Askep Kelompok 1
Askep Kelompok 1
OLEH
KELOMPOK 1
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan asuhan keperawatan yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Pada Ny. J Dengan Partus Normal Di Ruang KB ( Kamar bersalin) RSUD
Dr. M. Haulussy Ambon”, sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Stase Maternitas
Pendidikan Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Maluku Husada.
Penulis sungguh menyadari bahwa dalam penulisan asuhan keperawatan ini, banyak
hambatan dan tantangan yang penulis temui, namun berkat bimbingan dan arahan dari CI Lahan
dan CI Institusi serta dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan asuhan
keperawatan ini. Maka dengan segenap kerendahan hati sekali lagi penulis ingin menyampaikan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penurlis.
Kelompok
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH
KELOMPOK 1
1. Amelia Pertiwi Samalle, S. Kep
2. Cindy F. Lekransi, S. Kep
3. Kezia N. Patulung, S. Kep
4. Kostntina M. Kaluela, S. Kep
5. Kurniawan Rumagutawan, S. Kep
6. La Fitra, S. Kep
7. Wiwin Lasomar, S. Kep
Telah disahkan di
Ambon, April 2024
Mengetahui,
I. KONSEP DASAR
A. Defenisi
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, lahirnya bayi dan
plasenta dari rahim ibu (Buku Acuan APN, 2017).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan melalui vagina dengan letak belakang kepala
atau ubun-ubun kecil yang berlangsung selama 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu
maupun pada janin, tanpa memaai alat bantu serta tidak melukai ibu maupun janin
(bayi) kecuali episiotomy (Anggraeni dkk, 2012).
C. Etiologi persalinan
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara pasti/jelas,
namun beberapa teori menghubungkan dengan faktor hormonal, struktur rahim,
sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi (Hafifah, 2011):
1. Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus dimulai, terjadi penurunan hormon progesterone
dan estrogen. Progesteron berfungsi sebagai penenang otot-otot polos Rahim dan
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila
progesteron menurun.
2. Teori plasenta menjadi tua
Akan menyebabkan turunnya kadar hormon estrogen dan progesterone
menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemia otot-otot
rahim sehingga mengganggu sirkulasi user 0-plasenta.
4. Teori iritasi mekanik
Dibelakang servik terlihat ganglion servikale (fleksus franterhauss). Bila
ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi
uterus.
5. Induksi partus (Induction of Labour)
Ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukkan dalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,amniotomi pemecah
ketuban. (Yuli R, 2017)
E. Kala persalinan
1. Kala I (kala pembukaan)
Kala satu persalinan dimulai sejak awal kontraksi uterus yang teratur dan meningkat
(frekueni, intensitas dan durasi) hingga servik menipis dan membuka lengkap (10
cm).
Kala I pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
a. Fase laten :
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap. Pembukaan serviks membuka kurang dari 4 cm. Pada
umumnya fase laten berlangsung hamper atau hingga 8 jam.
b. Fase aktif :
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi
dianggap akurat / memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit,
dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). Serviks membuka dari 3 ke 10 cm,
biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih perjam dan terjadi penurunan bagian
terbawah janin (Sukarni, 2013).
2. Kala II (pengeluaran janin)
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi.
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi
(Wiknjosastro, 2010).
Mekanisme persalinan :
a. Engagement :
Diameter biparietal melewati PAP
Nullipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan
Multipara terjadi permulaan persalinan
Kebanyakan kepala masuk PAP dengan sagitalis melintang pada PAP Flexi
ringan
b. Descent (turunnya kepala)
Turunnya presentasi pada inlet disebabkan oleh 4 hal :
Tekanan cairan ketuban
Tekanan langsung oleh fundus uteri
Kontraksi diafragma dan otot perut (Kalla II)
Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus
c. Flexion
Majunya kepala mendapat tekanan dari servik, dinding panggul atau dasar
panggul, flexi (dagu lebih mendekati dada)
d. Rotation internal
Bagian terendah memutar kedepan kebawah symphisis
Usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir (Bidang
tengah dan PBP)
Terjadi bersama dengan majunya kepala
Rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala di dasar panggul
e. Extension
Deflexi kepala, karena sumbu PBP mengarah kedepan dan atas
f. Rotation external
Setelah kepala lahir, kepala memutar kembali kearah panggul anak untuk
menghilangkan torsi leher akibat putaran paksi dalam. Ukuran bahu
menempatkan pada ukuran muka belakang dari PBP.
g. Expulsi
Bahu depan dibawah symphisis sebagai hypomoklin, lahir bahu belakang, bahu
depan, badan seluruhnya.(Widia, 2015)
3. Kala III (pengeluaran plasenta)
Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir demean lahirnya
plasenta dan selaput ketuban. Tahap ini berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Karakteristik pelepasan plasenta ditandai dengan uterus bulat dan keras, tiba-tiba
darah keluar dan tali pusat memanjang (Manurung, 2011).
Kala III terdiri dari 2 fase :
a. Fase pelepasan uri
Cara lepasnya uri ada beberapa cara :
1) Schultze : lepasnya seperti kita menutup payung, cara ini paling sering terjadi.
Yang lepas duluan adalah bagian tengah lalu terjadi retroplasental hematoma
yang menolak uri mula-mula pada bagian tengah kemudian seluruhnya.
Menurut cara ini, perdarahan tidak ada sebelum uri lahir.
2) Duncan : lepasnya uri mulai dari pinggir, jadi pinggir uri lahir duluan. Darah
akan mengalir keluar antara selaput ketuban. Atas serempak dari tengah dan
pinggir plasenta.
b. Fase pengeluaran uri
1) Kutsner : dengan meletakkan tangan serta disertai tekanan pada/diatas
symphysis. Tali pusat ditegangkan maka bila tali pusat masuk artinya belum
lepas.
2) Klien : sewaktu ada his, rahim kita dorong, bila tali pusat kembali artinya
belum lepas. Diam atau turun atinya lepas.
3) Strassman : tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat bergetar
artinya belum lepas. Tak bergetar artinya sudah lepas. (Ina Kuswanti dkk,
2014)
4. Kala IV (kala pengawasan)
Persalinan kala empat dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
pertama post partum. Tahap ini disebut juga dengan tahap pemulihan Hal yang perlu
dievaluasi dalam kala IV yaitu tanda-tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan
pervaginam dan kondisi vesika urinaria (Bobak, 2012).
G. Pathway
II. KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas klien: Mengkaji identitas klien yang meliputi : nama, umur, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, lamanya perkawinan, dan alamat.
Usia ibu dalam kategori usia subur (15-49 tahun). Bila didapatkan terlalu muda
(kurang 32 dari 20 tahun) atau terlalu tua (lebih dari 35 tahun) merupakan kelompok
resiko tinggi.
2. Identits penanggung jawab: Mengkaji identitas penanggung jawab meliputi : nama,
umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, lamanya
perkawinan, dan alamat.
3. Keluhan utama: Klien mengeluh sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering
dan teratur keluar lender dan bercampur darah. Usia kehamilan 37-40 minggu, klien
mengeluh sakit perut dan keluar lender bercampur pada pemeriksaan dalam serviks
mendatar dan pembukaan telah ada.
4. Riwayat penyakit sekarang: Riwayat penykit sekarang yaitu keluhan sampai saat
klien pergi kerumah sakit atau pada saat pengkajian seperti pendarahan pervaginan
di luar siklus haid, pembesarang lebih besar dari usia kehamilan.
5. Riwayat penyakit dahulu: Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien,
jenis pembedahan, kapan, oleh siapa, dan dimana tindakan tersebut berlangsung.
Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya; DM, jantung,
hipertensi, masalah ginekologi atau urinary, penyakit endokrin dan penyakit-
penyakit lainnya.
6. Riwayat keluarga berencana: Meliputi alat kontrasepsi yang digunakan, lama
penggunaan, keluhan selama penggunaan, jumlah anak yang direncanakan. (Yuli R,
2017)
7. Riwayat obstetric: Keadaan haid: Yang perlu diketahui pada keadaan haid adalah
tentang menarche, siklus haid, hari pertama haid terakhir, jumlah dan warna darah
keluar, lamanya haid, nyeri atau tidak, bau. Perkawinan: Yang perlu ditanyakan
berapa kali kawin dan sudah berapa lama. Riwayat kehamilan: Riwayat kehamilan
yang perlu diketahui adalah berapa kali melakukan ANC (Ante Natal Care), selama
kehamilan periksa dimana, perlu di ukur berat badan dan tinggi badan.
8. Riwayat kehamilan sekarang: Riwayat kehamilan sekarang perlu dikaji untuk
mengetahui apakah ibu resti atau tidak, meliputi :
a. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : Digunakan untuk mengetahui umur
kehamilan
b. Hari Perkiraan Lahir (HPL) : Untuk mengetahui perkiraan lahir
c. Keluhan-keluhan : Untuk mengetahui apakah ada keluhan-keluhan pada trimester
I,II dan II
d. Ante Natal Care (ANC) : Mengetahui riwayat ANC, teratur / tidak, tempat ANC,
dan saat kehamilan berapa (Wiknjosastro, 2010)
9. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a. Kehamilan : Untuk mengetahui berapa umur kehamilan ibu dan hasil
pemeriksaan kehamilan
b. Persalinan : Spontan atau buatan, lahir aterm atau prematur, ada perdarahan atau
tidak, waktu persalinan ditolong oleh siapa, dimana tempat melahirkan.
c. Nifas : Untuk mengetahui hasil akhir persalinan (abortus, lahir hidup, apakah
dalam kesehatan yang baik) apakah terdapat komplikasi atau intervensi pada
masa nifas, dan apakah ibu tersebut mengetahui penyebabnya. (Wiknjosastro,
2010).
10. Pola kebiasaan sehari-hari menurut virgina handerson
a. Respirasi : Pernafasan meningkat.
b. Nutrisi : Biasanya klien mengalami gangguan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
seperti mual/ muntah, masukan protein kalori kurang.
c. Eliminasi : Biasanya klien mengalami gangguan BAK (oliguria) (kurang dari 400
ml/ 24 jam).
d. Gerak dan keseimbangan tubuh : Aktivitas berkurang, perubahan gaya berjalan.
e. Istirahat atau tidur : Klien biasanya mengalami kesulitan dalam istirahat dan
tidurnya karena adanya kontraksi uterus (HIS).
f. Mempertahankan daya tahan tubuh dan sirkulasi : Biasanya temperature tubuh
meningkat dan sirkulasi meningkat.
g. Kebutuhan personal hygiene : Kebersihan diri merupakan pemeliharaan
kesehatan untuk diri sendiri dan dilakukan 2x sehari. Biasanya kebutuhan
personal hygiene tidak ada gangguan.
h. Aktivitas : Pada klien abortus biasanya aktivitasnya terganggu karena kebiasaan
sehari-hari tidak dapat dilakukan atau tidak dapat terpenuhi dengan baik.
i. Kebutuhan berpakaian : Dengan dengan abortus tidak mengalami gangguan
dalam memenuhi kebutuhan berpakain tersebut.
j. Mempertahankan temperature tubuh dan sirkulasi : Klien demean abortus
biasanya mengalami gangguan dalam hal temperature tubuh berupa peningkatan
suhu tubuh dan sirkulasi berupa penurunan tekana darah.
k. Kebutuhan keamanan : Kebutuhan keamanan ini perlu dipertanyakan apakah
klien tetap merasa aman dan terlindungi oleh keluarganya. Klien mampu
menghindari bahaya dari lingkungan.
l. Sosialisasi : Bagaimana klien mampu berkomunikasi demean orang lain dalam
mengekspresika emosi, kebutuhan, kekhawatiran, dan opini.
m. Kebutuhan spiritual : Klien lebih rajin beribadah dan berdoa untuk menghadapi
persalinan.
n. Kebutuhan bermain dan rekreasi : Klien dengan persalinan normal biasanya tidak
dapat memenuhi kebutuhan bermain dan rekreasi karena dalam kondisi yang
lemah.
o. Kebutuhan belajar : Bagaimana klien berusaha belajar, menemukan atau
memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada perkembangan yang normal,
kesehatan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia. (Yuli R, 2017)
11. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum: Untuk mengetahui keadaan umum apakah baik, sedang, jelek
(Prihardjo, 2008). Pada persalinan normal keadaan umum klien baik (Nugroho,
2010).
b. Kesadaran: Untuk mengetahui tingkat kesadaran klien apakah composmetis,
apatis, somnolen, delirium, semi koma dan koma. Pada kasus ibu bersalin dengan
letak sunsang kesadarannya composmentis.
c. Tanda vital: Tekanan darah: Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi dan
hipotensi. Batas normalnya 120/80 mmHg. Untuk mengetahui nadi klien yang
dihitung dalam menit. Batas normalnya 69-100 x/ menit. Respirasi: Untuk
mengetahui frekuensi pernafasan klien yang dihitung dalam 1 menit. Batas
normalnya 12-22 x/ menit. Suhu: Untuk mengetahui suhu tubuh klien,
memungkinkan febris/ infeksi dengan menggunakan skala derajat celcius. Suhu
wanita saat bersalin tidak lebih dari 38º. (Saifuddin, 2010).
d. Pemeriksaan fisik Head To Toe (Sulistyowati, 2013)
1) Bentuk kepala oval dan bulat, kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam dan
tidak rontok.
2) Muka oedem, tidak ada nyeri tekan.
3) Mata : Mata simetris kanan dan kiri, sklera mata berwarna putih, konjungtiva
berwarna merah muda.
4) Telinga : Simetris kanan kiri, bersih tidak ada serumen, pendengaran
berfungsi dengan baik.
5) Hidung : Bentuk normal, keadaan bersih, tidak ada polip, pertumbuhan
rambut hidung merata, penciuman normal.
6) Mulut : bentuk normal, kedaan bersih, tidak ada kesulitan menelan.
7) Leher : Normal, tidak terdapat pembengkakan kelenjar dan vena jugularis
8) Dada : Payudara simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, areola mamae
berwarna hitam merata, payudara terasa padat, papilla mammae menonjol,
colostrum ada, tidak ada kelainan pada payudara. Jalan nafas spontan, vokal
fremitus getarannya sama, tidak teraba massa, perkusi sonor, suara nafas
vesikuler, ada suara nafas tambahan atau tidak yaitu wheezing atau ronchi.
9) Jantung: Kecepatan denyut apical reguler, irama jantung normal, umumnya
tidak ada kelainan bunyi jantung, tidak ada nyeri tekan.
10) Abdomen: Abdomen mungkin masih menonjol atau membesar, terdapat luka
operasi tertutup perban. Nyeri pada luka bekas operasi. Tinggi fundus uterus
turun 1-2 jari setiap 24 jam, konsistensi uterus keras atau lembek. Perkusi
timpani pada usus, bising usus normal
11) Genetalia: Jumlah dan jenis lochea biasanya terdapat pengeluaran lochea
rubra (berwarna merah) yang menetap selama 3 hari. Berapa kali ganti
pembalut dalam sehari.
12) Ekstermitas Atas : Pada pasien persalinan normal Lingkar Lengan Atas 23
cm, tidak ada edema . Ekstremitas bawah: Ada edema, tidak ada varises
13) VT (pemeriksaan dalam): Untuk mengetahui keadaan vagina, portio keras
atau lunak, pembukaan servik berapa, penurunan kepala, UKK dan untuk
mendeteksi panggul normal atau tidak (Prawirohardjo, 2010)
12. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah meliputi haemoglobin, faktor Rh, jenis penentuan, waktu
pembekuan, hitung darah lengkap, dan kadang-kadang pemeriksaan serologi untuk
sifilis.
B. Analisa Data
Langkah awal dari perumusan keperawatan adalah pengolahan data dan analisa data
dengan menggabungkan data satu dengan lainnya, sehingga tergambar fakta
(Sulistyowati, 2012).
C. Diagnosa keperawatan
Kala I
1. Ansietas (D.0005) b.d krisis situasional
Kala II
2. Nyeri melahirkan ( D.0079) b.d kontraksi uterus
Kala III
3. Resiko infeksi (D.0012)
Kala IV
4. Gangguan integritas kulit dan jaringan b.d ruptur perineum (D.0129)
D. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Ansietas b.d Setelah dilakukan Terapi menenangkan 1. Untuk mengetahui
krisis tindakan keperawatan (I.08248) apa yang menyebab
situasional selama 3x8 jam Observasi pasien cemas
(D.0005) diharapkan tidak 1. Identifikasi 2. Untuk mengurasi
tingkat ansietas masalah yang di kebisingan
menurun dengan alami 3. Untuk memberikan
(L.09093) kriteria Terapeutik kenyamanan
hasil: 2. Ciptakan 4. Untuk lebih tenang
a. Perilaku gelisa ruangan yang dan nyaman
menurun tenang dan 5. Agar pasien dapat
b. Perilaku nyaman mengatasi
tegang Edukasi kecemasan itu
menurun 3. Anjurkan secar mandiri
mendengarkan
musik yang
lembut atau
musik yang di
sukai
4. Anjurkan
berdoa, berfikir,
membaca kitap
suci, ibadah
sesuai agama
yang di anut
5. Anjurkan
melakukan
teknik
menenangkan
hingga perasaan
menjadi tanang
2 Nyeri Setelah dilakukan manajemen nyeri 1. Mengetahui lokasi
melahirkan ( tindakan keperawatan (I.08238) nyeri, karakteristik,
D.0079) b.d selama 1 x8 jam observasi : frekuensi, dan
kontraksi diharapkan maslaah 1. Identifikasi lokasi, intensitas nyeri
uterus nyeri dapat tertasi karakteristik, 2. Untuk
dengan durasi, frekuensi, memfasilitasi
KH : keluarnya janin
1.keluhan nyeri kualitas, intensitas dengan lebih
menurun nyeri efisien dan
Teraupetik : mengurangi resiko
2. Posisikan pasien komplikasi.
untuk 3. Untuk
mempermudah mempermudah
keluarnya janin pengeluaran janin
3. Bimbing pasien
untuk meneran
dengan baik
3 Resiko Setelah dilakukan Pencegahan perdarahan 1. Mengetahui
infeksi tindakan keperawatan (I.02067) tanda dan
(D.0012) selama 3x24 jam Obervasi gejala
diharapkan tidak 1. Monitor tanda perdarahan
terjadinya perdarahan dan gejala 2. Memberikan
dengan kriteria hasil: perdarahan informasi
c. Kognitif 2. Monitor tanda- tentang tanda
meningkat tanda vitas dan gejala
d. Hemoglobin Terapeutik perdarahan
membaik 3. Pertahankan 3. Menigkatkan
e. Hematokrit bedrest jika asupan nutrisi
membaik perdarahan untuk proses
Edukasi penyembuhan
4. jelaskan pada 4. Adanya
ibu dan pengetahuan
keluarga tambahan pada
tentang ibu dan
personal hygine keluarga
5. Anjurkan tentang
meningkatkan kebersihan diri
asupan setelah
makanan dan melahirkan
vitamin K
Kolaborasi
6. Kolaborasi
pemberian obat
pengontrol
darah
4 Gangguan Setelah dilakukan Perawatan integritas 1. Mengetahui
integritas tindakan keperawatan kulit (I.11353) penyebab
kulit dan selama 1x24 jam Observasi kerusakan
jaringan b.d diharapkan gangguan 1. Indentifikasih integritas kulit
ruptur integritas kulit dapat penyebab 2. Untuk
perineum teratasi dengan gangguan mempercepat
(D.0129) kriteria hasil: integritas kulit proses
a. Kerusakan Teraupetik penyembuhan
jaringan 2. Penjahitan luka dan mencegah
menurun perineum infeksi
b. Kerusakan Edukasi 3. Mempercepat
lapisan kulit 3. Anjurkan proses
menurun meningkatkan penyembuhan
c. Nyeri menurun asupan buah
dan sayur
4. Anjurkan
menghindari
terpapar suhu
yang ekstrim
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja PPNI. 2018. STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA (SLKI) Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1 Cetekan II. Jakarta : DPP PPNI
ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL
PADA Ny. J DENGAN PARTUS NORMAL DI RUANG BERSALIN
RSUD Dr. M. HAULUSSY
PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. Klien
Nama : Ny. J
TL/ Umur : 10-04-1996 (28 Tahun)
Agama : Kristen
Suku/Bagsa : Maluku/Indonesia
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : S1
Alamat : Lateri
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. V
TL/Umur : 02-01-1996 (28 Tahun)
Agama : Kristen
Suku/Bagsa : Maluku/Indonesia
Pekerjaan : Pegawai Kontrak BUMD
Pendidikan : SMA
Alamat : Lateri
C. DATA UMUM
1. Kehamilan sekarang direncanakan : Ibu mengatakan kehamilan sekarang
telah direncanakan bersama suami
2. Status obstetri : G2P1A0
3. Usia Kehamilan : 39-40 Minggu
4. HPHT : 19 Juni 2023
5. Jumlah anak yang ada : Ibu mengatakan sudah memiliki 1 anak
6. Jumlah kunjungan pada kehamilan ini : Ibu mengatakan selalu kontrol kehamilan
setiap bulan di dr Novi dan Puskesmas
lateri
7. Masalah kehamilan yang lalu : Ibu mengatakan tidak ada masalah pada
kehamilan sebelumnya
8. Masalah kehamilan sekarang : Ibu mengatakan selama hamil sering
mual muntah tetapi pada usia kehamilan
muda
9. Recana KB : Ibu mengatakan berencana melakukan
KB setelah melahirkan
10. Makanan bayi sebelumnya : Ibu mengatakan anak pertama diberi
ASI, PASI dan makanan tambahan
11. Pelajaran yang diinginkan saat ini : Ibu mengatakan bahwa mencuci
kemaluan dengan menggunakan apa
12. Setelah bayi lahir, siapa yang : Ibu mengatakan ibu dan suami yang akan
diharapkan membantu menjaga bayinya setelah lahir nanti
b. Therapi/Pengobatan
Therapi yang diberikan Dosis Rute
Oxytosin 10 Iu/mL IM
Meteragin 0,2 mg IM
Asam Mefenamat 500 mg Oral
Cefadroxil 500 mg Oral
E. LAPORAN PERSALINAN
1. Pengkajian Kala I
a. Keluarnya tanda-tanda persalinan (Bloody Show/cairan)
Air Ketuban merember jam 08.52 WIT (berwarna bening, lendir bercampur darah)
b. HPHT dan tafsiran persalinan
HPHT : 19 Juni 2023
Tafsiran Persalinan : 26 Maret 2024
c. Tinggi Fundus Uteri
TFU : 31 cm
d. Denyut Jantung Bayi
148x/m
e. HIS (observasi dalam 10 menit)
- Frekuensi : 4x/10 menit
- Durasi : 40-60 detik
- Interval : 2-3 menit, adekuat
f. Pemeriksaan dalam
- Tanggal : 22 Maret 2024
- Jam : Pukul 08.52 WIT
- Dilakukan oleh : Bidan Kamar Bersalin
g. Pembukaan lengkap
Pembukaan lengkap pada pukul 11.47 WIT
h. Tingkat kecemasan ibu
- Kecemasan ibu sedang
- Ibu mengatakan kapan bayinya lahir
- Ibu tampak gelisah
2. Pengkajian Kala II
a. HIS
- Frekuensi : 5x/10 menit
- Durasi : 2 menit
- Interval : 30-60 detik
b. Denyut jantung janin : 154x/m, reguler
c. Ketuban
Ketuban pecah spontan
d. Kondisi vulva dan anus
Vulva membuka tampak berdarah dan berendir, keluar kotoran dari anus
e. Kondisi perineum
Perineum tampak menonjol
f. Episiotomi
Tidak dilakukan. Robekan spontan pada perineum
g. Lilitan tali pusat
Tidak ada lilitan tali pusat pada bayi
h. Lama kala dua
Pembukaan lengkap : 11.47 WIT
Bayi Lahir : 11.51 WIT
Lama Kala dua : 4 menit
i. Kecemasan ibu
Ibu tampak cemas karna bayinya tidak menangis
j. Bayi lahir
Bayi lahir spontan dengan presentase kepala pada pukul 11.51 WIT dengan berat
badan 3000 gram, panjang badan 50 cm
k. APGAR Score
Nilai APGAR bayi : 7/9
Tanda 0 1 2 Menit Menit
1 5
Warna kulit Biru, Badan merah Seluruhnya 1 2
(Appearance) pucat jabu, merah
ekstremitas jambu
biru
Frekuensi denyut Tidak <100 >100 2 2
jantung (Pulse) ada
Iritabilitas refleks Tidak Meringis Meringis 1 2
(Grimace) ada kuat
respon
Tonus Otot Flaksid Ekstremitas Gerak aktif 1 1
(Activity) sedikit fleksi
Usaha napas Tidak Pelan, tidak Baik, 2 2
(Respiration) ada teratur meringis
Total 7 9
Keterangan:
1. Virgorous Baby (Bayi Normal) : 7-10
2. Milt-Moderate Asphyxia (Asfiksia sedang) : 4-6
3. Asfiksia berat : 0-3
Kondisi bayi Virgorous Baby (Bayi Normal)
Kala 1
1. Ansietas b.d krisis situasional (D.0005)
Kala 2
2. Nyeri Melahirkan b.d Kontraksi Uterus (D.0129)
Kala 3
3. Resiko Perdarahan (D.0012)
Kala 4
4. Keletihan b.d kondisi fisiologis (Persalinan) (D.0129)
INTERVESI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan Terapi menenangkan 1. Untuk mengetahui apa yang
krisis situasional keperawatan selama 3x8 jam (I.08248) menyebab pasien cemas
(D.0005) diharapkan tidak tingkat ansietas Observasi 2. Untuk mengurasi kebisingan
menurun dengan (L.09093) kriteria 1. Identifikasi masalah yang 3. Untuk memberikan
hasil: di alami kenyamanan
a. Perilaku gelisa menurun Terapeutik 4. Untuk lebih tenang dan
b. Perilaku tegang menurun 2. Ciptakan ruangan yang nyaman
tenang dan nyaman 5. Agar pasien dapat mengatasi
Edukasi kecemasan itu secar mandiri
3. Anjurkan mendengarkan
musik yang lembut atau
musik yang di sukai
4. Anjurkan berdoa, berfikir,
ibadah sesuai agama yang
di anut
5. Anjurkan melakukan
teknik menenangkan
hingga perasaan menjadi
tenang
2 Nyeri melahirkan Setelah dilakukan tindakan manajemen nyeri (I.08238) 1. Mengetahui lokasi nyeri,
( D.0079) b.d keperawatan selama 1 x8 jam observasi : karakteristik, frekuensi, dan
kontraksi uterus diharapkan maslaah nyeri dapat 1. Identifikasi lokasi, intensitas nyeri
tertasi dengan karakteristik, durasi, 2. Untuk memfasilitasi
KH : frekuensi, kualitas, keluarnya janin dengan lebih
1.keluhan nyeri menurun intensitas nyeri efisien dan mengurangi
Teraupetik : resiko komplikasi.
2. Posisikan pasien untuk 3. Untuk mempermudah
mempermudah keluarnya pengeluaran janin
janin
3. Bimbing pasien untuk
meneran dengan baik
3 Resiko Setelah dilakukan tindakan Perawatan integritas kulit 1. Untuk mengetahui keadaan
perdarahan keperawatan selama 1x24 jam (I.11353) umum
diharapkan resiko perdarahan dapat Observasi 2. Memberikan informasi
teratasi dengan kriteria hasil: 1. Pemantauan tanda vital tentang tanda dan gejala
a. Perdarahan vagina menurun Teraupetik perdarahan
2. Balut tekan 3. Untuk menutup perdarahan
3. Lakukan penjahitan dari sumber jalan lahir
perineum 4. Meningkatkan asupan nutrisi
Edukasi untuk proses penyembuhan
4. Anjurkan meningkatkan 5. Mempercepat penyembuhan
asupan buah dan sayur
5. Anjurkan menghindari
terpapar suhu yang ekstrim
4 Keletihan b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi (I.05178) 1. Membantu mencegah
kondidi fisiologis keperawatan selama 1x24 jam Observasi kelelahan yang berlebihan,
(Persalinan) diharapkan Keletihan yang dirasakan 1. Monitor Keletihan fisik yang dapat berdampak
dapat teratasi dengan kriteria hasil: dan emosional negatif pada kesehatan.
a. Ibu tampak betenaga 2. Monitor pola dan jam tidur 2. Mengetahui adanya
b. Ibu merasa lelah berkurang 3. Monitor lokasi dan gangguan pola tidur yang
c. Ibu mampu melakukan ketidaknyamanan selama dapat menyebabkan
aktivitas secara bertahap melakukan aktivitas kelelahan
Teraupetik
4. Sediakan lingkungan yang 3. Memastikan ibu bergerak
nyaman tanpa adanya rasa tidak
5. Berikan aktivitas distraksi nyaman
yang menenangkan 4. Membantu ibu untuk
6. Berikan ibu asupan nutrisi beristirahat dengan tenang
Edukasi 5. Membantu ibu untuk dapat
7. Anjurkan tirah baring beristirahat
8. Anjurkan melakukan 6. Membantu mengembalikan
aktivitas secara bertahap tenaga ibu
7. Dilakukan untuk mencegah
kelelahan yang bertambah
8. Agar mengurangi resiko
ceder atau hal-hal yang tidak
diinginkan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI