Anda di halaman 1dari 12

“BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU


PROFESIONAL”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Pada Mata Kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pengampuh : Zulfikar Adjie S.Pd,M.Pd

Di Susun Oleh :
Melinda Riani Rahim
451422035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya adalah belajar
tentang ke-Indonesia-an, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian
Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia.
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh
Sarjana atau Profesional
• Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan
Kehidupan Bangsa;
• Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Pendidikan Kewarganegaraan
di Indonesia;
• Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan; dan
• Esensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk Masa Depan

SARJANA?
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi, program sarjana
merupakan jenjang Pendidikan akademik bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu
mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
penalaran ilmiah.

PROFESIONAL?
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, profesional adalah
pekerjaan atau kegiatan yang dapat menjadi sumber
penghasilan, perlu keahlian, kemahiran, atau kecakapan,
memiliki standar mutu, ada norma dan diperoleh melalui
pendidikan profesi.

Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam


Pencerdasan Kehidupan Bangsa.
Anggota dari sekelompok manusia yang hidup atau tinggal di wilayah hukum
tertentu yang memiliki hak dan kewajiban.

Warga Negara?
Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud warga
negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Siapa Warga
Negara Indonesia?
TNI, Polri, petani, pedagang, dan profesi serta kelompok
masyarakat lainnya yang telah memenuhi syarat menurut
undang-undang.

Istilah dan Pengertian dalam


Pendidikan Kewarganegaran (PKn)

Istilah Sumber Pengertian


Pendidikan UU No. 20 Tahun Usaha sadar dan terencana untuk
2003 mewujudkan suasana
Pasal 1 belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki
kekuata spiritual keagamaan,
pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Citizenship John J. Cogan, & A citizen was defined as a


Ray ‘constituent member of society’.
Derricott dalam Citizenship on the other hand, was
buku said to be a set of
Citizenship for the characteristics of being a citizen’.
21st And finally, citizenship
Century: An education the underlying focal
International point of a study, was defined as
Perspective on ‘the contribution of education to
Education the development of those
(1998) charateristics of a citizen’.

Kewarganegaraan Undang-Undang RI Kewarganegaraan adalah segala


No.12 hal ihwal yang
Tahun 2006 Pasal 1 berhubungan dengan warga negara.
Ayat 2

Undang-Undang RI Pendidikan kewarganegaraan


No 20 dimaksudkan untuk
Tahun 2003, membentuk peserta didik menjadi
Penjelasan manusia yang memiliki
Pasal 37 rasa kebangsaan dan cinta tanah
air.

Pendidikan M. Nu’man Pendidikan Kewarganegaraan


kewarganegaraan Somantri adalah program pendidikan
(2001) yang berintikan demokrasi politik
yang diperluas dengan
sumber-sumber pengetahuan
lainnya, pengaruh-pengaruh
positif dari pendidikan sekolah,
masyarakat, dan orang tua,
yang kesemuanya itu diproses guna
melatih para siswa
untuk berpikir kritis, analitis,
bersikap dan bertindak
demokratis dalam mempersiapkan
hidup demokratis yang
berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Mata Kuliah UU No. 12 Tahun Mata kuliah kewarganegaraan
Kewarganegaraan 2012 adalah pendidikan yang
tentang Pendidikan mencakup Pancasila, Undang-
Tinggi Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhinneka Tunggal
Ika untuk membentuk
mahasiswa menjadi warga negara
yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air.

BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU
PROFESIONAL?
Seperti ketentuan yang telah diatur dalam UU RI nomor 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan UU RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen pendidikan program sarjana diharapkan menjadi tenaga ahli profesional
yang mampu menciptakan lapangan kerja.
Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pendidikan
Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi,
memberikan pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua,
dan diharapkan peserta didik menjadi manusia yang lebih baik dan sesuai
ketentuan Pancasila dan UUD RI 1945. PKn sebagai mata kuliah wajib karena
untuk membentuk jiwa nasionalis dan cinta tanah air.
Pendidikan kewarganegaraan telah dimulai jauh sebelum Indonesia
diproklamasikan sebagai negara merdeka. Dengan berdirinya organisasi Boedi
Oetomo (1908) disepakati sebagai Hari Kebangkitan Nasional dan pada saat itu
mulai tumbuh jiwa nasionalisme.
Secara sosiologis, PKn dilakukan oleh para pemimpin di masyarakat yang
mengajak untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia.
Secara politis, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal pada kurikulum
tahun 1957 isi mata pelajaran PKn membahas cara pemerolehan dan kehilangan
kewarganegaraan. Pada awal pemerintahan Orde Baru, dalam kurikulum baru
tercantum mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara yang berisi materi atau
metode yang menghilangkan sifat indoktrinatif dan diubah dengan materi dan
metode pembelajaran baru yang dikelompokkan menjadi Kelompok Pembinaan
Jiwa Pancasila,
Kurikulum pendidikan kewarganegaraan selalu berubah sebab mata kuliah
PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan tantangan sikap
serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Landasan pendidikan kewarganegaraan
Landasan Yuridis Secara yuridis, landasan penyelenggaraan Pendidikan
Kewarganegaraan adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan
Nasional. Undang-Undang ini telah menetapkan bahwa kurikulum Pendidikan
Tinggi wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan
Bahasa.
2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Peraturan Pemerintah ini menegaskan bahwa Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Tinggi wajib memuat matakuliah Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia serta Bahasa Inggris, dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tinggi Program Diploma dan Sarjana
wajib memuat matakuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan serta
matakuliah Statistika dan atau Matematika.
3. SK. No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan
Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) di Perguruan Tinggi.
Surat keputusan ini menetapkan bahwa yang termasuk MKPK di Perguruan
Tinggi adalah mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewargenegaraan dan
Pendidikan Pancasila.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Kajian historis Pendidikan Kewarganegaraan sejak masa kemerdekaan (1946)


sampai masa reformasi (saat ini)

1. Tahun 1946
Pada tahun ini belum dikenal adanya matapelajaran yang menyangkut
kewarganegaraan

2. Tahun 1957
Pada tahun ini mulai diperkenalkan matapelajaran Kewarganegaraan. Isi pokok
materinya meliputi cara memperoleh kewarganegaraan serta hak dan kewajiban
warga negara. Selain matapelajaran Kewarganegaraan juga diperkenalkan
matapelajaran Tata Negara dan Tata Hukum

3. Tahun 1959
Pada tahun ini ini muncul matapelajaran CIVICS di Sekolah Menengah Pertama
dan Sekolah Menengah Atas yang isinya meliputi sejarah nasional, sejarah
proklamasi, Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, pidato-pidato
kewarganegaraan presiden, serta pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Tahun 1962
Pada tahun ini telah terjadi pergantian matapelajaran CIVICS menjadi Kewargaan
Negara. Penggantian ini atas usul menteri kehakiman pada masa itu, yaitu Dr.
Saharjo, SH. Menurut beliau penggantian ini bertujuan untuk membentuk wara
negara yang baik. Materi yang diberikan menurut keputusan menteri P dan K no.
31/ 1967 meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Tap MPR, dan
pengetahuan PBB.

5. Tahun 1968
Pada tahun ini keluar kurikulum 1968 sehingga istilah Kewargaan Negara secara
tidak resmi diganti menjadi Pendidikan Kewarganegaraan.

Materi pokoknya menurut jenjang pendidikan, yaitu


1. Sekolah Dasar
1) Pengetahuan kewarganegaraan
2) Sejarah Indonesia
3) Ilmu bumi

2. Sekolah Menengah Pertama


1) Sejarah kebangsaan
2) Kejadian setelah kemerdekaan
3) Undang-Undang Dasar 1945
4) Pancasila
5) Ketetapan MPR

3. Sekolah Menengah Atas


1) Pasal-pasal UUD 1945 yang dihubungkan dengan tata negara
2) Sejarah
3) Ilmu bumi
4) Ekonomi

4. Sekolah Pendidikan Guru


1) Sejarah Indonesia
2) Undang-Undang Dasar 1945
3) Kemasyarakatan
4) Hak Asasi Manusia (HAM

6. Tahun 1973
Pada tahun ini Badan Pengembangan Pendidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan bidang PKn menetapkan 8 tujuan kurikuler, yaitu:
Hak dan kewajiban warga negara
Hubungan luar negeri dan pengetahuan internasional
Persatuan dan kesatuan bangsa
Pemerintahan demokrasi Indonesia
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pembangunan sosial ekonomi
Pendidikan kependudukan
Keamanan dan ketertiban masyarakat

7. Tahun 1975
Pada tahun ini muncul matapelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP)
menggantikan PKn. Menurut Tap MPR no. IV/MPR/1973 tentang GBHN
menginstruksikan matapelajaran PMP masuk dalam kurikulum sekolah mulai dari
Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi

8. Tahun 1984
Pada tahun ini kurikulum tetap mempertahankan matapelajaran PMP

9. Tahun 1994
Pada tahun ini matapelajaran PMP diganti menjadi matapelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

10. Tahun 2006


Pada tahun ini keluar kurikulum baru yang bernama Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) muncul matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
menggantikan PPKn.

Materi pokok menurut jenjang pendidikannya meliputi:

1.Sekolah Dasar
1) Norma-norma
2) Pancasila
3) Perilaku-perilaku yang baik dalam masyarakat

2.Sekolah Menengah Pertama


1) Undang-Undang Dasar
2) Struktur negara
3) Hukum-hukum ketatanegaraan

3.Sekolah Menengah Atas


1) Hubungan internasional
2) Keterbukaan
3) Keadilan
Jadi Hakikat PKn, yaitu:

Program pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai wahana untuk


mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa yang diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk
perilaku dalam kehidupan sehari hari.
Sebuah matapelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang
beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral pembelajaran dan kemahasiswaan kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. 2016. Buku ajar
Matakuliah wajib umum PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai