Abstract
A banking company has a goal to improve the economy and people's welfare. In addition, banking
companies such as PT. BPR Suadana must also improve employee performance and welfare. One way is
to increase performance in the form of salary. Payroll system at PT. BPR Suadana currently looks still
manual. Where in the salary input is still recorded manually. This makes time inefficient and increases the
risk of errors in the payroll process. This study aims to build an information system used in the payroll
system at PT. BPR Suadana. The method used in the construction of this payroll system is the Linear
Sequential Model SDLC method. The results of this research are in the form of a web-based payroll system
that can be accessed and used by related divisions, namely HRD, Funds Section, and also the Director. the
results of the TAM test that has been carried out by the author, it can be seen that the percentage results of
88% of users or respondents stated strongly agree and 8% agreed, that the payroll system at PT. BPR
Suadana that has been made by the author is easy to use and very useful in overcoming payroll problems
at PT. BPR Suadana.
Keywords: Payroll System, Linear Sequential Model, SDLC Method
1. PENDAHULUAN sangat dibutuhkan sebuah perusahaan terutama
Mengacu pada UU RI nomor 10 tahun Bank untuk meningkatkan ataupun menjaga
1998 tanggal 10 november 1998 [1], disebutkan produktifitas karyawan maupun kelancaran
bahwa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah kegiatan di perusahaan. Keterlambatan
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara pembayaran gaji terhadap karyawan akan
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa karyawan dan akan membuat kerugian secara
dalam lalu lintas pembayaran. Sebagai lembaga tidak langsung [4].
perbankan, mempunyai tujan untuk Jadi dapat disimpulkan bahwa agar tidak
meningkatkan pembangunan nasional dalam menimbulkan masalah dalam produktivitas
rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan karyawan dibutuhkan sebuah pemecahan
serta peningkatan ekonomi, dan kesejahteraan masalah dalam sistem penggajian ini, pemecahan
masyarakat [2] . Untuk mencapai tujuan tersebut masalahnya yaitu dengan membangun sistem
bank BPR harus mengimbanginya dengan penggajian. Seperti yang di ungkapkan septian
meningkatkan kinerja karyawan. Ada beberapa [5] bahwa diperlukan suatu sistem yang baik agar
cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan dalam pencatatan gaji diperhatikan kriteria-
kinerja karyawan misalnya melalui: pendidikan, kriteria dan ketentuan yang ditetapkan.
pelatihan, menciptakan lingkungan kerja yang Menurut beberapa penelitian [6], [7], [8],
baik, motivasi dan pemberian kompensasi dalam [9] pada sistem penggajian umunya terdapat
bentuk gaji [3]. Bagi karyawan gaji penting untuk beberapa masalah yang kerap terjadi, seperti
mereka karena sebagai kompensasi atas jasa yang pemrosesan gaji masih dilakukan secara manual
telah diberikan pada kurun waktu tertentu. ke dalam Ms. Excel, belum terintegrasinya rekap
Gaji merupakan pengeluaran rutin presensi karyawan dengan data gaji karyawan
perusahaan yang relatif besar. Sistem penggajian secara otomatis yang membuat laporan gaji
318
Jurnal TEKINKOM, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 E-ISSN: 2621-3079
10.37600/tekinkom.v4i2.348 ISSN: 2621-1556
karyawan kurang akurat, masih banyak terdapat itu materi yang diberikan dapat diperbaharui atau
human error dalam melakukan perhitungan gaji, dimodifikasi oleh pengembang website sewaktu-
sulitnya meminta persetujuan penggajian ketika waktu dengan mudah [18]–[22], [23].
direktur sedang tidak berada ditempat atau keluar Model proses pengembangan sistem atau
kota, penyimpanan data masih menggunakan data sering disebut dengan SDLC yang digunakan
arsip sehingga sering terjadi salah ketik dan untuk melakukan pengembangan sistem, terdiri
hilangnya data arsip tersebut. dari beberapa model yaitu: model waterfall yang
Selain masalah-masalah yang sudah memiliki pola seperti air terjun, dimana setelah
diuraikan diatas, masalah serupa juga ditemukan melewati suatu tahapan dan berlanjut ke tahapan
pada sistem penggajian yang ada di PT. BPR selanjutnya peneliti yang menggunakan model ini
Suadana. Masalah yang ditemukan antara lain tidak bisa kembali ke tahap sebelumnya [24],
pengelolaan sistem penggajian di PT. BPR model ini sangat cocok untuk pengembangan
Suadana yang masih di kelola oleh seorang yang sebuah perangkat lunak yang mempunyai
bukan seorang HRD melainkan seorang akuntan spesifikasi yang tidak berubah-ubah dan bersifat
yang merangkap sebagai seorang HRD. Hal ini kompleks [25]. Model RAD (Rapid Application
terjadi karena kurangnya SDM di PT. BPR Development), model ini sangat memungkinkan
Suadana. Selain seorang akuntan perusahaan bagi tim pengembang sistem untuk membuat
yang merangkap menjadi HRD, sistem sistem secara menyeluruh hanya dalam waktu
penggajian di PT. BPR Suadana juga masih yang singkat, namun pengembang sistem harus
tergolong manual, dimana absensi karyawan memenuhi syarat dan membatasi ruang lingkup
masih berupa absen yang masih di proses manual proyek [24]. Model spiral yang menyediakan
kedalam Ms. Excel, setelah itu melakukan pengembangan dengan cara cepat dengan
penghitungan pembagian gaji berupa tunjangan, perangkat lunak yang memiliki versi yang akan
uang makan, uang bensin, serta menghitung pajak terus bertambah fungsinya, model ini sangat
yang masih manual, lalu melaporkan hasil cocok digunakan untuk proyek pengembangan
pemprosesan gaji ke direktur, dan bagian sistem yang mempunyai skala yang besar karena
keuangan masih manual yaitu masih memberikan memiliki proses yang dapat meminimalisir
berupa hasil cetak Ms. Excel yang sangat rentan terjadinya suatu risiko [26], dan model sekuensial
rusak maupun robek terkena benda cair ataupun linier.
terbakar akibat percikan api. Dalam rancang bangun sistem ini model
Pada era globalisasi ini, penting bagi yang digunakan adalah model sekuensial linier
sebuah perusahaan untuk mengelola sistem yang memiliki kemiripan dengan waterfall,
penggajian dengan baik. Sistem informasi namun dalam pelaksanaanya memiliki sejumlah
penggajian bagi perusahaan sangat penting untuk perbedaan, jika pada model waterfall saat sudah
dibangun agar menghindari terjadinya kesalahan, melewati satu tahapan tidak bisa ke tahapan
penyimpangan atau pengeluaran perusahaan yang selanjutnya, pada model sekuensial linier
fiktif sehingga dapat menimbulkan kerugian pada walaupun sudah pada tahap perancangan sistem
perusahaan [10], [11]. pengembang masih bisa kembali ke tahap
Dari permasalahan yang diuraikan sebelumnya [25].
sebelumnya, maka dilakukan rancang bangun
sistem informasi penggajian pada PT. BPR 2. METODE PENELITIAN
Suadana. Dalam pengembangan sistem informasi Rancang bangun sistem penggajian
penggajian, penulis menggunakan sistem berbasis web ini dilakukan di PT. BPR Suadana
informasi penggajian yang berbasis web. Melalui yang terletak di jalan raya celuk Singapadu,
penggunaan sistem berbasis web, berbagai materi Sukawati, Singapadu, Kec. Sukawati, Kabupaten
dan informasi dapat disajikan dalam bentuk yang Gianyar, Bali. Dalam penelitian ini juga metode
lebih interaktif [12], [13], [14]–[16], [17]. Selain penelitian yang digunakan adalah metode
319
Jurnal TEKINKOM, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 E-ISSN: 2621-3079
10.37600/tekinkom.v4i2.348 ISSN: 2621-1556
Software Development Life Cycle (SDLC). Bagian Dana, dan juga Direktur.
Software Development Life Cycle merupakan
sebuah metodologi klasik yang pada umumnya
digunakan dalam mengembangkan,
menggunakan dan memelihara sebuah sistem
informasi. Siklus hidup sistem itu sendiri
merupakan sebuah metodologi itu sendiri, akan
tetapi alurnya lebih dipengaruhi oleh kebutuhan
dalam mengembangkan sistem yang lebih cepat
[27]. Hal senada juga diungkapkan Sukamto [25]
SDLC merupakan suatu proses untuk
pengembangan sebuah sistem perangkat lunak
dengan menggunakan model-model dan
metodologi yang digunakan orang untuk
pengembangan sistem-sistem perangkat lunak
sebelumnya.
Model yang digunakan pada metodologi
SDLC ini adalah model sekuensial linier. Model
sekuensial linier SDLC merupakan suatu proses
pengembangan perangkat lunak yang berurutan
dimana jika mengalir semakin kebawah atau
Gambar 1. Model Sekuensial Linier
semakin kedepan maka dianggap sebagai sebuah
kemajuan proses pengembangan melalui
beberapa tahapan yang harus dijalankan untuk 2.1 Perancangan Diagram Konteks
Diagram konteks sistem penggajian PT. BPR
berhasil membangun sebuah perangkat lunak
Suadana yang terdiri atas 3 entitas yaitu bagian
komputer [28]. lalu menurut Youssef Bassil [29],
dana, bagian HRD, dan direktur. Selengkapnya
Model sekuensial linier mendefinisikan beberapa
dapat dilihat pada gambar 2
urutan fase yang harus diselesaikan satu demi
satu dan pindah ke fase berikutnya hanya jika fase
sebelumnya selesai sepenuhnya. Model
Sekuensial linier cukup efektif untuk diterapkan
sebagai model dalam pengembangan sebuah
sistem karena tiap tahapan yang dilakukan mudah
untuk diaplikasikan [30].
Untuk alasan ini, model sekuensial linier ini
adalah rekursif di mana setiap fase dapat diulang
tanpa henti sampai itu sempurna. Sesuai dengan
metode pengembangan sistem yang digunakan
penulis, hal pertama yang dilakukan adalah
Analisa kebutuhan sistem. Metode yang
digunakan penulis untuk mendapat data untuk
keperluan Analisa kebutuhan sistem di PT. BPR Gambar 2. Diagram Konteks
Suadana adalah metode wawancara. Penulis 2.2 Desain Basis Data
menggunakan metode wawancara ini untuk Basis data pada sistem penggajian di PT.
mewawancarai bagaimana proses alur kerja, dan BPR Suadana ini dituangkan kedalam entity
untuk melihat masalah yang ada pada setiap relationship diagram pada gambar 3.
divisi terkait yang antara lain adalah divisi HRD,
320
Jurnal TEKINKOM, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 E-ISSN: 2621-3079
10.37600/tekinkom.v4i2.348 ISSN: 2621-1556
321
Jurnal TEKINKOM, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 E-ISSN: 2621-3079
10.37600/tekinkom.v4i2.348 ISSN: 2621-1556
kolom.
Gambar 9. Halaman Input NIK Karyawan Gambar 11. Halaman Data Approve Gaji
HRD Karyawan
3.7 Halaman Input Data Gaji Karyawan
HRD 3.9 Halaman Cetak Slip Gaji Karyawan
Setelah NIK Karyawan telah selesai di input, HRD
akan keluar data gaji pokok karyawan dan kolom Jika HRD mengklik tombol Cetak, akan
input data gaji karyawan lainnya. Di sini HRD muncul tampilan Slip Gaji seperti pada gambar di
akan menginput data gaji karyawan sesuai pada atas.
322
Jurnal TEKINKOM, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 E-ISSN: 2621-3079
10.37600/tekinkom.v4i2.348 ISSN: 2621-1556
Gambar 12. Halaman Cetak Slip Gaji Gambar 15. Halaman Profil HRD
Pada bagian ini, HRD dapat melihat 3.14 Halaman Kelola Karyawan Direktur
detail jurnal yang telah terinput berdasarkan data Menu ini dapat di akses oleh dua user, yaitu
gaji yang telah di approve oleh Direktur dan HRD dan Direktur. Pada menu ini terdapat fitur
Dana. untuk input data karyawan, lalu ada list data
karyawan yang telah diinput, pada list data
karyawan tersebut user juga dapat menambahkan,
mengedit dan menghapus isi data karyawan yang
ada pada list
323
Jurnal TEKINKOM, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 E-ISSN: 2621-3079
10.37600/tekinkom.v4i2.348 ISSN: 2621-1556
3.15 Halaman Tambah Data Karyawan oleh divisi HRD. Direktur akan menyetujui jika
Direktur sudah benar, dan akan menolak jika salah atau
Pada menu tambah data karyawan ini, user ada yang dikoreksi. Sedangkan Dana, setelah
dapat menambah data karayawan sekaligus melihat persetujuan oleh Direktur, dana akan
menambahkan user pada sistem ini. Yang mulai menginput jumlah total gaji ke sistem
membedakan adalah jika data karyawan biasa, tabungan yang ada pada PT. BPR Suadana,
data karyawan hanya akan di isi hanya sampai setelah selesai menginput dana akan menyetujui
kolom tunjangan, jika dia juga seorang user, data gaji karyawan yang ada pada sistem
maka data karyawan yang diisi mencangkup penggajian berdasarkan data gaji yang telah di
semua kolom yaitu sampai kolom username, input di sistem tabungan.
email, dan password.
Gambar 18. Halaman Tambah Data Karyawan Gambar 6. Halaman Data Approve Gaji
Direktur Karyawan Direktur
324
Jurnal TEKINKOM, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 E-ISSN: 2621-3079
10.37600/tekinkom.v4i2.348 ISSN: 2621-1556
dengan data yang diinputkan pada sistem username dan password yang telah ditambahkan
tabungan yang ada di PT. BPR Suadana oleh user lain sebelumnya.
325
Jurnal TEKINKOM, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 E-ISSN: 2621-3079
10.37600/tekinkom.v4i2.348 ISSN: 2621-1556
326
Jurnal TEKINKOM, Volume 4, Nomor 2 Desember 2021 E-ISSN: 2621-3079
10.37600/tekinkom.v4i2.348 ISSN: 2621-1556
327