Anda di halaman 1dari 17

BIMBINGAN BELAJAR

UKOM NASIONAL
BIDAN
“KESEHATAN REPRODUKSI DAN
PELAYANAN KB”

Bd. CANDRA WAHYUNI, S.ST., S.Keb., M.Kes.


14 DESEMBER 2023
Soal 1
Seorang bidan muda, 23 tahun baru saja menyelesaikan Pendidikan Bidan. Berdinas
di desa yang memiliki target capaian MKJP rendah. Bidan mengamati setiap
informasi yang ada terkait factor rendahnya capaian tersebut. Bidan melakukan
pendekatan ke PUS dan memberikan KIE dengan metode yang interaktif dan modern
agar PUS lebih memahami dan tertarik menggunakan MKJP.

Kode etik apakah yang dilakukan bidan pada kasus tersebut ?


A. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
B. Kewajiban bidan terhadap profesinya
C. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
D. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan
E. Kewajiban bidan terhadap Pemerintah, Nusa Bangsa dan Tanah Air
Kunci Jawaban : B. Kewajiban bidan terhadap profesinya

Kode etik kewajiban seorang bidan terhadap profesinya terdiri dari 3 butir, yaitu :

1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangan diri dan Kebidanan Komunitas meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya
yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

Referensi : PPSDM. 2026. Konsep Kebidanan dan Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan. Kemenkes RI
Soal 2
Seorang perempuan, umur 18 tahun, datang ke TPMB Bersama temanya dengan
keluhan 2 bulan tidak haid. Hasil anamnesis : belum menikah, sudah melakukan
hubungan seksual, takut terjadi kehamilan. Remaja tersebut menolak saat bidan ingin
melakukan pemeriksaan fisik dan pp test. Remaja tersebut memberikan penawaran
uang pada bidan agar mau memberikan obat agar tidak hamil.

Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut ?


A. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
B. Memberikan terapi oral untuk mencegah kehamilan
C. Merujuk pasien ke fasilitaspelayanan yang lebih lengkap
D. Meminta keterangan tertulis terkait penolakan pemeriksaan
E. Memberikan informasi rangkaian pemeriksaan yang akan dilakukan
Jawaban : E. Memberikan informasi rangkaian pemeriksaan yang akan
dilakukan

Penolakan pasien yang terjadi pada kasus tersebut dikarenakan kurangnya informasi
dan pengetahuan pasien tentang rangkaian dan tujuan pemeriksaan

UU No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.


Pasal 4 (1) h : Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh
tindakan / pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan
memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap

Referensi : UU Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan


Soal 3
Seorang bidan mendampingi ibu P1A0 umur 35 tahun di klinik bersalin. Hasil anamnesis :
ibu menggunakan alkon kondom selama 1 tahun, 2 hari yang lalu saat siklus mentruasi hari
ke 14 ibu melakukan hubungan seksual tanpa kondom. Menderita migrain dan Riwayat
disminore. Hasil pemeriksaan: TD 130/90 mmHg, N 80 x/ menit, P 20 x/menit,
pemeriksaan kehamilan negative, diberikan Postpil Tab2.

KIE apakah yang tepat pada kasus diatas ?


A. Dosis Ulipristal oral 2 x 1 tablet (30 mg)
B. Harus dikonsumsi setelah makan dan minum
C. Diminum sesegera mungkin dan tidak melewati 3 hari pasca senggama
D. Bila muntah dalam waktu 3 jam sejak konsumsi, tidak ada dosis ulang
E. Tidak perlu menggunakan metode barier ketika melakukan hubungan selanjutnya
Jawaban : E. Tidak perlu menggunakan metode barier

KIE PENGGUNA :
1. Dosis Ulipristal oral 1 tablet (30 mg)
2. Dapat dikonsumsi bersama makanan atau tanpa makanan
3. Diminum sesegera mungkin dan tidak melewati 120 jam pasca senggama
4. Bila muntah dalam waktu 3 jam sejak konsumsi, ulipristal di minum ulang 1 tablet (30
mg)
5. Menggunakan metode barier ketika melakukan hubungan seksual kembali pada siklus
menstruasi yang sama

Referensi : BKKBN. 2021. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Dan Keluarga Berencana. Direktorat Kesehatan Keluarga Kemenkes RI
Soal 4
Seorang perempuan, umur 32 tahun P1A0 datang ke TPMB dengan keluhan takut
hamil. Hasil anamnesis : anak terkecil 7 bulan, Riwayat KB suntik 3 bulan dan
terlambat 2 minggu untuk suntik ulang, hari ke 12 siklus menstruasi dan sudah
melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 120/80
mmHg, N 80x/mnt, P 28x/menit dan S 36,5˚C.

Apakah tindakan yang dilakukan bidan ?


A.Memberikan Estrogen 5 x 1
B.Memberikan Danazol 2 x 2
C.Memberikan Progestin 2 x 2
D.Memberikan pil kombinasi dosis tinggi 2 x 2
E.Memberikan Pil kombinasi dosis rendah 2 x 2
Jawaban : D. POK dosis tinggi 2 x 2

CARA MEREK DAGANG DOSIS WAKTU PEMBERIAN


Pil Kombinasi Microgynon 50 2 x 2 tablet Dalam waktu 3 hari
dosis tinggi Ovral pascasenggama, dosis kedua 12
Neogynon jam kemudian
Nordiol
eugynon
Dosis rendah Microgynon 30 2 x 4 tablet Dalam waktu 3 hari
Mikrodiol pascasenggama, dosis kedua 12
nordette jam kemudian

Referensi : BKKBN. 2021. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Dan Keluarga Berencana. Direktorat Kesehatan Keluarga Kemenkes RI
Jawaban : D. POK dosis tinggi 2 x 2

Referensi : BKKBN. 2021. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Dan Keluarga Berencana. Direktorat Kesehatan Keluarga Kemenkes RI
Jawaban : D. POK dosis tinggi 2 x 2
Soal 5
Seorang perempuan umur 26 tahun P2A0 ke TPMB ingin memakai kontrasepsi implan.
Hasil anamnesis : ibu menyusui eksklusif, post partum 12 minggu, Ibu sudah melakukan
hubungan seksual. Ibu sudah menstruasi. Hasil pemeriksaan : KU baik, CM, TD 110/80
mmHg, N 88x/mnt, P 18x/menit dan S 36˚C. PP test negative.

Apakah konseling yang diberikan oleh bidan pada kasus tersebut ?


A. Klien tidak perlu alat kontrasepsi tambahan
B. Pemasangan dilakukan setelah menstruasi berikutnya
C. Pemasangan dilakukan setelah 6 bulan selesai ASI Eksklusif
D. Jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan kontrasepsi tambahan
E. Jangan melakukan hubungan seksual selama 14 hari atau gunakan kontrasepsi
tambahan
Jawaban : D. Jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan kontrasepsi

tambahan

WAKTU PENGGUNAAN METODE IMPLAN :


1. Hari ke 2 sampai hari ke 7 siklus haid
2. Bila setelah hari ke 7, jangan melakukan hubungan seksual / memakai alat kontrasepsi tambahan
3. Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan kapan saja, pastikan tidak hamil, jangan melakukan hubungan seksual /
memakai alat kontrasepsi tambahan
4. Bila menyusui lebih dari 6 minggu samapai 6 bulan, insersi dapat dila kukan setiap saat. Bila klien menyusui penuh, klien
tidak perlu alat kontrasepsi tambahan
5. Bila melahirkan setelah 6 minggu dan telah terjadi haid lagi, insersi bisa dilakukan setiap saat, jangan melakukan
hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan metode kontrasepsi tambahan
6. Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal, insersi dapat dilakukan setiap saat asal diyakini tidak hamil
7. Bila kontrasepsi sebelumnya suntikan, insersi dilakukan sasuai jadwal suntikan
8. Bila kontrasepsi sebelumnya non hormonal, insersi dapat dilakukan setiap saat asal diyakini tidak hamil
9. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, insersi dilakukan pada haid hari ke 7 dan tidak boleh melakukan hubungan
seksual selama 7 hari atau menggunakan metode tambahan
10. Pasca keguguran implan bisa segera diberikan

Referensi : BKKBN. 2021. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Dan Keluarga Berencana. Direktorat Kesehatan Keluarga Kemenkes RI
Soal 6
Seorang perempuan umur 26 tahun, P2A2 datang ke TPMB keluhan bercak. Hasil
anamnesis : bercak kecoklatan 2 bulan terakhir, anak terkecil umur 18 bulan,
akseptor KB suntik 3 bulan selama 1 tahun. Hasil pemeriksaan TD : 110/70
mmHg, N : 82 x/menit, P : 24 x/menit, S : 37º x/menit. Tidak ada tanda kehamilan,
tidak ada nyeri tekan pada abdomen.

Tindakan apa yang tepat dilakukan bidan pada kasus di atas ?


A. Berikan 2 mg estrogen untuk 1 bulan.
B. Suntikan dihentikan dan ganti kontrasepsi yang lain.
C. Berikan KOK (30-50 µg EE) selama 1 siklus
D. Berikan konseling bahwa darah tidak berkumpul di rahim
E. Berikan ibuprofen sampai 1000 mg, 3 x sehari untuk 1 bulan
Jawaban : C. Berikan KOK (30-50 µg EE) selama 1 siklus

Timbulnya bercak darah yang berkepanjangan (> 8 hari) atau perdarahan sedang:
Yakinkan dan pastikan
Periksa apakah ada masalah ginekologis (mis.servisitis)
Pengobatan jangka pendek:
KOK (30-50 µg EE) selama 1 siklus1, atau
Ibuprofen (hingga 800 mg 3 kali sehari x 5 hari)

Referensi : BKKBN. 2021. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Dan Keluarga Berencana. Direktorat Kesehatan Keluarga Kemenkes RI
Soal 7
Seorang perempuan umur 26 tahun, P2A2 datang ke TPMB untuk kunjungan ulang.
Hasil anamnesis : bercak kecoklatan 2 bulan terakhir, anak terkecil umur 18 bulan,
akseptor KB suntik 3 bulan selama 1 tahun, bidan memberikan KOK dosis
pertama hari ke 6 dan bercak belum berkurang, Hasil pemeriksaan TD : 120/70
mmHg, N : 76 x/menit, P : 20 x/menit, S : 37,2º C, tidak ada nyeri tekan pada
abdomen.

Apakah tindakan lanjutan yang dilakukan oleh bidan pada kasus diatas ?
A. Berikan 2 mg estrogen untuk 1 bulan.
B. Suntikan dihentikan dan ganti kontrasepsi yang lain
C. Berikan KOK dosis ke dua (30-50 µg EE) selama 21 hari
D. Berikan KOK 2x1 selama sisa siklusnya, kemudian 1x1 dari kemasan pil yang
baru
E. Estrogen dosis tinggi (50 µg EE KOK, atau 1.25 mg) selama 7 hari
Jawaban : D. Berikan KOK 2x1 selama sisa siklusnya, kemudian 1x1 dari kemasan pil yang

baru

Jika perdarahan tidak berkurang dalam 3-5 hari, berikan:


2 pil KOK per hari selama sisa siklusnya kemudian 1 pil perhari dari kemasan pil yang
baru, atau
Estrogen dosis tinggi (50 µg EE KOK, atau 1.25 mg) selama 14 - 21 hari

Referensi : BKKBN. 2021. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Dan Keluarga Berencana. Direktorat Kesehatan Keluarga Kemenkes RI
Terima Kasih
Menikmati Setiap Proses Tanpa Protes
Demi Meraih Sukses

@candra2023

Anda mungkin juga menyukai