Anda di halaman 1dari 11

Animasi – DR.Farhana Jumaat (Sabtu 26.11.

2022)

Kartun kartun sekarang lebih realistic

Animasi bukan satu gambar, adalah kombinasi beberapa gambar static yang dimainkan secara
berturutan dengan kadar yang pantas

Cthnya, 10 gambar dimainkan dengan pantas.

Iliusi kita Nampak macam gambar bergerak.

1 saat animasi terdiri daripada 24 gambar

Ilusi pergerakan -drawing animation/ flipbook animation

kompilasi beberapa gambar yg dimainkan secara berturutan dengan kadar yg pantas sehingg
menghasilkan ilusi optik

Ada Kartun yang tidak bercakap – mr bean, lawa, pingu

Ada story line tapi tak de dialog. Ada sound effect

Disney

Upin ipin - Copaque Production Sdn Bhd

Pixar animation studios -3D

Kepentingan animasi dalam Pendidikan

Membantu proses pemahaman


Menarik minat murid
Murid lebih seronok
Membina minda pelajar untuk berfikir secara kreatif
simple dan mudah d fahami
mechanical system. lebih mudah difahami sebab mekanikal ialah benda yg bergerak
Drawing animation

flip book
mickey mouse and friends

CEL based animation

need to draw in paper before transfer to CEL

Cut-out animation

Flat characters, props, backgrounds cut from materials such as paper, card, stiff fabric
Menggunting beberapa kertas

Model animation

Ambil masa yang lama


Props buat dengan clay-tanah liat/wayar
Penggambaran aniform
3D
hasilkan satu cerita tapi tenaga kerja kene ramai sgt
kelebihan - character boleh guna berulang kali sebab guna tanah liat
kelemahan – masa yang lama untuk buat

Digital/Computer Animation

Morphing

Transform one image to another image


PERGERAKAN ANIMASI

24 FSB SESUAI, SMOOTH


KALAU LEBIH DARIPADA 30FSB TAK ELOK
KALAU KURANG DARIPADA 12, PERGERAKAN KAKU
ADOBE ANIMATION

Animasi zaman dahulu

boleh nampak kegigihan, ketelitian dn kepakaran org zaman dulu

Upin dan Ipin adalah animasi asal Malaysia yang telah lama tayang di Indonesia. Sejak tahun 2006
dengan episode awal sebagai animasi yang ditujukan untuk bulan Ramadhan, hingga akhirnya
dilanjutkan beberapa musim hingga kini masih terus setia menemani anak-anak kita.
Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi banyak perubahan dalam animasi ini. Baik dari segi grafis,
maupun isi konten cerita. Berikut contoh beberapa perbedaan tentang Upin dan Ipin versi sekarang.

1. Pencahayaan yang terlalu terang.

Kalau kita melihat Upin dan Ipin versi sekarang, suasana Kampung Durian Runtuh tempat tinggal
Upin dan Ipin sudah lebih tajam dibandingkan versi awalnya. Animasinya halus dan gerakannya tidak
kaku. Hanya saja Upin dan Ipin sekarang pantulan cahayanya terlampau terang dibandingkan versi
lama. Sehingga bisa saja membuat para penonton terutama anak-anak, jadi kurang nyaman
menontonnya.

2. Warna tubuh Upin dan Ipin semakin putih, bukan kuning Langsat seperti versi awalnya.

Jika gambar Upin dan Ipin versi sekarang disejajarkan dengan versi lama, maka akan terlihat jelas
kalau warna tubuh Upin dan Ipin versi sekarang berwarna putih halus. Berbeda dengan versi
awalnya yang cenderung kecokelatan seperti kebanyakan warna kulit orang Melayu.

3. Konsep cerita yang berbeda

Hampir semua orang tahu terutama penggemar Upin dan Ipin kalau awalnya animasi ini berlatarkan
islami. Mengambil tema puasa anak melayu di perkampungan membuat animasi ini sangat dekat
dengan kebiasaan orang Malaysia maupun orang Indonesia. Beberapa musim awal kita bisa melihat
Upin dan Ipin bersikap dan bermain seperti kebanyakan anak-anak di perkampungan.

Satu cangkir sehari pada jam 9 malam,Pada hari ketiga celana Anda tidak muat lag

Recommended by

Meski ada juga beberapa episode yang bersifat fantasi seperti episode bajak laut, detektif Upin dan
Ipin, ataupun Sarjan Husain, cerita Upin dan Ipin masih bisa dinikmati oleh semua umur. Jokesnya
lucu dan setiap episodenya mengandung pesan yang dalam dan disampaikan secara sederhana.

Sedangkan untuk versi sekarang episode Upin dan Ipin kebanyakan mengambil tema fantasi anak-
anak. Seperti episode Aku Sebuah Buku, Aku Sebuah Jam, Aku Sebuah Mobil dan lain sebagainya.
Entah kenapa pesan dalam cerita Upin dan Ipin sekarang tidak terlalu berkesan seperti versi
awalnya. Walau memang masih ada pesan kebaikan dalam cerita Upin dan Ipin, penyampaian dan
penuturan cerita masih lebih bagus di versi lamanya.

4. Suara karakter yang berubah

“Dua singgit! Dua singgit!”

Siapa yang tidak mengenali suara itu. Ya itu adalah ciri khas karakter Mail di Upin dan Ipin. Karakter
ini banyak disukai karena suara dan tingkahnya khas. Sayangnya di versi sekarang suara Mail
terpaksa harus diganti karena pengisi suara yang lama sudah tidak bisa mengisi suara untuk Mail lagi.
5. Efek animasi yang cenderung lebay dan sebenarnya tidak diperlukan

Dari dulu kita tahu kalau karakter kak Ros, kakak dari Upin dan Ipin sering marah apabila Upin dan
Ipin nakal. Meski demikian tentu saja kak Ros sangat menyayangi adik-adiknya.

Hanya saja di versi lama marahnya cenderung biasa saja. Mungkin hanya tegas atau memukul
dengan rotan apabila Upin dan Ipin tidak mau mendengarkan nasihatnya. Di versi yang baru, apabila
kak Ros marah kini sering ditambahi efek petir, matanya menyala, atau timbul asap yang sebenarnya
tidak perlu.

Salah satu efek animasi yang agak berlebihan ada di episode baru Upin dan Ipin yang berjudul juara
karaoke. Ketika scene Uncle Mutho berteriak kalau siapa pun pemenang karaoke boleh makan di
warungnya selama satu bulan, beberapa orang ramai-ramai berlari seperti badai topan.

Uncle Mutho yang melihatnya, mendadak kaget hingga mata, mulut dan lidahnya keluar. Ini adalah
efek animasi di beberapa animasi lawas buatan barat seperti Spongebob atau Tom and Jerry.

Masalahnya adalah, Upin dan Ipin adalah animasi yang mengambil karakter manusia sehingga
rasanya kurang pantas jika ada adegan aneh seperti itu di dalamnya.

Itulah beberapa perbedaan Upin dan Ipin di versi lama dan baru. Meski memang perlu dilakukan
beberapa penyesuaian agar animasi ini bisa bertahan lama, rasanya kurang pantas apabila tujuan
awal animasi ini dibuat jadi melenceng.

Perkembangan Film Animasi dari


Masa ke Masa
Dimulai dari awal tahun 1900an ada banyak perkembangan dan
perubahan yang membuat film animasi bisa seperti sekarang.

Di tahun 2018, para penggemar film dikejutkan dengan film Spider-Man terbaru yang kali
ini keluar sebagai film animasi. Film yang dimaksud adalah Spider-Man: Into The Spider-
Verse yang disutradarai oleh Bob Persichetti, Peter Ramsey dan Rodney Rothman.

Spider-Man: Into The Spider-Verse berhasil memberikan pengalaman baru bagi


penonton dengan visual dan tekhnik animasi yang mengagumkan. Dalam mengikuti
perjalanan karakter Miles Morales, penonton seakan ikut diajak masuk ke dunia komik
dan memberikan pengalaman yang bahkan tidak dapat dicapai oleh film live-action.
Visual luar biasa dari film ini tidak terlepas dari kerja keras dibalik proses produksinya.
Dibutuhkan waktu dua tahun untuk menghasilkan animasi berdurasi sepuluh detik yang
sesuai dengan visi producer mengenai gaya visual yang ingin dicapai. Film ini juga
melibatkan begitu banyak animator dari belahan negara bahkan sempat merekrut
sebanyak 177 animator.

Perkembangan film animasi dari masa ke masa bukanlah proses yang instant. Dimulai
dari awal tahun 1900an ada banyak perkembangan dan perubahan yang membuat film
animasi bisa seperti sekarang.

THE SILENT ERA (1900 – 1930)


Sebelum mencapai abad ke-20 sebetulnya manusia telah memiliki prinsip-prinsip animasi
meskipun belum dapat menyempurnakannya. Dari alat-alat seperti Thaumatrope,
Phenakitoscope, Zoetrope dan Praxinoscope manusia telah bermain dengan ilusi gambar
yang bergerak. Baru di awal abad ke-20 para artist berusaha berlomba-lomba
menyempurnakan tekhnik animasi.

Humorous Phase of Funny Face (1906) dan Fantasmagoire (1908) adalah dua animasi
pertama yang diciptakan. Humorous Phase of Funny Face dianimasikan menggunakan
tekhnik stopmotion, sedangkan, Fantasmagoire dianimasikan menggunakan tekhnik
menggambar tradisional. Keduanya masih sama-sama belum memiliki sebuah narasi dan
masih terlihat sebagai sebuah eksperimen para artist dalam menggerakan gambar.
Di tahun 1914, Winsor Mcay mengeluarkan film animasi berjudul Gertie the
Dinosaur. Gertie the Dinosaur adalah film animasi pertama yang menggunakan tekhnik
keyframe. Pergerakan animasi di film ini sangat menganggumkan bahkan menjadi
inspirasi untuk generasi animator berikutnya.
Di tahun 1919, Felix the Cat yang dibuat oleh dua animator, Pat Sullivan dan Otto
Messmer menjadi film animasi pertama yang berhasil menarik perhatian penonton secara
luas. Film animasi ini hanya berdurasi sekitar 5 menit dan baru diiringi oleh musik.
Kesuksesan dari Felix The Cat mulai menurun ketika film animasi mulai menggunakan
suara dan tidak hanya tergantung dengan iringan musik. Steamboat Willie adalah film
animasi bersuara pertama yang keluar pada tahun 1928.
Film animasi ini diproduksi oleh rumah produksi animasi Walt Disney yang ditemukan di
tahun 1923. Film ini juga menjadi film pertama dimana bintang utama Disney, Mickey
Mouse muncul ke layar kaca. Meskipun belum menggunakan dialog, Steamboat Willie
menggunakan banyak efek suara untuk mendukung narasi cerita yang disampaikan.

Salah satu tokoh yang berpengaruh di era ini adalah Walt Disney. Ia menjadi pelopor
perkembangan film animasi melalui rumah produksinya Walt Disney. Dari film-film
animasi yang ia buat Walt Disney berhasil meraih 7 penghargaan Emmy Award dan 22
penghargaan Oscar.
THE GOLDEN AGE OF ANIMATION (1930 – 1960)
Golden Age merupakan masa dimana film animasi mendapatkan banyak apresiasi dari
masyarakat luas. Di masa ini film animasi mulai keluar dari masa hitam putih dan
menggunakan warna. Film animasi pendek juga mulai berkurang peminatnya karena
kemunculan televisi.

Di era ini muncul banyak karakter-karakter kartun ikonik yang populer hingga sekarang.
Mickey Mouse, Donald Duck, Bugs Bunny, Popeye, Tom and Jerry dan Betty Boop muncul
di era ini. Di masa ini serial animasi masih hanya dinikmati di bioskop dan belum dapat
dinikmati dari layar televisi.

Di tahun 1930, rumah produksi Warner Brothers pertama kali didirikan. Warner Brothers
terkenal melalui serial animasi pendeknya Merrie Melodies dan Looney Tunes. Dari
kedua serial ini Warner Brothers memperkenalkan karakter-karakter seperti Bugs Bunny,
Daffy the Duck, Porky Pig dan Elmer Fudd.
Di era keemasan dari animasi ini, Walt Disney mengeluar mengeluarkan film panjang
animasi pertama Snow White and The Seven Dwarfs. Film animasi bergenre fantasi
musical ini diangkat dari cerita asal Jerman karangan Grimm bersaudara.

Film ini dibuat dengan tehnik menggambar tradisional dan menghabiskan 1,5 juta
seluloid. Film ini juga menjadi film yang membentuk identitas Disney dan membuat
formula film fantasi musical yang bertahan hingga sekarang. Selain Snow White and The
Seven Dwarfs, Disney juga mengeluarkan film panjang lainnya seperti Pinocchio, Fantasia,
Dumbo dan Bambi.
THE AMERICAN TELEVISION ERA (1960 – 1980AN)
Kemunculan televisi memaksa para rumah produksi animasi untuk beradaptasi dan
berlomba-lomba membuat serial animasi di televisi. Di era ini dua channel animasi
terbesar pertama kali berdiri yaitu Disney Channel pada tahun 1983 dan Nickelodeon
pada tahun 1977. Kedua channel ini menjadi pelopor yang membuat animasi dikenal
lebih luas dan mengembangkan serial animasi di televisi.

Serial animasi pertama yang pertama kali tayang di layar televisi


adalah Flintstones pada tahun 1960. Flintstones adalah serial karangan Hanna-Barbera
yang dibuat untuk ABC.
Serial animasi yang mengambil cerita di jaman batu ini sukses meraih kesuksesan dan
berhasil tayang selama tiga dekade. Selain Flintstones, Yogi the Bear dan Pink Panther
Show juga menjadi film animasi yang terkenal pada era ini. Di jaman ini juga merupakan
masa dimana Anime atau animasi jepang mulai memberikan dampaknya pada penonton
amerika dari serial Star Blazers dan Robotech.
MODERN ERA (1980 – SEKARANG)
Di era modern terjadi sebuah revolusi animasi karena kemunculan komputer yang dapat
membuat CGI (Computer Generated Imagery) dan mengganti tehnik animasi tradisional.
Tekhnik mengambar tradisional menjadi berkurang dan diganti oleh animasi tiga dimensi.
Kemampuan komputer yang dapat membuat model 3D yang dapat digerakan
mendominasi film animasi hingga sekarang.

Film animasi pendek pertama yang menggunakan CGI adalah The Advantures of Andre
and Wally B yang keluar pada tahun 1984. Film animasi ini dibuat oleh rumah produksi
Graphic Group yang nantinya menjadi dasar dari berdirinya rumah produksi animasi
Pixar. Pixar sendiri menjadi rumah produksi pertama yang pertama kali memproduksi film
animasi 3D populer Toy Story di tahun 1995.

Perkembangan film animasi dari era hitam putih hingga sekarang berjalan dengan begitu
pesat. Setiap tahunnya para penggemar film animasi dikejutkan dengan film – film
animasi berkualitas yang dapat dinikmati di layar lebar. Film animasi pun sekarang dapat
dinikmati oleh berbagai kalangan dari anak – anak hingga dewasa. Visual yang ditawarkan
di film Spider-Man: Into The Spider-Verse menjadi sebuah bukti bahwa film animasi masih
bisa berkembang lebih jauh lagi.

Tidak ada yang tahu kira-kira teknologi dan revolusi baru apa yang akan merubah film
animasi kedepannya. Peruahan bukanlah sebuah hal yang buruk, semoga rumah produksi
animasi tidak berhenti melakukan inovasi dan selalu memberikan pengalaman baru bagi
para penontonnya.
Namun animasi ini masih bisa dinikmati meski ada beberapa perubahan di versi yang baru. Masih
ada pesan kebaikan yang hendak disampaikan walau jelas agak berbeda.

-ADVERTISEMENT-

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Upin dan Ipin: Dulu Vs Sekarang", Klik
untuk baca:

https://www.kompasiana.com/inongislamiyati6537/6195146b06310e6bac278aa2/upin-dan-ipin-
dulu-vs-sekarang?page=all#section1

Kreator: Inong Islamiyati

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai