Oleh
Architecture Program
Architecture Study Program
Faculty of Engineering
Universitas Bina Nusantara
JAKARTA
2024
1
Fasilitas Ekonomi Kreatif dan Seni Untuk Mendukung Generasi Muda
di Jakarta Selatan
PROPOSAL
Oleh
Architecture Program
Architecture Study Program
Faculty of Engineering
Universitas Bina Nusantara
JAKARTA
2024
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSAKA.......................................................................................................................
3
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran makro yang penting untuk menilai
keberhasilan perekonomian suatu negara. Perekonomian Indonesia telah mengalami
transformasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menempatkan diri sebagai
kekuatan baru di kancah global. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi dan
meningkatnya status sebagai anggota G20. Jakarta sebagai ibu kota Indonesia yang
menjadi pusat kegiatan ekonomi pendorong negara yang semakin membaik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik di Jakarta, pada tahun 2023 terdapat 243.972
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi peserta Jakarta
Entrepreneur. Data tersebut menunjukkan adanya kenaikan jumlah UMKM pada tahun
2023 sebesar 8,23% dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 225.415 pelaku
usaha (Achmad Zaenal M, 2023). Beberapa di antaranya merupakan pelaku ekonomi
kreatif.
5
sumber daya kepada generasi muda di Jakarta, khususnya melalui pendirian fasilitas
ekonomi kreatif dan seni, kita dapat memberdayakan mereka untuk memanfaatkan
potensi kreatif dan semangat kewirausahaan (Dewanta & Sidiq, 2023). Selain itu,
investasi akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja karena industri kreatif telah
terbukti menjadi sumber lapangan kerja yang signifikan. Sering bertambahnya jumblah
UMKM terkait dengan ekonomi kreatif di Jakarta, maka ketersedian fasilitas seni dan
creative hub menjadi sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan usaha
tersebut. Mendirikan lembaga seni atau pusat kreatif di Jakarta tidak hanya memberikan
ruang fisik bagi seniman dan wirausaha untuk bekerja dan berkolaborasi, namun juga
menumbuhkan rasa kebersamaan dan menumbuhkan ide dalam bertukar pikiran dan
inovasi (Huang dkk., 2009).
Pemilihan tapak dalam pembangunan fasilitas ekonomi kreatif dan seni melibatkan
beberapa faktor. Pertama, keberlanjutan proyek dapat dipengaruhi oleh aksesibilitas
tapak, baik dari segi transportasi maupun konektivitas. Kedua, potensi pasar kreatif
lokal dan keberagaman seniman di area tersebut dapat menjadi pertimbangan penting.
Ketiga, dukungan infrastruktur dan fasilitas pendukung seperti galeri, studio, dan ruang
kreatif lainnya dapat meningkatkan daya tarik tapak. Terakhir, pentingnya dampak
positif pada komunitas setempat menjadi faktor utama dalam memilih tapak untuk
memastikan integrasi yang harmonis dengan lingkungan sekitar (Comunian et al.,
2010).
Pemilihan lokasi berada di daerah Jakarta Selatan, yang didasarkan pada berbagai faktor
yang berkontribusi terhadap keberhasilan dan keberlanjutan fasilitas tersebut. Faktor-
faktor tersebut antara lain tersedianya komunitas kreatif yang beragam dan dinamis,
infrastruktur dan jaringan transportasi yang memadai, akses terhadap target pasar dan
khalayak, kedekatan dengan atraksi budaya dan pariwisata, serta potensi kolaborasi dan
sinergi dengan industri kreatif lainnya. Faktor-faktor ini sangat penting untuk
memastikan bahwa lokasi yang dipilih dapat memberikan lingkungan yang kondusif
bagi tumbuh kembangnya usaha kreatif dan seniman. Selain itu, pemilihan lokasi di
Jakarta Selatan juga dipengaruhi oleh visi dan komitmen pemerintah dalam mendorong
dan mendukung ekonomi kreatif (Prayudi et al., 2022).
6
Visi ini mencakup penyediaan sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk
menumbuhkan pertumbuhan industri kreatif dan seni di wilayah ini. Hal ini berdasarkan
dari riset dan analisis pasar untuk mengidentifikasi wilayah dengan kehadiran industri
kreatif dan seniman yang kuat di Jakarta Selatan. Serta, konsultasi dan diskusi dengan
pemangku kepentingan termasuk seniman, wirausaha kreatif, komunitas lokal, dan
lembaga pemerintah untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka (Setiadi et al.,
2021). Informasi ini akan membantu menginformasikan proses pengambilan keputusan
dan memastikan bahwa lokasi yang dipilih dapat secara efektif memenuhi persyaratan
dan harapan sektor ekonomi kreatif dan seni di Jakarta Selatan. Selain itu, melakukan
analisis biaya-manfaat dan studi kelayakan juga akan memainkan peran penting dalam
menentukan kesesuaian lokasi yang dipilih untuk tujuan ekonomi dan artistik (Yang &
Lee, 1997).
7
3. Menarik wisatawan dengan menawarkan pengalaman seni dan budaya yang unik,
berkontribusi pada industri pariwisata Jakarta.
4. Merangsang kolaborasi dan inovasi di antara pelaku industri kreatif dan kelompok
masyarakat.
5. Menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ide-ide baru.
6. Membangun citra Jakarta sebagai pusat seni dan kreativitas.
7. Dapat menjadi daya tarik untuk investasi dan kerja sama lintas sektor.
8. Memperkuat partisipasi aktif komunitas dengan memberi tempat berkumpul.
8
BAB 2
DATA TAPAK
9
Jumblah Penduduk Berdasarkan Umur (2022)
10
memiliki pemandangan dari monumen Jakarta (Bundaran HI & Tugu
Proklamasi).
11
2.1.5. Aksesibilitas menuju rancangan
Akses jalan menuju lokasi perancangan haya terdapat satu akses, yaitu
berada di Jalan Kuningan Persada, dimana akses tersebut memiliki dua
lajur jalan.
Batas tapak terpilih di Jalan Kuningan Utama, Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan,
12980. Spesifikasi zona sebagai berikut:
12
Guna Lahan : Perdagangan dan Jasa Skala Kota
KDB : 55
KLB : 6.06
KTB : 60
KDH : 20
KB : 11
13
BAB 3
STUDI LITERATUR DAN PRESEDEN PROYEK
Beberapa fasilitas ruang yang diperlukan antara lain: (Setiadi et al., 2021)
14
3. Galeri seni dan museum: Menciptakan lokasi untuk memamerkan dan
mempromosikan karya seniman lokal, serta peluang untuk menikmati seni
dan pendidikan budaya.
4. Tempat pertunjukan seni: Membangun teater, ruang konser, dan ruang
pertunjukan untuk membantu industri seni pertunjukan berkembang dan
menyediakan platform bagi seniman baru untuk menampilkan bakat
mereka.
Architects: Guangzhou
Urban Planning & Design
Survey Research Institute
Area: 29000 m²
Year: 2020
Proyek ini merupakan bangunan inti kawasan pendidikan sains regional, tempat
kegiatan publik perkotaan dengan pusat seni, perpustakaan, dan bangunan
lainnya. Desain menghubungkan dua kelompok bangunan dengan jembatan,
yang membentuk koridor warga dan antarmuka perkotaan yang berhubungan.
15
Pada penggunaan ruangan lantai 1 sampai lantai 4 difungsikan sebagai pendukung
fasilitas kegiatan pionir muda, ruang seni & pameran, workshop, pendidikan
sains, tempat belajar dan kegiatan bagi anak.
Kontur luar bangunan ini mengadopsikan bentuk “awan pelagi” yang bermakna
bebas dan hidup. Ruang bebas berbentuk awan dipadukan dengan kisi-kisi
horizontal berwarna-warni, serta memperhalus fasad luar dengan bentuk kelopak
warna-warni menciptakan bentuk melengkung yang mengalir.
16
DAFTAR PUSAKA
I Made Suantara, and Made. 2019. “Analysis of Impact Factors on Creative Manufacture Labor
Absorption in Tenun Endek Creative Industry.” International Research Journal of Management,
IT and Social Sciences 6 (5): 167–74. https://doi.org/10.21744/irjmis.v6n5.712.
Ratih Sari Dewi dan Ronnie Antonia. 2023. Laporan BPS Provinsi DKI Jakarta. Jakarta :
Badan Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta.
Setiadi, N J, H Sutanto, and L Surienty. 2021. IOP Conference Series: Earth and Environmental
Science 729 (1): 012116. doi:10.1088/1755-1315/729/1/012116.
Prayudi, Kartika Ayu Ardhanariswari, dan Ninik Probosari. 2022. Indonesia’s Creative
Economy Agency’s Communication Strategy in Supporting Creative City. Jurnal ASPIKOM,
Vol. 7, No. 1. DOI: http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v7i1.938
Comunian, Roberta, Caroline Chapain, and Nick Clifton. 2010. Creative Industries Journal 3
(1): 5–10. doi:10.1386/cij.3.1.5_2.
Hall, Peter. 2000. Urban Studies 37 (4): 639–49. doi:10.1080/00420980050003946.
Tomczak, Paulina, and Krzysztof Stachowiak. 2015. Quaestiones Geographicae 34 (2): 7–27.
doi:10.1515/quageo-2015-0011.
Yang, J. and Lee, H. (1997), "An AHP decision model for facility location selection", Facilities,
Vol. 15 No. 9/10, pp. 241-254. https://doi.org/10.1108/02632779710178785
Agfa Polnaya, Ghalib, and Dan Darwanto. n.d. “Pengembangan Ekonomi Lokal Untuk
Meningkatkan Daya Saing Pada UKM Ekonomi Kreatif Batik Bakaran di Pati, Jawa Tengah”
22 (1): 1. Accessed January 18, 2024. https://media.neliti.com/media/publications/24221-ID-
pengembangan-ekonomi-lokal-untuk-meningkatkan-daya-saing-pada-ukm-ekonomi-kreati.pdf.
Dki, D. n.d. “Analisis Sektor Potensial Dalam Ekonomi Kreatif.” Accessed January 18, 2024.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/67935/1/54.%20SOFT%20FILE
%20SKRIPSI%20%28Mawar%20Jiana%29.pdf.
Retno L. P. 2022. Projecting Indonesian’s Creative Economy Potential on Global Stage.
Diakses 17 Januari 2024,
://kemlu.go.id/download/L1NoYXJlZCUyMERvY3VtZW50cy9Qcm9qZWN0aW5nJTIwSW5
kb25lc2lhJTI3cyUyMENyZWF0aXZlJTIwRWNvbm9teSUyMFBvdGVudGlhbCUyMG9uJTI
wdGhlJTIwR2xvYmFsJTIwU3RhZ2UlMjAoMjAyMikucGRm.
Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif . 2020. “Infografis Data Statistik
Indikator Makro Pariwisata & Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”.
https://bankdata.kemenparekraf.go.id/upload/document_satker/5baa176056e524cfaa5086f5d69
b2747.pdf.
BPS Kota Administrasi Jakarta Selatan. 2021. “SEJARAH PENATAAN RUANG
INDONESIA.” Accessed January 18, 2024.
17
https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/autocover/5bb994c3318a843029dcda788604e25c.pd
f.
William H. Frey analysis of Census Bureau Population Estimates (25 June, 2020)
Irisi Kasapi, and Ariana Cela. 2017. “Destination Branding: A Review of the City Branding
Literature.” ResearchGate. Richtmann Publishing. January 27, 2017.
https://www.researchgate.net/publication/319381847_Destination_Branding_A_Review_of_the
_City_Branding_Literature.
Jurene S and Jureniene V. 2017. Creative cities and clusters Transformations in Business and
Economics. 16(2) p 214-234
Kemenparekraf.go.id. 2020. “Subsektor Ekonomi Kreatif”.
https://kemenparekraf.go.id/layanan/Subsektor-Ekonomi-Kreatif.
Caballero, Pilar. 2023. “Guangzhou Third Children’s Palace / Guangzhou Urban Planning &
Design Survey Research Institute.” ArchDaily.
18
Informasi Mata Kuliah Perancangan Arsitektur, IPK dan Dosen Pembimbing
Hasil Mata Kuliah Perancangan Arsitektur
Perancangan Arsitektur 1 : B+
Perancangan Arsitektur 2 : C
Perancangan Arsitektur 3 : B
Perancangan Arsitektur 4 : B-
Perancangan Arsitektur 5 : B
IPK : 3.35
Usulan Dosen Pembimbing :
Michael Tedja, M. T.
Michael Isnaeni Djimantoro, S. T., M. T.
19