Di Susun Oleh:
Muhammad Ryu Syaputra C1C021099
Dosen Pengampu:
Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR., CSRS.
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nyalah tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu dan
berjalan dengan lancar. Penulisan makalah yang berjudul “Perhitungan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Bagian II” dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Perpajakan II.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari
kekurangan-kekurangan yang ada. Maka dari itu, penulis akan sangat menghargai
semua kritikan dan saran dari pembaca. Hal itu bertujuan untuk membangun makalah
ini agar menjadi lebih baik. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
A. Perhitungan PPh Pasal 21 Bagi Karyawati...........................................................................4
B. Perhitungan PPh Pasal 21 Apabila Dipindahtugaskan.........................................................6
C. Perhitungan PPh Pasal 21 Dengan Upah Harian..................................................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilam berupa gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan
dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi.
PPh Pasal 21 ini dihitung setiap tahun dengan perhitungan yang sudah ditentukan.
Lalu bagaimanakah cara menghitungnya ?
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perhitungan PPh pasal 21 Untuk Karyawati ?
2. Bagaimana perhitungan PPh pasal 21 apabila dipindah tugas ?
3. Bagaimana perhitungan PPh pasal 21 dengan Upah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perhitungan PPh pasal 21 Untuk Karyawati.
2. Untuk mengetahui perhitungan PPh pasal 21 apabila dipindah tugas.
3. Untuk mengetahui perhitungan PPh pasal 21 dengan Upah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perhitungan PPh Pasal 21 Bagi Karyawati
Untuk memberikan gambaran, berikut ini diberikan dua contoh kasus yakni Rana
yang suaminya tidak berpenghasilan dan Nilou yang suaminya berpenghasilan
Rana adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa anak, bekerja pada PT
Hutan Maju Bersama dengan gaji sebulan sebesar Rp8.000.000,00. Rana membayar
iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan sebesar Rp100.000,00 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda
tempat Rana berdomisili yang diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa
suaminya tidak mempunyai penghasilan apapun. Tentukan PPh 21 bulan Rana
5% x Rp31.500.000,00 = Rp1.575.000,00
Rp1.575.000,00 : 12 = Rp 131.250,00
4
Catatan :
Oleh karena suami Rana tidak menerima atau memperoleh penghasilan, besarnya
PTKP Rana adalah PTKP untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk status kawin.
Nilou karyawati dengan status menikah dan mempunyai 2 anak bekerja pada PT
Padisarah. Suami dari Nilou merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kehutanan Kabupaten Sumeru. Nilou menerima gaji Rp10.000.000,00 sebulan. Nilou
membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan sebesar Rp200.000,00 sebulan.Tentukan PPh 21 terutang Nilou.
5% x Rp57.600.000,00 = Rp2.880.000,00
Rp2.880.000,00 : 12 = Rp 240.000,00
5
B. Perhitungan PPh Pasal 21 Apabila Dipindahtugaskan
Pada saat pegawai dipindahtugaskan, pegawai yang bersangkutan tidak berhenti
bekerja dari perusahaan tempat dia bekerja. Pegawai yang bersangkutan masih tetap
bekerja pada perusahaan yang sama dan hanya berubah lokasinya saja. Dengan
demikian dalam penghitungan PPh Pasal 21 tetap menggunakan dasar penghitungan
selama setahun. Untuk lebih lengkapnya perhatikan contoh berikut.
5% x Rp13.200.000,00 = Rp 660.000,00
PPh Pasal 21 yang sudah dipotong masa Januari s.d. Mei 20xx
Rp 55.000,00 x 5 = Rp 275.000,00
6
PPh Pasal 21 Kurang (lebih) dipotong NIHIL
5% x Rp13.200.000,00 = Rp 660.000,00
Rp 55.000,00 x 7 = Rp 385.000,00
Ruu dengan status belum menikah bekerja sebagai buruh harian PT Tsurumi. la
bekerja selama 25 hari dan menerima upah harian sebesar Rp300.000,00. Hitung PPh
21 Ruu!
7
450.000,00(-)
Sampai dengan hari ke-15, karena jumlah kumulatif upah yang diterima belum
melebihi Rp4.500.000,00 maka tidak ada PPh Pasal 21 yang dipotong. Pada hari ke-16
jumlah kumulatif upah yang diterima melebihi Rp4.500.000,00, maka PPh Pasal 21
terutang dihitung berdasarkan upah setelah dikurangi PTKP yang sebenarnya.
Sehingga pada hari ke-16, upah bersih yang diterima Jarwo sebesar: Rp300.000,00
– Rp120.000,00= Rp180.000,00
Misalkan Ruu bekerja selama 17 hari, maka penghitungan PPh Pasal 21 yang harus
dipotong pada hari ke-17 adalah sebagai berikut :
Pada hari kerja ke-17 dan hari-hari berikutnya hingga hari ke 25, jumlah PPh Pasal
21 yang dipotong adalah:
PTKP sehari
Sehingga pada hari ke-17 dan hari-hari berikutnya sampai hari ke 25, Ruu menerima
upah bersih sebesar: Rp300.000,00 – Rp7.500,00 = Rp292.500,00
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi cara untuk menghitung PPh Pasal 21 dilakukan dengan menentukan
penghasilan neto terlebih dahulu. Langkah kedua yaitu mengurangi penghasilan neto
setahun dengan PTKP (penghasilan tidak kena pajak) setahun untuk mendapatkan PKP
(penghasilan kena pajak). Selanjutnya kalikan PKP yang didapatkan dengan tarif pajak
yang sudah ditentukan. Maka hasil dari perhitungan tersebut adalah PPh Pasal 21 yang
terutang pada wajib pajak setiap tahunnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://sites.google.com/site/referensipajak/contoh-menghitung-pph-21-pegawai-wanita-
menerima-lembur
https://sites.google.com/site/referensipajak/menghitung-pph-21-pegawai-tetap-pindah-tugas
https://sites.google.com/site/referensipajak/Contoh-cara-menghitung-pajak-penghasilan-PPh-
Pasal-21--Pegawai-Tidak-Tetap-Tenaga-Kerja-Lepas-Upah-Harian-Satuan-Borongan
10