UNIVERSITAS DIPONEGORO
TATA TERTIB
b. bahwa…
b. bahwa Anggota Senat Mahasiswa Universitas
Diponegoro mempunyai kedudukan sebagai
perwakilan dari Senat Mahasiswa Fakultas
dan/atau Sekolah Vokasi dan UKM Universitas,
sehingga harus bertanggungjawab kepada Tuhan
Yang Maha Esa, mahasiswa, dan konstituennya
dalam melaksanakan tugasnya;
c. bahwa Anggota Senat Mahasiswa Universitas
Diponegoro dalam menjalankan tugasnya memiliki
kode etik yang bersifat mengikat dan wajib
dipatuhi demi menjaga harkat, martabat,
kehormatan, citra, dan kredibilitas Senat
Mahasiswa Universitas Diponegoro;
d. bahwa demi menjaga kesinambungan dan
kelancaran roda organisasi Senat Mahasiswa
sebagai lembaga kemahasiswaan di Universitas
Diponegoro;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu
membentuk peraturan Senat Mahasiswa
Universitas Diponegoro tentang tata tertib;
Mengingat: 1. Pedoman Pokok Organisasi Universitas
Memutuskan…
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Majelis Wali Amanat Universitas Diponegoro Unsur Mahasiswa
adalah yang selanjutnya disebut MWA Undip UM adalah
perwakilan mahasiswa yang menjalankan tugas sebagai
anggota Majelis Wali Amanat Universitas Diponegoro
sebagaimana dimaksud dalam Pedoman Pokok Organisasi dan
Garis-garis Besar Haluan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan
Universitas Diponegoro.
5. Unit…
4. Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Diponegoro yang
selanjutnya disebut UKM Undip adalah Unit Kegiatan
Mahasiswa Universitas Diponegoro sebagaimana dimaksud
dalam Pedoman Pokok Organisasi dan Garis- Garis Besar
Haluan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Universitas
Diponegoro.
11. Mahkamah…
10. Mahkamah Kehormatan SM Undip yang selanjutnya disebut
MKS adalah alat kelengkapan yang dibentuk oleh SM Undip
yang bersifat tetap serta memiliki tugas untuk menegakkan Tata
Tertib SM Undip, Tata Beracara SM Undip, dan Kode Etik SM
Undip.
11. Sekretariat Jenderal SM Undip yang selanjutnya disebut Setjen
adalah alat kelengkapan yang dibentuk oleh SM Undip yang
bersifat tetap serta memiliki tugas dalam kesekretariatan.
17. Biro…
16. Biro adalah satuan kerja yang membantu Sekretaris Jenderal,
Badan Anggaran, dan BKSAP.
BAB II
Bagian Kesatu
Pasal 2
Pasal 3
Bagian Kedua
Fungsi
Pasal 4
(1) SM…
(1) SM Undip mempunyai fungsi:
a. advokasi;
b. legislasi;
c. pengawasan; dan
d. anggaran.
Pasal 5
Bagian…
Bagian Ketiga
Tugas
Pasal 6
SM Undip Bertugas:
a. merencanakan, menyusun, membahas, mengesahkan dan
menyebarluaskan proleg SM Undip;
b. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan produk
hukum;
c. melakukan pengawasan, pemeriksaan anggaran, dan pemberian
persetujuan program kerja organisasi kemahasiswaan di tingkat
Universitas Diponegoro baik internal SM Undip dan seluruh mitra
kerja;
d. membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan organisasi kemahasiswaan di tingkat
universitas;
e. menyerap, menghimpun, menampung, serta
menindaklanjuti dan mengawal aspirasi mahasiswa; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diatur dalam produk
hukum.
Bagian Keempat
Wewenang
Pasal 7
SM Undip Berwenang:
BAB III
KEANGGOTAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 8
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Anggota
Pasal 9
Pasal 10…
Pasal 10
Bagian…
Bagian Ketiga
Pemberhentian Antarwaktu
Pasal 11
(1) Anggota berhenti antarwaktu karena:
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri;
c. diberhentikan; atau
d. hilangnya status kemahasiswaan.
(2) Anggota diberhentikan antarwaktu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c, apabila:
Bagian Keempat
Penggantian Antarwaktu
Pasal 12…
Pasal 12
(1) Anggota SM Undip yang berhenti antarwaktu sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 11 digantikan oleh calon anggota yang telah
memenuhi persyaratan pemilihan umum raya Universitas Diponegoro
yang ditunjuk oleh konstituen.
Bagian Kelima
Tata Cara Penggantian Antarwaktu
Pasal 13
(1) Pimpinan SM Undip menyampaikan nama Anggota SM Undip yang
diberhentikan antarwaktu dan meminta nama calon pengganti
antarwaktu kepada konstituen.
(6) Penggantian…
(6) Penggantian antarwaktu hanya dilaksanakan bagi Anggota Delegasi
SM F/SM SV dan UKM Universitas.
BAB IV
ALAT KELENGKAPAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 14
Alat kelengkapan SM Undip terdiri atas:
a. pimpinan;
b. mahkamah kehormatan senat;
c. sekretariat jenderal;
d. badan legislasi;
e. badan anggaran;
f. badan keahlian;
g. badan kerjasama antar parlemen;
h. komisi;
i. panitia khusus;
j. alat kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk dalam sidang
paripurna SM Undip.
Pasal 15
(4) Hasil…
(4) Hasil konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diputuskan
dalam sidang paripurna SM Undip dan ditetapkan dengan keputusan SM
Undip.
Pasal 16
(1) Setiap alat kelengkapan SM Undip dapat dibantu oleh unit
pendukung yang terdiri dari staf ahli, terkecuali MKS dan BK.
(2) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan
satuan fungsionaris SM Undip yang bertanggung jawab kepada
Badan Keahlian, memiliki tugas membantu senator dalam
menjalankan fungsinya di Komisi, Badan Legislasi, Badan Anggaran,
Badan Kerjasama Antar Parlemen, dan Sekretaris Jenderal.
(3) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas
secara profesional dalam mendukung pelaksanaan fungsi,
wewenang, dan tugas SM Undip.
(4) Jumlah Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan Kesepakatan Anggota SM Undip.
Paragraf 1
Tata Cara Pemilihan Pimpinan
Pasal 17
(1) Pimpinan SM Undip terdiri atas 1 (satu) orang ketua dan 2 (dua) orang
wakil ketua yang dipilih oleh Anggota SM Undip berdasarkan
kesepakatan bersama.
Pasal 18…
Pasal 18
Pasal 19
Pimpinan SM Undip berwenang untuk:
a. mengetahui dan menerima laporan kegiatan Alat Kelengkapan
SM Undip; dan
menetapkan…..
c. menetapkan sanksi dan/atau memberhentikan anggota dalam
hal darurat apabila tidak dapat dicapai oleh internal MKS.
Bagian Ketiga
Pasal 21
Paragraf 2
Tata Cara Pelaksanaan Tugas Pasal
22
Tata pelaksanaan tugas Mahkamah Kehormatan Senat diatur lebih lanjut
dengan peraturan SM Undip tentang Tata Beracara SM Undip dan peraturan
SM Undip tentang Kode Etik SM Undip.
Bagian Keempat
Sekretariat Jenderal
Paragraf 1
Tata Cara Penetapan Anggota
Pasal 23
Sekretariat Jenderal dibentuk oleh SM Undip dan merupakan alat kelengkapan SM
Undip yang bersifat tetap.
Pasal 24 …
Pasal 24
Paragraf 2
Tata Cara Pelaksanaan Tugas
Pasal 25
a. Sekretaris Jenderal SM Undip sebagaimana dimaksud pada Pasal 24
memiliki tugas untuk mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang
dan fungsi SM Undip.
b. Sekretaris Jenderal SM Undip sebagaimana yang dimaksud pada Pasal
25 ayat (1) dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Biro urusan
Rumah Tangga.
c. Sekretaris Jenderal SM Undip dalam menjalankan tugas
bertanggungjawab pada Pimpinan SM Undip.
Pasal 26
Pasal 27
(1) BURT bertugas:
a. menetapkan kebijakan kerumahtanggaan SM
Undip;
b. melakukan…
b. melakukan koordinasi dengan komisi dan badan yang
berhubungan dengan masalah
kerumahtanggaan SM Undip yang ditugaskan oleh
pimpinan SM Undip berdasarkan sidang pleno;
Bagian Kelima
Badan Legislasi
Paragraf 1
Tata Cara Penetapan Anggota Pasal
28
Badan Legislasi dibentuk oleh SM Undip dan merupakan alat
kelengkapan SM Undip yang bersifat tetap.
Pasal 29
Badan Legislasi terdiri atas perwakilan tiap komisi dengan jumlah yang
disesuaikan dan terdiri dari 1 (satu) orang sebagai ketua dan yang lainnya
sebagai anggota.
Paragraf 2
Tata Cara Pelaksanaan Tugas
Pasal 30
Badan Legislasi bertugas:
b. menyusun…
b. menyusun rancangan proleg yang memuat daftar urutan
rancangan peraturan beserta alasannya untuk 1 (satu) tahun
kepengurusan sebagai prioritas di lingkungan SM Undip;
l. membuat
l. membuat laporan kinerja dan inventarisasi masalah di bidang
legislasi pada akhir masa keangggotaan SM Undip untuk dapat
digunakan oleh Badan Legislasi pada masa keanggotaan
berikutnya.
Pasal 31
Bagian…
Bagian Keenam
Badan Anggaran
Paragraf 1
Tata Cara Penetapan Anggota
Pasal 32
Badan Anggaran dibentuk oleh SM Undip dan merupakan alat kelengkapan SM
Undip yang bersifat tetap.
Pasal 33
Badan Anggaran terdiri atas perwakilan tiap komisi dengan jumlah yang
disesuaikan dan terdiri dari 1 (satu) orang sebagai ketua dan yang lainnya
sebagai anggota.
Paragraf 2
Tata Cara Pelaksanaan Tugas
Pasal 34
(1) Badan Anggaran bertugas:
a. membahas bersama BEM Undip yang diwakili oleh Ketua
Bidang dan/atau ditunjuk langsung oleh Ketua Badan
Anggaran untuk mendelegasikan Ketua Bidang untuk
menemukan pokok-pokok rancangan anggaran dan
program kerja untuk 1 (satu) tahun kepengurusan;
b. membahas bersama UKM Undip yang diwakili oleh Ketua
UKM dan/atau ditunjuk langsung oleh Ketua Badan
Anggaran untuk mendelegasikan Ketua UKM untuk
menemukan pokok-pokok rancangan anggaran dan
program kerja untuk 1 (satu) tahun kepengurusan;
c. menetapkan dan memberikan persetujuan atau tidak
memberikan persetujuan mengenai rencana anggaran
program kerja organisasi mahasiswa di tingkat universitas
dengan mengacu pada usulan komisi yang berkaitan;
d. melakukan sinkronisasi hasil pembahasan di komisi dan
alat kelengkapan SM Undip mengenai rencana kerja dan
anggaran organisasi mahasiswa ditingkat universitas;
e. membahas laporan realisasi penyerapan anggaran yang
terdiri dari dana universitas dan dana riil untuk
pelaksanaan program kerja organisasi mahasiswa di tingkat
universitas;
f. membahas…
f. membahas pokok-pokok laporan pertanggungjawaban
tengah tahun dan akhir tahun organisasi mahasiswa di
tingkat universitas.
g. menindak tegas terhadap penyelewengan anggaran yang
dilakukan oleh BEM Undip maupun UKM Undip di tingkat
universitas.
Pasal 35
(1) Biro Internal bertanggungjawab sebagai biro yang mengatur dan
mengawasi secara tegas keuangan Internal SM Undip.
(2) Biro Eksternal bertanggungjawab sebagai biro yang mengatur,
mengawasi, menilai, dan menyetujui keuangan mitra kerja SM Undip.
Bagian Ketujuh
Badan Keahlian
Paragraf 1
Pasal 36
Badan Keahlian dibentuk oleh SM Undip dan merupakan alat kelengkapan SM
Undip yang bersifat tetap.
Pasal 36
Badan Keahlian terdiri atas perwakilan tiap komisi dengan jumlah yang
disesuaikan dan terdiri dari 1 (satu) orang sebagai ketua dan yang lainnya
sebagai anggota.
Paragraf 2
Pasal 37
(1) Badan Keahlian bertugas:
a. melaksanakan open recruitment Staf Ahli SM Undip;
b. melakukan pembinaan dan koordinasi kepada seluruh Staf Ahli SM Undip;
c. melakukan pengawasan dan penilaian Staf Ahli berdasarkan SOP Staf Ahli dan PB
Penilaian Staf Ahli;
d. meningkatkan kedekatan personal dan profesional antar sesama Staf Ahli;
e. meningkatkan kompetensi Staf Ahli dengan melakukan Upgrading Internal,
penyebarluasan informasi, pendataan, dan pengiriman Staf Ahli dalam
jenjang kaderisasi di lingkup Universitas Diponegoro dan/atau diluar
Universitas Diponegoro sebagai bentuk upaya peningkatan kompetensi dan
pengembangan diri;
f. menjatuhkan sanksi kepada Staf Ahli jika terbukti sah dan meyakinkan tidak
menaati, tidak menjalankan kewajiban, dan melakukan tindak pidana sebagai
mana telah diatur dalam peraturan yang berlaku.
Bagian Kedelapan
Paragraf 1
Pasal 36
Badan Kerjasama Antar Parlemen dibentuk oleh SM Undip dan merupakan
alat kelengkapan SM Undip yang bersifat tetap.
Pasal 36
Badan Kerjasama Antar Parlemen terdiri atas perwakilan tiap komisi dengan
jumlah yang disesuaikan dan terdiri dari 1 (satu) orang sebagai ketua dan
yang lainnya sebagai anggota.
Paragraf 2
Pasal 37
h. mengoordinasikan…
Bagian Kesembilan
Komisi
Paragraf 1
Tata Cara Penetapan Anggota
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
rencana…
rencana anggaran program kerja BEM Undip dan UKM Undip
yang termasuk dalam ruang lingkup tugas komisi;
a. rapat kerja dengan BEM Undip, UKM Undip, dan MWA Undip
UM;
Pasal 43…
Pasal 43
Panitia Khusus
Paragraf 1
Tata Cara Penetapan Anggota
Pasal 44
Panitia khusus dibentuk oleh SM Undip dan merupakan alat kelengkapan SM
Undip yang bersifat sementara.
Pasal 45
Paragraf 2
Tata Cara Pelaksanaan Tugas
Pasal 46…
Pasal 46
(1) Panitia khusus bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam jangka
waktu tertentu yang ditetapkan oleh sidang paripurna SM Undip.
Pasal 47
a. rapat kerja;
Bagian Kesebelas
Panitia Kerja dan Tim
Paragraf 1
Panitia Kerja
Pasal 48
Alat kelengkapan SM Undip selain pimpinan SM Undip dapat membentuk
panitia kerja.
Pasal 49…
Pasal 49
Pasal 50
(1) Panitia kerja bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam jangka
waktu tertentu yang ditetapkan oleh alat kelengkapan SM Undip yang
membentuknya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
panitia kerja dapat mengadakan rapat dengar pendapat dan rapat
dengar pendapat umum.
(3) Tata cara kerja panitia kerja ditetapkan oleh alat kelengkapan SM
Undip yang membentuknya.
(4) Panitia kerja bertanggung jawab kepada alat kelengkapan SM Undip
yang membentuknya.
(5) Panitia kerja dibubarkan oleh alat kelengkapan SM Undip yang
membentuknya setelah jangka waktu penugasannya berakhir atau
karena tugasnya dinyatakan selesai.
(6) Tindak lanjut hasil kerja panitia kerja ditetapkan oleh alat
kelengkapan SM Undip yang membentuknya.
Paragraf 2
Tim
Pasal 51
(2) Jumlah…
(2) Jumlah anggota tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan perimbangan jumlah
Anggota SM Undip.
(3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan dalam sidang
paripurna SM Undip.
Pasal 52
(6) Tindak lanjut hasil kerja tim ditetapkan oleh Pimpinan SM Undip.
Bagian Kesepuluh
Panitia Kegiatan
Paragraf 1
Tata Cara Penetapan Anggota
Pasal 53
(1) Panitia kegiatan dibentuk oleh Sekretaris Jenderal melalui arahan
Pimpinan SM Undip dan bersifat sementara.
(2) Panitia…
(2) Panitia kegiatan terdiri dari ketua pelaksana dan dibantu oleh
anggota secara kolektif.
Paragraf 2
Tata Cara Pelaksanaan Tugas
Pasal 54
(1) Melaksanakan seluruh kegiatan SM Undip yang bersifat teknis
sesuai arahan Pimpinan SM Undip.
(2) Melaporkan hasil kerja kepada Sekretaris Jenderal SM Undip.
(3) Mekanisme kerja maupun laporan pertanggungjawaban atau
pembubarannya ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal SM Undip.
BAB V
TATA CARA PELAKSANAAN HAK SM UNDIP
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 55
(1) SM Undip mempunyai hak:
a. interpelasi;
b. angket; dan
c. menyatakan pendapat
(2) Hak interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah
hak SM Undip untuk meminta keterangan kepada organisasi
kemahasiswaan di tingkat universitas mengenai kebijakan yang
penting dan strategis serta berdampak luas pada keberlangsungan
kegiatan civitas akademika Universitas Diponegoro.
(3) Hak...
(3) Hak angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah hak
SM Undip untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan
suatu peraturan dan/atau kebijakan organisasi kemahasiswaan yang
berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada
keberlangsungan kegiatan sivitas akademika Universitas Diponegoro
yang diduga bertentangan dengan Pedoman Pokok Organisasi
Kemahasiswaan Universitas Diponegoro Tahun 2017 dan Garis-garis
Besar Haluan Kegiatan Organisasi Kemahaiswaan Universitas
Diponegeoro Tahun 2016.
Bagian…
Bagian Kedua
(3) Usul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi hak interpelasi
SM Undip apabila mendapat persetujuan dari sidang pleno SM
Undip yang dihadiri lebih dari ½ (setengah) jumlah Anggota SM
Undip dan keputusan diambil dengan persetujuan lebih dari 1/2
(setengah) jumlah Anggota SM Undip yang hadir.
Pasal 57
(1) Usul hak interpelasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1)
huruf a disampaikan oleh pengusul kepada Pimpinan SM Undip.
(2) Usul hak interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan
oleh Pimpinan SM Undip dalam sidang paripurna SM Undip dan
dibagikan kepada seluruh Anggota SM Undip.
(3) Selama usul hak interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
belum disetujui oleh sidang paripurna SM Undip, pengusul berhak
mengadakan perubahan dan menarik usulnya Kembali.
(4) Perubahan…
(4) Perubahan atau penarikan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
harus ditandatangani oleh semua pengusul dan disampaikan kepada
Pimpinan SM Undip secara tertulis dan pimpinan membagikan kepada
semua Anggota SM Undip.
Pasal 58
dan/atau Wakil Ketua BEM Undip, Ketua UKM Undip, MWA Undip UM
memberikan jawabannya.
Pasal 59
(2) Dalam…
(2) Dalam hal SM Undip menerima Ketua BEM Undip dan/atau Wakil
Ketua BEM Undip, Ketua UKM Undip, MWA Undip UM sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), usul hak interpelasi dinyatakan selesai dan
materi interpelasi tersebut tidak dapat diusulkan Kembali.
(3) Dalam hal SM Undip menolak penjelasan Ketua BEM Undip, Ketua
UKM Undip, MWA Undip UM sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SM
Undip dapat menggunakan hak SM Undip yang lain.
(4) Keputusan untuk menerima atau menolak penjelasan Ketua BEM
Undip, Ketua UKM Undip, MWA Undip UM sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus mendapat persetujuan dari sidang paripurna SM
Undip yang dihadiri dari 1/2 (setengah) jumlah Anggota SM undip dan
keputusan di ambil dengan persetujuan lebih dari 1/2 (setengah)
jumlah anggota yang hadir.
(5) Dalam hal SM Undip menerima keterangan dan jawaban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) dan ayat (4), usul hak interpelasi
dinyatakan selesai dan materi interpelasi tersebut tidak dapat
diusulkan Kembali.
(6) Apabila sampai waktu penutupan masa sidang yang bersangkutan
ternyata tidak ada usul pernyataan pendapat yang diajukan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka pembicaraan mengenai
permintaan keterangan kepada Ketua BEM Undip dan/atau Wakil
Ketua BEM Undip, Ketua UKM Undip, MWA Undip UM tersebut
dinyatakan selesai dalam sidang paripurna SM Undip.
Bagian Ketiga
Tata Cara Pelaksanaan Hak Angket
Pasal 60
(1) Hak angket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) huruf b
diusulkan oleh paling sedikit 6 (enam) Anggota SM Undip dan minimal
1 (satu) komisi.
(2) Pengusulan…
(2) Pengusulan hak angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai
dengan dokumen yang memuat paling sedikit:
a. Materi kebijakan dan/atau pelaksanaan program kerja
organisasi kemahasiswaan di tingkat universitas; dan
b. Alasan penyelidikan.
(3) Usul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi hak angket SM
Undip apabila mendapat persetujuan dari sidang paripurna SM Undip
yang dihadiri lebih dari 1/2 (setengah) jumlah anggota dan keputusan
diambil dengan persetujuan lebih dari 1/2 (setengah) jumlah Anggota
SM Undip yang hadir.
Pasal 61
Pasal 62
(2) Dalam…
(2) Dalam hal SM Undip menerima usul hak angket sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), SM Undip membentuk panitia khusus yang
dinamakan panitia angket yang keanggotaannya terdiri atas Anggota
SM Undip yang jumlahnya disesuaikan dengan kesepakatan forum.
(3) Dalam hal SM Undip menolak usul hak angket sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), usul tersebut tidak dapat diajukan Kembali.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan mengenai panitia
khusus berlaku bagi panitia angket sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
Pasal 63
Pasal 64
(3) Keputusan…
(3) Keputusan SM Undip sebagaimana dimaksud pada ayat
Bagian Keempat
Pasal 67
(3) Usul…
(3) Usul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi hak menyatakan
pendapat SM Undip apabila mendapatkan persetujuan dari sidang
paripurna SM Undip yang dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
dari jumlah Anggota SM Undip dan keputusan diambil dengan
persetujuan paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Anggota
yang hadir.
Pasal 68
(2) Dalam…
(2) Dalam hal SM Undip menerima usul hak menyatakan pendapat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SM Undip membentuk panitia
khusus yang terdiri atas Anggota SM Undip dengan keputusan SM
Undip.
(3) Dalam hal SM Undip menolak usul hak menyatakan pendapat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), usul tersebut tidak dapat
diajukan Kembali.
(4) Panitia khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan
pembahasan dengan Ketua BEM Undip, Ketua UKM Undip, MWA
Undip UM.
(5) Dalam melakukan pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
Ketua BEM Undip, Ketua UKM Undip, MWA Undip UM dapat
menugaskan jajaran terkait untuk mewakilinya.
Pasal 71
(2) Dalam…
(2) Dalam hal sidang paripurna SM Undip sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 70 ayat (2) memutuskan menerima laporan panitia khusus yang
menyatakan bahwa Ketua BEM Undip dan/atau Wakil Ketua BEM
Undip, Ketua UKM Undip, MWA Undip UM melakukan pelanggaran
terhadap Pedoman Pokok Organisasi Kemahasiswaan Universitas
Diponegoro Tahun 2017 dan Garis-Garis Besar Haluan Kegiatan
Organisasi Kemahasiswaan Universitas Diponegoro Tahun 2016 serta
tidak lagi memenuhi syarat sebagai Ketua BEM Undip dan/atau Wakil
Ketua BEM Undip, Ketua UKM Undip, MWA Undip UM, SM Undip
menyampaikan keputusan tentang hak menyatakan pendapat kepada
seluruh Anggota SM Undip.
(3) Dalam hal sidang paripurna SM Undip menolak laporan panitia khusus
terhadap materi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (4), hak
menyatakan pendapat tersebut dinyatakan selesai dan tidak dapat
diajukan Kembali.
(4) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus mendapat
persetujuan dari sidang paripurna SM Undip yang dihadiri paling
sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Anggota SM Undip dan
keputusan diambil dengan persetujuan paling sedikit 2/3 (dua per
tiga) dari jumlah Anggota SM Undip yang hadir.
(5) Keputusan SM Undip mengenai usul menyatakan pendapat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Ketua BEM
Undip.
(6) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapat
persetujuan dari sidang paripurna SM Undip yang dihadiri paling
sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Anggota SM Undip dan
keputusan diambil dengan persetujuan paling sedikit 2/3 (dua per
tiga) dari jumlah Anggota SM Undip yang hadir.
BAB VI…
BAB VI
Bagian Kesatu
Hak Mengajukan Rancangan Peraturan Pasal
72
(1) Anggota SM Undip mempunyai hak mengajukan rancangan peraturan.
(2) Anggota SM Undip mengajukan rancangan peraturan melalui Komisi
untuk disampaikan kepada Badan Legislasi.
Pasal 73
Pasal 74
Pasal 75…
Pasal 75
Bagian…
Bagian Ketiga
Hak Menyampaikan Usul dan Pendapat
Pasal 76
(1) Anggota SM Undip berhak menyampaikan usul dan pendapat
mengenai suatu hal, baik yang sedang dibicarakan maupun yang tidak
dibicarakan dalam rapat.
(2) Hak menyampaikan usul dan pendapat dalam rapat
(9) Anggota…
(9) Anggota SM Undip yang meninggalkan ruang rapat setelah
menyampaikan usul dan pendapat diberikan tanggapan atas usul dan
pendapat setelah Anggota SM Undip yang bersangkutan berada dalam
ruang rapat atau tidak diberikan tanggapan apabila Anggota SM Undip
yang bersangkutan tidak kembali ke dalam ruang rapat sampai waktu
rapat ditutup oleh ketua rapat.
Bagian Keempat
Hak Memilih Pasal
77
(1) Anggota mempunyai hak memilih untuk menduduki jabatan tertentu
pada alat kelengkapan SM Undip.
(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan hak memilih sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mengacu pada ketentuan dalam Peraturan SM
Undip.
Bagian Kelima
Hak Dipilih
Pasal 78
(1) Anggota mempunyai hak dipilih untuk menduduki jabatan tertentu
pada alat kelengkapan SM Undip.
(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan hak dipilih sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mengacu pada ketentuan dalam Peraturan SM
Undip.
Bagian Keenam Hak
Membela Diri Pasal
79
(1) Anggota SM Undip yang diduga melakukan pelanggaran sumpah/janji,
kode etik, dan/atau tidak melaksanakan kewajiban sebagai Anggota
SM Undip diberi kesempatan untuk membela diri dan/atau
memberikan keterangan kepada Mahkamah Kehormatan Senat.
(2) Pembelaan disampaikan sendiri dan tidak dapat dikuasakan kepada
pihak lain.
(3) Teradu…
(3) Teradu berhak memperoleh informasi dan dokumen yang berkaitan
dengan hal yang diadukan.
(4) Teradu berhak menghadirkan saksi dan/atau saksi ahli yang
meringankan.
(5) Mahkamah…
(5) Mahkamah Kehormatan Senat harus memproses dan memberikan
putusan atas surat pemohonan tersebut dalam jangka waktu paling
lama 14 (empat belas) hari setelah permohonan persetujuan
pemanggilan keterangan tersebut diterima.
Bagian Kedelapan
Hak Pengawasan
Pasal 81
(1) Setiap Anggota SM Undip berhak mengawasi pelaksanaan produk
hukum, pelaksanaan anggaran program kerja, dan kebijakan
organisasi kemahasiswaan di tingkat universitas, serta
memperjuangkan kepentingan mahasiswa.
(2) Untuk melaksanakan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Anggota berhak:
a. meminta data dan informasi mengenai pelaksanaan produk
hukum, anggaran program kerja dan kebijakan organisasi
kemahasiswaan di tingkat universitas;
b. melakukan kunjungan kerja; dan
(4) Rancangan…
(4) Rancangan program kerja dan anggaran yang telah diserahkan dari
Sekertaris Jendral SM Undip harus segera di distribusikan ke komisi
masing-masing untuk proses lebih lanjut.
BAB VII
RAPAT
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 83…
Pasal 83
Jenis rapat SM Undip meliputi:
1. Rapat Pimpinan;
2. Rapat Pimpinan Alat Kelengkapan;
3. Rapat Mahkamah Kehormatan Senat;
Rapat Komisi;
Rapat Kerja;
Rapat Koordinasi;
Rapat Tim;
agian Kedua
Rapat
Pimpinan
6. Rapat Badan Anggaran;
7. Raoat Badan Keahlian;
(2) Rapat…
(2) Rapat pimpinan dapat dijadikan sebagai forum untuk membahas
koordinasi atau kebutuhan tertentu yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan wewenang Pimpinan SM Undip
(3) Rapat pimpinan diselenggarakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam 1
(satu) bulan.
Bagian Ketiga
Pasal 85
(1) Rapat Mahkamah Kehormatan Senat adalah rapat anggota Mahkamah
Kehormatan Senat yang dipimpin oleh ketua Mahkamah Kehormatan
Senat.
(2) Rapat Mahkamah Kehormatan Senat dihadiri oleh struktur Mahkamah
Kehormatan Senat yang bersangkutan dan/atau undangan.
(3) Rapat Mahkamah Kehormatan Senat dapat dijadikan sebagai forum
untuk membahas koordinasi atau kebutuhan tertentu yang berkaitan
dengan tugas Mahkamah Kehormatan Senat.
(4) Rapat Mahkamah Kehormatan Senat diselenggarakan sedikitnya 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
Bagian Keempat Rapat
Sekretariat Jenderal
Pasal 86
(1) Rapat badan legislasi adalah rapat anggota badan legislasi yang
dipimpin oleh ketua Badan Legislasi.
(2) Rapat badan legislasi dihadiri oleh struktur badan legislasi yang
bersangkutan dan/atau undangan.
(3) Rapat badan legislasi dapat dijadikan sebagai forum untuk membahas
koordinasi atau kebutuhan tertentu yang berkaitan dengan tugas
Badan Legislasi.
(4) Rapat badan legislasi diselenggarakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam 1
(satu) bulan.
Bagian Keenam
Rapat Badan Anggaran
Pasal 88
(1) Rapat badan anggaran adalah rapat anggota badan anggaran yang
dipimpin oleh ketua Badan Anggaran.
(2) Rapat badan anggaran dihadiri oleh struktur badan anggaran yang
bersangkutan dan/atau undangan.
(3) Rapat badan anggaran dapat dijadikan sebagai forum untuk
membahas koordinasi atau kebutuhan tertentu yang berkaitan dengan
tugas Badan Anggaran.
(4) Rapat badan anggaran diselenggarakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam
1 (satu) bulan.
Bagian Ketujuh
Rapat Badan Kerjasama Antar Parlemen
Pasal 89
(1) Rapat Badan Kerjasama Antar Parlemen adalah Rapat anggota Badan
Kerjasama Antar Parlemen yang dipimpin oleh ketua Badan Kerjasama
Antar Parlemen
(2) Rapat Badan Kerjasama Antar Parlemen dihadiri oleh struktur Badan
Kerjasama Antar Parlemen yang bersangkutan dan/atau undangan.
(3) Rapat…
(3) Rapat Badan Kerjasama Antar Parlemen dapat dijadikan sebagai forum
untuk membahas koordinasi atau kebutuhan tertentu yang berkaitan
denngan tugas Badan kerjasama antar parlemen.
(4) Rapat Badan Kerjasama Antar Parlemen diselenggarakan sedikitnya 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
Bagian Kedelapan
Rapat Komisi Pasal
90
(1) Rapat komisi adalah rapat anggota komisi yang dipimpin oleh ketua
komisi.
(2) Rapat komisi dihadiri oleh struktur komisi yang bersangkutan
dan/atau undangan.
(3) Rapat komisi dapat dijadikan sebagai forum untuk membahas
koordinasi atau kebutuhan tertentu yang berkaitan dengan tugas
komisi.
(4) Rapat komisi diselenggarakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam 1
(satu) bulan.
Bagian Kesembilan
Rapat Kerja
Pasal 91
Rapat kerja terdiri atas:
Pasal 94…
Pasal 94
(1) Rapat dengar pendapat umum adalah rapat antara komisi, gabungan
komisi, Badan Legislasi, Badan Anggaran, atau panitia khusus dan
perseorangan, kelompok, atau organisasi, baik atas undangan
pimpinan SM Undip maupun atas permintaan yang bersangkutan yang
dipimpin oleh ketua komisi, ketua gabungan komisi, ketua Badan
Legislasi, ketua Badan Anggaran, atau ketua panitia khusus.
(2) Rapat dengar pendapat umum diselenggarakan oleh anggota SM
Undip dengan seluruh mahasiswa Universitas Diponegoro untuk
menampung aspirasi dalam pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang
SM Undip.
BAB VIII
SIDANG
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 98
Sidang adalah forum formal tertinggi yang bertujuan untuk melakukan
evaluasi dan/atau pengambilan keputusan.
Bagian Kedua
Jenis Sidang
Pasal 99
Jenis sidang SM Undip meliputi:
a. sidang pleno;
b. sidang paripurna;
c. sidang umum;
e. sidang istimewa.
Bagian Ketiga
Sidang Umum
Pasal 100
Sidang Umum adalah forum formal tertinggi yang dihadiri oleh Anggota SM
Undip dan/atau undangan, yang dipimpin oleh Pimpinan SM
Undip untuk membahas laporan
pertanggungjawaban BEM Undip serta membahas Rancangan Pedoman
Pokok Organisasi dan Garis-garis Besar Haluan Kegiatan Organisasi
Kemahasiswaan.
Bagian…
Bagian Keempat
Sidang Paripurna
Pasal 101
Sidang Paripurna adalah forum formal tertinggi Anggota SM Undip yang
dipimpin oleh Pimpinan SM Undip dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan
wewenang SM Undip dalam upaya untuk menghasilkan keputusan atau
ketetapan, melantik Ketua dan/atau Wakil Ketua BEM Undip terpilih, serta
membahas agenda lain yang disepakati.
Bagian Kelima
Sidang Pleno
Pasal 102
Sidang Pleno adalah forum formal tertinggi yang dihadiri oleh Anggota SM
Undip yang dipimpin oleh pimpinan SM Undip untuk membahas dan/atau
memutuskan hal yang terkait dengan fungsi, tugas, dan wewenang SM Undip.
Bagian Keenam
Sidang Istimewa
Pasal 103
Sidang Istimewa adalah forum formal tertinggi yang diajukan oleh Anggota
SM Undip dalam Sidang Pleno untuk membahas hal-hal penting dan
mendesak yang dihadiri oleh Anggota SM Undip dalam Sidang Pleno sesuai
dengan mekanisme Sidang Pleno dan dipimpin oleh Pimpinan SM Undip.
BAB IX
LARANGAN DAN SANKSI
Bagian Kesatu
Larangan
Pasal 104
(1) Anggota SM Undip dilarang merangkap jabatan sebagai
pengurus di:
a. BEM Undip;
b. BEM…
b. BEM F; atau
c. BEM SV.
b. SM SV;
d. HMD/PS.
Bagian Kedua
Sanksi
Pasal 105
Pasal 106
(1) Jenis sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (1) berupa:
a. sanksi ringan dengan pemberian sanksi berupa teguran lisan;
b. sanksi sedang dengan pemberian sanksi berupa surat
peringatan dan pemberitahuan kepada konstituen asal Anggota
SM Undip yang bersangkutan; dan
c. sanksi…
c. sanksi berat dengan pemberian sanksi pemberhentian terhadap
Anggota SM Undip yang dinyatakan bersalah dalam keputusan
MKS dan konstituen dapat melakukan penggantian antarwaktu
atau melakukan pencabutan terhadap anggota yang
bersangkutan.
Pasal 107
BAB X
KODE ETIK
Pasal 108
(1) SM Undip menyusun kode etik yang berisi norma dan wajib dipatuhi
oleh setiap Anggota SM Undip selama menjalankan tugasnya untuk
menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas SM Undip.
(2) Ketentuan mengenai kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan SM Undip tentang Kode Etik SM Undip.
BAB XI
KETENTUAN LAIN
Pasal 109
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini diatur lebih lanjut
dengan peraturan SM Undip secara tersendiri.
BAB XII…
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 110
Pasal 111
Peraturan Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro tentang Tata Tertib
Senat Mahasiswa Universitas Diponegoro ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
UNIVERSITAS DIPONEGORO
NO 2 TAHUN 2024
TENTANG