Anda di halaman 1dari 11

Referat

Unstable Fetal Lie

Pembimbing:
dr. Mutiara Riani, Sp.OG

Dibuat oleh :
Maria Natasha Putri
201906010174

KEPANITRAAN ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN ATMA JAYA JAKARTA
RUMAH SAKIT ATMA JAYA
8 AGUSTUS 2022 - 10 SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat
menyelesaikan referat yang berjudul “Unstable Fetal Lie”. Referat ini dibuat sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik Departemen Ilmu Kandungan dan Kebidanan.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan referat ini tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. Mutiara
Riani, Sp. OG, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberikan masukan serta saran selama proses penyusunan referat ini. Penulis juga berterima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan referat ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Penulis berharap semoga referat ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca,
khususnya mengenai topik yang akan dibahas. Kiranya pengetahuan dan ilmu yang tertulis dapat
diimplementasikan dalam praktik sehari-hari dan membantu meningkatkan kualitas hidup banyak
orang.

Akhir kata, penulis menyadari referat ini tidak sempurna dan memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, penulis meminta maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang berkenan dan sangat
terbuka terhadap kritik dan saran untuk memperbaiki referat ini. Sekian dan terima kasih.

Jakarta, 21 Agustus 2022

Maria Natasha Putri

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2

2.1 Definisi 2

2.1.1 Fetal Lie 2

2.1.2 Unstable Fetal Lie 3

2.2 Epidemiologi 3

2.3 Etiologi dan Faktor Resiko 3

2.4 Diagnosis 4

2.5 Tatalaksana 4

BAB III KESIMPULAN 7

DAFTAR PUSTAKA 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Presentasi janin mengacu pada bagian bayi yang berada di atas panggul ibu. Posisi
janin mengacu pada hubungan antara sumbu longitudinal bayi yang berhubungan dengan
sumbu longitudinal ibu (posisi longitudinal, posisi transverse, posisi oblique).1 Unstable
fetal lie adalah kondisi ketika bayi dalam kandungan berpindah posisi di dalam rahim
selama tahap akhir kehamilan (setelah 37 minggu).2 Kondisi ini bisa mengkhawatirkan
bagi calon ibu, karena kondisi ini bisa membuat yang awalnya kehamilan berisiko rendah
menjadi ke kehamilan berisiko lebih tinggi. Berdasarkan data penelitian observasional
retrospektif di Rumah Sakit St Thomas di London, terdapat 205 kasus letak tidak
stabil/transversal/oblik pada tahun 2009–2012, dengan presentase 0,78% yang
mempersulit persalinan.3 Sebagian besar dari pasien tersebut merupakan wanita parous
(77%), hampir setengahnya pernah memiliki riwayat operasi caesar sebelumnya,
kemungkinan akibat penurunan tonus otot perut.2,3 Faktor risiko lainnya termasuk
polihidramnion, fibroid, kelainan janin dan rahim, perut pendulous dan janin
makrosomia.2,3
Diagnosis unstable fetal lie dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan
klinis dan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Ketika bayi dengan letak transversal atau
oblik didiagnosis pada atau sebelum 36 minggu, dan tidak ada kondisi plasenta previa,
anomali janin, anomali uterus, kehamilan ganda, dan feta compromise, external cephalic
version (ECV) dapat dilakukan dalam beberapa kasus. Jika ECV gagal atau ada unstable
lie yang persisten, bisa terjadi risiko prolaps tali pusat atau persalinan macet dan sectio
caesar elektif direkomendasikan pada minggu ke 39 atau lebih.4 Jika ibu hamil tersebut
melahirkan dengan posisi abnormal, hal itu dapat meningkatkan morbiditas ibu dan janin.
5
Maka dari itu penting bagi para tenaga medis untuk mendiagnosis unstable fetal lie agar
manajemen kelahiran dapat dilaksanakan dengan tepat dan meminimalisir komplikasi yang
terjadi.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

2.1.1 Fetal Lie

Fetal lie adalah letak janin yang mengacu pada hubungan antara sumbu
sefalokaudal atau sumbu panjang (kolumna spinalis) janin dengan sumbu panjang
sentral uterus atau tulang belakang ibu. Letaknya bisa longitudinal (memanjang),
transverse (melintang) atau oblique (miring).6 Pada lebih dari 99% persalinan
aterm, biasanya paling banyak ditemukan yaitu letak janin longitudinal
(memanjang).7

● Letak longitudinal : letak janin dapat disebut sebagai letak longitudinal


(memanjang) ketika sumbu panjang ibu dan janin sejajar satu sama lain.
● Letak transverse : letak janin dapat disebut transverse (melintang) bila
sumbu panjang ibu dan janin saling tegak lurus.
● Letak oblique : letak janin dapat digambarkan miring bila sumbu panjang
ibu dan janin saling bersilangan secara miring atau pada sudut 45°. Letak
oblique ini biasanya bersifat tidak stabil dan bisa menjadi longitudinal atau
transversal selama proses persalinan.

Referensi : Saxena Richa. A Practical Guide to Obstetrics and Gynecology 2nd Edition. Jaypee
Brothers Medical Pub, 2015.

2
2.1.2 Unstable Fetal Lie

Unstable fetal lie adalah kondisi yang mengacu pada perubahan letak dan
presentasi janin yang sering terjadi pada akhir kehamilan (biasanya mengacu pada
usia kehamilan > 37 minggu).2

2.2 Epidemiologi

Insidensi kehamilan dengan presentasi bahu, tungkai atau tali pusat kira-kira
terdapat 1 dari 300 kehamilan. Tidak ada bahaya yang besar bagi janin ataupun ibu dengan
letak bayi yang abnormal pada periode antenatal. Resolusi spontan dari letak abnormal
terjadi pada 85% kasus. Namun, jika ibu hamil tersebut melahirkan dengan letak bayi yang
tidak normal, hal itu meningkatkan morbiditas ibu dan janin.4

2.3 Etiologi dan Faktor Resiko2,4,7

● Paritas tinggi : relaksasi otot perut dan rahim cenderung terjadi, letak janin melintang
mungkin ditemui.
● Pendulous abdomen
● Plasenta previa
● Polihidroamnion
● Pelvic inlet contracture dan atau makrosomia pada janin
● Abnormalitas uterus : leiomioma / fibroid pada uterus, operasi rahim sebelumnya, atau
anomali perkembangan (Mullerian fusion defect), merupakan predisposisi kelainan pada
letak janin.
● Anomali fetus (e.g. tumours of the neck or sacrum, hidrosefalus, distensi abdomen)
● Kandung kemih ibu yang terdistensi
● Segmen bawah yang tidak terbentuk dengan baik
● Prematur : karena salah pengingatan tanggal HPHT dari ibu
● Bayi kembar yang tidak terdiagnosis

Selain beberapa faktor resiko diatas, terdapat beberapa penelitian yang juga
menunjukan faktor etiologi yang belum jelas yang menyebabkan malpresentasi ini. Beberapa
penelitian menunjukan sekitar 30-70% kasus tidak memiliki etiologi yang jelas.8

3
2.4 Diagnosis

Diagnosis unstable fetal lie berdasarkan dari anamnesis (untuk mengkonfirmasi


HPHT) dan pemeriksaan klinis. Diagnosis biasanya juga ditegakkan apabila ditemukan
kelainan letak janin yang bervariasi pada pemeriksaan klinis berulang pada usia bulan-
bulan terakhir kehamilan. Abdomen ibu sering tampak sangat lebar, dan fundus lebih
rendah dari yang diharapkan untuk kehamilan. Segmen bawah uterus tampak kosong, dan
kepala dapat teraba di daerah lumbal, fossa iliaka, atau hipokondrium. Pemeriksaan
panggul (kontraindikasi jika dicurigai adanya plasenta previa) menunjukkan panggul
kosong, prolaps tali pusat atau bahu yang dapat dirasakan melalui serviks. Pemeriksaan
ultrasonografi harus dilakukan untuk memastikan letak janin dan lokalisasi plasenta dan
mencoba mengidentifikasi penyebab yang jelas.4

2.5 Tatalaksana

Apabila letak transversal atau letak oblique didiagnosis pada atau sebelum 36
minggu, dan tidak ada kondisi plasenta previa, anomali janin, anomali uterus, kehamilan
ganda, External Cephalic Version (ECV) dapat coba dilakukan dalam beberapa kasus. Jika
ECV tersebut berhasil dan janin tetap stabil dengan presentasi kepala, perawatan antenatal
lainnya bisa normal.4 External Cephalic Version (ECV) sendiri merupakan rotasi manual
janin dari presentasi non-cephalic ke cephalic dengan manipulasi melalui perut ibu.
Prosedur ini biasanya sebenaranya dilakukan sebagai prosedur elektif pada wanita yang
tidak dalam proses persalinan atau mendekati aterm untuk meningkatkan peluang mereka
memiliki kelahiran kepala per vaginam. ECV mengurangi risiko presentasi non-cephalic
saat lahir sekitar 60%) dan mengurangi risiko kelahiran sesar sekitar 40%.7 Tingkat
keberhasilan mencapai 40% pada wanita nulipara dan 64% pada wanita parous. Setelah
ECV berhasil, 97% janin tetap dengan presentasi kepala saat lahir, dan 86% di antaranya
dilahirkan secara pervaginam.7
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan ECV menjadi lebih rendah
termasuk nulipara, plasenta anterior, plasenta lateral, penurunan volume cairan ketuban,
berat badan lahir rendah, obesitas, tulang belakang janin yang terletak di posterior,
presentasi bokong yang jelas, ketuban pecah.7

4
Referensi : Okemo D, Gulavi D, Mwaniki D, Wanyonyi D. Abnormal Lie-Presentation. The
Global Library of Women's Medicine. 2021;.

Jika ECV gagal atau ada unstable fetal lie yang persisten, bisa terjadi risiko prolaps
tali pusat atau persalinan macet jika ibu hamil memasuki fase persalinan atau mengalami
Spontaneous Rupture of Amniotic Membrane (SROM) dengan letak janin yang abnormal.
Dalam kasus ini, pilihan yang terbaik adalah dilakukan tindakan sectio cesarea.4
Jika letak janin stabil, presentasi kepala (baik secara spontan atau setelah tindakan
ECV), pada usia kehamilan 38 minggu atau lebih, induksi persalinan dapat dilakukan.
Setelah kontraksi adekuat dan serviks sudah matang, pemeriksaan panggul dapat
dilakukan diikuti dengan amniotomi.4
Pada kasus lain selain dari posisi transversal, sectio cesarea elektif
direkomendasikan pada usia kehamilan 39 minggu atau lebih. Sectio cesarea pada janin
dengan posisi tranversal merupakan kasus yang cukup sulit, tokolisis akut atau insisi uterus
vertikal dapat diperlukan untuk pelahiran bayi yang lebih aman.4

5
Referensi : Mukhopadhyay S, Morris E, Arulkumaran S. Algorithms for Obstetric and
Gynaecology. Oxford: Oxford University Press. 201

6
BAB III

KESIMPULAN

Unstable fetal lie merupakan kondisi yang mengacu pada perubahan letak dan presentasi
janin yang sering terjadi pada akhir kehamilan (biasanya mengacu pada usia kehamilan > 37
minggu). Selain beberapa faktor resiko ibu maupun faktor resiko janin yang berperan, terdapat
beberapa penelitian yang juga menunjukan tidak ada faktor etiologi jelas yang menyebabkan
kondisi malpresentasi tersebut. Kondisi unstable fetal lie ini perlu diperhatikan jika posisi janin
tidak menjadi normal khususnya pada usia kehamilan trimester akhir, karena jika tidak
diidentifikasi lebih awal dapat meningkatkan morbiditas dari ibu dan janin. External Cephalic
Version (ECV) sendiri dapat dilakukan karena ECV merupakan prosedur elektif pada wanita yang
tidak dalam proses persalinan atau mendekati aterm untuk meningkatkan peluang mereka memiliki
kelahiran kepala per vaginam. Namun, jika ECV gagal atau ada kondisi unstable fetal lie yang
persisten, bisa terjadi risiko prolaps tali pusat atau persalinan macet jika ibu hamil memasuki fase
persalinan atau mengalami Spontaneous Rupture of Amniotic Membrane (SROM) dengan letak
janin yang abnormal maka pilihan tatalaksana yang terbaik adalah dilakukan tindakan sectio
cesarea.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Care, Australian Government Department of Health and Aged. “Fetal Presentation.” Text.
Australian Government Department of Health and Aged Care. Australian Government
Department of Health and Aged Care, June 21, 2018.
https://www.health.gov.au/resources/pregnancy-care-guidelines/part-j-clinical-
assessments-in-late-pregnancy/fetal-presentation.
2. Unstable lie of the fetus [Internet]. South Australian Perinatal Practice Guideline. 2018
[cited 23 August 2022]. Available from:
https://www.sahealth.sa.gov.au/wps/wcm/connect/249e33804eee75fdbef8bf6a7ac0d6e4/
Unstable+lie+of+the+fetus_PPG_v4_1.pdf?MOD=AJPERES&amp%3BCACHEID=RO
OTWORKSPACE-249e33804eee75fdbef8bf6a7ac0d6e4-nGF9OkK
3. Cuffolo R, Shennan A, Harding K, Sankaran S. Management of unstable and non-
longitudinal lie at term in contemporary obstetric practice. European Journal of Obstetrics
& Gynecology and Reproductive Biology. 2018;221:200-201.
4. Mukhopadhyay S, Morris E, Arulkumaran S. Algorithms for Obstetric and Gynaecology.
Oxford: Oxford University Press. 2015.
5. EI-Mowafi D. Shoulder Presentation and unstable lie [Internet]. Gfmer.ch. 2022 [cited 23
August 2022]. Available from:
https://www.gfmer.ch/Obstetrics_simplified/shoulder_presentation_and_unstab.htm
6. Saxena Richa. A Practical Guide to Obstetrics and Gynecology 2nd Edition. Jaypee
Brothers Medical Pub, 2015.
7. Okemo D, Gulavi D, Mwaniki D, Wanyonyi D. Abnormal Lie-Presentation. The Global
Library of Women's Medicine. 2021;.
8. R.S. Mahale. Management of Oblique Lie in Labour a Plea for Liberalisation of Indications
for Caesarean Section. Department of Obstetrics and Gynaecology, Kasturba Medical
College, Lady Goschen Hospital, Mangalore. 1961

Anda mungkin juga menyukai