Anda di halaman 1dari 2

Puisi Hitam

Oleh: D. Zawawi Imron


Di punggung tanah kelam
Angin terbang membedah Lembah
Membawa getir lahang berlaru darah
Pupuslah mayang
Bunyi saronen
Suara sedih penghuni

Jalan melas jalan ke kota


Putus di tengah
Langit luas melingkung dunia
Terengah

Sejumlah warna merebah ke bawah tanah


Dan tanah lekah
Menganga
Ada nyawa-nyawa yang dipanggilnya

Kemerdekaan milik siapa?


Milik sebagian atau semua?
Bila warna nurani luntur
Bintang-bintang pun segera gugur
Orang di dusun tinggal bertanya
Kapan kiamat tiba?
Aku, Si Sungai
karya Ralli Dibyaguna

Aku adalah sungai


Yang mengalir dari gunung ke lautan luas
Airku yang jernih
Berasal dari mata air nun jauh di gunung
Di sepanjang perjalanan
Ku ditemani oleh ikan-ikan
Oleh beragam hewan
Yang melepaskan dahaga dengan airku
Airku yang jernih dan segar
Namun
Sesampai di kota
Manusia memberiku sampah
Air Jernihku menjadi cokelat, kotor dan bau
Airku yang jernih tercemar sudah
Teman-temanku, ikan-ikan turut menderita
Semua karena ulah manusia
Adakah yang patut kuperbuat?
Adakah yang dapat kau perbuat kawan?
Agar airku jernih dan segar kembali
Tolonglah aku

Anda mungkin juga menyukai