Anda di halaman 1dari 3

Nama : Komang Icha Sri Handayani

NIM : 2212021042

Absen : 29 / Rombel 15

UTS Pendidikan Kewarganegaraan

1. Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi sangat penting


untuk diajarkan karena mengingat mahasiswa sebagai generasi muda harus dididik
sebagai warga negara yang baik yang memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi serta
ikut berpartisipasi dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Mengingat mahasiswa atau
generasi muda adalah agen perubahan bangsa, dengan mempelajari kembali Pendidikan
Kewarganegaran, diharapkan dapat mengimplementasikan apa yang telah dipelajari.
Disisi lain, pendapat saya mengenai relevansi Pendidikan Kewarganegaraan dalam
kehidupan bernegara saat ini adalah sangat penting karena di dalam Pendidikan
Kewarganegaraan kita diajarkan tentang keadaan sosial, keragaman suku dan budaya, nah
di kehidupan bernegara saat ini kita juga menemukan hal tersebut bahkan sering. Warga
negara yang berpendidikan tentu akan menghargai keragaman tersebut, misalnya ketika
kita berjumpa dengan seseorang yang menggunakan Bahasa daerahnya, kita tidak perlu
merasa heran mengapa Bahasa daerahnya berbeda dengan kita, yang perlu kita lakukan
adalah menghargai perbedaan tersebut sebagai warga negara yang baik. Pada
kesimpulannya, Pendidikan kewarganegaraan memiliki relevansi yang sangat penting
dengan kehidupan bernegara saat ini, dimana kita diajarkan nilai-nilai sosial, keragaman
bangsa Indonesia, dan bagaimana caranya hidup sebagai warga negara yang baik.

2. Yang menyebabkan demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru dianggap gagal
karena tidak adanya partisipasi politik dan masyarakat dalam proses politik. Pemerintah
lebih mengutamakan pengendalian politik tersebut , ini menyebabkan masyarakat menjadi
enggan untuk berpasrtisipasi untuk terlibat dalam proses politik. Demokrasi Pancasila
pada masa Orde Baru berbeda dengan Orde Reformasi karena pada masa Orde Baru,
partisipasi atau keterlibatan masyarakat sangat dibatasi oleh pemerintah, sedangkan pada
Orde Reformasi, masyarakat mulai terlibat aktif dalam proses politik. Perbedaan yang
signifikan juga terlihat pada hal kebebasan berpendapat, dimana pada Orde Baru hal
tersebut sangat terbatas, sedangkan pada Orde Reformasi, masyarakat memiliki hak untuk
mengemukakan pendapatnya. Perbedaan yang lain juga mengenai Hak Asasi Manusia,
dimana pada saat Orde Baru, perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia sangat minim
atau sering terjadi pelanggaran, sedangkan pada Orde Reformasi, masyarakat dilindungi
Hak Asasinya sebagai manusia karena diakui sebagai hal yang penting bagi negara.

Cara saya dalam memaknai dan mengimplementasikan Pancasila secara nyata di


dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah yang pertama saya
sangat menghargai perbedaan keyakinan atau dalam hal ini adalah agama, yang dimana
saya memiliki teman-teman dekat yang berbeda agama dengan saya, di saat ia merayakan
hari raya di agamanya seperti pada beberapa hari yang lalu, saya mengunjungi teman saya
untuk menjalin silaturahmi , begitupun sebaliknya, ketika saya merayakan hari raya di
agama saya, mereka pun memberikan ucapan selamat dan mendoakan saya dan keluarga
saya hal-hal yang baik, toleransi atarumat bergaama tersebut merupakan wujud
implementasi dari sila petama Pancasila. Dalam konteks sederhana ketika saya bekerja
kelompok dengan teman-teman saya, ketika suatu keputusan perlu untuk diambil, makan
kami akan berunding atau berdiskusi terlebih dahulu untuk menemukan kesepakatan
bersama untuk mengambil keputusan, ini merupakan salah satu contoh
pengimplementasian sila ke 4. Dalam sila ke 4 tersebut saya juga
mengimplementasikanya dengan cara menjadi relawan aktif dalam mengajar Bahasa
Inggris dalam komunitas sosial yang berlokasi di daerah saya. Saya menerapkan sila ke 4
tersebut dengan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat.

3. Sejarah budaya bangsa dikatakan sebagai akar dari identitas nasional karena
sejauh yang saya ketahui, sejarah budaya bangsa mencangkup tradisi, kebiasaan, Bahasa,
dan seni yang diperoleh melalui masa lalu dari nenek moyang dan diwariskan turun-
temurun ke generasi selanjutnya, sehingga identitas nasional seseorang seperti latar
belakang budaya, Bahasa dan lainya besumber ,dari sejarah budaya bangsa yang ia
terima sebagai generasi penerus. Di sisi lain, identitas nasional dikatakan sebagai karakter
bangsa karena identitas nasional mencerminkan karakteristik dan ciri khas dari suatu
bangsa yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lainnya. karakter bangsa adalah
ciri-ciri yang melekat pada suatu bangsa seperti Bahasa, adat istiadat, dan nilai-nilai.
Contohnya adalah seperti tradisi yang berbeda dari setiap daerah di Indonesia , Bahasa
daerah yang dituturkan di setiap daerah juga berbeda, hal ini membentuk karakteristik
bangsa Indonesia yaitu memiliki keragaman dalam hal budaya, Bahasa dan lainnya.
karakteristik ini menjadikan identitas nasional Indonesia unik dan berbeda dengan negara
lain.

Beberapa hal yang dapat saya lakukan untuk mempertahankan identitas nasional
adalah dengan cara menggunakan Bahasa daerah Ketika berbicara dengan orang sekitar,
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Ketika bertemu dengan orang baru
atau sebagai Bahasa nasional untuk berkomunikasi dengan warga lain yang berbeda
daerah dengan kita, hal tersebut sebagi wujud pelestarian identitas nasional yang dalam
hal ini adalah Bahasa. Selain melestarikan Bahasa yang ada di Indonesia, hal yang dapat
dan sering saya lakukan adalah bergotong royong yang saya lakukan bersama teman-
teman saya dalam mengerjakan sesuatu sehingga akan terasa lebih ringan, dan juga
dengan mengikuti kegiatan sosial.

Anda mungkin juga menyukai