Anda di halaman 1dari 52

Klasifikasitumbuhan adalah penggolongan atau pengaturan tumbuhan dalamsuatu

tingkatan kesatuan yang setiap unit pengelompokannya disebut sebagaitakson. Pengetahuan


tentang sifat-sifat, ciri, nama-nama tumbuhanselanjutnya disusun dalam suatu sistem yang
dikenal sebagai ilmu tumbuh-tumbuhan,dan terkadang disebut juga sistematika tumbuhan
atau botani sistematika.

Kita telah mendengar istilah tentang klasifikasi, sistematika, botani sistematika dan
taksonomi, terkadang masing-masing istilah ini salingdipertukarkan atau campur-baur
pengertiannya. Sekarang setiap istilahtersebut telah didefinisikan tersendiri sehingga tidak lagi
saling dipertukarkanpengertiannya.

Taksonomi diartikan sebagai ilmu tentang teori klasifikasi, penciriandan penamaan.


Taksonomi adalah suatu ilmu yang dinamis dan merupakanpekerjaan yang tidak ada habisnya.
Tumbuhan perlu dipelajari, dipertelakan,direvisi, sistem klasifikasi perlu dievaluasi ulang, dicari
kekerabatannya danmemerlukan data-data dari banyak disiplin ilmu. Selama dunia tumbuhanada,
selalu ada yang dipelajari tentang tumbuhan. Taksonomi sebagai ilmuterus akan berkembang
sejalan dengan besarnya hasrat untuk mencariberbagai metode dan pendekatan baru guna
menjelaskan evolusi dansistematika dunia tumbuhan. Taksonomi sendiri telah mengalami
evolusi,bahkan revolusi sejalan dengan revolusi yang terjadi dalam bidang biologi.Metode dan
pendekatan secara tradisional yang hanya berdasarkan pada sifat-sifatmorfologi semata, telah
berkembang dengan sangat pesat sampai padapenggunaan sumber bukti yang “kasat mata”
yakni biologi molekuler danDNA sebagai tumpuannya. Memang tidak bisa dipungkiri
bahwaperkembangan dan kemajuan taksonomi saat ini maupun di masa depan tidakterlepas dari
kemajuan ilmu-ilmu lain yang ada di sekitarnya, demikian jugasebaliknya bahwa kemajuan
taksonomi akan turut berpengaruh terhadapkemajuan ilmu-ilmu lain. Contoh kemajuan teknologi
instrumentasi sepertiTEM, SEM, dan sekuensing DNA serta perkembangan ilmu
komputermemberikan jalan yang lebih leluasa untuk menggali sumber-sumber buktitaksonomi
dan menganalisisnya sehingga dapat dituangkan dalam suatusistem klasifikasi yang modern.

Tujuan utama taksonomi tumbuhan adalah mengenal, menjelaskan ciri,variasi suatu


tumbuhan, baik yang sekarang masih ada maupun yang dahulupernah ada dalam suatu sistem
yang sesuai dengan kemajuan ilmupengetahuan. Upaya mempelajari tumbuhan memerlukan
pendekatan-pendekatanintelektual seperti pertelaan dan observasi, analitik dan eksperimen,
sintetikdan teori. Data-data dikumpulkan dari lapangan, laboratorium, kebun raya,herbarium dan
pustaka. Data-data ini sekarang dapat dianalisa dengankomputer dan didokumentasikan sebagai
spesimen yang disimpan diherbarium, koleksi hidup di kebun raya atau berupa publikasi
maupuninformasi tertulis yang disimpan di perpustakaan. Bahkan di era teknologiinformasi
banyak data informasi yang dapat ditelusuri melalui internet.

Kita perlu mempelajari tumbuhan sebanyak mungkin serta mertamerawatnya karena


tantangan besar saat ini adalah menjaga tumbuhan di ataspermukaan bumi dari kepunahan.
Bukan lagi menjadi rahasia publik bahwadalam mempelajari tumbuhan kita perlu berpacu dengan
gencarnyakerusakan hutan dan lingkungan, penebangan liar, penjarahan lahan, dan

sebagainya. Kita perlu menggali informasi sebanyak-banyaknya sehinggainformasi dan klasifikasi


tumbuhan dapat lebih efektif dan efisien.

SejarahKlasifikasidanPerkembanganTaksonomiTumbuhan

Davis and Heywood (1963) membagi perkembangan klasifikasi atas dua, yaitu: klasifikasi
sebelum Darwin dan sesudah Darwin. Klasifikasi sebelum Darwin dibedakan lagi atastiga yaitu:
klasifikasi yang didasarkan atas habitus, seksual dan hubungan bentuk morfologi.Klasifikasi
sesudah Darwin dibedakan atas pendekatan filogenik dan alamiah. Selanjutnyamenurut Rifai
(1989), berdasarkan motif, dasar dan cara yang dipakai maka klasifikasi dapatdibagi dua
golongan yaitu klasifikasi empirik dan klasifikasi rasional. Klasifikasi empirik adalahklasifikasi yang
tidak didasarkan pada sifat-sifat yang dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan yangdiklasifikasi, contohnya
adalah klasifikasi berdasarkan abjad. Klasifikasi rasional adalah suatuklasifikasi yang betul-betul
mempunyai hubungan langsung dengan tumbuha-tumbuhan, denganmenggunakan sifat-sifat
yang dimiliki tumbuhan itu sebagai dasarnya, klasifikasi inilah yangdigunakan secara ilmiah.
Klasifikasi rasional dibedakan atas lima yaitu: klasifikasi praktis,buatan, fenetik, filogeni dan
alamiah.

1. Klasifikasi praktis (klasifikasi khusus)

Dibuat untuk memenuhi kepentingan–kepentingan tertentu, dimana tumbuh-tumbuhan


digolongkan berdasarkan sifatnya yang berguna untuk manusia. Klasifikasi ini paling
banyakdigunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya; penggolongan tumbuhan serat,
tanamanobat-obatan, tumbuhan gulma, tumbuhan penghasil getah dan lain-lain.

2. Klasifikasi buatan

Hampir semua klasifikasi terdahulu bersifat buatan. Tujuan utamanya adalah


untukmempermudah pengenalan sehingga biasanya hanya didasarkan pada satu atau dua
cirimorfologi yang mudah dilihat. Sekarang klasifikasi ini jarang dipakai karena sudah
tidakberimbangan dengan kemajuan dan keperluan botani modern. Sistem klasifikasi ini
diciptakan oleh Theophrastus (370-285 s. T.M) tumbuhan digolongkan berdasarkan habitusnya
yaitukelompok pohon, semak, perdu dan terna. Klasifikasi ini dipakai hampir selama 2000 tahun.
Linnaeus mengganti sistem habitus ini dengan sistem kelamin dikenal 24 kelas tumbuhan
berdasarkan jumlah, posisi dan panjang benang sari. Kelas-kelas ini dibagi-bagi menjadi
beberapa bangsa berdasarkan sifat-sifat putiknya. Sistim ini juga banyak mempunyaikekurangan
karena mengabaikan ciri morfologi lainnya dan tidak menunjukkan hubungankekerabatan yang
sebenarnya.

3. Klasifikasi fenetik

Klasifikasi ini didasarkan pada kekerabatan yang ditentukan oleh banyaknya


persamaanbentuk yang nampak. Pertama sekali disusun oleh Antoine Laurent De Jussieu (1748-
1836).Dunia tumbuhan dibaginya menjadi tiga golongan besar yaitu:

- Acotyledonae (jamur, ganggang, lumut dan paku-pakuan).

- Monocotyledonae

- Dicotyledonae

Sifat-sifat tumbuhan diberinya nilai yang berbeda, misalnya: embrio lebih penting
daribenang sari, benang sari lebih berharga dari nilai mahkota bunga dan seterusnya.Berdasarkan
ini tumbuhan biji digolongkannya menjadi 15 kelas, dipecah menjadi 100bangsa. Sistem ini
diperluas oleh Agustine Pyramus de Candolle (1778-1841), dalam bukuProdromus berisi 60.000
jenis tumbuhan berbiji, 211 suku, urutannya dimulai darigolongan yang mempunyai bagian bunga
yang lepas, banyak dan jelas perbedaannya,misalnya: Magnoliaceae Annonaceae dan lain-lain,
diikuti golongan dengan bungatereduksi.

- Robert Brown (1773-1858) menemukan bahwa biji Gymnospermae terbuka dantidak terlindung
oleh bakal buah sperti pada Angiospermae.

- Holfmeiter (1824-1877) memberi landasan pergiliran keturunan pada lumut, pakudan tumbuhan
berbiji, dikenallah takson-takson Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatophyta.

- Kerjasama George Bentham (1800-1844) dan Joseph Dalton Hooker (1817-1911) menghasilkan
klasifikasi yang terkenal dan banyak digunakan, diungkapkan dalam“Genera Plantarum”. Batasan-
batasan yang digunakan cukup alamiah dan dianggapmencerminkan arah evolusi.

4. Klasifikasi filogeni (filetik)

Sejak terbitnya buku “The Origin of Species” dan diterimanya teori evolusi
yangdiungkapkan di dalamnya oleh Charles Darwin (1809-1882) maka sistem klasifikasi
bertujuanuntuk mencerminkan evolusi jenis. Jenis yang ada sekarang tidak lagi dianggap sebagai
ciptaankhusus yang statis, mantap dan tidak berubah-ubah, tetapi merupakan populasi yang
bervariasi,dinamis dan dianggap sebagai keturunan jenis-jenis sebelumnya.Filogeni adalah
perkembangan sejarah garis-garis evolusi dalam suatu golongan makhlukhidup, jadi dapat
diartikan sebagai asal dan evolusi suatu takson. Klasifikasi ini menekankankeeratan hubungan
kekerabatan nenek moyang takson satu dengan yang lainnya. Untukkeperluan klasifikasi ini,
orang mencoba menerka arah kecondongan evolusi ciri morfologi yangada dan menentukan ciri
primitif dan maju, misalnya: pohon lebih primitif dari terna, susunanbunga berfusi lebih maju dan
lain-lain. Dasar-dasar teori evolusi sebenarnya tidakmengakibatkan perubahan klasifikasi luar
biasa karena tidak banyak berbeda dengan Bentham& Hooker, hanya berbeda dalam istilah-
istilah, misalnya kesamaan diganti dengan kekerabatan.

Eichler (1839-1887), membagi dunia tumbuh-tumbuhan ke dalam dua golongan besar

yaitu:
- Cryptogame; dibagi tiga divisi: Thallophyta (Fungi dan Alga), Bryophyta
danPteridophyta

- Phanerogame; dibagi ke dalam Gymnospermae dan Angiospermae

Sistem-sistem klasifikasi filogeni dibagi menjadi dua golongan besar yaitu:

1. Aliran Engler, bunga tumbuhan primitif diserbuki oleh angin, tidak bermahkota danhanya
bertenda bunga. Turunan tumbuhan primitif yang paling sedikit mengalami perubahan
karena evolusi adalah Casuarinaceae, Fagaceae dan Piperaceae. Wettsteinmenganggap
bahwa Monokotillebih maju daripada Dikotil. Sistem Engler ini dipakai olehLawrence dalam
Taxonomy of Vascular Plants.
2. Aliran Ranales, bertolak pada hipotesis bahwa tumbuhan biji primitif bunganyamenyerupai
runjung seperti bunga tusam.
 Bunga primitif mempunyai bagian-bagian yang banyak, lengkap dan lepas-lepas
 Penyerbukan dilakukan oleh serangga
 Magnoliaceae, Annonaceae, Nymphaceae (bangsa Ranales) termasuk tumbuhan primitif.

Pemuka yang terkenal dalam aliran ini adalah:

a) Charles Edwin Bessey (1845-1915) Monokotil lebih maju dari Dikotil


b) John Hutchinson (1884-1972), bukunya Families of Flowering Plants suku-suku

Dikotil dikelompokkan dalam golongan yang berkayu, perdu dan herba, dapat
kritikankarena dianggap makin mundur ke sistim habitus. Klasifikasi monokotilnya
khususnyaLiliaceae lebih berhasil, misalnya dipakai dalam Flora of Java. Berdasarkan
penelitianlebih lanjut menunjukkan bahwa Ranales memang mempunyai sifat primitif
sehinggaaliran Ranales mungkin lebih mendekati kebenaran.

5. Klasifikasi alamiah

Dikatakan bersifat alamiah bila sistem itu mencerminkan keadaan sebenarnya seperti
dialam, dan serbaguna karena banyak pernyataan kekerabatan yang dimiliki kesatuan-
kesatuannyasehingga banyak memiliki sifat-sifat yang dapat diramalkan. Sistem ini pertama sekali
dicetuskanoleh Michel Adamson (1727-1806), dengan jalan mengikutsertakan, memperhitungkan
danmemperlakukan dengan sama semua sifat yang dimiliki tumbuhan. Tumbuhan yang memiliki
jumlah kesamaan ciri-ciri terbesar dikelompokkan bersama-sama dengan memperhatikan fakta-
fakta evolusi yang sesuai sehingga hasilnya dapat ditafsirkan dengan istilah-istilah filogeni.

Gagasan tersebut baru mendapat pengakuan akhir-akhir ini sebagai akibat pesatnya
perkembangan matematika modern dan teknologi komputer. Baru beberapa golongan saja
yangbisa dilaksanakan dengan sistem ini karena data-data yang ada belum memungkinkan
untukdinamakan pada komputer secara efisien, sehingga masih perlu penelitian mendalam untuk
datalengkap dan menyeluruh. Pemakaian komputer memberi peluang untuk memperoleh
sistemklasifikasi yang akan memenuhi berbagai keinginan dan memberi kepuasan pada semua
pihak.

Tingkatanklasifikasiataupenggolongan

Suatu proses pengaturan tumbuhan dalam suatu tingkat-tingkat kesatuan. Ini dapat
dicapai dengan menyatukan golongan-golongan yang berbeda.Hasil dari proses pengaturan ini
ialah suatu sistem klasifikasi, yang sengajadiciptakan untuk menyatakan hubungan kekerabatan
jenis-jenis makhlukhidup satu sama lain. Pemakaian dan pengertian klasifikasi dalam
praktiksehari-hari sering simpang siur dan seringkali dipakai baik untuk prosespengaturannya
maupun untuk sistem yang dihasilkannya. Penggolongan itu tidak hanya menyangkut soal
penamaan dan penciriansaja, akan tetapi juga berkaitan dengan masalah pencarian dan
penentuanhubungan kekerabatan atau kekeluargaan antara tumbuhan satu denganlainnya.

Setiap individu tumbuhan itu sekaligus dianggap termasuk dalamsejumlah takson yang
jenjang tingkatnya berurutan. Dengan demikian suatukesatuan terbagi atas kesatuan-kesatuan
berikutnya yang lebih rendahtingkatnya dan seterusnya. Setiap individu tumbuhan itu tergolong
dalamkesatuan-kesatuan taksonomi yang masing-masing mempunyai kedudukantertentu dalam
sistem yang terjelma. Takson atau kesatuan taksonomi yangterjelma dalam penggolongan
tumbuhan adalah forma, varitas (varietas), jenis (species), marga (genus), bangsa (ordo), dan
seterusnya. Suatu takson yang merupakan suatu populasi terdiri atas individuindividu dengan
sifat yang sama, sifat-sifat itu mirip dengan sifat semua keturunannya dan menempati suatu
daerah distribusi tertentu pada saat bersamaan disebut suatu jenis (species). Individu-individu
suatu populasi akan berkembang biak, saling kawin

dan bertukar gen, mati atau pindah, terpecah belah atau menggabung dengan populasi lainnya,
namun ciri dasar populasi itu secara keseluruhan tetap tidak berubah.

Takson yang disebut dengan istilah jenis dianggap sebagai unit dasar, demikian
mendasar, sehingga sadar atau tidak, jika kita berbicara tentang “tumbuhan” yang kita maksud
sebenarnya adalah “jenis tumbuhan”. Apabila seseorang bertanya tumbuhan apakah gerangan
ini, sebenarnya yang ia maksud adalah tergolong dalam jenis dengan nama apakah tumbuhan
yang ditanyakan itu. Banyak faktor dan kriteria yang bisa dijadikan dasar untuk mendefinisikan
jenis, sehingga menyebabkan banyak munculnya pendapat tentang batasan atau definisi jenis
itu. Salah satu kriteria jenis berdasarkan morfologi geografi. Konsep ini telahlama dipakai dan
merupakan konsep paling umum hingga sekarang. Menurut konsep ini jenis merupakan populasi
yang terdiri atas individu-individudengan ciri-ciri morfologi yang sama dan dapat dipisahkan dari
jenis-jenislain oleh adanya ketaksinambungan ciri-ciri morfologi yang berkorelasi. Beberapa
jenisdengan persamaan sifat-sifat tertentu membentuk suatutakson yang menurut hirarki diberi
kedudukan dan jenjang yang lebih tinggiyang disebut dengan istilah marga (genus). Setiap
marga diberi nama sepertihalnya setiap jenis. Demikian selanjutnya berturut-turut sejumlah
margadijadikan satu suku (familia), yang masing-masing diberi nama yangberbeda-beda pula.
Beberapa suku dijadikan satu bangsa (ordo), beberapabangsa menjadi kelas (classis) dan divisi
(divisio).

Biotipe adalah suatu populasi yang individu-individunya mempunyai susunan genotipe


yang sama. Dalam suatu populasi jenis secara sporadik ada kalanya terdapat satu atau beberapa
tipe tanpa pola penyebaran tertentu tapi menunjukkan variasi bentuk yang jelas berbeda dengan
anggota populasi lainnya. Inilah yang seringkali terjadi secara kebetulan, faktor-faktor gen resesif
terkumpul sehingga timbulnya dalam populasi itu sporadik danterbatas tapi dengan ciri-ciri yang
mantap.

Forma merupakan tingkat terendah yang diberi pengakuan taksonomi,dengan nama


ilmiah sebab umumnya mudah dikenal, misalnya karenaperbedaan warna bunga, bentuk dan
ukuran daun, dan lain-lain. Takson dibawah tingkat jenis yang banyak dipakai adalah varietas.
Dalam lingkunganpertanian istilah varietas umum dipakai untuk mengacu segala bentuk
variasijenis tanaman, untuk ini istilah yang paling tepat adalah kultivar (“cultivated variety”)
varietas yang dibudidayakan atau dijinakkan).

Macam-macamPenggolonganTumbuhan

Dengan semakin banyaknya tumbuhan/tanaman yang tumbuh di muka bumi ini, perlu
dicari suatu cara untuk mempermudah dalam mempelajari dan mengelola tanaman tersebut.
Salah satu cara adalah dengan menggolongkan tanaman yang mempunyai sifat-sifat tertentu
yang sama. Adapun penggolongan tanaman dalam garis besar adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan umur tanaman

a. annual crops (Tanaman semusim; tanaman setahun; tanaman “muda”): yaitu tanaman yang
menyelesaikan satu daur (siklus) hidupnya dalam waktu satu musim tanam kemudian tanaman
mati dengan sendirinya atau sengaja dimatikan. Contoh: padi, jagung, kacang tanah, kedelai. Di
daerah temperate yang mempunyai empat musim, dikenal dengan adanya tanaman:

1) winter annual crops: yaitu tanaman yang ditanam pada musim dingin (biasanya berupa
biji), kemudian tumbuh pada musim berikutnya contoh: tanaman Crimson clover

2) summer annual crops: yait u t anaman yang ditanam pada permulaan musim tersebut
dan t umbuh dalam musim yang sama cont oh: t anaman buckwheat

b. biennial crops (tanaman 2 tahun; tanaman 2 musim): yaitu tanaman yang menyelesaikan satu
daur hidupnya memerlukan dua musim tanam.

Musim tanam 1: tanaman tumbuh vegetatif dan menimbun persediaan zat makanan dalam akar
atau umbinya.

Musim tanam 2: tanaman tumbuh generatif (berbunga dan membentu biji). Waktu antara musim
tanam 1 dan 2, tanaman mengalami istrahat, daunnya lurch, sedangkan babgian yang ada di
dalam tanah masih tetap hidup contoh: tanaman iles-iles, bit gula.
c. perrenial crops (tanaman tahunan; tanaman keras; tanaman pohon; tanaman budidaya
gunung) yaitu tanaman yang hidup bertahun-tahun, setelah umur tertentu, setiap tahun tanaman
memberikan hasil (berproduksi) bahkan ada yang menghasilkan dua kali setahun

contoh: mangga, rambutan, kopi, kakao.

2. Berdasarkan adaptasi terhadap air tanah

a. Hydrophyta (hydra: air, phyton: tumbuhan) ialah golongan tumbuhan yang hidupnya banyak
memerlukan air. Contohnya padi

b. Xerophyta (heras: kering, phyton: tumbuhan) ialah golongan tumbuhan yang dapat tahan
hidup di daerah kering seperti daerah gurun. Contoh: katus.

c. Mesophyta (meso: tengah) ialah tumbuhan yang dapat tumbuh dengan baik terhadap kondisi
tanag yang kadar airnya cukup.

3. Berdasarkan kegunaannya

a. Tanaman pangan: padi, gandum

b. Tanaman hirtikultura: tanaman yang dibudidayakan, meliputi:

-Tanaman hias

-Tanaman Sayuran

-Tanaman buah-buahan

c. Tanaman perkebunan/industri: karet

d. Tanaman penyegar: kopi, teh

e. Tanaman serat: pisang manila, genjer

f. Tanaman obat: kumis kucing, kina, tapak dara


4. Berdasarkan zat/gizi yang dikandungnya

a. Tanaman sumber karbohidrat: padi, jagung, kentang, singkong dan sebagainya.

b. Tanaman sumber protein:kedelai, kacang merah, kacang hijau.

c. Tanaman sumber lemak: kacang tanah, kemiri, kelapa dan sebagainya.

d. Tanaman sumber vitamin: wortel jeruk, belimbing, dan tanaman sayuran dan buah lainnya.

5. Berdasarkan alat perkawinannya atau alat perkembangbiakannya

Ada dua golongan, yaitu:

a. Phanerogamae (Phaneros; tampak jelas, Gamos; alat perkawinan) ialah tumbuhan yang
memiliki alat perkawinannya jelas terlihat atau terbuka. Ini meliputi semua tumbuhan berbunga,
karena dalam bunga terdapat putik dan benang sari sebagai alat kawinnya, sehingga disebut juga
Anthophyta. Tumbuhan ini menghasilkan biji, maka disebut juga Spermatophyta.

b. Cryptogamae (Chryptos; tersembunyi, Gamos; alat perkawinan) ialah golongan tumbuhan


yang memiliki alat perkawinannya tesembunyi atau tidak jelas terlihat akibat sagat keilnya.
Tumbuhan ini dikenal dengan nama Tumbuhan Rendah atau tumbuhan tidak berbunga

SOAL:

Lengkapilah Isian Tingkatan Takson dalam Tabel Berikut!

Tabel 1Essay Singkat Tingkatan Takson

Kingdom: Kingdom:
Divisi : Divisi :
Kelas : Kelas :
Ordo : Ordo :
Famili : Famili :
Genus : Anabaena Genus :Spirogyra
Spesies : Spesies :
Kingdom: Kingdom:
Divisi : Divisi :
Kelas : Kelas :
Ordo : Ordo :
Famili : Famili :
Genus : Rhizopus Genus : Parmelia
Spesies : Spesies

Kingdom: Kingdom:
Divisi : Divisi :
Kelas : Kelas :
Ordo : Ordo :
Famili : Famili :
Genus : Polytrichum Genus : Adiantum
Spesies Spesies
BAB III

DIVISI SCHIZOPHYTA (Tumbuhan Belah)

Model Pembelajaran: Ceramah, Diskusi (Presentasi), tanya jawab.

Kriteria dan Bentuk Penilaian:

Tes (Pilihan Ganda)

Non Tes (Lembar Aktivitas)

Sub CP MK:

3. Divisi Schizophyta (Tumbuhan Belah)

Indikator:

3.1 Menjelaskan Ciri umum, sifat dan struktur tubuh Schizophyta.


3.2 Menjelaskan Perkembangbiakan Schizophyta
3.3 Mendiskusikan peranan Schizophyta.
3.4 Memaparkan pembagian kelas Schizophyta.

Ciri Umum Schizophyta

Bakteri merupakan jenis tumbuhan belah, dan kelompok makhluk hidup bersel tunggal
yang hubungan kekerabatannya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka
dimasukan dalam golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya yang amat kecil
sehingga tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Studi tentang bakteri mulai berkembang
setelah ditemukannya mikroskop oleh Anthonie van Leeuwenhoek menjelang berakhirnya abad
ke-17. Bakteri pertama kali dilihat oleh Leeuwenhoek dalam tahun 1683. Sejak itu berkembang
ilmu tentang jasad renik yaitu mikrobiologi, yang dalam abad ke-20 ini telah terpecah-pecah lagi
menjadi mikrobiologi industri dan mikrobiologi tanah. Dan saat ini ilmu yang khusus mempelajari
bakteri dekenal dengan nama bakteriologi.
Tubuh bakteri yang terdiri atas sebuah sel saja itu mempunyai bentuk yang beraneka
ragam. Ada yang berbentuk peluru, bola seperti batang, bengkok seperti koma atau sekrup, ada
yang seperti spiral. Sel bakteri dapat mengalami perubahan bentuk disebut dengan involusi.
Rhizobium radicicola yang normal berbentuk batang, dalam keadaaan tertentu tampak sebagai
batang yang bercabang.

Gambar 1. Berbagai Ragam Bentuk Bakteri

Sumber: https://www.tentorku.com/bentuk-struktur-sel-bakteri-bacteria-eubacteria/

Ukuran tubuh bakteri hanya mencapai beberapa mikron (µ) 1 µ sama dengan 0,001 mm,
paling besar 100 µ hingga hampir terlihat dengan mata bugil, tetapi ada pula yang kurang dari 1
µ yang terkecil kira-kira 0,1 µ yang memerlukan mikroskop elektron untuk dapat menyeldikinya.

Sifat-sifat dan Struktur Tubuh

Tubuh bakteri berupa sel tunggal mempunyai dinding sel yang jelas. Dinding sel tidak
mengandung selulosa, tetapi tersusun atas hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang
mengandung N dan lebih mendekati dinding sel hewan dari pada dinding sel tumbuhan pada
umumnya. Adanya selulosa dalam dinding selnya hanya merupakan penngecualian. Dinding
tersebut dilapisi selaput serupa gelatin, yang menyebabkan dinding sel itu dalam larutan air
menjadi berlendir. Seperti dinding pada ganggang biru
Isi sel berupa protoplas dengan membran plasma yang dapat diperlihatkan dengan
memplasmolisiskan sel tersebut. Dalam sitoplasmanya terdapat butir-butir diantaranya nukleoida
yang mengandung salah satu zat penyusun inti yaitu asam deoksi-ribo-nukleat (DNA =
deoxyribonucleic acid). Inti tidak memiliki membran inti seperti terdapat dalam sel pada
umumnya. Asam ribo nukleat (RNA = ribonucleic acid) bahan yang di samping DNA ikut
menyusun inti sel dan tersebar dalam plasma.

Plastida belum terdapat demikian pula zat warna kecuali kelompok bakteri belerang
berwarna (Thiorhodaceae), yang plasmanya mempunyai zat warna turunan klorofil, misalnya
bakterioklorofil, bakterio-eritrin, bakterio-virdin. Plasma bakteri mengandung vakuola-vakuola
kecil berisi cadangan makanan yang terdiri atas glikogen, amilosa, lemak, zat putih telur, dan
suatu zat yang mengenai adanya belum tercapai persesuaian pendapat, yaitu volutin.

Gambar 2. Struktur Umum Bakteri

Sumber: http://gajholler.blogspot.co.id/2013/11/ciri-struktur-dan-bentuk-bakteri-ciri.html

Bakteri pada umumnya bergerak secara pasif. Namun demikian ada berbagai jenis
bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang menembus
keluar dinding dan adanya rambut-rambut plasma ini memungkinkan bakteri bergerak aktif dalam
medium cair. Rambut-rambut plasma ini dinamakan bulu cambuk atau flagel, yang jumlah dan
letaknya pada tubuh berbeda-beda. Pada bakteri dibedakan menjadi:

- Monotrik, jika hanya ada satu bulu cambuk pada salah satu kutubnya.
- Subpolar atau amfitrik, jika ada 2 bulu cambuk masing-masing terletak di bawah
kutubnya.
- Lofotrik, jika ada seberkas bulu-bulu cambuk muncul pada salah satu kutubnya.
- Peritrik, jika bulu cambuk muncul ke segala arah dari sel.

Gambar 3. Macam-macam Bulu Cambuk pada Bakteri

Sumber: http://biologipedia.blogspot.co.id/2010/10/alat-gerak-bakteri.html

Cara Hidup dan Perkembangbiakan Bakteri

Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof, sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun,
ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasarkan
asalnya energi yang digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam
2 golongan yaitu:

1. Yang bersifat kemoautotrof, bila energi untuk asimilasinya (kemosintesis) diperoleh dari
reaksi-reaksi kimia, misalnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit
dengan mengoksidasikan NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidadikan HNO2, bakteri
belerang dengan mengoksidasikan senyawa belerang.
2. Yang bersifat fotoautotrof, bila energi untuk asimilasi (fotosintesis) diperoleh dari cahaya
matahari. Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis
adalah bakteri-bakteri yang mempunyai zat warna dari golongan Thiorhodaceae (Bakteri
belerang berzat warna).

Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan
sebagai substrat dan sumber kebutuhan hidupnya, substrat tersebut akan mengalami proses
penguraian yang disertai dengan timbulnya energi, proses tersebut dinamakan pembusukan jika
menimbulkan zat-zat berbau tidak sedap. Jika terjadinya pernafasan intramolekular dan adanya
proses penguraian menjadi pembersih sisa-sisa makhluk hidup dinamakan fermentasi.

Dengan demikian bakteri-bakteri saprofit melalui proses penguraian menjadi pembersih sisa-sisa
makhluk hidup.

Dari segi kebutuhannya akan oksigen, bakteri dapat dibedakan dalam dua golongan,
yaitu:

1. Bakteri aerob, bila untuk hidupnya memerlukan oksigen bebas. Bakteri aerob dapat
dibedakan lagi menjadi dua yaitu aerob secara obligat artinya untuk hidupnya mutlak
dibutuhkan adanya oksigen bebas, dan bakteri fakulatif artinya untuk hidupnya tidak
mutlak dibutuhkan adanya oksigen bebas, dapat hidup pula tanpa adanya oksigen bebas.
2. Bakteri anaerob bila dapat hidup tanpa adanya oksigen.

Dalam hubungannya dengan cara hidupnya sebagai parasit dapat digolongkan menjadi
3:

1. Parasit obligat, jika bakteri itu hanya dapat hidup sebagai parasit saja.
2. Parasit fakultatif, bila bakteri dapat hidup baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit.
3. Bakteri patogen, yaitu bakteri yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan penyakit bagi
inangnya, baik inang yang berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia.

Perkembangbiakan Bakteri dengan Pembentukan Koloni

Bakteri umumnya berkembangbiak secara vegetatif atau aseksual dengan membelah


diri. Setelah selesai pembelahan, sel-sel anakan dapat tetap bergandengan satu sama lain yang
dinamakan koloni bakteri. Bakteri berkembangbiak dengan cepat, dalam keadaan yang serba
menguntungkan (optimal), beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20 menit, sehingga
dalam waktu sehari saja bakteri dapat berkembang menjadi berjuta-juta sel. Ada atau tidaknya
perkembangbiakan secara generatif atau seksual pada bakteri, belum diketahui dengan pasti.

Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dan bentuk koloni itu dapat dijadikan
salah satu tanda pengenal jenis bakteri yang bersangkutan, berikut beberapa bentuk koloni
bakteri:

- Sepasang sel (marga Diplococus)


- Berbentuk kubus terdiri atas 8 sel (marga Sarcina)
- Berbentuk rantai (marga Streptococus)
- Seperti tandan buah anggur (marga Staphylococus)

Perkembangbiakan Bakteri dengan Pembentukan spora

Dalam keadaan yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri membentuk badan-badan


untuk melewati situasi yang buruk tadi. Protoplas dengan zat-zat makanan cadangan yang
terkandung di dalamnya mengadakan kontraksi menjadi badan yang bulat dengan dinding baru
yang disebut dengan spora lebih tepat endospora karena terbentuk di dalam sel yang lama. Sel
bakteri yang membentuk spora tampak sebagai ruangan berisi benda bulat yang letaknya dapat
disalah satu ujung atau di tengah-tengah ruang tersebut. Spora tidak dapat bergerak aktif. Dalam
satu sel biasanya hanya terbentuk satu spora, tetapi ada pula yang membentuk dua spora.

Spora bakteri tidak dapat dipandang sebagai alat reproduksi, akan tetapi suatu badan
untuk mempertahankan diri menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan, misalnya
kekeringan, suhu yang tinggi atau amat rendah, zat-zat kimia yang bersifat desinfektan dan lain-
lain. Spora bakteri tertentu dapat bertahan selama 16 jam dalam air mendidih. Bila keadaan
kembali seperti biasa, spora itu tumbuh kembali menjadi sel biasa. Dinding spora dilepaskan,
protoplas tumbuh sampai ukuran bakteri yang normal dan membentuk dinding sel yang baru.
Dari satu spora hanya terbentuk satu sel yang

Habitat bakteri dan distribusinya.

Tubuh yang kecil dan cara hidup yang beraneka ragam memungkinkan bakteri untuk
hidup dalam bermacam-macam habitat. Bakteri dapat ditemukan dimana-mana dalam tanah,
dalam air, siasa-sisa makhluk hidup, bahkan sebutir debu dalam atmosfer pun mungkin menjadi
substratnya. Satu gram tanah yang subur dapat mengandung beberapa milyar bakteri.

Tubuh yang kecil, cara hidup yang beranekaragam, kecepatan berkembang biak dan
kemampuan untuk mempertahankan diri dalam menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan
itu, menyebabkan pula luasnya distribusi bakteri. Di darat, di laut, ngarai, dan pegunungan, di
daerah tropika maupun didaerah iklim dingin terdapat bakteri, sehingga makhluk hidup ini wajar
bila disebut kosmopolit.
Peranan bakteri dalam kehidupan manusia

Dari segi kehidupan manusia, bakteri ada yang menjadi kawan, jadi menguntungkan bagi
manusia, tetapi ada pula yang menjadi lawan, berarti merugikan. Bakteri yang hidup sebagai
saprofit misalnya, berperan sebagai pengurai dan dengan demikian menjadi pembersih atau
setidak-tidaknya mencegah terjadinya akumulasi sisa-sisa bahan organik dari tumbuhan maupun
hewan yang berlebihan. Penggunaan kompos sebagai pupuk merupakan salah satu aspek
pemanfaatan aktivitas bakteri sebagai pengurai. Dalam proses penguraiannya ini, bahan yang
diuraikan mengandung berbagai jenis protein atau senyawa-senyawa yang mengandung N dan
atau S, pengurai itu akan menimbulkan zat-zat (gas) yang berbau tidak enak (bau busuk), sehingg
proses penguraian itu dinamakan pembusukan.

Proses yang ditimbulkan oleh bakteri yang tidak disertai timbulnya bau yang tidak sedap
lazimnya dinamakan fermentasi. Dalam proses yang terkenal dengan nama nitrifikasi, senyawa
amoniak dan asam nitrit yang meracun tanaman, oleh bakteri nitrit dan bakteri nitrat diubah
menjadi asam nitrat yang tidak lagi berbahaya, bahkan diperlukan oleh tanaman. Proses yang
terdiri atas dua tahap itu dapat digambarkan menurut persamaan kimia berikut :

1. 2NH3 + 3 O2 2 HNO2 + 2 H20 + 136 cal.


Proses ini disebut nitritasi dan dilakukan oleh bakteri-bakteri nitrit, misalnya:
Nitrosomonas javanica dan Nitrosomonas europaea.
2. 2 HNO2 + O2 2 HNO3 + 36 cal.

Tahap ini disebut nitratasi dan dilakukan oleh bakteri-bakteri nitrat, misalnya: Nitrobacter
agile dan Nitrobacter winogradskyi.
Demikian pula dengan proses sulfurikasi. Dalam proses ini asam sulfide yang beracun bagi
tanaman, oleh bakteri-bakteri belerang, misalnya Beggiatoa alba, diubah menjadi asam sulfat,
dan dalam bentuk ion sulfat itulah tanaman menyerap belerang yang diperlukan, proses
sulfurikasi dapat digambarkan dengan persamaan di bawah ini :
2 H2S + O2 2 H2O + 2 S + 118 cal.

2 S + 2 H2O + 3 O2 2 H2SO4 + 286 cal.


Pentingnya Bakteri Nitrifikasi Nitrobacter dan Nitrosomonas

Senyawa nitrat yang sangat diperlukan tanaman asalnya dari mana? Ternyata, Gas
nitrogen sangat banyak terdapat di atmosfer bumi. kira-kira sampai 78% dari udara di atmosfer,
sedangkan nitrogen di tanah jumlahnya sangat sedikit padahal diperlukan oleh tanaman untuk
nutrisi pertumbuhan dan perkembangan. senyawa nitrat pada tanaman dihasilkan oleh bakteri
nitrifikasi seperti Nitrobacter dan Nitrosomonas yang bersimbiosis dengan tanaman tersebut
melalui proses fiksasi nitrogen. Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu
menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung
secara aerob di dalam tanah. Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof karena menggunakan
senyawa nitrogen inorganik sebagai dalam siklus hidupnya. Metabolisme senyawa nitrogen ini
memerlukan senyawa karbon dioksida sebagai sumber karbonnya yang diikat dalam siklus Calvin.

Pada umumnya, bakteri nitrifikasi bersifat non motil (tidak dapat bergerak) sehingga
cenderung untuk melekat pada permukaan benda yang ada di sekelilingnya. Banyak spesies
bakteri ini memiliki sistem membran internal dimana terdapat enzim kunci dalam proses nitrifikasi.
Enzim tersebut antara lain ammonia monooksigenase (mengoksidasi ammonia menjadi
hidroksilamin) dan nitrit oksireduktase (mengoksidasi nitrit menjadi nitrat). Nitrifikasi secara alami
merupakan hasil proses aktivitas dari dua kelompok organisme, yaitu kelompok bakteri nitratasi
dan nitritasi.

klasifikasi bakteri nitrifikasi :

Kingdom : Prokariotae

Divisi : Bacteria

Famili : Nitrobacteraceae

Genus : Nitrosomonas dan Nitrobacter

Nitrosomonas ialah terminologi bakteri Lithotrophic. Nitrosomonas adalah batang yang


terdiri dari genus bakteri berbentuk chemoautotrophic. Bakteri ini mengoksidasi amonia menjadi
nitrit sebagai suatu proses metabolisme. Nitrosomonas penting dalam siklus nitrogen dengan
meningkatkan ketersediaan nitrogen untuk tanaman sementara membatasi fiksasi karbon
dioksida. Habitat Nitrosomonas dapat ditemukan di tanah, limbah, air tawar, dan pada daerah
dengan tingkat pencemaran nitrat yang tinggi. Nitrosomonas optimum pada pH 6,0-9,0 dan suhu
antara 20 sampai 30°C.

Nitrosomonas harus mengkonsumsi sejumlah besar amonia sebelum pembelahan sel


dapat terjadi, dan proses pembelahan sel bisa memakan waktu hingga beberapa hari.
Nitrosomonas sp. memiliki enzim urease yang mengkatalisis konversi molekul urea ke dua
amoniak molekul dan satu molekul karbon dioksida. Nah pada gambar ... menunjukkan reaksi
proses nitritasi yang dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas

Gambar 4 Reaksi Nitritasi

Sumber: https://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/daur-nitrogen.html

Nah selanjutnya mari kita mengenal bakteri Nitrobacter sp. Nitrobacter sp. memiliki sel
berbentuk batang pendek, pleomorfik, seringkali berbentuk pears, Gram negatif, dan non motil.
Habitat bakteri ini tersebar pada tanah, air tawar, dan air laut. Nitrobacter mengoksidasi ion nitrit
menjadi ion nitrat. Proses ini merupakan salah satu proses yang terjadi pada daur nitrogen.
Nitrobacter akan tumbuh optimal pada suhu 280 C dan memiliki pH optimum antara 7,3 dan 7,5
serta akan mati pada suhu 1200F (490 C) atau di bawah 320F (00C). Nitrobacter sp. disebut bakteri
nitrifikasi karena dapat mengubah amonium menjadi nitrit dan selanjutnya mengubah nitrit
menjadi nitrat. Nah pada gambar 2 menunjukkan reaksi proses nitratasi yang dilakukan oleh
bakteri Nitrobacter

Gambar 5 Reaksi Nitratasi

Sumber: https://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/daur-nitrogen.html

Nah sekarang kita harus mengetahui siklus nitrogen itu sendiri. Siklus nitrogen pertama
dimulai dari gas nitrogen di atmosfer yang membentuk senyawa Nitrat. nitrat yang semakin
banyak tersebut dapat terbawa ke daratan dengan perantara angin dan hujan . nitrat tersebut
digunakan tumbuhan untuk menghasilkan protein. Setelah tumbuhan menyerap nitrat, tumbuhan
tumbuh kemudian dimakan oleh hewan dan manusia. Sehingga nitrogen yang telah diserap
tanaman tadi pindah ke tubuh konsumen tersebut. Kemudian dari mengkonsumsi tersebut akan
menghasilkan zat sisa berupa feses dan urin. Serta juga ada beberapa makhluk hidup yang mati.
Zat sisa dan makhluk yang mati tersebut akan diuraikan oleh pengurai menjadi amoniak.

Amoniak hasil penguraian tadi akan diubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi.
Kemudian proses berulang dua kali membentuk nitrit. Nitrit tidak dapat diserap tamanan,
sehingga nitrit oleh Nitrobacter sp. diubah menjadi menjadi nitrat sehingga nitrat tersebut dapat
diserap oleh tanaman untuk petumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dari pertumbuhan yang
baik itu akan menghasilkan tanaman yang menghasilkan hasil panen yang baik.

Pembagian Kelas Bacteria atau Schizomycetes (bakteri)

Salah satu klasifikasi bakteri yang dianut dalam taksonomi adalah sebagai berikut:

Bangsa Pseudomonadales.

Sel-sel berbentuk peluru, batang yang lurus atau bengkok, atau berbentuk spiral, kadang-
kadang bergandeng-gandeng berbentuk rantai. Sel sering mengandung pigmen fotosintetik yang
bewarna lembayung atau hijau. Biasanya dapat bergerak dengan perantaraan flagel yang polar.

Suku Tiorhodaceae, yang membawahi bakteri-bakteri lembayung (purple bacteria) yang


dapat melakukan fotosintesis dengan perantaraan sistem pigmen yang terdiri atas bakterioklorofil
dan karotenoid-karotenoid. Dalam lingkungan yang mengandung H2S dalam sel-selnya dapat
ditemukan tetes belerang. Contoh-contoh :

- Thiosarcina rosea,
- Thiocapsa floridana,
- Thiodictyon elegans,
- Thiospirillum sanguineum.

Suku Nitrobacteraceae, yang membawahi bakteri-bakteri yang kemoautotrof dan


memperoleh energy untuk asimilasinya dari oksidasi metan, misalnya :

- Nitrosomonas europaea,
- Nitrosococcus nitrosus,
- Nitrobacter winogradskyi , dan
- Nitrobacter agile.

Suku Methanomonadaceae, meliputi bakteri-balteri yang kemoautrotof dan memperoleh


energi untuk asimilasinya dari oksidasi metan, hydrogen, atau karbon monoksida, contoh-
contohnya:

- Methanomonas methanica,
- Hydrogenomonas flava,
- Carboxydomonas oligocarbophila.

Suku Thiobacteriaceae, bakteri-bakteri belerang, kemoautrotof, memperoleh energi


dengan oksidasi senyawa-senyawa belerang, dalam plasmanya sering terdapat belerang bebas
dalam bentuk butir-butir atau Kristal, anatar lain :

- Thiobacillus thioparus,
- Thiobacterium cristalliferum,
- Thiospora bipunctata.
Suku Psedomonadaceae, bakteri-bakteri yang heterotrof, jarang sekali autrotof fakultatif,
sel-selnya sering sekali bersifat oksidatif, kadang-kadang fermentative, contoh-contohnya:
- Pseudomonas cocovenenans, menimbulkan racun tempe bongkrek.
- Pseudomonas solanacearum, menimbulkan penyakit layu pada warga suku Solanaceae dan
pada kacang tanah.
- Pseudomonas malvacearum, minimbulkan penyakit pada kapas.
- Pseudomonas denitrificans mereduksi nitrat N 2.

Suku Spirillaceae, meliputi bakteri-bakteri dengan tubuh yang bengkok, berbentuk koma
sampai spiral. dalam suku ini antara lain termasuk :
- Vibro comma (Vibro cholera), penyebab penyakit muntaber.
- Desulfovibrio desulfuricans, yang dapat mereduksi sulfat menjadi sulfide.
- Spirillum minus, Spirillum lipoferum.
BAB III

DIVISI SCHIZOPHYTA (Tumbuhan Belah)

Model Pembelajaran: Ceramah, Diskusi (Presentasi), tanya jawab.

Kriteria dan Bentuk Penilaian:

Tes (Pilihan Ganda)

Non Tes (Lembar Aktivitas)

Sub CP MK:

3. Divisi Schizophyta (Tumbuhan Belah)

Indikator:

3.5 Menjelaskan Ciri umum, sifat dan struktur tubuh Schizophyta.


3.6 Menjelaskan Perkembangbiakan Schizophyta
3.7 Mendiskusikan peranan Schizophyta.
3.8 Memaparkan pembagian kelas Schizophyta.

Ciri Umum Schizophyta

Bakteri merupakan jenis tumbuhan belah, dan kelompok makhluk hidup bersel tunggal
yang hubungan kekerabatannya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka
dimasukan dalam golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya yang amat kecil
sehingga tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Studi tentang bakteri mulai berkembang
setelah ditemukannya mikroskop oleh Anthonie van Leeuwenhoek menjelang berakhirnya abad
ke-17. Bakteri pertama kali dilihat oleh Leeuwenhoek dalam tahun 1683. Sejak itu berkembang
ilmu tentang jasad renik yaitu mikrobiologi, yang dalam abad ke-20 ini telah terpecah-pecah lagi
menjadi mikrobiologi industri dan mikrobiologi tanah. Dan saat ini ilmu yang khusus mempelajari
bakteri dekenal dengan nama bakteriologi.
Tubuh bakteri yang terdiri atas sebuah sel saja itu mempunyai bentuk yang beraneka
ragam. Ada yang berbentuk peluru, bola seperti batang, bengkok seperti koma atau sekrup, ada
yang seperti spiral. Sel bakteri dapat mengalami perubahan bentuk disebut dengan involusi.
Rhizobium radicicola yang normal berbentuk batang, dalam keadaaan tertentu tampak sebagai
batang yang bercabang.

Gambar 1. Berbagai Ragam Bentuk Bakteri

Sumber: https://www.tentorku.com/bentuk-struktur-sel-bakteri-bacteria-eubacteria/

Ukuran tubuh bakteri hanya mencapai beberapa mikron (µ) 1 µ sama dengan 0,001 mm,
paling besar 100 µ hingga hampir terlihat dengan mata bugil, tetapi ada pula yang kurang dari 1
µ yang terkecil kira-kira 0,1 µ yang memerlukan mikroskop elektron untuk dapat menyeldikinya.

Sifat-sifat dan Struktur Tubuh

Tubuh bakteri berupa sel tunggal mempunyai dinding sel yang jelas. Dinding sel tidak
mengandung selulosa, tetapi tersusun atas hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang
mengandung N dan lebih mendekati dinding sel hewan dari pada dinding sel tumbuhan pada
umumnya. Adanya selulosa dalam dinding selnya hanya merupakan penngecualian. Dinding
tersebut dilapisi selaput serupa gelatin, yang menyebabkan dinding sel itu dalam larutan air
menjadi berlendir. Seperti dinding pada ganggang biru
Isi sel berupa protoplas dengan membran plasma yang dapat diperlihatkan dengan
memplasmolisiskan sel tersebut. Dalam sitoplasmanya terdapat butir-butir diantaranya nukleoida
yang mengandung salah satu zat penyusun inti yaitu asam deoksi-ribo-nukleat (DNA =
deoxyribonucleic acid). Inti tidak memiliki membran inti seperti terdapat dalam sel pada
umumnya. Asam ribo nukleat (RNA = ribonucleic acid) bahan yang di samping DNA ikut
menyusun inti sel dan tersebar dalam plasma.

Plastida belum terdapat demikian pula zat warna kecuali kelompok bakteri belerang
berwarna (Thiorhodaceae), yang plasmanya mempunyai zat warna turunan klorofil, misalnya
bakterioklorofil, bakterio-eritrin, bakterio-virdin. Plasma bakteri mengandung vakuola-vakuola
kecil berisi cadangan makanan yang terdiri atas glikogen, amilosa, lemak, zat putih telur, dan
suatu zat yang mengenai adanya belum tercapai persesuaian pendapat, yaitu volutin.

Gambar 2. Struktur Umum Bakteri

Sumber: http://gajholler.blogspot.co.id/2013/11/ciri-struktur-dan-bentuk-bakteri-ciri.html

Bakteri pada umumnya bergerak secara pasif. Namun demikian ada berbagai jenis
bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang menembus
keluar dinding dan adanya rambut-rambut plasma ini memungkinkan bakteri bergerak aktif dalam
medium cair. Rambut-rambut plasma ini dinamakan bulu cambuk atau flagel, yang jumlah dan
letaknya pada tubuh berbeda-beda. Pada bakteri dibedakan menjadi:

- Monotrik, jika hanya ada satu bulu cambuk pada salah satu kutubnya.
- Subpolar atau amfitrik, jika ada 2 bulu cambuk masing-masing terletak di bawah
kutubnya.
- Lofotrik, jika ada seberkas bulu-bulu cambuk muncul pada salah satu kutubnya.
- Peritrik, jika bulu cambuk muncul ke segala arah dari sel.

Gambar 3. Macam-macam Bulu Cambuk pada Bakteri

Sumber: http://biologipedia.blogspot.co.id/2010/10/alat-gerak-bakteri.html

Cara Hidup dan Perkembangbiakan Bakteri

Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof, sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun,
ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasarkan
asalnya energi yang digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam
2 golongan yaitu:

3. Yang bersifat kemoautotrof, bila energi untuk asimilasinya (kemosintesis) diperoleh dari
reaksi-reaksi kimia, misalnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit
dengan mengoksidasikan NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidadikan HNO2, bakteri
belerang dengan mengoksidasikan senyawa belerang.
4. Yang bersifat fotoautotrof, bila energi untuk asimilasi (fotosintesis) diperoleh dari cahaya
matahari. Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis
adalah bakteri-bakteri yang mempunyai zat warna dari golongan Thiorhodaceae (Bakteri
belerang berzat warna).

Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan
sebagai substrat dan sumber kebutuhan hidupnya, substrat tersebut akan mengalami proses
penguraian yang disertai dengan timbulnya energi, proses tersebut dinamakan pembusukan jika
menimbulkan zat-zat berbau tidak sedap. Jika terjadinya pernafasan intramolekular dan adanya
proses penguraian menjadi pembersih sisa-sisa makhluk hidup dinamakan fermentasi.

Dengan demikian bakteri-bakteri saprofit melalui proses penguraian menjadi pembersih sisa-sisa
makhluk hidup.

Dari segi kebutuhannya akan oksigen, bakteri dapat dibedakan dalam dua golongan,
yaitu:

3. Bakteri aerob, bila untuk hidupnya memerlukan oksigen bebas. Bakteri aerob dapat
dibedakan lagi menjadi dua yaitu aerob secara obligat artinya untuk hidupnya mutlak
dibutuhkan adanya oksigen bebas, dan bakteri fakulatif artinya untuk hidupnya tidak
mutlak dibutuhkan adanya oksigen bebas, dapat hidup pula tanpa adanya oksigen bebas.
4. Bakteri anaerob bila dapat hidup tanpa adanya oksigen.

Dalam hubungannya dengan cara hidupnya sebagai parasit dapat digolongkan menjadi
3:

4. Parasit obligat, jika bakteri itu hanya dapat hidup sebagai parasit saja.
5. Parasit fakultatif, bila bakteri dapat hidup baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit.
6. Bakteri patogen, yaitu bakteri yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan penyakit bagi
inangnya, baik inang yang berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia.

Perkembangbiakan Bakteri dengan Pembentukan Koloni

Bakteri umumnya berkembangbiak secara vegetatif atau aseksual dengan membelah


diri. Setelah selesai pembelahan, sel-sel anakan dapat tetap bergandengan satu sama lain yang
dinamakan koloni bakteri. Bakteri berkembangbiak dengan cepat, dalam keadaan yang serba
menguntungkan (optimal), beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20 menit, sehingga
dalam waktu sehari saja bakteri dapat berkembang menjadi berjuta-juta sel. Ada atau tidaknya
perkembangbiakan secara generatif atau seksual pada bakteri, belum diketahui dengan pasti.

Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dan bentuk koloni itu dapat dijadikan
salah satu tanda pengenal jenis bakteri yang bersangkutan, berikut beberapa bentuk koloni
bakteri:

- Sepasang sel (marga Diplococus)


- Berbentuk kubus terdiri atas 8 sel (marga Sarcina)
- Berbentuk rantai (marga Streptococus)
- Seperti tandan buah anggur (marga Staphylococus)

Perkembangbiakan Bakteri dengan Pembentukan spora

Dalam keadaan yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri membentuk badan-badan


untuk melewati situasi yang buruk tadi. Protoplas dengan zat-zat makanan cadangan yang
terkandung di dalamnya mengadakan kontraksi menjadi badan yang bulat dengan dinding baru
yang disebut dengan spora lebih tepat endospora karena terbentuk di dalam sel yang lama. Sel
bakteri yang membentuk spora tampak sebagai ruangan berisi benda bulat yang letaknya dapat
disalah satu ujung atau di tengah-tengah ruang tersebut. Spora tidak dapat bergerak aktif. Dalam
satu sel biasanya hanya terbentuk satu spora, tetapi ada pula yang membentuk dua spora.

Spora bakteri tidak dapat dipandang sebagai alat reproduksi, akan tetapi suatu badan
untuk mempertahankan diri menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan, misalnya
kekeringan, suhu yang tinggi atau amat rendah, zat-zat kimia yang bersifat desinfektan dan lain-
lain. Spora bakteri tertentu dapat bertahan selama 16 jam dalam air mendidih. Bila keadaan
kembali seperti biasa, spora itu tumbuh kembali menjadi sel biasa. Dinding spora dilepaskan,
protoplas tumbuh sampai ukuran bakteri yang normal dan membentuk dinding sel yang baru.
Dari satu spora hanya terbentuk satu sel yang

Habitat bakteri dan distribusinya.

Tubuh yang kecil dan cara hidup yang beraneka ragam memungkinkan bakteri untuk
hidup dalam bermacam-macam habitat. Bakteri dapat ditemukan dimana-mana dalam tanah,
dalam air, siasa-sisa makhluk hidup, bahkan sebutir debu dalam atmosfer pun mungkin menjadi
substratnya. Satu gram tanah yang subur dapat mengandung beberapa milyar bakteri.

Tubuh yang kecil, cara hidup yang beranekaragam, kecepatan berkembang biak dan
kemampuan untuk mempertahankan diri dalam menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan
itu, menyebabkan pula luasnya distribusi bakteri. Di darat, di laut, ngarai, dan pegunungan, di
daerah tropika maupun didaerah iklim dingin terdapat bakteri, sehingga makhluk hidup ini wajar
bila disebut kosmopolit.
Peranan bakteri dalam kehidupan manusia

Dari segi kehidupan manusia, bakteri ada yang menjadi kawan, jadi menguntungkan bagi
manusia, tetapi ada pula yang menjadi lawan, berarti merugikan. Bakteri yang hidup sebagai
saprofit misalnya, berperan sebagai pengurai dan dengan demikian menjadi pembersih atau
setidak-tidaknya mencegah terjadinya akumulasi sisa-sisa bahan organik dari tumbuhan maupun
hewan yang berlebihan. Penggunaan kompos sebagai pupuk merupakan salah satu aspek
pemanfaatan aktivitas bakteri sebagai pengurai. Dalam proses penguraiannya ini, bahan yang
diuraikan mengandung berbagai jenis protein atau senyawa-senyawa yang mengandung N dan
atau S, pengurai itu akan menimbulkan zat-zat (gas) yang berbau tidak enak (bau busuk), sehingg
proses penguraian itu dinamakan pembusukan.

Proses yang ditimbulkan oleh bakteri yang tidak disertai timbulnya bau yang tidak sedap
lazimnya dinamakan fermentasi. Dalam proses yang terkenal dengan nama nitrifikasi, senyawa
amoniak dan asam nitrit yang meracun tanaman, oleh bakteri nitrit dan bakteri nitrat diubah
menjadi asam nitrat yang tidak lagi berbahaya, bahkan diperlukan oleh tanaman. Proses yang
terdiri atas dua tahap itu dapat digambarkan menurut persamaan kimia berikut :

3. 2NH3 + 3 O2 2 HNO2 + 2 H20 + 136 cal.


Proses ini disebut nitritasi dan dilakukan oleh bakteri-bakteri nitrit, misalnya:
Nitrosomonas javanica dan Nitrosomonas europaea.
4. 2 HNO2 + O2 2 HNO3 + 36 cal.

Tahap ini disebut nitratasi dan dilakukan oleh bakteri-bakteri nitrat, misalnya: Nitrobacter
agile dan Nitrobacter winogradskyi.
Demikian pula dengan proses sulfurikasi. Dalam proses ini asam sulfide yang beracun bagi
tanaman, oleh bakteri-bakteri belerang, misalnya Beggiatoa alba, diubah menjadi asam sulfat,
dan dalam bentuk ion sulfat itulah tanaman menyerap belerang yang diperlukan, proses
sulfurikasi dapat digambarkan dengan persamaan di bawah ini :
2 H2S + O2 2 H2O + 2 S + 118 cal.

2 S + 2 H2O + 3 O2 2 H2SO4 + 286 cal.


Pentingnya Bakteri Nitrifikasi Nitrobacter dan Nitrosomonas

Senyawa nitrat yang sangat diperlukan tanaman asalnya dari mana? Ternyata, Gas
nitrogen sangat banyak terdapat di atmosfer bumi. kira-kira sampai 78% dari udara di atmosfer,
sedangkan nitrogen di tanah jumlahnya sangat sedikit padahal diperlukan oleh tanaman untuk
nutrisi pertumbuhan dan perkembangan. senyawa nitrat pada tanaman dihasilkan oleh bakteri
nitrifikasi seperti Nitrobacter dan Nitrosomonas yang bersimbiosis dengan tanaman tersebut
melalui proses fiksasi nitrogen. Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu
menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung
secara aerob di dalam tanah. Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof karena menggunakan
senyawa nitrogen inorganik sebagai dalam siklus hidupnya. Metabolisme senyawa nitrogen ini
memerlukan senyawa karbon dioksida sebagai sumber karbonnya yang diikat dalam siklus Calvin.

Pada umumnya, bakteri nitrifikasi bersifat non motil (tidak dapat bergerak) sehingga
cenderung untuk melekat pada permukaan benda yang ada di sekelilingnya. Banyak spesies
bakteri ini memiliki sistem membran internal dimana terdapat enzim kunci dalam proses nitrifikasi.
Enzim tersebut antara lain ammonia monooksigenase (mengoksidasi ammonia menjadi
hidroksilamin) dan nitrit oksireduktase (mengoksidasi nitrit menjadi nitrat). Nitrifikasi secara alami
merupakan hasil proses aktivitas dari dua kelompok organisme, yaitu kelompok bakteri nitratasi
dan nitritasi.

klasifikasi bakteri nitrifikasi :

Kingdom : Prokariotae

Divisi : Bacteria

Famili : Nitrobacteraceae

Genus : Nitrosomonas dan Nitrobacter

Nitrosomonas ialah terminologi bakteri Lithotrophic. Nitrosomonas adalah batang yang


terdiri dari genus bakteri berbentuk chemoautotrophic. Bakteri ini mengoksidasi amonia menjadi
nitrit sebagai suatu proses metabolisme. Nitrosomonas penting dalam siklus nitrogen dengan
meningkatkan ketersediaan nitrogen untuk tanaman sementara membatasi fiksasi karbon
dioksida. Habitat Nitrosomonas dapat ditemukan di tanah, limbah, air tawar, dan pada daerah
dengan tingkat pencemaran nitrat yang tinggi. Nitrosomonas optimum pada pH 6,0-9,0 dan suhu
antara 20 sampai 30°C.

Nitrosomonas harus mengkonsumsi sejumlah besar amonia sebelum pembelahan sel


dapat terjadi, dan proses pembelahan sel bisa memakan waktu hingga beberapa hari.
Nitrosomonas sp. memiliki enzim urease yang mengkatalisis konversi molekul urea ke dua
amoniak molekul dan satu molekul karbon dioksida. Nah pada gambar ... menunjukkan reaksi
proses nitritasi yang dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas

Gambar 4 Reaksi Nitritasi

Sumber: https://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/daur-nitrogen.html

Nah selanjutnya mari kita mengenal bakteri Nitrobacter sp. Nitrobacter sp. memiliki sel
berbentuk batang pendek, pleomorfik, seringkali berbentuk pears, Gram negatif, dan non motil.
Habitat bakteri ini tersebar pada tanah, air tawar, dan air laut. Nitrobacter mengoksidasi ion nitrit
menjadi ion nitrat. Proses ini merupakan salah satu proses yang terjadi pada daur nitrogen.
Nitrobacter akan tumbuh optimal pada suhu 280 C dan memiliki pH optimum antara 7,3 dan 7,5
serta akan mati pada suhu 1200F (490 C) atau di bawah 320F (00C). Nitrobacter sp. disebut bakteri
nitrifikasi karena dapat mengubah amonium menjadi nitrit dan selanjutnya mengubah nitrit
menjadi nitrat. Nah pada gambar 2 menunjukkan reaksi proses nitratasi yang dilakukan oleh
bakteri Nitrobacter

Gambar 5 Reaksi Nitratasi

Sumber: https://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/daur-nitrogen.html

Nah sekarang kita harus mengetahui siklus nitrogen itu sendiri. Siklus nitrogen pertama
dimulai dari gas nitrogen di atmosfer yang membentuk senyawa Nitrat. nitrat yang semakin
banyak tersebut dapat terbawa ke daratan dengan perantara angin dan hujan . nitrat tersebut
digunakan tumbuhan untuk menghasilkan protein. Setelah tumbuhan menyerap nitrat, tumbuhan
tumbuh kemudian dimakan oleh hewan dan manusia. Sehingga nitrogen yang telah diserap
tanaman tadi pindah ke tubuh konsumen tersebut. Kemudian dari mengkonsumsi tersebut akan
menghasilkan zat sisa berupa feses dan urin. Serta juga ada beberapa makhluk hidup yang mati.
Zat sisa dan makhluk yang mati tersebut akan diuraikan oleh pengurai menjadi amoniak.

Amoniak hasil penguraian tadi akan diubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi.
Kemudian proses berulang dua kali membentuk nitrit. Nitrit tidak dapat diserap tamanan,
sehingga nitrit oleh Nitrobacter sp. diubah menjadi menjadi nitrat sehingga nitrat tersebut dapat
diserap oleh tanaman untuk petumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dari pertumbuhan yang
baik itu akan menghasilkan tanaman yang menghasilkan hasil panen yang baik.

Pembagian Kelas Bacteria atau Schizomycetes (bakteri)

Salah satu klasifikasi bakteri yang dianut dalam taksonomi adalah sebagai berikut:

Bangsa Pseudomonadales.

Sel-sel berbentuk peluru, batang yang lurus atau bengkok, atau berbentuk spiral, kadang-
kadang bergandeng-gandeng berbentuk rantai. Sel sering mengandung pigmen fotosintetik yang
bewarna lembayung atau hijau. Biasanya dapat bergerak dengan perantaraan flagel yang polar.

Suku Tiorhodaceae, yang membawahi bakteri-bakteri lembayung (purple bacteria) yang


dapat melakukan fotosintesis dengan perantaraan sistem pigmen yang terdiri atas bakterioklorofil
dan karotenoid-karotenoid. Dalam lingkungan yang mengandung H2S dalam sel-selnya dapat
ditemukan tetes belerang. Contoh-contoh :

- Thiosarcina rosea,
- Thiocapsa floridana,
- Thiodictyon elegans,
- Thiospirillum sanguineum.

Suku Nitrobacteraceae, yang membawahi bakteri-bakteri yang kemoautotrof dan


memperoleh energy untuk asimilasinya dari oksidasi metan, misalnya :

- Nitrosomonas europaea,
- Nitrosococcus nitrosus,
- Nitrobacter winogradskyi , dan
- Nitrobacter agile.

Suku Methanomonadaceae, meliputi bakteri-balteri yang kemoautrotof dan memperoleh


energi untuk asimilasinya dari oksidasi metan, hydrogen, atau karbon monoksida, contoh-
contohnya:

- Methanomonas methanica,
- Hydrogenomonas flava,
- Carboxydomonas oligocarbophila.

Suku Thiobacteriaceae, bakteri-bakteri belerang, kemoautrotof, memperoleh energi


dengan oksidasi senyawa-senyawa belerang, dalam plasmanya sering terdapat belerang bebas
dalam bentuk butir-butir atau Kristal, anatar lain :

- Thiobacillus thioparus,
- Thiobacterium cristalliferum,
- Thiospora bipunctata.
Suku Psedomonadaceae, bakteri-bakteri yang heterotrof, jarang sekali autrotof fakultatif,
sel-selnya sering sekali bersifat oksidatif, kadang-kadang fermentative, contoh-contohnya:
- Pseudomonas cocovenenans, menimbulkan racun tempe bongkrek.
- Pseudomonas solanacearum, menimbulkan penyakit layu pada warga suku Solanaceae dan
pada kacang tanah.
- Pseudomonas malvacearum, minimbulkan penyakit pada kapas.
- Pseudomonas denitrificans mereduksi nitrat N 2.

Suku Spirillaceae, meliputi bakteri-bakteri dengan tubuh yang bengkok, berbentuk koma
sampai spiral. dalam suku ini antara lain termasuk :
- Vibro comma (Vibro cholera), penyebab penyakit muntaber.
- Desulfovibrio desulfuricans, yang dapat mereduksi sulfat menjadi sulfide.
- Spirillum minus, Spirillum lipoferum.
BAB III

DIVISI SCHIZOPHYTA (Tumbuhan Belah)

Model Pembelajaran: Ceramah, Diskusi (Presentasi), tanya jawab.

Kriteria dan Bentuk Penilaian:

Tes (Pilihan Ganda)

Non Tes (Lembar Aktivitas)

Sub CP MK:

3. Divisi Schizophyta (Tumbuhan Belah)

Indikator:

3.9 Menjelaskan Ciri umum, sifat dan struktur tubuh Schizophyta.


3.10 Menjelaskan Perkembangbiakan Schizophyta
3.11 Mendiskusikan peranan Schizophyta.
3.12 Memaparkan pembagian kelas Schizophyta.

Ciri Umum Schizophyta

Bakteri merupakan jenis tumbuhan belah, dan kelompok makhluk hidup bersel tunggal
yang hubungan kekerabatannya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka
dimasukan dalam golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya yang amat kecil
sehingga tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Studi tentang bakteri mulai berkembang
setelah ditemukannya mikroskop oleh Anthonie van Leeuwenhoek menjelang berakhirnya abad
ke-17. Bakteri pertama kali dilihat oleh Leeuwenhoek dalam tahun 1683. Sejak itu berkembang
ilmu tentang jasad renik yaitu mikrobiologi, yang dalam abad ke-20 ini telah terpecah-pecah lagi
menjadi mikrobiologi industri dan mikrobiologi tanah. Dan saat ini ilmu yang khusus mempelajari
bakteri dekenal dengan nama bakteriologi.
Tubuh bakteri yang terdiri atas sebuah sel saja itu mempunyai bentuk yang beraneka
ragam. Ada yang berbentuk peluru, bola seperti batang, bengkok seperti koma atau sekrup, ada
yang seperti spiral. Sel bakteri dapat mengalami perubahan bentuk disebut dengan involusi.
Rhizobium radicicola yang normal berbentuk batang, dalam keadaaan tertentu tampak sebagai
batang yang bercabang.

Gambar 1. Berbagai Ragam Bentuk Bakteri

Sumber: https://www.tentorku.com/bentuk-struktur-sel-bakteri-bacteria-eubacteria/

Ukuran tubuh bakteri hanya mencapai beberapa mikron (µ) 1 µ sama dengan 0,001 mm,
paling besar 100 µ hingga hampir terlihat dengan mata bugil, tetapi ada pula yang kurang dari 1
µ yang terkecil kira-kira 0,1 µ yang memerlukan mikroskop elektron untuk dapat menyeldikinya.

Sifat-sifat dan Struktur Tubuh

Tubuh bakteri berupa sel tunggal mempunyai dinding sel yang jelas. Dinding sel tidak
mengandung selulosa, tetapi tersusun atas hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang
mengandung N dan lebih mendekati dinding sel hewan dari pada dinding sel tumbuhan pada
umumnya. Adanya selulosa dalam dinding selnya hanya merupakan penngecualian. Dinding
tersebut dilapisi selaput serupa gelatin, yang menyebabkan dinding sel itu dalam larutan air
menjadi berlendir. Seperti dinding pada ganggang biru
Isi sel berupa protoplas dengan membran plasma yang dapat diperlihatkan dengan
memplasmolisiskan sel tersebut. Dalam sitoplasmanya terdapat butir-butir diantaranya nukleoida
yang mengandung salah satu zat penyusun inti yaitu asam deoksi-ribo-nukleat (DNA =
deoxyribonucleic acid). Inti tidak memiliki membran inti seperti terdapat dalam sel pada
umumnya. Asam ribo nukleat (RNA = ribonucleic acid) bahan yang di samping DNA ikut
menyusun inti sel dan tersebar dalam plasma.

Plastida belum terdapat demikian pula zat warna kecuali kelompok bakteri belerang
berwarna (Thiorhodaceae), yang plasmanya mempunyai zat warna turunan klorofil, misalnya
bakterioklorofil, bakterio-eritrin, bakterio-virdin. Plasma bakteri mengandung vakuola-vakuola
kecil berisi cadangan makanan yang terdiri atas glikogen, amilosa, lemak, zat putih telur, dan
suatu zat yang mengenai adanya belum tercapai persesuaian pendapat, yaitu volutin.

Gambar 2. Struktur Umum Bakteri

Sumber: http://gajholler.blogspot.co.id/2013/11/ciri-struktur-dan-bentuk-bakteri-ciri.html

Bakteri pada umumnya bergerak secara pasif. Namun demikian ada berbagai jenis
bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang menembus
keluar dinding dan adanya rambut-rambut plasma ini memungkinkan bakteri bergerak aktif dalam
medium cair. Rambut-rambut plasma ini dinamakan bulu cambuk atau flagel, yang jumlah dan
letaknya pada tubuh berbeda-beda. Pada bakteri dibedakan menjadi:

- Monotrik, jika hanya ada satu bulu cambuk pada salah satu kutubnya.
- Subpolar atau amfitrik, jika ada 2 bulu cambuk masing-masing terletak di bawah
kutubnya.
- Lofotrik, jika ada seberkas bulu-bulu cambuk muncul pada salah satu kutubnya.
- Peritrik, jika bulu cambuk muncul ke segala arah dari sel.

Gambar 3. Macam-macam Bulu Cambuk pada Bakteri

Sumber: http://biologipedia.blogspot.co.id/2010/10/alat-gerak-bakteri.html

Cara Hidup dan Perkembangbiakan Bakteri

Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof, sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun,
ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasarkan
asalnya energi yang digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam
2 golongan yaitu:

5. Yang bersifat kemoautotrof, bila energi untuk asimilasinya (kemosintesis) diperoleh dari
reaksi-reaksi kimia, misalnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit
dengan mengoksidasikan NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidadikan HNO2, bakteri
belerang dengan mengoksidasikan senyawa belerang.
6. Yang bersifat fotoautotrof, bila energi untuk asimilasi (fotosintesis) diperoleh dari cahaya
matahari. Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis
adalah bakteri-bakteri yang mempunyai zat warna dari golongan Thiorhodaceae (Bakteri
belerang berzat warna).

Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan
sebagai substrat dan sumber kebutuhan hidupnya, substrat tersebut akan mengalami proses
penguraian yang disertai dengan timbulnya energi, proses tersebut dinamakan pembusukan jika
menimbulkan zat-zat berbau tidak sedap. Jika terjadinya pernafasan intramolekular dan adanya
proses penguraian menjadi pembersih sisa-sisa makhluk hidup dinamakan fermentasi.

Dengan demikian bakteri-bakteri saprofit melalui proses penguraian menjadi pembersih sisa-sisa
makhluk hidup.

Dari segi kebutuhannya akan oksigen, bakteri dapat dibedakan dalam dua golongan,
yaitu:

5. Bakteri aerob, bila untuk hidupnya memerlukan oksigen bebas. Bakteri aerob dapat
dibedakan lagi menjadi dua yaitu aerob secara obligat artinya untuk hidupnya mutlak
dibutuhkan adanya oksigen bebas, dan bakteri fakulatif artinya untuk hidupnya tidak
mutlak dibutuhkan adanya oksigen bebas, dapat hidup pula tanpa adanya oksigen bebas.
6. Bakteri anaerob bila dapat hidup tanpa adanya oksigen.

Dalam hubungannya dengan cara hidupnya sebagai parasit dapat digolongkan menjadi
3:

7. Parasit obligat, jika bakteri itu hanya dapat hidup sebagai parasit saja.
8. Parasit fakultatif, bila bakteri dapat hidup baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit.
9. Bakteri patogen, yaitu bakteri yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan penyakit bagi
inangnya, baik inang yang berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia.

Perkembangbiakan Bakteri dengan Pembentukan Koloni

Bakteri umumnya berkembangbiak secara vegetatif atau aseksual dengan membelah


diri. Setelah selesai pembelahan, sel-sel anakan dapat tetap bergandengan satu sama lain yang
dinamakan koloni bakteri. Bakteri berkembangbiak dengan cepat, dalam keadaan yang serba
menguntungkan (optimal), beberapa jenis bakteri dapat membelah setiap 20 menit, sehingga
dalam waktu sehari saja bakteri dapat berkembang menjadi berjuta-juta sel. Ada atau tidaknya
perkembangbiakan secara generatif atau seksual pada bakteri, belum diketahui dengan pasti.

Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dan bentuk koloni itu dapat dijadikan
salah satu tanda pengenal jenis bakteri yang bersangkutan, berikut beberapa bentuk koloni
bakteri:

- Sepasang sel (marga Diplococus)


- Berbentuk kubus terdiri atas 8 sel (marga Sarcina)
- Berbentuk rantai (marga Streptococus)
- Seperti tandan buah anggur (marga Staphylococus)

Perkembangbiakan Bakteri dengan Pembentukan spora

Dalam keadaan yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri membentuk badan-badan


untuk melewati situasi yang buruk tadi. Protoplas dengan zat-zat makanan cadangan yang
terkandung di dalamnya mengadakan kontraksi menjadi badan yang bulat dengan dinding baru
yang disebut dengan spora lebih tepat endospora karena terbentuk di dalam sel yang lama. Sel
bakteri yang membentuk spora tampak sebagai ruangan berisi benda bulat yang letaknya dapat
disalah satu ujung atau di tengah-tengah ruang tersebut. Spora tidak dapat bergerak aktif. Dalam
satu sel biasanya hanya terbentuk satu spora, tetapi ada pula yang membentuk dua spora.

Spora bakteri tidak dapat dipandang sebagai alat reproduksi, akan tetapi suatu badan
untuk mempertahankan diri menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan, misalnya
kekeringan, suhu yang tinggi atau amat rendah, zat-zat kimia yang bersifat desinfektan dan lain-
lain. Spora bakteri tertentu dapat bertahan selama 16 jam dalam air mendidih. Bila keadaan
kembali seperti biasa, spora itu tumbuh kembali menjadi sel biasa. Dinding spora dilepaskan,
protoplas tumbuh sampai ukuran bakteri yang normal dan membentuk dinding sel yang baru.
Dari satu spora hanya terbentuk satu sel yang

Habitat bakteri dan distribusinya.

Tubuh yang kecil dan cara hidup yang beraneka ragam memungkinkan bakteri untuk
hidup dalam bermacam-macam habitat. Bakteri dapat ditemukan dimana-mana dalam tanah,
dalam air, siasa-sisa makhluk hidup, bahkan sebutir debu dalam atmosfer pun mungkin menjadi
substratnya. Satu gram tanah yang subur dapat mengandung beberapa milyar bakteri.

Tubuh yang kecil, cara hidup yang beranekaragam, kecepatan berkembang biak dan
kemampuan untuk mempertahankan diri dalam menghadapi keadaan yang tidak menguntungkan
itu, menyebabkan pula luasnya distribusi bakteri. Di darat, di laut, ngarai, dan pegunungan, di
daerah tropika maupun didaerah iklim dingin terdapat bakteri, sehingga makhluk hidup ini wajar
bila disebut kosmopolit.
Peranan bakteri dalam kehidupan manusia

Dari segi kehidupan manusia, bakteri ada yang menjadi kawan, jadi menguntungkan bagi
manusia, tetapi ada pula yang menjadi lawan, berarti merugikan. Bakteri yang hidup sebagai
saprofit misalnya, berperan sebagai pengurai dan dengan demikian menjadi pembersih atau
setidak-tidaknya mencegah terjadinya akumulasi sisa-sisa bahan organik dari tumbuhan maupun
hewan yang berlebihan. Penggunaan kompos sebagai pupuk merupakan salah satu aspek
pemanfaatan aktivitas bakteri sebagai pengurai. Dalam proses penguraiannya ini, bahan yang
diuraikan mengandung berbagai jenis protein atau senyawa-senyawa yang mengandung N dan
atau S, pengurai itu akan menimbulkan zat-zat (gas) yang berbau tidak enak (bau busuk), sehingg
proses penguraian itu dinamakan pembusukan.

Proses yang ditimbulkan oleh bakteri yang tidak disertai timbulnya bau yang tidak sedap
lazimnya dinamakan fermentasi. Dalam proses yang terkenal dengan nama nitrifikasi, senyawa
amoniak dan asam nitrit yang meracun tanaman, oleh bakteri nitrit dan bakteri nitrat diubah
menjadi asam nitrat yang tidak lagi berbahaya, bahkan diperlukan oleh tanaman. Proses yang
terdiri atas dua tahap itu dapat digambarkan menurut persamaan kimia berikut :

5. 2NH3 + 3 O2 2 HNO2 + 2 H20 + 136 cal.


Proses ini disebut nitritasi dan dilakukan oleh bakteri-bakteri nitrit, misalnya:
Nitrosomonas javanica dan Nitrosomonas europaea.
6. 2 HNO2 + O2 2 HNO3 + 36 cal.

Tahap ini disebut nitratasi dan dilakukan oleh bakteri-bakteri nitrat, misalnya: Nitrobacter
agile dan Nitrobacter winogradskyi.
Demikian pula dengan proses sulfurikasi. Dalam proses ini asam sulfide yang beracun bagi
tanaman, oleh bakteri-bakteri belerang, misalnya Beggiatoa alba, diubah menjadi asam sulfat,
dan dalam bentuk ion sulfat itulah tanaman menyerap belerang yang diperlukan, proses
sulfurikasi dapat digambarkan dengan persamaan di bawah ini :
2 H2S + O2 2 H2O + 2 S + 118 cal.

2 S + 2 H2O + 3 O2 2 H2SO4 + 286 cal.


Pentingnya Bakteri Nitrifikasi Nitrobacter dan Nitrosomonas

Senyawa nitrat yang sangat diperlukan tanaman asalnya dari mana? Ternyata, Gas
nitrogen sangat banyak terdapat di atmosfer bumi. kira-kira sampai 78% dari udara di atmosfer,
sedangkan nitrogen di tanah jumlahnya sangat sedikit padahal diperlukan oleh tanaman untuk
nutrisi pertumbuhan dan perkembangan. senyawa nitrat pada tanaman dihasilkan oleh bakteri
nitrifikasi seperti Nitrobacter dan Nitrosomonas yang bersimbiosis dengan tanaman tersebut
melalui proses fiksasi nitrogen. Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu
menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung
secara aerob di dalam tanah. Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof karena menggunakan
senyawa nitrogen inorganik sebagai dalam siklus hidupnya. Metabolisme senyawa nitrogen ini
memerlukan senyawa karbon dioksida sebagai sumber karbonnya yang diikat dalam siklus Calvin.

Pada umumnya, bakteri nitrifikasi bersifat non motil (tidak dapat bergerak) sehingga
cenderung untuk melekat pada permukaan benda yang ada di sekelilingnya. Banyak spesies
bakteri ini memiliki sistem membran internal dimana terdapat enzim kunci dalam proses nitrifikasi.
Enzim tersebut antara lain ammonia monooksigenase (mengoksidasi ammonia menjadi
hidroksilamin) dan nitrit oksireduktase (mengoksidasi nitrit menjadi nitrat). Nitrifikasi secara alami
merupakan hasil proses aktivitas dari dua kelompok organisme, yaitu kelompok bakteri nitratasi
dan nitritasi.

klasifikasi bakteri nitrifikasi :

Kingdom : Prokariotae

Divisi : Bacteria

Famili : Nitrobacteraceae

Genus : Nitrosomonas dan Nitrobacter

Nitrosomonas ialah terminologi bakteri Lithotrophic. Nitrosomonas adalah batang yang


terdiri dari genus bakteri berbentuk chemoautotrophic. Bakteri ini mengoksidasi amonia menjadi
nitrit sebagai suatu proses metabolisme. Nitrosomonas penting dalam siklus nitrogen dengan
meningkatkan ketersediaan nitrogen untuk tanaman sementara membatasi fiksasi karbon
dioksida. Habitat Nitrosomonas dapat ditemukan di tanah, limbah, air tawar, dan pada daerah
dengan tingkat pencemaran nitrat yang tinggi. Nitrosomonas optimum pada pH 6,0-9,0 dan suhu
antara 20 sampai 30°C.

Nitrosomonas harus mengkonsumsi sejumlah besar amonia sebelum pembelahan sel


dapat terjadi, dan proses pembelahan sel bisa memakan waktu hingga beberapa hari.
Nitrosomonas sp. memiliki enzim urease yang mengkatalisis konversi molekul urea ke dua
amoniak molekul dan satu molekul karbon dioksida. Nah pada gambar ... menunjukkan reaksi
proses nitritasi yang dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas

Gambar 4 Reaksi Nitritasi

Sumber: https://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/daur-nitrogen.html

Nah selanjutnya mari kita mengenal bakteri Nitrobacter sp. Nitrobacter sp. memiliki sel
berbentuk batang pendek, pleomorfik, seringkali berbentuk pears, Gram negatif, dan non motil.
Habitat bakteri ini tersebar pada tanah, air tawar, dan air laut. Nitrobacter mengoksidasi ion nitrit
menjadi ion nitrat. Proses ini merupakan salah satu proses yang terjadi pada daur nitrogen.
Nitrobacter akan tumbuh optimal pada suhu 280 C dan memiliki pH optimum antara 7,3 dan 7,5
serta akan mati pada suhu 1200F (490 C) atau di bawah 320F (00C). Nitrobacter sp. disebut bakteri
nitrifikasi karena dapat mengubah amonium menjadi nitrit dan selanjutnya mengubah nitrit
menjadi nitrat. Nah pada gambar 2 menunjukkan reaksi proses nitratasi yang dilakukan oleh
bakteri Nitrobacter

Gambar 5 Reaksi Nitratasi

Sumber: https://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/daur-nitrogen.html

Nah sekarang kita harus mengetahui siklus nitrogen itu sendiri. Siklus nitrogen pertama
dimulai dari gas nitrogen di atmosfer yang membentuk senyawa Nitrat. nitrat yang semakin
banyak tersebut dapat terbawa ke daratan dengan perantara angin dan hujan . nitrat tersebut
digunakan tumbuhan untuk menghasilkan protein. Setelah tumbuhan menyerap nitrat, tumbuhan
tumbuh kemudian dimakan oleh hewan dan manusia. Sehingga nitrogen yang telah diserap
tanaman tadi pindah ke tubuh konsumen tersebut. Kemudian dari mengkonsumsi tersebut akan
menghasilkan zat sisa berupa feses dan urin. Serta juga ada beberapa makhluk hidup yang mati.
Zat sisa dan makhluk yang mati tersebut akan diuraikan oleh pengurai menjadi amoniak.

Amoniak hasil penguraian tadi akan diubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi.
Kemudian proses berulang dua kali membentuk nitrit. Nitrit tidak dapat diserap tamanan,
sehingga nitrit oleh Nitrobacter sp. diubah menjadi menjadi nitrat sehingga nitrat tersebut dapat
diserap oleh tanaman untuk petumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dari pertumbuhan yang
baik itu akan menghasilkan tanaman yang menghasilkan hasil panen yang baik.

Pembagian Kelas Bacteria atau Schizomycetes (bakteri)

Salah satu klasifikasi bakteri yang dianut dalam taksonomi adalah sebagai berikut:

Bangsa Pseudomonadales.

Sel-sel berbentuk peluru, batang yang lurus atau bengkok, atau berbentuk spiral, kadang-
kadang bergandeng-gandeng berbentuk rantai. Sel sering mengandung pigmen fotosintetik yang
bewarna lembayung atau hijau. Biasanya dapat bergerak dengan perantaraan flagel yang polar.

Suku Tiorhodaceae, yang membawahi bakteri-bakteri lembayung (purple bacteria) yang


dapat melakukan fotosintesis dengan perantaraan sistem pigmen yang terdiri atas bakterioklorofil
dan karotenoid-karotenoid. Dalam lingkungan yang mengandung H2S dalam sel-selnya dapat
ditemukan tetes belerang. Contoh-contoh :

- Thiosarcina rosea,
- Thiocapsa floridana,
- Thiodictyon elegans,
- Thiospirillum sanguineum.

Suku Nitrobacteraceae, yang membawahi bakteri-bakteri yang kemoautotrof dan


memperoleh energy untuk asimilasinya dari oksidasi metan, misalnya :

- Nitrosomonas europaea,
- Nitrosococcus nitrosus,
- Nitrobacter winogradskyi , dan
- Nitrobacter agile.

Suku Methanomonadaceae, meliputi bakteri-balteri yang kemoautrotof dan memperoleh


energi untuk asimilasinya dari oksidasi metan, hydrogen, atau karbon monoksida, contoh-
contohnya:

- Methanomonas methanica,
- Hydrogenomonas flava,
- Carboxydomonas oligocarbophila.

Suku Thiobacteriaceae, bakteri-bakteri belerang, kemoautrotof, memperoleh energi


dengan oksidasi senyawa-senyawa belerang, dalam plasmanya sering terdapat belerang bebas
dalam bentuk butir-butir atau Kristal, anatar lain :

- Thiobacillus thioparus,
- Thiobacterium cristalliferum,
- Thiospora bipunctata.
Suku Psedomonadaceae, bakteri-bakteri yang heterotrof, jarang sekali autrotof fakultatif,
sel-selnya sering sekali bersifat oksidatif, kadang-kadang fermentative, contoh-contohnya:
- Pseudomonas cocovenenans, menimbulkan racun tempe bongkrek.
- Pseudomonas solanacearum, menimbulkan penyakit layu pada warga suku Solanaceae dan
pada kacang tanah.
- Pseudomonas malvacearum, minimbulkan penyakit pada kapas.
- Pseudomonas denitrificans mereduksi nitrat N 2.

Suku Spirillaceae, meliputi bakteri-bakteri dengan tubuh yang bengkok, berbentuk koma
sampai spiral. dalam suku ini antara lain termasuk :
- Vibro comma (Vibro cholera), penyebab penyakit muntaber.
- Desulfovibrio desulfuricans, yang dapat mereduksi sulfat menjadi sulfide.
- Spirillum minus, Spirillum lipoferum.

Anda mungkin juga menyukai