Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI CEDERA PADA ATLET PENCAK SILAT DEWASA

KABUPATEN MAGELANG

ARTIKEL E-JOURNAL

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta


untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana
Olahraga

Oleh:
Umar Nawawi
10603141029

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
E-Journal Prodi Ikor. Edisi …

PENDAHULUAN angket.Skor yang diperoleh dari angket


Pencak silat pada masa sekarang kemudian dianalisis dengan analisis
merupakan salah satu olahraga beladiri deskriptif yang dituangkan dalam bentuk
yang digemari di dunia.Penyebaran pencak presentase.
silat sudah masuk ke semua benua, mulai
dari Asia, Australia, Eropa, Afrika, dan Waktu dan Tempat Penelitian
Amerika.Kemajuan pencak silat terbukti Penelitian ini dilaksanakan di
saat penyelenggaraan Kejuaraan Pencak wilayah Kabupaten Magelang. Waktu
Silat Dunia ke-17 di Bali pada Desember penelitian dilaksanakan pada bulan
2016 diikuti oleh ratusan atlet dari 40 Desember 2017 sampai Januari 2018.
negara (Saut, 2016).
Seorang atlet pencak silat rentan Subjek Penelitian
terjadi cedera saat mengikuti pertandingan Dalam penelitian ini populasinya
ataupun saat berlatih.Cedera yang timbul adalah seluruh atlet pencak silat kategori
bisa terjadi pada tubuh bagian atas maupun umur dewasa Kabupaten Magelang.
tubuh bagian bawah.Hal tersebut Kategori dewasa yang dimaksud adalah
dikarenakan seringnya terjadi benturan atlet yang berumur 17-35 tahun dan masih
dengan lawan dan juga kematangan teknik aktif latihan.Teknik pengambilan sampel
yang masih kurang, ditambah lagi kondisi dalam penelitian ini menggunakan
fisik yang masih belum siap. Menurut incidental sampling.
Wibowo (1995: 11) yang dimaksud dengan
cedera olahraga (Sport Injures) adalah Prosedur
segala macam cedera yang timbul, baik Penelitian ini menggunakan
pada waktu latihan maupun pada waktu instrumen berupa angket. Peneliti
olahraga (pertandingan) ataupun sesudah mendatangi responden yaitu atlet pencak
pertandingan. silat dewasa Kabupate Magelang yang
Cedera bisa berakibat buruk masih aktif. Kemudian peneliti
terhadap atlet.Cedera tidak hanya memberikan penjelasan singkat mengenai
berpengaruh terhadap fisik atlet, tetapi juga tujuan penelitian kepada responden.
berpengaruh pada psikis atlet sehingga Setelah itu, peneliti menjelaskan tata cara
perlu direhabilitasi dengan benar (Santi & pengisisan angket.
Pietrantoni, 2013: 1030).Penanganan yang Pada saat pengisian angket, peneliti
salah dapat mengakibatkan terjadinya mendampingi responden guna memberikan
kondisi yang lebih buruk terhadap atlet. bantuan seandainya responden mengalami
Saat ini belum diidentikasi cedera kesulitan sekaligus memberikan koreksi
yang terjadi pada atlet pencak silat dewasa jika terdapat kesalahan dalam pengisian
Kabupen Magelang. Identifikasi cedera angket. Setelah semua selesai, angket yang
pada atlet perlu dilakukan, guna telah diisi diminta kembali untuk segera
menambah pengetahuan, sehingga bisa dilakukan pengolahan data.
dijadikan referensi bagi atlet maupun
pelatih agar lebih mengutamakan Data, Instrumen, dan Teknik
keselamatan atlet saat berlatih maupun Pengumpulan Data
bertanding. Instrumen dalam penelitian ini
berupa angket terbuka yang berbentuk
METODE PENELITIAN tabel. Pengujian validitas dan reliabilitas
Jenis Penelitian pada instrumen ini menggunakan content
Penelitian ini merupakan penelitian validity dengan expert judgement.
deskriptif. Metode yang digunakan dalam Dengan angket tersebut, peneliti
penelitian ini adalah metode survei dengan mengumpulkan data identitas subjek yang
teknik pengumpulan data menggunakan diteliti yang terdiri dari nama, jenis
Identifikasi Cedera pada …. (Umar Nawawi)

kelamin, umur, pekerjaan, berat badan,


tinggi badan, lama menekuni pencak silat, HASIL PENELITIAN DAN
frekuensi latihan perminggu, durasi setiap PEMBAHASAN
latihan, dan kategori yang ditekuni.
Selanjutnya, subjek mengisi riwayat cedera Dari hasil penelitian, didapat data
yang pernah dialami pada angket yang responden sejumlah 20 orang atlet, yang
sudah disediakan, meliputi jenis cedera, terdiri dari 13 laki-laki dan 7 perempuan.
lokasi cedera, onset cedera, penyebab Identitas subjek penelitian akan
cedera, dan penanganan cedera. ditampilkan pada tabel 1.
Jenis cedera pada pencak silat
meliputi cedera lecet, memar, mimisan, Tabel 1. Identitas Subjek
dislokasi, strain, sprain, fraktur, dan gegar Kategori Jumlah %
otak. Lokasi cedera terdiri atas kepala dan Jenis Kelamin
muka, leher, bahu, lengan, siku, Laki-laki 13 65
pergelangan tangan, jari tangan, punggung, Perempuan 7 35
pinggang, panggul, tungkai atas, lutut, Umur
tungkai bawah, engkel, dan jari kaki. 17-21 tahun 13 65
Berdasarkan (onset) waktu terjadinya 22-26 tahun 6 30
cedera, terdiri dari sifat akut, subakut, dan >26 tahun 1 5
kronis. Berdasarkan penyebab cedera, Lama Menekuni
disebabkan oleh kurang pemanasan, salah 1-5 tahun 7 35
teknik, benturan, latihan berlebihan, dan 6-10 tahun 10 50
sarana prasarana yang tidak mendukung. >10 tahun 3 15
Bentuk tindakan terhadap cedera berupa
tindakan RICE, masase, dan operasi.
Penjelasan mengenai hasil
Setelah angket selesai diisi oleh
penelitian tentang cedera yang meliputi
subjek/ responden, selanjutnya dilakukan
jenis cedera, lokasi cedera, onset cedera,
pengolahan data menggunakan teknik
penyebab cedera, dan penanganan cedera
analisis deskriptif kuantitatif. Data yang
akan ditampilkan pada tabel 2.
sudah masuk kemudian direkap jumlahnya
ke dalam sebuah tabel yang selanjutnya
Tabel 2. Jenis, Lokasi, Onset, Penyebab,
dihitung persentasenya pada setiap
dan Penanganan Cedera
kategorinya.
Kategori Jumlah %
Teknik Analisis Data Jenis Cedera
Teknik analisis data dalam Lecet 12 26.1
penelitian ini menggunakan teknik Memar 17 37
analisis data deskriptif kuantitatif. Dislokasi 2 4.3
Selanjutnya untuk menghitung Sprain 15 32.6
persentase yang termasuk dalam
kategori disetiap aspek digunakan Lokasi Cedera
rumus dari Anas Sudijono (2006: 3), Kepala dan muka 6 6.5
yaitu: Leher 4 4.3
P = F/N x 100% Keterangan: Bahu 2 2.2
Keterangan: Lengan 7 7.6
P = angka persentase Pergelangan
16 17.4
F = frekuensi yang sedang dicari tangan
persentasinya Jari tangan 18 19.6
N = Number of Case (jumlah Tungkai atas 3 3.3
frekuensi banyaknya individu) Lutut 1 1.1
Identifikasi Cedera pada …. (Umar Nawawi)

Tungkai bawah 12 13.0 2,2%, lengan 7,6%, pergelangan tangan


Engkel 12 13.0 17,4%, jari tangan 19,6%, tungkai atas
Jari kaki 11 12.0 3,3%, lutut 1,1%, tungkai bawah 13%,
engkel 13%, dan jari kaki 12%. Seorang
Onset Cedera pesilat pada saat bertanding menggunakan
Akut 52 55.9 tangan selain untuk memukul adalah untuk
Subakut 34 36.6 menangkis tendangan lawan agar serangan
Kronis 7 7.5 lawan tidak mengenai sasaran. Oleh karena
itu bagian tangan terutama pada jari tangan
Penyebab Cedera paling sering mengalami cedera yaitu
Kurang pemanasan 5 5.2 sebesar 19,6%. Oleh karena itu, latihan
Salah teknik 17 17.7 penguatan pada bagian tangan sangat
Benturan 68 70.8 diperlukan, seperti push up dan pull up.
Latihan berlebihan 4 4.2 Latihan push up bisa divariasi misal
Lainnya 2 2.1 dengan tangan mengepal, dengan jari
tangan, dengan punggung tangan, dan
Tindakan lainnya, sesuai dengan kebutuhan. Latihan
RICE 53 50.0 penguatan jari tangan bisa juga dilakukan
Masase 43 40.6 dengan bantuan alat yaitu dengan hand
Lainnya 10 9.4 grip.
Penyebab cedera yang dialami
Berdasarkan hasil analisis oleh Pesilat dewasa Kabupaten Magelang
menunjukkan bahwa jenis cedera yang adalah kurang pemanasan 5,2%, salah
dialami oleh Pesilat dewasa Kabupaten teknik 17,7%, benturan 70,8%, latihan
Magelang dengan jumlah responden 20 yang berlebihan 4,2%, lainnya 2,1%.
orang adalah cedera lecet sebesar 26,1%, Peraturan pertandingan pencak silat yang
cedera memar sebesar 37%, dislokasi sendi memperbolehkan serangan ke seluruh
sebesar 4,3%, dan cedera sprain sebesar bagian tubuh kecuali kepala dan kemaluan
32,6%. Cedera yang paling banyak terjadi tanpa dibatasi tenaga menyebabkan sering
adalah memar dengan prosentase 37%. terjadinya benturan yang dapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan menyebabkan cedera. Ini dibuktikan 70,8%
penelitian yang dilakukan oleh Eva penyebab cedera terjadi karena benturan
Wulaning Prasetya Yudi pada tahun 2014 saat bertanding. Untuk mengurangi cedera
yang mengidentifikasi cedera pada Atlet akibat benturan yaitu dengan pengunaan
POPDA Kabupaten Nganjuk yang alat pengaman seperti decker (pelindung
menunjukkan bahwa cedera memar paling tulang), dengan tapping untuk memperkuat
banyak dialami dan mempunyai persentase otot dan persendian, dan juga pelindung
yang paling tinggi, yaitu sebesar 37,24%. gigi.
Hal ini disebabkan dalam pertandingan Tindakan yang dilakukan terhadap
pencak silat tidak dibatasi seberapa besar cedera adalah RICE (rest, ice,
tenaga yang boleh dikeluarkan oleh pesilat compression, elevation) sebesar 50%,
dalam melakukan serangan sehingga sering masase sebesar 40,6%, dan lainnya 9,4%.
terjadi benturan yang dapat menyebabkan Melihat hal tersebut, kiranya ketersediaan
memar, meskipun sudah memakai es pada saat pertandingan sangat mutlak
peralatan keselamatan seperti body diperlukan guna mengurangi dampak
protector dan pelindung tulang. cedera akibat benturan.
Lokasi cedera yang pernah Dilihat dari uraian tersebut, kiranya
dialami oleh Pesilat dewasa Kabupaten perlu dibuat program latihan yang baik
Magelang yaitu pada bagian kepala dan yang juga mengulas perbaikan teknik-
muka sebesar 6,5%, leher 4,3%, bahu teknik yang benar sehingga dapat
Identifikasi Cedera pada …. (Umar Nawawi)

mengurangi terjadinya cedera. Selain itu,


persiapan atlet sebelum bertanding juga
harus disiapkan, seperti peralatan
keselamatan (decker), pengadaan es, dan
perlengkapan P3K.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Jenis cedera yang banyak dialami
atlet pencak silat dewasa Kabupaten
Magelang yaitu memar sebesar 37%,
lokasi cedera paling sering yaitu pada jari
tangan sebesar 19,6%, onset cedera paling
banyak yaitu bersifat akut sebesar 55,9%,
penyebab cedera paling banyak adalah
benturan yaitu sebesar 70,8%, dan
penanganan cedera yang paling banyak
dilakukan adalah dengan RICE sebesar
50%.
Dari hasil tersebut, dapat kita lihat
bahwa olahraga beladiri Pencak Silat
mepunyai resiko terjadi cedera yang cukup
tinggi. Kesipan fisik atlet sebelum
bertanding menjadi sangat penting,
kemapuan teknik dalam menyerang dan
bertahan juga harus baik. Disamping hal
tersebut, alat keselamatan dalam
pertandingan juga menjadi perhatian.

Saran
Dari uraian yang sudah dijelaskan
sebelumnya, kiranya ada beberapa saran
yang dapat penulis sampaikan, antara lain:
(1) agar panitia penyelenggara
mengharuskan atlet memakai pelindung
tulang, (2) agar panitia dan pelatih
menyediakan es guna mengurangi dampak
cedera memar yang mungkin dialami atlet,
(3) agar pelatih dan atlet memperbaiki
teknik-teknik yang masih salah dan
memperbanyak latihan penguatan terutama
pada bagian tangan dan jari tangan
sehingga cedera dapat diminimalisir.
Identifikasi Cedera pada …. (Umar Nawawi)

DAFTAR PUSTAKA

Eva Wulaning Prasetya Yudi (2014).


Identifikasi Cedera pada Olahraga
Pencak Silat Kategori Tanding pada
Atlet Seleksi POPDA Kabupaten
Nganjuk. Skripsi: FIK UNY

Santi, G. & Pietrantoni, L. (2013).


Psychology of sport injury
rehabilitation: a review of models
and interventions. Jurnal of Human
Sport & Exercise, 8, 1029-1044.

Saut, P. D. (2016). Kejuaraan Dunia


Pencak Silat ke-17 di Bali Resmi
Dibuka. Diambil pada tanggal 10
Januari 2018, dari
https://sport.detik.com/sport-lain/d-
3362087/kejuaraan-dunia-pencak-
silat-ke-17-di-bali-resmi-dibuka.

Sudijono, A. (2006). Pengantar Evaluasi


Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.

Wibowo, H. (1994/1995). Pencegahan


dan Penatalaksanaan Cedera
Olahraga. Jakarta: Buku
Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai