Anda di halaman 1dari 3

Menanamkan Nilai- Nilai Keberagaman Indonesia Pada Peserta Didik Sekolah Dasar di

Era Globalisasi

Seperti yang kita ketahui, saat ini budaya barat semakin gencar memasuki Indonesia. Hal
ini merupakan dampak dari adanya globalisasi. Globalisasi adalah sesuatu yang mendunia
atau membumi. Menurut pendapat Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya sebuah
komunikasi dan organisasi di antara Masyarakat satu dengan lainnya yang memiliki
perbedaan di seluruh dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti hal-hal yang baru.
Globalisasi masuk dari berbagai arah dan mempengaruhi seluruh lapisan di Masyarakat
baik dari hal segi budaya, ekonomi, politik, hukum, dan yang paling utama adalah
pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu usaha secara sadar untuk mengajarkan, mendidik, melatih,
dan mengembangkan para siswa baik dari segi intelektual maupun dari segi perkembangan
karakter anak tersebut. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pendidikan itu sangat penting dalam
menciptakan manusia-manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga cerdas
secara emosi, sosial, dan karakternya. Sedangkan dengan adanya globalisasi ini Pendidikan
yang awalnya merupakan tulang punggung dan penyokong dari bangsa negara justru menjadi
semakin tidak jelas arahnya. Hal ini dibuktikan dengan bagaimana para peserta didik
berperilaku tidak hormat satu sama lain, tidak bisa mentoleransi perbedaan yang ada, dan
kurangnya kepedulian terhadap sesama mencerminkan bahwa peserta didik tersebut tidak
mencerminkan sebagai siswa yang terdidik dan terpelajar. Pasalnya Pendidikan memiliki
tujuan yang salah satunya mengembangkan karakter para siswa.
Kita sendiri juga tahu bahwa peserta didik Sekolah Dasar sedang berada pada tahap kurang
bisa dalam memilah hal-hal baru yang didapatkannya. Maka dari itu, kita sebagai guru dan
teladannya di sekolah harus bisa memberikan pemahaman-pemahaman mengenai apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan oleh para peserta didik sekolah dasar.
Nah, disini dapat disimpulkan bahwa kita memerlukan nilai-nilai keberagaman untuk
meminimalisir atau mengurangi dampak dari globalisasi. Penanaman nilai-nilai keberagaman
adalah salah satu upaya untuk membentuk dan membangun karakter para peserta didik agar
memiliki sikap toleransi dan sikap untuk menghargai berbagai keberagaman yang ada.
Contoh dari nilai-nilai keberagaman Indonesia di lingkungan sekolah dasar itu sendiri, yaitu
mengenalkan budaya dan tradisi lokal yang ada di Indonesia, mengadakan kegiatan
multikultural, diperkenalkan kepada makanan khas daerah masing-masing, diajarkan
bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar, mengadakan kegiatan gotong royong,
mengadakan kegiatan seputar sosial dan religius, dan mengadakan proyek-proyek kolaboratif.
Yang pertama mengenalkan budaya dan tradisi lokal yang ada di Indonesia. Di sini peserta
didik dapat mengenal berbagai macam budaya-budaya lokal yang ada di daerah mereka,
seperti tradisi Idul Fitri, Idul Adha, tahun baru Imlek, dan perayaan adat setempat lainnya.
Yang kedua adalah mengadakan kegiatan multikultural. Maksudnya adalah sekolah dapat
menampilkan pertunjukan budaya Indonesia, seperti pertunjukan tarian tradisional,
menyanyikan lagu-lagu daerah, atau bahkan mengadakan pameran-pameran kebudayaan
lokal.
Yang ketiga, siswa itu diajak untuk mengenal makanan khas dari daerahnya masing-
masing. Hal ini merupakan cara yang sangat menyenangkan untuk mengajarkan keberagaman
kepada para siswa.
Lalu yang keempat, peserta didik diajarkan begaiamana caranya menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Selain Bahasa Indonesia, peserta didik dapat juga diajarkan
tentang Bahasa etnik di darerah mereka masing-masing. Hal ini dapat memperkaya
pengetahuan dari peserta didik itu sendiri.
Selanjutnya yang kelima ada mengadakan kegiatan gotong royong. Dalam hal ini peserta
didik diajak untuk melakukan kegiatan gotong royong, seperti kerja bakti membersihkan
lingkungan sekolah, melakukan piket di kelas, ataupun bekerja sama dalam memperbaiki
fasilitas sekolah yang rusak. Hal ini dapat mepererat tali persaudaraan dan pertemanan pada
peserta didik.
Lalu yang keenam mengadakan kegiatan seputar sosial dan religious. Maksudnya sekolah
dapat mengadakan kegiatan sosial dan religious yang mencakup dari berbagai agama dan
kepercayaan yang berbeda-beda. Hal ini dapat membantu peserta didik agar lebih mengenal
dan menghargai perbedaan yang ada.
Dan yang terakhir adalah mengadakan proyek-proyek kolaboratif. Maksudnya peserta
didik itu saling bekerja sama dari berbagai latar belakang yang berbeda, seperti rasnya yang
berbeda, sukunya, dan sebagainya.
Mengapa nilai-nilai keberagaman ini sangat penting untuk diterapkan pada peserta didik si
Sekolah Dasar? Karena Indonesia itu sangat luas dan terdiri dari berbagai individu-individu
yang berbeda satu sama lainnya. Bisa terlihat pada ras, suku, agama, dan kepercayaan yang
dimiliki individu-individu tersebut. Lalu adanya tantangan dari globalisasi yang makin
merajalela di Indonesia, maka hal ini dapat dianggap urgen dan membutuhkan penanaman
nilai-nilai keberagaman segera. Penting untuk diingat, penanaman nilai-nilai ini bertujuan
untuk menjaga dan menciptakan keharmonisan dan kerukunan dalam masyarakat. Melalui
penanaman nilai-nilai keberagaman ini diharapkan para peserta didik bisa mempelajari dan
memahami perbedaan-perbedaan yang ada di sekitarnya dan lingkungannya. Hal ini nantinya
akan membangun karakter peserta didik yang toleran dan menghargai perbedaan di dalam
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai