Anda di halaman 1dari 21

B1

CASE
ANALYSIS

Dosen pengampu : Fatmawati, M. Keb


Anggota kelompok
1. Cahya Bunga Yolanda 215070601111023
2. Vaniya Humaidah Putri A 215070601111024
3. Muhimmatul Khasanah 215070601111025
4. Rozatul Jannah 215070601111026
5. Ida Pratista 215070601111027
6. Diovani Syavira Pramesti 215070601111028
7. Ayu Galuh Asadinata 215070601111029
8. Annisaul Mufida 215070601111030
9. Suhar Ken Senojakti 215070601111031
10. Iffah Nadhiratul Badi’ah 215070601111032
11. Regina Kaylisa Santoso 215070601111033
12. Adinda Raniah Salsabilah 215070607111001
TOPIC OUTLINE

LATAR PATOFISIOLOGI
BELAKANG ETIOLOGI

PATHWAY PENATALAK KESIMPULAN


SANAAN SARAN
Latar Belakang
AKI di dunia ( 289.000 jiwa) 2021 Presentasi
AKI kurang dari 70/1000 KH dan AKB
bokong
menjadi 12/1.000 KH target SDGS pada 2030

Kehamilan sungsang salah satu penyulit kehamilan


penyebab risiko morbiditas dan mortalitas ibu dan janin

Di Indonesia, penyebab kematian ibu dan kesakitan perinatal yaitu letak


sungsang sebanyak 13%.
Kekhawatiran ibu yang mengalami kehamilan sungsang
Pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan pemberian
asuhan kebidanan secara Continuity of Care
KASUS
Tanggal periksa : 21 November 2022
Seorang perempuan, umur 22 tahun, G1P00000 datang ke PMB untuk
kontrol kehamilan. Hasil anamnesis: HPHT 16 Mei 2022 dan gerakan
janin lebih terasa di sisi kiri bawah perut. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, S 37 °C, P 16 x/menit, TFU 3 jari atas
pusat, teraba keras, melenting; bagian kanan perut ibu teraba lurus
keras memanjang seperti papan, bagian kiri perut teraba bagian
terkecil janin; bagian bawah teraba lunak, masih dapat digoyangkan.
TFU 26 cm, DJJ 134 x/menit, reguler.

n
Diagnosis Kasus

Diagnosis : G1P00000 usia kehamilan 26 minggu


5 hari janin tunggal, hidup
Masalah : Kehamilan letak sungsang
Kebutuhan : KIE posisi janin

Etiologi
Faktor dari ibu : Faktor dari janin :
a) plasenta previa a) hidrosefalus atau anasefhalus
b) bentuk rahim yang abnormal b) kehamilan kembar
c) panggul sempit c) hidramnion dan
d) multiparitas
d) prematuritas.
e) adanya tumor pada rahim dan
f) implantasi plasenta di fundus yang
memicu terjadinya letak bokong
Patofisiologi
Proses adaptasi terhadap ruangan di dalam uterus dapat
mempengaruhi letak janin di dalam uterus itu sendiri. Menurut Lusia (2017)
jumlah air ketuban relatif lebih banyak dalam rentang usia kehamilan
sampai kurang lebih 32 minggu, hal ini memungkinkan janin untuk bergerak
dengan leluasa. Sehingga janin dapat menempatkan diri dalam presentasi
kepala, letak sungsang ataupun letak lintang. Pada kehamilan trimester
akhir, janin tumbuh dengan cepat disertai jumlah air ketuban yang relatif
berkurang. Bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada
kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di
fundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di
segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa
pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi,
sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan
dalam presentasi kepala. Presentasi bokong yang menetap dapat
disebabkan oleh abnormalitas dari bayi, volume cairan amnion, lokasi
plasenta, kelainan uterus, tonus otot uterus yang lemah dan
prematuritas.
Pathway

Sumber: Winkjosastro, 2008


Sesuai standar profesi bidan dalam Kepmenkes 320
tahun 2020, dalam kasus penangan sungsang, seorang
bidan dapat melakukan
Penatalaksanaan 1. anamnesa kepada klien untuk menggali informasi
mengenai kehamilan dan bayinya.
Oleh Bidan 2. melakukan informed consent/persetujuan pasien
untuk bidan dapat melakukan pemeriksaan dan
memberi penatalaksanaan.
3. melakukan pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan
leopold yang dapat menunjang diagnosis letak
sungsang
Knee Chest Position

Penatalaksanaan
Oleh Bidan
Konsumsi minuman manis

Berjalan kaki ringan


Pijat lembut

Penatalaksanaan
Oleh Bidan Prenatal yoga

Menghindari stres
Kesimpulan
Faktor – faktor etiologi letak sungsang meliputi prematuritas,
hydraminon, kehamilan ganda, placenta previa, panggul sempit,
hydrosefalus, dan janin besar . pada kehamilan belum cukup bulan,
2. C. Metafora
frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan
Ini bukan contoh alusi, yang merupakan rujukan tidak langsung.
cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala.
DimanaInidengan usiayang
bukan anafora, kehamilan
merupakan26 minggukata
pengulangan 5 hari kemungkinan untuk
atau ungkapan
presentasi dankalimat
pada awal letakatau
nya berubah menjadi presentasi kepala masih
klausa.

cukup besar atau janin masih bisa berputar ke posisi


Contoh ini menonjolkan perbandingan dua objek yang berbeda. Dalam
normal (). KIE
yang diberikan bidandan
contoh ini, "engkau" kepada
"mentari"ibu adalah mengenai
diperbandingkan. Ini adalah cara penanganan
letak sungsang
metafora dan yang
bukan dapat dilakukan,
simile, karena meliputi
ini merupakan ; Knee chest position,
perbandingan
langsung dan tidak menggunakan kata "seperti" atau "bagai".
Berjalan kaki ringan dengan badan tegap, Mengkonsumsi jenis
minuman manis, Pijat, Prenatal yoga, dan Menghindari stres selama
kehamilan.
Saran
Seorang bidan memang tidak memiliki wewenang untuk menolong
persalinan sungsang kecuali, dalam kondisi-kondisi tertentu. Oleh
karena itu sebagai calon tenaga
2. C. Metafora
kesehatan yang bergerak dalam pelayanan kebidanan, alangkah
Ini bukan contoh alusi, yang merupakan rujukan tidak langsung.
baiknya sebagai seorang mahasiswi bidan untuk mempelajari dan
memahami semua
Ini bukan anafora, yanghal yang pengulangan
merupakan berkaitankata dengan kehamilan dan
atau ungkapan
persalinan sungsang.Bagi
pada awal kalimat atau klausa. klien hendaknya melakukan ANC rutin ke

bidan untuk mendeteksi kehamilanya dan keadaan janin. Dan


Contoh ini menonjolkan perbandingan dua objek yang berbeda. Dalam
hendaknya segera
contoh ini, "engkau" dan datang ke tenaga kesehatan
"mentari" diperbandingkan. Ini adalah apabila mengalami
metafora
tanda dan bukan
bahaya padasimile, karena ini merupakan
kehamilan, sehinggaperbandingan
tidak terjadi komplikasi
langsung dan tidak menggunakan kata "seperti" atau "bagai".
tidak diinginkan.
NOTULENSI
Pertanyaan 1:
1. Tadi dijelaskan mengenai penatalaksanaan bidan untuk mengatasi
sungsang yaitu KIE untuk merubah posisi janin, nah sebetulnya sampai
usia berapa sih janin masih bisa diusahakan berubah posisinya dan
kapan harus merujuk? Apakah sampai masa persalinan bidan masih
boleh mengusahakan janin berubah posisi? Qonaah Ilmiladuni
(215070607111020)
Jawaban Pertanyaan 1:
Adinda Raniah Salsabilah (215070607111001)
Selama masa kehamilan, bayi di dalam kandungan akan terus berputar dan mengubah posisinya. Fase
ini biasanya hanya berlansung hingga usia kehamilan 36 minggu. Kapan harus dirujuk apabila selama
melakukan kie yang diberikan oleh bidan meliputi yoga dengan knee chest position, pijat lembut
menghindari stress dll tetap tidak bisa berputar maka perlu untuk melakukan rujukan ke dokter obgyn.

Ayu Galuh Asadinata (215070601111029)


Pad usia kehamilan 36 minggu sudah tidak banyak ruang tersisa dalam kandungan sehingga kecil
kemungkinan bayi berubah posisi. Jadi hanya sampai usia 36 minggu posisi janin dapat diusahakan oleh
KIE dari bidan seperti yang sudah disebutkan oleh adinda tadi. Seperti yang sudah disebutkan juga,
perlu dilakukan rujukan ke dokter obgyn karena posisi bayi sungsang memerlukan penanganan khusus.
Persalinan bayi sungsang cukup berisiko jika dilakukan dengan persalinan normal, sehingga biasanya
persalinan dilakukan dengan operasi Caesar. Salah satu metode untuk mengubah posisi bayi sungsang
yang dapat dilakukan oleh dokter obgyn adalah dengan external cephalic version. Cara ini dilakukan
dengan teknik khusus oleh dokter kandungan dengan melakukan penekanan pada perut ibu hamil untuk
mengarahkan kepala bayi ke bawah.
Pertanyaan 2:
2. Saya pernah melihat di tiktok ibu nya didiagnosis kalau bayinya
sungsang, lalu ibu tersebut sudah berusaha semaksimal mungkin
seperti senam hamil, posisi nungging aktif bergerak dll untuk
mengupayakan agar janin nya tersebut tidak sungsang karena ibu
sangat menginginkan untuk lahir secara normal. Namun ketika sudah
menjelang hpl janin nya masih belum berpindah posisi atau tetap
sungsang. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Abidah Dwi Kharisma
(215070601111019)
Jawaban Pertanyaan 2:
Muhimmatul Khasanah (215070601111025)
Bidan memang dapat membantu ibu dalam merubahposisi janin dari posisi sungsang ke presentasi
kepala (nornal) dengan asumsi penyebab sungsang merupakan faktor fisiologis seperti UK yang masih
memungkinkan posisi janin diubah paling sering pada trimester 2 dimana volume cairan amnion
memang masih banyak sehingga janin masih dapat berubah-ubah posisi . Namun apabila menjelang hpl
posisi sungsang tidak dapat ditangani meskipun ibu telah melakukan upaya maksimal maka hal ini
mengidentifikasikan adanya faktor patologis seperti:
-Polihidramnion hingga menjelang hpl masih berlangsung sehingga letak janin tidak kunjung stabil, bisa
jadi tetap pada posisi sungsang atau dari presentasi kepala berubah menjadi presentasi bokong
(sungsang)
-Faktor ibu: bentuk rahim abnormal, panggul sempit seiring faktor usia, serta multiparitas.

Cahya Bunga Yolanda (215070601111023)


1. Lilitan tali pusat sehingga menyusahkan posisi bayinya untuk memutar diharuskan untuk USG.
2. Aktivitas ibu hamil terlalu berat seperti terlalu lama duduk dan terlalu lama berdiri itu bisa saja
menyebabkan bayinya susah buat memutar karena ruangan untuk bayi berputar itu semakin sempit.
3. Posisi menungging yang tidak tepat atau menungging yang hanya sebentar.
Diusahakan menungging saat bayi masih bergerak aktif dan dilakukan benar benar selama 10-15 menit
sampai merasakan gerakan di dalam perut.
Pertanyaan 3:
3. Apakah bisa janin kembali di posisi normal saat mendekati
persalinan? Lalu pemeriksaan apa yang harus dilakukan untuk
memastikan lagi posisinya sudah tidak sungsang? Nabila Kautsar
Amalia (215070601111015)
Jawaban Pertanyaan 3:
Vaniya Humaidah Putri Arifah (215070601111024)
Bayi dalam posisi melintang masih bisa kembali ke posisi normal dengan mudah menjelang kelahiran. Namun, sangat
kecil kemungkinan bayi sungsang untuk berubah posisi karena sudah tidak banyak ruang yang tersisa dalam
kandungan saat usia kehamilan sudah memasuki 8 bulan. Tetapi memungkinkan untuk mengubah posisi saat
memasuki UK 8 bulan, yaitu dengan cara versi luar. Versi luar adalah tindakan mengubah posisi janin dari luar tubuh
ibunya. Cara ini tak bisa dilakukan bila letak plasenta ada di bawah karena bayi tidak mungkin bisa diputar kembali ke
posisi normal. Metode ini sebaiknya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 34 minggu pada primi, dan 36 minggu
pada multigravida. Cara memastikan apakah bayi sungsang atau tidak agar mendapat hasil yang lebih jelas yaitu
dengan melakukan USG.

Regina Kaylisa Santoso (215070601111033)


Pada kehamilan di atas 38 minggu, jumlah air ketuban relatif sedikit, sehingga posisi dari bayi letak sungsang sudah
sangat sukar untuk diubah lagi. Jika dipaksakan, malahan dapat menimbulkan risiko yang dapat membahayakan
nyawa janin. Salah satu metode yang digunakan untuk merubah posisi bayi adalah versi-luar, namun sebaiknya hal ini
dilakukan pada minggu ke-34 hingga ke-38 kehamilan. Bidan akan merujuk ke dokter untuk melakukan pemeriksaan
USG 4d agar hasilnya lebih akurat untuk mengetahui posisi janinnya. Namun dari dokter sebenarnya bisa melakukan
usaha untuk mengubah posisinya agar normal dengan ECV (external cephalic version) apabila UKnya 36-38 minggu
tapi tdk berlaku bagi bayi kembar, djj tidak normal, ketuban pecah dini, dan plasenta menutupi jalan lahir. USG dapat
digunakan untuk memandu jalannya prosedur ECV ini. Selama prosedur ini berlangsung, detak jantung bayi akan
terus diperhatikan melalui USG.
TERIMA KASIH
ADA YANG INGIN DITANYAKAN ?

Anda mungkin juga menyukai