Anda di halaman 1dari 15

PERMASALAHAN KESEHATAN

REPRODUKSI PEREMPUAN DAN


PELAYANAN KEBIDANAN PADA
SETTING KOMUNITAS

DOSEN PENGAMPUH:
SURIYATI, S.ST., M.KEB
Disusun Oleh Kelompok 3:

Tri Wulandari F0G02002


Fitri Suci Angraini F0G022018
Ervi Juliani F0G022022
Pipi Sulaiman Putri F0G022025
It Aprilia F0G022026
Mellyana Destia Ananda F0G022032
Fera Zulita Putri F0G022034
A. Kematian Ibu dan Bayi
Berdasarkan penelitian WHO, di seluruh dunia terdapat
kematian ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun dan
kematian bayi, khususnya neonatus, sebesar 10.000.000
jiwa per tahun, Kematian maternal dan bayi tersebut
terjadi terutama di negara berkembang sebesar 99%.
Penyebab langsung kematian ibu adalah dikarenakan
perdarahan (42%). Penyebab lain, yaitu eklampsi (25%),
infeksi (3%), partus lama (3%), abortus (5%), dan lain-lain
(22%). Penyebab kematian janin dan bayi terkait dengan
kehamilan dan persalinan adalah BBLR (31%), asfiksia (19%),
hipotermi (6%), diare (4%), infeksi (2%), campak (1%), dan
lain-lain (36%).
Kegiatan yang dapat dilakukan dalam
menurunkan AKI, yaitu dengan
peningkatan kualitas dan cakupan
pelayanan, melalui:

1 2 3
Pertolongan persalinan Penyediaan pelayanan Mencegah terjadinya
oleh tenaga kesehatan kegawatdaruratan yang kehamilan yang tidak
antara lain berupa berkualitas dan sesuai diinginkan dan
penyediaan tenaga standar, antara lain penanganan komplikasi
keguguran, antara lain
bidan di desa. bidan desa di
dalam bentuk KIE untuk
polindes/pustu 24 jam.
mencegah terjadinya
pelayanan KB berkualitas
pasca persalinan dan
pasca keguguran.
Kegiatan yang dapat dilakukan dalam
menurunkan AKI, yaitu dengan
peningkatan kualitas dan cakupan
pelayanan, melalui:

4 5 6
Pemantapan kerja Peningkatan partisipasi Peningkatan kapasitas
sama lintas program perempuan, keluarga, manajemen pengelola
dan sektor, antara lain dan masyarakat, antara program, melalui
dengan jalan menjalin lain dalam bentuk peningkatan kemampuan
pengelola program agar
kemitraan dengan meningkatkan
mampu melaksanakan,
pemda dan organisasi pengetahuan tentang
merencanakan, dan
profesi (IDI, IDAI, IBI). tanda bahaya, serta
mengevaluasi kegiatan
menyediakan buku KIA. (P1-P2-P3) sesuai kondisi
daerah.
Sedangkan upaya yang dapat
dilakukan dalam menurunkan
AKB, yaitu:

a Peningkatan kegiatan imunisasi pada bayi.

Peningkatan ASI eksklusif, status gizi, deteksi dini,


b
dan pemantauan tumbuh kembang.

c Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi.


Sedangkan upaya yang dapat
dilakukan dalam menurunkan
AKB, yaitu:

Program Manajemen Tumbuh Kembang Balita Sakit


d
(MTBS) dan MTBM

Pertolongan persalinan dan penatalaksanaan


e
bayi baru lahir dengan tepat.
Diharapkan keluarga memiliki pengetahuan, pemahaman,
f
perawatan pasca persalinan sesuai standar kesehatan.
Sedangkan upaya yang dapat
dilakukan dalam menurunkan
AKB, yaitu:

g Program Awal Sehat untuk Hidup Sehat (ASUH).

h Keberadaan bidan desa.

Perawatan neonatal dasar meliputi perawatan tali pusat,


i
pencegahan hipotermi dengan metode kanguru, menyusui dini
B.Kematian Pada Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi internal yang ditandai dengan adanya
proses pemisahan yang baru yaitu proses individuasi (Blos dalam Orbach,
1993). Kondisi ini membuat remaja menjadi rapuh terutama pada hal-hal yang
berhubungan dengan masalah kemandirian, perpisahan, kehilangan, dan
perkembangan identitas diri yang belum tentu mencukupi.
Sikap terhadap kematian dan kecemasan akan kematian mempunyai peran
yang penting dalam tingkah laku bunuh diri (Orbach, 1993), Anak-anak muda
yang melakukan tindakan bunuh diri menganggap kematian sebagai situasi
yang menyenangkan dan merupakan lanjutan dari kehidupan sekarang di
mana di kehidupan yang baru tersebut, harapan harapan mereka akan
terkabul (Orbach, 1993).
C.Unsafe Abortio
1.Definisi Unsafe Abortion
Unsafe abortion adalah upaya terminasi kehamilan muda di mana pelaksanaan tindakan tersebut tidak
dilakukan oleh orang yang memiliki cukup keahlian dan mengerti prosedur standar yang aman
sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.
2.Ciri-Ciri Unsafe Abortion
a.Dilakukan oleh tenaga medis atau nonmedis.
b.Kurangnya pengetahuan, baik pelaku ataupun tenaga pelaksana.
c.Kurangnya fasilitas dan sarana.
d.Status ilegal.
3.Alasan Wanita Tidak Menginginkan Kehamilannya
Banyak alasan mengapa wanita tidak menginginkan kehamilannya, antara lain:
a.Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
b..Alasan psikososial, di mana ibu tidak ingin punya anak lagi.
c.Kehamilan di luar nikah.
d Masalah ekonomi, menambah anak akan menambah beban ekonomi.
4.Dampak Unsafe Abortion
a.Dampak sosial ekonomi
b.Dampak kesehatan
c.Dampak psikologis

5.Peran Bidan dalam Mencegah


Unsafe Abortion
Pendidikan seks dini (sex education)
Bekerja sama dengan tokoh agama
dalam pendidikan keagamaan
Penyuluhan tentang aborsi dan
bahayanya
D.BBLR
1.Definisi BBLR
WHO (1961) mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat badan lahir rendah (BBLR)
karena tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir
adalah bayi prematur.
2.Faktor-Faktor yang Dapat Menyebabkan BBLR
a.Faktor Ibu
1.Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan, misalnya perdarahan antepartum,
trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus, toksemia gravidarum, dan nefritis akut.
2.Umur ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada ibu hamil usia kurang dari 20 tahun, dan
multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara
26-35 tahun.
b.Faktor janin
Hidramion, kehamilan ganda, dan kelainan kromosom.
c.Faktor lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi, radiasi, dan zat-zat racun.
E.TINGKAT KESUBURAN
1.Definisi
Fertilitas adalah kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak
hidup oleh suami yang mampu menghamilinya. Jadi, fertilitas adalah fungsi satu
pasangan yang sanggup menjadikan kehamilan dan kelahiran anak hidup.

Infertilitas terbagi menjadi dua, yaitu:


a.Infertilitas primer
Disebut infertilitas primer jika istri belum pernah hamil walaupun bersenggama dan
dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.
b.Infertilitas sekunder
Disebut infertilitas sekunder jika istri pernah hamil, tetapi kemudian tidak terjadi
kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan
selama 12 bulan.
Masalah-masalah infertilitas meliputi masalah air mani, masalah vagina, masalah
serviks, masalah uterus, masalah tuba, masalah ovarium.
yaitu: Masalah air mani,Masalah vagina,Masalah serviks,Masalah uterus,Masalah tuba,
Masalah ovarium
2.Upaya Bidan dalam Menangani Masalah Infertil
a.Memberikan penyuluhan tentang pentingnya kesuburan dan akibatnya bagi diri sendiri,
keluarga, dan masyarakat.
b.Mengajak ibu-ibu dan remaja untuk mendapatkan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan reproduksi dengan benar.
c.Memberitahu teknik hubungan seks yang benar, contohnya posisi wanita di bawah
dengan bokong diganjal bantal agar sperma lebih mudah sampai di uterus.
d.Menganjurkan untuk melakukan hubungan seksual saat masa subur.
e.Menganjurkan memilih makanan yang dapat meningkatkan kesuburan, misalnya terong
dan kecambah.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai