
Produksi 11.517,59 89 19 49 79 09
karet (ton)
Produksi
kelapa sawit 42.176, 44.496, 46.944, 49.558, 52.344,
40.016,09
96 69 01 79 00
rakyat (ton)
Populasi
ternak (sapi) 2.163 2506 2730 2954 3179 3403
(ekor)
Revisi
Populasi
2.163 2.184 2.205 2.227 2.249 2.293
Ternak Sapi
(Ekor)
Peningkatan Pengawasan Indeks
3 kualitas dan dan bantuan ketersediaan
- 69,92 71,42 72,92 73,42 74,92
kuantitas infrastruktur sarana
infrastruktur pertanian pertanian

II-5 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Kondisi
Kinerja
Indikator pada awal Target Capaian Setiap Tahun
Program
No Sasaran kinerja periode
inovasi
utama RPJMD
2021 2022 2023 2024 2025 2026
pertanian yang
berdasarkan
kebutuhan
Indeks
ketersediaan
prasarana
pertanian - 60,56 61,05 61,55 62,05 62,54
yang
berdasarkan
kebutuhan
Peningkatan • Pelatihan Nilai Tukar
4 kesejahteraan pengolahan Nelayan 104 105 106 107 108 109
petani, produk (NTN)
nelayan dan pertanian dan Nilai Tukar
pembudidaya perikanan Pembudiday 88,9 92 94 95 98 100
ikan. a Ikan (NTPi)
Nilai tukar
113 114 114 115 115 116
petani (NTP)
5. Peningkatan Program “Yang Peningkatan
produksi dan Muda Yang produksi
nilai tambah Berbudidaya” perikanan 39.184 40.386 40.939 41.492 42.044 42.597
perikanan tangkap
tangkap dan (Ton)
budidaya Peningkatan
produksi
perikanan 826,95 219,87 274,37 328,87 383,36 437,86
budidaya
(Ton)
6. Peningkatan Pengembangan
kualitas tata start-up bidang
kelola yang pertanian dan
Nilai
baik melalui pangan
evaluasi A A A A A A
pelayanan
AKIP
publik yang
responsif dan
akuntabel

II-6 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
II.C. Rencana Kinerja Tahunan
Rencana Kinerja Tahunan merupakan dokumen pernyataan kinerja/
kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki oleh instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran, indikator kinerja,
beserta target kinerja dan anggaran.
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari capaian sasaran strategis yang
telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2021-2026 telah disusun Rencana Kinerja
dan Penetapan Kinerja yang mempresentasikan nilai kuantitatif yang
dilekatkan pada setiap indikator kinerja pada tingkat sasaran. Indikator yang
digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator-
indikator kinerja yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran dalam
renstra perangkat daerah dan merupakan turunan dari indikator dalam RPJMD
Kabupaten Bangka Selatan. Dalam rangka penyusunan rencana kinerja
tahunan, sasaran, indikator kinerja dan target mengacu pada substansi yang
telah termuat dalam IKU SKPD tahun 2016-2021.
Adapun Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2021-2026 disajikan pada tabel 2.6
Penjelasan terkait setiap indikator kinerja pada tabel 2.6 sebagai berikut:
1. Skor Pola Pangan Harapan
Skor pola pangan harapan merupakan susunan beragam pangan
yang didasarkan atas proporsi keseimbangan energi dari berbagai
kelompok pangan untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya,
baik dalam jumlah maupun mutu dengan mempertimbangkan segi daya
terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan agama.
Semakin tinggi skor pola pangan harapan, konsumsi pangan
semakin beragam dan bergizi seimbang (maksimal 100). Skor pola
pangan harapan merupakan indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi
pangan sehingga dapat digunakan untuk

II-7 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
merencanakan kebutuhan konsumsi pangan pada tahun-tahun
mendatang. Skor pola pangan harapan dapat digunakan sebagai
pedoman dalam evaluasi dan perencanaan penyediaan, produksi dan
konsumsi pangan penduduk, baik secara kuantitas, kualitas, maupun
keragamannya dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi,
budaya, agama dan cita rasa.
Data yang digunakan dalam penghitungan skor ola pangan harapan
adalah data jumlah konsumsi energi per kelompok pangan. Proporsi
konsumsi energi untuk masing-masing kelompok hasil kesepakatan
Deptan tahun 2001 yaitu : (1) Padi-padian 50%, (2)
Umbi-umbian 6%, (3) Pangan hewani 12%, (4) Minyak dan lemak
10%, (5) Buah dan biji berminyak 3%, (6) Kacang-kacangan 5%,
(7) Gula 5%, (8) Sayur dan buah 6%, serta (9) Lain-lain (bumbu) 3%.
Selanjutnya, berdasarkan hasil perkalian antara proporsi energi dari
masing-masing kelompok pangan dengan masing-masing pembobotnya
diperoleh skor pola pangan harapan. Dalam konsep skor pola pangan
harapan akan diperoleh skor ideal sebesar 100, yang artinya kualitas
konsumsi pangan penduduk disebut ideal apabila mempunyai skor PPH
(Pola Pangan Harapan) sebesar 100.Skor PPH = % AKG x bobot setiap
kelompok pangan ........................................................................................ (1)

2. Persentase Peningkatan Ketersediaan Pangan Daerah


Salah satu cara untuk mengetahui tingkat ketahanan pangan adalah
dengan mengukur ketersediaan pangan daerah. Untuk melihat persentase
peningkatan ketersediaan pangan daerah, dilakukan perbandingan antara
cadangan beras pemerintah kabupaten (p1) dengan jumlah kebutuhan
pangan (p2) dikali sratus persen. Apabila dijabarkan dalam rumus
matematis maka seperti berikut :
𝑝1
𝑝𝑘 = 𝑥100% ....................................................................................... (2)
𝑝2

II-8 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
3. Presentase Peningkatan Produksi Padi
Presentase peningkatan produksi padi (pp) merupakan produksi padi
tahun sekarang (p1) dalam ton dikurangi produksi padi tahun sebelumnya
(p0) dalam ton dibagi produksi padi tahun sebelumnya (p 0) dalam ton
kemudian dikalikan seratus persen (100%). Apabila dijabarkan dalam
rumus matematis maka seperti berikut :
𝑝1−𝑝0
𝑝𝑝 = 𝑥100% ................................................................................... (3)
𝑝0

4. Presentase Peningkatan Produktivitas Padi


Presentase peningkatan produktivitas padi (pv) merupakan produksi
padi perluasan panen tahun sekarang (pv1) dalam ton/ha dikurangi
produksi padi perluasan panen tahun sebelumnya (pv0) dalam ton/hadibagi
produksi padi perluasan panen tahun sebelumnya (pv0) dalam ton/ha
dikalikan seratus persen (100%). Apabila dijabarkan dalam rumus
matematis maka seperti berikut :
𝑝𝑣1−𝑝𝑣0
𝑝𝑣 = 𝑥100% ................................................................................. (4)
𝑝𝑣0

II-9 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Tabel 2.3.Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target Misi Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui optimalisasi
pemanfaatan potensi pertanian, perikanan dan pariwisata secara kreatif dan inovatif melalui penyediaan infrastruktur
yang handal dan berkelanjutan.
Target kinerja sasaran
Tujuan Sasaran Indikator
2021 2022 2023 2024 2025 2026
Meningkatkan Peningkatan Skor Pola Pangan
96,91 97,12 97,33 97,54 97,75 97,96
ketahanan ketahanan pangan harapan (PPH)
pangan dan kemandirian Persentase peningkatan
masyarakat pangan masyarakat Ketersediaan Pangan - 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8
daerah (%)
Meningkatkan Peningkatan Produksi padi (ton) 29.248,15 30.085,70 31.957,03 32.915,74 33.977,27 34.781,17
pertumbuhan produksi dan nilai Revisi Produksi padi (ton) 26.381,49 21.224,18 21.648,166 22.081,64 22.523,27 22.973,74
ekonomi bidang tambah komoditas Produktivitas padi
pertanian dan unggulan pertanian 3,56 3,66 3,89 4,01 4,14 4,23
(ton/ha)
perikanan Produksi lada (ton) 15.310,03 17.040,15 18.567,25 21.267,95 22.576,16 24.355,90
melalui Revisi Produksi lada (ton) 14.267,81 14.270,66 14.273,51 14.276,36 14.279,21 14.282,06
penyediaan Produktivitas lada
infrastruktur 1,21 1,57 1,98 2,49 2,88 3,32
(ton/ha)
yang tepat Produksi karet (ton) 11.517,59 13.103,88 14.690,17 16.276,46 17.227,10 18.496,13
sasaran dan Revisi Produksi karet (ton) 11.517,59 11.519,89 11.522,19 11.524,49 11.526,79 11.529,09
merata
Produktivitas karet
0,86 0,96 1,08 1,19 1,26 1,35
(ton/ha)
Produksi kelapa sawit
40.016,09 42.176,96 44.496,69 46.944,01 49.558,79 52.344,00
rakyat (ton)
Produktivitas kelapa
3,01 3,26 3,44 3,62 3,83 4,04
sawit rakyat (ton/ha)
Populasi ternak (sapi)
2.163 2506 2025 2045 2085 2.147
(ekor)
Revisi Populasi Ternak Sapi
(Ekor) 2.163 2.184 2.205 2.227 2.249 2.293

II-10 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Target kinerja sasaran
Tujuan Sasaran Indikator
2021 2022 2023 2024 2025 2026
Peningkatan kualitas Indeks ketersediaan
dan kuantitas sarana pertanian yang 69,92 69,92 71,42 72,92 73,42 74,92
infrastruktur berdasarkan kebutuhan
pertanian Indeks ketersediaan
prasarana pertanian
60,56 60,56 61,05 61,55 62,05 62,54
yang berdasarkan
kebutuhan
Peningkatan Nilai tukar petani (NTP) 113 114 114 115 115 116
kesejahteraan Nilai Tukar Nelayan
104,00 105,00 106,00 107,00 108,00 109,00
petani, nelayan dan (NTN)
pembudidaya ikan. Nilai Tukar Pembudidaya
88,90 92,00 94,00 95,00 98,00 100,00
Ikan (NTPi)
Nilai Konsumsi Ikan
51,00 41,00 43,00 46,00 48,00 50,00
(NKI) (Kg/Kapita)
Peningkatan Peningkatan produksi
39.184 40.386 40.939 41.492 42.044 42.597
produksi dan nilai perikanan tangkap (Ton)
tambah perikanan Peningkatan produksi
tangkap dan perikanan budidaya 826,95 219,87 274,37 328,87 383,36 437,86
budidaya (Ton)
Peningkatan produksi
pengolahan perikanan 3,99 4,32 4,46 4,60 4,73 4,87
(Ton)
Meningkatkan Peningkatan kualitas Nilai evaluasi AKIP
A A A A A A
tata kelola yang tata kelola yang baik

II-11 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Target kinerja sasaran
Tujuan Sasaran Indikator
2021 2022 2023 2024 2025 2026
baik melalui melalui pelayanan Indeks Kepuasan
77,80 81,12 83,66 86,20 88,74 91,28
pelayanan publik yang Masyarakat
publik yang responsif dan Persentase temuan BPK
responsif dan akuntabel yang ditindaklanjuti (%) 80,45 100 100 100 100 100
akuntabel

II-12 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
5. Presentase Peningkatan Produksi Lada
Presentase peningkatan produksi lada (pl) merupakan produksi lada
tahun sekarang (p1) dalam ton dikurangi produksi lada tahun sebelumnya
(p0) dalam ton dibagi produksi lada tahun sebelumnya (p0) dalam ton
kemudian dikalikan seratus persen (100%). Apabila dijabarkan dalam
rumus matematis maka seperti berikut :
𝑝1−𝑝0
𝑝𝑙 = 𝑥100% ..................................................................................... (5)
𝑝0

6. Presentase Peningkatan Produktivitas Lada


Presentase peningkatan produktivitas lada (pvl) merupakan produksi
lada perluasan panen tahun sekarang (pv1) dalam ton/ha dikurangi
produksi lada perluasan panen tahun sebelumnya (pv0) dalam ton/hadibagi
produksi lada perluasan panen tahun sebelumnya (pv0) dalam ton/ha
dikalikan seratus persen (100%). Apabila dijabarkan dalam rumus
matematis maka seperti berikut :
𝑝𝑣1−𝑝𝑣0
𝑝𝑣 = 𝑥100% ................................................................................. (6)
𝑝𝑣0

7. Presentase Peningkatan Produksi Karet


Presentase peningkatan produksi karet (pk) merupakan produksi karet
tahun sekarang (p1) dalam ton dikurangi produksi karet tahun sebelumnya
(p0) dalam ton dibagi produksi karet tahun sebelumnya (p 0) dalam ton
kemudian dikalikan seratus persen (100%). Apabila dijabarkan dalam
rumus matematis maka seperti berikut :
𝑝1−𝑝0
𝑝𝑘 = 𝑥100% .................................................................................. (7)
𝑝0

8. Presentase Peningkatan Produktivitas Karet


Presentase peningkatan produktivitas karet (pvk) merupakan produksi
karet perluasan panen tahun sekarang (pv1) dalam ton/ha dikurangi
produksi karet perluasan panen tahun sebelumnya (pv0) dalam ton/ha
dibagi produksi karet perluasan panen tahun sebelumnya (pv0)

II-13 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
dalam ton/ha dikalikan seratus persen (100%). Apabila dijabarkan dalam
rumus matematis maka seperti berikut :
𝑝𝑣1−𝑝𝑣0
𝑝𝑣𝑘 = 𝑥100% ............................................................................... (8)
𝑝𝑣0

9. Presentase Peningkatan Produksi Kelapa Sawit Rakyat


Presentase peningkatan produksi kelapa sawit (pks) merupakan
produksi kelapa sawit tahun sekarang (p 1) dalam ton dikurangi produksi
kelapa sawit tahun sebelumnya (p0) dalam ton dibagi produksi kelapa
sawit tahun sebelumnya (p0) dalam ton kemudian dikalikan seratus persen
(100%). Apabila dijabarkan dalam rumus matematis maka seperti berikut :
𝑝1−𝑝0
𝑝𝑘𝑠 = 𝑥100% ................................................................................ (9)
𝑝0

10. Presentase Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit Rakyat


Presentase peningkatan produktivitas kelapa sawit rakyat (pvks)
merupakan produksi kelapa sawit rakyat perluasan panen tahunsekarang
(pv1) dalam ton/ha dikurangi produksi kelapa sawit rakyat perluasan
panen tahun sebelumnya (pv0) dalam ton/ha dibagi produksi kelapa sawit
rakyat perluasan panen tahun sebelumnya (pv0) dalamton/ha dikalikan
seratus persen (100%). Apabila dijabarkan dalam rumus matematis maka
seperti berikut :
𝑝𝑣1−𝑝𝑣0
𝑝𝑣𝑘𝑠 = 𝑥100% ......................................................................... (10)
𝑝𝑣0

11. Presentase Peningkatan Populasi Ternak Sapi


Presentase peningkatan populasi ternak sapi (ps) merupakan jumlah
sapi tahun sekarang (s1) dalam ekor dikurangi jumlah sapi tahun
sebelumnya (s0) dalam ekor dibagi jumlah sapi tahun sebelumnya (s 0)
dalam ekor kemudian dikalikan seratus persen (100%). Apabila dijabarkan
dalam rumus matematis maka seperti berikut :
𝑠1−𝑠0
𝑝𝑠 = 𝑥100% ................................................................................. (11)
𝑠0

II-14 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
12. Indeks Ketersediaan Sarana Pertanian yang Berdasarkan Kebutuhan
IKSP ini merupakan perbandingan antara peruntukan sarana
pertanian terhadap total sarana pertanian saat ini. Peruntukan yang
dimaksud adalah penggunaan sarana pertanian untuk mendukung
capaian target komoditas strategis. Sarana pertanian yang dimaksud
meliputi alat dan mesin pertanian serta pupuk dan pestisida pertanian.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛i𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛g 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑i𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 i𝑛i


𝐼𝐾𝑆𝑃 = 𝑥100%...................... (12)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛i𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛g 𝑑i𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛

13. Indeks Ketersediaan Prasarana Pertanian yang Berdasarkan Kebutuhan


IKPSP ini merupakan perbandingan antara peruntukan prasarana
pertanian terhadap total prasarana pertanian. Peruntukan yang dimaksud
adalah penggunaan prasarana pertanian untuk mendukung capaian target
komoditas strategis. Prasarana yang dimaksud meliputi: aksesibilitas
petani terhadap pembiaan dan perlindungan usaha; pemenuhan
pengairan lahan pertanian untuk semua komoditas, ketersediaan lahan
pertanian; dan keberlanjutan lahan pertanian.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛i𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛g 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑i𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 i𝑛i
𝐼𝐾𝑃𝑆𝑃 = 𝑥100% ................ (13)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛i𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛g 𝑑i𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛

14. Nilai Tukar Petani (NTP), Nilai Tukar Nelayan (NTN), Nilai Tukar
Pembudidaya Ikan (NTPi)
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan indeks harga yang diterima
oleh petani pada tahun dasar dengan indeks harga yang dibayar petani
pada tahun berlaku dengan harga yang dibayar petani pada tahun dasar.
Nilai tukar dilihat dari beberapa faktor peubah yang diterima oleh
nelayan/pembudidaya ikan dan indeks yang dibayarkan/dikeluarkan oleh
petani/nelayan/pembudidaya ikan. Perhitungan nilai tukar nelayan dan
pembudidaya ikan dihitung berdasarkan rumus berikut ini:

NTP/NTN/NTPi = (It/Ib) x 100 ............................................................. (14)

II-15 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Keterangan :
Indeks yang diterima oleh = Jumlah total pendapatan dari hasil produk
petani/nelayan/pembudiday budidaya di kali bobot harga produk dibagi
a (It) total harga dan produk pada tahun dasar
dikali 100

Indeks yang = Jumlah total pengeluaran rumah tangga


dibayar/dikeluarkan oleh pembudidaya yang terdiri dari pengeluaran
petani/nelayan/ pengeluaran konsumsi rumah tangga dan
pembudidaya ikan (Ib) pengeluaran biaya usaha budidaya di kali
bobot harga konsumsi dibagi total harga
dan konsumsi pada tahun dasar dikali 100

Rumus yang digunakan pada penghitungan It dan Ib adalah


modifikasi formula Indeks Laspeyres yang dikembangkan (Modified
Laspeyres Indices), (Permen KP Nomor 35 Tahun 2014) yaitu:

........................................................................(15)
Keterangan
It = Indeks harga bulan ke t baik It maupun Ib
Pti = Harga bulan ke t untuk jenis barang ke i
P(t-1)i = Harga bulan ke (t-1) untuk jenis barang ke i
Pti/P(t-1)I = Relatif harga bulan ke t dibanding ke (t-1) untuk jenis barang
ke i
Poi = Harga pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i
Qoi = Kuantitas pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i
N = Banyak jenis barang yang tercakup dalam paket komoditas

15. Nilai Konsumsi Ikan (NKI) (Kg/Kapita)


Angka konsumsi ikan merupakan salah satu Indikator Kinerja
Utama KKP. Angka konsumsi ikan perkapita perjapertahun dapat
digunakan untuk mengetahui besarnya kebutuhan ikan di dalam negeri
untuk dikonsumsi masyarakat. Angka konsumsi ikan per wilayah
dimanfaatkan untuk perencanaan dan penetapan kebijakan suatuwilayah
dalam pengelolaan perikanan. Perhitungan AKI sebagai berikut:
AKI = A+B+C ............................................................................. (15)
Keterangan:
A = Konsumsi di Rumah Tangga (KIDRT)
B = Konsumsi Luar Rumah Tangga
C = Konsumsi Tidak Tercatat

II-16 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
16. Persentase Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap
Persentase peningkatan produksi perikanan tangkap (pt)
merupakan jumlah produksi komoditas laut yang ditangkap nelayan pada
tahun sekarang (p1) dalam ton dikurangi jumlah produksi komoditas laut
yang ditangkap nelayan pada tahun sebelumnya (p 0) dalam ton dibagi
jumlah produksi komoditas laut yang ditangkap nelayan pada tahun
sebelumnya (p0) dalam ton kemudian dikalikan seratu persen (100%).
Apabila dijabarkan dalam rumus matematis maka seperti berikut :
𝑝1−𝑝0
𝑝𝑡 = 𝑥100% ................................................................................ (16)
𝑝0

17. Presentase Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya


Presentase peningkatan produksi perikanan budidaya (pb)
merupakan jumlah produksi ikan budidaya tahun sekarang (p 1) dalam ton
dikurangi jumlah produksi ikan budidaya tahun sebelumnya (p0) dalam ton
dibagi jumlah produksi ikan budidaya tahun sebelumnya (p0) kemudian
dikalikan seratu persen (100%). Apabila dijabarkan dalam rumus
matematis maka seperti berikut :
𝑝1−𝑝0
𝑝𝑏 = 𝑥100% ................................................................................ (17)
𝑝0

18. Persentase Peningkatan Produksi Pengolahan Hasil Perikanan


Presentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan
(pphp) merupakan jumlah komoditas laut yang diolah pada tahun
sekarang (p1) dalam ton dikurangi jumlah komoditas laut yang diolah pada
tahun sebelumnya (p0) dalam ton dibagi jumlah komoditas laut yang
diolah pada tahun sebelumnya (p0) dalam ton kemudian dikalikan seratu
persen (100%). Apabila dijabarkan dalam rumus matematis maka seperti
berikut :
𝑝1−𝑝0
𝑝𝑝ℎ𝑝 = 𝑥100% ................................................................................... (18)
𝑝0

II-17 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
19. Nilai Evaluai AKIP
Indikator ini digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam rangka reformasi birokrasi
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN,
meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, dan
meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Penilaian
akuntabilitas ini dilaksanakan dengan penerapan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP.

20. Indeks Kepuasan Masyarakat


Indikator ini digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui data
dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang ada di
Kabupaten Bangka Selatan melalui hasil pengukuran secara kuantitatif
dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan
dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan
antara harapan dan kebutuhannya. Data dan informasi ini diperoleh
melalui penyebaran kuesioner oleh petugas di Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan secara langsung kepada masyarakat yang bergerak di bidang
Pertanian, Perikanan, dan Peternakan yang ada di Kabupaten Bangka
Selatan.

21. Presentase Temuan BPK yang Ditindaklanjuti


Indikator ini digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui
akuntabilitas laporan keuangan perangkat daerah dalam rangka reformasi
birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari
KKN, meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, dan
meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Penilaian ini
dilaksanakan dengan menghitungan jumlah temuan BPK pada laporan
keunganan yang ditindaklanjuti dibagi dengan jumlah temuan BPK
dikalikan seratus persen (100%).

II-18 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
2.1. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program dan kegiatan yang disertai
dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen
penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah
atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi padakinerja
yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja
(outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun
sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga
mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya,
sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan dari penyusunan perjanjian kinerja adalah 1. Sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan
integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; 2. Menciptakan
tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; 3. Sebagai dasar
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 4. Sebagai dasar bagi
pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas
perkembangan dan kemajuan kinerja penerima amanah; 5. Sebagai dasar
dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Adapun Perjanjian Kinerja Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun Anggaran
2022 disajikan pada Tabel 2.10.

II-19 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten
Bangka Selatan Tahun Anggaran 2022
Target
Tujuan Sasaran Indikator

Meningkatkan Peningkatan ketahanan Skor Pola Pangan harapan


ketahanan pangan pangan dan kemandirian (PPH) 97,12
masyarakat pangan masyarakat Persentase peningkatan
Ketersediaan Pangan daerah (%) 3,4
Meningkatkan Peningkatan produksi dan Produksi padi (ton) 21.224,18
pertumbuhan nilai tambah komoditas Produktivitas padi (ton/ha)
ekonomi bidang unggulan pertanian 3,66
pertanian dan Produksi lada (ton) 14.270,66
perikanan melalui Produktivitas lada (ton/ha)
1,57
penyediaan
Produksi karet (ton) 11.519,89
infrastruktur yang
Produktivitas karet (ton/ha)
tepat sasaran dan 0,96
merata Produksi kelapa sawit rakyat
(ton)
42.176,96
Produktivitas kelapa sawit rakyat
(ton/ha) 3,26
Populasi ternak (sapi) (ekor)
2.184
Peningkatan kualitas dan Indeks ketersediaan sarana
kuantitas infrastruktur pertanian yang berdasarkan 69,92
pertanian kebutuhan
Indeks ketersediaan prasarana
pertanian yang berdasarkan
kebutuhan 60,56
Peningkatan Nilai tukar petani (NTP) 114
kesejahteraan petani, Nilai Tukar Nelayan (NTN)
nelayan dan pembudidaya 105,00
ikan. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan
(NTPi) 92,00

Nilai Konsumsi Ikan (NKI)


(Kg/Kapita) 41,00

Peningkatan produksi dan Peningkatan produksi perikanan


nilai tambah perikanan tangkap (Ton) 40.386
tangkap dan budidaya Peningkatan produksi perikanan
budidaya (Ton) 2.198
Peningkatan produksi
pengolahan perikanan (Ton) 4,32
Meningkatkan tata Peningkatan kualitas tata Nilai evaluasi AKIP
kelola yang baik kelola yang baik melalui A
melalui pelayanan pelayanan publik yang Indeks Kepuasan Masyarakat 81,12
publik yang responsif responsif dan akuntabel
dan akuntabel
Persentase temuan BPK yang 100
ditindaklanjuti (%)

II-20 |L K I P – P e r e n c a n a a n K i n e r j a
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

III.A. Kerangka Pengukuran Kinerja


Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Instruksi Presiden Nomor
7 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Kinerja Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
diukur berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dan indikator sasaran serta
menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk
mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran dan
program/kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang
dibandingkan dengan realisasinya.
Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan
program/ kegiatan serta indikator kinerja diberlakukan nilai disertai makna
dari nilai tersebut pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Kategori Nilai Capaian Kinerja


Kategori
No. Rentang Capaian Kode
Capaian

1. > 100% Baik Sekali (BS) Warna Hijau

2. 75% - 100% Baik (B) Warna Biru

3. 55% - 75% Cukup (C) Warna Kuning

4. < 55% Kurang (K) Warna Merah

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis


pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan
mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang
diharapkan.

III-1 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2022 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2022
dengan realisasinya.

III.B. Capaian Kinerja Organisasi


Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres Nomor 7 Tahun
1999 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kinerja Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan diukur berdasarkan
tingkat pencapaian sasaran dan indikator sasaran serta menggambarkan pula
tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk mengetahui gambaran
mengenai tingkat pencapaian sasaran danprogram/kegiatan dilakukan melalui
media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya.
Data hasil pencapaian penetapan kinerja tahun 2022 ditampilkan pada
Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022
Target Capaian
Tujuan Sasaran Indikator

Meningkatkan Peningkatan Skor Pola Pangan 97,91 86,9


ketahanan ketahanan harapan (PPH)
pangan pangan dan Persentase peningkatan 3,4
masyarakat kemandirian Ketersediaan Pangan 1,84
pangan daerah (%)
masyarakat
Meningkatkan Peningkatan Produksi padi (ton) 21.224,18 21.224.18
pertumbuhan produksi dan Produktivitas padi 3,66
ekonomi bidang nilai tambah (ton/ha) 4.07
pertanian dan komoditas
Produksi lada (ton) 14.270,66 13.468,93
perikanan melalui unggulan
penyediaan pertanian Produktivitas lada 1,57 1,16
(ton/ha)

III-2 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Target Capaian
Tujuan Sasaran Indikator

infrastruktur yang Produksi karet (ton) 11.519,89 11.657,89


tepat sasaran dan Produktivitas karet 0,96 0,86
merata (ton/ha)
Produksi kelapa sawit 42.176,96 45.951,88
rakyat (ton)
Produktivitas kelapa 3,26 2,99
sawit rakyat (ton/ha)
Populasi ternak (sapi) 2.184 2005
(ekor)
Peningkatan Indeks ketersediaan 69,92 77,19
kualitas dan sarana pertanian yang
kuantitas berdasarkan kebutuhan
infrastruktur Indeks ketersediaan 60,56 63,03
pertanian prasarana pertanian
yang berdasarkan
kebutuhan
Peningkatan Nilai tukar petani (NTP) 114 114
kesejahteraan Nilai Tukar Nelayan 105 109,54
petani, nelayan (NTN)
dan Nilai Tukar 92,00 90,03
pembudidaya Pembudidaya Ikan
ikan. (NTPi)
Nilai Konsumsi Ikan 41,00 66,68
(NKI) (Kg/Kapita)
Peningkatan Peningkatan produksi 40.389 41,258
produksi dan perikanan tangkap (Ton)
nilai tambah Peningkatan produksi 2.198 2.078
perikanan perikanan budidaya
tangkap dan (Ton)
budidaya Peningkatan produksi 4.320 4.101
pengolahan perikanan
(Ton)
Meningkatkan Peningkatan Nilai evaluasi AKIP A B
tata kelola yang kualitas tata
baik melalui kelola yang Indeks Kepuasan 81,12 81,12
pelayanan publik baik melalui Masyarakat
yang responsif pelayanan Persentase temuan BPK 100 100
dan akuntabel publik yang yang ditindaklanjuti (%)
responsif dan
akuntabel
*). Angka Sangat Sementara

III-3 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.1. Sasaran Kegiatan Peningkatan Ketahanan Pangan dan
kemandirian Pangan Masyarakat
III.B.1.a. Indikator Kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Pola Pangan Harapan (PPH) atau Desirable Dietary Pattern (DDP)
adalah susunan keragaman pangan yang didasarkan pada sumbangan energi
dari kelompok pangan utama pada tingkat ketersediaan maupun konsumsi
pangan. PPH merupakan instrumen untuk menilai situasi konsumsi pangan
wilayah yang dapat digunakan untuk menyusun perencanaan kebutuhan
konsumsi pangan ke depan, dengan mempertimbangkan aspek sosial,
ekonomi, budaya dan preferensi konsumsi pangan masyarakat. Selain itu,
PPH juga dapat dijadikan acuan untuk menentukan sasaran dalam
perencanaan dan evaluasi penyediaan khususnya produksi pangan.
Pada tahun 2022 Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menetapkan
target indikator kinerja skor pola pangan harapan (PPH) memiliki target
sebesar 97,12, sedangkan realisasi sebesar 86,9 atau 89,47% dari target.
Belum tercapainya target disebabkan karena jumlah pengeluaran rumah
tangga semakin tinggi dan masih tingginya konsumsi padi-padian

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)


98
96
97,12
94
92
90
86,9
88
86
84
82
80
2022

Target Capain

Gambar 3.1. Target dan Capaian Indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Tahun
2022

III-4 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.1.b.Indikator Kinerja Peningkatan Ketersediaan Pangan Daerah
Ketersediaan Pangan adalah ketersediaan pangan secara fisik di
suatu wilayah dari segala sumber, baik itu produksi pangan domestik (netto),
perdagangan pangan dan bantuan pangan. Ketersediaan pangan ditentukan
oleh produksi pangan di wilayah tersebut, perdagangan pangan melalui
mekanisme pasar di wilayah tersebut, stok yang dimiliki oleh pedagang dan
cadangan pemerintah, dan bantuan pangan dari pemerintah atau organisasi
lainnya.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
persentase peningkatan ketersediaan pangan daerah sebesar 3,4 %,
sedangkan realisasi hanya sebesar 1,84% atau 54,11 %. Tidak terlampauinya
target disebabkan stok bulog belum optimal dan produksi padi belum
meningkat signifikan, untuk itu perlu dilakukan upaya untuk peningkatan
produksi padi. Capaian ditahun 2022 ini jauh dibawah capaian pada tahun
sebelumnya yaitu sebesar 4,55 %.

Persentase Peningkatan Ketersediaan Pangan


Daerah %
4
3,4
3.5
3
2.5
2 1,84
1.5
1
0.5
0
2022

Target Capain

Gambar 3.2. Grafik Peningkatan Ketersediaan Pangan Daerah


2022

III-5 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2. Sasaran Kegiatan Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah
Komoditas Unggulan Pertanian
III.B.2.a. Indikator Kinerja Peningkatan Produksi Padi (Ton)
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 472 Tahun 2018
tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional komoditas tanaman pangan,
Bangka Selatan termasuk dalam lokasi kawasan strategis untuk
pengembangan tanaman padi, sehingga untuk mencerminkan kinerja pada
sasaran peningkatan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan, indikator
kinerja produksi padi (ton) menjadi indikator paling relevan.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produksi padai sebesar 21.224,18 ton dengan realisasi sebesar 21.224,18 ton
atau 100 %. Tercapainya target produksi padi pada tahun ini disebabkan
kembalinya petani kesektor petanian padi akibat kurangnya pendapatan
disektor pertambangan. Capaian di tahun 2022 ini mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 26.381,49 ton.

Produksi Padi (Ton)


25,000.00
21.224,18
20,000.00

15,000.00

10,000.00

5,000.00

0.00
2022

Target Capaian

Gambar 3.3. Target dan Capaian Indikator Kinerja Produksi Padi di Bangka Selatan
Tahun 2022

III-6 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.b. Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Padi
Produktivitas padi adalah produksi padi (padi sawah dan padi ladang)
yang dihitung per satuan luas lahan. Produktivitas padi dihitung berdasarkan
jumlah produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG) per satuan luas
lahan, yaitu ton per hektar.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produktivitas padi (ton/hektar) sebesar 3,66 ton/hektar, dengan realisasi
sebesar 4,07 ton/hektar atau 111,20 %. Terlampauinya realisasi indikator
kinerja peningkatan produktivitas padi didorong oleh kegiatan optimalisasi
lahan pertanian dan sawah andalan seperti Rias, pergam dan serdang.
Capaian ditahun 2022 ini juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun
lalu yang hanya sebesar 3,97 ton/hektar.

Produktivitas Padi (Ton/ha)


4.2
4,07
4.1
4
3.9
3.8
3,66
3.7
3.6
3.5
3.4
2022

Target Capain

Gambar 3.4. Target dan Capaian Produktivitas Padi (ton/ha) di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2022

III-7 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.4. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Per Kecamatan di
Kabupaten Bangka Selatan 2022
Padi Sawah Padi Ladang
KECAMATAN Luas Produkti Produktiv
Subdistrict Produksi Luas Produksi
Panen vitas itas
(ton) Panen (ha) (ton)
(ha) (ton/ha) (ton/ha)
Toboali 3.673,50 4,64 17.059,30 - - -
Lepar Pongok 226,00 4,29 970,48 24,00 1,76 42,40
Airgegas 379,00 4,10 1.555,00 68,00 0,98 67,00
Payung - - - 550,00 1,28 706,50
Simpang rimba 57,00 3,37 192,30 75,00 1,34 101,00
Tukak Sadai - - - 31,00 2,07 64,20
Pulau Besar 46,00 5,29 243,40 24,50 1,83 44,90
Kepulauan Pongok 57,00 3,11 177,70 - - -
Total 4.438,50 4,55 20.198,18 772,50 1,32 1.026,00

Sumber : Bidang TPH Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun
2022 (31 Desember 2022)

III-8 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2. c. Indikator Kinerja Presentase Peningkatan Produksi Lada
Sama seperti halnya tanaman padi, lada merupakan komoditas
unggulan strategis berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 472
Tahun 2018 tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional komoditas tanaman
perkebunan, sehingga indikator kinerja produksi lada menjadi indikator yang
relevan.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produksi lada sebesar 14.270,66 ton, dengan realisasi sebesar 13.468,93 ton
atau sebesar 94,38 %, capaian tahun ini menurun jika dibandingkan tahun
2021 kemarin yakni sebesar 14.267,81. Menurunnya capaian tahun ini serta
belum tercapainya target produksi lada disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain fluktuasi harga lada yang cenderung menurun dan gangguan
penyakit (OPT) sehingga para petani mengalih fungsikan lahan mereka dari
tanaman lada ke komoditi lainnya yang harganya lebih menjamin dan lebih
tahan terhadap penyakit (OPT).

Produksi Lada (Ton)


14,400.00
14.270,66
14,200.00

14,000.00

13,800.00

13,600.00
13.468,93
13,400.00

13,200.00

13,000.00
2022

Target Capain

Gambar 3.5. Target dan Capaian Produksi Lada (ton) di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022

III-9 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.5. Produksi Lada Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten
Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
No Kecamatan Produksi
2021 2022
1 Toboali 887,27 1.084,00
2 Airgegas 6.912,61 6.258,56
3 Lepar Pongok 142,80 87,30
4 Payung 2.001,36 1.067,58
5 Simpangrimba 916,55 829,84
6 Tukak Sadai 3.015,00 3.438,80
7 Pulau Besar 715,00 702,90
Total 14.590,59 13.468,98
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022

III-10 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.d. Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Lada (ton/ha)
Produktivitas lada adalah produksi lada yang dihitung per satuan luas
lahan. Produktivitas lada dihitung berdasarkan jumlah produksi padi dalam
bentuk lada kering per satuan luas lahan, yaitu ton per hektar.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produktivitas lada 1,57 ton/hektar dengan realisasi sebesar 1,16 ton/hektar
atau sebesar 73,88% realisasi pada tahun ini sama seperti tahun kemarin.
Belum tercapainya target produktifitas lada dikarenakan adanya alih fungsi
komoditas lada ke komoditas perkebunan lainnya.

Produktivitas Lada (Ton/ha)


1.80
1,57
1.60
1.40
1,16
1.20
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
2022

Target Capain

Gambar 3.6. Target dan Capaian Produktivitas Lada (ton/ha) di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2022

Tabel 3.6. Produktifitas Lada Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di


Kabupaten Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
No Kecamatan TBM T TT/TR Produktivitas
M
2021 2022 2021 2022 2021 2022 2021 2022
1 Toboali 501 230,00 1069 1.322,00 0 4,00 0,83 0,82
2 Airgegas 5174 4.784,00 5453 4.928,00 12 0,00 1,27 1,27
3 Lepar Pongok 160 165,00 398 250,00 70 48,00 0,36 0,35
4 Payung 563 806,10 1608 882,30 0 0,00 1,24 1,21
5 Simpangrimba 960,5 902,50 945 860,50 0 2,00 0,97 0,96
6 Tukak Sadai 1912 1.500,00 2412 2.751,00 25 0,00 1,25 1,25
7 Pulau Besar 100 103,00 650 639,00 9 0,00 1,1 1,10
Total 9.370,50 8.490,60 12.535, 11.632,80 116,0 54,00 1,16 1,16
00 0
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022

III-11 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.e. Indikator Kinerja Peningkatan Produksi Karet (ton)
Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting Kabupaten
Bangka Selatan, baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan
devisa, pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah
sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumberdaya
hayati.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
Produksi Karet sebesar 11.519,89 ton dengan realisasi sebesar 11.657,89 ton
atau sebesar 101,19% capaian tahun ini sedikit lebih besar dibandingkan
tahun kermarin yang sebesar 11.517,59. Tapi capaian ini juga memenuhi
target yang ditetapkan, hal ini karena banyaknya para petani karet yang
kembali kesektor pertanian karet akibat pencaharian disektor lain yang
semakin berkurang.

Produksi Karet (Ton)


11,700.00
11.657,89
11,650.00

11,600.00

11,550.00
11.519,89
11,500.00

11,450.00
2022

Target Capain

Gambar 3.7. Target dan Capaian Produksi Karet (ton) di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022.

III-12 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.7. Produksi Karet Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten
Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
Karet
KECAMATAN Subdistrict
2021 2022
Payung 1.749,60 1.493,13
Pulau Besar 501,90 319,50
Simpang Rimba 1.140,60 1.129,00
Toboali 1.187,64 1.821,00
Tukak Sadai 2.152,70 2.346,90
Air Gegas 4.725,15 4.480,35
Lepar Pongok 60,00 68,00
Kepulauan Pongok - -
Bangka Selatan 11.517,59 11.657,88
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022

III-13 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.f. Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Karet (ton/ha)
Produktivitas karet adalah produksi getah karet yang dihitung per
satuan luas lahan. Produktivitas karet dihitung berdasarkan jumlah produksi
padi dalam bentuk getah karet per satuan luas lahan, yaitu ton per hektar.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produktivitas karet 0,96 (ton/hektar) dengan realisasi sebesar 0,86 (ton/hektar)
atau sebesar 89,58 %, realisasi tahun ini sama seperti tahun kemarin yang
juga sebesar 0,86 (ton/ha). Hanya saja angka realisasi tersebut tidak
memenuhi target produktifitas karet yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan
banyaknya alih fungsi lahan yang dilakukan para petani karet ke komoditi
lainnya.

Produktivitas Karet (Ton/ha)


0.98
0.96
0,96
0.94
0.92
0.90
0.88
0.86 0,86
0.84
0.82
0.80
2022

Target Capain

Gambar 3.8. Target dan Capaian Produktivitas Karet (ton/ha) di Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2022
Tabel 3.8. Produktifitas Karet Menurut Kecamatan di Kabupaten Bangka Selatan,
2021 dan 2022
No Kecamatan Produktivitas
1 2020 2021
1 Toboali 1,04 1,04
2 Airgegas 1,02 1,02
3 Lepar Pongok 0,19 0,13
4 Payung 0,71 0,71
5 Simpangrimba 0,60 0,60
6 Tukak Sadai 0,97 0,97
7 Pulau Besar 0,68 0,71
Total 0,86 0,86
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022
III-14 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.g.Indikator Kinerja Peningkatan Produksi Kelapa Sawit Rakyat
Di bandingkan dengan komoditi lainnya pada sub-sektor perkebunan,
kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang pertumbuhannya paling
pesat pada dua dekade terakhir. Bertambahnya laju tanam kelapa sawit,
diharapkan akan semakin banyak produksi yang dihasilkan, sehingga indikator
produksi kelapa sawit menjadi indikator yang relevan.
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produksi kelapa sawit 42.176.96 ton dengan realisasi sebesar 45.951,88 ton
atau 108,95 % capaian tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 kemarin
yang hanya sebesar 44.420,01 ton. Tercapainya target produksi kelapa sawit
dikarenakan bertambahnya luasan kebun untuk komoditas perkebunan sawit,
hal ini juga berbanding lurus dengan kegiatan bantuan bibit sawit pada tahun
2021-2022 yang bersumber dari dana APBD.

Produksi Kelapa sawit Rakyat (Ton)


47,000.00
45.951,88
46,000.00

45,000.00

44,000.00

43,000.00
42.176.96
42,000.00

41,000.00

40,000.00
2022

Target Capain

Gambar 3.9. Target dan Capaian Produksi Kelapa Sawit Rakyat (ton) di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2022.

III-15 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.9. Produksi Kelapa Sawit Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
No Kecamatan Produksi
1 2 2020 2021
1 Toboali 1.520,90 1.540,00
2 Airgegas 12.182,40 12.736,80
3 Lepar Pongok 1.739,39 1.780,00
4 Payung 12.049,92 12.732,48
5 Simpangrimba 5.872,50 5.907,30
6 Tukak Sadai 6.134,90 6.302,30
7 Pulau Besar 4.920,00 4.953,00
Total 44.420,01 45.951,88
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022

III.B.2.h. Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit Rakyat


(ton/ha)
Produktivitas sawit adalah produksi kelapa sawit yang dihitung per
satuan luas lahan. Produktivitas kelapa sawit dihitung berdasarkan jumlah
produksi dalam bentuk tandan buah segar (TBS) per satuan luas lahan, yaitu
ton per hektar.
Pada tahun 2022 Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
produktivitas kelapa sawit rakyat 3,26 ton/hekar dengan realisasi 2,99
ton/hektar atau 91,71% realisasi ditahun 2022 ini tidak mencapai target serta
mengalami penurunan bila dibandingkan tahun kemarin sebesar 3,03
ton/hektar. Hal ini karena luas tanaman menghasilkan lebih kecil dibandingkan
luas perkebunan yang ada (ton/ha).

Produktivitas Kelapa Sawit Rakyat (Ton/ha)


3.30
3,26
3.20

3.10
2,99
3.00

2.90

2.80
2022

Target Capain

Gambar 3.10. Target dan Capaian Produktifitas Kelapa Sawit Rakyat (ton/ha) di
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022

III-16 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.10. Produktifitas Kelapa Sawit Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten
Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
No Kecamatan Produktivitas
1 2 2021 2022
1 Toboali 3,35 2,40
2 Airgegas 3,24 3,24
3 Lepar Pongok 2,81 2,79
4 Payung 2,88 2,88
5 Simpangrimba 2,9 2,90
6 Tukak Sadai 3,1 3.10
7 Pulau Besar 3 3
Total 3,03 2,99
Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022

Tabel 3.11. Luas Areal Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis
Tanaman di Kabupaten Bangka Selatan (ha), 2021 dan 2022
KECAMATAN Lada Kelapa Sawit Karet
Subdistrict 2021 2022 2021 2022 2021 2022
Payung 2.651,00 1.688,40 4.288,00 6.465,00 4.394,00 3.626,00
Pulau Besar 913,00 742,00 2.496,00 3.127,50 1.177,00 790,00
Simpang Rimba 1.682,50 1.765,00 3.906,00 4.312,00 4.991,00 4.846,00
Toboali 1.579,00 1.556,00 1.052,00 1.225,00 2.105,00 2.078,00
Tukak Sadai 4.307,00 4.251,00 2.957,00 3.029,00 3.563,00 3.440,00
Air Gegas 10.609,00 9.712,00 5.783,50 6.539,50 5.879,50 5.280,50
Lepar Pongok 608,00 463,00 974,00 1.014,00 916,00 806,00
Kepulauan - - -
Pongok
Bangka Selatan 22.349,00 20.177,40 21.456,50 25.712,00 23.025,50 20.866,50

Sumber : Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022

III-17 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.2.i. Indikator Kinerja Peningkatan Populasi Ternak Sapi (ekor)
Bertambahnya jumlah penduduk Bangka Selatan, diikuti dengan
kesadaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani asal ternak
merupakan peluang yang baik bagi pengembangan ternak sapi potong.
Peternakan Kabupaten Bangka Selatan berpeluang mendukung program
untuk swasembada daging dan daerah pengembangan sapi potong dilihat dari
populasi yang terus meningkat.
Pada tahun 2022 Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
populasi sapi 2.184 ekor dengan realisasi 2.005 ekor atau sebesar 91,80 %.
Untuk populasi sapi tahun ini mengalami penurunan dari tahun kemarin yang
sebesar 2.231 ekor, realisasi tahun ini juga tidak memenuhi target yang
ditetapkan karena terjadinya wabah penyakit mulut dan kuku pada ternak
periode bulan mei-september 2022 yang berakibat pada tingginya angka
penjualan ternak , wabah ini juga menyebabkan kasus gangguan birahi dan
kematian terhadap beberapa pupulasi sapi.

Populasi Ternak Sapi (Ekor)


2,200
2.184
2,150

2,100

2,050
2.005
2,000

1,950

1,900
2022

Target capain

Gambar 3.11. Target dan Capaian Populasi Ternak Sapi di Kabupaten Bangka
Selatan 2022

III-18 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.12. Data Populasi Sapi Menurut Kecamatan dan di Kabupaten Bangka
Selatan (ha), 2021 dan 2022

KECAMATAN Sapi Potong


Subdistrict 2021 2022
Toboali 426 334
Tukak sadai 87 48
Air Gegas 297 344
Payung 249 190
Simpang Rimba 34 43
Pulau Besar 1.119 1.031
Lepar Pongok 9 6
Pongok 10 9
Total 2.231 2.005

Sumber : Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022

III.B.3. Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas


Infrastruktur Pertanian
III.B.3.a. Indikator Kinerja Indeks Ketersediaan Sarana Pertanian yang
Berdasarkan Kebutuhan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastuktur pertanian sangat
diperlukan agar produk pertanian memiliki daya saing kompetitif serta
mengupayakan kontinuitas suplai pangan. Sebagai upaya mencapai kondisi
tersebut diperlukan implementasi teknologi pertanian modern, benih yang
unggul, serta pupuk yang terjamin ketersediaannya (sarana pertanian).
Sarana pertanian yang dimaksud antara lain :
a. Sarana perbenihan dan pupuk
b. Sarana pengolahan lahan seperti cultivator, traktor roda 2, traktor
roda 4,tang spryer dsb.
c. Sarana pasca panen seperti combine harvester, Rice Milling Unit,
UV Dryer, dsb.
Pada tahun 2022 Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
capaian indeks ketersediaan sarana pertanian yang berdasarkan kebutuhan
sbesar 69,92 dengan capaian 77,19% atau sebesar 110,39%. Angka tersebut
naik signifikan dibandingkan tahun kemarin yang hanya sebesar 20,40%,
kenaikan angka ini terjadi karena adanya penambahan anggaran yang diikuti

III-19 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
penambahan sarana, artinya dalam hal sarana untuk memfasilitasi petani
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan sudah bekerja cukup maksimal.

Indeks Ketersediaan Sarana Pertanian


Berdasarkan Kebutuhan %
78
77,19
76

74

72
69,92
70

68

66
2022

Target Capain

Gambar 3.12. Indeks Ketersediaan Sarana Pertanian yang Berdasarkan Kebutuhan


di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022.

III.B.3.b. Indikator Kinerja Indeks Ketersediaan Prasarana Pertanian yang


Berdasarkan Kebutuhan
Sama halnya dengan sarana pertanian, prasara pertanian memiliki
peran yan sangat penting dalam hal peningkatan daya saing dan kontinuitas
suplai pangan. Prasarana pertanian yang dimaksud antara lain:
a) Jalan Usaha Tani
b) Jalan Produksi
c) saluran irigasi, dll.
Pada tahun 2022 Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
capaian indeks ketersediaan sarana pertanian yang berdasarkan kebutuhan
sebesar 60,56% dengan capaian sebesar 63,03% atau sebesar 104,07%.
Capaian tahun ini meningkat jauh bila dibandingkan tahun kemarin yang
hanya sebesar 22,88%. Naiknya angka ini didukung oleh anggaran yang
bertambah diikuti penambahan prasarana yang ada. berarti Pemerintah
Kabupaten Bangka Selatan sudah memfasilitasi petani dalam hal prasarana
pertanian lebih dari 100% dari kebutuhan yang diperlukan.

III-20 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Indeks Ketersediaan Prasarana Pertanian yang
Berdasarkan Kebutuhan
63.5
63
63,03
62.5
62
61.5
61
60,56
60.5
60
59.5
59
2022

Target Capain

Gambar 3.13. Indeks Ketersediaan Prasarana Pertanian yang Berdasarkan


Kebutuhan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022.

III.B.4. Sasaran Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Petani, Nelayan


dan Pembudidaya Ikan
III.B.4.a. Nilai Tukar Petani (NTP)
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk
mengukur tingkat kemampuan atau daya beli petani dan juga menggambarkan
daya tukar produk pertanian terhadap barang/jasa yang dikonsumsi dan biaya
produksi. NTP diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima
petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2021 dihitung dengan menggunakan tahun dasar 2018.
Besarnya NTP di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2021 terdapat pada Tabel
3.8.

III-21 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.13. NTP Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2021
Indeks Tahun 2021 NTP Keterangan

Indeks harga terima (It) 126.37 114.64 NTP > 100

Indeks harga bayar (Ib) 110.23 Petani Sejahtera

Berdasarkan informasi pada Tabel 3.8 diperoleh indeks harga yang


diterima petani Kabupaten Bangka Selatan tahun 2021 sebesar 126.37
sedangkan indeks harga yang dibayar petani sebesar 110.23 sehingga
diperoleh NTP sebesar 114.64. NTP tersebut menunjukan
petani Kabupaten Bangka Selatan tahun 2022 berada pada kategori sejahtera.

160 140,56
140 126,37 131,51
110,23 106,88 114,64
120
100
80
60
40
20

It Ib NTP

Kab. Bangka Selatan 2021 Prov.Kep.Babel 2021

Gambar 3.14. Perbandingan NTP Prov. Kep. Bangka Belitung 2021 dengan NTP
Kab. Bangka Selatan 2021

III-22 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Capaian NTP Kabupaten Bangka Selatan tahun 2021 yaitu 114,64 masih
di bawah NTP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2021 yaitu sebesar
131,51 (Gambar 3.14). Perbedaan NTP Provinsi dengan Kabupaten terutama
disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani masih di bawah provinsi,
namun indeks harga bayar petani justru di atas indek bayar provinsi.Indeks
harga yang diterima petani di Kabupaten Bangka Selatan lebih kecil (126,37)
dibandingkan indeks harga yang diterima petani di provinsi (140,56). Indeks
harga yang dibayar petani di di Kabupaten Bangka Selatan lebih besar
(110,23) dibandingkan indeks harga yang diterima petani di provinsi (106,88).
Hal ini juga mengindikasikan bahwa petani di Kabupaten Bangka Selatan lebih
banyak pengeluaran baik untuk modal pertanian, konsumsi, dan non-
konsumsi dibandingkan rata-rata petani di provinsi secara umum.

Note : Data diatas merupakan data hitungan tahun 2021 karena data untuk
tahun 2022 masih dalam proses perhitungan.

III.B.4.b. Nilai Tukar Nelayan (NTN)


Nilai Tukar Nelayan (NTN) merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan tukar ikan hasil tangkapan terhadap barang/jasa
yang diperlukan untuk kebutuhan produksi maupun kebutuhan konsumsi
rumah tangga. Hasil kajian nilai tukar nelayan pengeluaran BPPBM sangat
tinggi yaitu biaya melaut. Pengeluaran biaya melaut meliputi biaya makan
(ransum), rokok, BBM, umpan dan upah buruh. Biaya yang sangat tinggi untuk
keperluan melaut yaitu biaya BBM yang mencapai 60 % dari totalbiaya
melaut nelayan di Bangka Selatan. Tingginya pengeluaran BBM oleh nelayan
di Kabupaten Bangka Selatan dapat disebabkan oleh semakin jauhnya area
penangkapan (fishing ground) dan tingginya harga BBM di tingkat Nelayan.
Tingginya harga BBM ditingkat nelayan disebabkan masih sedikitnya Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Kabupaten Bangka Selatan, selain
itu SPBN yang telah ada tidak tepatnya penyaluran BBM yang seharusnya
BBM khusus nelayan tetapi dimanfaatkan oleh masyarakat umum, sehingga
nelayan mendapatkan harga BBM ke pengencer dengan harga yang tinggi.
Maka perlu ada upaya dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk
mengatasi permasalahan tersebut sehingga nelayan mendapatkan BBM

III-23 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
dengan harga subsidi. Jika nelayan mendapatkan BBM harga subsidi, dapat
menekan biaya melaut, kemudian dapat meningkatkan nilai tukar nelayan atau
kesejahteraan nelayan di Kabupaten Bangka Selatan.

Gambar 3.15. Grafik Nilai Tukar Nelayan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2021

Nilai Tukar Nelayan (NTN)

114
112
110
108
106
104
102
100
2021
Target 104
Capaian 112,39

III-24 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Nilai Tukar Nelayan (NTN) tahun 2021 (112.39), jika dibandingkan
dengan tahun 2020 ada perubahan peningkatan cukup signifikan yaitu
sebesar 8.39, yang mana pada tahun 2020 NTN di Bangka Selatan
sebesar 104. Nilai tukar nelayan dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu 1)
Perubahan harga, 2) Hasil tangkapan nelayan, yang dipengaruhi oleh musim
penangkapan dan 3) kebutuhan melaut, seperti ada perubahan daerah fishing
ground nelayan. Hasil wawancara nelayan umum nelayan di Bangka Selatan
ada peningkatan pendapatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
disebabkan ada peningkatan harga komoditas perikanan dan perubahan
daerah tangkapan yang meningkatnya jumlah tangkapan nelayan. Nelayan
yang ada peningkatan pendapatan terdapat di kecamatan Tukak Sadai, Lepar
Pongok dengan alat tangkap yang umum digunakan yaitu bubu kepiting, jaring
insang dan jaring lingkar. Alat tangkap bubu dan jaring lingkar dengan
komoditas utama yaitu rajungan. Rajungan ada peningkatan harga yang
sangat signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
mempengaruhi peningkatan pendapatan nelayan. Rajungan yang saat ini
harga daging rajungan sampai 400 ribu rupiah, jika dibandingkan pada tahun
2020 dengan harga kurang dari 120 ribu rupiah. Selain itu ada beberapa
komoditas perikanan lainnya yang ada peningkatan harga seperti ikan tenggiri,
cumi dan kerapu. Peningkatan harga disebabkan oleh ada peningkatan ekspor
sumberdaya perikanan, sehingga terjadinya peningkatan harga yang
mempengaruhi peningkatan pendapatan nelayan. Jika dibandingkan pada
tahun 2020 ada penurunan harga komoditas perikanan ekspor karena ada
penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor dampak dari kasus covid-19
(Suhana, 2020). Meskipun pada tahun 2021 pandemi covid-19 masih terjadi,
akan tetapi ada peningkatan harga karena komoditas ekspor sudah diterima
di negara tujuan ekspor seperti hongkong dan cina (Republika, 2021).
Perhitungan nilai tukar nelayan di Kabupaten Bangka Selatan pada
tahun 2021 berdasarkan musim yaitu ketika musim penangkapan dan musim
paceklik. Hal ini dilakukan karena ada perbedaan hasil tangkapan nelayan
yang signifikan ketika musim tersebut, sehingga dapat mewakili kajian nilai

III-25 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
tukar nelayan dalam waktu satu tahun. Puncak musim penangkapan
merupakan waktu nelayan mendapatkan hasil tangkapan yang berlimpah,
kemudian adanya peningkatan pendapatan nelayan. Sedangkan musim
paceklik dimana kondisi cuaca yang sangat buruk, angin kencang, gelombang
tinggi, sehingga nelayan sulit untuk melaut sehingga hasil tangkapan rendah
dan pendapatan nelayan rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan
nelayan di Kabupaten Bangka Selatan musim rata-rata musim paceklik dalam
satu tahun selama 3 bulan yang terjadi pada bulan November s.d Januari
paceklik terjadi pada bulan Oktober s.d bulan Januari.
Hasil nilai tukar nelayan (NTN) di Kabupaten Bangka Selatan ketika
musim penangkapan sebesar 172.1. Hasil ini menunjukkan NTN pada musim
penangkapan hasil penangkapan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga
dan kebutuhan melaut. Jika dibandingkan ketika musim paceklik NTN sangat
rendah yaitu 49.04 atau masih jauh di bawah 100 sehingga hasil tangkapan
tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan melaut dan kebutuhan rumah
tangga. Adapun nilai tukar nelayan ketika musim penangkapan dan musim
paceklik terdapat pada 6. Rendahnya NTN pada musim paceklik disebabkan
terjadi penurunan signifikan hasil tangkapan nelayan dan penghasilan
nelayan. Biasanya untuk mengisi waktu ketika musim paceklik nelayan
dengan memperbaiki kapal dan alat tangkap, selain itu untuk memenuhi
kebutuhan hidup biasanya mencari pekerjaan alternatif seperti buruh harian,
buruh bangunan, berkebun, membuat kapal dan sebagainya.

NTN berdasarkan Musim


Penangkapan
200,00 172,71
Nilai Tukar Nelatyan

150,00
112,39
100,00
49,04
50,00

0,00
Musim Penangkapan Musim Peceklik NTN 2021

Gambar 3.16. Nilai tukar nelayan berdasarkan musim penangkapan di Kabupaten


Bangka Selatan

III-26 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Nilai tukar nelayan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2021, bila
dibandingkan dengan NTN rata-rata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
lebih tinggi, yang mana nilai NTN di Provinsi Bangka Belitung pada tahun 2021
rata-rata yaitu 110,9. Hasil tersebut menunjukkan Nilai Tukar Nelayan di
Kabupaten Bangka Selatan secara rata-rata lebih tinggi dengan kabupaten
lainnya di Provinsi kepulauan Bangka Belitung, meskipun tidak ada perbedaan
yang signifikan. Tingginya Nilai Tukar Nelayan di Kabupaten Bangka Selatan
dipengaruhi oleh tingginya produksi perikanan tangkap di Kabupaten Bangka
Selatan. Produksi perikanan tangkap laut di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung tahun 2019 tercatat sebesar 209.893 ton dengan produksi perikanan
laut terbesar yaitu Kabupaten Belitung, Kabupaten Belitung Timur dan
Kabupaten Bangka Selatan. Sedangkan produksi perikanan laut terendah
berada di wilayah Kabupaten Bangka Barat dan Kota Pangkal Pinang (BPS,
2021). Berdasarkan data tersebut produksi perikanan tangkap tertinggi di
pulau Bangka terdapat di Kabupaten Bangka Selatan dengan produksi
sebesar 39.314 ton (BPS, 2021). Tingginya produksi perikanan akan
berpengaruh pada hasil tangkapan, pendapatan nelayan dan juga nilai tukar
nelayan. Kondisi tersebut merupakan faktor tingginya nilai tukar nelayan di
Kabupaten Bangka Selatan jika dibandingkan dengan nilai tukar lainnya di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Note : Data diatas merupakan data hitungan tahun 2021 karena data untuk
tahun 2022 masih dalam proses perhitungan.

III-27 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.4.c. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
Hasil perhitungan nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) di Kabupaten
Bagka Selatan tersaji pada Tabel . Hasil nilai tukar pembudidaya ikan di
Kabupaten Bangka Selatan yaitu yaitu 98.1 atau kurang dari 100, sehingga
pendapatan hasil budidaya lebih rendah dibandingkan dengan biayaproduksi
dan biaya kebutuhan rumah tangga. Hasil tersebut menunjukkan
pembudidaya ikan di Kabupaten Bangka Selatan belum dikatakan sejahtera.
Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) tahun 2021, jika dibandingkan pada
tahun 2020 ada peningkatan sebesar 9.18, yang mana pada tahun 2020
NTPi yaitu 88.94. Komoditas utama yang dibudidaya pembudidaya di Kab.
Bangka Selatan yaitu ikan air tawar yaitu lele, nila, patin, dengan sistem kolam
air tenang.

Rendahnya nilai tukar pembudidaya ikan di Kabupaten Bangka Selatan


disebabkan oleh kegiatan pembudidaya bukan merupakan matapencaharian
utama dan hanya sebatas mata pencaharian sampingan. Hasil survei di
lapangan budidaya ikan yang dilakukan masyarakat hanya musiman dan
bukan mata pencaharian utama, di samping pekerjaan sebagai nelayan, petani
dan pegawai pemerintah. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya nilai tukar
pembudidaya ikan yaitu tingginya pengeluaran untuk Biaya Produksi dan
Penambahan Barang Modal (BPPBM) terutama biaya pakan ikan. Biaya
pakan ikan mencapai 73% dari total biaya BPPBM. Tingginya biaya pakan
disebabkan pembudidaya masih mengandalkan pakan komersil (pelet) yang
dijual dipasaran. Oleh sebab itu maka perlu ada upaya pengadaan atau
pembuatan pakan yang berbahan baku lokal dengan biaya murah yang
dikelola oleh kelompok budidaya dan di dampingi oleh penyuluh dari dinas
terkait.

III-28 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.14. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) di Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2021
URAIAN NTPi Tahun 2021
NTN 98.1
Jumlah yang dibayar (Ib) 5,846,275
a. KRT 4,124,527
Pangan 2,294,000
Pakaian 222,067
Pendidikan 578,520
Kesehatan 72,060
Listrik 375,000
Transportasi 451,600
Sewa Rumah 30,000
Rekreasi 101,280

b. BPPBM 1,721,748
Pakan 1,177,680
Benih 401,502
Obat-obatan 37,135
Pupuk 26,133
Upah 37,965
Perawatan 41,333
Jumlah yang diterima (lt) 5,736,778
Hasil Budidaya 4,081,379
Non Perikanan 1,655,400
Sumber : Bidang Kelautan perikanan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022

Keterangan :
KRT : Konsumsi Rumah Tangga
BPPBM : Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal

III-29 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) di Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2021 yaitu 98.1 lebih tinggi bila dibandingkan dengan NTPi provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yaitu 95.44, meskipun tidak ada perbedaan yang
signifikan. Akan tetapi nilai tukar pembudidaya ikan di Kabupaten Bangka
Selatan masih belum mencapai IKU Kementerian kelautan Perikanan tahun
2021 yaitu 102.83 (statistik.kkp). Masih rendahnya NTPi di Bangka Selatan
dikarenakan kegiatan budidaya masih mengandalkan jenis budidaya kolam air
tenang dengan komoditas ikan lele, patin dan nila yang dilakukan bersifat
musiman dan umumnya bukan mata pencaharian utama pembudidaya ikan.
Berdasarkan data statistik.kkp.go.id di Kabupaten Bangka Selatan jenis
budidaya yang sangat dominan yaitu kolam air tenang dan sangat sedikit jenis
budidaya tambak intensif dan jaring apung laut). Meskipun saat ini sudah mulai
pengembangan budidaya air payau secara semi intensif dengan komoditas
udang vaname. Akan tetapi budidaya tersebut dilakukan secara industri atau
perusahaan belum dilakukan budidaya sekala masyarakat. Kondisi ini akan
menjadi peluang untuk pengembangan budidaya udang vaname yang
dilakukan oleh masyarakat secara mandiri, sehingga menjadi pelung mata
pencaharian atau pendapatan masyarakat, kemudian dapat meningkatkan
nilai tukar pembudidaya di Kabupaten Bangka Selatan.

Note : Data diatas merupakan data hitungan tahun 2021 karena data untuk
tahun 2022 masih dalam proses perhitungan.

III-30 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.4.d. Nilai Konsumsi Ikan (NKI) (Kg/Kapita)
Nilai Konsumsi Ikan merupakan tingkat konsumsi masyarakat
Indonesia terhadap komoditas ikan yang dikonversi dalam satuan kg per-
kapita per- tahun. Pada tahun 2022 Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan
menargetkan NKI (Nilai Konsumsi Ikan) sebesar 41,00 dengan realisasi 66,69.
Nilai tersebut mencapai target dan terus mengalami peningkatan
dibandingkan tahun kemarin sebesar 60,2 hal ini didukung oleh meningkatnya
produksi tangkap dan budidaya nelayan.

Nilai Konsumsi Ikan (NKI) (Kg/Kapita)


80
66,69
70
60
50
41,00
40
30
20
10
0
2022

Target Capain

Gambar 3.17. Nilai tukar nelayan berdasarkan musim penangkapan di Kabupaten Bangka
Selatan 2022

III-31 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.5. Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Perikanan Tangkap
dan Budidaya
Salah satu sasaran pembangunan perikanan pada tahun 2022 adalah
peningkatan produksi perikanan baik perikanan tangkap, budidaya maupun
pengolahan perikanan, Adapun data pertumbuhan dan peningkatan pada
sektor perikanan dapat dilihat pada table 3.10, gambar 3.18, 3.19 dan 3.20.

Tabel 3.15 Data Produksi dan Pertumbuhan Sektor Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2018-2022
Tahun
Jenis Uraian
2018 2019 2020 2021 2022
Produksi
38.559,00 38.680,90 39.184,00 40.252,36 41.258,48
Perikanan (Ton)
Tangkap Pertumbuhan (%) 2,50
- 0,32 1,30 2,72
Produksi 2.078.80
183,419 286,957 826,948 1.231,47
Perikanan (Ton)
BudidayaPertumbuhan (%) 68,80
- 56,45 188,18 48,91
Produksi 4.101
3.855,00 3.972,00 3.991,00 3.994,00
(Ton)
Pengolahan
Pertumbuhan (%) 2,6
- 3,04 0,48 0,075
Total 45.477,831 47.438.28
Produksi 42.597,42 42.939,86 44.001,95
Komoditas
(Ton)
Perikanan
Pertumbuha 3,55 4,31
0,80 2,47 3,35
n
(%)
Sumber : Bidang Kelautan Perikanan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022

III-32 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.5.a. Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap (Ton)
Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
persentase peningkatan produksi perikanan tangkap sebesar 40.386 ton
dengan realisasi sebesar 41.258 ton (Gambar 3.18).

Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap (Ton)


41,400
41.258
41,200
41,000
40,800
40,600
40.386
40,400
40,200
40,000
39,800
2022

Target Capain

Gambar 3.18. Grafik Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap Kabupaten Bangka


Selatan Tahun 2022.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi
perikanan tangkap di Kabupaten Bangka Selatan yaitu:
1. Adanya peningkatan jumlah perangkap perikanan seperti pukat dan trip
lainnya.
2. Penambahan jumlah kapal perikanan
Adapun Produksi tertinggi terdapat didaerah Tukak Sadai sebesar
12.617 ton dan Kepulauan Pongok sebesar 12.416 ton. Hal ini dikarenakan
masyarakat wilayah tersebut mayoritas pekerjaannya adalah nelayan.
Produksi terendah terdapat di daerah Kecamatan Payung dikarenakan
wilayah tersebut jauh dari garis pantai.

III-33 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Tabel 3.16 Data Produksi Perikanan Tangkap Per Kecamatan di Kabupaten Bangka
Selatan tahun 2022
Perikanan Tangkap
No Kecamatan
(Ton)
1 Toboali 10.258,50
2 Tukak Sadai 12.617,75
3 Payung -
4 Simpang Rimba 200,900
5 Air Gegas 112,750
6 Pulau Besar 145,550
7 Lepar Pongok 5.506,18
8 Kepulauan Pongok 12.416,85
Jumlah 41.258,48
Sumber : Bidang KelautanPerikanan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Tahun
2022

III.B.5.b. Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya (Ton)


Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
persentase peningkatan produksi perikanan Budidaya sebesar 2.198 ton
sedangkan realisasi sebesar 2.078 ton. Nilai ini tidak mencapai target tetapi
mengalami peningkatan dibandingkan tahun kemarin yang hanya sebesar
1.231 ton, tidak terlampauinya target peningkatan ketersediaan produksi
perikanan budidaya tersebut dikarekan banyaknya tambak udang yang tutup
/tidak beroperasi lagi karena bibit yang terkontaminasi virus hal ini
menyebabkan kegagalan panen.

Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya (Ton)


2,220
2.198
2,200
2,180
2,160
2,140
2,120
2,100
2,080
2.078
2,060
2,040
2,020
2,000
2022

Target Capain

Gambar 3.19. Grafik Penurunan Produksi Perikanan Budidaya Kabupaten Bangka


Selatan Tahun 2022.
III-34 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Adapun produksi tertinggi terdapat di daerah Kecamatan Tukak Sadai
sebesar 1.375,85 ton, sedangkan terendah terdapat di wilayah Kecamatan
Pulau besar sebesar 6.462 ton dikarenakan sektor budidaya di wilayah
tersebut kurang dan lebih banyak sektor pertanian.

Tabel 3.17. Data Produksi Perikanan Budidaya Per Kecamatan di Kabupaten


Bangka Selatan tahun 2022
Produksi (Ton)
Kecamatan
Perikanan Budidaya
Toboali 611,394
Tukak Sadai 1.375,85
Air Gegas 8,046
Payung 16,884
Lepar Pongok 13,032
Kep. Pongok 22,740
Simpang Rimba 24,386
Pulau Besar 6,462
Jumlah 2.078.80
Sumber : Bidang Kelautan Perikanan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2022

III.B.5.c. Peningkatan Produksi Pengolahan Perikanan


Pada tahun 2022, Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan menargetkan
Peningkatan Produksi Pengolahan Perikanan sebesar 4.320 ton dengan
realisasi sebesar 4.101 ton, angka tersebut belum memenuhi target capaian
tetapi mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 lalu yang hanya
sebesar 3.994 ton. Tidak tercapainya target capaian dikarenakan adanya
perubahan profesi pelaku usaha pengolahan menjadi pedagang.
ton

III-35 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Peningkatan Produksi Pengolahan perikanan
(Ton)
4,350
4,300
4.320
4,250
4,200
4,150
4,100
4,050 4.101
4,000
3,950
2022

Target Capain

Gambar 3.20. Grafik Peningkatan Produksi Pengolahan Perikanan di Kabupaten


Bangka Selatan Tahun 2022.

Tabel 3.18. Data Produksi Perikanan Pengolahan Per Kecamatan di Kabupaten


Bangka Selatan tahun 2022.

Kecamatan Perikanan Pengolahan

Toboali 1.275
Tukak Sadai 520
Air Gegas 2
Payung 5
Lepar Pongok 210
Kep. Pongok 2020
Simpang Rimba 14
Pulau Besar 55
Jumlah 4.101

Sumber : Bidang Kelautan Perikanan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten


Bangka Selatan Tahun 2022

III-36 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Produksi Pengolahan Perikanan di Kabupaten
Bangka Selatan Tahun 2021 dan 2022
4,120
4.101
4,100
4,080
4,060
4,040
4,020
3.994
4,000
3,980
3,960
3,940

2021 2022

Gambar 3.20. Grafik Produksi Pengolahan Perikanan di Kabupaten Bangka Selatan


Tahun 2021 dan 2022.

Dilihat dari grafik Produksi Pengolahan Perikanan di Kabupaten Bangka


Selatan tahun 2021 sebesar 3.994 dan terjadi peningkatan ditahun 2022 menjadi
sebesar 4.101. Adapun faktor yang mempengaruhi peningkatan tersebut berbanding
lurus dengan hasil tangkapan nelayan dan produksi budidaya yang meningkat
sebagai bahan baku utama pembuatan produk pengolahan perikanan.

III-37 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.B.6. Peningkatan Kualitas dan Tata Kelola yang Baik melalui
Pelayanan Publik yang Responsif dan akuntabel
III.B.6.a. Nilai Evaluasi AKIP
Pada tahun 2022, target indikator kinerja nilai evaluasi AKIP adalah A
dan capaiannya adalah B, nilai ini tidak mencapai target yang telah ditentukan
dan menurun dibandingkan tahun kemarin dengan nilai A.

Nilai evaluasi AKIP Tahun 2022

Capaian Target

Gambar 3.20. Grafik Nilai Evaluasi AKIP Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2022.

III.B.6.b. Indeks Kepuasan Masyarakat


Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasaan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan
membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Survei IKM bertujuan
untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan
untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas Pelayanan
publik selanjutnya dan dalam hal ini Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan.
Target indikator Indeks Kepuasan Masyarakat pada Dinas Pertanian
pada tahun 2022 adalah sebesar 81,12% dengan capaian sebesar 77,8% atau
sebesar 95,90 %, angka tersebut merupakan angka yang diambil dari tahun
2021 kemarin karena ditahun 2022 indeks kepuasan masyarakat tidak
terlaksana disebabkan tidak adanya anggaran untuk kegiatan tersebut.

III-38 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
Indeks Kepuasan Masyarakat
82
81,12
81

80

79
77,8
78

77

76
2022

Target Capaian

Gambar 3.21. Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Bangka Selatan


Tahun 2022.

III.B.6.c. Persentase Temuan BPK yang ditindaklanjuti


Indikator kinerja presentase temuan BPK yang ditindaklanjuti pada
tahun 2022 menargetkan 100% temuan BPK ditindaklanjuti, dan capainnya
pada tahun 2022 sebesar 100%. (Gambar 3.22). temuan BPK ini terjadi pada
ikan air payau budidaya yang belum tercatat dineraca barang (SIMDA BMD)
yang merupakan induk ikan hasil dari kegiatan pengadaan pada tahun 2018,
temuan ini juga sudah ditindaklanjuti dengan baik oleh dinas pertanian pangan
perikanan kabupaten bangka selatan dengan baik.

Presentase Temuan BPK yang


ditindaklanjuti
120
100 100
100
80
60
40
20
0
2022

Target Capaian

Gambar 3.22. Grafik Persentase Temuan BPK yang ditindaklanjuti


KabupatenBangka Selatan Tahun 2022.

III-39 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
III.C. Realisasi Anggaran
Berdasarkan Laporan keterangan pertanggungjawaban B u p a t i tahun
2022, maka dapat disampaikan informasi sebagai berikut. DinasP e r t a
n i a n , P a n g a n , P e r i k a n a n K a b u p a t e n B a n g k a S e l a t a n pada Tahun
2022 mendapatkan alokasi Dana awal sebesar Rp.33.670.638.483 yang terdiri
dari Belanja Operasi sebesar Rp.30.137.238.483 dan Belanja Modal sebesar
Rp.3.533.400.000. Namun pada saat perubahan, menjadi Rp.33.520.638.483
dimana BelanjaOperasi menjadi Rp. 29.649.024.689 berkurang sebesar Rp.
488.213.794 dan Belanja Modal menjadi Rp.3.871.613.794 bertambah
sebesar Rp.338.213.794 Terdiri dari 12 Program.

Tabel 3.19. Rincian Anggaran Dan Realisasi Belanja Tahun 2022

APBD APBD-P Fisik Realisasi Anggaran


No Program dan Kegiatan
Rp Rp % Rp %

1 2 3 4 5 6 7

33.670.638.483 33.520.638.483 100 32.152.987.428 95,92


Total Belanja Dinas

I Belanja Operasi 30.137.238.483 29.649.024.689 100 28.457.366.428 95,98

a. Belanja Pegawai 8.803.050.000 8.606.019.004 100 8.514.161.707 98,93

21.043.005.685 100 19.943.204.721 94,77


b. Belanja Barang dan Jasa 21.334.188.483

II Belanja Modal 3.533.400.000 3.871.613.794 100 3.695.621.000 95,45

a. Belanja Modal 73.400.000 1.182.144.794 100 1.049.375.000 88,77


Peralatan dan Mesin
b. Belanja Modal 3.460.000.000 2.089.469.000 100 2.049.404.000 98,08
Gedung dan Bangunan
c.Belanja Modal Jalan, - 600.000.000 100 596.842.000 99,47
Jaringan, dan Irigasi
Urusan Pemerintahan

III-40 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
APBD APBD-P Fisik Realisasi Anggaran
No Program dan Kegiatan
Rp Rp % Rp %

1 2 3 4 5 6 7

Wajib Yang Tidak 362.727.520 362.719.240 329.118.022 90,73


Berkaitan Dengan
Pelayanan Dasar Pangan

A.Program Peningkatan
Diversivikasi dan 265.829.520 265.821.240 100 234.297.022 88,14
Ketahanan Pangan
Masyarakat
100

1. Kegiatan Penyediaandan
Penyaluran Pangan
Pokok atau Pangan
Lainnya sesuai dengan
37.570.520 37.570.520 31.305.022 83,32
Kebutuhan Daerah
Kabupaten/Kota dalam
Rangka Stabilitasi
Pasokan dan Harga
Pangan

2. Pengelolaan dan
Keseimbangan 119.009.000 119.000.000 100 93.802.000 78,82
Cadangan Pangan
Kabupaten/Kota
3. Kegiatan Pelaksanaan
Pencapaian Target
Konsumsi Pangan 109.250.000 109.250.720 100 109.190.000 99,94
Perkapita/Tahun sesuai
dengan Angka
Kecukupan Gizi
B. Program Penanganan 29.890.000 29.890.000 100 29.474.000 98,60
Kerawanan Pangan
1. Kegiatan Penanganan
Kerawanan Pangan 29.890.000 29.890.000 100 29.474.000 98,60
Kewenangan
Kabupaten/Kota
C. Program Pengawasan 67.008.000 67.008.000 100 97,52
65.347.000
Keamanan Pangan
1. Kegiatan Pelaksanaan
67.008.000 67.008.000 100 65.347.000 97,52
Pengawasan Keamanan
Pangan Segar Daerah

III-41 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
APBD APBD-P Fisik Realisasi Anggaran
No Program dan Kegiatan
Rp Rp % Rp %

1 2 3 4 5 6 7

Kabupaten/ Kota
URUSAN 33.307.910.963 33.157.919.243 31.823.869.406 95,97
PEMERINTAHAN 100
PILIHAN

Kelautan dan Perikanan 4.311.863.370 4.477.853.366 100 4.122.226.107 92,05

D. Program Pengelolaan 2.130.750.000 2.280.750.000 100 2.042.962.000 89,57


Perikanan Tangkap
1. Kegiatan Pengelolaan
Penangkapan Ikan di
Wilayah Sungai, Danau,
Waduk, Rawa, dan
Genangan Air Lainnya
2.130.750.000 2.280.750.000 100 2.042.962.000 89,57
yang dapat Diusahakan
dalam 1 (satu) Daerah
Kabupaten/ Kota

E. Program Pengeloaan 1.746.564.900 1.762.554.896 100 1.655.718.709 98,93


Perikanan Budidaya
1. Peningaktan Pengolahan
dan Pemasaran Hasil 1.746.564.900 1.762.554.896 100 1.655.718.709 93,93
Pertanian dan
Perkebunan
F. Program Pengolahan 434.548.470 423.545.398
434.548.470 100 97,46
dan Pemasaran Hasil
Perikanan
1. Kegiatan Penyediaan
dan Penyaluran Bahan
Baku Industri 434.548.470 434.548.470 100 423.545.398 97,46
Pengolahan Ikan dalam 1
(satu) Daerah
Kabupaten/ Kota
Pertanian 28.996.047.593 28.680.065.877 27.701.643.299 96,58
100

G. Program Penunjang 13.210.756.000 12.544.774.284 12.352.124.094


100 98,46
Urusan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
1. Kegiatan Perencanaan,
Penganggaran, dan 95.112.000 95.112.000 100 94.408.266 99,26
Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
2. Kegiatan Administrasi 8.507.729.004 8.505.071.707
8.719.910.000 100 99,96
Keuangan Perangkat
Daerah
3. Kegiatan Administrasi 1.211.420.900 1.332.370.900 100 1.332.132.511 99,98
Umum Perangkat Daerah

III-42 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
APBD APBD-P Fisik Realisasi Anggaran
No Program dan Kegiatan
Rp Rp % Rp %

1 2 3 4 5 6 7

4.Kegiatan Pengadaan Barang 19.200.000 19.200.000 100 19.092.000 99,43


Milik Daerah Penunjang
Urusan Pemerintahan
Daerah
91,07
5. Kegiatan Jasa Penunjang
2.568.050.000 2.114.249.280 100 1.925.484.398
Urusan Pemerintahan
Daerah
6. Kegiatan Pemeliharaan
Barang Milik Daerah 597.063.100 476.113.100 100 475.935.212 99,96
Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
H. Program Penyediaan 4.720.746.830
4.720.746.830 100 4.300.339.830 91,09
dan Pengembangan
Sarana Pertanian
1. Kegiatan Pengawasan 4.720.746.830
4.720.746.830 100 4.300.339.830 91,09
Penggunaan Sarana
Pertanian
I. Program Penyediaan 7.774.050.250 7.629.163.850
7.424.050.250 100 98,13
dan Pengembangan
Prasarana Pertanian

2. Kegiatan 35.195.250 35.135.150


35.195.250 100 99,82
Pengembangan
Prasarana Pertanian
3. Kegiatan Pembangunan 7.388.855.000 7.738.855.000 100 7.594.028.700 98,12
Prasrana Pertanian
J. Program Pengendalian
Kesehatan Hewan dan 1.104.004.200 1.104.004.200 100 942.024.500 85,32
Kesehatan Masyarakat
Veteriner
1. Kegiatan Penjaminan
Kesehatan Hewan,
Penutupan dan
1.104.004.200 1.104.004.200 100 942.024.500 85,32
Pembukaan Daerah
Wabah Penyakit Hewan
Menular Dalam Daerah
Kabupaten/Kota
K. Program Pengendalian 159.745.313 155.375.525
159.745.313 100 97,26
dan Penanggulangan
Bencana Pertanian

1. Kegiatan Pengendalian
dan Penanggulangan 159.745.313 159.745.313 100 155.375.525 97,26
Bencana Pertanian
Kabupaten/Kota
L. Program Penyuluhan 2.376.745.000 2.376.745.000 100 2.322.615.500 97,72
Pertanian

III-43 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
APBD APBD-P Fisik Realisasi Anggaran
No Program dan Kegiatan
Rp Rp % Rp %

1 2 3 4 5 6 7

1. Kegiatan Pelaksanaan 2.376.745.000 2.322.615.500


2.376.745.000 100 97,72
Penyuluhan Pertanian

33.670.638.483 33.520.638.483 32.152.987.428


Total 100 95,92

III.D. Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah


Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renja dapat disampaikan
informasi secara umum sebagai berikut. Realisasi rata - rata tingkat capaian
kinerja terkait pelaksanaan Renja Ta hun 2022 adalah sebesar 100 %.
Anggaran yang terserap untuk Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp.
32.152.987.428 dengan persentase 95,91%. Adapun evaluasi pelaksanaan
renja Tahun 2022 per Program sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan


Masyarakat
Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran pada Program
Peningkatan Diversifikasi dan Ketahan Pangan adalah sebesar Rp.
234.297.022 (88,14%) dengan fisik 100% dimana dimana dikategorikan
berpredikat kinerja sangat tinggi.

2. Program Penanganan Kerawanan Pangan


Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran pada Program
Peningkatan Kerawanan Pangan adalah sebesar Rp. 29.474.000 (98,60%)
dengan fisik 100%, dimana dikategorikan berpredikat kinerja sangat tinggi.

3. Program Pengawasan Keamanan Pangan


Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran pada Program
Pengawasan Keamanan Pangan adalah sebesar Rp. 65.347.000 (97,52
%) dengan fisik 100% dimana dikategorikan berpredikat kinerja sangat
tinggi.

III-44 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
4. Program Pengelolaan Perikanan Tangkap
Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran pada Program
Pengelolaan Perikanan Tangkap adalah Rp. 2.042.962.000 (89,57%)
dengan realisasi fisik sebesar 90%, realisasi fisik sebesar 100%dimana
dikategorikan berpredikat kinerja sangat tinggi.

5. Program Pengeloaan Perikanan Budidaya


Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran renja DinasProgram
Pengelolaan Perikanan Budidaya adalah Rp. 1.655.718.709 (98,93%)
dengan realisasi fisik sebesar sebesar 100%, dimana dikategorikan
berpredikat kinerja sangat tinggi.

6. Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan


Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran renja Dinas
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan adalah Rp. 423.545.398
(97,46%) dengan realisasi fisik sebesar 100%, dimana dikategorikan
berpredikat kinerja sangat tinggi.

7. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota


Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran renja DinasProgram
Penunjang urusan Pemerintahan daerah Kabupaten/Kota adalah Rp.
12.352.124.094 (98,46%) dengan realisasi fisik sebesar 100% dimana
dikategorikan berpredikat kinerja sangat tinggi.

8. Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian


Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran renja DinasProgram
Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian adalah Rp.
4.300.339.830 (91,09%) dengan realisasi fisik sebesar 100%, dimana
dikategorikan berpredikat kinerja sangat tinggi.

9. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian


Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran renja DinasProgram
Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian adalah Rp.
7.629.163.850 (98,13%) dengan realisasi fisik sebesar 100%, dimana
dikategorikan berpredikat kinerja sangat tinggi.

III-45 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
10. Program Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner
Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran renja DinasProgram
Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
adalah Rp.942.024.500 (85,32%) dengan realisasi fisik sebesar 100%,
dimana dikategorikan berpredikat kinerja sangat tinggi.

11. Program Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian


Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran renja DinasProgram
Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian adalah
Rp.155.375.525 (97,26%) dengan realisasi fisik sebesar 100%, dimana
dikategorikan berpredikat kinerja sangat tinggi.

12. Program Penyuluhan Pertanian


Tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran renja DinasProgram
Penyuluhan Pertanian adalah Rp. 2.322.615.500 (97,72 %)dengan realisasi
fisik sebesar 100% dimana dikategorikan berpredikatkinerja sangat tinggi.

III-46 |L K I P – A k u n t a b i l i t a s K e r j a
BAB IV
PENUTUP

IV.A. Tinjauan Umum Keberhasilan


Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan
sebagai PD teknis yang mempunyai tugas membantu bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pertanian secara umum
(Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan), ketersedian pangan, dan
perikanan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada daerah dan mempunyai fungsi perumusan kebijakan sesuai
dengan lingkup tugasnya, pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup
tugasnya, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya, pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan. Beberapa faktor pendukung dalam pencapaian target kinerja Dinas
Perikanan tahun 2022, di antaranya :
1. Komitmen pemerintah daerah dan pemerintah pusat terhadap
pembangunan dalam hal anggaran.
2. Inovasi yang dilakukan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten
Bangka Selatan.

IV.B. Permasalahan atau Kendala yang Berkaitan dengan


PencapaianKinerja
Permasalahan atau kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan
guna mencapai kinerja yang telah ditargetkan, diantaranya :
1. Masih belum memadainya sarana dan prasarana pertanian (pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan), ketersediaan pangan, dan kelautan
dan perikanan.
2. Masih terbatasnya jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkup Dinas
Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan.

IV-1 |L K I P – P e n u t u p
3. Pola pikir masyarakat yang sangat bergantung dengan bantuan/ hibah
dari pemerintah untuk mengembangkan usahanya.
4. Banyaknya program dan kegiatan yang tidak mendukung capaian target
kinerja.
5. Faktor-faktor eksternal lainnya seperti faktor alam, serangan OPT yang
tinggi, dan rendahnya harga komoditas.
Khusus untuk sasaran kegiatan Meningkatnya Produksi dan
Produktivitas Padi, Sayur, dan Buah dan target indikator presentase
peningkatan produksi dan produktivitas lada kendala yang dihadapi
diantaranya :
1. Faktor alam seperti kekeringan yang terjadi pada musim panas dan banjir
yang terjadi pada musim hujan.
2. Tinggi serangan OPT yang tinggi.
3. Rendahnya harga Lada yang menyebabkan psikologis petani menjadi
menurun.

IV.C. Strategi Pemecahan Masalah


Strategi pemecahan masalah yang perlu dilakukan dalam menghadapi
permasalahan dalam upaya meningkatkan kinerja di masa yang akan datang
adalah sebagai berikut :
1. Perbaikan dan pemenuhan sarana dan prasarana Pertanian (Pangan,
Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan), dan Perikanan dan Kelautan
dengan memfokuskan pembangunan di lokasi sentra.
2. Peremajaan dan peningkatan teknologi.
3. Pelatihan teknologi pertanian, peternakan dan perikanan kepada petani,
peternak dan nelayan untuk meningkatkan kapasitas, dan merubah perilaku
dalam melakukan kegiatan produksi.
4. Pendampingan dan pembinaan yang intensif terhadap kelompok penerima
bantuan/ hibah dari pemerintah.
5. Penyediaan sentra pemasaran hasil pertanian, peternakan, dan perikanan.

IV-2 |L K I P – P e n u t u p
6. Diversifikasi produk dan komoditas hasil pertanian, peternakan, dan
perikanan.
7. Pemenuhan dan peningkatan SDM aparatur teknis.
8. Perbaikan sistem irigasi.
9. Melakukan uji multilokasi untuk memetakan varietas yang sesuai, dan
serangan OPT untuk setiap Kecamatan.
Semoga LKIP Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan Tahun 2022 ini dapat memberikan gambaran tentang berbagai
capaian kinerja dan pembangunan di bidang Pertanian (pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan), dan Kelautan dan Perikanan di Kabupaten
Bangka Selatan. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas
dalam melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya. Sangat disadari
bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi
dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan
berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang
hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian, Pangan,
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan.

Toboali, Februari 2023


Plt. Kepala Dinas
Pertanian, Pangan,
Perikanan

RISVANDIKA, S.P
Penata Tk.I, III/d
NIP. 197712122011011003

IV-3 |L K I P – P e n u t u p

Anda mungkin juga menyukai