NIM : 1813041032
TAHUN 2019/2020
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ..................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................
3.2.1. Keadaan Fisik dan Non Fisik MA Mazro’atul Ulum Paciran ...
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan........................................................................................
v
4.2 Tindak lanjut..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
0.1 Daftar Fasilitas Ruang Kelas ....................................................................
0.2 Daftar Jumlah Buku Perpustakaan ............................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
1. Nilai Evaluasi Guru Pamong
2. Surat Keterangan
3. Surat Tugas
4. Jurnal Harian
5. Contoh Silabus yang di kaji
6. Program Kerja PPL-AWAL
7. Pengamatan kultur sekolah
8. Pengamatan pelaksanaan kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler
9. Format Evaluasi Kegiatan PPL-Awal
Lampiran 2
1. VISI dan MISI MA Mazro’atul Ulum Paciran
2. Denah MA Mazro’atul Ulum Paciran
3. Struktur Organisasi Perpustakaan
4. Struktur Organisasi Lab Bahasa
5. Fasilitas Penunjang Lab Bahasa
6. Struktur Organisasi Lab IPA terpadu
7. Fasilitas Penunjang Lab IPA terpadu
8. Struktur Organisasi BK
9. Fasilitas Penunjang ruang BK
10. Daftar struktur PK IPNU/IPPNU
11. Fasilitas Penunjang ruang TU
12. Struktur Organisasi Sekolah
13. Data Guru
14. Data Siswa
15. Fasilitas Penunjang Pada Ruang Kepala Sekolah
16. Fasilitas Penunjang Pada Ruang Tamu
17. Fasilitas Penunjang Pada Ruang Guru
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam kegiatan PPL-Awal ini, mahasiswa diharapkan dapat mengenali keadaan fisik dan
nonfisik sekolah. Selain itu, dapat mengenal pola tingkah laku siswa di dalam kelas selama
mengikuti PBM (proses belajar mengajar) maupun di luar kelas melalui observasi,
wawancara, dan diskusi.
Sehubungan dengan program PPL-Awal yang dilaksanakan LPPL UNDIKSHA
tersebut, maka penulis melaksanakan program ini di MA NU Mazro’atul Ulum Paciran, yang
beralamat di Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, selama dua minggu
lebih dua hari sejak tanggal 15 Juli 2019 sampai 30 Juli 2019. Penulis memilih sekolah ini
karena sekolah ini sedang dalam proses berkembang dan mulai meraih beberapa prestasi,
selain itu, dekat dengan tempat tinggal penulis sekaligus sebagai sekolah tamatan penulis
sehingga akan memudahkan penulis dalam pencarian data.
1.3. Tujuan
Secara umum tujuan PPL-Awal ini adalah orientasi mahasiswa sebagai calon guru
dengan seluruh perikehidupan sekolah secara nyata. Sedangkan tujuan khusus dari PPL-Awal
ini adalah sebagai berikut:
1.3.1. Untuk mengetahui lingkungan fisik dan nonfisik MA Mazro’atul Ulum Paciran
dalam menunjang proses belajar mengajar.
1.3.2. Untuk mengetahui pola tingkah laku siswa MA Mazro’atul Ulum Paciran dalam
proses belajar mengajar di dalam kelas dan di luar kelas.
1.3.3. Untuk mengetahui cara guru di MA Mazro’atul Ulum Paciran mengelola kelas
mulai dari perencanaan pengajaran sampai dengan Kegiatan Belajar Mengajar.
BAB II
2
KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI
3
e. Dan lain-lain yang relevan
3. Melakukan pengamatan kegiatan PBM yang berlangsung di dalam kelas yang
meliputi:
a. Mengamati persiapan dan perencanaan guru dalam mengajar.
b. Mengamati pelaksanaan mengajar di dalam kelas saat membuka, masuk ke inti
dan menutup pelajaran.
c. Mengamati pengelolaan kelas dalam proses belajar mengajar
d. Mengamati interaksi belajar mengajar di kelas.
e. Dan lain-lain yang relevan.
2.1.3 Penyusunan Laporan
Dalam penyusunan laporan ini dilakukan secara bertahap yang dimulai sejak
pengumpulan data dilakukan dan tidak terlepas dari arahan guru pembimbing yaitu dalam
melakukan klarifikasi terhadap temuan-temuan di lapangan yang mesti di selaraskan
dengan keadaan secara umum. Akhir dari penyusunan laporan ini ditandai dengan
pengesahan dari kepala MA Mazro’atul Ulum Paciran dan guru pembimbing.
4
sekolah, satpam sebagai petugas keamanan sekolah dan pihak-pihak terkait lainnya
dalam upaya melengkapi data sesuai dengan panduan instrumen yang telah diberikan.
3. Diskusi
Diskusi merupakan cara pengumpulan data dengan bertukar pikiran dengan
narasumber. Cara ini penulis gunakan dalam mencari data mengenai kegiatan
perencanaan pembelajaran dan mengkonfirmasi data-data yang sudah didapat jika ada
yang belum dipahami, sehingga tidak menyimpang dari keadaan yang sebenarnya di
lapangan.
4. Metode Dokumentasi
Dalam pengumpulan data, penulis mencatat langsung data-data yang
didapatkan, baik melalui kartu inventaris yang ditempel di dinding. Misalnya, struktur
organisasi sekolah, jumlah siswa, jumlah guru, data jumlah siswa serta data-data yang
lainnya.
5. Metode Pustaka
Yaitu metode mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara mencatat data
dari buku-buku yang terkait yang dapat memberikan informasi menunjang.
6. Bepartisipasi aktif dalam semua kegiatan terkait (kecuali mengajar) dengan tetap
mengacu pada instrument PPL-Awal.
5
BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Jika ditinjau dari segi kedisiplinan, siswa-siswi yang ada di MA NU Mazro’atul Ulum
Paciran termasuk dalam kategori siswa-siswi yang disiplin dan patuh terhadap peraturan yang
ada. Siswa-siswi ini telah berkomitmen untuk bersedia melaksanakan segala aturan yang
dibuat oleh pihak lembaga dan siap menanggung sanksi apabila mereka terbukti melanggar
aturan dan tata tertib yang dibuat sesuai dengan janj siswa yang diucapkan setiap melakukan
upacara bendera. Selain menekankan pada pelaksanaan tata tertib MA NU Mazro’atul Ulum
Paciran juga telah mewajibkan seluruh warga sekolahnya untuk mengaplikasikan budaya-
budaya yang telah ditumbuh kembangkan di dalam sekolah. Salah satu budaya yang
diterapkan adalah budaya menyapa. Setiap warga sekolah wajib untuk saling menyapa satu
sama lain saat mereka bertemu baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Tidak
hanya diantara sesama warga sekolah, budaya menyapa ini juga wajib dilakukan kepada
semua tamu yang datang dan berkunjung ke sekolah. Sehingga secara tidak langsung siswa
sudah diajarkan tata karma di sekolah yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Setelah melakukan pengumpulan data sesuai dengan program kerja dan teknik
pengumpulan data di sekolah ini, maka didapatkan temuan yang telah dirinci sebagai berikut.
(Visi dan Misi sekolah terlampir).
3.2 Pembahsan
Temuan-temuan selama melakukan observasi di MA Mazro’atul Ulum Paciran, yaitu
sebagai berikut:
6
3.2.1 Unsur Fisik dan Non Fisik Sekolah
1. Nama sekolah : MA Mazro’atul Ulum Paciran
2. Alamat : Jalan Raya No. 214 desa Paciran
(Kecamatan) Paciran
(Kabupaten) Lamongan
(Propinsi) Jawa Timur
3. Status sekolah : Swasta
4. Nilai Akreditasi Madrasah : A (Amat Baik)
5. Luas tanah : 3440 m2
6. Jumlah ruang kelas : 10 ruang
7. Ukuran rerata ruang kelas : 448 m2
8. Bangunan lain yang ada :
a. Ruang kepala sekolah : 18 m2
b. Ruang BK : 8 m2
c. Ruang Tata Usaha : 9 m2
d. Perpustakaan : 28 m2
e. Koperasi : 16 m2
f. Ruang PK IPNU/IPPNU : 7,5 m2
g. Lab komputer : 28 m2
h. Lab IPA Terpadu : 68 m2
i. Lab Bahasa : 72 m2
j. Mushola : 120 m2
k. MCK Guru : 3,5 m2
l. MCK siswa : 14 m2
m. Pos Jaga Satpam : 4,00 m2
7
10. Lingkungan sekolah
a. Jenis bangunan di sekitar sekolah
Sebelah utara : Jl.Raya Deandels Jalan utama pantai utara
Sebelah timur : Rumah Warga, dan toko kecil
Sebelah selatan : Perumahan dan Perkebunan
Sebelah barat : Perumahan
b. Kondisi lingkungan sekolah
Kondisi lingkungan fisik MA Mazro’atul Ulum Paciran jika dilihat dari
posisinya cukup strategis, yaitu berada kurang lebih 100 meter dari jalan utama pantai
utara yaitu jalan raya Deandels sehingga kondisi ini dapat membuat proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik, karena peserta didik terhindar dari gangguan-
gangguan seperti cara mencapai sekolah tidak terlalu sulit sehingga mempermudah
dalam urusan transportasi. Dari hasil observasi juga terlihat bahwa secara umum MA
NU Mazro’atul Ulum Paciran sudah tertata dengan bagus, baik penataan bangunan
maupun penataan taman di sekitar lingkungan sekolah. Untuk menjaga keindahan dan
kebersihan sekolah maka atas kebijakan sekolah telah ada petugas khusus yang
memiliki tanggung jawab untuk menata, merawat serta memelihara keindahan taman.
12. Keadaan ruang kelas tempat siswa belajar dengan segala fasilitasnya
Keberadaan ruang kelas merupakan salah satu komponen penting dalam suatu
sekolah yakni sebagai tempat belajar mengajar. MA NU Mazro’atul Ulum Paciran
memiliki ruang kelas untuk tiga tingkatan dalam dua jurusan. terdapat 3 Ruang untuk
kelas awal jurusan MIA dan IIS, 3 Ruang untuk Kelas Tengah Jurusan IPA dan IPS,
dan 3 ruang untuk Kelas akhir jurusan IPA dan IPS.
Ruang kelas di MA Mazro’atul Ulum Paciran sudah memiliki fasilitas yang
cukup lengkap untuk menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar.
a. Kelengkapan atau Fasilitas Ruang Kelas dan manfaatnya
Adapun kelengkapan atau fasilitas yang tersedia pada masing-masing ruang
kelas meliputi:
No Fasilitas Jumlah Keterangan
8
1 Kursi guru 1 Tempat duduk untuk guru
1 Sebagai tempat untuk menaruh buku
2 Meja guru pelajaran dan perlengkapan bahan
mengajar guru.
38 Meja siswa untuk menaruh buku
Meja dan kursi pelajaran dan peralatan belajar siswa
3
siswa sedangkan kursi untuk tempat duduk
siswa.
1 Untuk menyampaikan informasi secara
4 Papan tulis
tertulis.
1 Untuk menunjang jalannya pelajaran
5 Proyektor
agar menjadi lebih menarik
Papan 1 Untuk mengetahui informasi
6
administrasi kelas administrasi kelas
3 Sebagai bentuk rasa nasionalisme
Foto presiden dan
7 sekolah dan menambah rasa
garuda pancasila
nasionalisme pada siswa
1
Untuk memperjelas siswa dalam
8 Jadwal pelajaran
mengetahui jadwal pelajaran
9
petugas khusus bernama Qurrotul A’yun, S.Kom. yang biasanya dibantu oleh pegawai
(struktur organisasi perpustakaan terlampir).
b. Jumlah buku yang ada di perpustakaan dilihat dari banyak judul buku, jumlah
eksemplar, pengelompokan buku serta jumlah dan jenis harian yang ada tersaji dalam
tabel berikut:
JUMLAH
No KATEGORI
JUDUL EKSEMPLAR
10
Lab komputer merupakan laboratorium komputer yang diperuntukan untuk
praktek belajar siswa dalam mendalami materi yang di ajarkan. Namun tidak
menutup kemungkinan lab komputer ini digunakan oleh siswa Lain yang tidak
sedang Memasuki mata pelajaran Komputer. Lab komputer ini dikelola oleh
petugas yang terdiri dari guru yang bernama yang dibantu oleh beberapa teknisi. Lab
komputer dikepalai oleh Edi Zuliyanto. S,Kom.
Dalam menjalankan fungsinya Lab komputer memiliki fasilitas yang cukup
lengkap untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran, lab komputer ditata menyerupai huruf U
dengan meja guru ditempatkan di tengah dan dekat dengan Layar LCD dan papan
tulis sehingga perhatian siswa menjari terarah kepada guru dan guru menjadi lebih
mudah untuk menyampaikan materi. Karena lab komputer berisikan berbagai
komponen komputer dan rawan dengan aliran listrik, maka siswa benar-benar
mentaati tata tertib lab demi keselamatan dan kenyamanan proses belajar mengajar.
Dalam menambah kelengkapan fasilitas lab, maka petugas melakukan
pengadaan perlengkapan ketika ada fasilitas lab yang mengalami kerusakan den
secara berkala dari Kas sekolah maupun bantuan dari pusat.
b. Lab Bahasa
Lab bahasa Merupakan sebuah laboratorium yang di buat untuk
mempermudah penyampaian materi apapun di sebuah ruangan, pada umumnya di
gunakan untuk materi bahasa, baik bahasa Inggris, Indonesia, maupun bahasa asing
lainnya. Banyak sekali Komponen yang ada di dalam Ruangan lab bahasa, dan
sebagian besar adalah perlengkapan elektronik yang terintegrasi sehingga menjadi
suatu kesatuan. Dan tidak kalah penting, Misalnya karpet dan meja laboratorium lab
bahasa. Lab komputer ini dikelola oleh petugas yang terdiri dari guru, dan dibantu
oleh beberapa teknisi. Lab Bahasa ini dikepalai oleh Istiqomah, S.Hum. (struktur
organisasi Lab bahasa terlampir).
Dalam menjalankan fungsinya Lab bahasa memiliki fasilitas yang cukup
lengkap untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
(daftar inventaris Lab terlampir).
Dalam kegiatan pembelajaran, lab bahasa ditata menyerupai huruf U dengan
meja guru ditempatkan di depan dan dekat dengan Layar LCD dan papan tulis
11
sehingga perhatian siswa menjari terarah kepada guru dan guru menjadi lebih mudah
untuk menyampaikan materi.
12
Dalam melayani permasalahan siswa ruang BK memiliki berbagai fasilitas
penunjang baik untuk pemecahan maupun penyimpanan arsip siswa. (daftar fasilitas
penunjang terlampir)
13
Ruang kepala sekolah MA Mazro’atul Ulum Paciran berada di dalam gedung
kantor dan terletak bersebelahan dengan ruang TU. Pada ruangan inilah kepala sekolah
melaksanakan sebagian tugas dan fungsinya serta menyimpan arsip-arsip yang
berkaitan dengan keperluan kepala sekolah. Ruang kepala sekolah memiliki beberapa
fasilitas penunjang demi mempermudah kerja dari kepala sekolah sendiri yang
didapatkan dari pengadaan perlengkapan yang diadakan secara insidental.
(data fasilitas penunjang terlampir)
d. Ruang Guru
Ruang Guru MA Mazro’atul Ulum Paciran terletak besebelahan dengan ruang
Kepala Sekolah dan Ruang Tamu. Ruang guru ini digunakan oleh guru-guru dalam
mempersiapkan diri sebelum mengajar dan mengisi waktu saat menunggu jam
mengajar baik. Ruang guru memiliki beberapa fasilitas penunjang untuk mempermudah
guru dalam melaksanakan tugas yang didapatkan dari penggadaan perlengkapan yang
dilakukan secara insidental.
(data fasilitas penunjang terlampir)
14
kenyamanan sekolah dan tugasnya masing-masing. Tugas Kinerja diberikan dengan
melihat dari kinerja guru dan pegawai, hal ini dilihat karena mempertimbangkan
kondisi fisik dan mental guru dan pegawai, sebagai contoh guru yang masih muda dan
memiliki semangat yang tinggi akan dibebankan tugas yang lebih dari guru yang
sudah berumur. Tugas keahlian atau keterampilan diberikan dengan
mempertimbangkan keahlian guru baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Penugasan ini lebih mengarah ke penugasan guru sebagai pembina di ekstrakulikuler
yang dijalankan sekolah.
Guru - guru di MA Mazro’atul Ulum Paciran tidak mengalami beban tugas
yang terlalu berat apalagi dilihat dari jumlah guru yang banyak dan perbandingan
rasio yang tidak terlalu jauh. Pembagian tugas mengajar baik itu terkait jumlah jam
mengajar maupun jumlah mata pelajaran yang diasuh sudah diatur dengan berbagai
pertimbangan logis. Setiap guru mengajar sesuai dengan ijazah terakhir yang dimiliki
serta dengan waktu mengajar yang tidak terlalu berat. Beberapa guru mendapatkan
tugas lain di luar jam mengajar. Tugas-tugas tersebut misalnya : menjadi wakasek,
pembina ekstrkurikuler, pembina PK, penanggung jawab ruangan, wali kelas, guru
piket, dan lain sebagainya. Namun, adanya tugas tambahan tersebut mengharuskan
guru yang bersangkutan memiliki jam mengajar yang lebih sedikit daripada guru yang
lain.
Komite Sekolah
Ketua Komite yang memiliki peranan penting yaitu sebagai monitoring jalannya
aktivitas di sekolah dan monitoring pengatur dana yang digunakan untuk pembiayaan
sarana dan prasarana sekolah. Selain itu, uang komite ini juga akan digunakan sebagai
pembelian peralatan laboratorium, pembangunan gedung, pemeliharaan alat olahraga
dan lain sebagainya, sehingga Komite Sekolah harus mampu untuk menunaikan tugas
tersebut. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, seorang komite harus berkoordinasi
dengan Kepala Sekolah mengenai pembiayaan seperti memperbaiki fasilitas sekolah
maupun pembayaran iuran SPP.
(Struktur Organisasi Sekolah terlampir)
17. Keadaan Siswa MA Mazro’atul Ulum Paciran
Pada tahun ajaran 2018/2019 jumlah siswa di MA Mazro’atul Ulum Paciran
adalah siswa. (Data jumlah siswa terlampir)
15
Sistem penerimaan siswa baru di MA Mazro’atul Ulum Paciran dilakukan
melalui dua jalur, yaitu:
Penerimaan siswa melalui TPMB (Tes Penelusuran Minat dan Bakat). Tes ini
dilaksanakan dengan tujuan menyeleksi siswa yang memiliki minat dan bakat yang
tinggi dan sesuai dengan kriteria sekolah. Pada tes ini menargetkan sekitar 70% dari
total siswa yang ingin diterima karena dengan TPMB dapat melihat kemampuan siswa
baik dari segi akademik maupun non-akademik secara lebih nyata. TPMB ini merupaka
jalur masuk primary atau utama bagi siswa yang ingin melanjutkan sekolah di MA
Mazro’atul Ulum Paciran.
Registrasi
Reguler
Kualitas akademis siswa yang diterima di MA Mazro’atul Ulum Paciran sangat baik,
karena proses input yang dilakukan berdasarkan pada standar mutu yang telah
ditetapkan sekolah. Sehingga hasil input ini akan mampu bersaing secara akademis
maupun non-akademis.
Berdasarkan data jumlah siswa yang diperoleh dapat dilihat perimbangan siswa
laki-laki dengan siswa perempuan, secara umum jumlah siswa perempuan lebih banyak
daripada siswa Laki-laki. Dilihat dari penjurusan. Siswa dominan memilih jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang nantinya dapat melanjutkan ke masyarakat maupun bekerja di
per kantoran.
Secara umum latar belakang sosial ekonomi siswa di MA Mazro’atul Ulum
Paciran berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya menengah ke bawah. Hal
ini dapat diperoleh dari data pekerjaan orang tua siswa dimana ada yang berprofesi
sebagai nelayan, Pegawai Negeri Sipil (PNS), pedagang, petani dan lain sebagainya.
16
1. siswa Bebas untuk ikut serta dalam exstrakurikuler dilakukan dengan penyebaran
angket minat bakat dan mewajibkan siswa kelas X, XI, dan XII untuk memilih
satu atau lebih maksimal tiga jenis ekstrakurikuler yang diminati siswa. Dan
khusus untuk siswa Kelas X diwajibkan mengikuti ekstrakulikuler Pramuka.
2. Dalam pembinaan ekstrakurikuler yang ada, sekolah mengupayakan guru dan
pegawai untuk membina kegiatan ini sesuai dengan bakat dan kemampuan dari
guru atau pegawai tersebut pada salah satu ekstrakurikuler yang ada. Namun, jika
masih terjadi kekurangan tenaga pengajar maka sekolah mengatasinya dengan
menggunakan tenaga ahli dari luar untuk membina siswa.
3. Mengenai pembiayaan kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan tertentu seperti
lomba-lomba yang berkaitan dengan ekstrakurikuler dilakukan dengan
mengalokasikan iuran siswa tiap bulannya.
Sebaran jumlah siswa pada masing-masing bidang ekstra masih belum berimbang hal
ini dikarenakan banyaknya siswa yang memilih salah satu jenis ekstra terutama ekstra
yang tidak menggunakan begitu banyak pemikiran, sehingga cabang-cabang
ekstrakurikuler yang lain jarang peminatnya.
Masalah yang ditemui pada ekstrakulikuler yaitu Masalah tempat, karena ruang
Banyak yang terpakai makan tempat yang digunakan terkadang berbenturan.
Kurangnya ruang dari sekolah sehingga pada beberapa kegiatan ekstrakulikuler
melakukan Kegiatan di luar Ruangan, itu juga jika para iswa menginginkan kegiatan du
luar ruangan. Masalah keaktifan siswa, karena sebagian besar siswa hanya berkumpul
di satu ekstrakulikuler tertentu saja maka ada ekstrakulikuler yang tidak memiliki
anggota atau peminat.
19. Mushola
MA Mazro’atul Ulum Paciran memilliki mushola. Mushola ini terletak pojok
selatan sekolah. Pemanfaatan mushola dalam proses pendidikan dimanfaatkan sebagai
tempat sarana menjalankan ibadah bagi umat muslim baik guru, pegawai maupun siswa.
Setiap bulan ramadhan mushola ini gunakan untuk kegiatan pondok ramadhan dan juga
kegiatan religi lainnya.
20. Pengelolaan UKS dan Kantin Sekolah
UKS sekolah dikelola oleh petugas khusus dan anggota ekstrakulikuler PMR,
dimana setiap harinya diadakan piket untuk menjaga kebersihan dan kerapian ruang
UKS.
17
Kantin sekolah dikelola oleh pihak luar sekolah dengan kerjasama dan kesepakatan
mulai dari harga yang ditawarkan dan makanan-makanan yang dijual pada kantin
sekolah.
21. Pertamanan, Kerindangan dan Kebersihan Sekolah
Pertamanan, Kerindangan dan kebersihan lingkungan sekolah di MA Mazro’atul
Ulum Paciran sudah dikelola dengan baik. Perawatannya dikoordinir oleh seorang
pegawai yang setiap harinya mengontrol dan mengamati bagaimana penataan dan
perawatan kebun yang ada di sekolah sehingga membuat kehidupan di sekolah menjadi
lebih kondusif. Pembaharuan pertamanan di MA Mazro’atul Ulum Paciran dilaksanakan
secara insidental dimana ada ide dan masukan dari siapapun yang dapat membangun
pertamanan menjadi lebih baik. Selain pegawai, siswa dan guru juga berkewajiban untuk
ikut menjaga kebersihan sekolah. Adanya program yang diterapkan di sekolah juga dapat
menjadi senjata ampuh dalam perawatan pertamanan dan kebersihan sekolah.
22. Kesesuaian dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Berdasarkan hasil pengamatan serta observasi yang penulis lakukan, dapat
disimpulkan bahwa secara umum, data-data yang diperoleh menunjukkan bahwa fasilitas
serta penunjang lainnya yang terdapat di MA Mazro’atul Ulum Paciran sudah memenuhi
tuntutan SPM (Standar Pelayanan Minimal). MA Mazro’atul Ulum Paciran terus berupaya
untuk memperbaiki kualitas sekolah sehingga menghasilkan lulusan yang cerdas dalam
akademis maupun non-akademis. Hal ini tidak terlepas dari usaha sekolah dan kerja sama
yang baik antara sekolah, komite, dan masyarakat.
18
bawahannya juga terlihat harmonis dan saling menghormati posisi dan jabatan. Dalam
keseharian, kepala sekolah sering duduk di ruang tamu guna mengakrabkan diri dengan
bawahannya sekaligus melakukan pengamatan terhadap kinerja dari bawahan secara
langsung guna mendapatkan data yang relevan.
Kehidupan sekolah yang kondusif dibina oleh kepala sekolah dengan menjalin suatu
komunikasi yang baik terhadap semua komponen sekolah serta menjalin kerjasama yang
baik dari intern sekolah maupun ekstern sekolah. Kepala sekolah mampu berinteraksi baik
dengan semua staf guru, pegawai, dan juga siswa.
19
b. Interaksi Belajar Mengajar
Perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran tampak bervariasi. Biasanya hanya
sebagian kecil siswa yang nampak aktif dalam melakukan interaksi dengan guru,
seperti menjawab pertanyaan dan bertanya saat materi yang diberikan belum dapat
dicerna. Sebagian besar dari siswa terlihat masih malu-malu padahal sebenarnya
mempunyai berbagai ide dalam pikiran mereka.
Interaksi yang terjalin antara siswa dengan siswa serta siswa dengan guru selama
pembelajaran berlangsung cukup baik. Terlihat pada saat guru mengajar, siswa
memperhatikan pelajaran yang disampaikan dengan baik, siswa umumnya antusias
dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Siswa juga aktif bertanya baik
pada teman sebangkunya apabila kurang memahami materi yang dibahas.
Dalam mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan di dalam kelas,
biasanya ada saja siswa yang berperilaku khusus yang dapat mengganggu kegiatan
belajar mengajar. Namun dengan trik yang dimiliki oleh guru, semuanya bisa ditangani.
Adapun beberapa siswa yang bercanda ataupun mengantuk pada saat guru sedang
menjelaskan materi pelajaran, biasanya tindakan yang dilakukan guru untuk
menanggulangi hal ini adalah dengan menegur langsung siswa yang bersangkutan,
memberikan pertanyaan kepada siswa yang bersangkutan, ataupun dengan membuat
humor yang dapat mengundang perhatian kelas kembali.
Hubungan perilaku siswa antara aktivitas / interaksi siswa dengan guru penyaji,
mata pelajaran yang disajikan dan waktu penyajian memiliki hubungan yang erat
dimana guru melakukan interaksi aktif dengan siswa dan siswa memberikan tanggapan
yang aktif pula baik dari segi menjawab maupun sapaan.
c. Pengelolaan Kelas
Pengaturan tempat duduk siswa disesuaikan dengan jumlah siswa pada tiap kelas
dan luas dari ruang kelas itu sendiri. Secara umum dua buah bangku dijadikan satu agar
siswa memiliki rekan yang dapat diajak diskusi. Meja guru berada di depan dan semua
siswa menghadap pada papan tulis.
Pada umumnya terdapat perbedaan perilaku siswa yang dikelola secara klasikal,
kelompok maupun individual.
Secara Klasikal
Siswa yang diatur secara klasikal cenderung memberikan perilaku yang
bervariasi. Hal ini sangat tergantung pada keseriusan masing-masing siswa. Siswa yang
20
memang serius ingin belajar cenderung untuk memperhatikan gurunya sedangkan siswa
yang tidak berminat tentu akan melakukan tindakan-tindakan yang dapat menghambat
proses pembelajaran. Secara umum pengelolaan siswa secara klasikal membuat siswa
cenderung lebih santai dalam pembelajaran.
Secara Kelompok
Pengelolaan siswa yang dilakukan secara kelompok cenderung membuat siswa
lebih aktif dalam pembelajaran, tetapi ada pula sebagian siswa menjadi tidak aktif
apabila kelas dikelola secara kelompok. Hal ini sangat tergantung dari masing-masing
individu dan ketua kelompok dari masing-masing siswa. Hal ini akan membuat
kecenderungan siswa yang aktif makin aktif dan siswa yang malas makin malas.
Secara Individual
Pengaturan siswa secara individual sangat bergantung dari individu siswa itu
sendiri, baik dilihat dari fisik, mental, kemampuan akademik dan lain-lain. Karena
kemampuan siswa yang berbeda-beda, siswa cenderung akan melakukan hal yang
menurut mereka benar dan cenderung membuat siswa menjadi jarang berinteraksi.
Apabila guru terlambat datang, prilaku dari siswa sangat bervariasi, ada yang
mengobrol dengan temannya, ada yang menyiapkan alat-alat ada pula yang menunggu
di depan kelas. Jika guru berhalangan hadir, siswa cenderung merasa senang karena
mendapatkan waktu bebas, namun jika guru berhalangan hadir, biasanya guru akan
memberikan tugas untuk mengisi waktu kosong atau guru akan mencarikan guru
pengganti yang dapat mengajar pada mata pelajaran terkait.
Apabila ada siswa yang terlambat kurang lebih lima atau sepuluh menit, guru
membiarkan siswa mengikuti pelajaran. Jika lebih dari sepuluh menit maka guru akan
menegur siswa tersebut dan menanyakan alasan mengapa ia bisa terlambat, lalu guru
memberikan ijin mengikuti pelajaran asalkan siswa tersebut tidak mengulangi hal yang
sama. Apabila lebih dari tiga puluh menit maka guru menyuruh siswa tersebut ke ruang
BK dan melaporkan diri kepada guru BK/ guru piket.
Perilaku siswa saat mengerjakan tugas tanpa pengawasan guru yang bersangkutan
maupun guru piket biasanya siswa cenderung tidak tertib dalam mengerjakan tugas
yang diberikan, siswa mengerjakan tugas tersebut cenderung ada siswa yang pindah
tempat duduk ke tempat duduk temannya yang dianggap lebih mampu untuk
mengerjakan tugas tersebut. Namun perilaku siswa saat diawasi guru piket, siswa
21
mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik dan tertib, walaupun ada beberapa
siswa yang melakukan diskusi dengan temannya.
2. Kegiatan di Luar Kelas
a. Perilaku Siswa di Luar Kelas
Kegiatan yang dilakukan siswa di luar kelas pada saat usai pelajaran atau saat
tidak ada kegiatan belajar mengajar, siswa juga memperlihatkan perilaku yang
bervariasi. Sebagian siswa akan mengarah ke kantin sekolah baik untuk sekedar
mengobrol maupun mengisi perut mereka. Ada juga yang berkumpul bersama di suatu
tempat yang nyaman, dan ada juga yang tetap di kelas sembari mengerjakan PR atau
mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran berikutnya.
Pada saat penulis melakukan observasi tidak terlihat ada siswa yang berperilaku
ekstrim yang dapat mengganggu aktivitas sekolah. Mereka terlihat saling menghormati
antar warga sekolah. Dan kalaupun ada, itu masih dalam batas kewajaran.
Hubungan yang nampak antar warga sekolah di MA Mazro’atul Ulum Paciran
terlihat begitu harmonis. Mereka selalu menyapa satu dengan lainnya ketika bertemu.
Hubungan ini terlihat semakin erat ketika para siswa berbaur dengan teman-temannya,
guru-guru, serta pegawai di sekolah ini terutama pada saat jam istirahat.
Pemanfaatan waktu istirahat dilakukan secara efektif dan efisien oleh siswa.
Kebanyakan siswa pergi ke kantin, ada pula siswa yang berbincang-bincang dengan
temannya membicarakan masalah pribadi atau masalah pelajaran yang didapat
sebelumnya, dan ada pula siswa yang berkunjung ke dekat Lab komputer untuk
menikmati fasilitas Internet yang disediakan sekolah.
1. Aktivitas petugas BK
Dalam menangani siswa yang bermasalah, biasanya petugas BK akan melakukan
pemanggilan terhadap siswa yang bersangkutan ke ruang BK untuk kemudian diajak
membahas kenapa siswa tersebut bermasalah secara kekeluargaan.
Selain menangani siswa yang bermasalah, petugas BK juga ikut memberikan
motivasi-motivasi kepada siswa agar siswa menjadi lebih bersemangat dalam sekolah.
Adapun usaha yang dilakukan yaitu dengan memberikan nasehat-nasehat di pagi hari
ketika siswa selesai berdoa dan memberikan informasi-informasi tentang pekerjaan
yang membutuhkan lulusan siswa.
22
2. Pengenalan Pembelajaran
Dalam mengenali dan memahami proses pembelajaran di kelas, penulis melakukan
penggalian informasi secara intensif melalui observasi pada saat terjadinya proses belajar
mengajar di kelas, wawancara, diskusi bahkan terlibat langsung dalam kegiatan yang
dilakukan sebagai bekal awal penulis sebagai calon guru. Dalam hal ini penulis
melakukan pengamatan terhadap dua guru model yang salah satunya merupakan guru
pembimbing penulis. Adapun hasil yang diperoleh setelah melakukan orientasi tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Informasi Umum
Selama melakukan orientasi di MA Mazro’atul Ulum Paciran
khususnya pada saat di dalam kelas, penulis menggali informasi secara intensif dan
dibantu oleh guru pembimbing yang langsung sebagai nara sumber kegiatan belajar
mengajar di kelas. Identitas guru sebagai nara sumber dalam melakukan wawancara dan
observasi selama orientasi:
Narasumber I (Guru Pembimbing )
a. Nama : Ihsanuddin, Drs., M.M.Pd.
b. Mata Pelajaran : Biologi
c. Materi yang diajarkan :
d. Kelas : XII-IPA 1
e. Waktu : 2 × 45 menit
Narasumber II
a. Nama : Istiqomah, S.Hum
b. Mata Pelajaran : Bahasa Arab
c. Materi yang diajarkan : Ta’aruf (Perkenalan)
d. Kelas : X-Mia I
e. Waktu : 2 × 45 menit
Narasumber III
f. Nama : Haris Nofitasari, S.H.
g. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarga Negaraan
h. Materi yang diajarkan : HAM
i. Kelas : XI
23
j. Waktu : 2 × 45 menit
b. Perencanaan Pembelajaran
Dalam kaitannya dengan penyusunan perencanaan pengajaran, nara sumber
selalu menganalisis materi pelajaran dan mengembangkan materi yang akan diberikan
dengan meliat relevansi dari kurikulum dan mencari dari buku paket yang beredar dan
sumber dari Internet. Adapun cara yang digunakan narasumber adalah menentukan
materi yang akan diberikan. untuk mengembangkan materi, guru menggunakan beberapa
pedoman buku yang relevan berdasarkan Kurikulum KTSP, diantaranya: Buku paket
serta LKS. Pengembangan materi pelajaran ini menyangkut penjabaran materi,
penyusunan metode, sarana, dan waktu yang disediakan untuk masing-masing topik dan
disesuaikan dengan program semester serta silabus yang telah ada.
Untuk materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, serta
sumber/bahan/alat dikembangkam oleh guru sesuai dengan kondisi sekolah masing-
masing. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam menyusun silabus yaitu :
1. Identifikasi
2. Pengurutan standar kompetensi dan kompetensi dasar
3. Penentuan materi pokok dan uraian materi pokok.
4. Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator
5. Perkiraan waktu yang dibutuhkan
6. Pemilihan sumber alat atau bahan ajar
Dengan penyusunan silabus ini akan memudahkan seorang guru untuk melaksanakan
proses belajar mengajar serta akan memperlancar proses belajar mengajar. Penyusunan
silabus ini juga digunakan sebagai indikator untuk mengetahui seberapa besar kompetensi
yang telah dikuasai oleh siswa. Hal ini bisa diketahui dengan menggunakan tes sebagai
sarana evaluasi serta untuk mengetahui kompetensi yang dikuasai oleh siswa. Dengan kata
lain, silabus ini juga bisa digunakan mendiagnosis kelemahan siswa terhadap kompetensi
yang ditentukan.
c. Pelaksanaan Pembelajaran
Guru Model I (Ihsanuddin, Drs., M.M.Pd.)
1. Membuka Pelajaran
Sebelum mengawali proses belajar mengajar, terlebih dahulu guru melakukan
perkenalan karena pertemuan pertama bagi siswa kelas XI . Setelah memperkenalkan diri,
24
kemudian guru menginstruksikan bagi siswa unuk memperkenalkan dirinya sendiri kepada
guru dan teman di kelasnya sebagai media pengenalan dan sekaligus melakukan absensi.
Dalam melakukan peralihan dari pembukaan ke pelajaran inti, guru memberikan
gambaran umum dari mata pelajaran yang diajar dan mendeskripsikan tentang manfaat dari
mempelajari mata pelajaran yang dimaksud sebagai motivasi bagi siswa dan melakukan
kesepakatan dengan siswa mengenai sistem mengajar nantinya seperti sistem ulangan harian
dan remidial.
Setelah penulis mengamati cara guru mengadakan peralihan dari pembukaan
pelajaran ke materi inti sudah relevan karena dengan mengadakan perkenalan mata pelajaran
akan menyiapkan mental siswa untuk mengikuti pelajaran. Motivasi yang diberikan juga
bermanfaat sebab membuat siswa menjadi tertarik dan lebih berinisiatif untuk menguasai
mata pelajaran tersebut.
2. Kegiatan Inti
Kesesuaian perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru sudah sesuai dengan
pelaksanaannya. Guru menyampaikan materi yang ada dalam perencanaan pengajaran secara
terstruktur dan sistematis seperti yang telah dirancang pada RPP yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam memberikan materi guru juga terkadang memberikan informasi
tambahan yang dianggap perlu di luar perencanaan pengajaran untuk mengisi waktu yang
masih ada.
Pengelolaan kelas dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan bantuan LCD
proyektor dan salindia yang telah dibuat sebelumnya dan dengan bantuan alat peraga. Dalam
salindia yang disediakan, selalu diberikan contoh berupa gambar yang menarik. Dalam setiap
halaman yang dibahas, guru selalu menanyakan apakah materi pada halaman ini bisa
dimengerti kepada siswa dan selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Jika tidak ada siswa yang bertanya guru biasanya akan memberikan pertanyaan kepada siswa
sebagai evaluasi.
Dalam menanggapi pertanyaan dari siswa, guru mempunyai kiat-kiat dengan
melempar balik pertanyaan yang diberikan kepada semua siswa yang berada di dalam kelas
untuk didiskusikan bersama. Jika ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar
maka diberikan poin sebagai tambahan nilai pada aspek keaktifan siswa, baru kemudian guru
akan menambahkan penjelasan yang lebih terinci terkait pertanyaan yang diberikan.
Kiat-kiat khusus guru dalam membuat suasana belajar lebih kondusif, terhindar dari
keributan dan rasa ngantuk adalah dengan cara memberikan humor-humor seputar pelajaran
25
yang diberikan dan melempar pertanyaan kepada siswa yang terlihat kurang tertib mengikuti
pelajaran. Terkadang guru juga memberikan ancaman berupa pengurangan nilai bagi siswa
yang sudah menggangu proses pembelajaran.
Pemanfaatan waktu belajar sudah sangat efesien dan dilakukan dengan seoptimal
mungkin karena sudah diatur dalam pembuatan salindia sehingga antara materi yang
diberikan dengan kemungkinan penyerapan materi dari siswa sudah dapat diprediksi. Dalam
proses pemberian materi, waktu yang tersisa ketika materi sudah lengkap disampaikan masih
tersisa lumayan banyak. Jadi guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada para siswa
dengan pemberian poin kepada siswa yang berhasil menjawab dengan benar.
Hal yang berkesan pada pertemuan kali ini adalah keakraban siswa dengan guru yang
sering melakukan komunikasi dua arah sehingga tidak ada rasa takut untuk siswa dalam
bertanya sesegera mungkin ketika mereka tidak mengerti. Dan guru yang bersifat humoris
namun tetap tegas kepada siswa yang menjadikan suasana belajar menjadi kondusif.
3. Menutup Pelajaran
Dalam menutup pembelajaran, guru menyediakan waktu beberapa menit untuk
memberikan kesimpulan atau review tentang materi yang telah dibahas. Kemudian guru
memberikan tugas kepada siswa yang relevan dengan materi ajar. kemudian guru
memberikan gambaran umum tentang materi dan alat peraga atau alat bantu yang akan
diberikan pada pertemuan berikutnya.
Guru tidak melakukan revisi terhadap RPP yang dibuat karena setelah pelaksanaan
pembelajaran, siswa dianggap telah mampu mengikuti pembelajaran dengan baik sesuai
dengan silabus dan RPP yang telah disusun. Dari proses belajar mengajar yang telah
dilakukan, persentase kesesuaian dari perencanaan pembelajaran dengan praktek dilihat dari
pemberian materi sudah 100%, dan dilihat dari daya serap siswa dapat diberikan persentase
89%.
26
diharapkan untuk konsentrasi penuh agar semua materi yang telah direncanakan dapat
tersampaikan dan dicerna dengan baik.
Adapun alat bantu yang digunakan oleh guru berupa LCD proyektor dan salindia yang
sudah disiapkan sebelumnya.
Dalam melakukan peralihan dari pembukaan ke kegiatan inti pembelajaran, guru
melakukan pembahasan terhadap tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yang
berhubungan erat dengan materi yang akan dibahas pada pertemuan kali ini.
2.Kegiatan Inti
Dalam pemberian materi, guru berpatokan kepada salindia yang telah dibuat
sebelumnya. Walaupun salindia yang dibuat sudah disesuaikan dengan waktu yang
disediakan namun tidak menutup kemungkinan guru akan memberikan materi tambahan
diluar salindia demi menambah pemahaman siswa. Karena pelajaran yang diberikan bersifat
soal, maka guru memberikan jeda waktu kepada siswa untuk melakukan jawaban langsung.
Dalam menghadapi siswa yang kurang mengerti, guru langsung menuju ke tempat
siswa yang tidak mengerti dan memberikan arahan dan penjelasan secara pribadi. Jika guru
menemukan permasalahan yang sama dari beberapa siswa, maka guru akan memberikan
pemecahan secara umum kepada seluruh siswa.
Pada setiap halaman yang dibahas, guru selalu memberikan siswa kesempatan untuk
bertanya bagi siswa yang kurang paham dan sesekali guru yang akan bertanya kepada siswa
tentang materi pada halaman jika tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan. Dalam
pemberian materi, guru juga selalu memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencatat poin-
poin penting yang sekiranya perlu untuk dicatat.
Karena waktu yang terbatas, maka dalam menanggapi pertanyaan dari siswa, guru
langsung menjawab dengan penjelasan yang singkat, namun guru tetap menanyakan kembali
kepada siswa apakah penjelasan yang diberikan dapat diterima sebelum kembali melanjutkan
ke materi.
Untuk menjaga suasana kelas menjadi kondusif, guru melemparkan pertanyaan-
pertanyaan berupa teka-teki logika dan lagu kepada siswa yang membuat siswa terlihat sangat
antusias untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pemberian teka-teki ini selain mereview dan
melagukan pelajaran juga bermanfaat dalam mengatasi siswa yang mengantuk sehingga
menjadi bersemangat kembali untuk melanjutkan pemberian materi. Guru juga memberikan
obrolan-obrolan ringan seputar kegiatan sekolah.
27
Yang berkesan pada pertemuan kali ini, guru bersikap sangat tegas kepada siswa
sehingga tidak ada siswa yang melakukan kegiatan yang mengganggu selama jam pelajaran
berlangsung. Walaupun demikian, banyak siswa tetap aktif bertanya kepada guru.
3. Menutup Pelajaran
Strategi guru dalam menutup pelajaran dengan memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang diberikan. Jika tidak ada yang
bertanya biasanya guru selalu memberikan pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya
sebagai bahan evaluasi hasil mengajar. Untuk mengingatkan pelajaran kembali guru
memberikan tugas kepada siswa untuk dicoba dan dipecahkan di rumah. Pada akhir
pertemuan guru memberikan gambaran umum tentang materi yang akan diberikan pada
pertemuan berikutnya.
Guru tidak melakukan revisi terhadap RPP yang dibuat karena setelah pelaksanaan
pembelajaran, siswa dianggap telah mampu mengikuti pembelajaran dngan baik sesuai
dengan silabus dan RPP yang telah disusun. Dari proses belajar mengajar yang telah
dilakukan, persentase kesesuaian dari perencanaan pembelajaran dengan tanya jawab dilihat
dari pemberian materi sudah 97%, dan dilihat dari daya serap siswa dapat diberikan
persentase 85%.
28
bermanfaat sebab membuat siswa menjadi tertarik dan lebih berinisiatif untuk menguasai
mata pelajaran tersebut.
2. Kegiatan Inti
Kesesuaian perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru sudah sesuai dengan
pelaksanaannya. Guru menyampaikan materi yang ada dalam perencanaan pengajaran secara
terstruktur dan sistematis seperti yang telah dirancang pada RPP yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam memberikan materi guru juga terkadang memberikan informasi
tambahan yang dianggap perlu di luar perencanaan pengajaran untuk mengisi waktu yang
masih ada.
Pengelolaan kelas dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan bantuan LCD
proyektor dan salindia yang telah dibuat. Dalam salindia yang disediakan, selalu diberikan
contoh berupa gambar yang menarik. Dalam setiap halaman yang dibahas, guru selalu
menanyakan apakah materi pada halaman ini bisa dimengerti kepada siswa dan selalu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Jika tidak ada siswa yang bertanya
guru biasanya akan memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai evaluasi.
Dalam menanggapi pertanyaan dari siswa, guru mempunyai kiat-kiat dengan
melempar balik pertanyaan yang diberikan kepada semua siswa yang berada di dalam kelas
untuk didiskusikan bersama. Jika ada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar
maka diberikan poin sebagai tambahan nilai pada aspek keaktifan siswa, baru kemudian guru
akan menambahkan penjelasan yang lebih terinci terkait pertanyaan yang diberikan.
Kiat-kiat khusus guru dalam membuat suasana belajar lebih kondusif, terhindar dari
keributan dan rasa ngantuk adalah dengan cara memberikan humor-humor seputar pelajaran
yang diberikan dan melempar pertanyaan kepada siswa yang terlihat kurang tertib mengikuti
pelajaran. Terkadang guru juga memberikan ancaman berupa pengurangan nilai bagi siswa
yang sudah menggangu proses pembelajaran.
Pemanfaatan waktu belajar sudah sangat efesien dan dilakukan dengan seoptimal
mungkin karena sudah diatur dalam pembuatan salindia sehingga antara materi yang
diberikan dengan kemungkinan penyerapan materi dari siswa sudah dapat diprediksi. Dalam
proses pemberian materi, waktu yang tersisa ketika materi sudah lengkap disampaikan masih
tersisa lumayan banyak. Jadi guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada para siswa
dengan pemberian poin kepada siswa yang berhasil menjawab dengan benar.
29
Hal yang berkesan pada pertemuan kali ini adalah keakraban siswa dengan guru yang
sering melakukan komunikasi dua arah sehingga tidak ada rasa takut untuk siswa dalam
bertanya sesegera mungkin ketika mereka tidak mengerti. Dan guru yang bersifat humoris
namun tetap tegas kepada siswa yang menjadikan suasana belajar menjadi kondusif.
3. Menutup Pelajaran
Dalam menutup pembelajaran, guru menyediakan waktu beberapa menit untuk
memberikan kesimpulan atau review tentang materi yang telah dibahas. Kemudian guru
memberikan tugas kepada siswa yang relevan dengan materi ajar. kemudian guru
memberikan gambaran umum tentang materi dan alat peraga atau alat bantu yang akan
diberikan pada pertemuan berikutnya.
Guru tidak melakukan revisi terhadap RPP yang dibuat karena setelah pelaksanaan
pembelajaran, siswa dianggap telah mampu mengikuti pembelajaran dengan baik sesuai
dengan silabus dan RPP yang telah disusun. Dari proses belajar mengajar yang telah
dilakukan, persentase kesesuaian dari perencanaan pembelajaran dengan praktek dilihat dari
pemberian materi sudah 95%, dan dilihat dari daya serap siswa dapat diberikan persentase
89%.
3.2.4. Permasalahan
Ketika penulis melakukan orientasi di lapangan, ada beberapa permasalahan yang
penulis temukan yang perlu ditindaklanjuti dalam perkuliahan yang relevan di kampus.
Adapun permasalahan-permasalahan tersebut antara lain:
Dalam pengumpulan data, susahnya mencari narasumber yang tepat dan dapat
meluangkan waktu untuk diwawancarai terutama pada siswa yang dominan malu atau
memiliki kesibukan adanya siswa yang tidak menaati peraturan sekolah seperti tata
berpakaian yang sebenarnya menjadi pandangan utama jika ada tamu yang berkunjung ke
sekolah adanya siswa yang pergi ke luar areal sekolah pada saat istirahat yang menjadikan
siswa terkesan acuh terhadap peraturan sekolah.
a. Masalah yang Perlu Diangkat dalam Perkuliahan
Dari hasil observasi, wawancara, diskusi ataupun terlibat langsung dalam
pembelajaran, Ada beberapa masalah yang ditemukan penulis yang perlu diangkat dalam
perkuliahan seperti dengan perencanaan yang sematang apapun, tidak dapat dipungkiri bahwa
pribadi siswa sangat bervariasi dan biasanya dalam satu kelas ada saja siswa yang berperilaku
30
kurang baik dan susah untuk diberikan pengertian sehingga proses belajar mengajar menjadi
kurang kondusif.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Berdasarkan sejumlah data yang berhasil dihimpun melalui kegiatan observasi,
wawancara, diskusi, atau terlibat langsung dalam pengenalan kegiatan pembelajaran, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Keberadaan unsur fisik dan non fisik MA Mazro’atul Ulum Paciran sudah cukup untuk
memenuhi standar pelayanan minimal sekolah. Namun keberadaan sarana dan
prasarana serta fasilitas penunjang yang lainnya harus tetap ditingkatkan lagi agar
dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang baik.
2. Sikap dan pola tingkah laku siswa di MA Mazro’atul Ulum Paciran sangat beragam,
tergantung pada karakter siswa masing-masing. Namun secara umum sikap dan pola
tingkah laku siswa tersebut cukup baik walaupun ada beberapa siswa yang bersikap
kurang baik.
3. Proses belajar-mengajar di MA Mazro’atul Ulum Paciran berlangsung dengan baik
dan lancar sesuai dengan program yang telah ditentukan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Sarna, Ketut. 2007.Petunjuk Praktis Pelaksanaan PPL-Awal.. Singaraja: LPPL Undiksha Singaraja
Tim Perumus 2005. Buku Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan(PPL).
Singaraja:LPPL Negeri Singaraja
32
LAMPIRAN 1
PROGRAM KERJA PPL-AWAL TAHUN 2019/2020
Nama : Devi Nadiaur Rohmah Sekolah Latihan : MA Mazro’atul Ulum
Alam
Mengetahui, Mengetahui,
Mengetahui,
NUPTK. 8238744645200003
PENGAMATAN KULTUR SEKOLAH
Tanggal Pengamatan : 16 Juli 2019
No Keterlaksanaan
Bk Kr
Bk Kr
NIM : 1813041032
Tanggal Penilaian :
1 2 3 4
Total
Silabus
Biologi
Nama Sekolah : MA NU Mazro’atul Ulum Paciran
NUPTK. 8238744645200003
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PPL-AWAL
1 Kehadiran di sekolah
3 Penampilan sehari-hari
Nilai Rerata B
(1 x A) (2 x B)
Nilai Akhir (NA) = Nilai lulus minimal : 2,00 dengan catatan
3
tidak ada nilai kurang dari 2 untuk masing-masing aspek yang dinilai.
Paciran, 29 Juli 2019
Mengetahui, Penilai,
1. Visi Madrasah
Terciptanya Madrasah Idaman yang mampu mengantarkan siswa yang Islami berfaham Ahlus
Sunnah wal Jamaah.
Indikator Visi:
Terwujudnya madrasah yang menjadi idaman masyarakat dalam menyiapkan kader
ummat yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik sebagai bekal
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan atau hidup mandiri.
Terwujudnya madrasah yang menjadi idaman masyarakat dalam jalinan kerjasama yang
saling menguntungkan dengan stakeholder
Terwujudnya kader ummat yang mampu menjalankan ajaran agama secara utuh sesuai
ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah.
2. Misi Madrasah
KEPALA MADRASAH
PKM KURIKULUM
DEWAN PUSTAKA
ISTIQOMAH, S.Hum.
KEPALA PERPUSTAKAAN
BAGIAN PENGADAAN
Struktur Organisasi
Lab. Bahasa MA NU MAZRO’ATUL ULUM
ISTIQOMAH, S.Hum.
ASISTEN KURIKULUM
GURU BAHASA
Fasilitas
Lab. Bahasa MA NU MAZRO’ATUL ULUM
Adapun fasilitas yang sudah tersedia di Laboratorium Bahasa antara lain sebagai berikut :
DAFTAR FASILITAS PENUNJANG RUANGAN
1 2 3 4 5 6 7
1 TAPE SISWA 24
2 HEAD SET 24
3 MEJA SISWA 24
4 KURSI SISWA 24
5 MEJA GURU 1
6 KURSI GURU 1
7 TAPE INSTRUKTUR 2
8 WHITE BOARD 1
9 TV 1
10 DVD 1
11 ETALASE 1
12 KIPAS ANGIN 2
13 JAM DINDING 1
14 REMOTE TV 1
15 REMOTE DVD 1
16 SAPU 1
17 SULAK 1
18 TEMPAT SAMPAH 1
19 TEMPAT SPIDOL 1
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM IPA
KEPALA MADRASAH
AISYUN NI’MAH, ST
LABORAN
PESERTA DIDIK
1. LABORATORIUM BIOLOGI
Ruang laboratorium biologi memiliki ketentuan:
a. rasio laboratorium biologi : 2,4 m2/siswa,
b. luas laboratorium biologi : 49 m2,
c. jenis peralatan laboratorium biologi sebagai berikut.
Kondisi
No. Jenis Rasio Jumlah
Baik Rusak
Perabot
buah/guru
2 Meja kerja 1 buah/7 siswa 4
Alat peraga:
Gambar/model sistem
20 1 buah/lab 1
pencernaan manusia
Gambar/model sistem
21 1 buah/lab 1
pernapasan manusia
Gambar/model sistem
23 1 buah/lab 1
pengeluaran manusia
Perangkat pemeliharan
35 2 set/lab 1
mikroskop
56 Kasa 6 buah/lab 3
57 Aquarium 1 buah/lab - -
58 Neraca 1 buah/lab - -
61 Termometer 10 buah/lab 5
62 Potometer 6 buah/lab - -
63 Respirometer 6 buah/lab 3
67 Kuadrat 6 buah/lab - -
Media Pendidikan
72 Acetokarmin 10 gram/lab - -
73 Eosin 25 gram/lab - -
2. LABORATORIUM FISIKA
Perabot
buah/guru
2 Meja kerja 1 buah/7 siswa 10
1 buah/2 kelompok,
7 Bak cuci dan 1 buah di ruang 1
persiapan.
Peralatan Pendidikan
8 Mistar 6 buah/lab 3
9 Rolmeter 6 buah/lab 2
11 Mikrometer 6 buah/lab 3 3 3
14 Plat 6 set/lab 3
16 Neraca 1 buah/lab 1
17 Pegas 6 buah/lab 3
20 Stopwatch 6 buah/lab 3
21 Termometer 6 buah/lab 3
23 Garputala 6 buah/lab 3
Kondisi
No. Jenis Rasio Jumlah
Baik Rusak
32 Transformator 6 buah/lab 3
33 Magnet U 6 buah/lab 3
Alat Percobaan:
Percobaan Sonometer
42 Percobaan Hukum Ohm 6 set/lab 3
Media Pendidikan
Perlengkapan Lain
3. LABORATORIUM KIMIA
Perabot
buah/guru
2 Meja kerja 1 buah/siswa 1
Peralatan Pendidikan
mm dan 10 mm buah/lab
12 Gelas kimia 50 ml, 150 ml, 250 masing-masing 12 6, -, 25
Ml buah/lab
13 Gelas kimia 500 ml, 1000 ml, masing-masing 3 4, 1, 3, -
14 2000 ml
Labu erlenmeyer 100 ml, 250 ml, buah/lab
25 buah/lab 5, 8, 1, 1
500 ml, 1000 ml,
15 Labu takar volume 50 ml, 100 masing-masing 50, 2, 3, 3
buah/lab
17 Pipet seukuran volume 10 ml, masing-masing 30
25 ml dan 50 ml buah/lab
18 Corong diameter 5 cm dan 10 masing-masing 30 1, 3
Cm dan 3 buah/lab 6
19 Mortar diameter 7 cm dan 15 masing-masing 5
Cm dan 1 buah/lab
20 Botol semprot 15 buah/lab 4
27 Neraca 2 set/lab 1
28 pH meter 2 set/lab 1
29 Centrifuge 1 buah/lab -
30 Barometer 1 buah/lab -
31 Termometer 6 buah/lab 7
Multimeter AC/DC, 10
32 6 buah/lab 1
kilo ohm/volt
35 Stopwatch 6 buah/lab 3
Media Pendidikan
Perlengkapan Lain
Pengurus LP.
Mazra’atul Ulum
Kepala Sekolah
WAKASEK
Komite Sekolah
Tata Usaha
SISWA
DAFTAR INVENTARIS RUANGAN DAN FASILITAS
PENUNJANG PADA RUANGAN BK
Di MA MAZRA’ATUL ULUM PACIRAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Meja Kayu (Meja Guru) 1 Baik
Papan Pengumuman, 4
4 Struktur Orgnanisasi, dan Baik
Pembagian Tugas
*IPNU
* IPPNU
STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA MADRASAH
PERLENGKAPAN PERSURATAN
DATA GURU
Matpel
Tempat Tanggal Pendidikan
No Nama yang TMT
Lahir Lahir Terakhir
diampu
30-05-
28 Faiz Khaibar, S.Psi. Lamongan S1 Psikologi BK 2008
1983
23-07-
29 Nur Afifah, S. Pd.I. Lamongan S-1 PAI Kepala TU 2013
1993
Muhammad
13-06- S-1 Teknik
30 Syamsul Ma’arif, Lamongan Staf TU 2011
1993 Informatika
S.Kom.
10-07-
33 Fananur Rosyidin Lamongan MA Operator 2015
1983
28-01-
34 Uwais A Qorni Lamongan MA Satpam 2017
1991
L P L P L P L P L P
X MIA 31 53 27 56 36 41 22 41 24 33
1
X IIS - - - - - - 29 33 8 22
2 XI IPA 9 20 9 20 10 24 13 13 22 43
3 XI IPS 24 32 20 35 15 31 22 29 29 34
4 XII IPA 10 19 10 23 10 20 11 24 13 14
5 XII IPS 27 26 20 26 20 35 16 30 22 29
1 IPA 10 21 11 20 9 23 10 20
2 IPS 25 39 27 25 22 26 20 35
35 60 38 45 31 50 30 55
JUMLAH
95 83 81 85
FASILITAS PENUNJANG PADA RUANG KEPALA SEKOLAH
Perpustakaan Mushollah
Ruang PK IPNU/IPPNU Ruang BK
UKS Kantor