Anda di halaman 1dari 12

I.

Penghitungan PPh Pasal 21 - Pegawai Tetap

1. Tommy Hakim bekerja pada perusahaan PT Mutiara Raya dalam tahun 2012 memperoleh Gaji
sebulan Rp. 3.000.000,00 dan Tomy membayar iuran pensiun sebesar Rp. 75.000,00. Tommy
menikah tetapi belum mempunyai anak. Penghitungan PPh Pasal 21-nya adalah sebagai berikut :

Gaji sebulan 3,000,000

Pengurangan :
1. Biaya jabatan
5% x Rp 3.000.000 150,000
2. Iuran Pensiun 75,000
225,000
Penghasilan Neto sebulan 2,775,000

Pengahsilan Neto setahun


12 x Rp 2.775.000 33,300,000

PTKP
- untuk WP 24,300,000
- tambahan kawin 2,025,000
PTKP setahun 26,325,000

Penghasilan Kena Pajak setahun 6,975,000

PPh Ps 21 terutang:
5% x Rp 6.975.000,- = 348,750

PPh Ps 21 sebulan
Rp 348.750 : 12 = 29,063

2. Once Dewo pegawai pada perusahaan PT Widha Utama, menikah tanpa anak, dalam tahun 2012
memperoleh gaji sebulan Rp. 4.000.000,00. PT Widha Utama mengikuti program Jamsostek, dan
memberikan tunjangan premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh
pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Widha Utama
menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Once Dewo
membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Widha
Utama juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya.
PT Widha Utama membayar iuran pensiun untuk Once Dewo ke dana pensiun, yang pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp. 70.000,00, sedangkan Once Dewo
membayar iuran pensiun sebesar Rp. 50.000,00

Gaji sebulan 4,000,000


Premi Jaminan Kecelakaan Kerja 20,000
Premi Jaminan Kematian 12,000
Penghasilan Bruto 4,032,000

Pengurangan :
1. Biaya jabatan
5% x Rp 4,032,000 201,600
2. Iuran Pensiun 50,000
3. Iuran JHT 80,000
331,600
Penghasilan Neto sebulan 3,668,400

Pengahsilan Neto setahun


12 x Rp 3,668,400 44,020,800

PTKP
- untuk WP 24,300,000
- tambahan kawin 2,025,000
PTKP setahun 26,325,000

Penghasilan Kena Pajak setahun 17,695,800

PPh Ps 21 terutang:
5% x Rp 17.695.000 = 884,790

PPh Ps 21 sebulan
Rp 884.790 : 12 = 73,733

II. PPh Ps 21 atas pegawai tetap, yang baru bekerja pada pertengahan tahun

1. Budhi Prathama bekerja pada Diandra Sejahtera sebagai pegawai tetap sejak 1 September 2012.
Budhi menikah tetapi belum punya anak. Gaji sebulan adalah sebesar Rp. 12.000.000,00 dan iuran
pensiun yang dibayar Budhi tiap bulan sebesar Rp. 75.000,00.

Gaji sebulan 12,000,000

Pengurangan :
1. Biaya jabatan
5% x Rp 12,000,000 = Rp. 600.000
maksimum Rp 500rb/bulan 500,000
2. Iuran Pensiun 75,000
575,000
Penghasilan Neto sebulan 11,425,000

Pengahsilan Neto setahun


4 x Rp 11,425,000 45,700,000

PTKP
- untuk WP 15,840,000
- tambahan kawin 1,320,000
PTKP setahun 17,160,000

Penghasilan Kena Pajak setahun 28,540,000

PPh Ps 21 terutang:
5% x Rp 28,540,000 = 1,427,000

PPh Ps 21 sebulan
Rp 1,427,000 : 4 = 356,750
III. PPh Ps 21 atas karyawan orang asing yang bekerja di Indonesia

1. Frank Steven (K/3) mulai bekerja di Indonesia 1 September 2012. Ia bekerja di Indonesia untuk
jangka waktu 3 (tiga) tahun. Selama Tahun 2012, Frank menerima gaji per bulan Rp 10.000.000,00

Penghitungan PPh Pasal 21 frank Steven tahun 2012 adalah :

Gaji sebulan 10,000,000

Pengurangan :
Biaya jabatan
5% x Rp 10,000,000 = 500,000
500,000
Penghasilan Neto sebulan 9,500,000

Pengahsilan Neto setahun


12/4 x 4 x Rp 9.500,000 114,000,000

PTKP
- untuk WP 15,840,000
- tambahan kawin 1,320,000
- tambahan 3 tanggungan 3,960,000
PTKP setahun 21,120,000

Penghasilan Kena Pajak setahun 92,880,000

PPh Ps 21 setahun:
5% x Rp 50,000,000 = 2,500,000
15% x Rp Rp 42,880,000= 6,432,000
8,932,000

PPh Ps 21 terutang untuk 2009


4/12 x Rp 8,932,000 2,977,333

PPh Ps 21 terutang sebulan


Rp 2,977,333 :4 bulan 744,333

IV. PPh Ps 21 atas karyawati kawin

1. Dewi Rismawati adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa anak, bekerja pada PT
Agung Bhakti dengan gaji sebulan sebesar Rp. 2.500.000,00 pada tahun 2012. Dewi Rismawati
membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
sebesar Rp. 50.000,00 sebulan.

Gaji sebulan 2,500,000

Pengurangan :
1. Biaya jabatan
5% x Rp 2,500.000 125,000
2. Iuran Pensiun 50,000
175,000
Penghasilan Neto sebulan 2,325,000

Pengahsilan Neto setahun


12 x Rp 2.325.000 27,900,000

PTKP
- untuk WP 15,840,000
PTKP setahun 15,840,000

Penghasilan Kena Pajak setahun 12,060,000

PPh Ps 21 terutang:
5% x Rp 12,060,000 = 603,000

PPh Ps 21 sebulan
Rp 603.000 : 12 = 50,250

V. PPh Ps 21 atas karyawati kawin, menanggung suami

1. Widha Mayla Sari karyawati dengan status menikah tetapi belum mempunyai anak bekerja pada PT
Duta Sekarini. Widha Mayla Sari menerima gaji Rp 3.000.000,00 sebulan pada tahun 2012. PT Duta
Sekarini mengikuti program pensiun dan jamsostek. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada
dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp 40.000,00
sebulan.

Widha Mayla Sari juga membayar iuran pensiun sebesar Rp. 30.000,00 sebulan, disamping itu
perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua karyawannya setiap bulan sebesar 3,70% dari
gaji, sedangkan Widha Mayla Sari membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan 2,00% dari gaji.
Berdasarkan surat keterangan Pemda setempat Widha Mayla Sari bertempat tinggal diketahui
bahwa suami Widha Mayla Sari tidak mempunyai penghasilan apapun. Premi Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar
1,00% dan 0,30% dari gaji.

Gaji sebulan 3,000,000


Premi Jaminan Kecelakaan Kerja 30,000
Premi Jaminan Kematian 9,000
Penghasilan Bruto 3,039,000

Pengurangan :
1. Biaya jabatan
5% x Rp 3,039,000 151,950
2. Iuran Pensiun 30,000
3. Iuran JHT 60,000
241,950
Penghasilan Neto sebulan 2,758,050

Pengahsilan Neto setahun


12 x Rp 3,668,400 33,096,600

PTKP
- untuk WP 15,840,000
- tambahan kawin 1,320,000
PTKP setahun 17,160,000

Penghasilan Kena Pajak setahun 15,936,600

PPh Ps 21 terutang:
5% x Rp 15,936,600 = 796,830

PPh Ps 21 sebulan
Rp 796,830 : 12 = 66,403

VI. Pegawai tetap yang menerima bonus

1. Andin bekerja pada PT Larasati dengan gaji sebesar Rp 3.000.000 sebulan. Dalam tahun 2009 dia
menerima bonus sebesar Rp 4.000.000,-

Penghitungan PPh Ps 21 atas Gaji

Gaji setahun (Rp 3,000,000 x 12) 36,000,000

Pengurangan :
- Biaya Jabatan
(5% x 36.000.000) 1,800,000

Penghasilan Neto setahun 34,200,000

PTKP (setahun)
- diri WP 15,840,000

Penghasilan Kena Pajak 18,360,000

PPh Ps 21 atas Gaji


- 5% x Rp 18,360,000 918,000

Penghitungan PPh Ps 21 atas Gaji dan Bonus

Gaji setahun (Rp 3,000,000 x 12) 36,000,000


Bonus 4,000,000
Penghasilan Bruto 40,000,000

Pengurangan :
- Biaya Jabatan
(5% x 40.000.000) 2,000,000

Penghasilan Neto setahun 38,000,000

PTKP (setahun)
- diri WP 15,840,000

Penghasilan Kena Pajak 22,160,000


PPh Ps 21 atas Gaji dan Bonus
- 5% x Rp 22,160,000 1,108,000

Penghitungan PPh Ps 21 atas Bonus

PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus - PPh Pasal 21 Atas Gaji
Rp 1.108.000 - Rp 918.000 = Rp 190.000,-
Asumsi : si Pegawai, belum menikah

Januari - Maret 2009

Gaji - sebulan 5,300,000


Gaji setahun 63,600,000

Biaya Jabatan 3,180,000

Penghasilan Neto 60,420,000

PTKP 15,840,000

Penghasilan Kena Pajak 44,580,000

PPh Ps 21 - Setahun 2,229,000

PPh Ps 21 - sebulan 185,750

PPh Ps 21 untuk Januari 185,750


PPh Ps 21 untuk Pebruari 185,750
PPh Ps 21 untuk Maret 185,750

April - Nopember 2009

Gaji - sebulan 7,800,000


Gaji setahun 93,600,000

Biaya Jabatan 4,680,000

Penghasilan Neto 88,920,000

PTKP 15,840,000

Penghasilan Kena Pajak 73,080,000

PPh Ps 21 - Setahun 5,962,000


5% x 50.000.000
15%x 23.080.000

PPh Ps 21 - sebulan 496,833

PPh Ps 21 April 496,833


PPh Ps 21 Mei 496,833
PPh Ps 21 Juni 496,833
PPh Ps 21 Juli 496,833
PPh Ps 21 Agustus 496,833
PPh Ps 21 September 496,833
PPh Ps 21 Oktober 496,833
PPh Ps 21 Nopember 496,833
3,974,667

Karena sudah tidak ada SPT Tahunan PPh 21, maka Penghitungan untuk masa
Desember adalah sbb :

Gaji setahun
(3x Rp 5,3jt + 9x Rp 7,8jt) 86,100,000

Biaya Jabatan 4,305,000

Penghasilan Neto 81,795,000

PTKP 15,840,000

Penghasilan Kena Pajak 65,955,000

PPh Ps 21
5% x Rp 50.000.000 4,893,250
15% x Rp 15.955.000

PPh telah dibayar


Jan-Mar 557,250
April-Nop 3,974,667
4,531,917

PPh Ps 21 Desember 361,333


Penghitungan PPh Pasal 21 - Penerima pesangon

1. Dani menerima Pesangon sebesar Rp 20.000.000,-

Pesangon yang diterima 20,000,000

Tidak dikenakan PPh Ps 21 ( < Rp 50juta )

2. Farhan menerima Pesangon sebesar Rp 160.000.000,-

Pesangon yang diterima 160,000,000

PPh Pasal 21 :
- 0% x Rp 50 juta = -
- 5% x Rp 50 juta = 2,500,000
- 15% x Rp 60 juta = 9,000,000

PPh Ps 21 atas pesangon 11,500,000


Penghitungan PPh Pasal 21 - Pegawai Tidak Tetap

1. Upah Harian

Agus status belum menikah. Pada Januari 2009 bekerja sebagai buruh harian pada PT Maju Laras.
Ia bekerja selama 8 hari dan menerima upah harian sebesar Rp 150.000,-

Perhitungan PPh ps 21

a. Upah Sehari 150,000

b. dikurangi :
batas upah harian tidak dilakukan pemotongan pph 150,000

c. Penghailan kena pajak sehari -

d. PPh Ps 21 atas upah sehari -

Sampai hari ke-8, karena jumlah kumulatif upah yang diterima belum melebihi PTKP sebulan (Rp
1.320.000,-), maka tidak ada PPh Ps 21 yang dipotong

Misalnya Agus bekerja selama 9 hari, maka pada hari ke -9 setelah jumlah kumulatif upah yg diterima
melebihi Rp 1.320.000,- maka PPh Ps 21 terutang yang dihitung berdasarkan upah setelah dikurangi
PTKP sebenarnya.

a. Upah s.d hari ke-9 1,350,000


Rp 150.000 x 9

b. PTKP sebenarnya
9/360 x Rp 15.840.000 396,000

c. Penghasilan kena pajak hari ke-9 954,000

d. PPh Ps 21 terutang s.d hari ke-9 47,700


Rp 954.000 x 5%

e. PPh Ps 21 yang sudah dipotong -

f. PPh Ps 21 harus dipotong hari ke-9 47,700

Upah yang dibayar pada hari ke-9 adalah sebesar :


Rp 150.000 - Rp 47.700,- = Rp 102.300,-

Misalnya Agus bekerja selama 10 hari, maka penghitungan PPh Ps 21 hari ke-10 adalah :

a. Upah s.d hari ke-10 1,500,000


Rp 150.000 x 10

b. PTKP sebenarnya
10/360 x Rp 15.840.000 440,000

c. Penghasilan kena pajak hari ke-10 1,060,000

d. PPh Ps 21 terutang s.d hari ke-10 53,000


Rp 1.060.000 x 5%

e. PPh Ps 21 yang sudah dipotong 47,700

f. PPh Ps 21 harus dipotong hari ke-10 5,300

Upah yang dibayar pada hari ke-9 adalah sebesar :


Rp 150.000 - Rp 5.300,- = Rp 144.700,-

2. Upah Satuan

Suta status belum menikah. Bekerja sebagai perakit komputer pada suatu perusahaan elektronik.
Upah dibayar berdasarkan atas jumlah unit/satuan yang diselesaikan yaitu Rp 25.000 per buah
Komputer dan dibayarkan per minggu (mingguan). Dalam 1 munggu (6hari kerja) dihasilkan
sebanyak 30 buah Komputer dengan upah Rp 960.000,-

Perhitungan PPh ps 21

a. Upah Sehari (Rp 960.000 : 6) 160,000

b. dikurangi :
batas upah harian tidak dilakukan pemotongan pph 150,000

c. Penghasilan kena pajak sehari 10,000

d. PPh Ps 21 atas upah sehari 500

PPh Pasal 21 atas penghasilan seminggu 3,000

Upah yang dibayarkan sebesar :


Rp 960,000 - Rp 3,000,- = Rp 957,000

3. Upah Borongan

Andre mengerjakan renovasi kantor dengan upah kerja borongan sebesar Rp 400.000. Pekerjaan
diselesaikan dalam 2 hari.

Perhitungan PPh ps 21

a. Upah borongan sehari (Rp 400,000 : 2hari) 200,000

b. dikurangi :
batas upah harian tidak dilakukan pemotongan pph 150,000

c. Penghasilan kena pajak sehari 50,000

d. PPh Ps 21 atas upah sehari 2,500

PPh Pasal 21 atas penghasilan dr borongan 5,000

Upah yang dibayarkan sebesar :


Rp 400,000 - Rp 5,000,- = Rp 395,000

4. Pegawai tidak tetap yg menerima upah yg dibayarkan bulanan

Sandi bekerja pada PT Fantastik Jaya dengan upah harian yang dibayarkan bulanan. Dalam Bulan
Januari 2009 Sandi bekerja 20 hari dan upah sehari sebesar Rp 100,000. Hidayat statusnya menikah
belum punya anak.

Perhitungan PPh ps 21

a. Upah yg diterima di Januari 2009= 2,000,000


(20 hari x Rp 100,000,-)

b. Penghasilan neto setahun


Rp 2,000,000 x 12 24,000,000

c. PTKP
- diri WP 15,840,000
- status kawin 1,320,000 17,160,000

d. Penghasilan Kena Pajak 6,840,000

PPh Pasal 21 setahun 342,000

PPh Ps 21 bulan Januari 2009


Rp 342,000 ; 12 = Rp 28,500

Anda mungkin juga menyukai