Anda di halaman 1dari 19

INTEGRASI NASIONAL

Disusun Oleh :

Azqya Inayah Ummu Abdullah

Keysha Alea Savinka

Zulfa Imarah

Dosen Pembimbing :

Khuzaemah, M. Psi.

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani

Jalan Wonosari KM. 10, Karanggayam, Sitimulyo, Kec. Piyungan, Kab. Bantul, Yogyakarta

Tahun Ajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas karunia-Nya kami bisa
menyusun sebuah makalah yang berjudul "Integrasi Nasional" dengan lancar.
Tujuan penulisan ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Penyusun berterima kasih kepada Ibu Khuzaemah, M. Psi. selaku
pembimbing makalah ini. Penyusun juga mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang
tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami berharap pembaca dapat memberikan kritik maupun saran. Kritik dan saran
tersebut akan menjadi bahan evaluasi kedepannya.

Yogyakarta, Oktober 2022

Penyusun

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar belakang ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Pengertian Integrasi Nasional .............................................................................................. 3
B. Syarat Utama Untuk Mencapai Integrasi Nasional .............................................................. 3
C. Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional ....................................................... 4
D. Integrasi Nasional di Indonesia ............................................................................................ 4
E. Ancaman Integrasi Nasional ................................................................................................ 5
F. Cara Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional ...................................................................... 8
G. Contoh Integrasi Nasional dalam Kehidupan ...................................................................... 9
H. Peran Agama dalam Memperkuat Integrasi Nasional ....................................................... 11
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................................................. 15
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Negara Indonesia merupakan suatu bangsa yang plural, terdiri dari berbagai pulau,
bahasa, dan suku bangsa. Indonesia memiliki keberagaman, mulai dari adat istiadat,
budaya, agama, dan etnik. Keberagaman dapat menjadi modal dasar dalam membangun
bangsa yang kuat, namun juga rentan terhadap konflik. Keberagaman tersebut dapat
menimbulkan terjadinya konflik antaretnik, konflik antardaerah, konflik antaragama,
konflik antarpartai politik, konflik antarpelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain
yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda.
Indonesia telah mengalami berbagai perubahan azas, paham, dan ideologi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi
tersebut menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional.
Integrasi nasional sangat penting bagi Negara Indonesia yang heterogen. Dengan
integrasi nasional yang baik dan terstruktur akan menyatukan perbedaan-perbedaan yang
ada di negara berkembang Indonesia ini serta dapat terhindar dari segala konflik yang
berasal dari luar atau pengaruh asing.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian integrasi nasional ?


2. Apa syarat utama untuk mencapai integrasi nasional ?
3. Apa faktor yang mempengaruhi integrasi nasional ?
4. Bagaimana integrasi nasional di Indonesia ?
5. Apa ancaman terhadap integrasi nasional ?
6. Bagaimana cara mengatasi ancaman terhadap integrasi nasional ?
7. Bagaimana contoh integrasi nasional dalam kehidupan ?
8. Bagaimana peran agama dalam memperkuat integrasi nasional ?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian integrasi nasional.


2. Mengetahui syarat utama untuk mencapai integrasi nasional.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi integrasi nasional.
4. Mengetahui integrasi nasional di Indonesia.
5. Mengetahui ancaman terhadap integrasi nasional.
6. Mengetahui cara mengatasi ancaman terhadap integrasi nasional.
7. Menegtahui contoh integrasi nasional dalam kehidupan.
8. Mengetahui peran agama dalam memperkuat integrasi nasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu integrasi dan nasional. Menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), integrasi adalah pembauran hingga menjadi satu
kesatuan yang utuh atau bulat dan nasional berarti bersifat kebangsaan atau meliputi suatu
bangsa.
Menurut Yron Weiner, integrasi adalah sebuah proses penyatuan suatu bangsa yang
mencakup semua akses kehidupannya, seperti aspek sosial, aspek politik, aspek ekonomi,
dan aspek budaya. Cara menumbuhkan integrasi nasional pada masyarakat yaitu
sebagaimana yang di cantumkan pernyataan di atas seperti gotong royong, jika terdapat
tetangga di lingkungan sekitar dengan membantunya. Dan mengikuti kegiatan-kegiatan
sosial yang dapat menumbuhkan rasa empati dan simpati terhadap mahluk Tuhan yang
Maha Esa. (Istiqomah, Y & Dinie Anggraeni. Vol 4, No. 1, 2021: 274)
Integrasi nasional juga dapat diartikan proses penyatuan berbagai perbedaan-
perbedaan yang ada pada masyarakat sehingga menjadi selaras dalam sebuah bangsa.
Perbedaan tersebut meliputi suku, budaya, bahasa, ras, agama, dan faktor kebangsaan lain.
Dari pengertian yang disebutkan dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional
adalah usaha atau proses untuk menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu
negara agar menjadi satu kesatuan yang selaras.

B. Syarat Utama Untuk Mencapai Integrasi Nasional

Ada beberapa syarat integrasi nasional agar bisa terwujud di Indonesia, yaitu :
1. Adanya Kesadaran Massa
Syarat utama untuk membangun integrasi dan persatuan nasional adalah kesadaran
seluruh masyarakat bahwa integrasi nasional diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Integrasi nasional hanya dapat dicapai dengan kontribusi dan
kesadaran seluruh elemen masyarakat.

3
2. Kesepakatan Tentang Aturan dan Pedoman
Aturan yang dibuat masyarakat berdasarkan kesepakatan bersama, kemudian
dijadikan pedoman. Semua masyarakat harus menyetujui aturan hidup yang telah
ditetapkan.
3. Adanya Nilai dan Norma Yang Berlaku
Integrasi nasional dapat dicapai dangan adanya norma dan nilai sosial dan dijadikan
aturan yang penting untuk dijalankan secara konsisten.

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional

Dalam proses integrasi, terdapat faktor pendorong dan penghambat yang menentukan
keberhasilan proses integrasi nasional, berikut faktor-faktornya, antara lain :
1. Faktor Pendorong
a. Adanya rasa senasib dan seperjuangan oleh faktor sejarah
b. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara, yaitu garuda
Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
c. Adanya tekad dan keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia
d. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat
nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia

2. Faktor Penghambat
a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen
b. Kurangnya toleransi antargolongan
c. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan
gangguan dari luar
d. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmeratan hasil-
hasil pembangunan

D. Integrasi Nasional di Indonesia

Rasa senasib dan sepenanggungan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia menjadi
salah satu faktor yang mendorong adanya integrasi nasional. Perjuangan bangsa Indonesia
dalam mengusir penjajah pada selang waktu sebelum abad ke-20 dengan ditandai adanya

4
sifat kedaerahan, akan tetapi rasa senasib sepenanggungan yang ditunjukkan oleh para
pejuang dan pendahulu kita telah mencerminkan adanya benih-benih, yakni semangat
kebangsaan, yang kelak akan membentuk keutuhan bangsa Indonesia. Memasuki abad ke-
20, gejala semangat kebangsaan semakin membara dan terlihat dengan munculnya
berbagai organisasi atau pergerakan yang menjadi salah satu titik awal kebangkitan
nasional. Perjuangan melalui berbagai organisasi, seperti Budi Utomo dan Serikat Islam,
Perhimpunan Indonesia, dan lain sebagainya mencitrakan bahwa adanya Integrasi Sosial
dan Kultural. Pada tahun 1920-an, para pemuda tampil di dalam panggung sejarah
Indonesia dengan tema persatuan dan kesatuan untuk menuju Indonesia yang merdeka.
Melalui peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, para pemuda menunjukkan
segala peran serta dalam pembentukan integrasi nasional. Pasca proklamasi kemerdekaan,
perjalanan bangsa Indonesia di dalam bernegara harus ditempuh dengan berbagai
peristiwa. Berbagai cobaan yang mengguncang keutuhan bangsa juga dialami, ancaman
dan bahaya terhadap suatu negara yang tengah membangung keutuhan bangsa harus bisa
dihadapi.

E. Ancaman Integrasi Nasional

Indonesia berada pada posisi silang yang sangat strategis, baik secara aspek
kewilayahan maupun aspek kehidupan sosial.
1. Aspek kewilayahan
a. Indonesia diapit oleh dua benua, yaitu Asia dan Australia
b. Indonesia berada di antara dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik.

2. Aspek kehidupan sosial


a. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara (Asia
daratan bagian utara) dan daerah berpenduduk jarang di selatan (Asia daratan
bagian selatan).
b. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di
selatan.
c. Demokrasi Pancasila berada diantara demokrasi rakyat di utara dan demokrasi
liberal di selatan.

5
d. Ekonomi Indonesia berada diantara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem
ekonomi kapitalis di selatan.
e. Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di utara dan
masyarakat individualis di selatan.
f. Kebudayaan Indonesia di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan
barat di selatan.

Keberadaan Negara Indonesia yang strategis dapat memberikan potensi untuk kemajuan
bangsa, akan tetapi di sisi lain juga dapat memecah belah bangsa Indonesia.

Ancaman integrasi nasional datang dari dalam negeri dan luar negeri. Ancaman
tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non militer.

1. Ancaman militer
Ancaman militer merupakan ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata.
Ancaman militer dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Ancaman Militer Dalam Negeri
1) Disintegrasi bangsa, berasal dari gerakan separatis yang dilakukan oleh
suatu suku atau pemberontakan akibat ketidakpuasan masyarakat
terhadap kinerja dari pemerintah pusat.
2) Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan
pelanggaran hak asasi manusia.
3) Upaya pergantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain

b. Ancaman Militer Luar Negeri


1) Pelanggaran batas negara yang dilakukan negara lain
2) Pemberontakan senjata oleh negara lain
3) Aksi teror

Contoh ancaman militer terhadap negara, antara lain :

❖ Agresi yaitu ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara
lain terhadap suatu negara yang dapat membahayakan keutuhan, kedaulatan, dan
keselamatan negara tersebut.

6
Cara-caranya yaitu :
a. Invasi, yaitu sesuatu serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata negara lain
terhadap wilayah NKRI.
b. Bombardemen adalah suatu penggunaan senjata yang dilakukan oleh angkatan
bersenjata lain terhadap NKRI.
c. Blokade yaitu dilakukan didaerah Pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI
oleh angkatan bersenjata negara lain.
❖ Spionase, yaitu berupa mata-mata yang dilakukan negara lain, bertujuan untuk
mencari mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara.
❖ Sabotase, yaitu ancaman militer yang bertujuan untuk merusak instalasi militer dan
obyek vital nasional.
❖ Ancaman militer yang berupa aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris
internasional atau bekerja siang dengan terorisme lokal.

2. Ancaman non militer


Ancaman non militer merupakan ancaman yang tidak menggunakan kekuatan
bersenjata. Ancaman non militer berbentuk ancaman terhadap ideologi, politik,
ekonomi sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
a. Ancaman Berdimensi Ideologi
Ancaman berdimensi ideologi merupakan ancaman yang mengganggu atau
mencoba untuk menggantikan ideologi suatu negara.

b. Ancaman Berdimensi Politik


Politik merupakan salah satu hal yang penting penggerak strategi
perang. Hal ini membuktikan jika ancaman politik bisa menumbangkan suatu
kekuasan pemerintahan, bahkan juga bisa menghancurkan suatu negara.
Masyakarat internasional ikut campur tangan dalam perselisihan suatu negara
melalui politik seperti Hak Asasi Manusia (HAM).

7
c. Ancaman Berdimensi Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara
dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan
dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi ini terbagi menjadi
2, yakni internal serta eksternal.
1) Ancaman yang berasal dari internal berupa inflasi, pengangguran,
infrastruktur yang tidak memadai, serta sistem ekonomi yang tidak
cukup jelas.
2) Ancaman yang berasal dari eksternal berbentuk kinerja ekonomi yang
buruk, daya saing yang rendah, tidak siapnya dalam menghadapi era
globalisasi serta tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.

d. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya


Ancaman sosial budaya yang berasal dari dalam negeri mengenai
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, serta ketidakadilan yang menjadi
dasar timbulnya konflik vertikal. Jika dibiarkan masalah ini bisa menjadi
bom waktu yang akan menimbulkan persoalan lebih besar seperti
kekerasan, bencana akibat perbuatan manusia, terorisme, separatisme.

e. Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi


Kemajuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
yang dapat memudahkan kita dalam mencari informasi serta memberikan
manfaat yang sangat besar bagi seluruh masyarakat. Namun, jika kita tidak
menggunakan secara bijak dalam bersosial media, akan ada kejahatan yang
terjadi dalam perkembangan teknologi tersebut, seperti contohnya
kejahatan cyber crime.

F. Cara Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan
dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman integrasi nasional. Pasal 30
ayat (1) sampai (4) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa:

8
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Indonesia Republik Indonesia sebagai kekuatan utama serta rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,
serta menegakkan hukum.
Cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi ancaman integrasi nasional yaitu :
a. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara bersamaan dengan penguatan
agama.
b. Meningkatkan rasa nasionalisme
c. Penguatan dalam bidang budaya dan wawasan nusantara
d. Tidak bergantung pada barang impor
e. Menegakkan supremasi hukum

G. Contoh Integrasi Nasional dalam Kehidupan

Dalam pengertian atau pembahasan awal bahwasanya integrasi nasional adalah


suatu proses untuk menyatukan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya
keserasian dan keselarasan secara nasional. Contoh penerapan integrasi nasional bisa
dilihat pada berbagai bidang dan lingkungan, baik bidang politik, ekonomi, sosial budaya
serta pertahanan dan keamanan. Di lingkungan keluarga, sekolah, atau masyarakat juga
banyak ditemui contoh integrasi nasional dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh penerapan integrasi nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara antara lain :
1. Contoh Integrasi Nasional di Keluarga

9
a. Saling menghormati pendapat antaranggota keluarga.
b. Mengutamakan kepentingan bersama dalam keluarga dibandingkan
kepentingan pribadi.
c. Menghargai perbedaan selera atau kesukaan antar anggota keluarga
d. Turut bekerja sama dengan anggota keluarga untuk bergotong royong
membersihkan rumah.
e. Senantiasa patuh dan taat pada kedua orang tua.
f. Rajin beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianut.
g. Rajin belajar di rumah.
h. Menjalankan tugas dalam keluarga sesuai peran masing-masing.

2. Contoh Integrasi Nasional di Sekolah


a. Berbuat baik pada semua teman tanpa terkecuali tanpa membeda-bedakan.
b. Menghargai perbedaan pendapat antar teman di sekolah.
c. Menghormati guru dan tenaga didik lain di sekolah yang lebih tua.
d. Mentaati setiap peraturan yang dibuat di sekolah.
e. Menumbuhkan sikap toleransi pada teman yang berbeda suku atau agama.
f. Mau mempelajari kebudayaan lain dan menganggapnya sebagai kebudayaan
nasional yang harus dilestarikan.
g. Mengenakan seragam sekolah sesuai dengan jadwal dan aturannya.
h. Melaksanakan jadwal piket sesuai dengan waktunya.
i. Tidak pilih kasih dalam berteman, mau berteman dengan siapa saja tanpa
melihat latar belakangnya.

3. Contoh Integrasi Nasional di Masyarakat


a. Menerapkan sikap toleransi antar umat beragama di masyarakat. (Menghormati
ibadah umat agama lain dengan tidak mengusiknya)
b. Menghargai kebudayaan dari suku dan ras lain yang ada dalam lingkungan
masyarakat.
c. Bermusyawarah untuk mencapai mufakat jika ada perbedaan pendapat.

10
d. Menerapkan sikap gotong royong di masyarakat. (ikut serta dalam kerja bakti
warga di desa)
e. Saling tolong menolong dalam lingkungan masyarakat. (ikut serta dalam kerja
bakti warga di desa)
f. Turut berpartisipasi dalam program ronda atau siskamling untuk meningkatkan
keamanan lingkungan.
g. Membiasakan budaya senyum dan sapa dengan tetangga saat bertemu.

4. Contoh Integrasi Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


a. Mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada di jalan raya saat sedang
berkendara
b. Menumbuhkan sikap patriotisme dan cinta tanah air
c. Terjadinya proses akulturasi budaya yang jadi hasil pencampuran dua budaya
yang berbeda
d. Penyelenggaraan PON (Pekan Olahraga Nasional) untuk mengembangkan
bidang olahraga dari tiap daerah
e. Menerapkan toleransi beragama atau toleransi antar suku dalam kehidupan
sehari-hari
f. Mentaati aturan hukum yang tercantum dalam undang-undang
g. Saling menghargai perbedaan yang ada dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
h. Ikut serta dalam kegiatan politik seperti ikut memilih dalam pemilihan umum
(pemilu)

H. Peran Agama dalam Memperkuat Integrasi Nasional

Indonesia merupakan negara yang terdapat lebih dari satu agama. Sehubungan
dengan ini, nilai-nilai spiritual keagamaan, terutama Agama Islam sangat kuat mendorong
umatnya untuk mewujudkan ketenangan dan kebahagiaan hidup, serta menghilangkan
keresahan, kegelisahan hati, pertentangan (konflik sosial). Agama Islam mampu berfungsi
sebagai sumber kekuatan spiritual, moral dan etik. Agama Islam memiliki kaidah yang
berfungsi memberikan tuntunan dan pedoman hidup dalam kehidupan sosial

11
kemasyarakatan, kebangsaan, serta kenegaraan. Dalam Al-Qur'an surah Al-Isra' ayat 9 :
"Sesungguhnya Al-Quran memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang mukmin.”
Kondisi umat beragama di Indonesia masih menghadapi berbagai masalah dimana
agama sebagai landasan spiritual, moral, dan etik belum diaktualisasikan secara mantap.
Kehidupan sosial kemasyarakatan kurang menjiwai nilai-nilai keagamaan sehingga
berakibat kurangnya moral dan perilaku, serta masih adanya permasalahan kerukunan
hidup antarumat beragama.
Terjadinya berbagai konflik di berbagai daerah di Indonesia salah satu faktornya
adalah meningkatnya pengagungan terhadap suku dan etnik. Padahal umat manusia pada
hakekatnya adalah satu kesatuan yang diturunkan oleh Allah Swt. ke muka bumi sebagai
khalifah, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 213 : "Manusia
adalah umat yang satu (setelah timbul perselisihan) maka Allah mengutus para Nabi,
sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan."
Peran agama sangat penting dalam menuntun perjalanan kehidupan bangsa
Indonesia sejak masa imperialis, kolonialis, dan proklamasi Kemerdekaan. Namun sejak
kemerdekan, secara hukum dan pemerintahan seakan peran agama "dipinggirkan" oleh
orde lama dan orde baru.
Orde Baru merupakan suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan
negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan menganut sistem pemerintah
presidensial dibawah pimpinan Suharto. Runtuhnya era Orde Baru dan munculnya era
Reformasi dengan terbukanya kebebasan mengeluarkan pendapat tanpa adanya tuduhan
subversive -yang kemudian dikuatkan dengan pencabutan UU No. 11/PNPS/1963-
membawa implikasi, antara lain pada munculnya wacana tentang posisi atau hubungan
baru antara agama dan negara yang hampir selama masa Orde Baru tidak bisa dengan bebas
dibahas dalam forum-forum publik. Di sisi lain, munculnya era Reformasi, yang notabene
mendukung kebebasan ini, mendorong warga negara untuk mengekspresikan pendapat,
aspirasi dan kepentingan mereka secara bebas dan terbuka, termasuk ekspresi ideologi
yang pada masa Orde Baru sangat dibatasi atau ditekan.
Diantara ekspresi itu ada tindakan yang terlalu bersemangat atau berlebihan
sehingga melahirkan konflik, perselisihan dan kekerasan dalam masyarakat, baik yang

12
berlatarbelakang politik, ekonomi, etnis, agama dan sebagainya. Bahkan konflik itu juga
berbentuk konflik vertikal, terutama dalam bentuk terorisme dan upaya penggantian
ideologi negara dengan ideologi lain. Hal ini tentu saja akan mengancam dan
memperlemah integrasi bangsa. Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya untuk
penguatannya.
Dalam konteks Indonesia, baik dalam konsep sistem ketatanegaraan maupun
realitas pada saat ini hubungan antara agama dan negara tetap dalam bentuk hubungan
persinggungan antara agama dan negara. Hal ini berarti hubungan antara agama dan negara
tidak sepenuhnya terintegrasi dan tidak pula sepenuhnya terpisah, sehingga sering
dikatakan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang tetap menghargai keberadaan
agama dalam negara.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Integrasi nasional adalah usaha atau proses untuk menyatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu negara agar menjadi satu kesatuan yang selaras.
2. Ada beberapa syarat integrasi nasional agar bisa terwujud di Indonesia, di antaranya
adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan serta adanya peraturan
nilai dan norma yang berlaku dan disepakati. Jika sudah terpenuhi, maka akan
terwujud pula integrasi nasional di Indonesia.
3. Ada faktor yang memengaruhi integrasi nasional, yaitu faktor pendorong dan
penghambat. Faktor pendorong merupakan hal-hal yang memunculkan adanya
integrasi nasional. Sedangkan faktor penghambat merupakan suatu faktor yang
menghalangi terwujudnya integrasi nasional.
4. Integrasi nasional di Indonesia bermula karena adanya rasa senasib
sepenanggungan yang dirasakan masyarakat Indonesia. Pada abad ke-20 mulai
muncul organisasi-organisasi yang dibentuk oleh pemuda Indonesia, seperti Budi
Utomo, Serikat Islam, Perhimpunan Indonesia dan lain sebagainya. Pada 28
Oktober 1928, para pemuda menunjukkan segala peran serta dalam pembentukan
integrasi nasional. Pasca proklamasi bangsa masih menghadapi berbagai cobaan
yang mengguncang keutuhan bangsa.
5. Keberadaan Indonesia yang strategis memberikan potensi sekaligus ancaman bagi
bangsa Indonesia. Ancaman tersebut dapat berasal dari dalam negeri atau pun dari
luar negeri yang biasanya berupa ancaman militer dan ancaman non militer.
Ancaman militer merupakan ancaman yang dilakukan menggunakan kekuatan
senjata, sedangkan ancaman non militer merupakan ancaman terhadap ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
6. Upaya dalam mengatasi ancaman terhadap integrasi nasional dilakukan oleh setiap
warga negara seperti yang tercantum pada Pasal 30 UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

14
7. Integrasi nasional dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai aspek
kehidupan, yaitu dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
8. Agama memiliki peranan yang penting dalam integrasi nasional. Jika nilai-nilai
keagamaan dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka masyarakat
akan memiliki moral, etika, dan landasan spiritual yang kuat. Dengan begitu
integrasi nasional pun akan mudah diwujudkan.

B. Saran

Bangsa Indonesia memiliki suku, ras, agama, dan budaya yang beragam. Sebagai bangsa
yang heterogen kita harus membangun integrasi nasional agar tidak mudah terpecah.
Masyarakat Indonesia harus mewujudkan dan mendalami nilai -nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara serta meningkatkan rasa emosional, nasionalisme, dan
rasa cinta tanah air untuk menumbuhkan kesatuan dan persatuan bangsa.

15
Daftar Pustaka

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/6bfed1ab6721a7e36e217799d6017460.
pdf diakses pada 25 Agustus pukul 20.20
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/download/5937/5089 diakses pada 25
Agustus pukul 20.27
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/541800/mod_resource/content/1/INTEGRASI
%20NASIONAL.pdf diakses pada 25 Agustus pukul 20.30
https://www.researchgate.net/publication/353238698_Memperkuat_Integrasi_Nasional_Melalui_
Generasi_Bangsa_Dan_Teknologi_Pada_Pembelajaran_Pendidikan_Kewarganegaraan diakses
pada 25 Agustus pukul 20.33
https://jurnal.ugm.ac.id/jsp/article/view/11399 diakses pada 25 Agustus pukul 20.35
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jlb/article/view/3049 diakses pada 25 Agustus pukul 21.16
https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/02/13/04300051/pengertian-integrasi-nasional-
menurut-para-ahli diakses pada 28 Agustus 2022 pukul 10.31
https://www.zonareferensi.com/contoh-integrasi-nasional/ diakses pada 1 September 2022 pukul
16.16
https://tirto.id/bagaimana-cara-mengatasi-ancaman-integrasi-nasional-dan-jenisnya-gpZx diakses
pada 1 September 2022 pukul 16.22
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-ancaman-non-militer/amp/ diakses pada 2 September
2022 pukul 16.07 https://www.gramedia.com/literasi/integritas-nasional/amp/ diakses pada 1
September 2022 pukul 16.41
http://masykuriabdillah.lec.uinjkt.ac.id/home-1/agamadanintegrasinasional diakses pada 2
September 2022

16

Anda mungkin juga menyukai