Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PRESTASI


BELAJAR SISWA SMA NEGERI AMBULU
"Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia"

Nama Anggota :
1.Alvyn Nur Faith Ubaidillah (11)
2.Amelia Wirastuti (14)
3.Esti Nur Faizin (21)
4.Shelomita Dhea A. A (33)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI AMBULU
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak hentinya
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua makhluknya. Atas
izin-Nya pulalah kegiatan membuat makalah dengan judul “Pengaruh
penggunaan handphone terhadap prestasi belajar siswa” dapat diselesaikan
dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu dalam pembuatan makalah ini, dan juga kami mengucapkan
terima kasih kepada guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia karena
telah membimbing kami.
Tujuan ditulisnya proposal ini untuk memenuhi tugas yang telah diberikan
oleh bapak yusdika. Proposal ini dibuat berdasarkan informasi yang kami dapat
dari berbagai sumber mulai dari internet maupun literatur buku.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga proposal tentang pengaruh penggunaan
handphone terhadap prestasi belajar siswa ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Senin, 23 Januari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Kegiatan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Handphone adalah salah satu alat telekomunikasi yang didalamnya
terdapat fasilitas seperti ; SMS, MP3, Video , Kamera, Record sehingga
handphone menjadi alat multimedia. Belajar adalah suatu proses perubahan
sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar.
Sumber belajar ini termasuk buku, guru, atau sesame teman. Yang dimaksud
dengan perubahan sikap disini, apabila seseorang yang semula tidak tahu , maka
setelah mempelajari sesuatu ia akan berubah menjadi tahu yang selanjutnya
akan terjadi perubahan tingkah laku.Keberhasilan atau kegagalan seorang siswa
menunjukkan prestasi belajar yang dicapai, sedangkan kecerdasan seseorang
akan mempengaruhi prestasi belajar. Prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan / keterampilan yang dikembangkan dengan nilai tes (nilai/angka)
yang diberikan oleh guru / pendidik. Dengan demikian, jika peran serta orang
tua tinggi diharapkan tingkat prestasi peserta didik juga tinggi.

Alasan memilih judul ini dikarenakan di era modern ini handphone adalah
salah satu bentuk kemajuan teknologi yang memberikan berbagai macam
kemudahan bagi manusia. Dengan teknologi ini, jangkauan komunikasi dari
satu orang ke orang lain menjadi lebih mudah. Bahkan tanpa memerlukan tatap
muka, komunikasi bisa dilakukan dengan lancar.Terlebih lagi dengan
perkembangan internet saat ini, jangkauan komunikasi menjadi semakin luas. Di
mana setiap orang bisa terhubung dengan berbagai platform media sosial, saling
berbincang, berkomentar, dan membahas topik menarik. Dalam hal ini, dapat
dipahami bahwa perkembangan teknologi dapat meningkatkan peradaban
kehidupan manusia yang semakin maju dan mudah.

4
1.2 Tujuan Kegiatan
1) Untuk mengetahui tanggapan siswa siswi mengenai pengaruh
penggunaan handphone terhadap prestasi siswa
2) Untuk memberikan pemahaman terhadap siswa siswi tentang pengaruh
penggunaan handphone terhadap prestasi siswa
3) Mengetahui apa saja teori-teori dalam belajar
4) Untuk mengetahui dampak dampak dan solusi pengaruh penggunaan
handphone terhadap prestasi siswa.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka kami
mengkaji penelitian tentang pengaruh penggunaan handphone terhadap siswa.
Rumusan masalah secara rinci sebagai berikut:
1) Apa saja pengaruh penggunaan handphone terhadap prestasi siswa?
2) Apa saja dampak-dampak penggunaan handphone terhadap prestasi
belajar siswa?
3) Apa saja teori-teori dalam belajar?
4) Bagaimana solusi yang harus dilakukan terhadap siswa yang
menggunakan handphone terlalu berlebihan?

1.4 Manfaat Penelitian


1) Manfaat Teoritis
Merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan pengetahuan dan
teori-teori yang telah diterima selama sekola.
2) Manfaat Praktis
Adapun hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat
digunakan sebagai bahan perbandingan bagi penelitian lain.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 komunikasi Handphone


A. Pengertian Handphone (HP)
Telepon genggam sering disebut handphone (HP) atau telepon seluler
(ponsel) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap,
namun dapat dibawa kemana-mana (portable, mobile) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel. Handphone
tersebut, merupakan pengembangan teknologi telepon yang dari masa ke
masa mengalami perkembangan, yang di mana perangkat handphone
tersebut dapat digunakan sebagai perangkat mobile atau
berpindah-pindah sebagai sarana komunikasi,penyampaian informasi dari
suatu pihak ke pihak lainnya menjadi semakin efektif dan efisien.
Jadi, dari pengertian diatas, handphone dapat diartikan suatu barang
atau benda yang dipakai sebagai sarana komunikasi baik itu berupa lisan
maupun tulisan untuk penyampaian informasi atau pesan dari suatu pihak
ke pihak lainnya secara efektif dan efisien karena perangkatnya yang bisa
dibawa kemana-mana dan dapat dipakai dimana saja.

B. Fungsi Handphone (HP)


Ponsel atau handphone kini merupakan sahabat wajib yang tidak
bisa lepas dari diri masyarakat Indonesia. Berdasarkan paparan data
Consumerlab Ericsson, selain sebagai alat komunikasi, handphone
memiliki fungsi lain. Dari riset di tahun 2009, terdapat lima fungsi
handphone yang ada di masyarakat.Handphone yang dulunya hanya
berfungsi sebagai alat komunikasi, kini pun telah berubah. Berikut
persentase 5 fungsi handphone bagi masyarakat Indonesia:

6
1.Sebagai alat Komunikasi agar tetap terhubung dengan teman ataupun
keluarga = 65%
2.Sebagai simbol kelas masyarakat = 44%
3.Sebagai penunjang bisnis = 49%
4.Sebagai pengubah batas sosial masyarakat = 36%
5.Sebagai media alat hiburan = 36%.
Memang jelas manfaat handphone terbesar yaitu sebagai alat
komunikasi agar tetap terhubung dengan teman ataupun keluarga sesuai
dengan fungsi awalnya dan selain fungsi di atas handphone tersebut bisa
bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang kemajuan teknologi
dan untuk memperluas jaringan, dan handphone tersebut juga bisa
sebagai media hiburan, media sosial dan sebagai sarana jendela dunia
dalam menemukan berbagai informasi yang kita inginkan, ditambah
dengan feature handphone yang beragam seperti kamera,game, Video dan
Audio player, yang ditunjang dengan berbagai penyedia layanan internet
yang mempermudah mengakses berbagai informasi yang
dibutuhkan.Dengan dimanjakannya berbagai layanan serta persaingan
penyedia jasa penyedia layanan internet dan telepon yang cepat dan
murah akan membuat konsumen tersita waktu dan pikiran dalam
menggunakan handphone di semua kalangan mulai dari kalangan pelajar
sampai ke masyarakat umum.

2.2 Prestasi Belajar Siswa


A. Pengertian Prestasi
Pengertian prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan
berupa penilaian terhadap proses yang telah dilalui. Dimana didalam
pendidikan,prestasi merupakan hasil dari pemahaman yang didapat serta
penguasaan nilai nilai yang terdapat dalam kurikulum. Sehingga prestasi
dapat diukur dengan nilai yang di dapat dari pengadaan tes maupun
evaluasi belajar.

7
B. Macam-Macam Prestasi Belajar
Macam-macam prestasi belajar disini dapat diartikan sebagai
tingkatan keberhasilan siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan taraf
pencapaian prestasi.
Dengan demikian prestasi belajar dibagi kedalam tiga macam prestasi
ddiantaranya
a. Prestasi yang bersifat kognitif (ranah cipta)
Prestasi yang bersifat kognitif yaitu: pengamatan, ingatan
pemahaman,aplikasi atau penerapan, analisis (pemeriksaan dan
penilaian secara teliti),sintesis (membuat paduan baru dan utuh).
b. Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa)
Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa) yaitu meliputi:
penerimaan,sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi
(pendalaman),karakterisasi (penghayatan). Misalnya seorang siswa
dapat menunjukkan sikap menerima atau menolak terhadap suatu
pernyataan dari permasalahan atau mungkin siswa menunjukkan
sikap berpartisipasi dalam hal yang dianggap baik dan lain-lain.
c. Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa)
Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) yaitu:
ketrampilan bergerak dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan
non verba.Misalnya siswa menerima pelajaran tentang adab sopan
santun kepada orang tua, maka si anak mengaplikasikan pelajaran
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

8
2.3 Materi-Materi Belajar
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh ilmu, dan belajar juga
dapat diartikan sebagai suatu proses dari tidak tau menjadi tau. Belajar
memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Manusia terlahir sebagai makhluk yang lemah yang tidak mampu berbuat
apa-apa serta tidak mengetahui apa-apa. Akan tetapi melalui proses
belajar dalam fase perkembangannya, manusia bisa menguasai skill
(kemahiran/keterampilan) maupun pengetahuan. Selain itu belajar juga
sangat berperan penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok
umat manusia (bangsa) di tengah-tengah persaingan yang sangat ketat
di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dahulu berhasil karena
belajar. Dalam perspektif keagamaan pun (dalam hal ini islam), belajar
merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh
pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka.
B. Teori-teori Belajar
Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip umum
atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan
penjelasan atas fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa
belajar.Untuk lebih memperjelas pengertian tentang pentingnya
belajar,prinsip-prinsip belajar dan bagaimana proses belajar itu terjadi
berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa teori belajar. Di antara
sekian banyak teori yang berdasarkan eksperimen ada tiga macam yang
sangat menonjol, yakni:
1. Teori Behaviorisme
Nana Syaodih Sukmadinata (2009:168),teori ini disebut
behaviorisme karena sangat menekankan pada prilaku atau tingkah
laku yang dapat diamati.Koneksionis memerupakan teori yang
pertama dari rumpun behaviorisme.Menurut teori ini tingkah laku
manusia tidak lain dari suatu hubungan antara perangsang-jawaban
atau stimulus-respons. Belajar adalah pembentukan hubungan
stimulus-respons sebanyak-banyaknya. Siapa yang menguasai
hubungan stimulus-respons sebanyak-banyaknya ialah orang
pandai atau berhasil dalam belajar. Pembentukan hubungan
stimulus-respons dilakukan melalui ulangan-ulangan.

9
2. Teori kognitif
Para ahli aliran kognitif, mereka berpendapat bahwa tingkah
laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan
mengenal atau memikirkan situasi di mana tingkahlaku itu terjadi.
Dalam situasi belajar seseorang terlibat langsung dalam situasi itu
dan memperoleh “insight” untuk pemecahan masalah. Jadi teori ini
berpendapat bahwa tingkah laku seseorang lebih bergantung
kepada insight terhadap hubungan-hubungan yang ada di dalam
suatu situasi.
3. Teori Humanistik
Bagi penganut teori ini, proses belajar harus berhulu dan
bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat
menekankan pentingnya “isi”dari proses belajar, dalam kenyatan
teori ini banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar
dalam bentuknya yang paling ideal. Dalam praktik, teori ini antara
lain terwujud dalam pendekatan yang diusulkan oleh Ausubel
(1968) yang disebut“belajar bermakna” atau meaningfull learning.
Teori ini juga terwujud dalam teori Bloom dan Krathwohl dalam
bentuk Taksonomi Bloom.
Dari ketiga teori belajar di atas, ternyata memang terdapat
perbedaan,akan tetapi dari perbedaan tersebut terdapat persamaan
karena teori teori tersebut sangat terkait dengan proses belajar.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Prestasi Belajar


Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,baik
berasal dari dalam dirinya (Internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor tersebut.Oleh karena itu pengenalan guru
terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting
sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar
yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan
masing-masing.adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
antara lain:

10
a. Faktor Internal, yang berasal dari dalam diri siswa, terdiri dari:
1) Faktor fisiologis
a) Kondisi Fisik
b) Panca Indra
2) Faktor Psikologis
a) Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri
kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat
berfikir yang sesuai dengan tujuan.
b) Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh
karena itu minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil
belajar dalam mata pelajaran tertentu.
c) Bakat, menurut Zakiyah Darajat bakat adalah semacam
perasaan dan keduniaan dilengkapi dengan adanya bakat
salah satu metode berfikir.
d) Motivasi, menurut Mc Donald motivasi sebagai sebagai
sesuatu perubahan tenaga dalam diri atau pribadi seseorang
yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam
usaha mencapai tujuan.
e) Sikap, sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi dan merespon dengan
cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif

b. Faktor Eksternal, yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:


a) Faktor lingkungan sosial
Faktor sosial menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi
dalam berbagai situasi sosial.Lingkungan sosial sekolah seperti
para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
b) Faktor lingkungan non sosial
Faktor lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan non sosial
seperti gedung, sekolah dan letaknya, rumah tempat tingga
keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan dan waktu
belajar yang digunakan siswa.

11
c) Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi
yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi
pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti
seperangkat operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk
memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan
prestasi.

2.4 Manfaat dan Dampak Handphone


Dari hal ini penulis akan mengemukakan manfaat dan dampak negatif
dari penggunaan alat komunikasi handphone.
● Manfaat Handphone
a) Untuk mempermudah berkomunikasi
Handphone adalah alat komunikasi, baik jarak dekat maupun
jarak jauh dan merupakan alat komunikasi lisan atau tulisan yang
dapat menyimpan pesan dan sangat praktis untuk dipergunakan
sebagai alat komunikasi karena bisa dibawa kemana saja. Sebab
itulah handphone sangat berguna untuk alat komunikasi jarak jauh
yang semakin efektif dan efisien. selain perangkatnya yang bisa
dibawa ke mana-mana dan dapat dipakai dimana saja.
b) Untuk meningkatkan jalinan sosial
Di samping sebagai alat komunikasihandphone tersebut dapat
berfungsi untuk meningkatkan jalinan sosial karena dengan
handphone seseorang bisa tetap berkomunikasi dengan saudara
yang berada jauh, agar selalu menjaga tali silaturahmi dan kerap
kali handphone ini juga digunakan untuk menambah teman dengan
orang lain.

12
c) untuk menambah pengetahuan tentang kemajuan teknologi
Karena alat komunikasi handphone merupakan salah satu buah
hasil dari kemajuan teknologi saat ini, maka handphone tersebut
dapat dijadikan salah satu sarana untuk menambah pengetahuan
siswa tentang kemajuan teknologi, jika kita amati saat ini,feature
handphone sangatlah lengkap sampai jaringan internet pun sudah
dapat diakses dari handphone. Hal tersebut dapat digunakan siswa
untuk mengetahui apa yang ada di sekeliling mereka dengan
catatan handphone itu digunakan dengan bijaksana.
d) Sebagai media hiburan
Salah satu manfaat tambahan dari handphone yaitu sebagai alat
media hiburan. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa
handphone saat ini sudah memiliki feature yang sangat lengkap
seperti audi player, video, kamera,permainan, televisi, radio, dan
layanan internet. Sehingga feature tersebut dapat dijadikan
seseorang untuk menghibur diri.

● Dampak Handphone
a) Membuat siswa malas belajar
Anak-anak yang sudah kecanduan handphone, maka setiap
saatnya hanya bermain handphone dan handphone. Mereka tidak
lagi berpikir pada hal yang lain. Bagi mereka handphone
merupakan teman setia yang setiap ke mana-mana selalu dibawa,
rasanya tidak lengkap tanpa handphone di genggamannya. Pada
saat belajar di rumah siswa mendampingi buku dengan handphone.
b) Mengganggu konsentrasi belajar siswa
Konsentrasi adalah tingkat perhatian kita terhadap sesuatu, dalam
konteks belajar berarti tingkat perhatian siswa terpusat terhadap
segala penjelasan atau bimbingan yang diberikan guru. Seharusnya
ketika seorang guru sedang memberikan materi pelajaran seluruh
perhatian siswa harus terfokus kepada penjelasan guru tersebut.
Tetapi siswa lebih asyik memainkan handphone seperti smsan
dengan temannya, main games, dan lain sebagainya. Dan
mengakibatkan proses belajar gagal.

13
c) Melupakan tugas dan kewajiban
Tidak sedikit siswa melalaikan tugas dan kewajibannya akibat
bermain handphone.Mereka tidak lagi memperhatikan tugas dan
kewajibannya sebab disibukkan oleh handphone yang mereka
punya.Akibatnya siswa tidak menguasai materi belajarnya dan
tidak sedikit siswa yang lupa mengerjakan tugas dari guru karena
sibuk memainkan handphone dengan bermain handphone saat
pelajaran berlangsung atau tidak mengerjakan PR, itu berarti siswa
telah mengabaikan dan melupakan tugas dan kewajibannya.Hal itu
tentunya tidak boleh terjadi oleh karena itu di sini memerlukan
peranan dan perhatian dari guru dan orang tua.
d) Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku
Akibatnya tidak sedikit dari pelajar yang kita jumpai saat ini
adalah mereka yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena
kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tua maupun
guru.
e) Pemborosan
Dengan mempunyai alat komunikasi handphone,maka
pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau handphone hanya
digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan
menjadi pemborosan. Belum lagi para pelajar setelah itu harus
meminta uang kepada orang tua untuk membeli pulsa atau paket
internet setiap bulan bahkan setiap hari.Jika siswa tidak
mempunyai buku maka mereka beralasan dengan tidak punya
uang, tetapi dibalik itu kalau untuk urusan membeli pulsa dan paket
internet tidak ada kata: “tidak punya uang”Hal tersebut sangat
memprihatinkan tapi kondisi ini sangat sulit untuk dihindari
utamanya bagi mereka yang sudah ketergantungan sehingga
menjadi sebuah kebutuhan bagi mereka.

14
2.5 Solusi Penggunaan Handphone secara berlebihan
Penyebab kecanduan gadget adalah kebiasaan berinteraksi tanpa aturan
sehingga orang semakin merasakan candu dan nikmatnya berinteraksi di dunia
maya.Kalau hal itu sudah terjadi, maka ada beberapa tips yang bisa kamu
lakukan untuk mengatasinya:
a. Perbanyak Bersosialisasi
Kecanduan gadget pada anak menyebabkan anak sulit bersosialisasi
hingga berkomunikasi dengan orang lain. Supaya hal itu tidak terjadi,
kamu harus membiasakan bagaimana setiap anggota keluarga bisa
bersosialisasi dengan baik. Sebagai contoh dengan tetangga. Ajak anak
atau keluarga menyapa orang lain di sekitar rumah, berkunjung ke rumah
teman, keluarga, atau orang lain untuk membantu meningkatkan
kecakapan berkomunikasi dan bersosialisasi. Orang yang sibuk dengan
gawai biasanya jarang bersosialisasi. Mereka lebih senang interaksi di
dunia virtual. Hal tersebut harus kamu atasi dengan membiasakan
sosialisasi di dunia nyata.
b. Melakukan Aktivitas di Luar Rumah
Jika ada anggota keluarga yang sudah terlihat mulai kecanduan,
saatnya kamu ambil langkah lain. Kamu bisa membuat quality time
bersama. Misalnya membuat acara atau aktivitas di luar rumah dengan
semua anggota keluarga. Misalnya berkebun bersama, memancing,
bermain, atau berolahraga bareng. Buat kegiatan seru di luar ruangan
yang menyenangkan sehingga semua orang bisa sejenak melepaskan
gadget dari tangan mereka.
c. Belajar Seimbangkan Waktu
Penting untuk mencapai keseimbangan antara berbagai aktivitas
Anda seperti waktu yang dihabiskan bersama teman dan keluarga, dalam
kegiatan rekreasi di luar ruangan, akademisi, dan juga gadget.
Tunjukkan rasa tanggung jawab Anda dalam cara Anda melakukan
sesuatu. Memperoleh atau menggunakan sesuatu secara berlebihan
seringkali malah akan menjadi sumber gangguan. Penting untuk
mencegah hal ini terjadi. Anda dapat menggunakan gadget tetapi dalam
batas waktu tertentu dan jangan terlalu bergantung padanya agar waktu
Anda tak banyak terserap untuk menggunakannya setiap waktu.

15
d. Ganti Handphone dengan buku
Budaya membaca sekarang ini sudah ditinggalkan banyak orang.
Mereka lebih senang membaca apapun yang ada digadget-nya
dibandingkan dengan membaca buku. Untuk mengatasi kecanduan
gadget, cobalah untuk membawa buku, sehingga jika ada kesempatakan
luang kamu lebih memilih untuk membaca buku ketimbang harus
mengontak-atik gadget.
e. Tetapkan Wilayah-Wilayah Bebas Gadget
Cara yang bisa kamu lakukan adalah membuat aturan
wilayah-wilayah mana yang nggak boleh pegang gadget.Misalnya di
meja makan. Kamu bisa membuat aturan bersama bahwa semua anggota
keluarga yang sedang makan nggak boleh pegang gadget. Buat
kesepakatan bahwa meja makan adalah daerah terlarang gawai, supaya
agar komunikasi dalam keluarga bisa tetap efektif.Selain itu, pada
jam-jam tertentu di tempat tidur atau di ruang keluarga, juga bisa kamu
terapkan aturan ini. Namun, pastikan in adalah kesepakatan bersama,
sehingga semua anggota keluarga bisa memahami dan melaksanakannya.

16
BAB III
PENUTUP

3.I Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh penggunaan handphone terhadap
prestasi belajar siswa ada banyak sekali pengaruh-pengaruh dan dampak
penggunaan handphone bagi siswa. Handphone merupakan salah satu dari
produk iptek yang canggih dewasa ini. Hal ini dikarenakan handphone mampu
mengakses informasi yang ada di seluruh penjuru dunia dalam waktu yang
relatif singkat dan hampir bersamaan serta biaya yang relatif murah handphone
dapat menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap prestasi belajar siswa.
Upaya yang mungkin dapat diterapkan terhadap dampak negatif yang
ditimbulkan handphone antara lain yaitu profesionalisme guru di dalam
pembelajaran, adanya pelarangan penggunaan handphone ketika proses kegiatan
belajar mengajar berlangsung, peran serta orang tua dan masyarakat sangat
membantu perkembangan prestasi belajar siswa, kesadaran dari setiap siswa
mengenai manfaat penggunaan handphone dan efek penggunaan handphone
yang dapat menunjang prestasi belajar siswa.

3.2 Saran
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan dipaparkan, pada
penelitian ini ada beberapa saran yang disampaikan antara lain :
1. Tidak perlulah seorang pelajar menggunakan handphone yang memiliki
fitur-fitur yang berlebihan karena dapat mengganggu konsentrasi belajar.
2. gunakan handphone seperlu mungkin (SMS atau telepon) guna
menghindari dampak negatif dari penggunaan handphone.
3. Manfaatkan fasilitas handphone untuk kegiatan sekolah, seperti
browsing, pemotretan (bila dibutuhkan).
4. Mematuhi kebijakan sekolah dimana pada saat jam pelajaran
berlangsung, siswa dilarang mengoperasikan handphone.
5. Perlu penegasan terhadap siswa atau pelajar dalam penggunaan
handphone, baik dari guru maupun orang tua di rumah.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alifzal fajri. (2018). "Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Prestasi


Belajar Sejarah Siswa Kelas X IPS SMA PGRI 2 Kota Jambi"
https://repository.unja.ac.id/5079/1/PENGARUH%20PENGGUNAAN%20HA
NDPHONE%20TERHADAP%20PRESTASI%20BELAJAR%20SEJARAH%2
0SISWA%20KELAS%20X%20IPS%20SMA%20PGRI%202%20KOTA%20J
AMBI.pdf (Diakes pada 25 Januari 2023)

Andrew christian gandy. (2016). "Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik SMA YPPK TARUNA BAKTI Jayapura"
https://www.academia.edu/26079598/PENGARUH_PENGGUNAAN_HANDP
HONE_TERHADAP_PRESTASI_BELAJAR_PESERTA_DIDIK_SMA_YPP
K_TERUNA_BAKTI (Diakses pada 25 Januari 2023)

Brilio.Net. (2019). " 8 Cara Mengatasi Kecanduan Gadget Paling Efektif &
Bikin Happy"
https://www.brilio.net/gadget/8-cara-mengatasi-kecanduan-gadget-paling-efekti
f-bikin-happy-190405x.html (Diakses pada 25 Januari 2023)

Edelweis Lararenjana. (2022). "5 Cara Mengatasi Kecanduan Gadget, Mudah


Dan Efektif"
https://www.merdeka.com/jatim/5-cara-mengatasi-kecanduan-gadget-yang-pent
ing-diketahui-ini-lengkapnya-kln.html (Diakses pada 25 Januari 2023)

Mutmainna Cendi. (2016). "Pengaruh Penggunaan Terhadap Prestasi Siswa


Madrasah Aliyah Taman Pendidikan Islam Kecamatan Bontoala, Makassar"
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4349-Full_Text.pdf (Diakses pada 25
Januari 2023)

Telkomsel. (2013). "Kecanduan Gadget Adalah : Ciri-Ciri Dan Tips Untuk


Mengatasinya"
https://www.telkomsel.com/jelajah/jelajah-lifestyle/kecanduan-gadget-adalah-ci
ri-ciri-dan-tips-untuk-mengatasinya (Diakses pada 25 Januari 2023)

18

Anda mungkin juga menyukai