Anda di halaman 1dari 8

Volume 4, Nomor 3, Desember 2022 p-ISSN 2656-5285

Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

ANALISIS KETERSEDIAAN FASILITAS UMUM BAGI


PENYANDANG DISABILITAS DI BERBAGAI NEGARA

Ainul Maghfiroh1, Imam Rizaldi2


1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
2
Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

Korespondensi : Ainulmaghfiroh0504@gmail.com

Abstrak
Penyandang disabilitas mempunyai hak yang sama di ruang publik yaitu dalam
hal ketersediaan fasilitas umum, sebanyak 650 juta penyandang disabilitas
berada di kawasan Asia Pasifik. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk
mendiskripsikan fasilitas umum bagi penyandang disabilitas di berbagai negara.
Metode : literatur rivew pada jurnal nasional dan internasional Hasil : Di
beberapa negara sudah mulai dikembangkan layanan publik yang ramah
terhadap penyandang disabilitas seperti di Indonesia, Malaysia, Singapura,
Filipina, Kamboja, Thailand dan Brunei Darussalam meskipun pemanfaatanya
kurang maksimal.

Kata kunci : Disabilitas, Fasilitas umum, Negara

ANALYSIS OF PUBLIC FACILITIES AVAILABILITY FOR PEARSONS


WITH DISABILITIES IN COUNTRIES
Abstract
Persons with disabilities have equal rights in public spaces, namely in terms of
the availability of public facilities, as many as 650 million persons with
disabilities are in the Asia Pacific region. The purpose of writing this article is
to describe public facilities for persons with disabilities in public spaces from
various articles. Method: literature review on national and international
journals Result: In several countries, public services that are friendly to
persons with disabilities have begun to be developed, such as in Indonesia,
Malaysia, Singapore, the Philippines, Cambodia, Thailand and Brunei
Darussalam, although their utilization is not optimal

Keywords: Disability, Public facilities, Country

Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum bagi Penyandang Disabilitas di Berbagai Negara 13


Volume 4, Nomor 3, Desember 2022 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

PENDAHULUAN munculnya perhatian terhadap penyandang


Fasilitas umum merupakan suatu disabilitas di Filipina yaitu dengan adanya
tempat yang di gunakan untuk masyarakat data bahwa hanya 2 % anak disabilitas yang
umum, akan tetapi keadaannya seringkali bisa bersekolah karena akses transportasi
tidak ramah lingkungan terhadap yang kurang (Alcantara Stephen, 2013).
penyandang disabilitas. Sebagai bagian dari Tujuan dari penulisan artikel ini
suatu negara, penyandang disabilitas adalah mendiskripsikan tentang ketersediaan
memiliki hak yang sama dalam memenuhi fasilitas umum untuk penyandang disabilitas
kebutuhan hidup sehari-hari, manusia yang di beberapa negara.
memiliki kekurangan baik mental maupun
fisik perlu mendapatkan penanganan dan BAHAN dan METODE
perlakuan khusus didalam lingkungan Metode yang digunakan dalam
bermasyarakat. Penyandang disabilitas penyusunan artikel ini adalah dengan
menjadi hambatan fisik untuk melakukan mendiskripsikan dan menganaslisis beberapa
aktifitas di luar rumah karena fasilitas di jurnal baik jurnal nasional maupun
ruang publik yang di rasa kurang ramah internasional terkait dengan fasilitas umum
lingkungan, sebanyak 650 juta penyandang untuk disabilitas.
disabilitas berada di kawasan Asia Pasifik,
Laporan Dunia pertama tentang disabilitas HASIL
yang dihasilkan bersama oleh WHO dan a. Indonesia
Bank Dunia menunjukkan bahwa lebih dari 1) Pelayanan Transportasi Publik di
satu miliar orang di dunia saat ini memiliki Yogyakarta
disabilitas (WHO, 2015). a) Bus Trans Jogja
Ketersediaan fasilitas umum untuk pintu masuk dan keluar bagi
disabilitas di Indonesia diatur dalam penumpang sudah didesain luas. Pintu
peraturan perundangan salah satunya adalah yang luas pada armada bus ini
kemudahan yang disediakan guna memudahkan difabel khususnya tuna
mewujudkan kesamaan dan kesempatan daksa untuk mengakses angkutan
dalam segala aspek kehidupan dan umum. Ruangan di dalam bus juga
penghidupan. Sampai saat ini masih banyak berbeda dengan bus-bus lain. Desain
bangunan gedung yang belum memenuhi ruangan bus Trans Jogja lebih luas dan
persyaratan yang telah di tetapkan oleh lapang serta terdapat ruang dan kursi
peraturan perundangan namun tidak pernah khusus untuk pengguna kursi roda.
ada sanksi yang tegas terhadap pemilik Fasilitas halte yang di lengkapi dengan
bangunan yang menyediakan sarana umum tangga landai, diperuntukkan khusus
khususnya bangunan gedung (Gedung & untuk difabel terutama pengguna kursi
Rohani, 2014). roda (Rahayu et al., 2013).
Penyandang disabilitas di Singapura b) Terminal
dapat mengajukan permohonan kartu Tunadaksa biasanya hanya digendong
konsesi yang memberi mereka diskon 25% pihak keluarga di terminal tersebut
dari tarif dewasa untuk layanan bus dan karena memang minimnya fasilitas bagi
kereta api dan mereka memiliki pilihan difabel. Apalagi banyaknya jenjang
untuk membeli jalur Konsesi Bulanan tinggi ke lantai dua di terminal tersebut
(Disabled People Assoiation Singapore, tanpa dilengkapi ramp alternatif. Hal ini
2014). seolah membuktikan bahwa kemudahan
Pemerintah Malaysia mengesahkan transportasi hanya milik kaum
kebijakan adanya peraturan yang menjamin “normal”. Toilet yang ada ditempat
akses bagi difabel ke fasilitas umum tersebut terbilang belum ramah difabel,
begitupula bangunan harus diubah agar dengan lebar pintu masuk kurang lebih
memberikan akses dan fasilitas bagi 50 cm, kursi roda tidak dapat memasuki
penyandang disabilitas, bus yang dapat pintu tersebut. Hal ini sangat kontras
dengan mudah diakses oleh disabilitas baru jika dibandingkan dengan toilet ramah
mulai diperkenalkan. (Science, 2014). Awal difabel yang sudah disediakan di pusat

Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum bagi Penyandang Disabilitas di Berbagai Negara 14


Volume 4, Nomor 3, Desember 2022 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

perbelanjaan dengan disain ramah tersebut. (Rahayu et al., 2013). Fasilitas


difabel yang sudah dikembangkan di yang tersedia untuk penyandang
Yogyakarta. (Rahayu et al., 2013). disabilitas pada saat berwisata seperti
c) Stasiun Kereta Api fasilitas kursi roda, jalur pemandu, alat
Pada pintu masuk utama, pengguna audio visual, buku panduaan, peta
kursi roda mengalami kesulitan untuk wisata yang bertuliskan huruf brille
memasuki area karena harus menaiki serta toilet.. Namun fasilitas yang sudah
tangga, tanpa ada jalan landai. Kendala tersedia belum bisa digunakan secara
lain muncul yaitu dari peron menuju maksimal (Zakiyah U, Husein R, 2016).
kereta yang tidak aksesibel. Selain itu, 2) Universitas Brawijaya
di dalam kereta api pun kamar mandi Tersedianya akses jalan yang ramah
tidak dapat diakses oleh pengguna kursi terhadap penyandang tunadaksa baik itu
roda karena terlalu sempit. Namun yang berkursi roda maupun yang tidak
demikian, beberapa fasilitas umum menggunakan kursi roda (tongkat) dan
seperti toilet di dalam stasiun telah sebagainya. Namun disini yang perlu
memberikan kemudahan bagi difabel diperhatikan masih minimnya akses
dengan penyediaan toilet khusus bagi ramp (Jefri, 2016).
difabel (Rahayu et al., 2013). Aksesibilitas pada pintu yang terdapat
d) Bandara Adi Sucipto di lingkungan Universitas Brawijaya
Tempat parkir bandara yang relatif jauh sangat memenuhi kriteria yang ada,
memungkinkan munculnya sejumlah apalagi pada kriteria kemudahan,
masalah bagi komunitas difabel. keselamatan dan kemandirian. Hal ini
Kondisi lantai yang licin juga akan didukung oleh pembangunan atau
membahayakan, Masalah lain muncul renovasi infrastruktur khususnya pada
dari ruang tunggu (terminal gedung-gedung baru. Renovasi atau
keberangkatan) menuju pesawat di pembangunan tersebut dilakukan
mana fasilitas belalai gajah kurang dengan mengganti desain pintu yang
mencukupi jumlahnya sehingga awalnya terbuat dari kayu, kini telah
terkadang para difabel mengalami banyak yang menggunakan kaca atau
kesulitan saat naik ke dalam pesawat. pintu geser. Pintu ini tentu bersifat
Loket boarding pass dinilai terlalu otomatis, karena menggunakan tenaga
tinggi untuk pengguna kursi roda listrik di dalam pengoperasiannya. Hal
sehingga mereka mengalami kesulitan ini membuat banyak pintu menjadi
untuk mengangkat tas bawaan. Fasilitas aksesibel bagi kalangan tunadaksa
kursi roda yang tersedia di bandara (Jefri, 2016).
kurang menjamin keamanan karena 3) Fasilitas yang terdapat di kawasan
banyak yang sudah rusak (Rahayu et Taman Suropati yaitu jalur pejalan yang
al., 2013)/ cukup baik, ramp yang terdapat di utara
e) Kapal Laut dan selatan pada jalur pedestrian kiri
Kendala yang mungkin dihadapi oleh dan kanan. toilet umum dan halte
difabel meliputi tangga naik kapal yang tersedia tapi belum aksesibel terutama
tinggi dan curam serta tidak terjngkau bagi pengguna kursi roda. Jalur keluar
serta ketiadaan toilet yang mampu masuk taman belum memadai bagi
memenuhi kebutuhan difabel yaitu difabel. Letak taman yang seringkali
ruangan toilet yang luas dan ada lebih tinggi dari badan jalan
pegangan bagi mereka (Rahayu et al., menyebabkan perlu adanya
2013). pemotongan kerbs (trotoar) pada jalur
f) Marka Rambu keluar masuk taman (Dewang, 2010).
Saat ini di Yogyakarta ada marka b. Singapura
rambu lalu lintas yang disediakan oleh Penyandang disabilitas di Singapura
pemerintah untuk tuna netra di kawasan dapat memilih menggunakan
Malioboro. Marka rambu tersebut transportasi yang lebih khusus, ada
digunakan untuk penyeberangan yaitu beberapa perusahaan yang khusus
dengan memencet tombol yang untuk penyandang disabilitas yang
menempel pada tiang lampu lalu lintas dapat diakses dengan aplikasi website

Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum bagi Penyandang Disabilitas di Berbagai Negara 15


Volume 4, Nomor 3, Desember 2022 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

(Services, 2015). Singapore Zoo tingkat kepuasan. Namun, Studi ini


dirancang secara khusus agar menunjukkan bahwa masih banyak lagi
penyandang disabilitas tetap bisa yang harus dilakukan untuk memberi
menikmati perjalanan wisatanya dengan mereka kualitas hidup yang lebih baik
aman dan nyaman. Semua area wisata dengan konsep masyarakat peduli yang
Singapore Zoo bisa dilalui dengan sedang dipelihara Malaysia (Hashim et
menggunakan kursi roda, dan 90 % al., 2012).
taman beraspal bisa digunakan untuk a) Hotel
kursi roda (WSR., 2015). Rahim dan Samad (2010) menyebutkan
c. Malaysia bahwa lebar pintu toilet terlalu sempit
1) Terminal Malaysia. sehingga sulit untuk kursi roda bisa
Parkir, ruang tunggu, toilet, ramp, lift, masuk, lift pada hotel sudah terdapat
eskalator, jalan gang, jalan masuk, pegangan dan tombol lift berada lebih
tangga, dan papan nama sudah baik. rendah sehingga mudah di jangkau,
Komponen perjalanan ke dan dari terminal angkutan umum mempunyai
terminal, Membeli tiket, Menemukan ruang tunggu, toilet dan eskalator
layanan yang benar, Naik ke mode cukup ramah untuk penyandang
transportasi umum yang dipilih, Di disabilitas sedangkan mereka yang
kendaraan, Sistem audio dalam ingin perjalanan lebih khusus bisa
kendaraan (Hassan, Soltani, Sham, et menggunakan taksi dengan tarif yang
al., 2012). murah.
2) Pusat perbelanjaan. d. Thailand
pada umumnya dapat dikatakan bahwa Fasilitas perpustakaan dirancang khusus
tingkat aksesibilitas pusat perbelanjaan untuk siswa yang menggunakan kursi
tersebut cukup bagus karena semua roda, seperti meja depan melingkar di
pusat perbelanjaan dibangun antara perpustakaan, meja baca yang mudah
tahun 1990-2000 dimana ada banyak diakses, rak buku rendah, landai dan
kesadaran akan kebutuhan untuk pintu yang mudah dibuka Alat bantu
menyediakan keterkaitan yang dapat sederhana seperti papan tulis / stylus
diakses bagi penyandang disabilitas dan tape recorder untuk siswa tuna
pada saat itu. Namun, Kondisi atau netra, kartu kata dan kartu gambar
situasi masih dapat ditingkatkan untuk siswa dengan tuna rungu,
(Hashim, Samikon, Ismail, Kamarudin, biasanya digunakan Meski begitu
2012). teknologi yang lebih canggih, termasuk
3) Taman Bermain Umum komputer dan kaset, buku bacaan, serta
Analisis itu menunjukkan bahwa alam saku atau tipe alat bantu dengar, di
memiliki kekuatan penyembuhan dan belakang alat bantu dengar telinga
membiarkan anak-anak disabilitas (Cheausuwantavee &
bermain di Taman bermain umum Cheausuwantavee, 2013). Pasar tidak
bersama anak normal, menaikkan memiliki tempat parkir yang mudah
tingkat kepercayaan diri mereka. Hasil dijangkau, langkah tanpa landai di pintu
penelitian menunjukkan bahwa fasilitas masuk utama, permukaan lantai yang
di tempat bermain umum tidak cukup tidak rata, basah dan trotoar licin, dan
untuk menampung anak-anak dengan sempit dan terhalang jalan setapak
kebutuhan khusus (Hassan, Soltani, karena penempatan barang dan produk.
Yusoff, et al., 2012). Fitur bermasalah di toilet umum adalah
4) Komplek komersial Puchong seri langkah-langkah pada sebuah entri,
kembangan, Shah Alam, Selangor ruang balik yang sempit untuk
Pemilik kompleks komersial pengguna kursi roda, pintu sempit, dan
mengambil tanggung jawab sosial toilet jongkok (Cueto et al., 2014).
perusahaan dengan menyediakan e. Filipina
fasilitas umum bagi penyandang Lembaga Swadaya Masyarakat
disabilitas, akses umum dan menyediakan program pemberian
aksesibilitas terhadap kompleks pinjaman kepada kelompok disabilitas,
komersil yang dipilih berada pada terdapat pula asuransi disabilitas,

Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum bagi Penyandang Disabilitas di Berbagai Negara 16


Volume 4, Nomor 3, Desember 2022 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

pertimbangan adanya asuransi penyandang disabilitas telah diratifikasi


disabilitas karena setiap orang di lebih dari 100 negara, dan seiring
mempunyai resiko untuk terkena berjalannya waktu, Pemerintah dan
kecacatan, yang mencakup biaya lembaga seperti Bank Dunia perlu
kematian anggota keluarga (Nika menerapkan prinsip dan kewajibannya
Tumao, 2012). Pendekatan kualitatif yang mengikat. Para profesional
digunakan untuk menilai kecukupan transportasi perlu memahami dan
fasilitas di LRT (Light Rail Transit) mengembangkan keahlian dalam
bahwa fasilitas yang ada saat ini kurang mengoperasionalkan masalah akses dan
dan hanya dapat menyediakan bantuan mobilitas bagi penyandang disabilitas
penyandang disabilitas yang terbatas dan orang dengan mobilitas terbatas
(Cueto et al., 2014). dalam perancangan dan pelaksanaan
f. Kamboja. proyek (Governance et al., 2014).
Akses terhadap layanan, infrastruktur Ketersedaiaan fasilitas umum
terutama di daerah pedesaan, terus diberbagai negara sebagian besar sudah
menjadi tantangan tersendiri. Beberapa tersedia tetapi belum maksimal dalam
lantai terlalu curam atau terlalu sempit pemanfaatanya, keselamatan adalah hal
untuk penyandang disabilitas atau yang paling utama dan terutama baik
dengan mobilitas terbatas. Penyandang untuk penyandang disabilitas maupun
disabilitas mengandalkan keluarga atau untuk orang normal, Aksesibilitas dan
teman untuk membawa mereka ke kenyamanan fasilitas umum harus
bangunan yang tidak dapat diakses. mudah dan terjangkau, setiap orang
Toilet juga tidak disesuaikan untuk yang melalukan perjalanan harus
memenuhi kebutuhan (Publishing, memiliki keyakinan yang kuat tentang
2014). keadaan bangunan maupun fasilitas
Hambatan para penyandang aman untuk dirinya (Agarwal dan
disabilitas untuk mengakses air bersih Steele, 2016).
dan air minum, sehingga adanya b. Rekomendasi fasilitas umum yang
kejadian diare setiap tahunnya didaerah layak untuk penyandang disabilitas
tersebut yang mengakibatkan 1) Terdapat Simbol internasional untuk
meninggal dunia (Governance et al., akses penyandang disabilitas.
2014).
g. Brunei darussalam
Brunei darussalam adalah negara
yang paling maju dalam hal ketentuan
dan peraturan, dalam hal ini yang
berkaitan dengan anak dengan
disabilitas, pemerintah mengklaim 98
Gambar 1. International Symbol of Access
% anak penyandang disabilitas (International Symbol of Access ( ISA ), 2020)
bersekolah dengan difasiltasi dan di
dorong oleh negara (Pacific, 2009). 2) Toilet umum, hendaknya mempunyai
ruang terpisah dan pintu yang agak
PEMBAHASAN lebar, agar memudahkan akses kursi
a. Kebijakan roda untuk masuk. Curb ram di desain
Prinsip Konvensi Perserikatan Bangsa- untuk menghindari kebingunan pejalan
Bangsa tentang hak penyandang kaki dengan tuna netra misalnya
disabilitas membawa momentum baru dimana perbedaan tingkat lantai tidak
untuk memastikan aksesibilitas dalam terlalu curam (Asean secretariat, 2016).
penyediaan infrastruktur dan layanan 3) Pelat yang terpasang pada halte bus
transportasi. Hambatan terhadap yang berinteraksi dengan gelang;
fasilitas umum di dalam dan di luar gelang diterangi merah / hijau
ruangan serta lingkungan fisik harus menunjukkan salah satu (sisi kiri) dan
dihilangkan untuk memastikan akses kanan (sisi kanan) halte bus. Biasanya
yang sama bagi penyandang disabilitas di gunakan untuk tuna rungu.
dan semua anggota masyarakat. Hak Sedangakan untuk tuna netra pihak

Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum bagi Penyandang Disabilitas di Berbagai Negara 17


Volume 4, Nomor 3, Desember 2022 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

halte bisa memasang indikator


permukaan tanah taktil di setiap halte
bus dan persimpangan bus untuk
membantu orang dengan tuna netra
menavigasi secara mandiri (Jorain Ng, SIMPULAN dan SARAN
2015). Simpulan
4) Guiding block Dibeberapa negara seperti Indonesia,
Aksesibilitas jalur pemandu Malaysia, Singapura, Malaysia, Filipina,
berdasarkan peraturan pemerintah yaitu Thailand, Kamboja dan Brunei darussalam
Tekstur ubin pengarah bermotif garis- sudah terdapat fasilitas umum bagi
garis menunjukkan arah perjalanan penyandang disabilitas namun belum
sedangkan peringatan (bulat) memberi maksimal dalam pemanfaatanya dan masih
peringatan terhadap adanya perubahan terdapat beberapa fasilitas yang belum
situasi di sekitarnya, daerah yang harus ramah tehadap penyandang disabilitas.
menggunakan ubin tekstur pemandu Saran
yaitu depan jalur lalu-lintas kendaraan, Segala macam bentuk bangunan/
di depan pintu masuk/keluar dari dan ke fasilitas umum harus ramah terhadap
tangga atau fasilitas persilangan dengan penyandang disabilitas untuk Kesehatan,
perbedaan ketinggian lantai, pintu keamanan dan kenyamanannya sesuai
masuk/keluar pada terminal transportasi dengan undang-undang/ peraturan yang
umum atau area penumpang, untuk dikeluarkan. Tersedianya transportasi yang
memberikan perbedaan warna antara terjangkau dan mudah diakses dan dengan
ubin pemandu dengan ubin lainnya, biaya subsidi dari pemerintah.
maka pada ubin pemandu dapat diberi
warna kuning atau jingga. DAFTAR PUSTAKA
(WSR)., W. S. R. (2015). Disabled frendly
service.
Http://Www.Zoo.Com.Sg/Visitor-
Info/Disabled-Friendly-
Services.Html.
http://www.zoo.com.sg/visitor-
info/disabled-friendly-services.html
Agarwal dan Steele. (2016). Disability
Conssiderations From Infrastructure
Gambar 2. Ubin untuk pemandu jalan Programmes. Agarwaletal.
(Linksos, 2017) https://doi.org/http://dx.doi.org/10.127
74/eod_hd.march2016
5) Lampu berkedip harus dipasang di
Alcantara Stephen. (2013). Making transport
kamar mandi dan kamar tidur mereka in the Philippines accessible for
untuk menunjukkan situasi darurat
people with disabilities. CBM-
karena tidak dapat mendengar sinyal
SEAPRO Philippines.
darurat atau jika ada yang mengetuk
Asean secretariat. (2016). Asean Public
pintu mereka. Lampu kilat bisa Toilet Standart. General Information
membantu memberi tahu orang-orang
on ASEAN Appears Online at the
yang mengalami gangguan
ASEAN. www.asean.org
pendengaran (Rahim et al., 2010).
Cheausuwantavee, T., & Cheausuwantavee,
C. (n.d.). Rights , Equality ,
Educational Provisions and Facilities
for Students with Disabilities in
Thailand : Legal and Practical
Perspectives over the Past Decade.
23(1), 70–91.
https://doi.org/10.5463/DCID.v23i1.8
3
Cueto, G., Aldrine, F., Norina, M., &

Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum bagi Penyandang Disabilitas di Berbagai Negara 18


Volume 4, Nomor 3, Desember 2022 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

Eingild, H. (n.d.). An Analysis on the https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.


Accessibility Level of Public Transit 03.073
for Persons with Disability : in care of International symbol of access ( ISA ).
Light Rail Transit ( LRT 1 ). Lrt 1. (2020). January 2007, 2020.
Dewang, N. (2010). AKSESIBILITAS Jefri, T. (2016). Aksesibilitas Sarana dan
RUANG TERBUKA PUBLIK BAGI Prasarana bagi Penyandang
KELOMPOK MASYARAKAT Tunadaksa di Universitas Brawijaya.
TERTENTU STUDI FASILITAS 3(1), 16–25.
PUBLIK BAGI KAUM DIFABEL DI Jorain Ng. (2015). achieving inclusion in
KAWASAN TAMAN SUROPATI transport. https://www.dpa.org.sg/wp-
MENTENG-JAKARTA. 1(1). content/uploads/2015/04/Achieving-
Disabled People Assoiation Singapore. Inclusion-in-Transport.pdf
(2014). Singapore Disability Linksos, A. (2017). Standar Aksesibilitas
Information on Barrier Free Jalur Pemandu bagi Penyandang
Accessibility. Disabilitas atau Guiding Block.
Http://Www.Dpa.Org.Sg/Resources/S Posyandu Disabilitas.
ingapore-Disability-Websites. https://lingkarsosial.wordpress.com/2
http://www.dpa.org.sg/resources/singa 017/02/28/standar-aksesibilitas-jalur-
pore-disability-websites pemandu-bagi-penyandang-
Gedung, T. B., & Rohani, S. (2014). disabilitas/
FASILITAS GEDUNG BAGI Nika Tumao. (2012). Serving Persons with
MASYARAKAT BERKEBUTUHAN Disabilities in the Philippines. Center
KHUSUS ( DISSABILITAS ) for Financial Inclusion.
MENURUT UU No . 28 TAHUN. https://www.centerforfinancialinclusi
2(2), 349–366. on.org/serving-persons-with-
Governance, L., Rights, C., & Nguon, S. K. disabilities-in-the-philippines
(2014). SITUATION ANALYSIS Pacific, U. O. B. and R. B. for E. in A. and
DISABILITY-INCLUSIVE the. (2009). Case Studies on the
GOVERNANCE AND COMMUNITY inclusion of children with disabilities:
DEVELOPMENT Prepared for. July. Brunei Darussalam, Samoa, Thailand,
Hashim, Samikon, Ismail, Kamarudin, J. dan Viet Nam. Unesco.
A. (2012). Access and Accessibility https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223
Audit in Commercial Complex: /pf0000214603
Effectiveness in Respect to People Publishing, I. W. A. (2014). Issues in access
with Disabilities (PWDs). Procedia - to safe drinking water and basic
Social and Behavioral Sciences, 50, hygiene for persons with physical
ScienceDirect. disabilities in rural Cambodia Marin
Hashim, A. E., Samikon, S. A., Ismail, F., & MacLeod , Mala Pann , Ray Cantwell
Kamarudin, H. (2012). Access and and Spencer Moore. 885–895.
Accessibility Audit in Commercial https://doi.org/10.2166/wh.2014.009
Complex : Effectiveness in Respect to Rahayu, S., Dewi, U., & Ahdiyana, M.
People with Disabilities ( PWDs ). (2013). Pelayanan Publik Bidang
50(July), 452–461. Transportasi bagi Difabel di Daerah
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012. Istimewa Yogyakarta. 10(2), 108–119.
08.049 Rahim, A., Amirah, N., & Samad, A.
Hassan, S., Soltani, K., Sham, M., & (2010). Accessible Built Environment
Awang, M. (2012). Accessibility for for the Elderly and Disabled in
Disabled in Public Transportation Malaysia : Hotels as Case Studies.
Terminal. 35(December 2011), 89–96. 15(2), 1–21.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012. Science, E. (2014). Comparison of
02.066 legislation concerning people with
Hassan, S., Soltani, K., Yusoff, M., & Bin, disability and heritage environment in
M. (2012). Disabled Children in Malaysia and developed countries
Public Playgrounds : A Pilot Study. Comparison of legislation concerning
36(June 2011), 670–676. people with disability and heritage

Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum bagi Penyandang Disabilitas di Berbagai Negara 19


Volume 4, Nomor 3, Desember 2022 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

environment in Malaysia and Zakiyah U, Husein R, dan M. A. (2016).


developed countries. Pelayanan Inklusif Untuk Penyandang
https://doi.org/10.1088/1755- Disabilitas Studi Fasilitas Dan
1315/18/1/012178 Aksesibilitas Pariwisata Untuk
Services, R. (2015). Meeting Report. Disabilitas Di Kota Yogyakarta.
November. Prosiding Konferensi Nasional Ke- 4
WHO (2015). WORLD REPORT ON Asosiasi Program Pascasarjana
DISABILITY. Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum bagi Penyandang Disabilitas di Berbagai Negara 20

Anda mungkin juga menyukai