Anda di halaman 1dari 3

Nama : M.

Saiful Ulum

Kelas : Manajemen G

NIM : 064

TUGAS DAN LATIHAN

1.Diskusikan tentang hakikat iman!Berikan contoh aktualisasinya dalam kehidupan!

2.Diskusikan tentang hakikat islam!Berikan contoh aktualisasinya dalam kehidupan!

3.Diskusikan tentang hakikat ihsan!Berikan contoh aktualisasinya dalam kehidupan!

4.Diskusikan hubungan antara Imam,Islam dan Ihsan dan berikan contoh dalam kehidupan!

5.Diskusikan apakah penyebab kegalauan hidup?dan bagaimana solusinya islaminya?

JAWABAN

1. lman adalah cinta menurut al-faruqi, bahwa iman bukanlah semata-mata kategori etika saja. Akan
tetapi pertama-tama ia adalah kategori kognitif artinya iman adalah pengetahuan. la adalah cahaya yang
menyinari semua dan pondasi yang mendasari semua (al-faruqi,1998:43).

Contoh aktualisasinya adalah orang yang jatuh cinta akan sangat bergantung pada anggapan yang
dibangun terhadap objek cintanya. Sama seperti banguan persepsi iman terhadap tuhan.

2. Secara etimologi Islam bermakna penyerahan diri. Islam adalah simbol kekuatan mutlak sebagai
konsekuensi dari iman dan cinta karena cinta adalah ketaatan. Rukun Islam mengartikulasikan makna
terminologisnya. Namun makna dalam kedudukannya, sebagai partner iman dalam sebuah bentuk
kesadaran yang membangun keyakinan adalah, bahwa lslam itu ekspresi dan apresiasi dari iman.

Contohnya dalam pernyataan berkomitmen verbal syahadat, ikatan emosional-spiritual ketuhanandan


kemanusiaan dalam ritual sholat, sosial zakat, empati spiritual-sosial puasa, dan pengorbanan
komprehensif haji.

3. Ihsan adalah kebaikan. Yang dimaksud adalah segala macam bentuk kebaikan dan perbuatan baik.
Ihsan dalam terminologi hadis adalah ibadah dengan persaksian. Atau dalam istilah tasawuf adalah
ibadah ma'rifat (Syuhud dan muroqobah). Menyaksikan Allah swt. dan dipersaksikan oleh Allah swt.
Dalam perspektif cinta, Ihsan adalah kondisi penjiwaan cinta tingkat tinggi. Dimana seseorang selalu
merasa dekat dengan yang dicintainya, walaupun berjauhan secara fisik.
Contohnya salah satu penerapan konsep Ihsan dalam kehidupan sehari-hari terutama menyangkut
aspek bernegara adalah dengan adanya pendidikan anti korupsi. Pendidikan antikorupsi merupakan
salah satu upaya preventif dalam menghadapi ancaman korupsi yang semakin massif. Ancaman korupsi
terutama menghantui para elit dan pemimpin di negeri ini yang dapat dibuktikan dengan adanya data
bahwa dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2019 terdapat 129 kepala daerah yang terjerat korupsi.
Selain itu, hingga pada pertengahan tahun 2019, masih terdapat 1.007 tindak pidana korupsi yang 65%
diantaranya atau 661 kasus diantaranya merupakan kasus penyuapan (Databooks,2019).

4.Iman, Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Masing-masing menjadi
pelengkap bagi yang lainnya. Hubungan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan antara tiga
komponen iman, Islam dan ihsan.

Contohnya dalam konteks hubungan antara iman, Islam, dan Ihsan dapat dikatakan bahwa iman dan
Islam adalah landasan bagi mencapai Ihsan. Tanpa iman dan Islam yang kuat, seseorang tidak akan
mampu mencapai tingkat kesempurnaan dalam beribadah yang disebut lhsan. Oleh karena itu, imandan
Islam harus ditekankan dan diperkuat dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mencapai Ihsan.

5. Ada beberapa penyebab kegalauan hidup yang bisa berasal dari berbagai aspek, seperti tekanan
pekerjaan, masalah hubungan, kesulitan finansial, atau bahkan pernyataan eksistensial tentang makna
hidup. Dalam Islam, solusi untuk kegalauan hidup dapat ditemukan dalam berbagai ajaran dan praktik.
Beberapa solusi islaminya yang dapat membantu mengatasi kegalauan hidup antara lain:

-Tawakal (bertakwal) Yakin sepenuhnya kepada Allah SWT, melepaskan diri dari kecemasan berlebihan
tentang masa depan, dan percaya bahwa segala sesuatu terjadi dengan izinnya.

-Shalat dan Dzikir: Melakukan shalat secara teratur dan berdzikir kepada Allah untuk menenangkan
pikiran dan mendekatkan diri kepada nya.

-Tadabbur Al-Quran: Merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an untuk mendapatkan hikmah dan petunjuk
dalam menghadapi tantangan hidup.

-Bersyukur: Mensyukuri nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah, meskipun dalam situasi sulit, karena
bersyukur akan membantu mengubah perspektif dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.

-Taubat dan istighfar: memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang dilakukan dan berusaha
untuk memperbaiki diri sebagai bentuk pengendalian diri.

-Menjaga hubungan dengan: menjadi lebih peduli terhadap orang lain, membantu mereka dalam
kesulitan, dan menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia. (tafakur) untuk menenangkan
pikiran dan mengatasi kecemasan.

-Mengendalikan pikiran dan perasaan: mempelajari teknik pengendalian diri seperti meditasi islami.
-Memperkuat iman dan tawakal: menguatkan iman melalui pembacaan AlQuran, hadis dan
pembelajaran agama lainnya, serta memperdalam kepercayaan bahwa Allah selalu menyertai dan
menguji hambanya dalam menjalani kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai