Anda di halaman 1dari 7

ESSAY REFLEKSI ASUHAN BAYI BARU LAHIR DENGAN CAPUT

SUCCEDANEUM

Laporan Refleksi Kasus

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Stase Bayi Baru Lahir

Disusun Oleh :

WARDATUL HASANAH

215491517069

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI PROFESI KEBIDANAN
JAKARTA
2022
INTRODUCTION
Essay pada kasus ini menggunakan Pendekatan Gibss Reflection Cycle (1988).
Reflektif makna dasarnya merupakan pengkajian yang telah dialami oleh diri
sendiri, sehingga terjadi kroscek antara hal yang dialami dengan yang dipelajari.
Dengan demikian pembelajaran dalam konteks tersebut memberikan bandingan
atau kemampuan mengasosiasi berbagai fenomena dengan teori yang mendasari
fenomena. Pada level reasoning dicirikan dengan kemampuan menjelaskan
kejadian berdasarkan fakta peristiwa sistematis, sesuai dengan konsep metodologis
pemecehan masalah. dan Pada level reconstructing dicirikan dengan kemampuan
merencanakan tindakan penyelesaian masalah, berdasarkan perspektif teori serta
pengalaman masa lalu. (Muhammad Rais, 2019).
Bayi baru lahir adalah masa kehidupan bayi pertama di luar rahim sampai
dengan usia 28 hari dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di
dalam rahim menjadi di luar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir
di semua sistem (Cunningham, 2012). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram
sampai 4000 gram (Manuaba, 2014).
Caput succedaneum adalah edema subkutis akibat penekanan jalan lahir pada
persalinan letak kepala, berbentuk benjolan yang segera tampak setelah bayi lahir.
Caput Succedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya
menghilang setelah 2-5 hari. Tegas pada tulang yang bersangkutan dan tidak
melampaui sutura-sutura sekitarnya, sering ditemukan pada tulang temporal dan
parietal. Kelainan dapat terjadi pada persalinan biasa, tetapi lebih sering pada
persalinan lama atau persalinan yang diakhiri dengan alat, seperti ekstraksi cunam
atau vakum (Rukiyah dan Yulianti, 2013:22-23).

DESCRIPTION

Rot asi keempat ini merupakan St ase Bayi Baru Lahir , yang
penulis lakukan di RS Firdaus Jakart a Ut ara . By. N y R. Keadaan ba yi
pada saat lahir secara sect io caesar ea dengan indikasi CP D,
dilakukan ekt raks i vacu m o leh dokt er obgin. Bayi lahir t anggal 01
Apr il 2022 pukul 15.34 bayi lahir me nangis kuat , war na kulit
kemerahan, t onus otot akt if, APGAR S KOR 8/ 9 Ber at Badan ba yi
2960 gr am panjang badan 49 cm, jenis kelamin pere mpuan. Pada saat
dilakukan pemer iksaan fis ik kepa la benjo lan lunak, bat as t idak t ega s
( melewat i bat as sut ura).

PETA K ONS EP

Tindakan Sectio Caesarea


indikasi CPD

Dilakukan Vacum untuk


kelahiran kepala bayi

Komplikasi Caput
PERSIAPAN
PERSALINAN

Tatalaksana

FEELING

Saya sebagai seorang bidan merasa empati dengan kondisi bayi tersebut :

1. apakah bayi yang dilahirkan secara sectio caesarea yang terdapat caput
dapat sembuh dengan cepat ?
2. Apakah ada dampak/komplikasi pada bayi tersebut ?
3. Apakah orang tua dapat menerima/tidak kondisi bayinya ?
4. Asuhan apakah yang paling tepat diberikan oleh kita sebagai seorang bidan
yang telah dikolaborasikan dengan dr S.PA ?
EVALUATION

1. Setelah dilakukan kolaborasi dengan dr SpA asuhan/tatalaksana awal dan


penjelasan oleh dokter SpA Caput succedaneum tidak memerlukan
pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah 2-5 hari.
2. Pada bayi yang terkena caput succedaneum dapat menyebabkan ikterus
karena hal ini adalah tingginya jumlah bilirubin dalam tubuh. Karena organ
hati bayi belum mampu membuang bilirubin secara maksimal.
3. Karena ini hal yang fisiologis, setelah diberikan penjelasan, orang tua bayi
dan keluarga mengerti dan menerima keadaan bayi.
4. Tidak sering mengangkat bayi, Melakukan observasi pada bayi dan
merawat seperti bayi normal, melakukan kolaborasi dengan dokter SpA bila
keadaan bayi semakin buruk.

ANALYSIS

Caput succedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya


menghilang setelah 2-5 hari. Kelainan dapat terjadi pada persalinan biasa, tetapi
lebih sering pada persalinan lama atau persalinan yang diakhiri dengan alat, seperti
ekstraksi cunam atau vakum (Rukiyah dan Yulianti, 2013:22).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ekiz dkk tahun 2013 secara
keseluruhan terdapat 642 (52%) bayi yang baru lahir adalah laki-laki dan 592 (48%)
adalah perempuan. Biasanya, 831 bayi baru lahir (67,3%) memiliki paling sedikit
satu lesi kulit seperti caput succedaneum, neonatal transienmelanosis pustular dan
sianosis muncul terutama pada bayi yang lahir melalui vagina. Namun, caput
succedaneum itu secara signifikan lebih tinggi pada bayi yang baru lahir dari ibu
primipara (Ekizozlem dkk, Vol. 25, No. 1, 2013)

CONCLUSION
Asuhan yang diberikan pada kasus ini dapat disimpulkan bahwa sudah
sesuai antara asuhan yang kami berikan dengan teori dalam penatalaksanaan
asuhan pada BBL dengan caput succedaneum. Tentang bagaimana asuhan
yang diberikan dapat mengurangi dan bayi kembali dalam keadaan normal
tidak tampak adanya benjolan caput succedaneum di kepala.

ACTION PLAN

jika saya menemukan kasus yang sama saya akan melakukan asuhan yang sama :

1. Mengistirahatkan/mengurangi bayi jangan sering diangkat, agar benjolan tidak


meluas karena tekanannya meninggi dam cairan serebrospinalis meningkat
keluar.
2. Memberikan konseling kepada orang tua tentang:
a) Keadaan trauma yang dialami pada bayi.
b) Menjelaskan bahwa benjolan akan menghilang dengan sendirinya setelah
beberapa hari.
c) Perawatan bayi sehari-hari.
d) Manfaat dan tehnik pemberian ASI.
3. Pada kasus Caput succedaneum tidak diperlukan adanya tindakan segera dan
atau kolaborasi dengan dokter anak untuk penatalaksanaan dan bila parah untuk
pencegahan infeksi.
4. Perawatan bayi dirawat seperti bayi normal
5. Pengawasan keadaan umum bayi.
6. Lingkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi, masuk sinar matahari
(agar tidak terjadi hipotermi).
7. Pemberian ASI yang adekuat, ajarkan ibu cara menetekan dengan tiduran untuk
mengurangi anak jangan sering diangkat, agar benjolan tidak meluas karena
tekanannya meninggi dam cairan serebrospinalis meningkat keluar.
Jakarta, Juli 2022

Dosen Pembimbing Lahan Mahasiswa

( Sri Dinengsih,SSiT.,M.Kes) (Wardatul Hasanah)


DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian Nanny Lia. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika. Edisi kelima. 2013

Diouf dkk: / Jurnal Of Neonatal and Pediatric Medicine.Vol. 3. Issue. 1, Maret


2017.

Nicholson, Lisa. “Caput Succedaneum and Cephal Hematoma The CS That Leave
Bumps On The Head”. Neonatal Network, September 2007, vol. 26 No.
5.pdf (Diakses 03 Mei 2017).

Rukiyah dan Yulianti. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Trans Info
media. Bina Pustaka. 2013.

Anda mungkin juga menyukai