Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL TENTANG

KENAKALAN REMAJA

DISUSUN OLEH :
I GUSTI AYU SUCI SAPITRI ( 11 )
XII MIA 1

SMA NEGERI 1 SERIRIT


TAHUN AJARAN 2023/2024
Kenakalan Remaja Memicu Kriminalitas?

Sumber : kumparan.com
Masa remaja adalah masa dimana seorang manusia sedang berada dalam pencarian
jati dirinya, ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya. Seorang manusia dikatakan remaja,
jika ia sudah menginjak usia 17 tahun. Dan dalam usia ini, seorang manusia mengalami masa
yang dinamakan masa pubertas. Saat pubertas, biasanya mereka ingin mencoba segala suatu
yang baru dalam hidupnya, muncul berbagai macam gejolak emosi, dan banyak timbul
masalah baik dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya. Namun, banyaknya remaja yang
tidak bisa mengendalikan emosi mereka menyebabkan munculnya kenakalan remaja.
Menurut ahli sosiologi Kartono, Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk
perilaku yang menyimpang. Sedangkan menurut Santrock “Kenakalan remaja merupakan
kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi
tindakan kriminal.”
Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal):
1. Faktor Internal :
a. Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan
akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
b. Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret
pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan
dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk
bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
2. Faktor Eksternal :
a. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif
pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan
anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi
anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
b. Teman sebaya yang kurang baik.
c. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
d. Kemajuan teknologi yang sangat pesat.
e. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial
f. Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap
perilaku dan nilai-nilai anti-sosial.
g. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah
ataupun di luar sekolah, dan lainnya).
Dalam beberapa tahun ini, masyarakat dikejutkan dengan sering terjadinya tindak
kriminalitas diberbagai daerah terutama di perkotaan. Tidak dipungkiri tindakan kriminalitas
yang terjadi di beberapa daerah dilakukan anak remaja, yang awalnya hanya kenakalan
remaja yang biasa saja. Namun dengan perkembangan jaman saat ini, kenakalan remaja
sudah menampakkan pergeseran kualitas kenakalan yang menjurus pada tindak kriminalitas,
seperti mencuri, tawuran, membegal, memperkosa bahkan sampai membunuh.
Berdasarkan fakta hasil analisis yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya, terungkap
berbagai kasus kriminal yang viral di sosial media merupakan usia belasan tahun. Mereka
mengungkapkan, yang menjadi pemicu tindakan kriminal berdasarkan pengaruh dari
kelompoknya. Mereka berkumpul dalam suatu komunitas. Dalam komunitas tersebut, mereka
mengidentifikasi diri sebagai kelompok yang kuat dan hebat. Kekuatan dan kehebatan
tersebut dibuktikan dari tindakan yang berani. Namun sayangnya, keberanian yang
dibuktikan malah disalurkan melalui tindakan yang melukai. Kelompok yang
mengidentifikasikan sebagai kelompok yang hebat akan mengidentifikasi kelompok lain
sebagai musuh. Hal itu lah yang menjadi penyebab tindakan aksi tawuran. Bahkan, aksi
tawuran sengaja di posting melalui sosial media seperti Instagram maupun Facebook. Hal itu
menjadi salah satu cara bahwa mereka merupakan kelompok yang hebat.
Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemicu kasus kriminalitas yang banyak
terjadi bukan hanya dari kalangan orang dewasa saja namun juga dari kalangan para remaja
yang sudah terjerumus pada kenakalan remaja. Sebaiknya para orang tua melakukan
pengawasan yang lebih ketat terhadap anaknya baik dari pergaulan, lingkungan sekitar,
maupun segala aktivitas yang dilakukan oleh anak. Namun, dalam hal ini juga diperlukan
perhatian dari pihak lain seperti guru ataupun masyarakat sekitar agar segala perilaku yang
dilakukan oleh para remaja dapat terkontrol dengan baik.
Menjalani masa remaja memang tidak mudah, banyak faktor yang dapat memicu
terjadinya kenakalan remaja. Namun, sebagai generasi penerus bangsa seharusnya mampu
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan berbagai kegiatan yang positif, contohnya
mengikuti organisasi, membaca buku maupun belajar hal baru yang dapat memberikan
dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain. Selain itu juga harus mampu memilah
pergaulan yang baik dan buruk serta menunjukkan pada orang lain bahwa para remaja
sekarang layak disebut sebagai generasi milenial yang dapat memajukan bangsa dengan
segala prestasi yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai