Anda di halaman 1dari 9

Trauma lahir merupakan trauma mekanik yang disebabkan karena proses

persalinan/kelahiran, dalam beberapa buku ada yang menyebutkan sebagai jejas persalinan
dan cedera lahir. Macam-macam trauma lahir yaitu caput succedenaum, cephal hematoma,
perdarahan intracranial, trauma pada fleksus brachialis, fraktur clavikula dan humerus.
Trauma lahir yang paling sering adalah trauma kepala, dalam hand out ini akan dibahas caput
succedenaum, cephalhematoma, trauma pada fleksus brachialis dan fraktur clavikula dan
humerus.

Penatalaksaannya sama dengan sebagaimana bayi normal, tidak ada tindakan khusus.
Intervensi khusus dilakukan bila ukurannya bertambah besar. Akan dijelaskan juga sejauh
mana bidan turut berperan serta dalam memberikan asuhan kebidanan, sehingga setelah
mahasiswa menyelesaikan perkuliahan ini dapat membedakan asuhan kebidanan pada
neonatus dengan jejas pada persalinan.

A. CAPUT SUCCEDDANEUM

1. Pengertian

a. Pembengkakan pada suatu tempat di kepala karena adanya timbunan getah bening di
bawah lapisan aponerose di luar periostenum.

b. Caput suksedaneum adalah pembengkakan difus jaringan lunak kepala yang dapat
melampaui sutura garis tengah.

2. Etiologi
Karena adanya tekanan pada kepala oleh jalan lahir, partus lama (Caput Succedaneum) dan
persalinan dengan vakum ekstraksi (Caput Succedaneum artificiale)

3. Gambaran klinis

Kelainan ini sebagai akibat sekunder dari tekanan uterus atau dinding vagina pada kepala
bayi sebatas caput. Keadaan ini dapat pula terjadi pada kelahiran spontan dan biasanya
menghilang dalam 2-4 hari setelah lahir.

Gejala dan Tanda :

a. Adanya oedema di kepala

b. Pada perabaan teraba lembut dan lunak.

c. Oedem melampaui sela-sela tulang tengkorak

d. Batas tidak jelas.

e. Biasanya menghilang dalam waktu 2-4 hari tanpa pengobatan

Suction dari vacuum ekstractor dapat menyebabkan bengkak berbentuk lingkaran dan
berwarna ungu chignon di atas kulit kepala bayi. Tepi dari kulit kepala dapat terjadi
ekskoriasi dan kulit kepala yang terkoyak, yang mana dapat menyebabkan pengelupasan
jaringan. Ketika suction yang berlebihan dihasilkan dari bagian vacuum atau saat seluruh
lingkaran dari kulit kepala dapat terkelupas dari kepala. Hal ini selalu berbahaya terhadap
infeksi. Dimana ada laserasi dan agen antiseptic diberikan, bedah plastic mungkin diperlukan.

4. Penatalaksanaan

Tidak diperlukan tindakan dan ada gejala sisa yang dilaporkan.

a. Bayi dirawat seperti pada perawatan bayi normal

b. Awasi keadaan umum bayi

c. Lingkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi, masuk sinar matahari

d. Pemberian ASI yang adekuat, ajarkan ibu cara menetekkan dengan tiduran untuk
mengurangi anak jangan sering diangkat, agar benjolan tidak meluas

e. Mencegah terjadi infeksi dengan cara :

1. Perawatan tali pusat dengan baik

2. Personal hygiene yang baik


f. Memberikan penyuluhan kepada orangtua tentang :

1. Keadaan trauma pada bayi, tidak usah cemas karena benjolan akan menghilang 2-4 hari

2. Perawatan bayi sehari-hari

3. Manfaat dan cara pemberian ASI

Kesimpulan:

1. Caput Succedaneum merupakan bengkak di kepala oleh timbunan-timbunan getah bening


di bawah lapisan aponerose di luar periosteum yang dapat melampaui sutura garis tengah.

2. Etiologi :

Partus lama dan persalinan dengan vakum ekstraksi.

3. Tanda dan gejala :

a. Adanya oedema di kepala

b. Pada perabaan teraba lembut dan lunak.

c. Oedem melampaui sela-sela tulang tengkorak

d. Batas tidak jelas.

e. Biasanya menghilang dalam waktu 2-4 hari tanpa pengobatan

4. Penatalaksanaan : tidak diperlukan tindakan khusus.


B. CEPHAL HAEMATOME

1. Pengertian

a. Pembengkakan pada kepala karena adanya penumpukan darah yang disebabkan perdarahan
sub periostenum

b. Cephal Haematome adalah perdarahan sub periosteal akibat kerusakan jaringan periosteum
karena tarikan atau tekanan jalan lahir, dan tidak pernah melampaui batas sutura garis tengah.

2. Etiologi

a. Tekanan jalan lahir terlalu lama pada kepala waktu persalinan.

b. Mullage terlalu keras sehingga selaput tengkorak robek.

c. Partus dengan tindakan.

1) Forsep

2) Vacum ekstraksi

3. Gambaran Klinis

Cephal haematom merupakan kumpulan darah di bawah periosteum bisa singular atau
bilateral, darah tidak melewati garis sutura dari kepala bayi sehingga kepala bayi lembut atau
empuk. Beberapa cephal haematom terjadi pada garis linear tulang kepala dimana sebagian
besar sembuh dengan baik. Tanda yang jelas dari fraktur kepala adalah daerah yang tertekan
dari kepala bayi, terutama sekali melebihi tulang parietal. Tipe perlukan terjadi pada
presentasi verteks ketika disporposi cephalopelviks menyebabkan kesulitan dalam persalinan
dan biasanya berpengaruh terhadap tulang parietal sebagai presentasi, tetapi juga bisa
berpengaruh pada kedua tulang parietal (biparietal cephal haematom) dan kadang terjadi pada
tulang oksipital. Daerah dari kepala yang tertekan meningkatkan kemungkinan memotong
dari tulang kepala yang mengalami perembesan sampai menutupi dura otak. Hal ini
berhubungan dengan benturan yang berlebihan dari kepala bayi dengan lingkar tulang
panggul selama persalinan, jaringan yang lunak dan keras dari kepala mengalami kerusakan,
periosteum mulai terkoyak dari tulang cranial dan disana pengeluaran daerah merambat di
bawah periosteum, akhirnya menyebabkan bengkak yang besar. Bengkak tidak ada saat lahir
tapi hanya berkembang kira-kira 24 jam dan tidak melewati sutura. Kelainan ini muncul
beberapa jam setelah lahir, bisa bertambah besar dan agak lama menghilang (1-3 bulan). Pada
gangguan yang luas dapat menimbulkan anemia dan hiperbilirubinemia. Kadang hematom
tetap ada seperti gumpalan yang keras di atas kepala seperti kalsium yang diletakkan.

Tanda dan gejala :

a. Kepala bengkak dan merah

b. Batasnya jelas

c. Pada perabaan mula-mula keras lambat laun lunak

d. Menghilang pada waktu beberapa minggu.

4. Penataksanaan

Penatalaksanaan hampir sama dengan caput succedaneum (tidak perlu perawatan local) hanya
lebih berhati-hati lagi, jangan sering diangkat dari tempat tidur. Cairan tersebut akan hilang
dengan sendirinya dalam waktu 1 minggu. Bertambahnya ukuran dari hematom dan bukti
lain dari perdarahan yang luas adalah indikasi tambahan penyelidikan, meliputi studi
radiografi dan pengkajian faktor pembekuan. Pemeriksaan x-ray tengkorak dilakukan. Bila
dicurigai adanya fraktur (mendekati hampir 5% dari seluruh cephal haematom), perlu
pemantauan haemoglabin, hemotokrit dan bilirubin. Aspirasi darah dengan jarum tidak perlu
dilakukan, aspirasi merupakan kontraindikasi

Asuhan kebidanan meliputi menjaga posisi bayi pada posisi berlawanan dengan daerah
cephal haematoma, dan kolaborasi dengan tim pediatric untuk tes Imaging.

Tugas bidan dalam kasus ini adalah : menentramkan hati orangtua dengan menjelaskan
bahwa kondisinya hanya temporer, hal ini tidak berpengaruh terhadap otak bayi karena
kerusakannya diluar tengkorak dan akhirnya menghilang.
Hal ini penting untuk dilaporkan bidan kepada dokter karena mungkin dasar fraktur yang
linear dari kepala dan dapat juga kerusakan intracranial.

Kesimpulan:

1. Cephal haematoma adalah : bengkak dari kepala oleh penumpukan darah pada perdarahan
sub periosteum dan tidak pernah melewati sutura garis tengah.

2. Etiologi :

a. Tekanan jalan lahir terlalu lama pada kepala waktu persalinan.

b. Mullage terlalu keras sehingga selaput tengkorak robek.

c. Partus dengan tindakan.

3. Tanda dan gejala

a. Kepala bengkak dan merah

b. Batasnya jelas

c. Pada perabaan mula-mula keras lambat laun lunak

d. Menghilang pada waktu beberapa minggu.

4. Penatalaksanaan

Asuhan kebidanan meliputi menjaga posisi bayi pada posisi berlawanan dengan daerah
cephal haematoma, dan kolaborasi dengan tim pediatric untuk tes Imaging. Tugas bidan
dalam kasus ini adalah : menentramkan hati orangtua

Ringkasan

Perbedaan Caput Succedenaum dan Cephal Hematoma

Caput Succedenaum

Cephal Hematoma

Oedema (penumpukan getah bening)

Hematom (penumpukan darah)

Tertekan
Disebabkan trauma

Saat lahir

Muncul setelah lahir

Cenderung mengecil

Cenderung bertambah besar

Karena tekanan

Terjadi bukan karena tekanan

Bisa melewati garis sutura

Tidak melewati garis sutura

Menghilang dalam 24 jam

Tetap ada sampai 4-6 minggu

C. TRAUMA PADA FLEKSUS BRACHIALIS (BRACHIAL PALSI)

1. Pengertian

Kelumpuhan pada fleksus brachialis.

2. Etiologi

a. Tarikan lateral pada kepala dan leher padawaaktu melahirkan pada presentasi kepala.

b. Apabila lengan ekstensi melewati kepala dan presentasi bokong atau terjadi tarikan yang
berlebihan pada bahu.

3. Gejala

a. Gangguan motorik lengan atas.

b. Lengan atas dalam kedudukan ekstensi dan abduksi.

c. Jika anak diangkat maka lengan akan lemas tergantung.

d. Refleks moro negative

e. Hipertensi dan fleksi pada jari-jari


f. Refleks meraih dengan tangan tadi ada

g. Paralisis dari lengan atas dan bawah.

4. Penatalaksanaan

a. Immobilisasi parsial dan penempatan lengan yang sesuai dengan mencegah terjadinya
kontraktor.

b. Beri penguat atau bidai selama 1-2 minggu pertama kehidupannya.

Caranya :

Letakkan tangan bayi yang lumpuh di samping kepalanya yaitu dengan memasang verband
pada pergelangan tangan bayi.

https://www.youtube.com/watch?v=v9pXVQGb0XQ

D. FRAKTUR CLAVICULA DAN HUMERUS

1. Pengertian

Patahnya tulang clavikula pada saat proses persalinan biasanya kesulitan melahirkan bahu
pada letak kepala dan melahirkan lengan pada presentasi bokong, begitupun humerus.

2. Tanda / Gejala

a. Bayi tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang mengalami gangguan.

b. Bayi rewel karena kesakitan.

c. Adanya krepitasi dan perubahan warna kulit di tempat yang sakit/fraktur.

3. Penatalaksanaan

a. Jangan banyak digerakkan

b. Immobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit.

c. Rawat bayi dengan hati-hati.

d. Nutrisi yang adekuat (pemberian ASI yang adekuat dengan cara menganjurkan ibu cara
pemberian ASI dengan posisi tidur, dengan sendok, dengan pipet).

e. Rujuk ke RS/ Pelayanan kesehatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai