Anda di halaman 1dari 16

Memberikan Asuhan Pada Neonatus

Dengan Jejas Persalinan


Caput Succedaneum dan Cephal
Hematoma

KELOMPOK 6

1. Annisa Pertiwi Nadiana (2015301004)


2. Diajeng Rara Azahra (2015301012)
3. Mia Maulidina (2015301021)
4. Yustina (2015301037)
CAPUT SUCCEDANEUM
Pengertian
Caput Succedaneum adalah kumpulan cairan edematous di atas
periosteum antara lapisan terluar kulit kepala dan jaringan subkutan.

Caput succedaneum juga disebut edema kulit kepala atau kumpulan


cairan serosanguinous di lapisan subkutan kulit kepala, menyebabkan
pembengkakan signifikan pada jaringan lunak kulit kepala bayi yang
berkembang saat bayi bergerak melalui jalan lahir.
penyebab caput succedaneum
1) KPD/PROM (tidak 2) Metode persalinan
tersedia cukup dengan instrumen
amnion untuk (vakum/forcep)
melindungi kulit
kepala saat 3) Kala II memanjang
persalinan)

4) Karakterisitk ibu : 5) Oligohidramnion selama


Nulipara /Primipara hamil (terutama trimester III)
Tanda dan Gejala Caput succedaneum
1) Caput succedaneum muncul segera setelah persalinan dan secara
bertahap berkurang ukurannya.
2) Paling sering terlihat pada verteks kepala.
3) Kaput umumnya kedalaman 1-2 cm dan bervariasi dalam ukurannya.
4) Pada perabaan terasa lembut dan tidak berbatas tegas karena melewati
sutura
5) Mungkin memiliki petekie, purpura, dan / atau penampilan ekimosis.
6) Pengumpulan cairan serosa bergeser dari sisi ke sisi saat posisi kepala
bayi berubah.
7) Dalam kasus yang jarang pada persalinan dengan vakum ekstrasi, kulit
pecah ketika cangkir vakum “muncul” dari kepala dan abrasi kulit yang
mendasarinya.
8) Moulase dan tulang parietal saling menindih/overlapping dapat terjadi
Biasanya menghilang dalam waktu 2-5 hari tanpa pengobatan
Pemeriksaan
Diagnostik
Beberapa literatur melaporkan bahwa
kaput sucedaneum dapat di diagnosis
pada trimester ketiga dengan USG.
Dalam sebagian besar deskripsi prenatal,
posisi janin, oligohidramnion, dan
kemungkinan kontraksi Braxton Hicks
telah diidentifikasi sebagai factor
penyebab kaput susedaneum sejak
trimester III.
Penatalaksanaan pada bayi dengan caput succedaneum

1) Perawatan bayi sama dengan bayi normal


2) Pengawasan keadaan umum bayi
3) Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan sinar
matahari yang cukup
4) Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus mengajarkan pada ibu
teknik menyusui dengan benar
5) Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk menghindari adanya
infeksi pada benjolan
6) Berikan konseling pada orang tua tentang :
a. Keadaan trauma yang dialami oleh bayi
b. Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang dengan sendirinya
setelah 2 sampai 3 minggu tanpa pegobatan.
Prognosis Caput
Succedaneum
Prognosis Caput Succedaneum Kesebuhan
pada kasus kaput susedaneum pada umumnya
baik, tanpa menimbulkan gejala sisa atau
dampak yang negatif pada kehidupan bayi
selanjutnya. Namun, ada potensi caput
succedaneum menyebabkan masalah medis
lainnya. seperti misalnya Penyakit kuning,
Jaringan parut, Rambut rontok, Infeksi,
Alopecia (pembentukan halo di sekitar kulit
kepala)
Cephalhematoma
pengertian
Cephalhematoma adalah kumpulan
darah di bawah tulang periosteum di
ruang tengkorak. Strategi pengobatan
sebagian besar cephalhematoma adalah
konservatif. Cephalhematoma atau
sering disebut juga cephalohematoma
adalah koleksi cairan serosanguineous
atau darah di bawah tulang periosteum
tengkorak.
Penyebab

Cephalhematoma
1. Primigravida
2. Bayi besar
3. Persalinan dengan instrument (VE & FE) yang dilakukan oleh
tenaga yang tidak trampil
4. Kala II Lama
5. Persalinan yang sulit
6. Posisi kepala menyimpang (Oksipito transversal)
7. Pada janin yang dipasang elektroda kepala
8. Dilaporkan terjadi juga pada persalinan dengan SCPROM/KPD
9. Penekanan kepala pada dinding rahim pada kasus oligohidramnion
Tanda dan Gejala Chephalhematoma
1) Karena perdarahan subperiostial yang lambat, cephalhematoma
biasanya tidak muncul saat lahir tetapi berkembang beberapa
jam atau bahkan berhari-hari setelah melahirkan.
2) Ketika perdarahan berlanjut dan darah menempati ruang
subperiosteal, tekanan di daerah ini bertindak sebagai
tamponade untuk hentikan pendarahan lebih lanjut.
3) Benjolan unilateral atau bilateral yang membesar menutupi satu
atau lebih tulang kulit kepala mencirikan lesi.
4) Kulit di atasnya biasanya tidak berubah warna.
5) Sutura tulang tengkorak dengan jelas terlihat sebagai batas-
batas cephalohematoma, meskipun caput succedaneum atau
pembengkakan kulit kepala yang menutupi cephalohematoma
dapat mengaburkan batas-batas tersebut.
Lanjutan
6) Tulang parietal adalah tempat cedera yang paling umum, tetapi
sefalohematoma dapat terjadi pada semua tulang tengkorak.
7) Tulang parietal adalah tempat cedera yang paling umum, tetapi
sefalohematoma dapat terjadi pada semua tulang tengkorak.
8) Tulang parietal kanan terlibat dua kali lebih sering dari kiri,
dengan unilateral lima kali lebih mungkin daripada keterlibatan
tulang parietal bilateral.
9) Dari referensi yang ada, tidak jelas mengapa sisi kanan lebih
sering terjadi dari pada sisi kiri, tetapi mungkin karena sisi kanan
diposisikan untuk menyerap lebih banyak dampak persalinan
yang ditimbulkan.
10) Bayi mungkin sensitif saat palpasi, terutama jika terdapat fraktur
tekongkorak
Komplikasi
Chepalhematoma
01 02 03
Fraktur Infeksi
tengkorak Cephalohematoma
yang terkalsifikasi
04 05
Anemia
Hiperbilirubinemia
Penatalaksanaan Cephal
Hematoma
Tatalaksana cepahlohematoma dapat dilakukan melalui
konsultasi dokter sehingga ibu dapat mengenai tata cara
terbaik pada bayi. Sebenarnya cephalohematoma tidak
memerlukan penanganan khusus karena kondisi ini dapat
menghilang sekitar 2 hingga 6 minggu bergantung ukuran
benjolan. Apabila ditemukan adanya fraktur yang
menimbulkan cephalohematoma, maka kondisi ini perlu
ditangani di rumah sakit untuk mencegah komplikasi lebih
serius. Pemeriksaan laboratorium seperti hematokrit, X-ray
kepala, foto toraks, dan observasi ketat perlu dilakukan agar
mencegah perburukan kondisi.
Penanganan
Cephalhematoma
1) Observasi terhadap pembengkakak
cephalohematoma
2) Banyak kasus cephalohematoma akan
hilang dengan sendirinya tanpa diobati
selama 2 – 6 minggu kelahiran
3) Antibiotika mungkin diperlukan pada
kasus cephalohematoma karena VE/FE
dan menimbulkan luka pada kulit kepala
Penganganan Cephalohematoma dengan
komplikasi

1) Antibiotik IV selama satu


hingga dua minggu.
2) Sambil menunggu hasil kultur,
bayi harus menerima
cakupan antibiotik untuk e-
coli dan S. aureus.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai