Anda di halaman 1dari 37

Referat

Prevalensi Perbandingan Angka Persalinan Normal Dengan Section


Cesaria Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro 2019-2022

Oleh :
Anantya Tolimareta
Aneu Dwi Sofarianti

Perceptor :
dr. Trestyawaty, Sp. OG

Masa KKM : 06 Juni – 13 Agustus 2022


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUD JENDERAL AHMAD YANI METROFAKULTAS
KEDOKTERANUNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2022
Agenda
I PENDAHULUAN II TINJAUAN PUSTAKA

III
KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUA
N
LATAR BELAKANG

Persalinan merupakan proses fisiologis


dimana uterus mengeluarkan atau
berupaya mengeluarkan janin dan plasenta
setelah masa kehamilan 20 minggu atau
lebih untuk dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan lain dengan
bantuan atau tanpa bantuan.

Rustam, Mochtar, 2012.Sinopsis Obstretis, edisi 2 jilid 1, Editor


Dr.Delfi Lutan, SpOG
Latar Belakang
Empat jenis proses persalinan :

Persalinan Normal

Persalinan dengan alat


bantu

Operasi Sectio Caesarea

Persalinan dalam air

Rustam, Mochtar, 2012.Sinopsis Obstretis, edisi 2 jilid 1, Editor


Dr.Delfi Lutan, SpOG
LATAR BELAKANG

Pada masa lalu melahirkan dengan cara operasi


merupakan hal yang menakutkan karena dinilai
berisiko kematian. Oleh karena itu, pembedahan
hanya dilakukan jika persalinan normal dapat
membahayakan ibu dan janinnya. Kini bedah
caesar (sectio caesarea) kadang menjadi
alternatif pilihan persalinan dengan beberapa
pertimbangan medis.

Rustam, Mochtar, 2012.Sinopsis Obstretis, edisi 2 jilid 1, Editor


Dr.Delfi Lutan, SpOG
Latar Belakang
Empat Faktor pertimbangan persalinan operasi :

Faktor bayi dalam


kandungan

Faktor Ibu

Faktor Kontraksi

Faktor Psikis Ibu

Rustam, Mochtar, 2012.Sinopsis Obstretis, edisi 2 jilid 1, Editor


Dr.Delfi Lutan, SpOG
LATAR BELAKANG

Meskipun telah mempertimbangkan faktor-faktor penting


diatas, masih saja terjadi kesalahan penentuan jenis
persalinan oleh dokter kandungan sehingga dapat
membahayakan ibu dan janin. Risiko terburuk yang terjadi
adalah kematian baik ibu, bayi, maupun keduanya.
Jenis dan Rancangan Penelitian

Kohort

Retrospektif
Ruang Lingkup
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro.

Bulan Juli 2022.

profil data Angka Persalinan Normal Dengan Section Cesaria


Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro yang tersedia
di RSU Muhammadiyah Kota Metro Provinsi Lampung tahun
2019-2021
Kriteria Penelitian

Kriteria Inklusi
• Ibu dengan persalinan normal
dengan section cesaria
BAB II
Tinjauan
Pustaka
Persalinan Normal

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang


terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik ibu
maupun janin.
Persalinan Normal
Istilah dalam persalinan :
1. Gravida
2. Primigravida
3. Multigravida
4. Nulipara
5. Para
6. Primipara
7. Multipara
8. Grandemultipara
9. Paritas
10. Parturient
11. Peurpura
12. Abortus
Tanda Permulaan Persalinan
Tanda-tanda Kala pendahuluan :

Perut melebar, Fundus


Lightening/Dropping Polakisuria
uteri turun

Serviks menjadi lembek; mulai


False labor pains mendatar, dan sekresinya
bertambah
Tanda Inpartu

1. Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada pada serviks.
3. Kadang-kadang, ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada
pembukaan.
Tahap Persalinan
Persalinan dibagi menjadi 4 tahap yaitu :

Kala I Kala II

Kala IV Kala III


Tahap Persalinan
Kala satu persalinan adalah permulaan kontraksi
persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan serviks
yang progresif yang diakhiri dengan pembukaan
Kala I
lengkap (10 cm) pada primipara kala I berlangsung
kira-kira 13 jam, sedangkan pada multipara kira-kira 7
jam.

Fase Laten
Fase Akselerasi
Kala I

Fase Aktif Fase Dilatasi

Fase Deselerasi
Tahap Persalinan
Beberapa tanda dan gejala persalinan kala II adalah
Ibu merasakan ingin meneran bersamaan terjadinya
kontraksi, Ibu merasakan peningkatan tekanan pada
Kala II
rectum atau vaginanya, perineum terlihat menonjol ,
vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka,
peningkatan pengeluaran lendir darah. Pada kala II his
terkoordinir, kuat, cepat dan lama, kira- kira 2-3 menit
sekali.

Posisi berbaring sambil merangkul merangkul kedua


pahanya dengan kedua lengan sampai batas siku.
Kepala diangkat sedikit hingga dagu mengenai dada.
2 Cara ibu Mulut dikatup
mengedan
Dengan sikap seperti diatas, tetapi badan miring ke
arah terdapatnya punggung janin dan hanya satu kaki
yang dirangkul, yaitu yang sebelah atas
Tahap Persalinan
Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa
atau semua hal dibawah ini: Perubahan bentuk dan
tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan darah
tiba-tiba. Setelah bayi lahir kontraksi rahim istirahat
sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uterus
setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal
2 kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his
Kala III pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10
menit plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina
akan lahir spontan atau sedikit dorongan dari atas
simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya
berlangsung 5 -30 menit setelah bayi lahir.
Pengeluaran plasenta disertai pengeluaran darah kira-
kira 100-200 cc.
Tahap Persalinan
Kala pengawasan dimulai dari lahirnya plasenta
sampai 1 jam. Periksa fundus uteri setiap 15 menit pad
jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam
kedua. Jika kontraksi tidak kuat massase uterus
sampai menjadi keras. Periksa tekanan darah, nadi,
kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada
jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua.
Kala IV Selain itu perawat juga menganjurkan untuk minum
agar mencegah dehidrasi. Higene juga perlu
diperhatikan, istirahat dan biarkan bayi berada pada
ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi.
Sebagai permulaan dengan menyusui bayi karena
menyusui dapat membantu uterus berkontraksi.
Sectio Caesarea

Caesarean Section adalah prosedur pembedahan


untuk melahirkan ketika persalinan pervaginam akan
berisko bagi ibu dan bayi yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas ibu dan
perinatal.
Sectio Caesarea
Berdasarkan Association of Scientific Medical Societies atau ASMS
(2015) indikasi absolut antara lain :

1. Panggul sempit dan distocia mekanis; Disproporsi fetopelvik, panggul sempit


atau janin terlampau besar, malposisi dan malpresentasi, disfungsi uterus,
distosia jaringan lunak, neoplasma dan persalinan yang tidak maju.
2. Malpresentasi; Presentasi pada bayi yang tidak memungkinkan untuk
persalinan pervaginam seperti letak lintang, dll.
3. Fetal asfiksia atau asidosis; Gawat janin, prolapsus funiculus umbilicalis dll
4. Perdarahan yang disebabkan placenta previa atau abruptio placenta, solusio
plasenta atau ruptur plasenta
Sectio Caesarea
Menurut Association of Sientific Medical Societies (ASMS) tahun 2015
indikasi relatif diantaranya

1. Riwayat pembedahan pada uterus; CS, histeretomi, miomektomi, ekstensif dan


jahitan luka: pada sebagian kasus dengan jahitan cervical atau perbaikan
ostium cervicis yang inkompeten
2. Kardiotografi patologis yang berat sehingga dapat menyebabkan hipoksia akut
atau fetal asfiksia
3. Kegagalan induksi
4. Ibu dengan penyulit kehamilan yang mempunyai kontraindikasi mengedan
seperti toxemia garvidarum mencakup; Preeklampsia dan eklampsia, hipertensi
esensial dan nephritis kronis, HIV/AIDS, hepatitis B, infeksi menular seksual
pada jalan lahir dll.
Sectio Caesarea

Indikasi sosial merupakan keadaan yang secara medis tidak ada


kegawatdaruratan persalinan dan kondisi yang mengancam nyawa ibu dan bayi.
Indikasi sosial merupakan kondisi yang memilih untuk dilakukan persalinan CS
tandapa ada indikasi medis melainkan murni permintaan pasien sendiri misalnya
ingin melahirkan pada tanggal dan jam tertentu, atau tidak ingin mengalami rasa
sakit saat melahirkan.
Sectio Caesarea

Persalinan CS tidak dapat dilakukan disebabkan oleh tiga hal, yaitu jika janin sudah
mati atau berada dalam keadaan jelek sehingga kemungkinan hidup kecil, tidak ada
alasan untuk dilakukan operasi berbahaya yang tidak diperlukan, kalau jalan lahir
ibu mengalami infeksi yang luas dan tidak tersedia fasilitas untuk sesarea
ekstraperitoneal serta dokter bedah tidak berpengalaman dan keadaan tidak
menguntungkan bagi pembedahan, atau tidak tersedia tenaga asisten yang
memadai. Pada umumnya CS tidak dilakukan pada janin mati, syok, anemi berat
sebelum diatasi, kelainan kongenital berat.
Sectio Caesarea
Berdasarkan tingkat urgensi atau Decision to Delivery Interval (DDI),
persalinan Caesarean Section dibedakan menjadi dua, yaitu :

Persalinan yang dilakukan setelah proses persalinan


1. Persalinan CS emergency (cito) sedang berlangsung namun terdapat kegawatdaruratan
yang mengancam ibu dan bayi sehingga persalinan CS
harus segera dilakukan dalam waktu ≤30 – 75 menit.

Tindakan operasi CS yang telah direncanakan sebelum


2. Persalinan CS Elektif proses persalinan dimulai dengan mempertimbangkan
keselamatan ibu maupun janin
Sectio Caesarea
Berdasarkan Royal College of Obstetrician and Gynaecologist (RCOG),
(2011) persalinan Persalinan CS emergency (cito) dibagi dalam tiga
kategori, yaitu :

1. Kategori 1: gawat janin atau gawat ibu yang membahayakan nyawa


2. Kategori 2: kegawatan janin atau ibu yang tidak membahayakan nyawa
3. Kategori 3: kersalinan dibutuhkan tanpa adanya tanda gawat janin atau gawat
ibu.
Hasil Penelitian
Total Persalinan Normal
350

300
293
250
251
231
200

150

100
107

50

0
PN

2019 2020 2021 2022

Pada penelitian yang dilakukan di RSU Muhammadiyah Metro dengan kasus Kejadian Ibu Dengan Persalinan Normal Di
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro tahun 2019-2022 didapatkan kasus ibu yang mengalami persalinan normal pada
tahun 2019 sebanyak 231, tahun 2020 sebanyak 293, tahun 2021 sebanyak 251, dan tahun 2022 sebanyak 107
Hasil Penelitian
Total persalinan SC
1000
900
800 861 868

700 777

600
602
500
400
300
200
100
0
SC

2019 2020 2021 2022

Pada penelitian yang dilakukan di RSU Muhammadiyah Metro dengan kasus Kejadian Ibu Dengan Persalinan Section
Secaria Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro tahun 2019-2022 didapatkan kasus ibu yang mengalami persalinan
normal pada tahun 2019 sebanyak 777, tahun 2020 sebanyak 861, tahun 2021 sebanyak 868, dan tahun 2022 sebanyak 602
Hasil Penelitian
2019
180
157 156
160 148 144
136 136 131
140 129
117 116 114
120 107
101
100 93

80
60
40 35 40 38
40 29 30
19
20
0
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

PN SC Total

Data Persalinan Normal dan Persalinan SC Tahun 2019


Hasil Penelitian

2020
140
120 127
100 114
106 105 105
95 91 95 92 94
80
84 84 84 79 83
75
60 68 65 69 69
59 60 58
40 54

20 25 30 30 30 25 25
22 19 22 23 23 19
0
ri ar
i et ril ei n i l i s
be
r er be
r
be
r
a u ar Ap M Ju Ju tu
ob
nu br M us em kt e m em
Ja Fe Ag p t O ov es
Se N D

PN SC Total

Data Persalinan Normal dan Persalinan SC Tahun 2020


Hasil Penelitian
2021
140
120 129
100 113 112
108
99 101
96 93
80 88
81 83 81 82
77 72 74
60 70 66 71 69
60 57
40 53 52

20 32
21 22 25 20 24 20
17 17 17 19 17
0
ri ar
i et ril ei ni li s er er er be
r
a u ar Ap M Ju Ju tu b ob b
nu br M us em kt em e m
Ja Fe Ag p t O o v es
Se N D

PN SC Total

Data Persalinan Normal dan Persalinan SC Tahun 2021


Hasil Penelitian
2022
160

140
136
120 126 128
123
114 118
100 105 107
94 91
80 89
82
60

40

20 27
21 18 18
14
0 9
Januari Februari Maret April Mei Juni

PN SC Total

Data Persalinan Normal dan Persalinan SC Tahun 2022


BAB III
Kesimpulan
Kesimpulan

Menurut data yang di dapatkan di RSU Muhammadiah Kota


Metro Metro Provinsi tentang angka persalinan normal dengan
section cesaria Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro
pada tahun 2019-2022, untuk data angka persalinan normal
pada tahun 2019 mencapai 231 kasus, pada tahun 2020
mengalami peningkatan dengan jumlah 293, pada tahun 2021
mengalami penurunan dengan jumlah 251 kasus dan pada
tahun 2022 mengalami penurunan dengan jumlah 107. Untuk
data angka persalinan SC pada tahun 2019 mencapai 777
kasus, mengalami peningkatan di tahun 2020 dan 2021
sebanyak 861 dan 868 kasus, lalu mengalami penurunan pada
tahun 2022 hanya 602 kasus. Tentunya untuk persalinan Sectio
Caesarea menjadi pilihan bagi banyak ibu dan para ahli medis
yang ingin melakukan persalinan dibandingkan dengan
persalinan normal.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai