Asuhan Kebidanan Pada By. Ny. “F” Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa
Pembimbing Akademik:
Oleh:
Ayu Aniva Sari
18007050111075
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
Kualitas suatu negara dapat diukur dari tingkat kesehatan penduduknya. Hal ini
mencakup angka kematian kasar, angka kematian bayi dan angka harapan hidup.
kualitas yang diinginkan tersebut, terutama seorang bidan. Dalam beberapa kasus
yang ada di Indonesia, terutama dalam mengurangi angka kematian bayi, tindakan
diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada tahun pertama kehidupannya dan dua
pertama adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis, dan
Masalah pada bayi baru lahir pada masa perinatal dapat menyebabkan
kematian, kesakitan dan kecacatan. Masalah pada bayi baru lahir yang dapat
menyebabkan kematian neonatus (0-28 hari) dapat disebabkan oleh beberapa faktor
seperti gangguan pernafasan, bayi lahir premature dan sepsis (Kemenkes 2009).
kematian neonatus dengan memberikan angka 19% pada kematian bayi di dunia
(WHO). Hal ini merupakan akibat dari ketidakmampuan bayi dalam beradaptasi
dengan baik pada lingkungan di luar uterus, kesehatan Ibu yang jelek, serta
Baru Lahir
Lahir
Lahir
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini memuat berbagai teori mengenai bayi baru lahir yang ditinjau
Pada bab ini, dituliskan alur pola berpikir bidan dalam penanganan
BAB 6 PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang menjawab dari tujuan
penulisan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500-4000 gram, (Depkes RI,
2005).
Lebih bulan (post-term): lebih dari atau sama dengan usia gestasi 42
minggu
35-37 minggu.
Bayi sangat premature: bayi yang dilahirkan diusia kehamilan antara 29-
34 minggu.
Adaptasi di luar uterus dibagi menjadi 2 yaitu adaptasi di luar uterus yang
terjadi secara cepat dan adaptasi di luar uterus yang terjadi secara kontinu (Tando,
2016):
a) Sistem pernafasan:
Sebelum lahir, paru terisi oleh cairan dan oksigen yang dipasok dari
sebagian besar darah dari sisi kanan jantung melewati paru dan
berkurang.
Selama menuruni jalan lahir, dada bayi tertekan dan sejumlah cairan
lahir. Tekanan intratoraks yang tinggi diperlukan untuk mencapai hal ini.
Sebagian besar cairan paru terserap ke dalam aliran darah atau limfatik
pulmonal turun.
sistermik (Lissauer,2006).
b) Sistem suhu
Bayi memasuki suasana yang jauh lebih dingin pada saat kelahiran,
dengan suhu dalam kandungan yaitu 37,7 derajat celcius. Ini menyebabkan
pendinginan cepat pada bayi saat cairan amnion menguap dari kulit. Setiap
Perbandingan antara area permukaan dan masa tubuh bayi yang luas
menyebabkan kehilangan panas, khususnya dari kepala, yang menyusun
c) Sistem Pencernaan
maka susu formula sebaiknya tidak diberikan kepada bayi baru lahir.
a. Sistem imun:
yang mengandung zat antibody) diantaranya adalah IgG. Pada neonates hanya
setelah bayi dilahirkan, immunoglobulin gamma G pada janin berasal dari ibunya
melalui plasenta. Sistem imunitas yang matang pada bayi akan memberikan
b) Sistem neurologis
pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah terkejut, dan tremor
pada ekstremitas. Perkembangan neonatus terjadi cepat. Saat bayi tumbu, perilaku
yang lebih kompleks (misalnya: kontrol kepala, tersenyum, dan meraih dengan
tujuan) akan berkembang. Refleks bayi baru lahir merupakan indikator penting
Rooting dan Bayi baru lahir menolehkan kepala Respon yang lemah atau
berhubungan dengan
sianosis sekunder karena
prematuritas, defisit
laringoskopi
Tonik Leher Ekstremitas pada satu sisi dimana Respon presisten setelah
terhadap bunyi
menandakan ketulian.
Ekstensi silang Kaki bayi yang berlawanan akan Respon yang lemah atau
Galbellar „blink‟ Bayi akan berkedip bila dilakukan 4 Terus berkedip dan gagal
kemungkinan gangguan
neurologis
Palmar grasp Jari bayi akan melekuk disekeliling Respon ini berkurang
fraktur humerus.
Plantar grasp Jari bayi akan melekuk di sekeliling Respon yang berkurang
yang berat.
Tanda Babinski Jari-jari bayi akan hiperekstensi dan Tidak ada respon yang
arteriosus.
Ductus venosus menutup pada beberapa menit pertama setelah lahir dan
penutupan anatomis yang lengkap terjadi pada hari ke-20 setelah lahir.
Pada neonates darah tidak tersirkulasi dengan mudah, pada kaki dan tangan
sering berwarna kebirubiruan dan terasa dingin dan biasanya TD 80/46 mmHg.
Ductus arteriosus merupakan peran vaskuler yang penting bagi sirkulasi fetus
dan melakukan peran darah dari arteri pulmonalis ke aorta desenden (melalui
paru), selama kehidupan fetal, tekanan pulmonalis sangat tinggi dan lebih dari
Pada neonates, fungsi ginjal belum sempurna, hal ini disebabkan Karena:
proksimal.
Aliran darah ginjal (renal blood flow) pada neonates relative kurang bila
Hingga bayi berumur 3 hari ginjalnya belum dipengaruhi oleh pemberian air
minum, sesudah 5 hari barulah ginjalnya mulai memproses air yang didapatkan
setelah lahir.
(Naomy.2016)
2. Pernafasan ± 40-60x/menit
6. Genetalia
pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu)
1. Pemberian vitamin K
3. Sirkumsisi
4. Pertemuan keluarga
5. Pemberian asi
kulit, denyut jantung, suhu aksila, postur dan gerakan, tali pusat, dan berat
badan.
lengan, ekstremitas bawah, tungkai dan kaki, anus, punggung, kulit, reflex,
Dr. Josseph Butterfield seorang ahli anak membuat akronim APGAR yaitu
Appearance (warna kulit), Pulse (denyut nadi), Grimace (Respon reflek), Activity
(tonus otot), dan Respiratory (Pernapasan). Data yang berharga dari menit periode
neonates ini adalah nilai APGAR menit pertama dan kelima. Bidan harus mencatat
jenis dan durasi setiap upaya resusitasi yang dilakukan pada saat kelahiran, setiap
informasi yang mengindikasikan asfiksia pada bayi baru lahir adalah hal penting,
A– Badan merah,
Seluruh tubuh
Appearance Pucat ekstremitas
kemerahan
(warna kulit) biru
Sedikit
G – Grimace
Tidak ada gerakan mimic Batuk bersin
(reflex)
(grimace)
A – Activity Ekstremitas
fleksi
R–
bernafas)
BAB 3
Nomor rekam medik: merupakan nomor yang memuat data kunjungan klien
membedakan dan membuktikan data diri klien satu dengan lainnya (Varney,
2007).
(Gondodiputro, 2007).
a. Data Subyektif
Nama: nama klien dan suami diketahui agar dapat mengenal dan
diberikan kepada klien. Selain itu, suku bangsa dapat mengetahui faktor
(Bobak, 2005).
2. Alasan Datang
3. Keluhan Utama
Pada bayi baru lahir normal umumnya tidak ada keluhan, bayi segera
menangis kuat setelah lahir, bergerak aktif, kulit kemerahan, tidak ada cacat
bawaan, umur kehamilan 37-40 minggu, dan berat badan 2500-4000 gram
(Kosim, 2012).
HPHT: untuk memastikan umur kehamilan ibu terhadap berat bayi baru
berat badan lahir bayi, panjang badan, lingkar kepala, gerakan, tangisam,
jenis kelamin, panjang badan, kondisi bayi saat ini (Wiknjosastro, 2010).
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
(Hidayat, 2008).
2. Pemeriksaan Fisik
terdapat verniks di permukaan kulit. Milia juga ada tidak terlalu banyak di
daerah hidung dan dahi. Rambut lanugo sedikit untuk bayi postmatur
sedangkan bayi dismatur rambut lanugo lebih banyak dan vernik kaseosa
lebih banyak
LK: 33-35cm
otot, tremor.
Gentalia: catat adanya tanda-tanda hematoma karena letak sungsang,
3. Eliminasi
sebagai efek dari perlukaan saat lahir atau apakah ada gangguan system
renal
BAB: untuk mengetahui frekuensi dan warna dan konsistensi, apakah ada
perdarahan sebagai efek dari gangguan sistem GIT atau apakah konsistensi
feses terlalu cair yang dapat dipengaruhi oleh dehidrasi dan warna keputihan
yang dapat dipengaruhi oleh gangguan pada sistem biliaris (Hidayat, 2008)
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data
Diagnosa:
Bayi baru lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan usia ... jam/hari
DS: data yang diambil dari klien yang mendukung penegakkan diagnosis
DO: data objektif yang mendukung dan mengarah ke penegakkan diagnosis pasti
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi pasien. Disini bidan dituntut untuk dapat
3.5 Intervensi
Langkah ini ditentukan dari hasil kajian pada langkah sebelumnya. Jika
diantisipasi yang sifatnya segera atau rutin. Rencana asuhan dibuat berdasarkan
pertimbangan yang tepat, baik dari pengetahuan, teori yang up to date, dan
kesepakatan antara bidan dan pasien ke dalam informed consent (Varney, 2007).
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan bayi dalam kondisi sehat dan dapat
Kriteria :
dengan klien atau anggota tim kesehatan. Bila tindakan dilakukan oleh dokter atau
tim kesehatan lain, bidan tetap memegang tanggung jawab untuk mengarahkan
3.7 Evaluasi
keberhasilan tindakan yang dilakukan apakah sesuai kriteria hasil yang ditetapkan
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. “F”
NEONATUS CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN USIA 1 HARI DI RST
Dr.SOEPRAOEN MALANG
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Melakukan pencegahan kehilangan panas
3. Memberikan KIE terkait pemberian ASI
VII. EVALUASI
Tanggal: 24 Agustus 2018 Jam: 21.00
Assesment:
Penatalaksanaan:
Pada bab ini penulis akan membandingkan teori yang ada dengan data yang
didapatkan dari kasus yang ditemui dilahan. Dalam membandingkan teori dan data
identifikasi data dasar, interpretasi data dasar, diagnose dan masalah potensial,
pemecahan masalah asuhan kebidana yang tepat dan efisien khususnya pada
“Asuhan Kebidanan Pada By Ny. F Usia 1 hari di Ruang Edelweis RST Dr.
Soepraoen Malang”
Pada kasus yang ditemui di lahan, pengkajian data dilakukan dengan teknik
wawancara kepada pasien. pengkajian data dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu
pasien). Data diperoleh secara terfokus pada masalah pasien sehingga intervensi
juga lebih terfokus sesuai keadaan pasien. Pengkajian data obyektif di dapatkan
kasus tersebut yaitu Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan Usia 1 hari. Data
abnormalitas.
Tanda – Tanda Vital pada suhu normalnya 36,5 – 37,50 C. pengukuran ini
Pernafasan normalnya 40-60 kali per menit. Pengukuran ini untuk mendeteksi
gangguan pernafasan. Nadi normalnya 120-160 kali per menit. Pengukuran ini untuk
kasus tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh, tidak ada kebutuhan segera jika dilihat dari
5.5 Intervensi
yang timbul berdasarkan kondisi pasien serta hubungannya dengan masalah yang
dialami pasien dan juga meliputi antisipasi dengan bimbingan terhadap klien serta
konseling. Rencana tindakan harus disetujui orang tua pasien dan semua tindakan
Rencana asuhan yang dibuat pada kasus antara lain jelaskan hasil pemeriksaan dan
5.6 Implementasi
penatalaksanaan terhadap bayi baru lahir. Menurut Varney (2007), pada langkah ini
rencana asuhan menyeluruh seperti apa yang diuraikan pada langkah kelima,
dilaksanakan secara efisien dan aman. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Sehingga dalam langkah
5.7 Evaluasi
memutuskan apakah tinjauan telah tercapai atau tidak dengan tindakan yang sudah
diimplementasikan.
dari evaluasi tinjauan pustaka. Oleh karena itu apabila dibandingkan antara tinjauan
pustaka dan studi kasus By Ny. F secara garis besar tidak ditemukan kesenjangan.
BAB 6
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Pengkajian
Pengkajian data subjektif dan objektif sudah sesuai dengan teori yang ada
tidak ada diagnose masalah potensial yang mungkin muncul. Hal ini sesuai
dengan teori
Tindakan segera telah diberikan sehingga tidak terjadi diagnosa dan masalah
potensial.
6.1.5 Intervensi
Intervensi yang dibuat pada konsep asuhan telah sesuai dengan teori dan
studi kasus.
6.1.6 Implementasi
6.1.7 Evaluasi
6.2 Saran
kesehatan reproduksi