Kami meminta dengan lembut dan baik kepada petugas
lelang untuk menghidupkan layar kembali tetapi oknum tersebut tidak mau. sehingga dengan sedikit memaksa kami meminta untuk dibuka layar kembali, tetapi tetap tidak diperkenakan disitu terlihat jelas persetongkolan petugas lelang dengan petugas pnm hal tersebut terlihat jelas baik secara gerak – gerik raut wajah, sikap perbuatan, dan perkataan serta aktifitas mereka sebelum dan sesudah lelang dan bilamana ada CCTV diruangan tersebut kami mohon untuk diputar kembali. Kami mengambil langkah tepat dengan cara meminta risalah lelang kepada KPNKI tetapi hingga surat ini kami buat tidak pernah diberikan kemudian pada tanggal 26 Oktober kami menerima surat dari PNM bahwa tanah dan Rumah kami sudah terjual dan SHM Sudah berganti nama seseorang tanpa kami ketahui kronologi proses balik nama tersebut. Tanggal 9 Desember 2023 seseorang polisi BABINSA di desa kami mendatangi keluarga memberitahukan bahwa : 1. SHM bukan nama keluarga kami otomatis Tanah yang kami gunakan saat ini bukan hak kami 2. BABINSA Tersebut telah mengitimidasi kami bahwa kami telah melanggar hukum Negara menggunakan hak yang bukan miliknya dan bisa dijerat hukum pidana. 3. BABINSA Tersebut membawa foto SHM yang saat ini Bernama Rita beliau tidak lain tetangga sendiri yang berprofesi sebagai Renteiner didesa kami. 4. BABINSA Tersebut juga memberitahukan bahwa apabila kami ingin mengambil SHM kami harus membayar 3X Lipat nominal yang telah dikeluarkan saudara Rita kepada PNM. Setelah kami mediasi dengan beliau, apabila kami menghendaki sertifikat kembali harus membayar Rp. 200.000.000, bagi kami jelas sangat keberatan. Kemudian apabila kami terus menepati tanah dan rumah kami maka saudara Rita akan menempuh jalur hukum dan berusaha mengimintidamasi kami dengan akan mengusir paksa kami sekeluarga dengan membawa orang – orang pengusir ( PREMAN ) dan Bodygad. Oleh sebab itu kami sekeluarga merasa tertekan, direndahkan, dipermalukan, dan bagi kami itu merupakan perampasan hak yang dilindungi oleh hukum kami mohon dengan sangat kepada Bpk/Ibu Pimpinan OJK Surakarta agar bisa membantu kami dalam penyelesaian masalah ini. Besar harapan kami atas permohonan ini. Atas bantuannya kami ucapkan banyak terimakasih. Demikian laporan pengaduan surat ini kami buat .