Anda di halaman 1dari 8

TATA IBADAH NATAL PEMUDA

KLASIS KOTA KUPANG BARAT


Kamis, 4 Januari 2024

“Make Peace With Your Broken Pieces”


(Lukas 2:8-20)

Pemimpin Ibadah
Pdt. Dr. Ebenhaizer Nuban Timo
PANGGILAN BERIBADAH (Pemutaran Video Opening)

Prosesi : Pelayan dan Presbiter yang bertugas masuk sambil diiringi dengan
Masuk Tarian “Noel”
Jemaat : Berdiri dan Menyanyikan KJ 100 “Muliakanlah”
Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Mahatinggi!
Damai sejaht’ra turun ke bumi bagi orang pengasihanNya.
Muliakanlah Tuhan Allah! Damai sejaht’ra turun ke bumi bagi orang,
Bagi orang pengasihanNya, bagi orang pengasihanNya.
Muliakanlah, muiakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Mahatinggi!
Damai sejaht’ra turun ke bumi bagi orang pengasihanNya.
Amin, amin, amin.
VOTUM DAN SALAM
Pelayan : Pertolongan kita ialah di dalam nama Tuhan, yang di dalam Kristus
beserta kita. Damai dan sejahtera dari Kristus yang datang ke dalam
dunia menyertai saudara/i sekalian.
Jemaat : Dan menyertaimu juga (Jemaat Duduk)
NAS PEMBIMBING
Pelayan : Membacakan Nats Pembimbing

Jemaat : Menyanyikan: 109:6 “Hai Mari Berhimpun”


6. Demi kita ini Ia sudah lahir.
Peluk Dia dalam iman teguh:
Cinta kasihNya patut kita balas
Sembah dan puji Dia, Tuhanmu!

PENGAKUAN DOSA
(Drama Musikal singkat “Never Alone”)
Jemaat : Menyayi pujian “NATAL DI HATIKU”
Seperti Palungan, Layakanlah hatiku menyambutMu TUHAN
Seperti emas kemenyan dan mur, Biar hidupku berkenan pada-Mu
Reff : Sebab Natal tak akan berarti tanpa KasihMu lahir di hatiku
Hanya bersamaMu Yesus kurasakan selalu
Indahnya natal dihatiku.
2
Bridge : Bersama paduan suara surga ku bernyanyi
Kemuliaan di tempat Mahatinggi
Dan damai sejahtera di antara manusia
Yang hidupnya berkenan kepadaMu.

BERITA ANUGERAH
Pelayan : Sebagai hamba Yesus Kristus yang telah datang memberitakan kabar
baik itu, saya menyampaikan berita anugerah : "Kemuliaan bagi Allah di
tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia
yang berkenan kepada-Nya.” Lukas 2:14.
Jemaat : Menyanyikan KJ. 99 : 1 “Gita Sorga Bergema”
1. Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!
Damai dan sejahtera turun dalam dunia."
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T'rang ajaib!
Gita sorga bergema, "Lahir Raja mulia!"

PUJI-PUJIAN
Pelayan : Sambil berdiri kita menyanyikan mazmur bagi Tuhan menurut Mazmur
99 (GKI Paterongan)
Solo : Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Sembah sujud di tumpuan kakiNya
Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Kuduslah Nama-Nya
Jemaat : Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Sembah sujud di tumpuan kakiNya
Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Kuduslah Nama-Nya
Solo : Kar'na Tuhan itu Raja, bangsa-bangsa gemetar. Di atas kerub Dia
bertahta.
Tuhan itu mahabesar, mengatasi s'gala bangsa, biarlah pada-Nya
mereka bersyukur!
Jemaat : Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Sembah sujud di tumpuan kakiNya
Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Kuduslah Nama-Nya
Solo : Kaulah Raja yang perkasa, yang mencintai hukum. Kau yang
menegakkan kebenaran.
Tuhan, Kau yang melakukan kebenaran serta hokum di antara
keturunan Yakub.
Jemaat : Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Sembah sujud di tumpuan kakiNya
Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Kuduslah Nama-Nya
Solo : Musa, Harun, dan Samuel menyerukan nama-Nya. Imam dan umat ikut
3
memohon.
Dijawabnyalah mereka dari dalam tiang awan. Ketetapan-Nya pun
dipegang teguh.
Jemaat : Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Sembah sujud di tumpuan kakiNya
Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Kuduslah Nama-Nya
Solo : Dan Kau Tuhan Allah kami, t'lah menjawab mereka. Bagi mereka Kau
Sang Pengampun.
Namun Kau juga membalas kesalahan mereka, s'bab kuduslah Tuhan
kita yang besar!
Semua : Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Sembah sujud di tumpuan kakiNya
Mari tinggikan Tuhan Allah kita, Kuduslah Nama-Nya (Jemaat Duduk)

PEMBAKARAN LILIN NATAL


Pembacaan Narasi Natal, diiringi instrumen KJ. 92 “MALAM KUDUS”
Narasi 1 : Aku mengembara dalam gelap mencari cinta yang sederhana.
Banyak orang menjanjikan cinta dengan kemewahan tapi aku
mencari cinta yang sederhana. Yang tersenyum tanpa mencibir,
yang mendengar tanpa mendongkol, yang memeluk tanpa
menusuk dan yang menangis tanpa menyinyir. Akankah ku dapati
pada sunyi malam ini?
Narasi 2 : Aku mengembara dalam gelap mencari pengharapan yang abadi.
Banyak orang menjadi harapan namun semu. Dan aku mencari
pengharapan yang abadi. Yang melegakan ketika kesesakan
menghimpit, yang menyegarkan ketika haus melanda, dan yang
mendengarkan ketika kepahitan menerpa. Akankah kudapati pada
sunyi malam ini?
Narasi 3 : Aku menggembara dalam gelap mencari kebahagian. Banyak orang
menjanjikan kebahagiaan instan namun aku mencari kebahagiaan
yang sejati. Yang lemah lembut namun tak tertindas, yang selalu
merasa cukup, dan yang tak dendam ketika melihat orang lain
diberkati. Akankah kudapati pada sunyi malam ini?
Narasi 4 : Aku mengembara dalam gelap mencari kesetiaan. Banyak orang
menjanjikan untuk setia namun ingkar sebelum akhir. Dan aku
mencari yang setia hingga akhir. Yang berpegang teguh pada apa
yang terucap, yang taat meski hidup ini berat, dan yang teguh hati
meski yang dinanti tak kunjung nampak. Akankah kudapati pada
sunyi malam ini?
Pelayan : (Pendeta turun dari mimbar dan menyatakan lilin dari lilin induk)

4
Dalam sunyi malam ini sesungguhnya telah kau dapati semua yang
kau cari... Sang bayi natal itu memiliki semua yang kau cari... mari
rayakan dan jangan sampai cinta, pengharapan, kebahagian, dan
kesetiaanmu redup bahkan padam di tengah-tengah dunia yang
penuh dengan berbagai macam dosa. Semoga lilin-lilin kita tetap
bercahaya di setiap musim hidup. Semoga cinta, pengharapan,
kebahagiaan dan kesetiaan tak lekas hilang dari dalam hati…
(Pendeta berbagi cahaya lilin dengan samping kiri dan kanan)
Jemaat : Menyanyikan KJ 92 : 1-3 “Malam Kudus” (Berdiri)
1. Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.

2. Malam kudus, sunyi senyap. Kabar Baik menggegap;


bala sorga menyanyikannya, kaum gembala
menyaksikannya:
"Lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom!"

3. Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan berkat


tercermin bagi kami terus di wajahMu, ya Anak kudus,
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.

Solo/VG/PS
PEMBERITAAN FIRMAN
Pelayan : Berdoa dan Membaca Alkitab. Diakhiri dengan kalimat
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya
di antara kamu, dan ucapkanlah syukur kepada Allah.”
Jemaat : Menyanyi KJ 473 “Haleluya”
Haleluya, Haleluya, Haleluya!
Pelayan : Berkhotbah , Tema: “Make Peace With Your Broken Pieces”

Solo/VG/PS
PENGAKUAN IMAN (Berdiri)
Pelayan : Bersama dengan umat TUHAN di segala tempat dan waktu,
marilah kita mengaku iman kita berdasarkan Pengakuan iman
Rasuli.. Aku percaya dst.
Jemaat : Menyanyikan KJ 19:1 “Tuhanku Yesus”
1. Tuhanku Yesus, Raja alam raya, Allah dan Manusia,

5
Kau kasihi, Kau Junjunganku, Bahagiaku yang baka.
PERSEMBAHAN SYUKUR NATAL
Diaken : Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu,
berfirmanlah Tuhan dalam hati hatinya: Aku takkan mengutuk
bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya
adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan
lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan” (Kejadian
8:21). Kita berdoa...

Jemaat : KJ. 101:1-2, “Alam Raya Berkumandang”


1. Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;
dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema:
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!

2. Hai gembala, kar'na apa sambutan ini menggegar?


Bagi Maharaja siapa sorak sorgawi terdengar?
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!

3. Sudah lahir Jurus'lamat itu berita lagunya.


Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan padaNya.
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!

4. Ikutilah, hai gembala, nyanyian sorga yang merdu;


mainkan suling dan rebana dan bersyukur di hatimu!
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!

5. Mari, kita pun kesana untuk melihat Putera.


Mari, kita persembahkan suara dan hati padaNya!
Gloria in excelsis Deo! Gloria in excelcis Deo!

DOA SYAFAAT
PENGUTUSAN & BERKAT (Berdiri)
Pelayan : Perayaan Natal telah usai, tetapi spirit Natal haruslah dihidupi.
Marilah kita memohon seperti Fransiskus dari Asisi dalam
doanya. TUHAN, jadikanlah aku pembawa damai. Bila terjadi
kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.

Jemaat : Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.


6
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.

Pelayan : Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.


Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.

Jemaat : Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan.


Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita.

Pelayan : Ya Tuhan, ajarlah aku untuk lebih suka menghibur daripada


dihibur;
mengerti daripada dimengerti; mengasihi daripada dikasihi;

Jemaat : Sebab dengan memberi kita menerima;dengan mengampuni


kita diampuni
Menyanyikan KJ. 120:1 “Hai Siarkan di Gunung”
Reff : Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua,
hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
1. Di waktu kaum gembala menjaga dombanya,
Terpancar dari langit cahaya mulia.
Kembali ke Reff.
Pelayan : Kembalilah, hidupilah spirit Natal dengan membawa berkat
Tuhan: Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan
segala sukacita dan damai sejahtera dan dalam iman kamu,
supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam
pengharapan.

Jemaat : Menyanyikan KJ 478a “ Amin, Amin, Amin” (Jemaat Duduk)

7
8

Anda mungkin juga menyukai