Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE)

SAP ini disusun guna memenuhi tugas


Praktik Klinik Profesi Ners Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing : Ns. Indah Permatasari, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh :

Siti Alifah Nadia Putri 2110721001 Lutfi Riskyta Istikomah 2210721037

Dianah Syahirah 2210721001 Mella Mahardika 2210721046

Dinda Nur Aliya 2210721002 Rifda Hasanah 2210721056

Anggia Nur’Ardhia Safitri 2210721008 Alda Amatus Syahidah 2210721061

Nur Rohmah 2210721010 Anasya Firmansyah 2210721064

Rifdah Camila 2210721018 Sri Ayu Mustaqfiroh 2210721068

Rizcha Aristiara 2210721028 Rahmawati Eka Yulistyani 2210721080

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD)

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

Hari/Tanggal : Jumat, 04 November 2022

Waktu : 08.00 WIB

Tempat : Puskesmas Cinere

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran mengetahui
tentang DBD.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:
a. Menjelaskan kembali pengertian DBD dengan tepat
b. Menyebutkan tanda gejala DBD dengan tepat
c. Menyebutkan ciri – ciri nyamuk aedes aegypti dengan tepat
d. Menjelaskan cara perawatan pada penderita penyakit DBD dengan tepat
e. Menjelaskan upaya pencegahan DBD

B. SASARAN
Pasien dan keluarga pasien yang ada di Puskesmas Cinere

C. MATERI
1. Pengertian DBD
2. Tanda gejala DBD
3. Ciri – ciri nyamuk aedes aegypti
4. Cara perawatan pada penderita penyakit DBD
5. Upaya pencegahan DBD
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan - Menyampaikan salam
- Perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan
2 20 menit Pelaksanaan - Menjelaskan dan
menguraikan materi
- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan
peserta yang belum
jelas
3 10 menit Evaluasi - Feedback
4 5 menit Terminasi - Menyimpulkan hasil
peyuluhan
- Mengakhiri kegiatan
(salam)

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik

H. RENCANA EVALUASI
1. Struktur
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang akan digunakan adalah leaflet dan lembar balik.

b. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dalam bentuk
leaflet dan lembar balik untuk mempermudah penyampaian.

2. Proses Penyuluhan
a. Peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
b. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
peserta.
c. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
d. Peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan.

3. Hasil penyuluhan
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian DBD dengan benar
b. Peserta dapat menyebutkan tanda gejala DBD dengan benar
c. Peserta dapat menyebutkan ciri – ciri nyamuk aedes aegypti dengan benar
d. Peserta dapat menjelaskan cara perawatan pada penderita penyakit DBD dengan
tepat
e. Peserta dapat menjelaskan upaya pencegahan DBD dengan tepat
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit epidemi akut
yang disebabkan oleh virus yang di transmisikan oleh Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Penderita yang terinfeksi akan memiliki gejala berupa demam ringan
sampai tinggi, disertai dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan persendian,
hingga pendarahan spontan (WHO, 2010).
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui
gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Ades albopictus.
Penyakit demam berdarah akut yang disertai dengan adanya manifestasi pendarahan
yang bertendensi mengakibatkan rejatan yang dapat menyebabkan kematian,
penyakit ini berlangsung akut menyerang baik orang dewasa maupun anak-anak
berusia di bawah 15 tahun (Alfarisi, 2011).

2. Tanda Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)


Bakhtiar (2009) menyebutkan bahwa terdapat 4 gejala utama penyakit DBD yaitu
demam tinggi, fenomena pendarahan, hepatomegali dan kegagalan sirkulasi.
1. Demam
Demam terjadi secara mendadak dan berlangsung selama 2-7 hari kemudian
turun menjadi suhu normal atau lebih rendah demam berdarah dapat disertai
dengan gejala nyeri punggung, nyeri tulang dan sendi, nyeri kepala serta rasa
lemah.
2. Pendarahan
Biasanya terjadi pada hari ke dua dari demam dan pada umumnya terjadi pada
kulit dan dapat berupa hasil uji tourniquet, pendarahan mudah terjadi pada
tempat fungsi vena, ptekia dan purpura, selain itu juga di jumpai epistaksis dan
pendarahan pada gusi, hematemesia serta melena.

3. Hepatomegali
Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit,
pembesaran hati tidak sejajar dengan beratnya penyakit, nyeri tekanan sering
ditemukan tanpa di sertai ikterus.
4. Rejatan (syok)
Tanda-tanda rejatan (syok):
- Kulit dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari tangan dan kaki.
- Penderita menjadi gelisah.
- Sianosis disekitar mulut.
- Nadi cepat, lemah, kecil, sampai tak teraba.
- Tekanan nadi menurun, sistolik menurun sampai 90 mmHg atau kurang.

3. Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti


Nyamuk Aedes Aegypti dewasa berukuran lebih kecil jika dibandingkan
dengan ratarata nyamuk lain. Nyamuk ini mempunyai dasar hitam dengan bintik-
bintik putih pada bagian badan, kaki dan sayapnya. Nyamuk jantan menghisap
cairan tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan hidupnya, sedangkan yang betina
menghisap darah, nyamuk betina ini lebih menyukai darah manusia daripada
binatang. Biasanya nyamuk betina mencari mangsanya pada siang hari, aktivitas
menggigit biasanya pagi (pukul 9.00-14.00) sampai petang (16.00-17.00). Aedes
Aegypti sangat infektif sebagai penular penyakit, setelah menghisap darah nyamuk
ini hinggap (beristirahat) di dalam atau di luar rumah, tempat hinggap yang
disenangi adalah benda-benda yang tergantung dan biasanya di tempat yang agak
gelap dan lembab. Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di tempat
penampungan air seperti: bak mandi, WC, tempayan, drum air, bak menara (tower
air) yang tidak tertutup, sumur gali, penampungan air hujan, tempat minum burung,
vas bunga, pot bunga, ban bekas, potongan bambu, yang dapat menampung air,
kaleng, botol, tempat pembuangan air di kulkas dan barang bekas lainya yang dapat
menampung air. Menurut Widia (2009), nyamuk aedes aegypti telah lama diketahui
sebagai vektor utama dalam penyebaran-penyakit DBD, adapun ciri-ciri adalah
sebagai berikut:
1. Badan kecil berwarna hitam dengan bintik-bintik putih.
2. Jarak terbang nyamuk sekitar 100 meter.
3. Umur nyamuk betina dapat mencapai sekitar 1 bulan.
4. Menghisap darah pada pagi hari dan sore hari.
5. Nyamuk betina menghisap darah untuk pematangan sel telur sedangkan nyamuk
jantan memakan sari-sari tumbuhan.
6. Hidup di air bersih bukan di got.
7. Di dalam rumah dapat hidup dibak mandi, tempayan, vas bunga, dan tempat air
minum burung.
8. Di luar rumah dapat hidup di tampungan air yang ada di dalam drum, dan ban
bekas (Widia Eka, 2009).

4. Cara Perawatan Pada Penderita Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


Pengobatan untuk penderita DBD pada umumnya dengan cara:
a. Mengganti cairan dengan minum yang banyak penambah cairan tubuh melalui
infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan
homokonsentrasi yang berlebihan.
b. Memberikan obat-obatan
a) Bila suhu > 40°C berikan antiseptik, sebaiknya memberikan parasetamol
daripada aspirin.
b) Bila terjadi syok berikan antibiotik.

Perawatan pertama penderita DBD oleh keluarga


a. Tirah baring selama demam.
b. Antiseptic (parasetamol) 3 kali 1 tablet untuk dewasa 10-15 mg/kg untuk anak
anak asetosal, salsilat, ibupmfen jangan digunakan karena dapat menyebabkan
gastritis atau pendarahan.
c. Kompres hangat.
d. Minum banyak (1-2 liter/hari) semua cairan diperbolehkan.
e. Bila terjadi kejang:
1. Jaga lidah agar tidak tergigit.
2. Kosongkan mulut.
3. Longgarkan pakaian.
4. Tidak memberikan apapun lewat mulut selama kejang jika 2 hari panas tidak
turun atau timbul gejala lanjut seperti pendarahan dikulit (seperti bekas
gigitan nyamuk), muntah-muntah, gelisah, mimisan, dinjurkan segera
dibawa berobat.
5. Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
1. DBD adalah penyakit menular yang ditandai dengan panas (demam) disertai
pendarahan yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di dalam dan di sekitar rumah
2. Kenali gejala/tanda awal dan lanjut DBD dan segera lakukan pertolongan
3. Ketahui siklus nyamuk Aedes Aegypti
4. Ketahui cara berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti
5. Cegah penularan DBD dengan memutus rantai penularan DBD
6. Membentuk Jumantik (Juru Pemantau Jentik) terbukti berhasil menurunkan
jumlah kasus DBD

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu
diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena
lingkungan yang kurang bersih. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah
merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M
Plus.
1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering
menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat
penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus
digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat
pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus
dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan
di tempat kering selama 6 bulan.
2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air
seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan
mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin
kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur
ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang
barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk demam berdarah.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti
berikut:
 Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
 Menggunakan obat anti nyamuk
 Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
 Gotong Royong membersihkan lingkungan
 Periksa tempat-tempat penampungan air
 Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
 Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
 Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
 Menanam tanaman pengusir nyamuk

Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini
disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk
karena meningkatnya curah hujan.
DAFTAR PUSTAKA

Alfarisi. (2011). Definisi dan Etilogi/ Penyebab Demam Berdarah Dengue.

Bachtiar, Taib. (2009). Penyakit Demam Berdarah Dengue pada Anak [Book]. - [s.l.] :
Majalah Ilmiah Unimus Variasi.

WHO. (2010). Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue
Haemorrhagic Fever, P.18-24, Revised and Expanded Edition, India, World Health
Organization.

Widia, Eka. (2009). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan Tahun 2009. Universitas
Muhamadiyah Surakarta. Program Studi Kesehatan Masyarakat.

Kemenkes, RI. (2016). Demam Berdarah. Jakarta: Promkes Kemenkes RI.

Kemenkes, RI. (2019). Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. Jakarta: Promkes
Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai