Anda di halaman 1dari 32

Bimbel UKOM Kebidanan

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

Oleh: Anisah Tifani Maulidyanti, M.Keb

26 September 2023
UJI KOMPETENSI BIDAN

Ada 3 hal penting yang harus diperhatikan pada soal kasus yaitu:
keluhan utama, data klinis, dan tempat pelayanan yang terdapat
pada soal/vignet. Kemampuan menghubungkan 3 hal tersebut
dapat membantu mengarahkan untuk mencari pilihan jawaban
yang paling tepat.
Soal 1
Bayi baru lahir di Rumah Sakit 5 jam yang lalu dengan tindakan vacum, berjenis kelamin laki-laki dengan BB
lahir 3500 gr, PB 49 cm, LK 37 cm, saat lahir menangis kuat, reflek bersin, gerakan aktif warna kulit merah, hasil
pemeriksaan didapatkan teraba benjolan pada kepala melintasi garis sutura dan teraba lunak serta berisi cairan.

Diagnosa apakah yang tepat pada kasus tersebut di atas ?

A. Cephal hematom
B. Perdarahan epidural
C. Perdarahan intra kranial
D. Caput succedaneum
E. Perdarahan subaponeurotik
Informasi umum
Soal 1 Hasil anamnesa
Bayi baru lahir di Rumah sakit 5 jam yang lalu dengan tindakan vacum, berjenis kelamin laki-laki dengan BB
lahir 3500 gr, PB 49 cm, LK 37 cm, saat lahir menangis kuat, gerakan aktif warna kulit merah, hasil pemeriksaan
didapatkan teraba benjolan pada kepala melintasi garis sutura dan teraba lunak serta berisi cairan.

Diagnosa apakah yang tepat pada kasus tersebut di atas ?


Hasil pemeriksaan
A. Cephal hematom
Pertanyaan
B. Perdarahan epidural
C. Perdarahan intra kranial
D. Caput succedaneum
E. Perdarahan subaponeurotik
Sumber : Noordiati. Asuhan Kebidanan neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
Sekolah. Malang: Wineka Media; 2018.

Jawaban : D. Caput Succedaneum

Kata Kunci:
1. Informasi umum : persalinan tindakan vacum
2. Hasil pemeriksaan : teraba benjolan pada kepala melintasi garis sutura dan teraba lunak serta berisi cairan.
3. Pertanyaan : Diagnosa apakah yang tepat pada kasus tersebut di atas ?

Pembahasan :
Benjolan pada kepala karena tekanan atau trauma jalan lahir pada kepala mengindikasikan adanya caput succedaneum, benjolan
tersebut berisi cairan serum dan sedikit bercampur darah. Adapun tanda yang lain yaitu perabaan teraba benjolan lunak, berbatas
tidak tegas, tidak berfluktuasi tetapi bersifat edema tekan, benjolan terletak di luar periosteum sehingga dapat melampaui sutura.
Kulit pada permukaan benjolan sering berwarna kemerahan atau ungu dan kadang-kadang ditemukan adanya bercak petekie atau
ekimosis. Caput succedaneum dapat terlihat segera setelah bayi lahir.
Caput succedaneum adalah pembengkakan kulit kepala pada Cephalohematoma adalah pendarahan yang terjadi pada
bayi baru lahir. Hal ini paling sering disebabkan oleh tekanan lapisan di selaput otak yang menyebabkan
dari rahim atau dinding vagina selama proses persalinan. terperangkapnya darah pada lapisan tersebut.
Tanda yang lain yaitu perabaan teraba benjolan lunak, berbatas tidak Cephalohematoma menimbulkan pembengkakan akibat
tegas, tidak berfluktuasi tetapi bersifat edema tekan, benjolan darah menumpuk di periosteum. Kondisi ini terjadi pada
bayi akibat terganggunya jalan lahir. Chepal hematom
terletak di luar periosteum sehingga dapat melampaui sutura.
teraba sub periotial tulang tengkorak berbatas tegas, dan tidak
melampaui sutura, berisi cairan darah.
Perdarahan epidural atau epidural
hematoma adalah kondisi medis yang terjadi
karena adanya perdarahan pada ruang di
antara duramater (lapisan pelindung otak
paling luar) dan tulang tengkorak. Kondisi ini
biasanya disebabkan oleh cedera yang
menimbulkan keretakan pada tulang
tengkorak.

Perdarahan subaponeurotik
adalah perdarahan yang
terjadi di bawah aponeurosis
akibat pecahnya vena-vena
yang menghubungkan
jaringan di luar dengan
Perdarahan intrakranial merupakan salah sinus-sinus di dalam
satu penyebab kecacatan dan kematian bayi tengkorak. perdarahan
yang dapat disebabkan oleh adanya suatu subaponeurotik ditandai
defisiensi kompleks protrombin didapat dengan adanya
(DKPD). DKPD ini memicu bayi mengalami pembengkakan kulit kepala,
gangguan koagulasi dengan salah satu mungkin meluas ke daerah
pemicunya adalah kolestasis. periorbital dan leher.
Soal 2
Bayi baru lahir spontan di Praktik Mandiri Bidan dengan riwayat kelahiran: usia kehamilan 36 minggu, air
ketuban bercampur mekonium. Hasil pemeriksaan: bayi lahir tidak segera menangis, tonus otot lemah,
warna kulit dan ektremitas biru.

Apakah tindakan yang tepat pada kasus di atas ?

A. Berikan oksigen
B. Lakukan rangsang taktil
C. Lakukan VTP dan Pijat Jantung
D. Lakukan Ventilasi Tekanan Positif (VTP)
E. Lakukan langkah awal resusitasi
Sumber: Qurrata Ay’yun S. Asuhan Kebidanan Neonatus,
Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Malang: Rena Cipta
Mandiri; 2022.

Jawaban : E. Lakukan langkah awal resusitasi

Kata Kunci:
• Hasil pemeriksaan : bayi lahir tidak segera menangis, tonus otot
lemah, warna kulit dan ektremitas biru
• Pertanyaan : Apakah tindakan yang tepat pada kasus di atas ?
PEMBAHASAN

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan
dan teratur. Asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak dilakukan
secara CEPAT dan TEPAT. Langkah awal yang dilakukan apabila ditemui tanda pada
bayi baru lahir adanya meconium kental atau cairan meconium, bayi tidak menangis
atau bernafas spontan, megap-megap yaitu dengan tindakan langkah awal dalam waktu
kurang dari 30 detik :
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Atur posisi bayi dengan posisi setengah ekstensi untuk membuka jalan nafas dengan
mengganjal bahu bayi dengan lipatan kain
3. Menghisap lendir pada daerah mulut dan hidung
4. Mengeringkan bayi dengan memberikan rangsangan taktil dan tetap jaga kehangatan
5. Mengatur posisi kembali dengan posisi kepala setengah ekstensi
6. Menilai atau evaluasi keadaan bayi
Soal 3
Seorang bayi laki-laki lahir spontan 20 menit yang lalu di PMB, kondisi bayi rewel dan menangis. Saat
dilakukan pemeriksaan penimbangan berat badan, bayi ditimbang tanpa alas timbangan. Hasil pemeriksaan:
ekremitas bawah dingin, BB 2500 gram, PB 50 cm, S 35,4 °C, N 110x/menit, P 35x/menit.

Proses kehilangan panas pada bayi tersebut terjadi melalui ?

A. Konduksi
B. Radiasi
C. Konveksi
D. Evaporasi
E. Rambatan
Afrida BR dan NPA. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management; 2022.

Jawaban : A. Konduksi

Kata Kunci :
Saat dilakukan pemeriksaan penimbangan berat badan, bayi ditimbang tanpa alas timbangan, S 35,4 °C

Pembahasan :
Proses kehilangan panas dari tubuh bayi tersebut adalah proses konduksi. Konduksi adalah proses
kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin
seperti saat neonatus ditempatkan pada permukaan yang lebih dingin dan bersentuhan langsung dengan
kulit (tanpa pakaian) seperti meja periksa, timbangan, tempat tidur.
Sumber : kependidikan.com
Radiasi adalah pemindahan panas atas dasar diakses 26 September 2023.
gelombang-gelombang elektromagnetik. Misalnya
Konveksi adalah Pemindahan panas
tubuh manusia akan mendapat panas pancaran
berdasarkan gerakan fluida disebut konveksi.
dari setiap permukaan dari suhu yang lebih tinggi
Dalam hal ini fluidanya adalah udara di
dan ia akan kehilangan panas atau memancarkan
dalam ruangan.
panas kepada setiap obyek atau permukaan yang
lebih sejuk dari tubuh manusia itu.
Sumber : kependidikan.com
diakses 26 September 2023.

Evaporasi (penguapan)
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, Rambatan adalah tempat merambat; hasil
sumber panas hanya dapat kehilangan panas. Misalnya merambat; jangkauan merambat yang dapat
panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia, kelembaban dicapai.
dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh
Soal 4
Seorang bayi laki-laki baru saja lahir di Puskesmas. Kondisi bayi 5 menit setelah lahir setelah dilakukan penghisapan

lendir adalah badan merah kaki biru, detak jantung 88 x/menit, menangis lemah disertai rintihan, ektremitas sedikit

fleksi, tonus otot kurang baik dan usaha bernafas lambat atau lemah.

Berapakah nilai APGAR score pada bayi tersebut pada kasus di atas ?

A. 4

B. 5

C. 6

D. 7

E. 8
Jawaban : B. 5

Kata kunci :
Badan merah kaki biru, detak jantung 80 x/menit, menangis lemah, ektremitas sedikit fleksi,
tonus otot kurang baik dan usaha bernafas lambat atau lemah.

Pembahasan : Penilaian asfiksia dilakukan pada 1 menit, 5 menit, 10 menit dan 15 menit
setelah bayi lahir, dengan kategori:
a. Adaptasi baik : skor 7-10
b. Asfiksia ringan-sedang : skor 4-6
c. Asfiksia berat : skor 0-3
Komponen Penilaian APGAR

Kemenkes RI.2021. Diakses 21 september 2023


Soal 5
Seorang bayi lahir di PMB, keadaan waktu lahir sehat, bayi langsung menangis, kemudian
dilakukan perawatan bayi segera setelah lahir. Dalam merawat bayi bidan sangat
memperhatikan prinsip pencegahan infeksi.

Prinsip apakah yang dimaksud pada kasus tersebut di atas ?

A. Bayi dirawat bersama dengan ibunya


B. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
C. Selalu pakai alat pelindung diri lengkap
D. Semua orang selalu bisa menularkan infeksi
E. Jumlah pengunjung dan jam kunjungan pasien dibatasi
Jawaban : B. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

Kata kunci :
Prinsip pencegahan infeksi

Pembahasan :
Prinsip umum pencegahan infeksi adalah berikan perawatan rutin kepada bayi baru lahir,
pertimbangkan setiap orang (termasuk bayi dan staf) berpotensi menularkan infeksi. Tindakan
umum pencegahan infeksi adalah mencuci tangan, pastikan peralatan steril dan DTT, pakaian
dan peralatan yang digunakan bayi bersih, menjaga kebersihan diri dan orang yang pegang
bayi cuci tangan.
Soal 6
Seorang bayi perempuan lahir di PMB pukul 13.00 wib. Bayi lahir sehat dan langsung
menangis. Bidan selanjutnya melakukan perawatan bayi segera setelah lahir untuk menilai
kondisi bayi baru lahir. Bidan menjaga kehangatan bayi untuk mencegah terjadinya
hipotermi.
Termasuk ke dalam standar ke-berapa pelayanan yang diberikan oleh Bidan?
A. Standar 10
B. Standar 11
C. Standar 12
D. Standar 13
E. Standar 14
Jawaban : D. Standar 13

Kata kunci :
Bidan melakukan perawatan bayi segera setelah lahir untuk menilai kondisi bayi baru lahir. Bidan
menjaga kehangatan bayi untuk mencegah terjadinya hipotermi.

Pembahasan :
Standar 13 yaitu Perawatan bayi baru lahir dilakukan untuk menilai kondisi bayi baru lahir dan
membantu terlaksananya pernapasan spontan serta mencegah hipotermi. Perawatan bayi baru
lahir dilakukan menggunakan standar asuhan pada bayi baru lahir.
Standar 10 : Persalinan Kala II yang Aman
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman dengan
sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta
memperhatikan tradisi setempat. Persalinan kala II yang aman
dapat menurunkan komplikasi seperti perdarahan postpartum,
asfiksia neonatal dan trauma kelahiran serta sepsis puerperalis.
Asuhan kala II dilakukan sesuai standar asuhan persalinan
normal.
Standar 11 : Pengeluaran Plasenta dengan Penegangan Tali Pusat
Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat bertujuan
untuk mengeluarkan plasenta dan selaputnya secara lengkap
tanpa menyebabkan perdarahan. Penegangan tali pusat
dilakukan dengan menggunakan menajemen aktif kala III dan
dilakukan sesuai dengan asuhan persalinan kala III.

Standar 12 : Penanganan Kala II dengan Gawat Janin melalui Episiotomi


Episiotomi dilakukan apabila ada tanda-tanda gawat janin pada
kala II yang lama dan episiotomi dilakukan untuk mempercepat
persalinan. Episiotomi harus dilakukan dengan aman untuk
memperlancar persalinan dan diikuti dengan penjahitan
perineum.
Standar 14 : Penanganan pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan

Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan bertujuan untuk


memulihkan kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas serta memulai pemberian
ASI dalam dua jam pertama setelah persalinan. Pemantauan dilakukan pada ibu
dan bayi terhadap komplikasi, jika terjadi komplikasi maka harus segera dirujuk.
Soal 7
Bayi laki-laki lahir spontan di Rumah Sakit dengan BB 2600 gram dan panjang badan 40 cm.
Pada saat lahir mata dan kulit tampak menguning, ubun-ubun lebar, perut mengalami
pembengkakan, otot lemah dan lesu, tungkai dan lengan pendek.
Diagnosa apakah yang tepat pada kasus di atas?

A. Sindrom Down
B. Anemia Sel Sabit
C. Hipotiroid Kongenital
D. Fibrosis Kistik
E. Hidrosefalus
Jawaban : C. Hipotiroid Kongenital

Kata kunci :
Bayi lahir mata dan kulit tampak menguning, ubun-ubun lebar, perut mengalami pembengkakan, otot
lemah dan lesu, tungkai dan lengan pendek.

Pembahasan :
Bayi baru lahir yang mengalami penyakit tiroid, dalam hal ini kekurangan hormon tiroid dengan tingkat ringan
umumnya tidak menunjukkan adanya gejala. Akan tetapi, apabila lebih buruk, wajah bayi akan tampak bengkak,
sembab, dan lidah membesar dan menebal.
Tanda dan gejala hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir:
1. Mata dan kulit yang tampak menguning.
2. Mengalami kesulitan ketika makan.
3. Perut mengalami pembengkakan, bahkan pusat terkadang akan terlihat menonjol.
4. Otot lemah dan lesu.
5. Tungkai dan lengan yang pendek.
6. Rambut lebih kering dan rapuh.
Hipotiroid Kongenital adalah gangguan yang
diakibatkan kekurangan hormon tiroid sejak
lahir. Hormon tersebut berfungsi dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan baik fisik
maupun mental.

Hormon tiroid memiliki peran sangat penting


dalam hal metabolisme (metabolisme protein,
lemak, karbohidrat) dan aktivitas fisiologik
hampir seluruh organ tubuh manusia. Saat melakukan pemeriksaan tiroid pada bayi baru lahir:
Kekurangan atau kelebihan hormon ini akan 1. Mengambil sampel darah dari bagian telapak kaki
menimbulkan gangguan pada beberapa proses bayi.
2. Meneteskan darah pada kertas saring khusus.
metabolisme dan aktivitas fisiologik yang akan 3. Mengirimkan kertas saring ke laboratorium yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan punya layanan pemeriksaan thyroid-stimulating
berbagai jaringan termasuk sistem saraf dan hormone (TSH).
otak. 4. Bila pada skrining ditemukan hipotiroid kongenital,
maka dilakukan pengobatan segera dalam periode
emas (kurang dari 1 bulan).
Sindrom Down
Sindrom down adalah kelainan genetik yang ditandai dengan
tingkat kecerdasan rendah dan bentuk fisik yang tidak normal.
Kelainan ini disebabkan adanya salinan kromosom 21 yang
berlebih. Gejala yang terjadi pada pengidap sindrom down:
1. Kepala berukuran lebih kecil
2. Kepala bagian belakang datar
3. Ada bintik putih di bagian hitam mata
4. Sudut pada bagian luar mata mengarah ke atas
5. Ukuran mulut, telinga dan hidung kecil
6. Leher pendek dan kulit dibelakang leher mengendur
7. Hanya punya 1 garis tangan dan telapak tangan cenderung
lebar
8. Ukuran tungkai kecil dan berjari pendek
9. Otot lebih lemah dan lentur
10.Pertumbuhan tubuh lebih lambat
Anemia Sel Sabit

Anemia sel sabit adalah kelainan genetik yang terjadi pada darah
sehingga membuat sel darah merah berbentuk sabit, kaku dan
mudah menyumbat pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan
pasokan oksigen menjadi terhambat.
Gejala anemia sel sabit pada umumnya mulai terlihat pada usia 4
hingga 6 bulan. Berikut gejala yang muncul:
1. Tangan dan kaki bengkak
2. Rentan mengalami infeksi
3. Kulit terlihat pucat
4. Tampak lesu dan tidak bersemangat
5. Penglihatan terganggu
6. Perut bagian kiri membesar dan nyeri karena ada
pembengkakan limpa
Fibrosis Kistik

Fibrosis kistik adalah kelainan bawaan yang mengganggu kerja


sel-sel yang berfungsi yang menghasilkan lendir, keringat, dan
cairan pencernaan. Penyakit ini membuat lendir yang dihasilkan
tubuh menjadi kental dan lengket, sehingga menyumbat saluran
pencernaan dan pernapasan bayi.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah:
1. Muncul suara saat bernapas atau mengi
2. Batuk yang berlendir
3. Lendir menyumbat hidung hingga meradang
4. Feses bayi berminyak dan berbau menyengat
5. Berat badan bayi tidak bertambah
6. Rektum menonjol dari anus
7. Mengalami infeksi paru
Hidrosefalus
Hidrosefalus bayi adalah kelainan fisik yang terjadi pada bayi yang
memiliki ukuran kepala melebihi normal. Ukuran kepala yang
besar ini disebabkan oleh menumpuknya cairan di dalam rongga
otak. Penyakit ini bisa terjadi sejak bayi di dalam kandungan,
maupun pada anak bahkan orang dewasa.
Gejala hidrosefalus pada bayi neonatal:
1. Ukuran lingkar kepala yang melebih normal dan semakin
membesar
2. Muncul benjolan lunak di atas kepala
3. Muntah
4. Bayi rewel dan mudah mengantuk
5. Tidak tertarik untuk menyusu
6. Mengalami kejang
7. Pertumbuhan terhambat
Terima Kasih
(Setiap usaha yang telah kita lakukan dengan
Maksimal, pasti akan berbuah Optimal.
Semoga sukses ibu-ibu UKOM Profesi Bidan 2023)

Anda mungkin juga menyukai