Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-HALIM

OLEH
JOHANES IRWANSYAH
5017139

JURUSAN PENDIDKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
2021
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN (PPL)


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

DI MI AL-HALIM

OLEH
JOHANES IRWANSYAH
5017139

Mengetahui, Jajaran Baru II, 19 Februari 2021


Kepala Sekolah Dosen Pembimbing,

Sulasmi, S.Pd.I Nopa Nopiyanti, M.Pd

NIDN. 0212118801

i
RINGKASAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) STKIP-PGRI Lubuklinggau tahun 2020/2021


yang beralokasi di MI Al-Halim telah dilaksanakan oleh mahasiswa selama 40 hari. Jumlah
mahasiswa yang mengikuti PPL di lokasi MI Al-Halim terdiri dari 7 mahasiswa berasal dari
prodi PGSD dan PENJASKESREK.
Selama kegiatan PPL, mahasiswa disarankan dan dianjurkan untuk melakukan praktik
dalam proses pembelajaran. Dalam proses pelakasanaan PPL ini mahasiswa dibimbing oleh
dosen pembimbing, guru pamong dan kepala sekolah dalam kegiatan pengalaman lapangan.
Dan dalam proses penerapan pembelajaran mahasiswa perlu menyusun dan membuat
perangkat pembelajaran seperti: RPPyang mampu menunjang dalam praktik proses
pembelajaran, bukan hanya RPP, tetapi juga Program Semester (Prosem), Program Tahunan
(Prota) dan Silabus, dan juga praktik mengajar serta melaksanakan tugas tenaga kependidikan
disekolah secara terbimbing yang dapat membuat para calon guru mengerti bukan hanya
praktik dalam proses pembelajaran saja yang perlu dilakukan dan dipelajari.
Dalam menjalankan program kerja yang telah dirancang dari awal yang bertujuan agar
praktik proses pembelajaran dapat lebih terarah, sehingga program kerja dalam PPL ini dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Adapun sebuah hambatan dalam penerapanmerupakan hal
yang wajar dan tidak dapat dihindari dimana sekarang masih dalam proses pembelajaran
Daring namun dapat diantisipasi dan dapat diperbaiki lagi agar tidak terjadi kembali.Penulis
juga berusaha memanajemen waktunya dengan baik, sehingga materi pelajaran yang telah
disiapkan dalam satu kali pertemuan dapat terselesaikan sesuai dengan rencana pembelajaran
yang telah disiapkan.Dengan cara-cara tersebut penulis merasa ada perubahan yang diperoleh
walapun hanya 50% daripembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil.Penulis berharap
semoga laporan individu kegiatan PPL ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait
dengan harapan dapat menjadi lebih baik lagi.

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyusun laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang di
selenggarakan pada tanggal 11 Januari sampai dengan 20 Februari di MI AL-Halim, dan telah
dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan suatu kegiatan yang terencana
dan memiliki tujuan khusus yang harus dicapai. Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa dan
mahasiswi STKIP-PGRI Lubuklinggau sangat terbantu melaksanakan praktik mengajar dan
tugas-tugas kependidikan yang dilaksanakan diMI AL-Halim. Setelah Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini selesai di laksanakan, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Drs. H. Rudi Erwandi, M.Pd selaku ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau yang telah
memberi saya kesempatan untuk melaksanakan praktik sebagai mahasiswa (PPL).
2. Ketua Program Studi Pendidikan bapak Tio Gusti Satria, M.Pd.
3. Ibu Nopa Nopiyanti, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Mahasiswa PPL STKIP PGRI
Lubuklinggau.
4. Ibu Sulasmi, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI AL-Halim yang dengan senang hati dan
dengan tangan terbuka menerima saya di sekolahan ini.
5. Ibu Susanti, S,Pd.I selaku Guru Pamong dengan sabar dan selalu memberikan bimbingan
serta masukan kepada saya.
6. Semua Dewan Guru MI AL-Halim yang dengan senang hati memberikan saya ilmu
pengetahuan serta pengalaman yang sangat berarti untuk saya jadikan pelajaran
kedepannya tentunya menjadi yang lebih baik lagi.
7. Semua Staf Tata Usaha MI Al-Halim yang telah memberikan bantuannya, terlebih lagi
tentang informasi yang di berikan, seperti data/file yang sangat membantu saya.
8. Semua teman-teman Mahasiswa (PPL) terimakasih atas kerjasamanya dan semoga apa
yang kita dapatkan disini dapat bermanfaat bagi kita untuk kedepannya, dan yang paling
penting yaitu tidak akan pernah putus tali persaudaraannya.
9. Seluruh Siswa/i MI AL-HAlim yang memberikan kami banyak pengalaman menjadi
seorang gurudan semoga apa yang telah kita lalui dapa memberikan kalian pengalaman
ilmu yang sangat berarti, Mana yang baik dapat ditiru dan mana yang tidak baik jangan
ditiru.

iii
10. Bapak Anwar dan Ibu Tusiyah, selaku orangtua saya yang senantiasa memberi semangat,
nasehat dan juga doa agar saya lebih giat dalam melakukan PPL ini.
Terima kasih telah banyak membantu dan memberikan informasi, bimbingan serta
pengarahan kepada penulis selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna baik berupa
isi, kalimat, gaya bahasa, serta data-data yang masih kurang dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran akan penulis terima dengan hati untuk memperbaiki laporan ini. Semoga
laporan ini bermanfaat. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jajaran Baru II, 19 Februari 2021


Penulis

Johanes Irwansyah
NPM.5017139

iv
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ i
RINGKASAN......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Ruang Lingkup Pelaksanaan PPL................................................................ 2
D. Tujuan Pelaksanaan ..................................................................................... 3
E. Manfaat Pelaksanaan PPL ........................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran..................................................................................... 5
B. Materi Pembelajaran..................................................................................... 7
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Metode Pembelajaran................................................................................... 11
BAB IV HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil............................................................................................................. 13
B. Pembahasan.................................................................................................. 13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................... 15
B. Saran............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 16
LAMPIRAN
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Alokasi Waktu
4. Program Tahunan
5. Program Semester
6. Kalender Pendidikan
7. Daftar Hadir Siswa
8. Foto Kegiatan Belajar
9. Nilai Siswa

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah
yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan/menerapkan
secara langsung kedunia pendidikan dengan bekal ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan selama proses pembelajaran di STKIP-PGRI Lubuklinggau. Dalam Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) ini bertujuan untuk melatih Mahasiswa dalam membuat
perangkat pembelajaran, seperti : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Program
Semester (Prosem), Program Tahunan (Prota) dan Silabus, dan juga praktik mengajar serta
melaksanakan tugas tenaga kependidikan disekolah secara terbimbing.
Pendidikan merupakan bagian yang inhern dengan kehidupan. Pemahaman seperti
ini, mungkin terkesan dipaksakan, tetapi jika mencoba merunut alur dan proses kehidupan
manusia, maka tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan telah mawarnai jalan panjang
kehidupan manusia dari awal hingga akhir (Munir, 2018).
llmu pengetahuan yang selalu berkembang seiring zaman membantu dalam proses
pembelajaran dalam dunia pendidikan. Pengetahuan adalah kesadaran, atau pemahaman
mengenai seseorang atau sesuatu, seperti fakta, informasi, deskripsi, atau
keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan dengan
mempersepsikan, menemukan,atau belajar (Nerinda, 2018). Kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan di MI AL-Halim untuk mata pelajaran TEMATIK terjadwal hari Senin, rabu
dan kamis. Kegiatan proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka, pada proses
pembelajaran tatap muka yaitu dengan memberikan dan menjelaskan terkait materi yang
dibahas lalu siswa diminta untuk bertanya jika ada yang belum mengerti dan paham,
setelah itu diberikan tugas kepada siswa, pada proses pembelajaran tatap muka hanya
dilakukan sebanyak 6 kali, proses pembelajaran ini dilakukan didalam kelas menggunakan
media buku dalam menjelaskan materi pembelajaran.
Komunikasi didalam kelas berjalan dengan baik ketika berjalannya proses
pembelajaran, siswa mampu menjalin komunikasi yang baik dengan guru yang
memberikan materi, namun dalam proses pembelajaran siswa masih tidak beraniuntuk
mengemukakan pendapat sehingga pembelajaran kurang aktif dan juga siswa kurang
memahami dan mengerti atas materi yang telas dijelaskan oleh guru.

1
Maka dengan hal tersebut penulis ingin mengatasi permasalahan yang menjadi
kendala dalam proses pembelajaran. Guru akan memberikan penjelasan terkait materi
pelajaran lalu siswa diminta untuk bertanya dan siswa juga diminta untuk memberikan
jawaban terkait pertanyaan yang telah2 ada setelah siswa menjawab pertanyaan dari
temannya tersebut baru lah guru memberikan penjelasan secara detail dan menambah
jawaban yang telah dijawab oleh siswa tersebut. Setelah itu guru meminta siswa untuk
memberikan kesimpulan atas materi pelajaran yang telah dibahas dan guru juga
memberikan kesimpulan atas pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam proses
pembelajaran guru menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning yang
menunjang terjalinnya kelancaran pada proses pembelajaran dibantu dengan media buku
cetak agar semua siswa selain mendengarkan penjelasan juga dapat melihat apa yang
dijelaskan oleh guru dan penggunaan media buku cetak ini juga dapat membantu siswa
untuk lebih cepat memahami dan mengerti terhadap materi yang dijelaskan bukan hanya
siswa guru juga terbantu dengan adanya media buku cetak ini karena dapat mempermudah
dalam menjelaskan materi pembelajaran.
Dalam pembelajaran ini penulis menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning, metode ceramah, dengan populasi siswa kelas IV dan 6 orang sebagai
sampelnya. pada proses pembelajaran ini penulis juga menggunakan pre-test dan post-test
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dari kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diatas dapat diambil rumusan
masalahnya adalah bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran problem based
learning pada siswa kelas IV terhadap materi giat berusaha meraih cita-cita.
C. Ruang Lingkup Pelaksanaan PPL
Pada pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan agar pembahasan permasalahan
yang dikemukakan tidak menyimpang, maka penulis membuat suatu batasan-batasan
dalam pelaksanaan PPL ini yaitu sebagai berikut:
1. Populasi dalam pelaksanaan PPL ini adalah seluruhsiswa kelas IV dengan 6 orang
siswa untuk sampelnya.
2. Dalam laporan ini penulis membahas materi mengenai mata pelajaran TEMATIK yang
mana materinya adalah mendeklamasikan puisi teman, menjelaskan karya seni
montase, membuat karya seni mozaik,
3. Pelaksanaan PPL ini di MI AL-Halim yang menggunakan metode, media, alat, dan
model pembelajaran.

2
a. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, dan ceramah
b. Media pembelajaran : Buku cetak
c. Alat yang digunakan : Spidol, buku, dan papan tulis
d. Model Pembelajaran : Model pembelajaran Problem Based Learning
D. Tujuan Pelaksanaan PPL
Laporan PPL ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran problem
based learning ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi aktivitas manusia
dalam memenuhi kebutuhan.
E. Manfaat Pelaksanaan PPL
Adapun Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pelaksanaan Penerapan Perangkat
Pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi MahasiswaPPL
a. Mendapatkan pengalaman dari Praktik Pengalaman Lapangan yang telah dipelajari
selama 3 tahun di STKIP Lubuklinggau sebagai bekal nantinya untuk terjun
kelapangan secara langsung.
b. Mengaplikasikan secara langsung ilmu yang telah dibekali dan didapat selama
proses pembelajaran di STKIP Lubuklinggau untuk diterapkan di MI AL-Halim.
c. Mengetahui secara langsung kegiatan belajar mengajar dan dapat mengetahui secara
langsung karakter-karakter yang dimiliki peserta didik disekolah bukan hanya
kegiatan belajar mengajar tetapi dapat membuat perangkat pembelajaran dengan
benar.
2. Manfaat bagi Siswa
a. Memotivasi siswa untuk belajar lebih giat dan semangat dalam proses pembelajaran
berlangsung.
b. Meningkatkan keaktifan dan analisis peserta didik dalam proses kegiatan
pembelajaran.
c. Meningkatkan pemahaman siswa dalam penjelasan materi agar siswa benar-benar
paham atas materi yang telah dibahas.
3. Manfaat bagi MI AL-Halim.
a. Mempererat jalinan kerja sama antara sekolah dengan Sekolah Perguruan Tinggi
yang bersangkutan.
b. Menjadikan sebuah metode, media, model pembelajaran yang diterapkan oleh
mahasiswa PPL sebagai sebuah referensi untuk diterapkan oleh guru dalam proses
pembelajaran agar proses pembelajaran semakin aktif dan menarik.

3
4. Manfaat bagi STKIP-PGRI Lubuklinggau
a. Mendapatkan masukkan tentang masalah-masalah yang ada di dunia pendidikan
yang nantinya akan menjadi pertimbangan untuk penelitian ketika semester terakhir.
b. Meningkatkan dan memperluas jaringan kerja sama dengan sekolah-sekolah pada
jenjang SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA.
c. Memperoleh masukkan mengenai kurikulum yang dipakai di sekolah sehingga
mahasiswa PPL dapat dibekali ilmu mengenai kurikulum yang berlaku sebelum
terjun ke lapangan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Menurut Harsono (2014 : 215-216) berpendapat bahwa Problem Based Learning
adalah suatu model pembelajaran yang mana siswa sejak awal dihadapkan pada suatu
masalah, kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student centered.
Menurut Arends (2014: 215) mengemukakan bahwa pembelajaran problem based
learning merupakan suatu model pembelajaran yang mana siswa mengerjakan
permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,
mengembangkan inkuiri dan keterampilan berfikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan
kemandirian dan percaya diri.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran problem based
learning adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan
sehari-hari untuk merangsang dan mengembangkan keterampilan berpikir siswa dalam
menemukan informasi, memecahkan masalah dan membangun pengetahuannya sendiri.
Komponen-komponen Pembelajaran problem based learning
Didalam pembelajaran Kontekstual ini memiliki beberapa komponen-komponen
yaitu sebagai berikut:
1. Menjalani hubungan yang bermakna. Dimana pada komponen ini guru memberikan
materi ataupun teori yang disampaikan dapat diambil nilai-nilai yang terkandung
didalamnya sehingga dapat diterapkan dilingkungannya. Contoh: guru menjelaskan
materi yang mengenai bahwa membuang samapah harus pada tempatnya jika sampah-
sampah dibuang pada sembarang tempat maka akan terjadi seperti Kjokenmodinger
(sampah dapur) yang mana sampah menumpuk seperti gunung karena dibuang secara
sembarangan.
2. Mengajarkan pekerjaan-pekerjaan yang berarti. Dengan memberikan tugas kepada
siswa yang dapat membuka wawasan dan juga membuat siswa berpikir kritis. Dimana
guru memberikan tugas yang dapat membuat siswa menggunakan pemikirannya dan
menambahkan pengetahuannya dalam membuat dan mengerjakn tugas tersebut.
Misalkan guru memberikan tugas mengenai dampak setelah belanda menguasai
indonesia terhadap penduduk Indonesia.
3. Melakukan proses belajar yang diatur sendiri. Yaitu guru melakukan proses belajar
yang ia atur sendiri baik dengan menggunakan media, model, metode dan strategi
sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

5
4. Mengadakan kolaborasi. Guru perlu sesekali membentuk atau menggunakan model
kelompok atau diskusi agar dapat membuat siswa mengerti dan saling menghargai
pendapat ataupun argumen siswa yang lain dan juga membuat siswa belajar berpikir
kritis dalm menyampaikan pendapat.
5. Berpikir kritis dan kreatif. Guru harus melakukan proses pembelajaran yang efektif
untuk membuat tingkat pemikiran siswa menjadi bertambah dimana siswa mamapu
mengemukakan argumen mengenai materi yang diepelajari.
6. Memberikan layanan secara individual. Dimana guru dapat memberikan penjelasan
kepada siswa yang belum mengerti tentang materi yang telah dibahas atau disampaikan
oleh guru, maka guru dapat memberikan penjelasan kepada siswa. Misalkan guru
menjelaskan kepada siswa yang belum mengerti tentang materi yang dipelajari guru
memberikan pelayan terhadap siswa tersebut dengan menjelaskan lagi materi kepada
siswa yang belum mengerti tadi.
7. Mengupayakan pencapaian standar yang tinggi. Dimana standar nilai yang dipakai
setiap sekolah berdasarkan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Jadi para guru
dan siswa harus memenuhi standar KKM tersebut.
8. Menggunakan esesmen autentik. Penilaian yang diberikan oleh guru dapat dilihat
berdasarkan keaktifan siswa dikelas baik dalam diskusi maupun kemampuan dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru atau dalam kemampuan siswa mengerjakan
tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru.
Dalam pemakaian ataupun penggunaan pembelajaran kontekstual guru harus
menggunakan minimal satu prinsip-prinsip dari ketujuh prinsip pembelajaran kontekstual
ini. Prinsip-prinsip dalam pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut :
1. Kontruktivisme. Yaitu membangun pengetahuan dimana siswa harus dapat membangun
pengetahuan dan pemikiran siswa agar dapat melatih siswa berpikir kritis
2. Menemukan. Guru mencari dan menemukan permasalahan-permasalahan dalam materi
atau bahan ajar yang disampaikan untuk diberikan kepada siswa dan agar siswa mampu
memecahkan suatu masalah yang telah diberikan dapat membangun pemikiran kritis
siswa.
3. Bertanya. Jika siswa tidak mengerti dengan materi yang dipelajari maka siswa harus
bertanya kepada guru mengenai materi apa saja yang belum dimengerti.
4. Masyarakat belajar. Siswa dilatih untuk berinteraksi dengan sesama teman satu sekolah
ataupun dilingkungan luar sekolah. Dengan dilakukan proses pemberian tugas kepada

6
siswa baik dilingkungan masyarakat, tempat bersejarah dan lain-lain dengan begitu
siswa dapat belajar berani dan terbiasa berinteraksi.
5. Pemodelan. Adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu contoh yang
dapat ditiru oleh setiap siswa.
6. Refleksi. Yaitu mengulang pembelajaran atau materi yang telah disampaikan oleh guru.
Dengan cara guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai materi
yang telah dijelaskan oleh guru. Refleksi dilakukan agar siswa dapat mengerti dan
mengingat materi yang telah disampaikan oleh guru.
7. Penilaian sebenarnya. Adalah upaya mengumpulkan berbagai data yang dapat
memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Data dikumpulkan daru kegiatan
nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan pembelajaran. Misalkan dari
pembelajaran yang telah dilakukan.
B. Materi Pembelajaran
Pembelajaran 5
Pernahkan kamu mendengar kisah seseorang yang hampir gagal dalam meraih cita-
citanya? Simaklah cerita berikut ini, lalu ambil nilai-nilai penting di dalamnya.
Bacalah kisah Bayu dalam meraih cita-citanya di bawah ini dengan saksama!
Meraih Cita walau Nyaris Putus Asa
Tawa riang dan teriakan lantang datang dari pemilik kaki-kaki kecil yang menyepak bola
kaki di tanah lapang di sebuah kecamatan bernama Ledokombo. Langit mulai berwarna
jingga, awan kelam, pertanda siang telah berganti malam. Pemilik kaki kecil itu pun
kembali ke rumah berkumpul dalam hangatnya keluarga dan sejuknya udara desa.
Kini kaki-kaki kecil itu telah menjadi kaki-kaki yang kukuh dan lincah menari di atas
rumput hijau stadion besar. Pemilik kaki-kaki kecil itu adalah Bayu Gatra Sanggiawan.
Pemuda ini lahir pada tanggal 12 November 1991 di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten
Jember, Jawa Timur. Telah lama ia ingin menjadi pemain sepak bola profesional. Dari
Persid Jember, Bayu pindah ke Persekap Pasuruan sebelum akhirnya ia berhasil masuk tim
PON (Pekan Olahraga Nasional) Jawa Timur untuk berlomba di PON 2012 di Riau. Akan
tetapi, kemudian ia mengalami cedera lutut parah saat prestasinya sedang gemilang.
Cedera itu hampir membuatnya putus asa hingga ingin berhenti bermain bola. Namun, doa
dan dukungan dari keluarga membuatnya tetap bersemangat. Ia melakukan operasi agar
dapat berlari kembali di lapangan rumput. Setelah mulai pulih, ia meningkatkan porsi
latihan agar untuk mengejar ketinggalannya. Kerja keras dan kegigihannya membuahkan
hasil. Bayu pun kembali tampil hebat di lapangan hingga membawa timnya menjadi juara.

7
Ayo Membaca
Kamu telah mengetahui bagaimana menggunakan tekanan dan jeda yang tepat pada saat
mendeklamasikan puisi. Selain pelafalan, intonasi dan tekanan yang tepat, kamu juga
harus dapat menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan isi puisi. Oleh karenanya,
penting bagimu untuk mengetahui makna atau isi puisi.
Pada saat mendeklamasikan sebuah puisi, pahamilah isi dan pesan yang ingin
disampaikan. Apabila puisimu tentang harapan dan doa, ekspresi wajahmu harus
mendukungnya, yaitu berekspresi yang sama saat kamu berdoa. Jika puisimu berkisah
tentang harapan, ekspresimu harus me-nunjukkan mata berbinar dengan pandangan jauh
menerawang. Jika puisimu berisi tentang pengalaman sedih, ekspresimu harus
menunjukkan kesedihan yang mendalam seperti saat kamu kehilangan orang terkasih.
Kamu dapat melatih perubahan ekspresi wajah dengan menggunakan kaca atau dengan
bantuan temanmu. Setelah kamu menghafalkan puisi, kamu dapat menjiwai puisi dengan
menempatkan dirimu sebagai bagian dari isi puisi tersebut.
Ayo Berlatih
Lihatlah kembali puisi-puisi yang ada di pembelajaran ini. Kamu juga dapat mencari
beberapa puisi yang telah kamu buat sebelumnya. Golongkan puisi-puisi tersebut termasuk
ke dalam puisi sedih, riang, atau puisi yang penuh pengharapan. Pilihlah salah satu puisi
yang kamu paling sukai. Pahamilah isi puisi tersebut, lalu mulailah berlatih ekspresi wajah
sambil mendeklamasikannya. Mintalah temanmu untuk menilaimu!
Ayo Mengamati
Setiap agama memiliki kekhasan dan keunikan pada tempat ibadahnya. Kekhasan dan
keunikannya dipengaruhi oleh fungsi dan budaya masyarakat sekitar yang
menggunakannya. Amatilah berbagai tempat ibadah yang ada di daerahmu. Carilah
informasi tentang apa saja dan kapan saja tempat ibadah itu dimanfaatkan oleh umatnya
Ayo Beraksi
Ingatkah kamu tentang rumah-rumah ibadah di Indonesia? Tentu kamu telah mempelajari
bagaimana umat beragama tersebut menggunakannya. Kali ini, kamu akan membuat
sebuah karya seni rupa tentang perayaan keagamaan dan rumah ibadah sebagai objeknya
dalam bentuk montase. Montase merupakan karya seni yang dibuat dari berbagai foto atau
gambar yang digabungkan dengan gambar tangan, gambar-gambar tersebut bisa terdiri
atas berbagai macam gambar yang berasal dari foto, majalah, atau bahan lainnya. Gambar-
gambar itu diatur sedemikian rupa sehingga membuat gambar baru yang mencapai makna.

8
Alat dan bahan yang diperlukan sebagai berikut.
1. Kertas gambar
2. Gambar-gambar yang sudah ada, termasuk gambar rumah ibadah
3. Lem kertas
4. Gunting
5. Alat gambar (pensil, spidol, pensil warna)
Cara Kerja:
Pertama, potong atau guntinglah gambar-gambar yang telah disiapkan mengikuti
bentuknya.Kedua, tempel gambar-gambr tersebut pada kertas gambar dengan
menggunakan lem kertas. Gambar tersebut disusun sesuai cerita yang kita inginkan.
Terakhir, sempurnakan karya montase dengan menambahkan gambar tangan.
Ayo Renungkan
Ceritakan pengalaman belajar yang paling berkesan pada hari ini.Ceritakan juga nilai-nilai
yang telah kamu kembangkan pada kegiatan pembelajaran hari ini. Kerja Sama dengan
Orang Tua Bawalah sebuah pakaian yang pernah kamu kenakan pada saat kamu
merayakan hari raya keagamaanmu. Ceritakanlah peristiwa perayaan tersebut di depan
kelas.
Pembelajaran 6
Kamu telah belajar banyak hal dari orang-orang yang gigih meraih cita-cita mereka.
Mungkin ada beberapa cita-cita yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Akan
tetapi, ada juga kisah tentang mencapai cita-cita yang sama dengan cita-citamu. Apa pun
cita-citamu, kamu perlu mempersiapkannya dari sekarang. Simaklah cerita tentang
seorang anak berbakat yang harus berjuang keras di masa mudanya. anho Pasirua, Kisah
Pianis Cilik Indonesia.
(contoh cerita)
Canso Pasirua, Kisah Pianis Cilik Indonesia untuk Ajang Internasional
Seorang bocah yang belum genap berumur tiga tahun menangis sambil mengguling-
gulingkan badannya di tengah pasar karena permintaannya tidak dipenuhi ibunya. Sang
anak sangat ingin memiliki harmonika mainan. Sang ibunda akhirnya memenuhi
permintaan anaknya hanya agar dia segera berhenti menangis.
Harmonika mainan itu menjadi sahabat akrab anak balita tersebut di rumah setiap
hari. Tidak hanya itu, anak tersebut akan sangat serius menyaksikan acara musik yang
sedang ditayangkan di televisi. Bahkan matanya tampak melotot dan berdiri sangat dekat
dengan layar televisi bila melihat pemain piano atau keyboard sedang beraksi. Belakangan

9
anak ini harus menempuh ke sebuah kota lain, yang berjarak 140 kilometer dari kota
kelahirannya, agar bisa bermain piano. Hal itu karena di kotanya, tidak ada piano. Itulah
sepenggal kisah Canho Pasirua, pianis cilik asal Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur
(NTT), yang akan mewakili Indonesia ke ajang kompetisi internasional di Amerika Canho
sebentar lagi akan berlaga di Kejuaraan Dunia Seni Pertunjukan atau “World
Championship Perfoming Arts (WCOPA) 2016” di Long Beach, California, AS, 7-19 Juli
2016. Pada Rabu (29/6/2016), bocah bernama lengkap Yohanes De Capestrano Jambru
Pasirua itu menggebrak Jakarta. Cancho mempertontonkan kebolehannya dalam
memainkan komposisi karya para pemusik klasik dunia di Musro, Hotel Borobudur,
Jakarta.

10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan di MI AL-Halim di mulai dari
tanggal 12 Januari 2021 sampai dengan 18 Februari 2021. Dalam pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di MTs Rahmatullah penulis menggunakan sampel kelas IV
dengan jumlah siswa 25 orang, dan hanya 6 orang menjadi sampelnya, siswa yang dijadikan
sampel yaitu siswa perempuan dan laki-laki berjumlah 6 orang.
Dalam model pembelajaran problem based learning ini guru menyampaikan
kompetensi yang ingin dicapai. Menyajikan materi sebagai pengantar lalu. Dalam
penggunaan model pembelajaran problem based learning ini memiliki 8 komponen dan guru
harus menggunakan komponen-kompenen yang tercantum pada model problem based
learning ini. Selain memiliki 8 komponen, model problem based learning ini juga memiliki
prinsip-prinsip dalam melaksanakan pembelajaran. Dimana terdapat 7 prinsip-prinsip pada
model pembelajaran ini tetapi, dalam proses pembelajaran tidak menggunakan seluruh
prinsip tersebut hanya digunanakan salah satunya saja.
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan mengaitkan materi dengan kehidupan
sekarang ataupun kehidupan siswa tersebut dan juga menggunakan media agar dapat
menunjang tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, lalu guru memberikan
kesempatan bagi siswa yang belum paham/mengerti untuk bertanya, guru mempersilahkan
siswa yang lain untuk mejawab pertanyaan yang telah ada, setelah itu barulah guru menjawab
dan menambahkan atas jawaban-jawaban yang sudah dijawab oleh para siswa, jika
jawabannya melenceng dari materi yang dibahas maka guru harus meluruskan jawaban yang
benar terkait materi yang dipelajari. Setelah semua pertanyaan selesai dijawab dan dibahas,
siswa diminta untuk membuat kesimpulan terkait materi yang telah dipelajari dan dibahas,
dan guru juga menyimpulkan atas materi yang telah dipelajari.
Langkah-langkah persiapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran yaitu pertama Guru
menjelaskan materi masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Nusantara. Materi pertama
teori-teori yang menjelaskan masuknya Agama dan kebudayaan islam ke nusantara, sebelum
guru menjelaskan materi pertama guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyebutkan ataupun menjelaskan tentang teori-teori yang mereka ketahui tersebut. Lalu
guru menjelaskan materi tersebut dan melanjutkan pada materi kedua yaitu tentang kerajaan-
kerajaan islam yang ada di indonesia dan menjelaskan tentang cara pembuatan Mozaik.

11
Selain itu, diakhir pembelajaran guru juga memberikan tugas berupa latihan, resume
dan tugas lainnya kepada siswa untuk membuat siswa lebih mengerti, paham dan mampu
menjelaskan meteri yang telah dibahas dan dipelajari tersebut.

12
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan Penerapan Perangkat
Pembelajaran dari tanggal 12 Januari–18 Februari di MI AL-Halim dengan mata pelajaran
TEMATIK, maka dapat dijabarkan dan disimpulkan dari hasil pelaksanaan tersebut
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Materi Sesuai yang ada di RPP
Hasil pelaksanaan pembelajaran Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MI
AL-Halim dengan materi aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan, penulis
menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning guru menjelaskan tujuan
dan materi pembelajaran tentang aturan yang ada di sekolah beserta contoh aturan
yang ada di sekolah. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media
pembelajaran agar siswa dapat memahami materi dengan baik. Kemudian guru
meminta siswa maju kedepan menjelaskan contoh aturan di sekolah. Kemudian guru
memberi kesempatan siswa bertanya dan guru menjelaskan pertanyaan siswa. Guru
memberi penguatan materi dan kesimpulan dari materi yang telah di ajarkan.
Selanjutnya Guru menutup pertemuan dengan mengucapkan salam, kemudian peserta
didik berdoa dan menyanyikan lagu wajib nasional dan terakhir peserta didik
mengucapkan terimakasih kepada guru yang menjalankan proses pembelajaran.
B. PEMBAHASAN
Dalam Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) materi aturan sekolah
dengan menggunakan metode tanya jawab, diskusi, ceramah dan penugasan, dalam
metode tersebut sudah tepat namun dalam penerapannya beberapa siswa yang masih tidak
ingin mendengarkan penjelasan materi yang diberikan oleh guru, jika mendengarkan siswa
tidak hanya fokus terhadap satu bahasan malainkan membahas yang lainnya pula yang
seharusnya belum dibahas. Ketika proses tanya jawab siswa aktif untuk menjawab namun
secara bersamaan. Maka penulis mengatasi hal tersebut pada hambatan mengenai siswa
yang tidak fokus pada saat penjelasan materi, siswa tersebut diminta untuk menjelaskan
kembali apa yang disampaikan guru, untuk hambatan siswa yang ketika menjawab
pertanyaan guru menjawabnya secara bersamaan maka guru ketika bertanya akan
menunjuk siswa tertentu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kemudian ketika
siswa bisa menjawab maka akan diberikan hadiah sebagai pujian atas jawaban yang
diberikan.

13
Dalam penjelasan materi tentang aturan sekolah telah dipahami siswa melalui
apersepsi awal yang menunjukan gambar untuk menarik pengetahuan awal siswa terkait
materi yang akan dibahas. Ketidak fokusan siswa terhadap satu pembahasan menunjukan
bahwa siswa tersebut tergolong siswa yang aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dikelas Ipada awal pertemuan belum
menggunakan model Pembelajaran problem based learning. Pelaksanaan pembelajaran
selanjutnya guru menerapkan model pembelajaran problem based learning pada proses
pembelajaran sehingga membuat siswa terfokus pada media dalam mendengarkan apa
yang guru jelaskan. Penggunaan model problem based learning siswa mampu memahami
materi yang dijelaskan melalui gambar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa setelah
proses pembelajaran.
Proses pelaksanaan Praktik pengalaman lapangan (PPL) di MI AL-Halim jajaran
baru II penulis mengalami beberapa hambatan diantaranya adalah siswa sering ribut di
kelas, tidak fokus pada pembelajaran, dan sering bermain-main didalam kelas. Cara
mengatasinya penulis menggunakan berbagai pendekatan, metode dan model
pembelajaran. Salah satunya adalah penulis menggunakan pendekatan saintifik dengan
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mencoba,
mengkomunikasikan dengan demikian diharapkan siswa mampu aktif dalam proses
pembelajaran. Guru mengkolaborasikan berbagai metode pemelajaran seperti ceramah,
penugasan, diskusi dan tanya jawab, tujuannya agar siswa dapat belajar dengan aktif dan
menyenangkan, tidak membosankan. Selain itu guru juga menggunakan model
pembelajaran picture and pictureagar siswa lebih memahami lagi materi pembelajaran.
Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) belum seluruhnya berjalan bagus, karena
masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman dari penulis dan masih perlu
bimbingan dan pengarahan dari bapak/ibu guru dan dosen untuk pebaikan kedepannya
agar lebih baik.

14
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan laporan diatas dan juga rumusan masalahnya beserta proses
pembelajaran yang telah dilakukan di MI AL-Halim dapat disimpulkan bahwa Model
Pembelajaran problem based learning untuk mata pelajaran TEMATIK, berpengaruh
dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk mengerti dan memahami materi-materi
yang diajarkan. Bukan hanya memahami siswa juga mampu menjelaskan tentang materi
yang telah disampaikan oleh guru.
B. SARAN

15
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Munir. 2018. Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN
Palopo.
Dr.Rusman, M.Pd. 2010.Model-Model Pembelajaran (mengembangkan profesionalisme
guru). Jakarta:PT RAJAGAFINDO PERSADA
Diana Puspa Karitas, Fransiska Susuilawati, S.Hut, M.Pd, Dr.Irene Maria Juli
astuti,M.Pd.2017.Metode dan Model-Model Mengajar TEMATIK.JAKARTA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Cita-Citaku. Hak Cipta

LAMPIRAN 1 SILABUS
LAMPIRAN 2 RPP
LAMPIRAN 3 ALOKASI WAKTU
LAMPIRAN 4 PROGRAM TAHUNAN
LAMPIRAN 5 PROGRAM SEMESTER
LAMPIRAN 6 KALENDER PENDIDIKAN
LAMPIRAN 7 DAFTAR HADIR SISWA
LAMPIRAN 8 FOTO KEGIATAN BELAJAR
LAMPIRAN 9 NILAI SISWA

16

Anda mungkin juga menyukai