Oleh:
Asisten Pembimbing:
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut istilah, Usability berasal dari kata usable yang berarti dapat
digunakan dengn baik. Sedangkan menurut bahasa, berdsarkan ISO
9241- 11: 2018, Ergonomic of human-system interaction (2018),
usability dapat diartikan tingkatan sejauh mna produk yang digunakan
oleh pengguna tertentu dapat mencapai suatu tujuan dengan efektivitas,
efisiensi, dan kepuasan dalam konteks tertentu dari penggunaan.
METODOLOGI
No Skala
Pertanyaan
. 1 2 3 4 5
1. Saya akan sering/mengunjungi halte. 2 3 4 1 1
2. Saya menilai halte ini terlalu kompleks. 3 2 3 1 2
3. Saya menilai halte ini mudah digunakan. 1 4 3 3 -
Saya membutuhkan bantuan untuk
4. 3 2 3 2 1
menggunakan halte ini.
Saya menilai fungsi yang disediakan pada
5. halte ini dirancang dan disiapkan dengan 1 6 1 2 1
baik.
Saya menilai terlalu banyak inkonsisten pada
6. 1 1 5 3 1
halte ini.
Saya merasa kebanyakan orang akan mudah
7. 1 1 5 2 2
menggunakan halte ini dengan cepat.
8. Saya menilai halte ini sangat rumit dijelajahi. 1 4 4 2 -
Saya merasa sangat percaya diri saat
9. 1 5 1 3 1
menggunakan halte ini.
Saya perlu banyak belajar banyak hal
10. sebelum saya dapat menggunakan halte ini 1 3 2 4 1
dengan baik.
4.1.2 Lingkungan Kerja Fisik
a. Kebisingan di Halte
Berikut ini merupakan data hasil pengamatan tentang kebisingan di halte
yang dilakukan selama 600 detik menggunakan aplikasi pengukur
kebisingan dan menghasilkan 120 data.
66,1 66,5 67,2 65,4 68,8 70,6 69,1 73,2 67,7 67,4
69,3 65,4 70 64,3 71,2 64,2 72,1 69,9 77,6 65,2
62,3 79,1 65,5 67,8 72,6 67,8 70 80 64,6 71
66,4 68,5 66,1 68,6 63,2 64,5 66,2 69,2 68 68,7
55,2 76 77,8 56,9 73,3 77,2 69,8 57,7 67,2 65,1
68,4 75,2 69,3 70 68,7 67,1 68,8 70,3 69,9 71,1
73,2 69,2 71,5 70 59 72,1 76,3 74,9 73,3 71,7
74,9 74 71,3 74,5 70,9 71,2 73 76,5 76,4 70,5
68,8 73,6 70,5 68,3 60,6 61 59,2 55 60,2 64,5
75 67 60,9 61,9 65,3 66,7 64,5 65,5 63,1 65,8
65,7 67,8 64,5 59,7 67,8 66 67,1 62,4 65 61,1
64,5 65 68,2 72,5 61,8 63,5 63,2 64,5 66,2 69,2
No Nilai x
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Jumlah
. 2,5
1 4 5 3 5 5 5 5 4 4 4 18 45
2 3 4 4 3 4 4 5 4 5 5 21 52.5
3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 3 21 52.5
4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 23 57.5
5 5 3 4 3 2 4 4 3 4 3 23 57.5
6 3 5 3 2 2 3 3 3 3 4 17 42.5
7 3 2 2 4 2 4 3 3 2 4 15 37.5
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 19 47.5
9 2 1 2 3 2 3 3 2 2 1 21 52.5
10 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 21 52.5
11 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 19 47.5
Rata-rata 49.545
66,1 66,5 67,2 65,4 68,8 70,6 69,1 73,2 67,7 67,4
69,3 65,4 70 64,3 71,2 64,2 72,1 69,9 77,6 65,2
62,3 79,1 65,5 67,8 72,6 67,8 70 80 64,6 71
66,4 68,5 66,1 68,6 63,2 64,5 66,2 69,2 68 68,7
55,2 76 77,8 56,9 73,3 77,2 69,8 57,7 67,2 65,1
68,4 75,2 69,3 70 68,7 67,1 68,8 70,3 69,9 71,1
73,2 69,2 71,5 70 59 72,1 76,3 74,9 73,3 71,7
74,9 74 71,3 74,5 70,9 71,2 73 76,5 76,4 70,5
68,8 73,6 70,5 68,3 60,6 61 59,2 55 60,2 64,5
75 67 60,9 61,9 65,3 66,7 64,5 65,5 63,1 65,8
65,7 67,8 64,5 59,7 67,8 66 67,1 62,4 65 61,1
64,5 65 68,2 72,5 61,8 63,5 63,2 64,5 66,2 69,2
Range: 80−55=25
Jumlah kelas: 1+3.3 log n=1+3.3 log 120=7.86~ 8
25
Interval kelas: =3.18
7.86
Distribusi frekuensi:
Menghitung LTM5:
((( ))
4 × 100.1 ×56.59 +8 ×10 0.1 ×59.775 +15 × 100.1 ×62.96
1
¿ 10 log 0.1 × 66.15 0.1×69.34 0.1× 72.53
120 + 27 ×10 +33 ×10
0.1×75.72
+19 ×10
0.1 ×78.91
+10 ×10 + 4 ×10
¿ 70.847 dBA
Berdasarkan dimensi kursi roda secara umum, maka desain “Pengangkat Kursi
Roda Hidrolik” disesuaikan dengan dimensi kursi roda tersebut. Berikut ini
adalah rincian dimensi “Pengangkat Kursi Roda Hidrolik”.
Keterangan Dimensi
Lebar alat 95 cm
Panjang alat 130 cm
Tinggi alat 75 cm
Tinggi hidrolik 50 cm
Pada dimensi lebar, panjang, dan tinggi alat sudah disesuaikan dengan
dimensi kursi roda secara umum dan diberikan kelonggaran pada setiap sisinya
untuk memberikan ruang bebas bergerak bagi pengguna kursi roda. Pada tinggi
hidrolik, disesuaikan dengan tinggi lantai dasar halte yaitu dengan tinggi 50 cm.
Sistem kerja alat ini adalah pengguna kursi roda perlu memposisikan kursi roda
berada diatas alat ini pada tempat yang sudah disediakan, kemudian hidrolik
pada alat ini akan mengangkat pengguna dengan otomatis yaitu jika terdeteksi
ada kursi roda yang sudah tepat pada posisi yang disediakan, maka hidrolik
akan terangkat. Sistem otomatis pada alat ini menggunakan sensor optik. Sensor
ini menggunakan cahaya infra merah yang melintang sepanjang alat ini. Jadi
saat cahaya infra merah terhalang oleh benda, maka alat ini akan mengangkat
dengan sendirinya. Begitu juga ketika benda itu meninggalkan alat ini maka
cahaya infra merah akan terhubung kembali dan alat ini akan turun dengan
sendirinya. Cahaya infra merah juga terletak pada atas lantai halte yang
digunakan untuk saat turun menggunakan alat ini. Jadi pengguna kursi roda
melewati sensor optic yang ada di lantai halte kemudian alat ini akan naik
dengan sendirinya dan saat pengguna kursi roda meninggalkan lantai halte
maka alat ini akan turun secara otomatis.
Pada pengguna halte yang bukan pengguna kursi roda sudah disediakan tempat
yang berbeda, yaitu pada sisi depan halte sudah disediakan tangga dan alat ini
terletak pada bagian belakang halte.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Tingkat kepuasan penyandang disabilitas terhadap halte tergolong kurang
puas. Hal ini didasari dari hasil SUS kuesioner yang mendapatkan hasil
yang kurang baik yaitu mendapatkan skor rata-rata sebesar 49.545 dari 10
pertanyaan. Penyandang disabilitas belum merasakan kemudahan dan
kepuasan terhadap halte yang sudah ada.
2. Dari penelitian yang sudah dilakukan ada beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi yaitu pada masalah usabilitas dan lingkungan kerja fisik. Pada
elemen kerja fisik, ada beberapa elemen masalah yaitu pada tingkat
kebisingan dan intensitas cahaya di halte. Untuk rata-rata tingkat kebisingan
didapatkan 70,847 dBA. Kemudian untuk intensitas cahaya di halte
didapatkan nilai rata-rata 224,83 lux dengan rincian 6593 lux, 2049 lux,
3959 lux, 122 lux, 111 lux, dan 269 lux. Untuk membuat nilai menjadi tidak
berselisih terlalu jauh diperlukan penyesuaian pada halte.
3. Rancangan desain halte yang akan disesuaikan bagi penyandang disabilitas
khusunya pengguna kursi roda yaitu memodifikasi halte yang sudah ada
dengan menambahkan alat pengangkat kursi roda bersistem hidrolik yang
alat itu akan mengangkat penyandang disabilitas yang berada diatasnya
(tempat yang disediakan) khusunya pengguna kursi roda dan membawa naik
ke halte sehingga pengguna kursi roda tidak perlu mengeluarkan banyak
usaha untuk menggunakan halte.
Untuk mendukung lingkungan kerja yang nyaman maka juga perlu
penyesuaian pada lingkungan kerja fisik yaitu pada tingkat kebisingan dan
intensitas cahaya. Penyesuaian pada tingkat kebisingan yaitu memberikan
pintu otomatis pada halte karena pada kenyataanya pintu untuk keluar
masuk penumpang dari Trans Jogja tidak pernah ditutup setelah penumpang
keluar atau masuk dari bis sehingga menyebabkan kebisingan yang kurang
nyaman. Dengan adanya pemberian pintu otomatis ini, maka didalam halte
akan selalu terasa kedap suara atau minim suara yang bising, karena suara
dari luar halte tidak masuk dan terhalang oleh pintu.
Penyesuaian pada intensitas cahaya yaitu memberikan kaca film yang lebih
gelap dan menyalakan lampu agar pembagian intensitas cahaya merata ke
semua tempat yang ada di halte. Cahaya yang masuk tidak akan terlalu
terang karena terhalang oleh kaca film sehingga pengguna halte tidak
merasa silau dan tetap nyaman saat berada di halte. Pada beberapa bagian
yang gelap dapat diberikan lampu atau menyalakan lampu yang ada karena
pada saat penelitian halte ini tidak menyalakan lampu.
DAFTAR PUSTAKA