LEMBAR KONSULTASI
No. MATERI YANG DIKONSULATASIKAN NAMA & TANDA
DAN URAIAN PEMBIMBING TANGAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny.D G1P0A0 Usia Kehamilan 38-39 minggu Dengan
Kondisi (Ketuban Pecah Dini) KPD di Ruang Bersalin Klinik Assunniyyah
Oleh : Anggit Pradana
NIM : 2001032037
Vicky Rizky Amalia Amd. Keb Ns. Awatiful Azza. M. Kep.,Sp. Kep. Mat
NIP. 197012132005012001
LAPORAN PENDAHULUAN
Kontraksi Braxton-Hicks. Pada stadium akhir kehamilan otot uterus bersiap untuk
persalinan dan pelahiran melalui kontraksi dan relaksasi pada interval tertentu.
Kontraksi Braxton-Hicks biasanya tidak nyeri kontraksi tersebut juga disebut
persalinan palsu. Kontraksi persalinan palsu umumnya dirasakan rendah di abdomen.
Kontraksi persalinan palsu terjadi dalam pola yang tidak teratur, dan intensitasnya tidak
bertambah secara bermakna dari waktu kewaktu. Persalinan palsu dapat mengganggu
kontraksi tersebut datang dan pergi, dan perubahan posisi atau aktivitas dapat
meredakan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Pada persalinan sejati kontraksi
uterus yang terjadi secara involunter berlangsung secara teratur, semakin kuat dari
waktu ke waktu, dan memulai kerja persalinan yang sebenarnya. Kontraksi tersebut
terjadi jarak sekita 20 sampai 30 menit, hingga pada jarak 2 sampai 3 menit. Kontraksi
persalinan sejatinya biasanya berlangsung 30 detik pada awalnya dan durasinya
meningkat seiring kemajuan persalinan. Kontraksi Uterus, kontraksi otot uterus pada
persalinan akan menyebabkan rasa nyeri yang hebat ada beberapa kemungkinan
Dok Prodi Ners
FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN INTRANATAL
penyebab terjadinya nyeri saat kontraksi seperti hipoksia pada miometrium yang
sedang berkontraksi, peritoneum yang berada diatas fundus mengalami peregangan,
peregangan serviks pada saat dilatasi atau pendataran serviks. setiap kontraksi serabut
otot uterus menegang saat kontraksi berakhir dan uterus istirahat, otot tetap lebih sedikit
lebih pendek dibanding pada awal kontraksi. Kondisi ini disebut retraksi otot, saat
proses ini terus berlangsung sepangjang jam-jam persalinan otot yang memendek
menarik titik resistensi terendah menyebabkan penipisan dan kemudian dilatasi serviks.
Penekanan dari kantung ketuban yang menegang atau bagian presentasi janin
membantu mempertahankan dilatasi serviks.
Ketuban pecah pada akhir kala 1 persalinan. Apabila terjadi sebelum awitan
persalinan, disebut ketuban pecah dini (KPD). Kurang lebih 80% wanita yang
mendekati usia kehamilan cukup bulan dan mengalami KPD mulai mengalami
persalinan spontan mereka dalam waktu 24 jam.
Bloody show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina) dengan his
permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan
pembukaaan, lendir yang terdapat dikanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh pecah,
yang menjadi pendarahan sedikit (Ai Nurasiah & dkk, 2012).Sumbatan mukus yang
menyekat serviks selama kehamilan tepat sebelum persalinan, serviks membuka secara
perlahan dan sumbatan tersebut lepas. Pada saat bersamaan beberapa kapiler serviks
rupture membuat mukus yanglengket menjadi warna merah muda. Proses ini
disebutshow atau bloody show dan mengindikasikan bahwa persalinan akan segara
terjadi (Caroline Bunker Rosdahl & Mary T. Kowalski, 2014).
Lonjakan energi, banyak wanita mengalami lonjakan energi kurang lebih 24
sampai 48 jam sebelum awitan persalinan. Setelah beberapa hari dan minggu merasa
letih secara fisik dan lelah karena hamil, mereka terjaga pada suatu hari dan
menemukan diri mereka bertenaga penuh. Para wanita merasa enerjik melakukan
sbelum kedatangan bayi, selama beberapa jam sehingga mereka semangat melakukan
berbagai aktifitas yang sebelumnya tidak mampu mereka lakukan, akibatnya mereka
memasuki masa persalinan dalam keadaan letih (Icemi Sukarni K & Wahyu P, 2013).
Dok Prodi Ners
FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN INTRANATAL
1) Melihat tanda dan gejala di Kala 2 = dorongan ingin meneran, tekanan pada
anus, perineum yang menonjol, vulva yang membuka
2) Siap diri dan siap alat = cek alat (partus set, wadah DTT, ibu, bayi, oksi),
APD/celemek, cuci tangan, sarung tangan, oksi + ½ kocher
4) Siap ibu dan keluarga= ibu, bapak/keluarga, ada his pimpin, puji, tidak ada his
istirahat, minum, djj, posisi ibu nyaman
8) Manajemen aktif di kala III = PPT (Pindah, Posisi, Tegang), Plasenta (Tarik,
Putar),
10) Asuhan Pasca persalinan = evaluasi ( kandung kemih kosong, ajar ibu dan
keluarga, estimasi jumlah darah, hitung nadi ibu, pantau bayi), Bersih/aman,
dokumentasi ( lengkapi partograf, periksa tanda vital dan asuhan kala 4)
a)Definisi
Ketuban pecah dini (KPD) atau Premature Rupture of the Membranes
Dok Prodi Ners
FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN INTRANATAL
b) Etiologi
Adapun penyebab terjadinya ketuban pecah dini merurut (Manuaba, 2007) yaitu
sebagai berikut:
b. Hidramnion
e. Kehamilan ganda
Adapun hasil penelitian yang dilakukan (Rahayu and Sari 2017) mengenai
penyebab kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin bahwa kejadian KPD
mayoritas pada ibu multipara, usia ibu 20-35 tahun, umur kehamilan ≥37 minggu,
Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina,
aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, berwarna pucat, cairan
ini tidak akan berhenti atau kering karena uterus diproduksi sampai kelahiran
mendatang. Tetapi, bila duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah
demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah capat
d. Anemia
Anemia pada kehamilan merupakan adalah anemia karena kekurangan zat besi.
Jika persendian zat besi minimal, maka setiap kehamilan akan mengurangi
persendian zat besi tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia. Pada kehamilan relatif
terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hemodelusi atau pengencangan
dengan penigkatan volume 30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32
sampai 34 minggu. Pada ibu hamil yang mengalami anemia biasanya ditemukan ciri-
ciri lemas, pucat, cepat lelah, mata berkunang-kunang. Pemeriksaan darah dilakukan
minimal 2 kali selama kehamilan yang pada trimester pertama dan trimester ke tiga.
Dampak anemia pada janin antara lain abortus, terjadi kematian intrauterin,
prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan mudah infeksi. Pada ibu,
saat kehamilan dapat mengakibatkan abortus, persalinan prematuritas, ancaman
dekompensasikordis dan ketuban pecah dini (Manuaba, 2009).
e. Perilaku Merokok
Kebiasaan merokok atau lingkungan dengan rokok yang intensitas tinggi dapat
berpengaruh pada kondisi ibu hamil. Rokok menggandung lebih dari 2.500 zat kimia
yang teridentifikasi termasuk karbonmonoksida, amonia, aseton, sianida hidrogen,
f. Riwayat KPD
Pengalaman yang pernah dialami oleh ibu bersalin dengan kejadian ketuban pecah
dini dapat berpengaruh besar terhadap ibu jika menghadapi kondisi kehamilan.
Riwayat KPD sebelumnya beresiko 2-4 kali mengalami ketuban pecah dini kembali.
Patogenesis terjadinya KPD secara singkat ialah akibat penurunan kandungan
kolagen dalam membran sehingga memicu terjadinya ketuban pecah dini dan ketuban
pecah preterm..
g. Serviks yang Inkompetensik
Inkompetensia serviks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada otot- otot leher
atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit membuka
ditengah-tengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin yang
semakin besar. Inkompetensia serviks adalah serviks dengan suatu kelainan anatomi
yang nyata, disebabkan laserasi sebelumnya melalui ostium uteri atau merupakan
suatu kelainan kongenital pada serviks yang memungkinkan terjadinya dilatasi
berlebihan tanpa perasaan nyeri dan mules dalam masa kehamilan trimester kedua
atau awal trimester ketiga yang diikuti dengan penonjolan dan robekan selaput janin
serta keluarnya hasil konsepsi.
h. Tekanan Intra Uterin
Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini, misalnya :
1) Trauma : berupa hubungan seksual, pemeriksaan dalam, amniosintesis.
2) Gemelli : Kehamilan kembar dalah suatu kehamilan dua janin atau lebih.
Pada kehamilan gemelli terjadinya distensi uterus yang berlehihan, sehingga
menimbulkan adanya ketegangan rahim secara berlehihan. Hal ini terjadi karena
jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban)
relative kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan sehingga
mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pecah (Novihandari, 2016).
e.Komplikasi
Adapun pengaruh KPD terhadap ibu dan janin menurut (Sunarti, 2017) yaitu:
a.Prognosis Ibu
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada ibu yaitu infeksi intrapartal/
dalam persalinan, infeksi puerperalis/ masa nifas, dry labour/ partus lama,
perdarahan post partum, meningkatnya tindakan operatif obstetric (khususnya SC),
morbiditas dan mortalitas maternal.
b.Prognosis Janin
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada janin itu yaitu prematuritas
(sindrom distes pernapasan, hipotermia, masalah pemberian makanan neonatal),
retinopati premturit, perdarahan intraventrikular, enterecolitis necroticing, ganggguan
otak dan risiko cerebral palsy, hiperbilirubinemia, anemia, sepsis, prolaps funiculli/
penurunan tali pusat, hipoksia dan asfiksia sekunder pusat, prolaps uteri, persalinan
lama, skor APGAR rendah, ensefalopati, cerebral palsy, perdarahan intrakranial,
gagal ginjal, distres pernapasan), dan oligohidromnion (sindrom deformitas janin,
hipoplasia paru, deformitas ekstremitas dan pertumbuhan janin terhambat),
morbiditas dan mortalitas perinatal (Marmi dkk, 2016).
5. ASUHAN KEPERAWATAN
1.Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada persalinan normal: memantau kontraksi uterus, his
adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah
fundus uteri, di mana tuba falopi memasuki dinding uterus. Kontraksi dimulai seperti
tertusuk-tusuk, lalu mencapai puncak kemudian hilang, karakteristik kontraksi persalinan
palsu terjadi dalam pola yang tidak teratur, dan intensitasnya tidak bertambah secara
bermakna dari waktu kewaktu, kontraksi tersebut datang dan pergi. Pada persalinan
sejati kontraksi uterus yang terjadi secara involunter berlangsung secara teratur, semakin
kuat dari waktu ke waktu. Kontraksi tersebut terjadi dari waktu sekitar 20-30 menit
hingga pada waktu 2-3 menit. Pada awalnya kontraksi persalinan sejati biasanya
berlangsung 30 detik dan durasinya meningkat seiring kemajuan persalinan.
Rasa nyeri pada persalinan terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi, bersamaan
dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum tulang belakang, dan tulang pubic
menerima tekanan kuat dari rahim, berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah
saluran lahir juga menyebabkan tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah
punggung, kemudian menyebar ke bagian bawah perut mungkin juga menyebar ke kaki.
Pada saat sebelum atau sesudah kontraksi, sering kali muncul lendir bercampur darah
yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini disebabkan karena terlepasnya
sumbatan pada perlindungan leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar
(Wahyudi, 2017)
Palpasi abdomen dilakukan untuk memastikan bahwa posisi janin sudah benar untuk
persalinan yang normal. Posisi janin dianggap benar kalau posisi kepala janin di bawah.
Palpasi vagina, pemeriksaan vagina akan memperlihatkan, keadaaan selaput ketuban
apakah sudah ruptur atau belum, penipisan dan dilatasi serviks. Pembukaan serviks,
besarnya pembukaan dalam cm dicatat ke dalam partograf dengan tanda X. Pemeriksaan
dalam dilakukan setiap 4 jam kecuali bila ada indikasi. Pada fase aktif kecepatan
2.Diagnosa Keperawatan
1.Nyeri Melahirkan
2.Gangguan Rasa Nyaman
3.Ansietas
4. Pola Nafas Tidak Efektif
5. Penurunan Curah jantung
6. Risiko Cidera Pada Janin
7. Risiko Gangguan Integritas kulit/jaringan
8. Risiko Cidera Pada Ibu
9. Risiko Perdarahan
10.Risiko Ketidakseimbangan cairan
11. Risiko Infeksi
12. Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga
3.Intervensi Keperawatan
a. Nyeri melahirkan yang berhubungan dengan kontraksi uterus ditandai oleh proses
melahirkan
Tujuan : Klien dapat beradaptasi dengan nyeri
KH :1.Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang ada
2.Dapat beristirahat
3.Frekuensi nafas normal
4.Tekanan darah normal
5.Mengerang dan menangis tidak ada
6.His ada semakin kuat
Rencana tindakan :
5.PATOFISIOLOGI
sering berkemih, kram tungkai Kontraksi Braxton hicks Servik menimbulkan pendataran
(tekanan pada syaraf melalui dan pembukaan
foramen ischiadikum mayor)
Peritoneum meregang
Lendir di kanalis servikalis lepas
Perdarahan sedikit
Kala I Kala IV
Fase aktif Kala II Kala III
Kala Pembukaan Pemantauan
-Kontraksi meningkat Pengeluaran Bayi Pengeluaran plasenta
-Menurunnya janin
-Pembukaan 4-7cm
Fase Laten Janin masuk kepanggul, Bayi lahir, kontraksi
Estrogen meningkat Observasi post partum
menekan otot dasar uterus berhenti 5-10 2 jam
Progesteron menurun panggul secara mnt
Nyeri Melahirkan reflektoris
-perdarahan
Oksitosin meningkat Plasenta lepas pada -sobekan jalan lahir
Ingin mengejan lapisan nitabuch - kelahiran bayi
Fase transisi
Kadar prostaglandin -pembukaan8-10 cm
-kontraksi teratur Vulva membuka Terjadi semburan darah
-desakan mengejan perineum meregang tiba-tiba -Risiko Perdarahan
-Kontraksi tidak teratur -Risiko Infeksi
-Pembukaan 0-5cm -Kesiapan
-Pecahnya ketuban Metabolisme Ibu lelah pada kala I Peningkatan Proses
-Risiko cidera Keluarga
pada ibu
-Risiko
Perdarahan
-Gangguan rasa Pernafasan meningkat. -Risiko Cidera pada janin
-Risiko
nyaman Nadi meningkat -Risiko Gangguan
Ketidakseimbang
-Ansietas Integritas kulit/jaringan
an cairan
Indah, F. (2019). Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny"N" dengan usia
Preterm di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 01 Juli 2018. Jurnal Midwifery.
Istri Utami, S. E. (2019). Buku Ajar Asuhan Persalinan dan Managemen Nyeri persalinan.
Yogyakarta: Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
PPNI, T. P. (2017). Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta.
PPNI, T. P. (2017). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta.
Rini Hayu Lestari, E. A. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Rangsangan
Dok Prodi Ners
FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN INTRANATAL
Puting Susu di BPM Lilik Kustono Diwek Jombang. STRADA Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 6.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
Jl. Karimata No. 49 Telp.(0331) 336728 Fax. 337957 Kotak Pos 104 Jember 68121
Website : http://www.unmuhjember.ac.id, E-mail : Kantorpusat@unmuhjember.ac.id
I. BIODATA
5. Riwayat Psikososial
Pasien mengatakan cemas dengan keadaanya sekarang, takut terjadi masalah
pada janinnya karena masih belum ada kontraksi dan ketuban sudah pecah
sejak kemaren lusa malam.
Dok Prodi Ners
FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN INTRANATAL
c. Riwayat kehamilanterdahulu
Belum pernah hamil sebelumnya
d. Riwayat kehamilan sekarang
Dok Prodi Ners
FIKes UNMUH Jember
FORM PENGKAJIAN INTRANATAL
B. Analisa Data
C. Daftar Diagnosis
D. Intervensi Keperawatan
2. Risiko Infeksi yang 1.Lakukan monitoring dan 1.Deteksi dini perluasan infeksi
berhubungan dengan Tujuan : Infeksi tidak evaluasi dilakukan dengan monev yang baik
ketidakadekuatan terjadi setelah dilakukan a. TTV a.Perubahan tanda-tanda vital
pertahanan tubuh tindakan keperawatan mengindikasikan adanya perluasan
E.Implementasi
F. Evaluasi
Tanggal/jam Masalah Keperawatan / Catatan Perkembangan Paraf
kolaboratif
16-08-2021 Ansietas yang berhubungan S : Pasien mengatakan lebih
11.00 dengan Ketuban Pecah Dini tenang
O : -Wajah pasien terlihat lebih
tenang
-Skala hars 15, cemas ringan
-pasien bedrest
- TD 110/70 mmHg
- Nadi 80x/mnt
-hasil usg oligohidramnion
A : Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi