Anda di halaman 1dari 5

Syok Obstrutif

1. Pengertian

Syok obstruktif adalah keadaan darurat medis yang terjadi akibat gangguan mekanis
yang menghambat pengisian diastolik sehingga mengakibatkan penurunan curah jantung,
meskipun volume intravaskuler dan fungsi miokard normal, terdapat efek fisik yang dapat
mengakibatkan obstruksi pengisian ventrikel diastolik yang disebabkan oleh penurunan
return. Syok ini merupakan ketidakmampuan ventrikel untuk mengisi selama diastole,
sehingga secara nyata menurunkan volume sekuncup (Stroke Volume) dan berakhirnya curah
jantung.

Meskipun tidak seumum jenis syok lainnya, syok obstruktif merupakan subtipe yang
signifikan karena penyebab mekanis dan patologis yang jelas, termasuk tension
pneumothorax, emboli paru masif, dan tamponade jantung. Ini memiliki tingkat
kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan jenis syok yang umum.

Syok obstruktif terjadi apabila terdapat hambatan aliran darah yang menuju jantung
(venous return) akibat tension pneumothorax dan cardiac tamponade. Beberapa perubahan
hemodinamik yang terjadi pada syok obstruktif adalah CO↓, BP↓, dan SVR↑. Penanganan
syok obstruktif bertujuan untuk menghilangkan sumbatan; dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Pemberian cairan kristaloid isotonik untuk mempertahankan volume intravaskuler

2. Pembedahan untuk mengatasi hambatan/obstruksi sirkulasi

2. Etiologi

Syok Obstruktif disebabkan oleh ketidakmampuan pasien dalam menghasilkan curah


jantung yang cukup, walaupun volume intravaskuler dan kontraktilitas miokardium normal.
Keadaan ini dikarenakan aliran darah keluar dari ventrikel terobstruksi secara mekanik.
Penyebab utama obstruksi adalah tamponade pericardium. (Chow JL, 2004)

Penyebab syok obstruktif antara lain:

 Tension pneumotoraks (paru-paru kolaps).


 Sindrom kompresi vena cava (pembuluh darah besar yang terkompresi).
 Sindrom kompresi paru (paru-paru).
 Ventilasi PEEP tinggi (tekanan ekspirasi akhir positif) (tekanan di saluran udara
setelah ventilator menghembuskan napas).
 Tumor.
 Tromboemboli (bekuan) di arteri pulmonalis.
 Tamponade perikardial (kelebihan cairan di sekitar jantung menekannya).
 Diseksi aorta (robekan pada aorta Anda).
 Stenosis aorta (bukaan katup aorta menjadi sempit).
 Kardiomiopati hipertrofik (otot jantung menebal menyebabkan terhambatnya aliran
keluar jantung).
 Perikarditis konstriktif (kantung di sekitar jantung menjadi tebal).

Emboli Paru (Pulmonary Embolism)

Emboli Paru adalah penyumbatan arteri pulmonalis (arteri paru-paru) oleh suatu
embolus , yang terjadi se!ara tiba-tiba. Suatu emboli bisa merupakan gumpalan darah
(trombus), tetapi bisa juga berupa lemak, !airan ketuban, sumsum tulang, pecahan tumor atau
gelembung udara, yang akan mengikuti aliran darah sampai akhirnyamenyumbat pembuluh
darah.

Tamponade Jantung

Tamponade jantung yaitu pengumpulan Cairan di dalam kantong jantung (kantong


perikardium, kantong perikardial), yang menyebabkan penekanan terhadap jantung dan
kemampuan memompa jantung. Tamponade jantung terjadi secara mendadak jika begitu
banyak cairan terkumpul sehingga jantung tidak dapat berdenyut secara normal. Sebelum
timbulnya tamponade, penderita biasanya merasakan nyerisamar-samar atau tekanan di dada,
yang akan bertambah buruk jika berbaring dan akanmembaik jika duduk tegak. Dasar
kelainan: terkumpulnya banyak cairan dalam kavum perikard.

3. Patofisiologi

Syok obstruktif terjadi ketika aliran darah pulmonal atau sistemik terganggu akibat
obstruksi kongenital atau didapat, yang menyebabkan penurunan CO dan syok. Penyebabnya
termasuk tamponade jantung akut, tension pneumotoraks, emboli paru masif, dan bentuk lain
dari obstruksi sirkulasi paru atau sistemik seperti hipertensi pulmonal akut atau didapat atau
kardiomiopati hipertrofik. Penyebab tambahan pada periode neonatal meliputi koarktasio
aorta, arkus aorta terputus, dan stenosis katup aorta berat. Selain penatalaksanaan medis
untuk syok obstruktif, pengobatan seringkali bergantung pada pengenalan segera dan
pemulihan obstruksi fisik, seperti melalui perikardiosentesis untuk tamponade atau
torakostomi selang untuk pneumotoraks. Neonatus mungkin memerlukan pemeliharaan
patensi duktus arteriosus untuk melewati obstruksi sampai pembedahan definitif dapat
dilakukan.

4. WOC

5. Manifestasi klinis

 Napas cepat yang luar biasa.


 Hipotensi (tekanan darah rendah).
 Takikardia (denyut jantung cepat).
 Kesadaran berubah.
 Keluaran urin sangat sedikit.
 Kulit dingin dan lembap.
 Emfisema subkutan (udara di bawah kulit Anda).
 Sakit dada atau perut
 Kebingungan
 kehilangan kemampuan berkonsentrasi
 pucat
 bisa muncul dengan status hipotensi resisten.

6. Penatalaksanaan

Setelah memberi cairan infus dan memeriksa tekanan darah serta kadar oksigen,
penyedia layanan kesehatan perlu menangani penyebab syok obstruktif yang dialami.

Kemungkinan pengobatan syok obstruktif meliputi:

 Menghapus emboli dengan operasi atau kateter.


 Mengganti katup aorta yang sangat menyempit.
 Mengurangi ketebalan dinding otot jantung, baik dengan pembedahan atau ablasi
alkohol berbasis kateter.
 Melarutkan bekuan darah.
 Menguras atau menghilangkan tamponade perikardial atau tension pneumothorax.
 Sesuaikan ventilasi Anda jika diperlukan.
 Mengubah posisi tubuh Anda untuk sindrom kompresi vena cava.
 Dekompresi tekanan paru-paru yang tinggi dengan jarum atau selang.

Daftar pustaka

Putra, K.A.H & I Komang, G, T, A. (2017). Terapi Cairan Pada Pasien Syok. Denpasar:
RSUP Sanglah.

Fauti, Winda. (2022). Penanganan Syok Pada Pediatrik. Jurnal Kedokteran Nanggroe
Medika, 5(2), 81-88
Mohammed M, Elhamdani S, Abusnina W, Majdi A, Yousef S. Inferior Vena Cava
Obstruction and Shock. J Emerg Trauma Shock. 2018 Apr-Jun;11(2):146-148. doi:
10.4103/JETS.JETS_22_17. PMID: 29937648; PMCID: PMC5994860.

Anda mungkin juga menyukai