Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

Hak dan Kewajiban Pemerintah Serta Masyarakat dalam Pembangunan Fasilitas Umum
Kota

Dosen pengampu : Dr. Agusmidah, S.H, M.Hum.

DISUSUN OLEH :

Harry Ravanael Simorangkir (210200386)

Muhammad Adi Bima Sakti (210200417)

Natasya Balqis (210200448)

Salwa Khalishah (210200479)

Mesy Yoseli Hutabarat (210200510)

Manuel Sahat Setya (210200540)

Willy Gidion Hasibuan (210200571)

Atika Darayani (211501126)

Universitas Sumatra Utara

2021
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan syukur atas ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya lah sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik baiknya untuk
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “Hak
dan Kewajiban Pemerintah dan Masyarakat dalam Pembangunan Fasilitas Umum Kota.”

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Agusmidah, S.H, M.Hum selaku dosen
pengampu Pendidikan Kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini. Tugas makalah ini guna untuk melengkapi Ujian Tengah Semester (UTS) kami
yang telah ditentukan pada semester satu ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui,
mohon saran dan kritik dan kami mohon maaf sebesar – besarnya demi tercapainya makalah
yang baik.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi.............................................................................................................................. 1

Bab I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang........................................................................................................2


1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................................3
1.4. Metode Penelitian...................................................................................................3

Bab II. Pembahasan

2.1. Definisi Fasilitas Umum ........................................................................................

2.2.Tanggapan Masyarakat ...........................................................................................

2.3. Pelanggaran UU Pembangunan Fasilitas Umum....................................................

2.4. Faktor Penyebab Kerusakan Fasilitas Umum.........................................................

2.5. Penghambat Pembangunan Fasilitas Umum...........................................................

2.6. Cara Mengatasi Faktor – Faktor Penghambat.........................................................

2.7. Hak dan Kewajiban Masyarakat.............................................................................

Bab III. Penutup

3.1. Kesimpulan ............................................................................................................

Daftar Pustaka .....................................................................................................................

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pembangunan fasilitas umum di kota sangatlah penting guna untuk memfasilitasi
masyarakat di daerah tersebut. Sangat banyak fasilitas umum yang terdapat di kota, salah
satu fasilitas umum yang sering digunakan oleh masyarakat ialah pemakaian jalan raya.
Dengan adanya fasilitas – fasilitas umum tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk
melakukan aktivitas.

i
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi fasilitas umum dan peran pemerintah terhadap fasilitas umum?
2. Apa tanggapan masyarakat terhadap kelalaian pemerintah dalam membangun fasilitas
umum?
3. Apa kelalaian pemerintah dalam tugasnya terhadap pembangunan fasilitas umum? Serta
UU yang dilanggar pemerintah.
4. Apa yang menjadi hambatan pemerintah dalam membangun fasilitas umum?
5. Apa faktor yang bisa menyebabkan kerusakan fasilitas umum?
6. Apa hak dan kewajiban masyarakat dalam menjaga fasilitas umum?
7. Bagaimana cara pemerintah mengatasi faktor-faktor penghambat dalam membangun
fasilitas umum?

1.3. TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka kami dapat memberitahukan
tujuan penelitian kami ialah sebagai berikut :
1. Melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS).
2. Menjelaskan tentang peranan pemerintah serta kelalaian dalam melaksanakan
pembangunan fasilitas umum terhadap masyarakat.
3. Memaparkan tentang hambatan yang terjadi ketika melaksanakan tugas pembangunan
fasilitas umum.

1.4. METODE PENELITIAN


Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk
mendapatkan informasi yang benar – benar dimengerti dan hasilnya sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka metode yang kami gunakan berupa :
1. Observasi
Pada tahap ini, kami mengumpulkan data secara sekunder melalui beberapa literatur –
literatur yang ada.
2. Wawancara
Pada tahap ini, kami mengumpulkan data secara primer melalui wawancara terhadap
masyarakat sekitar yang memakai fasilitas umum tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI FASILITAS UMUM


Menurut KBBI, pengertian fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan
fungsi (kemudahan). Defenisi fasilitas adalah segala sesuatu hal baik itu secara
wujud benda yang bisa dirasakan dan dilihat maupun dalam bentuk pelayanan publik
yang dapat memudahkan serta memperlancar pelaksanaan suatu usaha tertentu.
Fasilitas juga merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melakukan
atau memperlancar suatu kegiatan, mengingat fasilitas biasanya dihubungkan dalam
pemenuhan suatu prasarana umum yang terdapat dalam suatu perusahaan atau
organisasi tertentu. Secara mendasar, fasilitas terbagi atas 2 menurut fungsinya, yaitu
fasilitas sosial dan fasilitas umum.1
Secara singkat, Arti definisi/pengertian fasilitas umum adalah fasilitas yang
diadakan untuk kepentingan umum. 2fasilitas umum atau sering diakronimkan fasum
merupakan istilah umum yang merujuk kepada sarana atau prasarana atau
perlengkapan atau alat-alat yang disediakan oleh pemerintahyang dapat digunakan
untuk kepentingan bersama dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Fasilitas umum adalah sarana dan prasarana yang sudah
disediakan oleh pemerintah maupun swasta untuk memenuhi kepentingan bersama
(umum). Adapun fasilitas tersebut harus dipelihara dengan baik agar tetap bisa
memberikan kemudahan bagi orang banyak. Berikut ini adalah beberapa contoh
fasilitas umum yang bisa kita jumpai seperti :
• Jalan Raya
• Angkutan Umum
• Halte
• Trotoar

1
fasilitas/fa·si·li·tas/ n “sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi; kemudahan” diakses dari
https://kbbi.web.id/fasilitas, pada tanggal 26 Oktober 2021.

2
Godam. 2012, Arti Pengertian Fasilitas Umum Dan Fasilitas Sosial (Perbedaan Fasum Fasos). Retrieved August
30, 2017, from http://www.organisasi.org/1970/01/arti-pengertian-fasilitas-umum-dan-fasilitas-sosial-perbedaan-
fasum-fasos.html#.YXg0wp5BzIX

i
• Jaringan Listrik
• Taman Bermain
• Tempat Ibadah
• Rumah Sakit
• Pasar

Jadi keseluruhan contoh fasilitas tersebut memang sengaja ditujukan untuk


keperluan umum guna mempermudah masyarakat dalam bepergian, beribadah,
berolahraga, dll.
Setiap fasilitas umum yang dibangun, memiliki fungsi atau kegunaan yang
berbeda – beda. Kenyamanan atau keamanan menjadi suatu hal penting untuk
menunjang penggunaan setiap fasilitas umum. 3Salah satu hal yang dilakukan untuk
menunjang kenyamanan atau keamanan tersebut dengan melaporkan kerusakan
fasilitas – fasilitas umum yang ada. Melaporkan kerusakan fasilitas umum langsung
dari masyarakat dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap pihak-pihak
yang terkait akan pembangunan fasilitas umum. Kendala yang muncul untuk
melakukan pengawasan atau pemantauan kerusakan fasilitas umum disebabkan oleh
kurangnya fakta – fakta penting yang digunakan sebagai data untuk melakukan
pengecekan. Fakta – fakta yang dapat dijadikan data untuk melakukan pengecekan
fasilitas umum yang rusak yaitu foto, alamat, lokasi, dan data pendukung(keluhan).
Data yang paling penting digunakan untuk melakukan pemantauan dan pengecekan
yaitu ketepatan lokasi/letak serta alamat fasilitas umum yang rusak.4

2.2. TANGGAPAN MASYARAKAT


Fasilitas umum adalah fasilitias yang diadakan untuk kepentingan umum, seperti
jalan, angkutan umum, saluran air, jembatan, fly over, under pass, halte, alat
penerangan umum, jaringan listrik, tempat ibadah, banjir kanal, trotoar, jalur busway,
tempat pembuangan sampah, dan lain sebagainya. Fasilitas umum diberikan oleh
3
Nurnawati, Erna Kumalasari & Hibatullah, Milzam. 2018. Sistem Pengaduan Masyarakat Untuk Melaporkan
Kerusakan Fasilitas Umum Berbasis Perangkat Bergerak. (Teknik Informatika Institut Sains & Teknologi
AKPRIND,2018) diakses dari http://jti.respati.ac.id/index.php/jurnaljti/article/view/250

4
Ibid

1
pemerintah untuk menunjang kebutuhan aktivitas masyarakat sehari-hari. Setiap
fasilitas umum yang dibangun, memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda-beda.
Fasilitas umum yang membantu masyarakat untuk beraktivitas tentulah penting dijaga
keaamanan dan kenyamanannya. Maka dari itu kita harus turut menjaga fasilitas
umum yang disediakan pemerintah. Tetapi walaupun dijaga, masih saja ada faktor-
faktor lain yang mempengaruhi rusaknya fasilitas umum.
Masyarakat resah akan rusaknya fasilitas umum yang disediakan pemerintah.
Seperti jalan yang rusak, bisa menyebabkan kecelakaan, apalagi di musim penghujan,
jalan akan licin dan pengemudi kendaraan bisa tergelincir dan jatuh.
Kami selaku kelompok 3 telah melakukan wawancara kepada pihak yang kami
temui di Jl. Karya Jaya kota Medan. Kami bertanya bagaimana tanggapan ia tentang
jalan yang ada di Indonesia, khususnya kota Medan. “Menurut saya, di Medan ini
pembangunan jalannya masih kurang sih. Kaya di Karya Jaya ini, liat aja, masih
macet. Apalagi kalo sore, aduh, ramenya, udah gitu jalannya kurang bagus jadi
tambah macet.”
Menurut Saniya sendiri, jalan yang berada di tempat tinggalnya sangat sempit dan
kurang dari kata bagus. Itu membuatnya kesal karena setiap dia pulang pasti terjadi
kemacetan dan membuatnya harus menghabiskan waktu lebih lama dijalan. “Terus
kalau pagi, saya mau kuliah juga macet dan rame. Banyak kali ibu-ibu belanja pagi
sampe ke tengah tengah jalannya.” Posisi jalan yang terlalu kecil menurutnya sangat
tidak membantu, karena kepadatan yang ada di Jl. Karya Jaya.
Ia berharap, pemerintah lebih menyadari kerusakaan jalan yang ada ditempat
tinggalnya. “Ya mudah-mudahan pemerintah cepat memperbaiki jalan ini dengan
sebaik-baiknya, soalnya kadang juga udah diperbaiki, bolong lagi, jadi makin lama
kalua harus tambal isi tambal isi terus. Kami juga terganggu kalau selalu ada
perbaikan jalan terus, harusnya sekali diperbaiki yah udah siap gitu.” Imbuhnya.
Tak hanya fasilitas umum seperti jalan, halte dan bus juga turut ikut masuk ke dalam
perhatian kami.
Halte adalah tempat pemberhentian bus yang terdapat di pinggir jalan yang ada di
berbagai macam kota. Dulu, di Medan sendiri, masih banyak halte yang masih tidak
layak untuk digunakan. Tetapi karena hadirnya bus Mebidang di Medan, maka halte

i
juga ikut ditambah oleh pemerintah. Dahulu, halte masih kurang berfungsi efektif di
Medan karena belum ada kendaraan umum yang secara spesifik menggunakan halte.
Memiliki halte yang bagus dan nyaman adalah hak masyarakat. Memiliki halte yang
nyaman dan bersih juga bisa meningkatkan keinginan masyarakat untuk menaiki
kendaraan umum, yang dimana akan baik untuk mengurangi polusi udara. Karena
perkembangan volume lalu lintas di perkotaan Indonesia mencapai 15% pertahun.
Transportasi di kota-kota besar merupakan sumber pencemaran udara yang terbesar,
dimana 70% pencemaran udara diperkotaandisebabkan oleh aktivitas kendaraan
bermotor. Parameter polusi udara dari kendaraan bermotor seperti karbonmonoksida
(CO), Nitrogen oksida (NOx), Methane (CH4), nonmethane (NonCH4), Sulful
dioksida (SOx) dan Partikel (SPM10) dapat menimbulkan efek terhadap pemanasan
global. Jadi jika di Indonesia terdapat halte yang bagus dan nyaman, kita mungkin
bisa mengurangi pencemaran dan polusi yang sudah ada. Maka dari itu kelompok
kami juga mewawancarai pengguna bus Mebidang yang ada di sekitaran Merdeka
Walk.
Kami bertanya bagaimana tanggapan Nadilla terhadap halte yang berada di
Medan. “Halte ini ya? Menurutku sih bagus-bagus aja udah cukup, tapi ya gitula
kadang masih kurang gede sih ga kaya yang di Jakarta gitu kan lebih praktis. Kalo
yang di Medan ini ya masih gitu-gitu aja, tapi untuk awal-awal ya udah lumayan sih,
tapi kalo ditanya mau dibagusin lagi ya pasti mau.”
Menurut Nadilla, halte yang berada di Medan sudah bagus jika untuk permulaan
karena bus di Medan juga baru di adakan 2 tahun terakhir. Ia juga mengatakan jika
dia berharap halte-halte akan lebih dibaguskan untuk ke depannya. “Menurutku juga
kalo pemerintah lebih aware dan ngasih rute-rute yang lebih banyak, karena kan yang
make fasilitas umum ini orang-orang yang ekonominya menengah ke bawah. Aku sih
pengennya gitu, tapi kalo untuk busway gini juga susah kalo ke pinggir-pinggir kali,
malah jadi macet nanti.”
Nadilla mengatakan bahwa ia berharap halte dan bus bisa ditambahkan untuk
orang-orang yang tinggal dipinggir-pinggir kota agar mudah di akses. Kita juga tidak
bisa menghindari fakta bahwa yang memakai kendaraan umum adalah kaum menegah

1
kebawah karena menyangkut biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan
kendaraan sendiri.
“Kalau boleh nambahin sih, menurutku kartu flazz ini harusnya bisa diisi dimana-
mana dan dijual dimana-mana ditempat yang lebih praktis.” Ia menambahkan bahwa
alangkah baiknya penjualan kartu untui bus ini diperjual belikan dimana-mana.
Dari wawancara yang telah kami lakukan, kita bisa mengetahui keinginan
masyarakat agar pemerintah bisa lebih menyadari bahwa fasilitas umum di Indonesia
masih belum bagus, khususnya di kota Medan. Masyarakat berharap fasilitas umum
di kota-kota selain Jakarta bisa sama baiknya dengan yang ada di ibukota Indonesia
dan berharap pemerintah segera memperbaikinya, baik jalan, halte, atau lainnya.

2.3. PELANGGARAN UU PEMBANGUNAN FASILITAS UMUM


Bfebbeuboueboesf

2.4. FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN FASILITAS UMUM


Hefuifeihefi

2.5. PENGHAMBAT PEMBANGUNAN FASILITAS UMUM


Bdhebdsbie

2.6. CARA MENGATASI FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT


Pembangunan fasilitas umum di Indonesia berjalan lambat karena banyaknya
kendala yang harus dihadapi. Untuk itu, pemerintah harus melakukan berbagai solusi
agar pembangunan fasilitas umum dapat dilakukan. Cara yang bisa pemerintah
lakukan untuk mengatasi masalah pembangunan fasilitas umum antara lain:

a. Memperbaiki kerja sama antar lembaga


Dalam melakukan pembangunan fasilitas umum di Indonesia, kerjasama antar
lembaga pemerintah sangat dibutuhkan. Setiap lembaga pemerintah pastinya
memiliki tugas yang berbeda, sehingga tidak jarang lembaga pemerintah melakukan
pekerjaannya secara sendiri-sendiri. Hal ini tidak jarang membuat masalah dalam

i
pembangunan fasilitas umum karena kurangnya koordinasi dari bebagai pihak
pemerintah, padahal dengan melakukan kerjasama antar lembaga pemerintah tentu
akan membantu pembangunan fasilitas umum yang ada di Indonesia. Dengan adanya
kerja sama atau suatu koordinasi yang baik tentunya akan mempermudah suatu
perencanaan pembangunan.

b. Merencanakan pembangunan secara matang


Sebelum melakukan pembangunan, perencanaan yang matang sangat penting
dilakukan oleh setiap lembaga pemerintah ataupun lembaga yang ditunjuk untuk
melakukan pembangunan. Perencanaan ini baik dilakukan untuk
mempertimbangkan masalah perawatan yang dibutuhkan kedepannya, biaya yang
diperlukan, apakah pembangunan tersebut berguna untuk kesejahteraan
masyarakat dan masalah lainnya agar pembangunan yang dilakukan tidak sia-sia.

c. Mengajak keterlibatan masyarakat


Selain melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga, peran masyarakat juga
harus terlibat dalam pembangunan fasilitas umum di Indonesia, sehingga pererintah
juga harus mengajak masyarakat saling berkomunikasi secara aktif untuk
menyampaikan aspirasinya guna mempermudah apa saja yang harus dilakukan
pemerintah untuk hasil pembangunan yang maksimal.

d. Memperbaiki birokrasi Indonesia


Dari sisi pemerintah, perbaikan birokrasi harus dilakukan untuk menunjang
pembangunan fasilitas umum yang ada di Indonesia. Kebijakan pemerintah yang
dibuat untuk pembangunan fasilitas umum harus dapat memprioritaskan kebijakannya
aga lebih efisien.

e. Merawat fasilitas umum yang sudah ada


Selain melakukan pembangunan fasilitas umum yang sudah ada, pemerintah dan
masyarakat juga harus memiliki kesadaran untuk merawat dan menjaga fasilitas
umum yang sudah dibangun sebelumnya agar penggunaannya tetap terawat dan tahan

1
lama dan juga dapat menghemat pengeluaran negara yang bisa digunakan untuk
pembangunan selanjutnya.
f. Menawarkan skema investasi yang menarik
Tidak bisa dipungkiri bahwa pihak investor pasti mengharapkan investasi yang
menguntungkan dan meyakinkan baginya. Dengan demikian, membuat penawaran
investasi yang menarik akan bisa mengatasi masalah pembagunan fasilitas umum
dalam hal pendanaannya. Akan tetapi, dalam hal ini pemerintah juga harus berhati-
hati supaya skema yang ditawarkan tidak hanya menguntungkan pihak swasta saja,
melainkan juga menguntungkan bagi negara. Karena bagaimanapun juga
pembangunan fasilitas umum berguna untuk pembangunan negara demi kesejahteraan
rakyat.

g. Memperbaiki kualitas desain proyek pembangunan fasilitas umum


Salah satu masalah yang ada dalam tahap perencanaan proyek pembangunan
fasilitas umum adalah sulitnya mendapatkan keterlibatan dari pihak swasta. Pihak
pemerintah sebenarnya mengharapkan adanya keterlibatan dengan pihak swasta
dalam pembangunan fasilitas umum negara, terutama terkait dengan pendanaan. Hal
ini dikarenakan pemerintah tidak ingin membebani APBN dalam hal pembangunan
fasilitas umum ini. Namun, tampaknya desain proyek infrastruktur dipandang kurang
menarik bagi investor sehingga untuk menarik pendanaan dari pihak swasta ini dinilai
cukup sulit.
Oleh karena itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah
pembangunan fasilitas umum ini adalah dengan memperbaiki kualitas desain proyek.
Dengan desain proyek yang berkualitas, akan lebih mudah untuk menjelaskan
mengenai rencana pembangunan fasilitas umum kepada calon investor. Desain
proyek yang berkualitas juga bisa lebih mudah meyakinkan pihak investor untuk
memberikan dananya dalam rangka pembangunan fasilitas umum. Dengan demikian,
masalah pendanaan akan lebih mudah diatasi dan proyek pembangunan fasilitas
umum pun bisa berjalan dengan lebih lancar.

2.7. HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT

i
Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah
ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus
kita lakukan dengan penuh tanggung jawab sehigga kita dapat menerima hak atas
hasil yang telah kita lakukan.
Seperti yang diketahui bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
masing-masing. Salah satunya adalah hak dan kewajiban dalam menjaga fasilitas
umum. Setiap masyarakat mempunyai hak dan kewajiban dalam menjaga fasilitas
umum karena pemerintah telah membangun fasilitas umum yang dapat digunakan
oleh setiap orang.Beberapa contoh fasilitas umum yang telah dibangun pemerintah,
yaitu Halte bus, jalan, lampu jalan, jembatan,dll. Lantas apa saja yang menjadi hak
dan kewajiban masyarakat dalam menjaga fasilitas umum?
Pemerintah berkewajiban dalam membangun fasilitas umum karena fasilitas
umum merupakan hak yang dimiliki oleh setiap warga negara. Hak yang didapatkan
oleh masyarakat terhadap fasilitas umum sebagai berikut:
1. Masyarakat berhak untuk mendapatkan fasilitas umum yang memadai
2. Masyarakat dapat menggunakan fasilitas umum sesuai dengan kebutuhan mereka
sehari-hari.

Setelah masyarakat mendapatkan hak mereka terhadap fasilitas umum, maka


masyarakat juga berkewajiban untuk ikut serta dalam menjaga fasilitas umum yang
telah disediakan oleh pemerintah. Tetapi, masih banyak masyarakat yang tidak peduli
dengan fasilitas umum karena mereka menganggap bahwa fasilitas umum itu milik
bersama. Bukan hanya tidak peduli bahkan ada masyarakat yang merusak fasilitas
umum, terutama jika saat terjadi demo besar-besaran. Padahal dalam undang-undang
Pasal 406 KUHP (1) yang berbunyi, “Barang siapa dengan sengaja dan dengan
melawan hak membinasakan, merusak, membuat hingga tidak dapat dipakai lagi atau
menghilangkan sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya kepunyaan orang
lain, dihukum penjara selama-lamanya 2 (dua) tahun 8 (delapan) bulan atau denda
sebanyak-banyaknya Rp4500,- (empat ribu lima ratus rupiah).” dan Pasal 170 Ayat
(1) KUHP. Adapun bunyi pasal itu adalah sebagai berikut, “Barangsiapa terang-
terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau

1
barang, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan.”
dijelaskan bahwa masyarakat dilarang merusak fasilitas umum. Masyarakat baru akan
merasa kehilangan jika kepentingan mereka tidak lagi terpenuhi dan mereka
terkadang menyalahkan pemerintah dengan alasan pemerintah tidak peduli dengan
kebutuhan masyarakat. Berkewajiban menjaga fasilitas umum yang dimaksud
bukanlah dengan cara masyarakat memperbaiki fasilitas umum itu sendiri, tetapi ada
beberapa tindakan yang dapat dilakukan masyarakat untuk menjaga fasilitas umum:
1. Harus menjaga kebersihan dengan cara membuang sampah pada tempatnya.
2. Tidak merusak fasilitas umum yang telah dibangun.
3. Menggunakan fasilitas umum dengan baik.
4. Tidak boleh egois karena fasilitas umum merupakan milik bersama dan bukan
milik pribadi.
5. Memberikan laporan kepada lembaga pemerintah yang bertanggung jawab jika
ada fasilitas umum yang sudah rusak karena faktor usia dan alam, ataupun ada
seseorang yang dengan sengaja merusak untuk kepentingan pribadi mereka.

i
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Atas semua data yang sudah sajikan di atas, maka dengan ini kami telah
menyimpulkan bahwasannya bablabalbalbalblbaabubdubufe

1
DAFTAR PUSTAKA
(Makmur, 2021; Makmur, Ivan. (2021). FASILITAS UMUM DAN FASILITAS SOSIAL. Diakses
pada 26 November 2021, dari https://adoc.pub/fasilitas-umum-dan-fasilitas-sosial.html)

Anda mungkin juga menyukai