Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci kesuksesan. Dan belajar merupakan aktivitas penting yang
dilakukan oleh siswa/i di dalam dunia pendidikan. Sebagaimana yang kita ketahui, tujuan dari
pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi diri dalam memiliki kemampuan spiritual,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan diri seorang
murid di masyarakat. Pendidikan berguna untuk mempersiapkan siswa/i dalam menghadapi
masa depan di masyarakat serta meningkatkan pemahaman intelektual atas suatu ilmu
pengetahuan.

Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, siswa sebagai subyek pendidikan dapat
diarahkan pada suatu pendidikan baik formal dan informal, yang pada intinya adalah untuk
memberikan bimbingan kepada para siswa sehingga pada akhirnya dapat memberikan
peningkatan pada prestasi belajar siswa tersebut. Pendidikan formal yaitu suatu jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pendidikan tinggi perguruan
tinggi. Sedangkan pendidikan informal adalah pendidikan yang teratur dengan sadar
dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat. Pendidikan
informal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang
berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Salah satu pendidikan nonformal yang memberikan bimbingan belajar kepada siswa adalah
lembaga bimbingan belajar di luar sekolah. Lembaga bimbingan belajar di luar sekolah
memberikan layanan jasa pendidikan berupa menambah frekuensi belajar yang bertujuan
untuk meningkatkan prestasi akademik siswa (Nusantari, 2011: 17). Menurut Kartadinata
(Nurlinggasari, 2017:2) dengan mengikuti bimbingan belajar siswa dapat mengatasi
masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar sehingga setelah melalui proses belajar
mereka dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki.

Layanan bimbingan belajar di luar sekolah diselenggarakan untuk membantu siswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan berbagai macam permasalahan belajar yang ada. Bimbingan
belajar di luar sekolah membahas materi-materi yang rata-rata masih belum dipahami oleh
siswa. Bimbingan belajar di luar sekolah dilakukan dengan pemilihan metode dan strategi
yang tepat dan menarik. Hal ini dilakukan agar semua permasalahan siswa dalam belajar
dapat terselesaikan dengan baik sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa akan
maksimal (Sari, 2015: 1671). Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu
kegiatan belajar siswa. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungannya (Slameto, 2010: 2). Belajar pada
dasarnya merupakan proses dan usaha untuk mendapatkan sebuah perubahan, baik dari sisi
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Hasil belajar akan mempengaruhi banyak aspek
pada siswa, baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilannya yang kemudian akan
berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya bahkan dapat berdampak pada
kepribadian dan karakternya.

Fakta lapangan mencerminkan bimbingan belajar (Bimbel) sangat membantu siswa dalam
meraih prestasi akademik dapat ditemukan dalam berbagai riset dan testimonial langsung dari
siswa. Fakta lapangan ini memberikan dukungan terhadap pandangan bahwa bimbingan
belajar bukan hanya sekedar bentuk dukungan tambahan, tetapi dapat menjadi salah satu
kunci dalam mencapai keberhasilan akademik. Dalam banyak kasus, fakta ini juga dapat
tercermin dalam peningkatan tingkat kelulusan siswa dan prestasi akademik yang diakui
secara luas oleh sekolah dan komunitas pendidikan. Hal ini dapat terjadi ketika bimbingan
belajar offline di luar sekolah memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mendapatkan
pengajaran yang lebih intensif dan lebih personal. Dengan demikian, para siswa tersebut
dapat mendapatkan perhatian yang lebih fokus terhadap setiap kesulitan yang mereka hadapi
dalam memahami suatu mata pelajaran. Hal ini akan membantu mereka untuk menyelesaikan
masalah-masalah akademik mereka dengan lebih efektif, sehingga prestasi akademik mereka
dapat meningkat. Disamping itu, bimbingan belajar offline juga memberikan akses kepada
siswa untuk mendapatkan tambahan bahan ajar yang mungkin tidak mereka dapatkan di
sekolah. Banyak siswa menghadapi kesulitan dalam memahami materi pelajaran di sekolah
karena berbagai faktor seperti keterbatasan waktu, jumlah siswa yang banyak, dan lain
sebagainya. Dalam hal ini, bimbingan belajar di luar sekolah dapat memberikan bahan ajar
yang lebih variatif dan lebih lengkap, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran
yang mereka pelajari.

Bimbingan belajar offline di luar sekolah juga memberikan lingkungan belajar yang bisa
lebih kondusif bagi para siswa. Dibandingkan dengan suasana belajar di sekolah yang
mungkin kurang mendukung bagi para siswa yang memiliki kesulitan dalam memahami
pelajaran, bimbingan belajar di luar sekolah memberikan suasana yang lebih santai namun
juga fokus, sehingga para siswa dapat belajar dengan lebih baik.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian
ini adalah:

1. Adakah pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi dan nilai akademik siswa di
sekolah? Apa saja pengaruhnya?
2. Apa saja yang melatarbelakangi keputusan siswa untuk mengikuti bimbingan belajar
offline?
3. Bagaimana bimbingan belajar membantu siswa mengatasi kesulitan materi yang
dialami di sekolah?
4. Bagaimana persepsi siswa mengenai manfaat bimbel offline dalam mempersiapkan
ujian sekolah?
5. Menurut siswa, apa saja tantangan yang dihadapi dalam mengikuti bimbel offline?
6. Apa saja perubahan yang siswa rasakan sebelum dan sesudah mengikuti Bimbel
offline?

C. Tujuan

Karya ilmiah ini berguna untuk menyelidiki dan menggambarkan pengaruh bimbingan
belajar offline di luar sekolah terhadap peningkatan prestasi akademik siswa. Melalui analisis
riset, testimonial langsung dari siswa, dan fakta lapangan, penelitian ini dilakukan untuk
merinci sejauh mana bimbingan belajar offline dapat memberikan kontribusi signifikan dalam
membantu siswa mengatasi kesulitan belajar, meningkatkan intensitas pembelajaran, serta
memberikan akses tambahan terhadap bahan ajar yang beragam. Dengan demikian, penulisan
ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang peran dan pengaruh bimbingan
belajar di luar sekolah dalam mencapai peningkatan prestasi akademik siswa.

D. Manfaat

Karya ilmiah ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana bimbingan belajar di
luar sekolah dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran dengan lebih baik. Melalui
riset dan testimonial langsung siswa, karya ilmiah ini tidak hanya memberikan gambaran,
tetapi juga memberikan bukti konkret yang menunjukkan bahwa bimbingan belajar di luar
sekolah sebagai kunci tambahan secara efektif dapat meningkatkan prestasi akademik siswa
diluar dari pembelajaran di sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan belajar terdiri dari dua kata, yaitu “bimbingan” dan “belajar”. Untuk
memudahkan pemahaman, maka akan dikemukakan beberapa definisi dari dua kata tersebut.

a. Pengertian Bimbingan

Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance” berasal dari
kata kerja “to guide” yang mempunyai arti “menunjukkan, membimbing, menuntun, ataupun
membantu.” Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai
suatu bantuan atau tuntutan.

Definisi bimbingan yang dikemukakan oleh Suherman yaitu “bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan dari pembimbing kepada individu dalam menumbuhkan kemampuannya
sehingga individu tersebut dapat mencapai hasil yang optimal”.³

Kemudian Stoops dan Walquist mendefinisikan bahwa bimbingan adalah proses yang
terus-menerus dalam membantu perkembanga individu untuk mencapai kemampuannya
secara maksimum dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya
maupun bagi masyarakat.⁴

Rochman Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan


kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara
wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan pada umumnya.⁵

Bimbingan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan, arahan, motivasi, nasehat dan
penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan masalah, menanggulangi kesulitan
sendiri.⁶

————————————————
³ Suherman, “Bimbingan Belajar”, dalam Jurnal Universitas Indonesia
⁴ Hallen A, Bimbingan dan Konseling...,
⁵ Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan & Konseling.
⁶ Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran
Definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan
merupakan suatu proses pemberian bantuan, arahan atau tuntutan secara berkesinambungan
dari seorang pembimbing kepada individu yang membutuhkan, yang bertujuan untuk
mencapai perkembangan optimal, yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi yang
dimiliki agar individu tersebut dapat menyesuaikan diri dan bermanfaat bagi diri dan
lingkungannya.

b. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu cara atau proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau pemahaman baru. Ini bisa terjadi melalui pengalaman, membaca,
mendengarkan, atau mengamati. Belajar tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga melibatkan
pengalaman sehari-hari dan interaksi dengan orang lain.

Pada dasarnya, ketika kita belajar, otak kita menerima informasi baru, kemudian
memprosesnya untuk dimengerti, dan akhirnya menyimpannya agar dapat digunakan di masa
depan. Belajar juga bisa merubah cara kita berpikir, nilai-nilai, atau bahkan cara kita
melakukan sesuatu. Selain itu, belajar juga mencakup perubahan perilaku. Ini berarti kita
mungkin mulai melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda setelah mempelajari sesuatu
yang baru. Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan di berbagai situasi juga merupakan
bagian dari belajar.

Lingkungan belajar tidak hanya terbatas pada kelas atau sekolah. Ini bisa terjadi di tempat
kerja, di rumah, atau di mana pun kita berada. Jadi, belajar tidak hanya terbatas pada satu fase
hidup, tetapi berlangsung sepanjang kehidupan kita. Jadi, secara sederhana, belajar adalah
cara kita mendapatkan pengetahuan baru dan mengubah diri kita agar lebih baik melalui
pengalaman, interaksi, dan pemahaman. Berdasarkan tulisan di atas, manfaat belajar dapat
dijelaskan sebagai berikut, yaitu :

1. Menambah pengetahuan
Belajar adalah cara kita mencari tahu hal-hal baru, baik itu melalui pengalaman,
membaca mendengarkan, atau mengamati.

2. Berubah Jadi Lebih Paham


Ketika kita belajar, otak kita bekerja untuk memproses informasi baru, membuat kita
lebih paham, dan menyimpannya agar bisa digunakan nanti.

3. Mengganti Cara Pikir dan Bertindak


Belajar juga membuat kita berpikir dan bertindak secara berbeda. Misalnya, kita bisa
mengubah cara kita berpikir atau melakukan sesuatu setelah belajar sesuatu yang
baru.
4. Terjadi di Mana Saja
Belajar tidak hanya terjadi di sekolah, tapi bisa di tempat kerja, rumah, atau di situasi
sehari-hari. Ini berarti kita bisa belajar di mana pun kita berada.

5. Seumur Hidup
Belajar tidak hanya terjadi pada satu waktu dalam hidup kita. Ini terus berlanjut
sepanjang hidup, membantu kita terus tumbuh dan berkembang.

c. Pengertian Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Menurut Crow & Crow (Prayitno, 2004: 94) bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh
seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada
individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri,
mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung
bebannya sendiri. Menurut Crow & Crow tersebut layanan bimbingan yang diberikan pada
individu atau sekumpulan individu berguna untuk menghindari dan mengatasi masalah dalam
kehidupannya secara mandiri.

Bimbingan belajar menurut Oemar Hamalik (2004: 195) adalah bimbingan yang ditujukkan
kepada siswa untuk mendapat pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
kemampuannya dan membantu siswa untuk menentukan cara-cara yang efektif dan efisien
dalam mengatasi masalah belajar yang dialami oleh siswa. Sedangkan Tim Jurusan Psikologi
Pendidikan (Mulyadi, 2010: 107) mengatakan bahwa bimbingan belajar adalah proses
pemberian bantuan kepada murid dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang berhubungan
dengan masalah belajar.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar
adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah
belajar yang dihadapi dan meningkatkan pemahaman belajar siswa sehingga tercapai tujuan
belajar yang diinginkan.

Adapun tujuan pelayanan bimbingan belajar secara umum menurut Abu Ahmadi dan
Widodo Supriyono (2004: 111) adalah membantu murid- murid agar mendapatkan
penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar dengan
efisien sesuai kemampuan yang dimilikinya, mencapai perkembangan yang optimal.

Sedangkan menurut Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005: 15) tujuan bimbingan
belajar sendiri adalah:

a) Mempunyai sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca
buku, disiplin dalam belajar, dan perhatian terhadap semua pelajaran, serta aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
b) Mempunyai motif yang tinggi untuk belajar.

c) Mempunyai keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan


membaca buku, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.

d) Mempunyai keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,


contohnya membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas - tugas sekolah, memantapkan
diri dalam memperdalam pelajaran tertentu,dan berusaha memperoleh informasi
tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.

e) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

c. Pengertian Bimbingan Belajar Offline

Bimbel offline adalah bentuk layanan bimbingan belajar yang diadakan di luar dunia maya
atau platform online. Dalam konteks ini, siswa dan tutor bersatu dalam ruang fisik, mungkin
di kantor bimbel, pusat pembelajaran, atau tempat lain yang disediakan secara langsung.
Keunikan dari bimbel offline adalah interaksi langsung antara siswa dan tutor, yang
memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih personal dan langsung.

Dalam sesi bimbel offline, siswa dapat menghadiri kelas tatap muka, mendapatkan
penjelasan materi secara langsung, berinteraksi dengan tutor untuk memahami konsep yang
sulit, dan melakukan latihan soal secara langsung. Pendekatan ini memberikan keleluasaan
bagi tutor untuk lebih fleksibel dalam menyesuaikan materi pembelajaran dengan gaya
belajar dan kebutuhan individu siswa.

Metode bimbingan belajar offline ini menawarkan nuansa klasik dan tradisional dalam
pembelajaran, di mana pembelajaran tidak hanya menjadi tentang mentransfer informasi,
tetapi juga tentang menciptakan ikatan personal antara siswa dan tutor. Interaksi langsung ini
dapat membantu siswa merasa lebih nyaman mengajukan pertanyaan, memahami konsep, dan
menerima umpan balik secara instan.

Meskipun tren bimbel online semakin berkembang, bimbel offline tetap menjadi pilihan
yang dihargai oleh beberapa individu yang menginginkan pengalaman pembelajaran yang
lebih langsung. Keberadaan bimbel offline menyediakan wadah untuk kolaborasi
antarindividu, di mana proses belajar tidak hanya mencakup aspek akademis tetapi juga
membantu dalam pengembangan keterampilan sosial dan kepercayaan diri siswa. Dengan
demikian, bimbel offline masih memegang peran penting dalam ekosistem pendidikan dan
bimbingan belajar.
2. Tujuan Bimbingan Belajar

Tohirin (2013: 131) menjelaskan bahwa secara umum tujuan bimbingan belajar adalah
untuk membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak
menghambat perkembangan siswa. Siswa yang perkembangannya terhambat atau terganggu
akan berpengaruh terhadap perkembangan atau kemampuan belajarnya. Selain tujuan umum
tersebut, secara khusus dapat diketahui bahwa bimbingan belajar bertujuan agar siswa
mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar, serta siswa dapat mandiri
dalam belajar.

Saring Marsudi (2011:104) menjelaskan bahwa layanan bimbingan belajar bertujuan untuk
membantu siswa dalam mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Melalui layanan
bimbingan belajar maka siswa dapat secara terbuka memahami dan menerima kelebihan dan
kekurangannya, memahami kesulitan belajarnya, memahami faktor penyebab dan memahami
pula bagaimana mengatasi kesulitannya.

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005: 15) lima tujuan bimbingan belajar, yaitu :

1) Agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua
pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
2) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
3) Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca
buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi
ujian.
4) Memiliki keterampilan menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti
membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam pelajaran
tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas.
5) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3. Prinsip-prinsip Bimbingan Belajar

Tujuan belajar tersebut dapat diwujudkan dengan baik apabila dalam melaksanakan
tugasnya guru telah memperhatikan prinsip-prinsip bimbingan belajar. Adapun
prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bimbingan belajar diberikan kepada semua peserta didik. Semua peserta didik baik
Sebelum memberikan bantuan kepada peserta didik sebaiknya guru mengenali
kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik.
2. Bimbingan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang masalah belajar yang
dialami peserta didik. Dalam melaksanakan bimbingan belajar hendaknya guru
melakukan kerja sama dengan staf sekolah.
3. Informasikan kepada orang tua bahwa anaknya tengah diberikan bimbingan belajar.
Harapannya agar orang tua di rumah dapat mengawasi dan membimbing peserta didik
dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai