Disusun Oleh :
Dhita Maulani / 215491517043
Prakonsepsi adalah perawatan sebelum terjadi kehamilan dengan rentang waktu dari
tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat
ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi bagi seorang ibu. Sangatlah
penting untuk mempersiapkan kehamilan, khususnya pengetahuan calon ibu terkait nutrisi,
kebiasaan yang dapat menganggu kehamilan seperti merokok, minuman keras, polusi,
lingkungan seharihari, pekerjaan ibu, olahraga yang dilakukan, dan tingkat stress. Kesiapan ibu
tubuh pada perubahan-perubahan pada saat hamil, mencegah obesitas, mencegah risiko
keguguran, persalinan premature, berat bayi lahir rendah, menghindari stress, kematian janin
mendadak, dan mencegah efek dari kondisi kesehatan yang bermasalah pada saat hamil
merupakan wanita yang siap menjadi ibu, merencanakan kehamilan dengan memperhatikan
kesehatan diri atau kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan, serta pekerjaannya.Oleh sebab
itu, masa prakonsepsi ini harus diawali dengan hidup sehat, seperti memperhatikan makann
yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memodifikasi resiko medis, perilaku, dan sosial
kesehatan wanita, serta hasil kehamilannya dari sebelum konsepsi (Hadar, et al, 2015).Centers
for Disease Control and Prevention (CDC) mengidintifikasi empat tujuan untuk meningkatkan
1
a) Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan
prakonsepsi.
b) Meyakinkan bahwa semua wanita usia subur bisa menerima pelayanan perawatan
d) Mengurangi hasil kehamilan yang merugikan (Rhode Island Departement of Health, 2012).
pelayanan kesehatan perempuan dan anaknya. Bidan sebagai pendamping perempuan dalam
menjalankan fungsi dan proses reproduksinya agar dapat berlangsung aman dan memuaskan,
anak yang dilahirkan dapat bertumbuh dan berkembang dengan sehat, cerdas dan produktif.
Kehidupan alamiah seorang perempuan merupakan suatu proses yang dilalui mulai sejak janin
didalam kandungan, masa bayi, anak, masa remaja, masa dewasa/pra konsepsi, konsepsi dan
kehamilan, persalinan dan kelahiran bayi, nifas dan menyusui, masa interval dan berakhir pada
Kita patut belajar pada negaranegara yang angka kematiannya sangat rendah, mereka
UK, 1993):
5. Minimal 75% perempuan mengetahui penolong yang akan membantu proses persalinannya
6. Bidan sebaiknya memperoleh akses langsung tempat tidur di semua unit kebidanan.
2
7. Minimal 30% perempuan melahirkan di unit kebidanan dan dibawah pengawasan bidan.
9. Semua ambulan seharusnya didukung paramedis yang mampu mendukung bidan untuk
10. Semua perempuan seharusnya akses informasi tentang ketersediaan pelayanan di wilayah
tempat tinggalnya.
Secara umum terdapat pesan khusus gizi seimbang yang perlu diperhatikan bagi calon
pengantin adalah mengonsumsi aneka ragam makanan untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Hal tersebut meliputi konsumsi zat gizi makro dan mikro (karbohidrat, protein, vitamin dan
mineral) yang akan digunakan sebagai proses pertumbuhan tubuh yang cepat, peningkatan
volume darah dan peningkatan hemoglobin dalam darah yang berguna untuk mencegah anemia
yang disebabkan karena kehilangan zat besi selama proses menstruasi (Kemenkes,2014).
Tabel 1
Angka Kecukupan Gizi Bagi WUS
Zat Gizi 13-15 tahun 16-18 tahun 19-29 tahun 30-49 tahun
Protein (g) 69 59 56 57
Besi (mg) 26 26 26 26
Gizi yang memengaruhi prakonsepsi adalah karbohidrat, lemak, protein, asam folat,
vitamin A, E, dan B12, mineral zinc, besi, kalsium, dan omega-3. Pasangan yang akan
3
melangsungkan pernikahan sebaiknya mulai mengubah pola makan menjadi teratur dan baik
selambat-lambatnya enam bulan sebulan sebelum kehamilan. Hal ini dapat membantu
Berikut pola makan yang disarankan pada pasangan prakonsepsi untuk mengonsumsi dalam
a. Karbohidrat
b. Protein
endokrin sehingga kemampuan untuk mengikat hormone androgen rendah. Makanan yang
kaya protein bisa diperoleh dari telur, daging, tempe, dan tahu. serangan radikal bebas
c. Asam Folat
Kecukupan nutrisi asam folat dapat mengurangi resiko bayi lahir kecacatan system
saraf dengan neutral tube defect(NTD) seperti spina bifida sebanyak 70%.
d. Vitamin B6
Sumber vitamin B6 antara lain ayam, ikan, ginjal, beras merah, kacang kedelai, kacang
e. Vitamin D
Vitamin D dirodukski dari dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari, selain itu dapat
diperoleh dari susu, telur, mentega, keju, minyak ikan, ikan tuna, dan ikan salmon.
f. Zinc
4
Zinc sangat penting untuk calon ibu karena zinc membantu produksi materi genetik
ketika pembuahan terjadi. Menjaga asupan zinc sesuai AKG, yaitu 15 mg/hari dapat
g. Zat besi
Kekurangan zat besi pada calon ibu dapat menyebabkan anemia dengan menunjukkan
gejala lelah, sulit konsentrasi, dan gampang infeksi.Juga dapat mengurangi resiko ibu hamil
mengalami defisiensi anemia gizi besi yang dapat membahayakan ibu dan
Pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin di masa pandemi Covid-19 dan masa
Covid-19 pada calon pengantin, petugas kesehatan, petugas keagamaan, fasilitator bimbingan
perkawinan, keluarga serta masyarakat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
No Kriteria Zona Hijau dan Zona Kuning Zona Orange dan Zona
Merah
1 Teknis umum • Pelayanan Kesehatan • Pelayanan kesehatan
pelaksanaan Reproduksi Calon Pengantin reproduksi calon pengantin
pelayanan dapat dilaksanakan dengan dilakukan dengan
membuat perjanjian terlebih mengoptimalkan media
dahulu. online/ daring dan tidak
• Dilakukan anamnesa melalui dilakukan secara langsung,
teleregistrasi terkait: gejala dan kecuali bagi catin yang
risiko tertular Covid (dengan mempunyai keluhan
menelusuri riwayat kontak). kesehatan dengan syarat
• Melakukan validasi hasil membuat perjanjian terlebih
anamnesa teleregistrasi dengan dahulu dengan petugas
melakukan triase kepada calon Kesehatan.
3
pengantin yang datang ke • Dilakukan anamnesa melalui
fasilitas kesehatan. teleregistrasi terkait:
• gejala dan risiko tertular
Covid-19
• konseling kesehatan
reproduksi calon
pengantin
• Melakukan validasi hasil
anamnesa teleregistrasi
dengan melakukan triase
kepada calon pengantin yang
datang ke fasilitas kesehatan
2 Pemeriksaan Petugas Kesehatan dapat • Pemeriksaaan kesehatan
kesehatan calon melakukan pemeriksaan dapat dilakukan di fasilitas
pengantin kesehatan calon pengantin pelayanan kesehatan dengan
dengan syarat menggunakan membatasi kuota per hari
APD lengkap sesuai standar dan (menyesuaikan dengan
sudah mendapatkan perjanjian kondisi fasilitas kesehatan
terlebih dahulu dari calon masing-masing), diutamakan
pengantin. untuk calon pengantin yang
akan menikah H-30 hari.
• Pemeriksaaan kesehatan
dapat dilakukan jika fasilitas
pelayanan kesehatan dapat
memenuhi standar sesuai
dengan Petunjuk Teknis
Pelayanan Puskesmas pada
Masa Pandemi Covid-19,
antara lain:
• Mengatur pemisahan ruangan
antara pelayanan bagi orang
yang sehat dan pelayanan
bagi orang yang sakit.
6
• Jumlah tenaga kesehatan
mencukupi
• Mengatur agar tidak terdapat
penumpukan pasien dan
pembatasan jumlah pasien
• Ketersediaan APD yang
mencukupi.
• Mematuhi protokol
pencegahan penularan covid-
19 secara ketat
- Jika fasilitas pelayanan
kesehatan tidak dapat
memenuhi persyaratan di
atas, maka konseling dan
pemeriksaan kesehatan
(anamnesa) dianjurkan
dilakukan secara online/
daring. Untuk pemeriksaan
fisik dan laboratorium
ditunda dan akan dilakukan
sesuai dengan perbaikan
kondisi pandemi covid19
setempat dengan mematuhi
protokol pencegahan
penularan Covid-19 secara
ketat (saat konseling
diinformasikan supaya
pasangan catin menunda
kehamilan sampai dilakukan
pemeriksaan kesehatan).
- Pelayanan tatap muka hanya
dapat diberikan bagi calon
pengantin yang mempunyai
3
keluhan kesehatan dengan
syarat menggunakan APD
lengkap sesuai standar, sudah
mendapatkan perjanjian
terlebih dahulu dari calon
pengantin dan
memperhatikan protokol
pencegahan penularan Covid-
19.
3 Pemberian KIE Pemberian KIE/ konseling Pemberian KIE/konseling
kesehatan reproduksi kesehatan reproduksi calon kesehatan reproduksi calon
calon pengantin pengantin dapat dilakukan pengantin tidak dilakukan
secara langsung dengan secara langsung atau tatap
menggunakan APD dan muka, tetapi tetap dilakukan
mematuhi protokol pencegahan melalui media online/ daring
penularan Covid19, tetapi (WA, SMS, HP, Aplikasi,
apabila masih memungkinkan dsb).
masih bisa mengoptimalkan
penggunaan media online.
4 Pelaksanaan • Petugas keagamaan • Petugas keagamaan tidak
Bimbingan diperkenankan untuk diperkenankan untuk
Perkawinan melaksanakan bimbingan melaksanakan bimbingan
perkawinan secara langsung perkawinan secara langsung.
tetapi dengan jumlah terbatas • Optimalisasi pelaksanaan
(5-10 pasang calon pengantin Bimbingan Perkawinan
disesuaikan dengan kapasitas secara mandiri dengan
ruangan dan physical penyampaian materi secara
distancing) serta daring menggunakan media
memperhatikan protokol online (link youtube, wa
pencegahan Covid-19. group, aplikasi smart phone,
• Pemilahan materi yang dapat dsb).
diberikan secara daring/virtual.
Sumber : Kementrian Kesehatan RI, 2020
8
1.1.4 Konseling Pranikah
a. Pengertian
suami dan calon istri oleh seorang konselor profesional, sehingga mereka dapat berkembang
Konseling pranikah ini dianggap penting karena banyak orang yang merasa salah dalam
menetapkan pilihannya, atau mengalami banyak kesulitan dalam penyesuaian diri dalam
keluarga ini diselenggarakan dengan maksud membantu calon pasangan membuat perencanaan
yang matang dengan cara melakukan asesmen terhadap dirinya yang dikaitkan dengan
Konseling pra nikah sifatnya proses pemberi bantuan yang dilakukan oleh orang yang
ahli dalam bidang mengkonselingi yaitu konselor kepada pasangan yang membutuhkan
bantuan dalam pemecahan masalah yang sedang dihadapi pada dirinya, pasangannya, dan
dilaksanakan pada kedua belah pihak yang sedang mengalami ketidak harmonisan dalam
hubungannya. Dalam artian klien disini belum mampu memecahkan masalahnya dengan
sendiri sehingga membutuhkan bantuan kepada konselor dalam penyelesaian masalah yang
sedang diahadapinya. Dengan bertujuan dari hsail konseling pranikah ini keduanya mampu
menjalankan hidupnya sebagaiman fitrah manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Tentunya dalam konseling pranikah ini mempunyai tujuan seperti yang dikemukakan dalam
3
1. Brammer dan Shostrom (1982) bahwa konseling pranikah adalah membantu patner
pranikah (klien) untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, masing-
Dari pengertian yang pertama mempunyai pengertian yang sifatnya jangka pendek, sedangkan
1. H.A otto (1965), yaiut membantu pasangan pranikah untuk membangun dasar-dasar yang
konseling, seperti ada konselor yang ahli dalam bidang mengkonselingi, klien, problem /
masalah, media, metode direktif maupun non direktif dan yang terakhir materi sebagai initi dari
Dalam proses konseling pranikah, konselor perlu menanamkan beberapa faktor penting
yang menjadi prasyarat memasuki perkawinan dan berumah tangga. faktor-faktor tesebut
adalah :
hubungan seksual. Faktor ini menjadi penting untuk dipahami pasangan suami isteri, karena
salah satu tujuan perkawinan adalah menjalankan fungsi Regenerasi (meneruskan keturunan
2. Faktor psikologis dalam perkawinan: kematangan emosi dan pikiran, sikap saling dapat
menerima dan memberikan cara kasih antara suami isteri dan saling pengertian antara suami
isteri.
3. Faktor agama dalam perkawinan, Faktor agama merupakan hal yang penting dalam
membangun keluarga. Perkawinan beda agama akan cenderung lebih tinggi menimbulkan
10
4. Faktor komunikasi dalam perkawinan, Komunikasi menjadi hal sentral yang harus
diperhatikan oleh pasangan suami isteri. Membangun komunikasi yang baik menjadi pintu
untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat memicu timbulnya konflik yang lebih besar
dalam keluarga.
Aspek yang perlu dipahami dan dilakukan asesmen pada saat konselor jika melakukan
konseling pranikah :
1) Riwayat Perkenalan
sama lain. Misalnya pembicaraan tentang nilai, tujuan dan harapannya terhadap hubungan
pernikahan.
dengan yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Konselor perlu mengungkapkan
latar belakang pendidikan, budaya keluarga setiap partner dan status sosial ekonominya
sepenuhnya harus dieksplorasi, dan perbedaan agama serta adat istiadat keluarganya.
terhadap keluarga dan sanak keluarga terhadap keluarga nantinya, apakah mereka
memaksakan agar menikah dengan orang yang disenangi. Sikap keluarga keduanya ini
3
sangat penting diketahui terutama untuk mempersiapkan pasangan dalam menyikapi
keuangan keluarga yang hendak disusun dan apa yang dipersiapkan menjelang pernikahan.
Faktor psikologis dan kepribadian yang perlu diasesmen adalah sikap mereka terhadap
peran seks dan bagaimana peran yang hendak dijalankan keluarganya nanti, bagaimana
perasaan mereka terhadap dirinya (self image, body image), dan usaha apa yang akan
6) Sifat Prokreatif
Sikap prokreatif menyangkut sikap mereka terhadap hubungan seksual dan sikapnya
Hal lain yang sangat penting adalah perlunya diketahui tentang kesesuaian usia untuk
mengukur kematangan emosional sevara usia kronologis, kesehatan secara fisik dan
Menurut pedoman terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016, ANC
bertujuan untuk menempatkan wanita sebagai pusat perhatian utama dalam pelayanan
kesehatan, memberikan pengalaman kehamilan yang memuaskan, dan memastikan janin yang
12
dikandung mendapatkan titik awal kehidupan yang terbaik, WHO juga mengeluarkan panduan
baru yang mewajibkan bumil melakukan minimal delapan kali kunjungan pelayanan antenatal,
yaitu pada usia kandungan 12, 20, 26, 30, 34, 36, 38 dan 40 minggu.
Pengertian kehamilan Kehamilan dimulai dari fertilisasi dan dilanjutkan dengan nidasi
sampai lahirnya janin. Kehamilan normal berlangsung selama 40 minggu. Kehamilan terbagi
menjadi tiga trimester, yaitu trimester kesatu dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu,
trimester kedua dimulai dari 13-27 minggu, dan trimester ketiga dimulai dari 28-40 minggu
(Mandriwati, 2016).
Masa kehamilan trimester ketiga yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang dimulai
pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40. Dalam periode ini pertumbuhan janin berada pada
tahap penyempurnaan. Kehamilan trimester III disebut juga dengan periode penantian, dimana
3
Covid-19 Tahun Muhammadiyah
2021 Purwokerto
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA/ SD
14
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran
4. Ibu merasakan pergerakan janinnya pertama kali ketika usia kehamilannya 5 bulan
5. Pergerakan janin yang dirasakan kuat disebalah kanan 6. Menurut ibu tidak ada nyeri
7. Ibu mengeluh badannya terasa lemas, terkadang merasa pusing, dan terkadang sesak
napas
Data Objektif
2. Kesadaran composmentis
c. Suhu : 36,4 C
5. Berat badan : 61 kg
6. Lila : 24 cm
9. Tidak ada edema pada wajah, tidak ada benjolan, tidak cloasma gravidarum
3
10. Konjungtiva tampak pucat, sklera tidak icterus
d. Lepold IV : BAP
15. Tidak ada edema pada dan varises pada kedua tungkai, reflex patella kiri dan kanan
positif
menggunkan alat untuk memeriksa kadar hemoglobin klien b. Albumin dan reduksi
negatif.
Assesment GII PI A0, Gestasi 30- 32 minggu, punggung kanan, presentase kepala,
convergen, intra uteri, tunggal, hidup, keadaan janin baik, keadaan ibu dengan anemia.
Planning
1. Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan
normal, ibu dalam keadaan anemia, dan ibu sudah mengerti keadaan kehamilannya.
2) Kebutuhan protein dapat diperoleh dari telur, tahu, tempe, ikan dan susu.
16
3) Zat besi yang diperlukan setiap hari dapat diperoleh dari daging, hati, telur dan
kedelai.
4) Kebutuhan asam folat (vitamin B) dan vitamin C dapat diperoleh dari misalnya
jus jeruk, brokoli, dan juga roti. Ibu mengerti dengan apa yang disampikan dan
Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh agar terhindar dari infeksi
apabila basah ataupun kotor. Ibu mengerti dan mau melaukan anjuran yang
disampaikan. c. Istirahat yang cukup Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
dan tidak melaksanakan aktifitas yang dapat membuat ibu kelelahan. Ibu mengerti
b. Demam
d. Penglihatan kabur
j. Kejang
4. Mendiskusikan dengan ibu tentang komplikasi dalam kehamilan dengan keadaan ibu
yang sedang mengalami anemia. Komplikasi yang yang mungkin terjadi adalah abortus,
3
Sedangkan pada masa persalinan dapat terjadi gangguan his sehingga kala satu dan dua
dapat berlangsung lama. Pada masa nifas terjadi subinvolusio uteri menimbulkan
perdarahan postpartum, pengeluaran ASI berkurang. Ibu mengerti dengan apa yang
3 x 1/ hari Ibu mengerti dan akan mengkomsmsi obat-obat yang telah diberikan sesuai
2021, tetapi bila ada keluahan ibu boleh datang kapan saja. Ibu bersedia dengan apa
18
REFERENSI
Anggraeny, Oivia dan Ariestiningsih Ayuningtyas Dian. 2017. Gizi Prakonsepsi, Kehamilan,
Malang
Kemenkes RI. Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon Pengantin. Jakarta 2020.
Muchliza, Rafja (2012). Gambaran tingkat pengetahuan calon pengantin perempuan tentang
( ) ( Dhita Maulani )