Anda di halaman 1dari 12

MASTER PLAN DEPARTEMEN ENGINEERING DEPARTEMEN

Master plan di departemen engineering AKMANI hotel mencakup berbagai unsur yang
berhubungan dengan perencanaan, pemeliharaan, dan pengelolaan infrastruktur teknis
hotel. Beberapa unsur yang mungkin termasuk dalam master plan tersebut antara lain:
A. Perencanaan Infrastruktur Teknis: Ini meliputi perencanaan sistem HVAC
(Pemanas, Ventilasi, dan AC), sistem listrik, sistem sanitasi (seperti saluran air dan
sanitasi), sistem keamanan (seperti CCTV dan sistem alarm), sistem kebakaran,
dan sistem komunikasi (seperti telepon dan internet).

B. Pemeliharaan dan Perbaikan: Rencana untuk pemeliharaan rutin dan perbaikan


peralatan teknis dan infrastruktur hotel. Ini termasuk jadwal perawatan rutin untuk
mencegah kerusakan dan memastikan operasional yang lancar.

C. Manajemen Energi: Strategi untuk efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya
yang berkelanjutan. Ini mencakup penggunaan lampu hemat energi, pengaturan
suhu ruangan yang efisien, dan penggunaan teknologi terkini untuk
mengoptimalkan penggunaan energi.

D. Pengelolaan Limbah: Rencana untuk pengelolaan limbah, termasuk daur ulang


dan pemrosesan limbah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan
dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.

E. Keamanan dan Keselamatan: Rencana untuk sistem keamanan dan keselamatan


hotel, termasuk pemeliharaan sistem alarm kebakaran, pemeriksaan peralatan
keamanan seperti pemadam kebakaran, dan pelatihan staf dalam tindakan
darurat.

F. Kepatuhan Peraturan: Memastikan bahwa semua infrastruktur dan sistem teknis


hotel mematuhi standar dan peraturan yang berlaku, termasuk peraturan
pemerintah setempat dan internasional terkait dengan bangunan dan
keselamatan.

G. Pengelolaan Biaya dan Anggaran: Pengaturan anggaran untuk semua kegiatan


perencanaan, pemeliharaan, dan perbaikan infrastruktur teknis, serta pemantauan
pengeluaran agar tetap sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

H. Pengelolaan Risiko: Identifikasi risiko potensial terkait dengan infrastruktur teknis


hotel dan mengembangkan strategi untuk mengurangi risiko tersebut, seperti
asuransi dan perencanaan kontinjensi.

Master plan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua aspek teknis dari operasi hotel
AKMANI berjalan dengan lancar, efisien, dan aman, serta memastikan bahwa hotel
AKMANI tetap memenuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi.

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
A. Berikut perencanaan infrastruktur teknisnya:

A1. Sistem HVAC (Pemanas, Ventilasi, dan AC)


• Rencana pemasangan dan pemeliharaan sistem pemanas, termasuk boiler dan
sistem distribusi panas.
• Perencanaan instalasi dan perawatan sistem ventilasi untuk memastikan sirkulasi
udara yang baik di seluruh bangunan.
• Rencana pemasangan, pemeliharaan, dan penggantian unit AC untuk
memastikan suhu yang nyaman di dalam ruangan.

A2. Sistem Listrik:


• Perencanaan kebutuhan daya untuk memastikan penyediaan listrik yang
memadai untuk operasional hotel.
• Rencana pemasangan dan pemeliharaan panel listrik, kabel, dan peralatan listrik
lainnya.
• Perencanaan penggunaan sumber energi alternatif seperti panel surya atau
generator cadangan untuk memastikan ketersediaan listrik yang stabil.

A3. Sistem Sanitasi:


• Rencana instalasi dan perawatan saluran air bersih dan saluran pembuangan
limbah untuk memastikan aliran air yang lancar dan sanitasi yang baik.
• Perencanaan pemeliharaan sistem penyediaan air panas dan dingin, termasuk
boiler dan pemanas air.
• Rencana pemantauan kualitas air untuk memastikan keamanan air minum dan
kenyamanan tamu.

A4. Sistem Keamanan:


• Rencana pemasangan dan pemeliharaan sistem alarm kebakaran, termasuk
detektor asap dan sprinkler.
• Perencanaan instalasi sistem keamanan elektronik seperti CCTV, akses kontrol,
dan alarm keamanan untuk melindungi properti dan tamu.
• Pengembangan prosedur evakuasi darurat dan pelatihan staf dalam tindakan
darurat.

A5. Sistem Komunikasi:


• Rencana pemasangan dan pemeliharaan sistem telepon dan interkom untuk
komunikasi internal antar staf.
• Perencanaan instalasi jaringan komputer dan Wi-Fi untuk kebutuhan tamu dan
staf.
• Rencana penggunaan teknologi komunikasi terbaru seperti aplikasi seluler untuk
memfasilitasi komunikasi antara staf dan tamu.

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
B. Berikut rencana rutin untuk pemeliharaan dan perbaikan
infrastruktur teknis dalam AKMANI Hotel:

B1. Pemeriksaan Sistem HVAC:


• Setiap bulan: Pemeriksaan dan penggantian filter udara.
• Setiap enam bulan: Pemeriksaan dan perawatan pada unit AC, termasuk
membersihkan kondensor dan evaporator.
• Setahun sekali: Pemeriksaan menyeluruh pada sistem HVAC oleh teknisi
profesional untuk memastikan kinerja optimal.

B2. Pemeliharaan Sistem Listrik:


• Setiap tiga bulan: Pemeriksaan panel listrik untuk mendeteksi kerusakan atau
keausan kabel.
• Setiap enam bulan: Pengujian sistem grounding dan pemutus sirkuit untuk
memastikan keamanan listrik.
• Setiap tahun: Pemeriksaan menyeluruh pada sistem listrik oleh teknisi profesional.

B3. Perawatan Sistem Sanitasi:


• Setiap bulan: Pemeriksaan dan pembersihan saluran air dan saluran pembuangan
untuk mencegah penyumbatan.
• Setiap tiga bulan: Pemeriksaan keran air, shower, dan toilet untuk mendeteksi
kebocoran atau kerusakan.
• Setiap enam bulan: Pemeriksaan dan perawatan pada sistem pemanas air untuk
memastikan kinerja optimal.

B4. Pemeliharaan Sistem Keamanan:


• Setiap bulan: Pemeriksaan dan pengujian alarm kebakaran dan detektor asap.
• Setiap tiga bulan: Pemeriksaan dan perawatan pada sistem CCTV dan alarm
keamanan.
• Setiap enam bulan: Latihan evakuasi darurat untuk staf hotel dan pembaruan
prosedur keamanan jika diperlukan.

B5. Pemeliharaan Sistem Komunikasi:


• Setiap bulan: Pemeriksaan dan pengujian sistem telepon dan interkom.
• Setiap tiga bulan: Pemeriksaan dan perawatan pada jaringan komputer dan sistem
Wi-Fi.
• Setiap enam bulan: Pengujian sistem komunikasi darurat dan pembaruan
perangkat lunak jika diperlukan.

B6. Pemeliharaan Umum Bangunan:


• Setiap bulan: Pemeriksaan dan perawatan pada pintu, jendela, dan sistem kunci
pintu.
• Setiap tiga bulan: Pemeriksaan dan perawatan pada lift dan eskalator jika ada.

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
• Setiap enam bulan: Pemeriksaan struktur bangunan, termasuk dinding, lantai, dan
atap, untuk mendeteksi kerusakan atau keausan.

Rencana rutin seperti ini membantu memastikan bahwa semua sistem teknis dalam
AKMANI hotel beroperasi dengan baik, meminimalkan risiko kerusakan atau kegagalan
yang dapat mengganggu pengalaman tamu dan meningkatkan biaya perbaikan jangka
panjang. Menjadwalkan pemeriksaan dan perawatan secara teratur juga membantu
mencegah masalah yang lebih besar dan biaya perbaikan yang mahal di masa
mendatang.

C. Strategi untuk efisiensi energi yang dapat dimasukkan dalam


manajemen energi hotel:

C1. Penggunaan Lampu Hemat Energi:


• Mengganti lampu konvensional dengan lampu LED yang lebih efisien secara
energi.
• Menggunakan sensor gerak atau sensor cahaya untuk mengontrol pencahayaan
ruangan agar hanya menyala saat diperlukan.
• Memasang lampu otomatis yang mati secara otomatis saat ruangan tidak
digunakan.
• Pengaturan Suhu Ruangan yang Efisien:

C2. Pengaturan Suhu Ruangan yang Efisien:


• Memprogram termostat untuk mengatur suhu ruangan sesuai dengan waktu dan
kebutuhan, misalnya, menaikkan suhu pada malam hari atau saat ruangan tidak
digunakan.
• Memasang peredam panas dan isolasi yang baik pada jendela dan pintu untuk
mengurangi kebocoran udara dan mempertahankan suhu ruangan yang nyaman.

C3. Pengoptimalan Penggunaan AC dan Pemanas:


• Melakukan pemeliharaan rutin pada sistem HVAC untuk memastikan efisiensi
operasional yang optimal.
• Menggunakan termostat cerdas atau sistem otomatisasi bangunan untuk
mengatur penggunaan AC dan pemanas berdasarkan suhu dan kehadiran
ruangan.

C4. Penggunaan Energi Terbarukan:


• Memasang panel surya atau turbin angin untuk menghasilkan listrik dari sumber
energi terbarukan.
• Menggunakan pemanas air tenaga surya untuk memanaskan air dengan lebih
efisien.
• Pengelolaan Konsumsi Energi Hotel secara Keseluruhan:

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
• Memantau penggunaan energi secara terus-menerus dan menerapkan sistem
manajemen energi untuk mengidentifikasi area-area di mana penggunaan energi
dapat dikurangi.
• Memberikan pelatihan kepada staf tentang praktik-praktik hemat energi, seperti
mematikan peralatan yang tidak digunakan dan menggunakan peralatan energi
rendah.

C5. Penggunaan Teknologi Efisiensi Energi:


• Menggunakan perangkat elektronik yang hemat energi, seperti mesin cuci dan
pengering yang efisien energi.
• Memasang sensor pintu dan jendela yang terhubung dengan sistem HVAC untuk
mengatur suhu ruangan berdasarkan kehadiran tamu.

C6. Konservasi Air:


• Memperbaiki keran dan toilet yang bocor untuk mengurangi pemborosan air.
• Menggunakan teknologi canggih seperti shower dengan aliran air rendah untuk
mengurangi konsumsi air mandi.

Strategi-strategi ini tidak hanya membantu mengurangi biaya operasional hotel, tetapi
juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan mengurangi jejak karbon dan
penggunaan sumber daya alam yang terbatas.

D. Pengelolaan Limbah:

D1. Pemisahan Limbah:


• Implementasikan sistem pemisahan limbah di sumbernya, yaitu setiap area di
departemen teknik harus dilengkapi dengan wadah atau kontainer yang sesuai
untuk limbah organik dan anorganik. Ini akan memudahkan proses pengelolaan
limbah.

D2. Pelatihan Karyawan:


• Memberikan pelatihan kepada seluruh staf teknik tentang pengelolaan limbah
yang benar. Ini termasuk pemahaman tentang jenis limbah yang dihasilkan, cara
memisahkan limbah dengan benar, dan tindakan pencegahan polusi.

D3. Penggunaan Kembali dan Daur Ulang:


• Promosikan praktik penggunaan kembali dan daur ulang di departemen teknik.
Misalnya, kemasan produk yang dapat didaur ulang harus dipisahkan dan
dikumpulkan untuk pengiriman ke fasilitas daur ulang terdekat.

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
D4. Pengelolaan Limbah Berbahaya:
• Identifikasi, kelola, dan buang limbah berbahaya dengan benar sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Pastikan staf teknik terlatih dalam penanganan dan
pembuangan limbah berbahaya, termasuk baterai bekas, lampu neon, dan bahan
kimia berbahaya lainnya.

D5. Penggunaan Produk Ramah Lingkungan:


• Dorong penggunaan produk ramah lingkungan di departemen teknik, seperti
bahan pembersih yang aman bagi lingkungan dan energi terbarukan untuk
keperluan operasional.

D6. Audit dan Pemantauan:


• Lakukan audit rutin terhadap kegiatan pengelolaan limbah di departemen teknik
untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Pemantauan berkala terhadap volume dan jenis limbah yang dihasilkan juga
diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas program.

D7. Kemitraan dengan Penyedia Layanan Limbah:


• Bekerja sama dengan penyedia layanan pengelolaan limbah untuk
mengoptimalkan proses pengumpulan, pemrosesan, dan pembuangan limbah.
Dengan melakukan kemitraan ini, hotel dapat memastikan bahwa limbah dikelola
dengan benar sesuai dengan standar regulasi dan lingkungan.

D8. Edukasi Tamu:


• Sediakan informasi kepada tamu hotel tentang praktik pengelolaan limbah yang
berkelanjutan yang dilakukan oleh departemen teknik. Ini dapat mencakup
promosi penggunaan kembali handuk, penggunaan kran air yang efisien, dan
penggunaan energi yang hemat.

D9. Pemantauan Konsumsi Energi dan Air:


• Selain limbah, juga penting untuk memantau konsumsi energi dan air di
departemen teknik. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi pintar untuk
mengoptimalkan penggunaan energi dan air, serta mengurangi jejak lingkungan
secara keseluruhan.

D10. Penyusunan Laporan Kinerja Lingkungan:


• Buat laporan kinerja lingkungan secara berkala yang mencakup informasi tentang
pengelolaan limbah di departemen teknik. Laporan ini harus mencakup
pencapaian, tantangan, dan rencana perbaikan untuk memastikan
kesinambungan dan peningkatan kinerja lingkungan.

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
Dengan mengimplementasikan rencana pengelolaan limbah ini, departemen teknik hotel
AKMANI dapat berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan sambil memenuhi
kebutuhan operasional hotel.

E. Keamanan dan Keselamatan:


Berikut rencana untuk sistem keamanan dan keselamatan di AKMANI hotel:

E1. Evaluasi Risiko:


• Lakukan evaluasi risiko menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan
bahaya di hotel, termasuk kejahatan, kebakaran, bencana alam, dan keadaan
darurat lainnya.

E2. Pengembangan Kebijakan dan Prosedur:


• Sediakan kebijakan dan prosedur yang jelas terkait dengan keamanan dan
keselamatan untuk semua karyawan hotel. Ini termasuk prosedur penanganan
keadaan darurat, identifikasi tamu, kontrol akses, dan tindakan preventif lainnya.

E3. Pelatihan Karyawan:


• Berikan pelatihan kepada semua karyawan tentang protokol keamanan dan
keselamatan yang relevan. Pelatihan harus mencakup respons terhadap
kebakaran, evakuasi, penanganan tamu yang bermasalah, dan tindakan darurat
lainnya.

E4. Sistem Keamanan Fisik:


• Pasang sistem keamanan fisik yang efektif, termasuk CCTV, sistem alarm
kebakaran, sistem kontrol akses, dan pencahayaan yang memadai di area-area
yang rawan kejahatan.

E5. Penjaga Keamanan:


• Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mempekerjakan penjaga keamanan
profesional untuk mengawasi area-area sensitif hotel, seperti lobi, parkir, dan pintu
masuk.

E6 Patroli Rutin:
• Lakukan patroli rutin oleh petugas keamanan untuk memantau keamanan hotel
secara keseluruhan. Patroli harus dilakukan secara acak dan terjadwal.

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
E7. Pengawasan Akses:
• Terapkan kontrol akses yang ketat ke area-area terbatas seperti kamar tamu,
ruang pertemuan, dan ruang penyimpanan. Pastikan hanya tamu yang berwenang
yang memiliki akses ke area tersebut.

E8. Perencanaan Evakuasi:


• Sediakan rencana evakuasi yang terperinci dan lakukan latihan evakuasi secara
berkala. Pastikan semua karyawan tahu rute evakuasi dan titik pertemuan yang
aman.

E9. Perlengkapan Pemadam Kebakaran:


• Tempatkan perlengkapan pemadam kebakaran di lokasi yang mudah diakses dan
lakukan inspeksi rutin untuk memastikan ketersediaan dan fungsionalitasnya.

E10. Pemantauan Lingkungan:


• Gunakan teknologi yang sesuai untuk memantau kondisi lingkungan hotel, seperti
detektor asap, detektor gas beracun, dan sistem deteksi dini lainnya.

E11. Komunikasi Darurat:


• Siapkan sistem komunikasi darurat yang efektif, termasuk penggunaan radio dua
arah, papan informasi darurat, dan pemberitahuan keamanan melalui sistem
pesan teks atau aplikasi seluler.

E12. Kerjasama dengan Otoritas Lokal:


• Berkoordinasi dengan otoritas keamanan dan pemadam kebakaran setempat
untuk memastikan bahwa hotel mematuhi semua peraturan dan standar
keamanan yang berlaku.

Dengan menerapkan rencana keamanan dan keselamatan yang komprehensif, hotel


dapat melindungi tamu dan karyawan serta meminimalkan risiko terjadinya kejadian yang
tidak diinginkan.

F. Kepatuhan Peraturan:
Berikut cara memastikan bahwa semua infrastruktur dan sistem teknis hotel mematuhi
standar dan peraturan yang berlaku:

F1. Pemeriksaan dan Audit Rutin:


• Melakukan pemeriksaan dan audit rutin terhadap infrastruktur dan sistem teknis
hotel untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Misalnya,

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
lakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap standar keselamatan bangunan,
standar kebakaran, dan peraturan terkait energi dan lingkungan.

F2. Kerjasama dengan Otoritas Pemerintah:


• Menjalin kerjasama yang baik dengan otoritas pemerintah setempat yang
bertanggung jawab atas penerapan peraturan dan standar bangunan. Dengan
berkomunikasi secara terbuka dan aktif dengan otoritas yang relevan, hotel dapat
memastikan bahwa semua persyaratan yang diperlukan dipenuhi.

F3. Pelatihan Karyawan:


• Memberikan pelatihan kepada karyawan hotel tentang standar dan peraturan yang
berlaku terkait dengan infrastruktur dan sistem teknis. Pastikan bahwa karyawan
memahami pentingnya kepatuhan terhadap peraturan tersebut dan mengetahui
prosedur yang harus diikuti untuk memastikan kepatuhan.

F4. Penggunaan Kontraktor dan Vendor yang Terpercaya:


• Memastikan bahwa semua kontraktor dan vendor yang terlibat dalam
pembangunan, pemeliharaan, atau perbaikan infrastruktur dan sistem teknis hotel
memiliki reputasi yang baik dan mematuhi standar yang berlaku. Lakukan
pemeriksaan referensi dan audit kepatuhan sebelum bekerja sama dengan
kontraktor atau vendor tertentu.

F5. Pembaruan Regulasi:


• Tetap up-to-date dengan perubahan-perubahan dalam regulasi dan standar terkait
infrastruktur dan sistem teknis hotel. Terkadang, regulasi dapat berubah atau
diperbarui, dan penting bagi hotel untuk mengikuti perkembangan ini dan
menyesuaikan infrastruktur serta sistem mereka sesuai kebutuhan.

F6. Dokumentasi dan Pelaporan:


• Mempertahankan dokumen yang lengkap dan akurat tentang kepatuhan terhadap
standar dan peraturan yang berlaku. Ini termasuk sertifikasi, izin, dan inspeksi
yang relevan. Selain itu, lakukan pelaporan rutin kepada otoritas terkait tentang
kepatuhan hotel terhadap peraturan yang berlaku.

F7. Penggunaan Teknologi:


• Memanfaatkan teknologi untuk memantau dan memastikan kepatuhan terhadap
peraturan dan standar yang berlaku. Misalnya, gunakan sistem manajemen
properti yang terintegrasi untuk melacak dan mengelola pemeliharaan dan
inspeksi secara sistematis.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, hotel AKMANI dapat memastikan bahwa


semua infrastruktur dan sistem teknis mereka mematuhi standar dan peraturan yang

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
berlaku, yang pada gilirannya akan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi
tamu serta karyawan.

G. Pengelolaan Biaya dan Anggaran:.


Berikut strategi pengelolaan biaya dan anggaran untuk kegiatan perencanaan,
pemeliharaan, dan perbaikan infrastruktur teknis di AKMANI hotel:

G1. Penetapan Anggaran Tahunan:


• Setiap tahun, hotel menetapkan anggaran khusus untuk perencanaan,
pemeliharaan, dan perbaikan infrastruktur teknis. Anggaran ini harus mencakup
biaya untuk perawatan rutin, pembaruan perangkat lunak, perbaikan mendesak,
dan proyek-proyek perbaikan besar.

G2. Evaluasi Kebutuhan Prioritas:


• Hotel mengevaluasi kebutuhan prioritas mereka untuk infrastruktur teknis
berdasarkan umur peralatan, keandalan, dan kebutuhan tamu. Ini membantu
dalam mengalokasikan anggaran secara efektif untuk proyek-proyek yang paling
penting dan mendesak.

G3. Pengadaan Peralatan dan Layanan:


• Hotel melakukan pengadaan peralatan dan layanan dengan mempertimbangkan
kualitas, harga, dan keandalan. Mereka mungkin memilih kontraktor yang
menawarkan harga yang kompetitif namun tetap memberikan kualitas yang baik.

G4. Pemeliharaan Preventif:


• Hotel mengalokasikan sebagian dari anggaran mereka untuk pemeliharaan
preventif. Ini termasuk inspeksi berkala, perawatan rutin, dan perbaikan kecil untuk
mencegah kegagalan peralatan yang lebih besar di masa mendatang.

G5. Perbaikan Darurat:


• Sebagian kecil dari anggaran diarahkan untuk perbaikan darurat yang tidak
terduga. Ini penting untuk menangani situasi mendesak yang dapat memengaruhi
pengalaman tamu atau operasi hotel.

G6. Pemantauan Pengeluaran:


• Hotel menggunakan sistem pelacakan pengeluaran untuk memantau pengeluaran
mereka secara teratur. Hal ini membantu mereka dalam memastikan bahwa
mereka tetap sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dan mengidentifikasi
potensi overbudget.

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
G7. Negosiasi Kontrak dan Harga:
• Ketika mengontrak vendor atau kontraktor untuk perawatan dan perbaikan, hotel
melakukan negosiasi untuk memastikan harga yang kompetitif dan mengurangi
biaya sebanyak mungkin.

G8. Pemantauan Kinerja:


• Setelah proyek selesai, hotel melakukan pemantauan kinerja untuk memastikan
bahwa pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan spesifikasi dan kualitas yang
diharapkan. Hal ini membantu dalam mencegah biaya tambahan yang disebabkan
oleh pekerjaan yang tidak memuaskan.

G9. Evaluasi Kembali Anggaran:


• Secara berkala, hotel mengevaluasi kembali anggaran mereka berdasarkan
perkembangan baru dalam industri, kebutuhan tamu yang berubah, atau
perubahan dalam kondisi ekonomi. Hal ini memungkinkan mereka untuk
melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, hotel dapat mengelola biaya mereka dengan
efektif dan memastikan bahwa anggaran untuk infrastruktur teknis tetap sesuai dengan
kebutuhan operasional dan standar kualitas yang ditetapkan.

H. Pengelolaan Risiko
Berikut strategi pengelolaan risiko untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko potensial
terkait dengan infrastruktur teknis hotel:

H1. Identifikasi Risiko Potensial:


• Kegagalan Perangkat Kritis: Risiko terjadi kegagalan perangkat kritis seperti
sistem listrik, sistem HVAC (pemanas, ventilasi, dan pendingin udara), atau sistem
keamanan.
• Gangguan Jaringan: Risiko terjadi gangguan jaringan atau kehilangan konektivitas
internet yang dapat memengaruhi layanan dan pengalaman tamu.
H2. Bencana Alam:
• Risiko terjadi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau badai yang dapat
merusak infrastruktur teknis hotel.
H3. Keamanan Cyber:
• Risiko terjadi serangan cyber yang dapat mengakibatkan pencurian data sensitif
atau gangguan sistem.
H4. Analisis Risiko:
• Melakukan analisis mendalam terhadap setiap risiko yang diidentifikasi, termasuk
dampak potensialnya terhadap operasi hotel dan kemungkinan terjadinya.

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept
• Menggunakan metode seperti analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) untuk mengevaluasi risiko dan mengidentifikasi strategi
pengelolaan yang tepat.
H5. Pengembangan Strategi Pengelolaan Risiko:

• Asuransi: Mendapatkan asuransi yang sesuai untuk melindungi hotel dari risiko
finansial yang terkait dengan kerusakan infrastruktur teknis akibat kebakaran,
banjir, atau kejadian lainnya.
• Perencanaan Kontinjensi: Mengembangkan rencana kontinjensi yang merinci
langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi situasi darurat atau
kegagalan sistem, seperti backup listrik atau rencana evakuasi dalam kasus
kebakaran.
• Sistem Pengawasan dan Pemantauan: Memasang sistem pengawasan dan
pemantauan yang canggih untuk mendeteksi masalah dengan cepat dan
mengambil tindakan pencegahan sebelum menjadi masalah besar.
• Pemeliharaan Preventif: Melakukan pemeliharaan preventif teratur untuk
memperpanjang umur perangkat, mencegah kegagalan, dan mengurangi risiko
kerusakan.
H6. Pelatihan Karyawan:
• Memberikan pelatihan kepada staf tentang tindakan yang harus diambil dalam
menghadapi situasi darurat, seperti evakuasi dalam kasus kebakaran atau
penanganan serangan cyber.
• Melakukan latihan simulasi atau skenario untuk menguji efektivitas rencana
kontinjensi dan mempersiapkan karyawan dalam menghadapi situasi darurat.
H7. Evaluasi dan Pemantauan Berkelanjutan:
• Melakukan evaluasi dan pemantauan berkala terhadap strategi pengelolaan risiko
yang diterapkan untuk memastikan keefektifannya dan menyesuaikan dengan
perubahan lingkungan bisnis atau teknologi.
• Membuat perubahan atau peningkatan yang diperlukan berdasarkan hasil
evaluasi dan pemantauan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko.
Dengan menerapkan strategi pengelolaan risiko yang tepat, hotel dapat mengurangi
dampak potensial dari risiko terkait dengan infrastruktur teknisnya dan memastikan
kelangsungan operasional yang lancar serta perlindungan terhadap aset mereka.

Jl. KH. Wahid Hasyim No. 91


Menteng, DKI Jakarta, Indonesia 10350 Engeneering Dept

Anda mungkin juga menyukai