TUJUAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani serta petunjuk dan kekuatan kepada penulis
sehingga makalah yang diberi judul alat kontrasepsi darurat, walau masih banyak kekurangan
kritik dan saran sangat diharapkan penulis agar dapat lebih baik lagi dikemudian hari.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada. Materi – materi
bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam belajar. Serta juga dapat
memahami nilai – nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. Mudah-
mudahan dengan mempelajari makalah ini, akan mampu menghadapi masalah-masalah atau
kesulitan-kesulitan yang timbul dalam belajar. Dan dengan harapan semoga semua mampu
berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang dimiliki serta bisa memahaminya.
2.1 Pengertian
kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila
digunakan segera setelah hubungan seksual. Hal ini sering disebut “kontrasepsi
pascasenggama” atau “morning after pill” atau “morning after treatment”. Istilah “kontrasepsi
sekunder” atau “kontrasepsi darurat” asalnya untuk menepis anggapan obat tersebut harus
segera dipakai/digunakan setelah hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan
harinya dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Sebutan kontrasepsi darurat menekankan juga bahwa dalam cara KB ini lebih baik dari pada
tidak ada sama sekali. Namun tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudah
ada. Kontrasepsi darurat tidak boleh dipakai sebagai metode KB secara rutin atau terus
menerus.
2.2 Jenis
2.4 Keterbatasan
Pil kontrasepsi hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam sesudah hubungan seksual
tanpa pelingdungan.
Pil kombinasi dapat menyebabkan nausea, muntah, atau nyeri payudara.
AKDR hanya efektif jika dipasang dalam 7 hari sesudah hubungan seksual.
Pemasangan AKDR memerlukan tenaga terlatih dan sebaiknya tidak digunakan pada
klien yang terpapar dengan resiko IMS.
2.5 Indikasi
Indikasi kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki.
Mual, muntah: perlu konseling. Jika muntah terjadi dalam 2 jam sesudah
penggunaan pil pertama atau kedua, dosis ulangan perlu diberikan.
Perdarahan/bercak: sekitar 8% klien dengan kontrasepsi oral kombinasi
mengalami bercak-bercak. Sekitar 50% mendapat haid pada waktunya bahkan
lebih awal.
Daftar pustaka
Saifuddin, Abdul Bari, Affandi, Biran, Baharuddin, Moh, dan Soekir, Soekaemi. 2011. Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.