Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS FAKTOR KENDALA PELAKSANAAN TERHADAP KINERJA

PEMELIHARAAN JALAN PROVINSI DI SUMATERA BARAT

Hendra Yusman¹, M. Nursyaifi Yulius2, Bahrul Anif3


Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta

Email : hendraym77@gmail.com , nursyaifi@bunghatta.ac.id , bahrulanif@bunghatta.ac.id

ABSTRAK

Pesatnya perkembangan pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah


Provinsi Sumatera Barat menjadi upaya untuk meningkatkan dan memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Salah satu program pemerintah dalam peningkatan sarana infrastruktur adalah dengan
melakukan perbaikan dan pemeliharaan jalan yang dibutuhkan untuk melayani tuntutan akibat
pergerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Mengacu kepada
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 pemeliharaan jalan provinsi di Sumatera Barat
dilaksanakan dengan metode swakelola tipe I, dimana swakelola ini merangkup tugas dalam hal yang
perencanaa, pelaksanaan dan pengawasan langsung oleh UPDT Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Sumatera Barat. Dengan penerapan metode tersebut tidak lepas dari permasalahan
dan kendala dalam implementasi di lapangan. Beberapa kendala yang dimaksud meliputi faktor
sumber daya yang terdiri dari kualitas sumber daya manusia, material dan peralatan. Strategi yang
dilakukan untuk peningkatan kinerja pemeliharaan jalan provinsi di Sumatera Barat yaitu dengan
menerapkan strategi PDCA, dimana langkah yang disarankan adalah melakukan perencanaan dan
perhitungan terhadap kebutuhan sumber daya yang digunakan, melakukan mobilisasi sumber daya ke
lokasi kegiatan secara tepat waktu, memastikan semua sumber daya yang digunakan telah memenuhi
kebutuhan di lapangan serta melakukan monitoring dan pengendalian terhadap penggunaan sumber
daya dalam penyelesaian pekerjaan di lapangan.

Kata kunci : Pemeliharaan, Kinerja, Sumber Daya

PENDAHULUAN sumber daya manusia yang terlibat dalam


Dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan pelaksanaan kegiatan ini, minimnya jumlah
jalan provinsi di Sumatera Barat menggunakan peralatan pendukung sebagai penunjang
penerapan sistem swakelola oleh Dinas pelaksanaan kegiatan dan masih rendahnya
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang anggaran yang disediakan oleh pemerintah
Provinsi Sumatera Barat. Dalam dalam menunjang kegiatan pemeliharaan jalan
implementasinya masih ditemukan beberapa di Provinsi Sumatera Barat. Maka diperlukan
kendala yang menghambat proses pelaksanaan suatu langkah strategis yang perlu diterapkan
perbaikan ataupun rehabilitasi jalan terhadap untuk meningkatkan kinerja dalam
kerusakan yang terjadi di lapangan (Laporan pemeliharaan jalan provinsi di Sumatera Barat.
Teknis PUPR Provinsi Sumatera Barat, 2020).
Dari hasil observasi lapangan dan merujuk METODE PENELITIAN
kepada laporan teknis kegiatan pelaksanaan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
pemeliharan jalan Provinsi Sumatera Barat yaitu dengan menggunakan pendekatan
tahun 2020, kendala aktual yang menjadi kuantitatif. Hal ini dikarenakan instrumen
permasalahan dalam penggunaan metode yang digunakan dalam penelitian berupa
swakelola ini yaitu masih rendahnya kualitas kuesioner penelitian, dimana dari hasil tabulasi
data dilakukan analisis data untuk memperoleh untuk mendapatkan hasil yang maksimal baik
faktor kendala dominan dalam pemeliharaan dari aspek biaya, mutu dan waktu.
jalan provinsi di Sumatera Barat. Dari faktor
dominan dilanjutkan dengan menetukan KESIMPULAN
langkah strategis yang diperoleh dari hasil Strategi yang dilakukan untuk peningkatan
penyebaran kuesioner lalu melakukan analisis kinerja pelaksanaan dan meminimalisir potensi
data untuk menentukan faktor dominan kendala yang terjadi pada pelaksanaan
kendala pelaksanaan pemeliharaan jalan dan pemeliharaan jalan provinsi di Sumatera Barat
dilanjutkan dengan menentukan langkah yaitu dengan menerapkan strategi PDCA,
strategis untuk meningkatkan kinerja dimana langkah yang disarankan adalah
pemeliharaan jalan provinsi di Sumatera Barat. melakukan perencanaan dan perhitungan
terhadap kebutuhan sumber daya yang
HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan, melakukan mobilisasi sumber daya
Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu ke lokasi proyek secara tepat waktu,
mengidentifikasi setiap item pekerjaan yang memastikan semua sumber daya yang
akan dilaksanakan, lalu membuat perencanaan digunakan telah memenuhi kebutuhan di
terhadap kebutuhan sumber daya yang lapangan serta melakukan monitoring dan
digunakan baik itu dari jumlah tenaga kerja pengendalian terhadap penggunaan sumber
yang akan digunakan, material yang daya dalam penyelesaian pekerjaan di
dibutuhkan dan peralatan yang yang akan lapangan.
digunakan dalam implementasi pekerjaan baik
itu dari segi kuantitas maupun kualitas DAFTAR PUSTAKA
peralatan. Apabila diperlukan diterapkan Alfitriadi, (2014). Pengadaan Barang Jasa
penggunaan teknologi yang lebih modern Dalam Bentuk Swakelola Pada
untuk menunjang pekerjaan agar memperoleh Fakultas Teknik Unand. Jurnal,
hasil yang lebih maksimal. Setelah Universitas Tamansiswa. Padang.
direncanakan, dilanjutkan review kembali Budiman Heri (2012). Analisa prosedur
daftar pekerjaan yang memiliki potensi adanya pelaksanaan pada proyek swakelola.
perubahan dengan mempertimbangkan Teknik Sipil Universitas Tanjungpura,
kondisi di lapangan. Dilanjutkan dengan Pontianak.
melakukan pemeriksanaan terhadap kuantitas Gray C.F., Larson Erik W. (2009). Manajemen
dan kualitas material serta pemeriksanaan Proyek Proses Manajerial. Yogyakarta.
terhadap peralatan yang akan digunakan baik Irdayani, Hardjomuljadi Sarwono (2012).
itu dari segi produktivitas alat maupun Kendala proyek konstruksi yang
mobilisasi alat ke lokasi proyek. Untuk dikerjakan secara swakelola di baupaten
komponen sumber daya seperti material yaitu Pinrang. Manajemen Proyek Konstruksi
dengan menetapkan beberapa supplier sebagai Universitas Katolik Parahyangan.
antisipasi adanya kelangkaan material yang Kaming Peter F. (2010). Analisis Kinerja
akan digunakan. Dari segi peralatan yaitu Proyek Konstruksi. Teknik Sipil
penggunaan alat dengan kapasitas dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
produktivitas yang telah dihitung berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
kebutuhan di lapangan dan merealisasikan 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
penggunaan teknologi dalam mendukung Barang/Jasa Pemerintah, Bandung,
percepatan pekerjaan, dilanjutkan dengan Fokus Media.
melakukan mobilisasi alat sesuai jadwal Ramli, S.F.,(2014). Bacaan Wajib Swakelola
kebutuhan di lapangan. Optimalkan output Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
yang dihasilkan oleh personil yang ditugaskan Transmedia Pustaka, Jakarta Selatan.
dan meakukan monitoring secara berkala

Anda mungkin juga menyukai