Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SEJARAH MAKALAH

“ PERTEMPURAN MEDAN AREA”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK III : XI-IPA-E

1. AMELIA PUTRI ANUGRAH WATI (05)


2. EBNU HAJAR (12)
3. FIRDAUS SYAHBANI (13)
4. HAEKAL RAHMAMI LOKAJAYA (14)
5. NADJWA DINKA MAGHFIROH (22)
6. SEPTIA AMELIA PUTRI (27)
7. UMMI KARIMAH (33)
SMAN 1 PAMEKASAN
TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang maha esa yang
telah memberikan kenikmatan dan kasih sayangnya kepada kita semua. Berkat kerja sama
anggota kami tugas makalah yang berjudul pertempuran medan area yang telah diberikan
oleh guru mata pelajaran sejarah ini dapat kami selesaikan dengan maksimal.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada guru mata pelajaran sejarah yang telah
memberikan pengarahan, bantuan, serta dukungannya kepada kami selama pembuatan
makalah ini.

Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa di dalam
makalah yang kami susun ini masih terdapat banyak kekurangan baik secara sistematika
penulisan, bahasa, dan penyusunannya maupun secara materi atau isi dari makalah ini yang
tentu jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, kami memohon saran serta pendapat yang dapat membuat kami menjadi
lebih baik lagi dalam mengerjakan tugas di lain waktu. Semoga makalah yang kami susun
menjadi manfaat bagi para pembacanya.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pertempuran Medan Area adalah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Pasukan Sekutu
yang terjadi di Medan, Sumatera Utara. Konflik ini terjadi pada 13 Oktober 1945 hingga
April 1946. Sebelumnya, pada 9 Oktober 1945, di bawah pimpinan Ted Kelly, tentara
Inggris yang diikuti pasukan Sekutu dan Netherland Indies Civil Administration (NICA)
berupaya mengambil pemerintahan Kota Medan. Insiden terjadi ketika NICA melepas
lencana merah putih milik seorang remaja Indonesia. Bermula dari situ, pertempuran
kemudian terjadi pada 13 Oktober 1945. Insiden ini yang kemudian dikenal sebagai
Pertempuran Medan Area.

Sewaktu Perang Dunia II hampir berakhir, Sekutu setuju bahwa pasca-perang, Hindia
Belanda akan berada di bawah otoritas Komando Asia Tenggara. Komando tersebut
dipimpin oleh Laksamana Inggris Lors Louis Mountbatten. Lalu, setelah Jepang
menyerah, pasukan Inggris mulai mendarat di Sumatera dan Jawa. Pasukan Inggris
berniat untuk membebaskan tawanan perang, memulangkan tentara Jepang, dan menjaga
hukum sambil menunggu kembalinya otoritas kolonial Belanda. Sementara itu, pada 17
Agustus 1945, Presiden Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Sekutu yang baru saja memerdekakan Indonesia dari Jepang, mendarat di Medan pada 9
Oktober 1945 dipimpin oleh Ted Kelly. Maksud kedatangan mereka adalah untuk
menegakkan kembali kekuasaan Belanda atas pulau-pulau tersebut. Kedatangan Sekutu
dan NICA ini kemudian memancing kemarahan orang Indonesia, yang kemudian
menimbulkan konflik di hotel, di Jalan Bali, Medan, pada 13 Oktober 1945.

Saat itu, salah satu anggota NICA merampas dan menginjak-injak lencana merah putih
yang dipakai seorang pemuda Indonesia. Kejadian ini lantas mengundang kemarahan
pemuda Indonesia. Lalu, pada 13 Oktober 1945, barisan pemuda dan Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) bertempur melawan Sekutu dan NICA. Mereka berupaya untuk
mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dari tangan Jepang. Inggris kemudian
mengeluarkan ultimatum kepada bangsa Indonesia untuk segera menyerahkan senjata
kepada Sekutu.

Namun, ultimatum tersebut tidak dihiraukan. Pada 1 Desember 1945, Sekutu memasang
sebuah papan bertuliskan "Fixed Boundaries Medan Area" (batas resmi wilayah Medan)
di berbagai pinggiran Kota Medan. Tindakan Sekutu ini dianggap sebuah tantangan bagi
para pemuda Indonesia. Konflik meletus pada 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA
menyerang secara besar-besaran Kota Medan.
Tindakan Sekutu ini dianggap sebuah tantangan bagi para pemuda Indonesia. Konflik
meletus pada 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA menyerang secara besar-besaran Kota
Medan. Serangan ini menimbulkan banyak korban di kedua belah pihak. Bulan April
1946, Sekutu berhasil menguasai Kota Medan. Setelah menguasai Medan, pertarungan
terhadap Sekutu semakin sengit pada 10 Agustus 1946 di Tebing Tinggi.

Kemudian, diadakanlah pertemuan di antara para komandan pasukan yang berjuang di


Medan Area. Hasilnya adalah membentuk satu komando bernama Komando Resimen
Laskar Rakyat untuk memperkuat perlawanan di Kota Medan. Setelah itu, tanggal 19
Agustus 1946, di Kabanjahe, terbentuk Barisan Pemuda Indonesia (Komando Resimen
Laskar Rakyat cabang Tanah Karo) dipimpin Matang Sitepu.

Seiring berjalannya waktu, Komando Laskar Rakyat ini berubah menjadi Badan
Keamanan Rakyat (BKR), tentara resmi pemerintah dipimpin oleh Djamin Ginting. Guna
melanjutkan perjuangan di Medan, maka pada Agustus 1946 dibentuk Komando Resimen
Laskar Rakyat Medan Area. Komando ini lantas terus memberikan serangan terhadap
Sekutu. Sampai pada akhirnya, pemberontakan melawan Sekutu di Medan terus berlanjut
hingga berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia tahun 1949.

Insiden Pertempuran Medan Area yang terjadi sejak 13 Oktober 1945 hingga April 1946
ini telah memakan beberapa korban jiwa. Diketahui bahwa terdapat tujuh orang pemuda
gugur, tujuh orang NICA tewas, dan 96 orang NICA lainnya mengalami luka-luka.
Selain itu, beberapa daerah Kota Medan juga hancur karena menjadi area pertempuran
antara pihak Indonesia dengan Sekutu dan NICA.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari deskripsi singkat pada latar belakang yang telah dipaparkan diatas,
dengan mengacu pada judul penelitian ini, maka yang menjadi permasalahan pokok
dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana latar belakang pertempuran medan area


2. Bagaimana konflik dari pertempuran medan area
3. Bagaimana dampak dari pertempuran medan area

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang latar belakang dari pertempuran medan area
2. Mengetahui tentang konflik yang terjadi pada pertempuran medan area
3. Mengetahui apa saja dampak dari pertempuran medan area

BAB II
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai