KELOMPOK 6
Cephalhematoma
1. Primigravida
2. Bayi besar
3. Persalinan dengan instrument (VE & FE) yang dilakukan oleh
tenaga yang tidak trampil
4. Kala II Lama
5. Persalinan yang sulit
6. Posisi kepala menyimpang (Oksipito transversal)
7. Pada janin yang dipasang elektroda kepala
8. Dilaporkan terjadi juga pada persalinan dengan SCPROM/KPD
9. Penekanan kepala pada dinding rahim pada kasus oligohidramnion
Tanda dan Gejala Chephalhematoma
1) Karena perdarahan subperiostial yang lambat, cephalhematoma
biasanya tidak muncul saat lahir tetapi berkembang beberapa
jam atau bahkan berhari-hari setelah melahirkan.
2) Ketika perdarahan berlanjut dan darah menempati ruang
subperiosteal, tekanan di daerah ini bertindak sebagai
tamponade untuk hentikan pendarahan lebih lanjut.
3) Benjolan unilateral atau bilateral yang membesar menutupi satu
atau lebih tulang kulit kepala mencirikan lesi.
4) Kulit di atasnya biasanya tidak berubah warna.
5) Sutura tulang tengkorak dengan jelas terlihat sebagai batas-
batas cephalohematoma, meskipun caput succedaneum atau
pembengkakan kulit kepala yang menutupi cephalohematoma
dapat mengaburkan batas-batas tersebut.
Lanjutan
6) Tulang parietal adalah tempat cedera yang paling umum, tetapi
sefalohematoma dapat terjadi pada semua tulang tengkorak.
7) Tulang parietal adalah tempat cedera yang paling umum, tetapi
sefalohematoma dapat terjadi pada semua tulang tengkorak.
8) Tulang parietal kanan terlibat dua kali lebih sering dari kiri,
dengan unilateral lima kali lebih mungkin daripada keterlibatan
tulang parietal bilateral.
9) Dari referensi yang ada, tidak jelas mengapa sisi kanan lebih
sering terjadi dari pada sisi kiri, tetapi mungkin karena sisi kanan
diposisikan untuk menyerap lebih banyak dampak persalinan
yang ditimbulkan.
10) Bayi mungkin sensitif saat palpasi, terutama jika terdapat fraktur
tekongkorak
Komplikasi
Chepalhematoma
01 02 03
Fraktur Infeksi
tengkorak Cephalohematoma
yang terkalsifikasi
04 05
Anemia
Hiperbilirubinemia
Penatalaksanaan Cephal
Hematoma
Tatalaksana cepahlohematoma dapat dilakukan melalui
konsultasi dokter sehingga ibu dapat mengenai tata cara
terbaik pada bayi. Sebenarnya cephalohematoma tidak
memerlukan penanganan khusus karena kondisi ini dapat
menghilang sekitar 2 hingga 6 minggu bergantung ukuran
benjolan. Apabila ditemukan adanya fraktur yang
menimbulkan cephalohematoma, maka kondisi ini perlu
ditangani di rumah sakit untuk mencegah komplikasi lebih
serius. Pemeriksaan laboratorium seperti hematokrit, X-ray
kepala, foto toraks, dan observasi ketat perlu dilakukan agar
mencegah perburukan kondisi.
Penanganan
Cephalhematoma
1) Observasi terhadap pembengkakak
cephalohematoma
2) Banyak kasus cephalohematoma akan
hilang dengan sendirinya tanpa diobati
selama 2 – 6 minggu kelahiran
3) Antibiotika mungkin diperlukan pada
kasus cephalohematoma karena VE/FE
dan menimbulkan luka pada kulit kepala
Penganganan Cephalohematoma dengan
komplikasi