Di punggung tanah kelam Angin terbang membedah Lembah Membawa getir lahang berlaru darah Pupuslah mayang Bunyi saronen Suara sedih penghuni
Jalan melas jalan ke kota
Putus di tengah Langit luas melingkung dunia Terengah
Sejumlah warna merebah ke bawah tanah
Dan tanah lekah Menganga Ada nyawa-nyawa yang dipanggilnya
Kemerdekaan milik siapa?
Milik sebagian atau semua? Bila warna nurani luntur Bintang-bintang pun segera gugur Orang di dusun tinggal bertanya Kapan kiamat tiba? Aku, Si Sungai karya Ralli Dibyaguna
Aku adalah sungai
Yang mengalir dari gunung ke lautan luas Airku yang jernih Berasal dari mata air nun jauh di gunung Di sepanjang perjalanan Ku ditemani oleh ikan-ikan Oleh beragam hewan Yang melepaskan dahaga dengan airku Airku yang jernih dan segar Namun Sesampai di kota Manusia memberiku sampah Air Jernihku menjadi cokelat, kotor dan bau Airku yang jernih tercemar sudah Teman-temanku, ikan-ikan turut menderita Semua karena ulah manusia Adakah yang patut kuperbuat? Adakah yang dapat kau perbuat kawan? Agar airku jernih dan segar kembali Tolonglah aku