PENGANTAR
Sejak jaman purbakala, kemajuan peradaban manusia dapat diukur dari tingkat kebudayaannya. Semula,
karya-karya seni yang telah diciptakan manusia mengambil inspirasi dari alam lingkungan sekitarnya. Sebagai
contoh, misalnya pahatan-pahatan pada candi atau lukisan-lukisan pada goa-goa di Eropa. Manusia mencoba
mengungkapkan kejadian-kejadian di sekitar mereka melalui pahatan atau lukisan dengan objek-objek manusia,
binatang dan alam sekitarnya. Namun, lukisan maupun pahatan tersebut masih membatasi daya kreasi mereka.
Yang dapat diungkapkan adalah sebuah posisi diam dan tak bergerak dari objek yang mereka ciptakan. Jika
mereka ingin mengungkapkan seekor kuda yang berlari kencang lalu melompat yang dilukis atau dipahat hanya
salah satu dari rangkaian gerak tersebut. Bagaimana kuda tersebut sebelum atau sesudah melompat tidak dapat
diungkapkan dalam suatu rangkaian gerak. Tidak lama sesudah gambar hidup ( motion picture) ditemukan film
animasipun diperkenalkan.
Dimulai dari film animasi sederhana ‘korek api’ buatan Emile Kohl dari Perancis hingga ‘ Gerty The
Dinosaur’ yang dibuat oleh Winsor Mc Coy pada tahun 1914. Sejak saat itu animasi mulai mendapat tempat di hati
masyarakat. Kehadiran Walt Disney bersama Mickey, Donald dan sebagainya, disertai pula dengan maraknya
tokoh-tokoh animasi dari Eropa dan Jepang, maka saat ini kehadiran film bagi manusia sudah merupakan suatu
kebutuhan. Maka, lahirlah sebuah seni baru yaitu animasi. Seni animasi tidak sama dengan seni lukis. Untuk
menjadi seniman animasi atau animator, tidak semata-mata dibutuhkan kemampuan menggambar yang baik,
namun juga harus menguasai seni peran, penguasaan gerak dan teori-teori animasi agar hasil karyanya tampak
baik dan mengesankan.
Di dalam sejarah film animasi banyak perkembangan yang terjadi, utamanya dalam hal teknis. Pada awal
animasi ditemukan (permulaan abad 20), animator harus menggambar animasinya di atas kertas satu demi satu,
termasuk gambar latar belakang. Misalnya, jika karakter kartun sedang berjalan melintasi pagar rumah dan pohon
apel, maka animator harus menggambar di setiap lembar kertasnya pagar dan pohon tersebut di samping
karakter yang sedang berjalan ini. Padahal pohon dan pagar ini tidak bergerak sehingga terasa bahwa cara ini
sangat tidak efisien dan terkesan membuang-buang waktu.
Pada saat ditemukannya cel-animation, animator dapat berlega hati karena gambar background dapat
dilukis terpisah dan lebih detil. Sementara gambar karakter (yang bergerak) dibuat di atas selembar celluloid
(semacam plastik bening) dan diberi cat yang bersifat padat ( opaque) sehingga apabila digabungkan, akan
tercipta kesan bahwa karakter tersebut berada di suasana alam yang digambarkan oleh ‘ background’ yang telah
ditentukan. Misalnya Donald Duck (karakter) sedang berlari di sebuah jalan dengan pemandangan gunung, hutan,
dan sungai (gambar latar). Gambar Donald dibuat di atas kertas yang kemudian dipindahkan (dijiplak ulang) pada
celluloid dengan jumlah gambar yang telah ditentukan, sementara gambar pemandangan dibuat diselembar
kertas yang kemudian dilukis dengan cat plakat. Cara ini sangat populer dan bertahan hingga abad ke-20. Cara ini
sering disebut ‘cel-animation’ karena menggunakan celluloid sebagai materialnya. Banyak film animasi yang baik
telah diciptakan dengan cara ‘celanimation’.
Namun pemakaian cell dan cat animasi khusus tetap saja punya kendala di samping harga cell yang cukup
mahal dan penggunaan warna-warna yang juga terbatas. Seiring dengan kemajuan teknologi, utamanya di bidang
komputer, tugas pengecatan cel-animation mulai dialihkan ke komputer. Sesudah animator selesai dengan ‘line-
drawing’nya, pewarnaan akan diteruskan oleh komputer. Tentu saja hasilnya lebih baik dan lebih presisi. Yang
pasti adalah animator tidak akan kekurangan cat. Maka perusahaan-perusaahaan besar yang bergerak di bidang
animasi mulai bergeser menggunakan komputer untuk mempermudah dan mempercepat produksinya.
ANIMASI DI INDONESIA
1|Page
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
Kehadiran empat stasiun televisi swasta di Indonesia membuat dunia animasi menjadi semakin
berkembang. Hal ini terlihat dengan semakin maraknya publikasi iklan cetak maupun elektronik dengan sentuhan
animasi. Awalnya animasi ini hanya dipakai untuk title credit atau flying logo stasiun tersebut agar bisa tampil
menarik dan hidup.
Namun sejalan dengan pesatnya perkembangan industri periklanan dan industri sinetron di Indonesia,
teknologi ini langsung merasuki hampir seluruh sendi-sendi kehidupan stasiun televisi.
Film animasi sekarang ini banyak dilirik oleh berbagai kalangan sebagai solusi untuk menekan biaya yang
dikeluarkan. Selain menarik dan unik, film animasi bisa melakukan hal yang tidak bisa dilakukan oleh film-film
biasa, yaitu efisiensi biaya produksi. Simak saja seperti yang telah dilakukan Red Rocket dengan memproduksi
film untuk mendukung brand dari susu Dancow yang bertajuk “ Aku dan kau”, kemudian karya lain seperti
Cheetos, Chiki, serta bumper MTV Land dan sebagainya. Pembuatan film animasi ini terbukti mampu membekas
dikalangan anak-anak dan para orang tua di Indonesia.
Perkembangan film animasi Indonesia mulai ramai di pasaran seiring dengan perkembangan komik,
periklanan, tv, dan internet. Komik merupakan salah satu dasar animasi, artinya dengan komik bisa dijadikan
prototipe animasi. Prototipe lainnya ialah ilustrasi. Film-film animasi Walt Disney tidak sekedar membuat film
animasi yang cenderung komik, tapi lebih memperhatikan teknik-teknik ilustrasi. Di tahun 1940-an, film animasi sel
mulai diperkenalkan secara meluas, utamanya oleh Walt Disney dan Hanna-Barbera. Tahun 1970 TVRI sebagai
satu-satunya stasiun tv di Indonesia, mulai pula menayangkan film-film dari kedua produser tersebut. Sejalan
dengan itu, PPFN menciptakan pula film animasi ‘Si Huma’, yang hasilnya tidak sesukses yang diharapkan. Film
animasi sering diasumsikan masyarakat sebagai film kartun. Padahal, film kartun hanya merupakan salah satu
bagian dari jenis-jenis film animasi.
Berikut ini adalah jenis-jenis film animasi :
Animasi sel 2D, animasi klasik, seperti Cinderella dan Snow White
Animasi 3D, compugraphic , seperti : Toys Story
Animasi stop motion, seperti Nightmare Before Christmas
Campuran 2D-3D, seperti : Lion King dan Pocahontas
Campuran 2D-Live Action, seperti : Who’s framed Roger Rabbit
Campuran 3D-Live Action, seperti : Johny Mnemonik, Jurassic Park , dan The Mask.
KOTAK ISTILAH
Animasi adalah susunan gambar diam (static graphics) yang dibuat efek sehingga seolah-olah tampak
bergerak.
Tulisan yang meluncur dari samping ke tengah layar, atau gambar yang dapat bergerak-gerak dari
menghadap kiri berubah ke kanan atau gambar yang seolah-olah menunjukan gambar kartun yang sedang
berlari-lari atau juga berjalan, itu adalah contoh animasi yang sederhana.
Pada video atau film, animasi merancu pada teknik dimana setiap frame dalam film dibuat secara terpisah.
Frame bisa dihasilkan dari komputer, dari fotografi atau dari gambar lukisan. Ketika frame-frame tersebut
digabungkan, maka terdapat ilusi perubahan gambar, sesuai dengan teori yang disebut dengan “ persistance of
vision”.
2|Page
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
Movie adalah hasilnya, sedangkan animasi adalah proses kejadiaannya atau proses bagaimana
menggerak-gerakkan suatu objek yang disebut menganimasi.
1. Animasi 2 Dimensi: teknik animasi dengan obyek yang dianimasikan (digerakkan) berupa image/grafis 2
dimensi. Beberapa jenis animasi 2 dimensi antara lain:
Celluloid (konvensional)
Teknik Celluloid (terkadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film
animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer
keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint
Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera
didalam ruangan yang serba hitam.
Objek utama yang bergerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan
demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat
menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
Pra-produksi:
o Konsep,
o Skenario,
o Pembentukan karakter,
o Storyboard,
o Dubbing awal,
o Musik dan sound FX
Pasca-produksi:
o Lay out (Tata letak),
o Key motion (Gerakan kunci/ inti),
o In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
o Clean Up (Membersihkan gambar dengan menjiplak)
o Background (Gambar latar belakang),
o Celluloid (Ditransfer keatas plastik transparan)
o Coloring (Mewarnai dengan tinta dan cat).
Post-produksi:
o Composite,
o Camera Shooting (Gambar akan diambil dengan kamera, dengan mengambil frame demi frame),
o Editing,
o Rendering,
o Pemindahan film kedalam roll film.
Komputer
Setelah perkembangan teknologi komputer di era 80-an, proses pembuatan animasi 2 dimensi menjadi
lebih mudah. Yang sangat nyata dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembuatan animasi. Untuk
penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan model hingga pengisian suara/dubbing dapat
dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan
cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik konvensional, setiap
3|Page
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
detail kesalahan terkadang harus diulang kembali dari awal. Proses pembuatan animasi 2Dimensi digital
terdiri dari:
Pra-produksi:
o Konsep,
o Skenario,
o Pembentukan karakter,
o Storyboard,
o Dubbing awal,
o Musik dan sound FX
Pasca-produksi:
o Lay out (Tata letak),
o Key motion (Gerakan kunci/ inti),
o In Between (Gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain)
o Background (Gambar latar belakang),
o Scanning
o Coloring.
Post-produksi:
o Composite,
o Editing,
o Rendering,
o Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VHS dan lainnya
2. Animasi 3 Dimensi:
Animasi 3D mudah untuk di deskripsikan, tapi lebih sulit untuk dikerjakan. Properties 3D model
didefinisikan dengan angka-angka. Dengan merubah angka bisa merubah posisi objek, rotasi,
karakteristik permukaan, dan bahkan bentuk. Animasi 3D dikerjakan dengan menggunakan komputer.
Contoh:
Contoh:
4|Page
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
Project Film
PRA PRODUKSI
Membuat standard karakter tokoh
Membuat standard warna
Standard properti
Membuat layout dari film itu
Storyboard
PRODUKSI
Membuat gambar key
Menentukan timing
Membuat gambar inbetween
Proses clean up
Pembuatan background
POST PRODUKSI
Gambar scan
Clean up
Pewarnaan
Editing
Dubbing
composing
PRA PRODUKSI
1. Menentukan Konsep/Tema
Konsep adalah sebuah pemikiran awal. Konsep ini akan menentukan hasil akhir dari sebuah ide yang
belum terealisasi sehingga seorang animator dapat melihat gambaran singkat mengenai hasil akhir yang
akan dihasilkannya. Konsep cerita dapat diinspirasikan dari pengalaman pribadi, legenda, cerita rakyat,
mitos, pendidikan, petualangan, dan sebagainya.
2. Ide Cerita/Skenario
Ide cerita adalah salah satu bentuk realisasi dari sebuah konsep dalam bentuk alur cerita (skenario).
Sebuah ide cerita biasanya memperlihatkan tentang suasana, karakter, dan kejadian yang berlangsung di
dalam sebuah cerita.
5|Page
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
3. Mendesain Penokohan/Karakter
Disain Tokoh-tokoh
Merancang tokoh-tokoh animasi sesuai dengan karakter yang digambarkan oleh naskah.
Berawal dari gambar-gambar secara kasar kemudian mulai disempurnakan oleh desainer, Rancangan
desain karakter dibuat secara lengkap berikut dengan action-actionnya. Dengan mengetahui secara
pasti bentuk-bentuk yang diceritakan imajinasi kita membayangkan dan kemudian mewujudkan imajinasi
tersebut dalam bentuk gambar seperti contoh diatas.
6|Page
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
Desain karakter yang sudah dibuat masih belum pasti bila diterapkan pada sebuah animasi karena lain
dengan komik, gambar karakter yang sudah dibuat memerlukan panduan yang disesuaikan dengan frame.
Setelah semua desain karakter disetujui kita sempurnakan kegambar karakter yang memiliki proporsi yang
pasti (biasanya patokan utama dari proporsi dibandingkan dengan bagian kepala karakter), tampak depan,
samping, belakang dan posisi-posisi karakter harus sama sesuai dengan perputaran sendi tulang serta
anatomi yang disepakati. Semua tokoh memilik perbandingan tinggi karakter ditunjukkan dalam satu
perbandingan gambar.
Bentuk stroryboard bisa bermacam-macam yang jelas meliputi gambar visual, keterangan : dialog, sound
effect, adegan(bila masih perlu), serta keterangan (dimaksudkan bila membutuhkan special effect), durasi
serta kesinambungan seperti contoh diatas dan dibawah ini.
7|Page
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
Dengan memahami naskah yang dibagi-bagi menjadi beberapa scene(subtema cerita/Cut to) dalam durasi
yang sudah di bagi perscene storyboard artis menentukan angle/posisi kamera, dan adegan yang selalu
dikonfirmasikan pada sutradara.
PRODUKSI
A1 A2
Dalam gambar diatas menunjukkan seorang key animator membuat gerakan sebuah bola yang jatuh.
Gambar A1 adalah gambar awalnya yang tampak dalam frame dan gambar A2 posisi terakhir pada
frame. Sederhananya seorang keyanimator hanya membuat dua gambar bila gerakan itu dinilai seperti
contoh diatas.
A1
A5
Dari awal gambar animasi sebuah key memiliki navigasi berupa Time Mapping yang ditunjukkan pada garis
vertical dengan pembagian animasi inbetween yang sudah dibagi-bagi sesuai dengan Fisikal, estetikal dan
durasi dari bola yang jatuh tersebut.
8|Page
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
Inbetween digambar menurut panduan Time Mapping dari keynya dengan langkah traching frame by
frame. Seperti halnya teknik seluloid pada roll film negative.
2. Limited : yaitu animasi yang digambar terbatas gerakan tertentu. Tujuannya untuk mengurangi
beban yang tidak perlu.
A1 B1
Pada limited animation seperti gambar diatas dibagi menjadi 2 atau lebih sehingga yang
digambar berulang hanyalah B1.
Inker(Cleaning)
Proses Cleaning disebut juga Proses Inker, gambar yang telah diselesaikan oleh Inbetweener
manggunakan Pensil 2B akan diTracing ulang menggunakan Drawing Pen untuk mendapatkan outline yang
lebih tegas.
Go Scan(Digital Processing)
9|Page
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
GOOD LUCK
Perlengkapan yang diperlukan untuk membuat animasi:
Konsep : Metamorfosis
Metamorfosis adalah sebuah proses perubahan bentuk yang terjadi pada hewan.
Perubahan tersebut meliputi bentuk, habitat, jenis makanan, dan lain-lain.
Ide Cerita : Movie animasi pendek menampilkan proses metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu.
Pertama, akan ditampilkan suasana pepohonan lebat, kemudian muncul kaca pembesar
yang memfokuskan salah satu batang pohon tersebut sehingga seolah-olah batang pohon
itu membesar di dalam kaca pembesar. Lewat kaca pembesar tersebut, muncullah
karakter seekor ulat yang sedang berjalan pada batang pohon.
Selanjutnya, kita akan membuat animasi daun yang di-shot secara Close Up bersamaan
dengan munculnya ulat yang berjalan di atas daun tersebut.
Untuk animasi berikutnya, kita akan membuat kepompong yang menempel pada daun dan
berubah menjadi kupu-kupu yang kemudian terbang dan hinggap di bunga.
Backgroud/Setting : pepohonan, ranting pohon
Durasi : ……. detik
Karakter : ulat, kepompong, kupu-kupu
Tokoh/Karakter :
Karakter Ulat
10 | P a g e
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
Jika terdapat karakter lainnya seperti pohon, bunga, sertakan deskripsinya selengkap mungkin. Semakin lengkap
penggambaran/deskripsi karakter yang dibuat, semakin membangun ide cerita yang akan disampaikan.
Story Board
Review Test 1:
Simple Project 1
Carilah contoh film animasi yang dibuat dengan Macromedia Flash, lalu analisislah proses pembuatannya!
Simple Project 2
Buatlah sebuah pra-produksi project animasi sederhana bertema edukasi/pendidikan.
Personel yang Re
11 | P a g e
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
12 | P a g e
PENGENALAN ANIMASI Tahun Pelajaran 2009/2010
13 | P a g e