Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPONOROGO


Alamat : Jl. Pramuka No. 156 PonorogoTelp. (0352) 481277 (hunting) Fax. (0352) 461893 Ponorogo 63471
e-mail: info@iainponorogo.ac.id website: www.iainponorogo.ac.id

SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT SUMBER BELAJAR
IAIN PONOROGO TAHUN ANGGARAN 2024

▪ Instansi : Kementerian Agama Republik Indonesia


▪ Satker : IAIN Ponorogo
▪ Kode RUP : 45419567
▪ Program : Pembangunan Gedung Pendidikan Tinggi melalui SBSN
▪ Kegiatan : Pembangunan Gedung Pendidikan melalui SBSN
▪ Sub Kegiatan : Belanja Modal Gedung dan Bangunan
▪ Pekerjaan : Pembangunan Gedung Pusat Sumber Belajar Kampus 2 IAIN Ponorogo
Tahun Anggaran 2024
▪ Lokasi : Jl. Puspita Jaya, Krajan, Desa Pintu, Kec. Jenangan, Kabupaten
Ponorogo, Jawa Timur
▪ Sistem Pengadaan : Tender - Pascakualifikasi Satu File - Harga Terendah Sistem Gugur
▪ Sumber Dana : SBSN Tahun 2024
▪ Tahun Anggaran : 2024
▪ Nilai Pagu : Rp. 51.006.000.000 (Lima puluh satu milyar enam juta rupiah) termasuk
PPN 11%
▪ Nilai HPS : Rp. 51.005.995.000 (lima puluh satu milyar lima juta sembilan ratus
sembilan puluh lima ribu rupiah) termasuk PPN 11%
▪ Kode Mata Anggaran : 2132.RBJ.002.051.BA.533111
▪ Volume : 1 Paket
▪ PPK :
▪ Satuan Kerja : IAIN Ponorogo
▪ Jangka Waktu : 274 (dua ratus tujuh puluh empat) hari kalender, dihitung berdasarkan
surat perintah mulai kerja (SPMK) sampai dengan serah terima
pekerjaan.

1|Page
1. Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan dan menambah fasilitas pendidikan di IAIN
Ponorogo, perlu adanya peningkatan berbagai aspek antara lain pembangunan
fisik dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini penting
dilakukan karena kemajuan suatu negara sangat bergantung pada kemampuan
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Salah satu upaya untuk mencapai
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas ialah melalui peningkatan layanan
pendidikan dimulai dengan pembangunan prasarana infrastruktur pendidikan.
Sebagai upaya menjawab kebutuhan layanan pendidikan yang terus meningkat
seiring dengan era pelayanan prima dalam perbaikan layanan pendidikan kepada
seluruh stakeholder, IAIN Ponorogo perlu untuk menambah dan meningkatkan
fasilitas layanan berupa pembangunan Gedung Pusat Sumber Belajar IAIN
Ponorogo Tahun Anggaran 2024 sesuai standar yang ditetapkan.
Sesuai arahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 22/Prt/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara yang menjadi pedoman dasar dalam Pembangunan Gedung
Pusat Sumber Belajar IAIN Ponorogo yang mengharuskan tercapainya :
a. Bangunan Gedung Negara yang sesuai dengan fungsinya;
b. Memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan,
efisien dalam penggunaan sumber daya, serasi dan selaras dengan
lingkungannya;
c. Mewujudkan penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara yang tertib, efektif,
dan efisien.
Pembangunan Gedung Pusat Sumber Belajar IAIN Ponorogo sudah melalui proses
perencanaan yang menghasilkan dokumen tender dengan pedoman standart
sarana dan prasarana di lingkup IAIN Ponorogo. Spesifikasi Teknis ini disiapkan
secara matang sebagai dasar acuan penyedia jasa mewujudkan fisik konstruksi
Gedung Pusat Sumber Belajar IAIN Ponorogo.
Adapun pekerjaan fisik Pembangunan Gedung Pusat Sumber Belajar IAIN
Ponorogo dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan dan Pekerjaan K3
b. Pekerjaan Struktur
c. Pekerjaan Arsitektur
d. Pekerjaan Mekanikal
e. Pekerjaan Elektrikal
f. Pekerjaan Instalasi Plumbing

2|Page
g. Pekerjaan Infrastruktur

2. Maksud dan Maksud pekerjaan ini adalah :


Tujuan 1) Spesifikasi Teknis ini merupakan arahan / petunjuk bagi Penyedia Jasa sesuai
dengan persyaratan yang diharapkan Penyedia Jasa (Owner)
2) Dengan penugasan ini diharapkan Penyedia Jasa dapat melaksanakan
tanggungjawabnya untuk memberikan barang yang memenuhi persyaratan
teknis sesuai SPESIFIKASI TEKNIS ini.
Tujuan pekerjaan ini adalah :
Dalam rangka menambah dan meningkatkan fasilitas layanan pendidikan
berupa Pembanguna Gedung Pusat Sumber Belajar IAIN Ponorogo.

3. Sasaran Tersedianya Gedung Pusat Sumber Belajar IAIN Ponorogo yang sesuai dengan
fungsinya, memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan,
kemudahan, efisien dalam penggunaan sumber daya, serasi dan selaras dengan
lingkungannya. Sehingga mampu mewujudkan penyelenggaraan Bangunan
Gedung Negara yang tertib, efektif, dan efisien.

4. Lokasi Pekerjaan Kampus 2 IAIN Ponorogo - Jl. Puspita Jaya, Desa Pintu, Jenangan, Kabupaten
Ponorogo.

5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan SBSN Tahun 2024 dengan total HPS
Pendanaan (Harga Perkiraan Sendiri) sebesar Rp. 51.005.995.000 (lima puluh satu milyar
lima juta sembilan ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) termasuk PPN 11%

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen :


Organisasi Satuan Kerja:
Pejabat IAIN Ponorogo
Pembuat
Komitmen
7. Refrensi Hukum a. Peraturan mengenai Jasa Konstruksi :
dan Standar • Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
Teknis • Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi;
b. Peraturan mengenai Bangunan Gedung dan Pengelolaannya :
• Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

3|Page
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang—Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah;
• Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2000
tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada bangunan
Gedung dan Lingkungan;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Rencana Tata Bangunan;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
c. Peraturan mengenai Pengelolaan Lingkungan Hidup :
• Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 2012 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 38
Tahun 2019 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 25 Tahun 2018
tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup Dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan
Pemantauan Lingkungan Hidup;
d. Peraturan mengenai Perizinan Bangunan :
• Peraturan Daerah Terkait.
e. Peraturan mengenai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah :
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

4|Page
• Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/SE/l\/I/2010 Perihal
Persyaratan Kualifikasi Usaha Dan Nilai Paket Pekerjaan, Masa Berlaku
Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat Keahlian Kerja, Dan Sertifikat Ketrampilan
Kerja.

8. Lingkup Dalam pelaksanaan Pekerjaan, penyedia jasa melaksanakan pekerjaan sesuai


Kegiatan dengan rincian pekerjaan meliputi
A. PEKERJAAN PERSIAPAN, TANAH DAN PONDASI
B. PEKERJAAN STRUKTUR
B.1. LANTAI 1
B.2. LANTAI 2
B.3. LANTAI 3
B.4. LANTAI 4
B.5. LANTAI ATAP
C. PEKERJAAN ARSITEKTUR & FINISHING
C.1. AREA PELATARAN DAN JALAN LINGKUNGAN
C.2. LANTAI 1
C.3. LANTAI 2
C.4. LANTAI 3
C.5. LANTAI 4
C.6. PEKERJAAN ATAP
C.7. PEKERJAAN WALL CLADDING
E. PEKERJAAN MEKANIKAL , ELEKTRIKAL , ELEKTRONIK & PLUMBING
E.1. PEKERJAAN TATA UDARA
E.2. PEKERJAAN PANEL DAN FEEDER
E.3. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
E.5. PEKERJAAN JARINGAN IT
E.6. PEKERJAAN PLUMBING
E.7. PEKERJAAN PENYALUR PETIR DAN PENTANAHAN

5|Page
9. Pekerjaan Penyedia wajib menyampaikan metode pelaksanaan pekerjaan utama yaitu :
Utama 1. Pekerjaan Struktur
2. Pekerjaan Arsitektural dan Finishing
3. Pekerjaal Mekanikal , Elektrikal, dan Plumbing
10. Rencana RK3H adalah dokumen lengkap rencana penyelenggaraan Sistem Manajemen
Keselamatan Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen
Konstruksi kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui
(RKK) oleh Pengguna Jasa, untukselanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara
Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan SMKK Konstruksi
Bidang Teknis. Penjelasan manajemen resiko serta penjelasan rencana tindakan
sesuai table jenis pekerjaan dan identifikasi bahayanya tertera pada table
dibawah ini :
Jenis/ Tipe
No. Identifikasi Bahaya
Pekerjaan
Terjatuh mengakibatkan meninggal dunia,
1. Pekerjaan Balok
tergores besi mengakibatkan tetanus,
tertimpa balok mengakibatkan meninggal
dunia, terjepit besi mengakibatkan luka
berat, terpeleset mengakibatkan cidera.

11. Jangka Waktu a. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 274 (dua ratus tujuh puluh empat) hari
Pelaksanaan kalender.
b. Masa pemeliharaan berlaku selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

12. Jadwal Kontraktor pelaksana terpilih wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan dan
Pelaksanaan personil yang terlibat serta mendokumentasikan timesheet pekerjaan.
Kegiatan Pelaksanaan kegiatan selama periode tersebut harus memenuhi hal-hal dibawah
ini:

6|Page
a. Sebelum pekerjaan dimulai, maka Pelaksana/ Penyedia Jasa wajib membuat
jadwal pelaksanaan (Time Schedule) yang memuat uraian pekerjaan, bobot
pekerjaan, dan grafik hasil pekerjaan, jadwal pengadaan dan penggunaan
bahan serta tenaga kerja secara terperinci dengan persetujuan PPK, PPTK serta
Konsultan Pengawas.
b. Dalam pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana/ Penyedia Jasa harus membuat
rencana kerja harian, Mingguan, dan Bulanan yang diketahui/ disetujui oleh
coordinator Proyek/ Pengawas Lapangan dan daftar yang memuat pemasukan
bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Rencana kerja (Time Schedule) harus dibuat oleh Penyedia Jasa paling lambat
7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah Penunjukan Penyedia Jasa (SPPJ)
diterima.

13. Keluaran Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir
bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan
dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan
pekerjaan dilapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.
b. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri dari :
• Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pelaksanaan pekerjaan.
• Melakukan control terhadap kondisi eksisting di lapangan.
• Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
• Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :
1) Tenaga kerja.
2) Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.
3) Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
4) Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan.
5) Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
6) Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
• Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja), Laporan Bulanan.
1) Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran
termijn.

7|Page
2) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan
pekerjaan).
3) Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan.
4) Membuat Berita Acara Pemyataan Selesainya Pekerjaan.
5) Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As Built
drawing).
6) Membuat Time schedule/S curve untuk pelaksanaan pekerjaan.

14. Pelaporan dan Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen,
Pelaksanaan untuk dibahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai dengan lingkup pekerjaan,
Kegiatan maka jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan yang harus
diserahkan kepada Konsultan Pengawas adalah :
A. LAPORAN HARIAN
1. Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor Pelaksana pekerjaan terhitung
setelah SPMK ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik) dan berisi
antara lain, Buku Harian yang memuat semua kejadian, perintah atau
petunjuk yang penting dari Konsultan Pengawas/Direksi, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi
keuangan,kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat
teknis.
2. Laporan harian berisikan keterangan tentang :
- Tenaga kerja.
- Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.
- Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
- Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan.
- Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
- Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
B. LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan,
tenaga dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor
(7 hari setelah SPMK ditandatangani) dan berisi antara lain :
- Review terhadap rencana kerja kontraktor.
- Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja)
selama seminggu tersebut.
- Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek.

8|Page
- Monitor masalah teknis di lapangan.
- Permasalahan non teknis yang dihadapi.
- Monitor Kendali Mutu.
- Pemeriksaan Gambar Kerja.
- Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secra bertahap sesuai kemajuan
pekerjaan.
- Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya

15. Produksi Dalam - Kontraktor / Penyedia Jasa harus mengutamakan penggunaan produksi
Negeri dalam negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau digunakan selama
produksi dalam negeri tidak dapat digunakan atau diimplementasikan.
- Kontraktor/penyedia harus membuat rencana TKDN dan membuat
laporan pencapaian TKDN.

16. Persyaratan Memiliki Surat Izin sebagai berikut :


Penyedia a. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Kualifikasi Besar
Konstruksi b. SBU
- Klasifikasi : Bangunan Gedung dan Jasa Pelaksanaan Spesialis
- Sub Klasifikasi : BG007 (Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pendidikan
c. Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu, Sertifikat Manajemen Lingkungan, serta
Sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
d. Mempunyai rasio kecukupan modal;
e. Mempunyai pengalaman pembangunan gedung bertingkat;
f. Penawaran sampai berkontrak harus dilakukan oleh Direktur Utama bukan
kuasa direktur;
g. Semua dokumen perusahaan dan dokumen penawaran harus memenuhi unsur
normatif dan substantif mulai masa penawaran sampai berkontrak;

9|Page
17. Personil Yang 1. Personil Utama
Diperlukan Sertifikat
Personil Jml Pendidikan Pengalaman
Dalam No. kompetensi
Manajerial (org) (minimal) Kerja
SKA/SKT
Pelaksanaan
SKA Ahli
Manajer Utama
1 1 S1 Teknik Sipil 5 Thn
Project Manajemen
Proyek (602)

SKA Ahli
Manager Utama
2 1 S1 Arsitektur 5 Thn
Teknik Arsitek
(101)

SKA Ahli
Utama
Manager Teknik
3 1 S1 Teknik Sipil 5 Thn
Teknik Bangunan
Gedung
(201)

SKA Ahli
Tenaga Ahli K3
4 1 S1 Teknik Sipil Muda K3 3 Thn
Konstruksi
Konstruksi

Manajer
5 1 S1 Ekonomi - 5 Thn
Keuangan

10 | P a g e
2. Personil Pendukung
No Personil Jml Pendidikan Sertifikat Pengalaman
Pendukung (Org) (minimal) Kompetensi
SKT
1 Pelaksana 1 S1 Arsitektur / SKT 5 Tahun
Bangunan D3 Teknik Sipil Bangunan
Gedung Gedung/Pek.
Gedung (TA
022 / TS 051
2 Juru Gambar/ 1 S1 Arsitektur / SKT Juru 5 Tahun
Draftman D3 Teknik Gambar /
Draftman (TA
003/
3 Quantity 1 D3 T. Sipi SKT Quantity 5 Tahun
Surveyor Surveyor (TL
003)
4 Logistik 1 SMA/SMK/STM - 5 Tahun
5 Admin. Proyek 1 Min. D3 5 Tahun
Ekonomi

11 | P a g e
18. Peralatan 1. Peralatan Utama
Minimal Yang No Jenis Alat Kapasitas Jumlah Unit
1 Excavator setara PC 200 3 unit
Diperlukan dan
2 Mesin Bore pile dia. 400mm 2 unit
Didukung manual – 10 meter
Pelaksanaannya 3 Mobile Crane 25 Ton 1 unit
4 Generator set 7 kVA 3 unit
5 Dump truck 4 m3 3 unit
6 Truck Concrete 6 - 8 m3 3 unit
mixer
2. Peralatan Pendukung
Jumlah
No Jenis Alat Kapasitas
Unit
1 Lift Barang 3 ton 1 unit
2 Pick Up 1,5 m3 2 unit
3 Mesin Las 2200 watt 2 unit
4 Truck Concrete Jarak jangkau 1 unit
Pump vertikal 16 –
58 m

19. Pekerjaan yang 1. Pekerjaan spesialis pada pekerjaan utama yang disubkontrakkan adalah
Disubkontrakkan Pekerjaan Tiang Pancang SBU SP007 (Pekerjaan Pondasi, termasuk
Pemancangannya) atau KK001 (Pondasi Konstruksi)
2. Pekerjaan bukan pekerjaan utama untuk usaha kecil yang disubkontrakkan
adalah pekerjaan pemasangan pintu dan jendela.

20. Persyaratan Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor / Penyedia Jasa harus memenuhi
Pelaksanaan persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi teknis yang terlampir pada
Pekerjaan dokumen lelang dan ketentuan lainnya yang diatur dalam Surat Perjanjian
Pekerjaan (Kontrak).
21. Penutup Kerangka acuan kerja ini sudah diupayakan secara rinci, namun demikian demi
kesempurnaan hasil kegiatan ini maka dimungkinkan adanya perubahan-
perubahan berdasarkan masukan dan hasil pembahasan pada saat proses
pelaksanaannya. Semua perubahan yang bertujuan mendapatkan hasil yang
terbaik akan dicatat sesuai kesepakatan pihak-pihak bersangkutan.

Ponorogo, November 2023


Untuk dan atas nama IAIN Ponorogo

Pejabat Pembuat Komitmen

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai