Materi Sekretaris Juli-Agustus 2023
Materi Sekretaris Juli-Agustus 2023
OBP
OBP
3
PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
“Kita ingin rakyat Indonesia yang
berada di pinggiran, di kawasan
“
perbatasan, di pulau-pulau terdepan,
Membangun Indonesia dari di kawasan terisolir merasakan
pinggiran dengan hadirnya negara, merasakan buah
memperkuat daerah-daerah pembangunan, dan merasa bangga
dan desa dalam kerangka menjadi Warga Negara Kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia”
Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan HUT RI ke-72 (2017)
4
ISU STRATEGIS PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA
DAN LINTAS BATAS NEGARA
11. Belum selesainya penetapan batas wilayah Negara pada beberapa segmen serta
penguatan wawasan kebangsaan dan nasionalism pada masyarakat perbatasan.
22. Belum maksimalnya pengawasan dan pemeliharaan tanda batas Negara.
1.
1 Belum Terpadunya Sistem Pemeriksaan dan Pelayanan Lintas Batas pada Jalur Non PLBN
serta Sistem Pengawasan Terpadu pada PLBN (Integrated Border Security System).
2.
2 Banyaknya jalur-jalur Perlintasan Tidak Resmi.
3. Terbatasnya SDM dan Dukungan Teknologi dalam Penyelenggaraan Pelayanan Lintas Batas
3
(CIQS).
44. Belum memadainya Sarpras Pendukung Pengamanan Lintas Batas Negara di darat dan laut.
55. Masih terdapat permasalahan lintas batas pada aspek ekonomi dan sosial budaya, maupun
aktivitas transnational crime lainnya.
5
KERANGKA PENGELOLAAN
KERANGKA
• Organisasi Ad-Hoc
KELEMBAGAAN • Hubungan Pusat dan Daerah
• Efektifitas Renduk dan Renaksi
• Beban APBN?
EFEKTIFITAS PENGELOLAAN
• Beban APBD?
• Asimetris
• Dana dari sumber
• Afirmasi
lain?
6
KOORDINASI DENGAN K/L TERKAIT
KONSISTENSI MENGIKUTI STRUKTUR PROGRAM DAN KEGIATAN
DALAM RENDUK PBWNKP 2020-2024
HIRARKHI
ARAH STRATEGIS SERTA KEBIJAKAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN LINTAS BATAS NEGARA
Bidang Penetapan Batas Bidang Pertahanan Bidang Keamanan dan Bidang Manajemen Bidang Kerja
Wilayah Negara Wilayah Negara Ketertiban Wilayah Lintas Batas Sama Lintas
Negara Batas Negara
Strategi Pelaksanaan
7
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA
Kegiatan Strategis:
8
PENGELOLAAN LINTAS BATAS NEGARA
9
ALOKASI ANGGARAN PENGELOLAAN BATAS
WILAYAH NEGARA TAHUN 2023
Rp290,459,569,342
10
CAPAIAN RENAKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH
NEGARA SEMESTER 1 TAHUN 2023
800,000,000,000
740,630,355,000
700,000,000,000
600,000,000,000
500,000,000,000
ANGGARAN
418,202,150,965
400,000,000,000
300,000,000,000
200,000,000,000
100,000,000,000
0
2023
Anggaran 740,630,355,000
Realisasi 418,202,150,965
11
ARAHAN STRATEGIS
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARATAHUN 2024
1. Percepatan penetapan dan penegasan batas negara wilayah darat pada beberapa
segmen (masih terdapat Segmen bermasalah baik OBP Sektor Barat (OBP D 400, OBP
Gunung Raya, OBP Gunung Jagoi, OBP Batu Aum) dan OBP Sektor Timur (OBP B2700-
B3100, OBP Sinapad-Sesai, OBP Sebatik), Unresolved (Noel Besi-Citrana dan Bijael
Sunan-Oben), dan Unsurveyed (Subina-Oben)
5. Penyelesaian RUU Pengelolaan Ruang Udara (saat ini sedang berlangsung harmonisasi)
12
ARAHAN STRATEGIS
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARATAHUN 2024
13
ARAHAN STRATEGIS
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARATAHUN 2024
14
ARAHAN STRATEGIS
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARATAHUN 2024
15
ARAHAN STRATEGIS
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARATAHUN 2024
16
TERIMA KASIH
“
kerangka Negara Kesatuan
19
URGENSI PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
20 20
Dimensi Batas Wilayah Negara Dimensi Kawasan Perbatasan
(Boundary Dimension) (Frontier Dimension)
Memperkuat upaya penegakan kedaulatan negara Mendorong kesejahteraan melalui pendayagunaan
serta penegakan pertahanan dan keamanan sumberdaya dan pemerataan pembangunan
negara
1. Penetapan dan penegasan batas wilayah negara 1. Penataan ruang kawasan perbatasan
2. Peningkatan pertahanan dan keamanan serta 2. Peningkatan penyediaan infrastruktur kawasan perbatasan
penegakan hukum 3. Pengembangan/pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan
3. Pemantapan pelayanan lintas batas negara 4. Peningkatan pelayanan sosial dasar kawasan perbatasan
5. Penguatan/penataan kelembagaan
2121
PENGARAH
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Pasal 25A: Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
• Ketua Pengarah : Menko. Bid. Polhukam
negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah dan • Wakil Ketua Pengarah I : Menko. Bid. Perekonomian
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang- • Wakil Ketua Pengerah II : Menko. Bid. PMK
Undang • Wakil Ketua Pengarah III : Menko. Bidang Marvest
Menetapkan Rencana
Anggaran
Mengkoordinasikan
Pelaksana Teknis Pembangunan Dilakukan Oleh Kementerian/LPNK, Pemprov Pelaksanaan
dan Pemkab/Pemkot Berdasarkan Renana Induk dan Rencana Aksi
Pembangunan Batas Wilayah Negara Dan Pembangunan Kawasan Perbatasan.
Rencana Induk Dan Rencana Aksi disusun berdasarkan Rencana Tata Ruang di Melaksanakan Evaluasi
kawasan perbatasan. dan Pengawasan
23
Tujuh strategi dasar pengelolaan perbatasan (7 re)
24
ISU STRATEGIS PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
• Belum tuntasnya penetapan dan penegasan batas wilayah • Belum selesainya penyusunan dan penetapan Rencana Serta
negara pada beberapa segmen serta penguatan wawasan Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang
kebangsaan dan nasionalisme pada masyarakat perbatasan • Belum Optimalnya Pengelolaan dan Pengembangan Potensi
• Belum maksimalnya pengawasan dan pemeliharaan tanda batas Komoditas Lokal dan Produktivitas Produk Unggulan Daerah yang
negara Berorientasi Pada Pasar Negara Tetangga
• Belum Berkembangnya Pusat/Sentra Industri, Perdagangan dan
pariwisata di Lokpri dan PKSN
Aspek Pengelolaan Aktivitas Lintas Batas Negara
• Masih Rendahnya Konektivitas dan Layanan Infrastruktur
Transportasi terutama yang mendukung rantai pasokan komoditas
• Belum Terpadunya Sistem Pemeriksaan dan Pelayanan Lintas (distribusi logistik/supply chain)
Batas Pada Jalur Non PLBN serta Sistem Pengawasan Terpadu
• Belum Meratanya Infrastruktur Teknologi Informasi
pada PLBN (Integrated Border Security System)
• Masih Terbatasnya Akses Terhadap Sarpras Pelayanan Sosial Dasar
• Banyaknya Jalur-jalur Perlintasan Tidak Resmi
(Pendidikan, Kesehatan, Perekonomian, Perdagangan, dan
• Terbatasnya SDM dan Dukungan Teknologi dalam Permukiman) yang memadai
Penyelenggaraan Pelayanan Lintas Batas (CIQS)
• Belum meratanya pelayanan pemerintahan kecamatan dan desa di
• Belum Memadainya Sarpras Pendukung Pengamanan Lintas Kawasan Perbatasan
Batas Negara, di darat dan laut
• Masih terdapat permasalahan lintas batas pada aspek ekonomi
dan sosial budaya, maupun aktivitas transnational crime lainnya Aspek Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan BWN-KP
2525
Kegiatan Strategis:
1. Penetapan & Penegasan Batas Wilayah Negara:
a. Penyelesaian Outstanding Boundary Problems (OBP) RI-
Malaysia;
b. Penyelesaian Unresolved Segment dan Unsurveyed
ARAH STRATEGIS: Segment Republik Indonesia-Republik Demokrasi Timor
Leste (RI-RDTL);
Mewujudkan penetapan
dan penegasan batas c. Penegasan Batas Republik Indonesia-Papua New Guinea
(RI-PNG);
wilayah negara,
penguatan sistem d. Penyelesaian Batas Maritim.
pertahanan dan 2. Peningkatan Sistem Pertahanan dan Keamanan di
Kawasan Perbatasan Negara
keamanan, serta
penegakan hukum dan a. Pembangunan Pilar Batas Negara;
kesadaran politik atas b. Pembangunan Jalur Inspeksi Patroli Perbatasan (JIPP);
kedaulatan negara c. Pembangunan Pos Pengamanan Perbatasan (Pos
Pamtas), Pos TNI Angkatan Laut (Pos AL), dan Markas
Komando Kepolisian Sektor (Mako Polsek)/Kepolisian
Subsektor (Polsubsektor);
d. Peningkatan partisipasi masyarakat.
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
26
26
ARAH STRATEGIS: KEGIATAN STRATEGIS:
KEGIATAN STRATEGIS:
ARAH STRATEGIS:
1. Penataan Ruang Kawasan
Mewujudkan peningkatan
Perbatasan.
kegiatan ekonomi,
2. Pengembangan Potensi Kawasan
pembangunan sarana dan
Perbatasan.
prasarana, serta peningkatan
3. Pengembangan Infrastruktur
kualitas sumber daya
Konektivitas.
manusia
4. Pengembangan Infrastruktur
Sosial Dasar.
KEGIATAN STRATEGIS
29 29
Lokus Kegiatan Pengelolaan BWN-KP Tahun 2020-2024
Tahap Perencanaan 8
(Pulau-Pulau
PPKT Kecil Terluar) 111
67 DARAT
Berpenduduk
42
155 LAUT Tidak Berpenduduk 69
3030
Alokasi Anggaran PBWN-KP Tahun 2023
(berdasarkan Kementerian/Lembaga)
ARAH STRATEGIS PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
NO KEMENTERIAN/LEMBAGA JUMLAH ANGGARAN
BATAS WIL NEGARA LINTAS BATAS NEGARA PEMB. KAWASAN PERBATASAN KELEMBAGAAN
31 31
Alokasi Anggaran PBWN-KP Tahun 2023
(Berdasarkan 4 Arah Strategis Pengelolaan)
32 32
Sebaran Alokasi Anggaran PBWN-KP Tahun 2023
Pusat (K/L):
Rp568.994.478.500 (7,37%)
01
Provinsi:
Kecamatan:
Rp610.036.657.500 (7,90%)
Rp3.149.567.453.992 (40,81%)
Rp7,717,285,968,789
Kabupaten/Kota:
Rp3.388.687.378.797 (43,91%) 33 33
ALOKASI ANGGARAN PBWN-KP TAHUN 2023
(Cakupan Kedeputian, Keasdepan)
ALOKASI ANGGARAN
NO. BIDANG, DEPUTI, DAN ASDEP
(RP)
1. BIDANG PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA 740,630,355,000
1.1. DEPUTI BIDANG PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA (DEPUTI I) 1,031,089,924,342
1.1.1. ASDEP PENGELOLAAN BATAS NEGARA WILAYAH DARAT 266,329,051,250
1.1.2. ASDEP PENGELOLAAN BATAS NEGARA WILAYAH LAUT DAN UDARA 474,301,303,750
3.2. DEPUTI BIDANG PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN (DEPUTI III) 6,351,354,859,133
3.2.1. ASDEP INFRASTRUKTUR FISIK 3,003,384,433,756
3.2.2. ASDEP INFRASTRUKTUR EKONOMI DAN KESRA 1,021,338,166,377
3.2.3. ASDEP INFRASTRUKTUR PEMERINTAHAN 2,326,632,259,000
34
Peraturan BNPP Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pedoman
Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Batas Wilayah Negara
dan Kawasan Perbatasan
35
SISTEMATIKA
PERBNPP NO 2/2023
WAKTU PELAKSANAAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
36
MAKSUD DAN TUJUAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
37
RUANG LINGKUP
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Persiapan
Penyusunan Pengumpulan
Rencana Kegiatan
Penelahaan
Koordinasi dengan Realisasi Anggaran
Kementerian/Lembaga,
Pengumpulan Data pemerintah daerah, dan
Pelaksanaan kunjungan lapangan Realisasi Keluaran
Kegiatan
Menilai dan/atau mengecek
Verifikasi/Validasi kebenaran dan kelengkapan
data capaian Keluaran
Pengelolaan pertumbuhan
Membandingkan target
ekonomi kawasan perbatasan
40
WAKTU PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
PEMANTAUAN EVALUASI
• Pemantauan pelaksanaan Renaksi • Evaluasi pelaksanaan Renaksi
Pengelolaan BWN-KP dan dokumen Pengelolaan BWN-KP dan dokumen
lainnya , dilaksanakan sepanjang tahun lainnya dilaksanakan setiap tahun.
dan dilaporkan setiap triwulan atau • Evaluasi pelaksanaan Renduk
sewaktu-waktu apabila diperlukan. Pengelolaan BWN-KP dilaksanakan
• Pelaporan hasil Pemantauan per semester dan akhir pelaksanaan
pelaksanaan Renaksi Pengelolaan BWN- Renduk Pengelolaan BWN-KP.
KP dan dokumen lainnya disampaikan
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
pada setiap triwulan.
41
PELAKSANA PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
unit kerja perangkat daerah unit kerja perangkat daerah • Deputi I melakukan Pemantauan • Melakukan penyelarasan hasil
yang menangani urusan yang menangani urusan dan Evaluasi pengelolaan batas Pemantauan dan Evaluasi
wilayah negara dan pengelolaan Deputi
pengelolaan perbatasan negara pengelolaan perbatasan negara
lintas batas negara
dan kawasan perbatasan dan kawasan perbatasan • melaporkan hasil Evaluasi
• Deputi II melakukan Pemantauan
melakukan Pemantauan melakukan Pemantauan kepada Kepala BNPP
dan Evaluasi penataan ruang
Pengelolaan BWN-KP, dan Pengelolaan BWN-KP, dan kawasan perbatasan dan
hasil pemantauan tersebut hasil pemantauan tersebut pengelolaan pertumbuhan
disampaikan kepada kepala disampaikan kepada kepala ekonomi kawasan perbatasan
• Deputi III melakukan
BPPD provinsi Sekretaris
Pemantauan dan Evaluasi
pemerataan pembangunan
kawasan perbatasan
42
TERIMA KASIH
43
ARAHAN STRATEGIS Plh. SEKRETARIS
44
SUSUNAN ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN BWN-KP TAHUN 2023
BALI, KAMIS, 24 AGUSTUS 2023
WAKTU NARAS
KEGIATAN KETERANGAN
(PUKUL) UMBER
Registrasi Peserta Panitia
Menyanyikan lagu Indonesia Raya Protokol BNPP
Pembacaan Do’a Panitia
Sambutan sekaligus pembukaan acara Plh. Sekretaris BNPP
Arah Kebijakan Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2025-2029 Direktur Regional II, Kementerian PPN/Bappenas
08.30 – 11.00 Arah Strategis Pendanaan Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2025-2029 Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan, Kementerian
PPN/Bappenas
Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara Dalam Perspektif Perencanaan Pembangunan Daerah Direktur Perencanaan, Evaluasi, dan Informasi Pembangunan
Daerah, Kementerian Dalam Negeri
Arah Strategis Pendanaan Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara Dalam Perspektif Undang-Undang Hubungan Direktur Fasilitasi Transfer dan Pembiayaan Utang Daerah,
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah Kementerian Dalam Negeri
11.00 – 11.30 Coffee Break Panitia
Sesi I:
1. Kebijakan dan Program Pengelolaan Batas Wilayah Negara Tahun 2020-2024 Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara
11.30 – 12.30 2. Program/Kegiatan Bidang Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat Tahun 2023 Asdep Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat
4. Program/Kegiatan Bidang Pengelolaan Batas Negara Wilayah Laut dan Udara Tahun 2023 Asdep Pengelolaan Batas Negara Wilayah Laut dan Udara
3. Program/Kegiatan Bidang Pengelolaan Lintas Batas Negara Tahun 2023 Plt. Asdep Pengelolaan Lintas Batas Negara
12.30 – 13.30 Istirahat, Sholat, Makan Panitia
Sesi II:
1. Kebijakan dan Program Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2020-2024 Plh. Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan
13.30 – 14.30 2. Program/Kegiatan Bidang Potensi Kawasan Perbatasan Darat Tahun 2023 Asdep Potensi Kawasan Perbatasan Darat
3. Program/Kegiatan Bidang Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Tahun 2023 Asdep Penataan Ruang Kawasan Perbatasan
4. Program/Kegiatan Bidang Potensi Kawasan Perbatasan Laut Tahun 2023 Asdep Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Sesi III:
1. Kebijakan dan Program Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2020-2024 Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan
14.30 – 15.30 2. Program/Kegiatan Bidang Infrastruktur Fisik Kawasan Perbatasan Tahun 2023 Asdep Infrastruktur Fisik
3. Program/Kegiatan Bidang Infrastruktur Ekonomi dan Kesejahteraan Kawasan Perbatasan Tahun 2023 Asdep Infrastruktur Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat
4. Program/Kegiatan Bidang Infrastruktur Pemerintahan Kawasan Perbatasan Tahun 2023 Plh. Asdep Infrastruktur Pemerintahan
15.30 s.d
Diskusi/Penutup
Selesai
45
Latar Belakang
Kepualuan Nias
✓ 4 Kabupaten
✓ 1 Kota
✓ Luas: 5.625 km
✓ Jml Penduduk: 898,69 ribu
Selain itu posisi kabupaten Nias dapat dijadikan tujuan wisata karena potensi wisata yang dimiliki bagi penduduk-
penduduk negara-negara sekitar kawasan sehingga meningkatkan pendapat daerah dan sekaligus negara. Bagi
negara penting menjaga wilayah kedaulatan terutama pulau-pulau terluar Indonesia dengan tata Kelola dan
efektivitas pemanfaatan pulau-pulau ini bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia yang mendiami pulau-pulau ini
Peran Kepulauan Nias dalam Geostrategi
• Secara geopolitik dan geostrategi, selama ini zona Kepulauan Nias adalah titik
terluar di sisi barat Indonesia dan terletak di bibir Samudera Hindia.
• Perairan sekitar Pulau Wunga terutama dihuni ikan kakap, ikan kerapu, dan
ikan ekor kuning. Masyarakat Pulau Wunga menghasilkan komoditas kopra,
kelapa, dan kako.
• Pulau Wunga dan 132 pulau lain di Kepulauan Nias dapat menjadi zona
‘frontiers’ dan ‘borders’ hubungan martitim, dagang, investasi, budaya,
ekonomi, dan lingkungan Indonesia -India atau zona Asia Selatan.
Kepulauan Nias sebagai wilayah terluar di bibir Samudera Hindia memiliki nilai strategis bagi Indonesia,
khususnya perlindungan hak-hak atau kewajiban Indonesia sebagai negara-kepulauan. Misalnya, penerapan
Lintas Alur Laut kepulauan (Archipelagic Sea Lanes Passage/ASLP) bertujuan menjaga rezim lalu-lintas maritim
dan keselamatan navigasi. ASLP mencegah, mengurangi dan mengendalikan pencemaran sesuai prinsip hukum
internasional misalnya pembuangan minyak, limbah-minyak dan bahan berbahaya lainnya; pencegahan
penangkapan ikan, penyimpanan alat tangkap; pemuatan atau pembongkaran komoditi, uang atau orang yang
bertentangan dengan peraturan bea cukai, fiskal, imigrasi atau saniter negara-kepulauan; dan penerapan
kewajiban pesawat dan kapal-kapal. ALKI dan Era Indo-Pasifik Wilayah Indonesia terbentang antara benua Asia
dan Australia dan memiliki tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) atau Archipelagic Sea Lanes (ASL).
Kepulauan Nias terletak di ujung terluat ALKI-1 wilayah Negara RI.
TERIMA KASIH
UU 43/2008
Tentang Wilayah Negara
❑ Kawasan Perbatasan adalah bagian dari wilayah
negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas
wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal
Batas Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan UU 23/2014
PERPRES RTR KPN
berada di kecamatan Tentang Pemerintah Daerah
❑ Kawasan Perbatasan negara adalah kecamatan – ❑ Perpres No. 179/2014 Tentang RTR KPN pada di Prov
kecamatan terluar yang berbatasan langsung dengan NTT.
PP NO. 26/2008 JO. PP 13/2017 negara lain ❑ Perpres No.4/2023 tentang RDTR KPN pada PPPG
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ❑ Kewenangan pemerintah pusat di kawasan Motaain; Wini; dan Motamasin di Prov. NTT
perbatasan meliputi seluruh kewenangan tentang ❑ Perpres No.5/2023 tentang RDTR KPN pada PKS
Nasional pengelolaan dan pemanfaatan kawasan Atambua di Prov. NTT.
❑ Penetapan Kawasan Perbatasan sebagai Kawasan perbatasan yaitu 1. Penetapan RDTR, 2.
Strategis Nasional. Pengendalian dan izin pemanfaatan ruang, dan 3,
pembangunan saranan dan prasarana kawasan.
56
KEBIJAKAN TATA RUANG
DI 9 KAWASAN PERBATASAN NEGARA
PERPRES 49/2018
Rencana Tata Ruang Kawasan PERPRES 31/2015 PERPRES 11/2017
Perbatasan Negara di Provinsi Rencana Tata Ruang Kawasan Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan
Aceh dan Provinsi Sumatera Perbatasan Negara di Kalimantan Negara di Provinsi Sulawesi Utara, Prov.
Utara
8
Gorontalo, Prov. Sulawesi Tengah, Prov.
Kalimantan Timur, dan Prov. Kalimantan Utara
PERPRES 43/2020
Rencana Tata Ruang Kawasan
Perbatasan Negara di Provinsi PERPRES 34/2015
Rencana Tata Ruang Kawasan
Riau dan Provinsi Kepulauan Perbatasan Negara di Provinsi
Riau
PERPRES Maluku Utara dan Provinsi Papua
Barat
1
PERPRES
57
Mengapa Perlu Dilakukan Penataan Ruang?
58
Struktur Ruang dan Pola Ruang
59
FUNGSI RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA
60
PERAN RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA
1
Nasional (KSN) merupakan wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan
negara, serta pertahanan dan keamanan.
4
perencanaan (RTRWN) dengan pemanfaatan ruang nasional untuk ruang
KSN Perbatasan Negara. Untuk itu, RTR KSN Perbatasan Negara
merumuskan kebijakan strategis perwujudan KSN Perbatasan, yang menjadi
dasar penyusunan program sektoral dan pelaksana pembangunan.
61
PERAN RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA
Alat Koordinasi
Alat Operasionalisasi Pelaksanaan
Rencana Tata Ruang Pembangunan
Wilayah Nasional di Kawasan Perbatasan
Negara
62
PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL (PKSN)
PP 13 Th 2017 JO PP 26 Th 2008
64
SISTEM JARINGAN PENGELOLAAN
PRASARANA KAWASAN PERBATASAN NEGARA
1 2 3 4 5
Sistem Jaringan Sistem Jaringan Sistem Jaringan Sistem Jaringan Sistem Jaringan
Transportasi Energi telekomunikasi Sumber Daya Air Prasarana Pemukiman
Bidang Pengelolaan Infrastruktur Fisik dalam Perwujudan
Struktur Ruang (Perpres No. 4 Tahun 2023)
Jaringan Energi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik: Kementerian Energi dan Sumber Daya APBN, APBD dan/atau sumber
▪ Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Mineral, Badan Usaha Milik Negara, lain yang sah
▪ Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dan/atau Masyarakat
▪ Gardu Distribusi
Jaringan Jaringan Tetap: Kementerian Komunikasi dan APBN, APBD dan/atau sumber
Telekomunikasi Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Berupa Jaringan Serat Optik Informatika, Dinas Komunikasi dan lain yang sah
Informatika Provinsi NTT, Diskominfo
Kabupaten Malaka, dan/atau
Masyarakat
Jaringan Bergerak Seluler: Kementerian Komunikasi dan APBN, APBD dan/atau sumber
Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Berupa Base Transfer Station (BTS) Informatika, Dinas Komunikasi dan lain yang sah
Informatika Provinsi NTT, Diskominfo
Kabupaten Malaka, dan/atau
Masyarakat
Jaringan Air Jaringan Perpipaan: Kementerian Pekerjaan Umum dan APBN, APBD dan/atau sumber
Minun ▪ Unit Distribusi Perumahan Rakyat, DPUPR Provinsi lain yang sah
▪ Sumur Dangkal NTT, DPRPRKP Kabupaten Malaka,
BUMD, dan/atau Masyarakat
Bidang Pengelolaan Infrastruktur Fisik dalam Perwujudan
Struktur Ruang (Perpres No. 4 Tahun 2023)
“ s e b a g a i u p a ya p e n a t a a n r u a n g
k a w a s a n b e r p o t e n s i b a h a ya ”
71
Penataan ruang adalah suatu sistem proses
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Sumber : Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
72
RENCANA SISTEM PUSAT PERMUKIMAN
PERBATASAN NEGARA
Rencana Sistem Pusat Pemukiman Perbatasan Negara berfungsi sebagai
pusat pelayanan terdiri atas:
Pusat Pelayanan Pusat Pelayanan
Pusat Pelayanan Utama
Penyangga Pintu Gerbang
pusat kegiatan utama yang pusat kegiatan penyangga pusat kegiatan terdepan
berfungsi untuk pelayanan pintu gerbang untuk dalam peningkatan
meningkatkan pelayanan meningkatkan pelayanan pelayanan pertahanan dan
pertahanan dan keamanan pertahanan dan keamanan keamanan negara serta
negara serta pendorong negara, keterkaitan antara pusat kegiatan lintas batas di
pengembangan Kawasan pelayanan utama dan pusat KPN
Perbatasan Negara, pelayanan pintu gerbang, serta
berupa PKSN. kemandirian pangan masyarakat
di KPN
73
WILAYAH NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
OBP
OBP
▪ Batas Darat dengan 3 Negara BATAS LAUT: Panjang garis pantai ± 99.093 km; PPKT 111 Pulau
BATAS DARAT: Panjang ±3.151 km; 7 OBP RI-MAL
Batas Laut Teritorial dgn 4 negara: Malaysia, RDTL, PNG, Singapura.
▪ Batas Laut dengan 10 Negara di Kalbar dan Kaltara; 2 Unresolved Segment dan
Batas Laut Yurisdiksi (ZEE dan Landas Kontinen) dgn 9 negara: Malaysia, RDTL,
▪ Batas Udara dengan 10 Negara 1 Unsurveyed Segment DI NTT
PNG, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia.
74
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KAWASAN PERBATASAN NEGARA (POLITICAL WILL PEMERINTAH)
RPJPN: Arah Kebijakan Pembangunan Perbatasan yang Penataan Ruang Wilayah Nasional, mencakup ruang Mengatur pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah
Outward Looking. darat, ruang laut dan ruang udara. Negara dan Kawasan Perbatasan
Inpres 6/2015
75
KOMITMEN PEMERINTAH
“Kita ingin rakyat Indonesia yang
“
berada di pinggiran, di kawasan
perbatasan, di pulau-pulau
Membangun Indonesia dari terdepan, di kawasan terisolir
pinggiran dengan memperkuat merasakan hadirnya negara,
daerah-daerah dan desa dalam merasakan buah pembangunan,
kerangka Negara Kesatuan dan merasa bangga menjadi
Warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia”
Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan HUT RI ke-72 (2017)
76
PERSPEKTIF TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN DALAM
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2010
TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN
Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010
tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan
Pasal 5, ayat 1-5 :
1. Pelaksanaan teknis pembangunan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan dilakukan oleh Kementerian,
Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
2. Pelaksanaan teknis pembangunan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berdasarkan rencana induk dan rencana aksi pembangunan Batas Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan.
3. Rencana induk sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan Presiden atas usul Menteri Dalam Negeri selaku
Kepala BNPP.
4. Rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Kepala BNPP setelah berkoordinasi
dengan kementerian/lembaga terkait.
5. Rencana induk dan Rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun berdasarkan Rencana Tata
Ruang dan/atau Rencana Zonasi Kawasan Perbatasan.
77
TUJUAN RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA
HANKAM EKONOMI
Mewujudkan Kawasan Fungsi Pertahanan Mewujudkan Kawasan Budi Daya yang
dan Keamanan Negara yang menjamin Mandiri dan Berdaya Saing.
keutuhan, kedaulatan, dan ketertiban
Wilayah Negara yang berbatasan dengan
Negara India, Thailand, dan Malaysia;
LINGKUNGAN
Mewujudkan Kawasan Berfungsi Lindung yang Lestari.
78
DASAR HUKUM PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
222 Kec Lokpri yang ditingkatkan kesejahteraan dan <150 Angka Pelanggaran Lintas Batas Negara (Baseline 2019: 332)
tata kelolanya. (Baseline 2019: 187 Kec)
43 Pos Pos Pamtas yang dibangun (Baseline 2019: 12 Pos)
0,52 Rata-rata nilai IPKP (Indeks Pengelolaan Kawasan 79 Pos AL yang dibangun (Baseline 2019: 16 Pos)
Perbatasan) di 18 PKSN. (Baseline 2019: 0,42)
36 Unit Pos Polisi Sub Sektor yg dibangun di Wilayah Perbatasan
10 Rperpres RDTR Kawasan Perbatasan 26 Unit PLBN yang dibangun (Baseline 2019: 18 Unit)
Negara (Baseline 2019: 10 Matek RDTR KPN)
1000 Km Panjang Jalan Inspeksi Patroli Perbatasan (JIPP) yang
dibangun (Baseline 2019: 200 km)
900 org masyarakat desa terdepan perbatasan negara yang ikut dlm
pemberdayaan sebagai bagian sistem Hankam (Baseline 2019: 180 org)
Perpres 18/2020 ttg RPJMN 49 PPKT tidak berpenduduk yang ditingkatan sarpras Hankam
Tahun 2020-2024
81
81
2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah Kecamatan Lokasi Prioritas Perbatasan 222* 56* 112* 176* 222*
Negara yang Ditingkatkan Kesejahteraan dan Tata kecamatan kecamatan kecamatan kecamatan kecamatan
Kelolanya (Kecamatan)
PN 2
Jumlah Pulau-pulau Kecil Terluar (PPKT) yang 36 PPKT 41 PPKT 49 PPKT 49 PPKT 49 PPKT
Ditingkatkan Sarana Prasarana Pertahanan dan
Keamanannya
PN 7
Jumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang 18 PLBN 20 PLBN 22 PLBN 24 PLBN 26 PLBN
dibangun
*) Pada Tahun 2020 merupakan target keseluruhan, dan tahun berikutnya merupakan
akumulatif
Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 82
82
PLBN PPKT PKSN LOKPRI
26 111 (Pulau-Pulau Kecil 18 (Pusat Kegiatan Strategis 222 (Lokasi Prioritas/
(Pos Lintas Batas Negara) Nasional) Kecamatan Perbatasan)
Terluar)
PLBN 8 Berpenduduk 42
Sudah Terbangun 10 Provinsi 67 Darat
PLBN Tidak
Dlm Pembangunan
10 Berpenduduk 69
16 Kab/Kota 155 Laut
PLBN 8
2020-2024 Prioritas
Penanganan
RPJMN 2020-2024
49
TIPE A
TIPE C TIPE C
PLBN MOTAMASIN
Malaka, NTT
TIPE A 84
Berakit, Sentut, Tokong Malang Biru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Sebatik, Karang Unarang, Maratua, Lingian, Salando,
Rondo, Benggala, Salaut Besar, Rusa, Raya, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Sebetul, Sekatung, Senua, Subi Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi, Kawalusu,
Simeulucut, Weh Kecil, Kepala, Iyu Kecil, Karimun Kecil, Nipa, Pelampong, Batu Berhanti, Kawio, Marore, Batu Bawaikang, Miangas, Marampit,
Nongsa, Bintan, Malangberdaun Intata, Kakarutan, Kabaruan
Batumandi, Rupat, Bengkalis, Rangsang
Berhala
Jiew, Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras
Simuk, Wunga
Sibarubaru, Sinyaunyau,
Pagai Utara
Enggano, Mega
Batu Kecil
PKSN
Jayapura
Keterangan :
PKSN
PKSN Termasuk Major Project
Saumlaki
PKSN Non-Major Project PKSN PKSN Merauke
Atambua
Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) PKSN Tanah
PKSN Merah
Kefamenanu
Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 86
86
PETA DELINIASI LOKASI PRIORITAS PENGELOLAAN
KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2020-2024
87
87
ARAH STRATEGIS PENGELOLAAN BWN-KP 2020-2024
4 2
3
Mewujudkan pengelolaan
perbatasan negara secara Mewujudkan peningkatan kegiatan
holistik, integratif, tematik serta ekonomi, pembangunan
berorientasi pada konektivitas antar sarana dan prasarana, serta
ruang yang berkelanjutan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia
88
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
PEMERINTAH
•
3 Tidak terjadi konflik yang berarti yang
➢ Memberikan dukungan penyelenggaraan;
dapat merusak persatuan dan
➢ Menjamin ketersediaan anggaran; dan
➢ Memberikan fasilitasi bagi kesatuan bangsa terutama konflik
penyelenggara, peserta dan
masyarakat sebagaimana yang kekerasan
diatur dalam perundang-undangan.
MASYARAKAT
➢ S elaku pemilih harus mejadi aktor utama
4• Partisipasi dan dukungan pemerintah,
terwujudnya Pemilihan yang bebas dari
politik uang; Pemda, masyarakat tinggi
➢ mendorong terwujudnya suasana
Pilkada kondusif, aman, damai, tertib
dan lancar
➢ Masyarakat harus datang ke TPS , karena
kesadarannya terhadap pembangunan
daerah, bukan karena iming-iming uang
atau hadiah
DUKUNGAN PEMERINTAH
RENCANA KERJA PEMERINTAH 2024
“ Mempercepat Transformasi Ekonomi yang
Inklusif dan Berkelanjutan” 8 Arah Kebijakan
DP4 UNTUK
**Pemilu *Pilkada Serentak
PEMILU & PILKADA
204.656.053 2024 209.309.971
PRIORITAS
1. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar ditambah lagi Luas wilayah dan persoalan geografis dan Pemerintah memiliki keterbatasan
dalam menjangkau seluruh penduduk dan wilayah Indonesia
2. Pola pikir masyarakat yang sampai saat ini bahwa golput lebih baik dari pada ikut memilih hal ini karena ketidak percayaan kepada parpol
dan peserta pemilu yang diusulkan
3. Adanya antipati masyarakat terhadap parpol karena kurangnya pemahaman masyarakat terkait tugas pokok dan fungsi parpol dalam
penyelenggaraan Negara
4. Berdasarkan penelitian dari lembaga survey bahwa tantangan akan politik uang masih besar kemungkinan akan terjadi pada pemilu tahun
2024
5. Pada pemilu tahun 2019 dan pilkda tahun 2020 angka partisipasi masyarakat masih kurang dari target yang di harapkan dan pemilu tahun
2024 potensi itu masih ada sehingga perlu diantisipasi sejak dini
6. Penyumbang rendahnya angka partisipasi pemilih tahun 2019 dan 2020 adalah usia muda antara 17 sd 20 tahun
7. Pada pemilu tahun 2024, pemilih muda jumlahnya lebih dari 50% dari 204 juta lebih pemilih Indonesia pada 2024 (dengan 15% di antaranya
adalah pemilih berusia 17-23 tahun), dan usia 17 tahun saat ini adalah pelajar yang duduk di bangku kelas 3 SLTA sementar mereka minim
informasi kepemiluan
8. Penyelenggaraan pemilu yang kurang dari 9 bulan maka dengan waktu sudah cukup singkat perlu memaksimalkan fasilitasi media informasi
yang dapat di akses dengan mudah yang langsung menyentuh seluruh elemen/lapisan masyarakat untuk memberikan sosialiasi dan
informasi mengajak masyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut berperan aktif mensukseskan pemilu tahun 2024
9. Keberhasilan pemilu tidak hanya ditentukan penyelenggara pemilu saja, peran masyarakat dan media pers juga sangat menentukan,
sehingga butuh sosialisasi yang masif dan berkesinambungan kepada semua lapisan masyarakat
10. Adanya dinamika politik yaitu pergeseran ruang kompetisi dari yang semula radio, Koran, televisi, sekarang media sosial tentunya
pertarungan semakin terbuka dan transparan, isu dan arus informasi memegang kendali besar, oleh karena itu kendali sumber data dan
berita menjadi pendulum
11. Berdasarkan hasil laporan Desk Koordinasi Pemilu Kemenkopolhukam Bidang Media dan Informasi Pemilu Rata-rata persentase konten
pemberitaan negatif dengan temuan hoaks seputar pemilu 2024 terus meningkat dimedia sosial.
YANG PERLU DILAKUKAN DI SISA TAHAPAN PEMILU
1. Mengawal sisa tahapan penyelenggaraan pemilu yang sedang berlangsung dan akan berlangsung
2. Memastikan penyelengara pemilu melaksanakan tugas fungsinya dengan baik lancar dan tepat waktu
tanpa ada kendala yang berarti
3. Memastikan peserta pemilu taat asas dan prosedur mengkuti seluruh jalan nya tahapan dengan baik dan
benar
4. Memastikan masyarakat paham posisinya sebagai aktor utama harus jdi motor pengerak datang ke TPS
dan menolak politik uang sehingga dengan demikian angka partisipasi masyarakat meningkat
5. Memastikan peran pemerintah, peran pemerintah daerah, stakeholder terkait dalam mendukung
suskesnya penyelenggaraan pemilu
6. Sosialisasi dan Literasi politik, pendidikan kepemiluan kepada masyarakat perlu dilakukan secara terus
menerus dan massif dengan memanfaatkan berbagai media massa dan media sosial lain
7. mengisi ruang digital dengan pendidikan politik dan mengisi ruang digital dengan ragam
konten yang positif dan menarik dan mencerahkan bagi pemilih
8. Pemerintah bersama pemda akan terus melakukan pengawasan dan pemantauan sebagai bentuk deteksi
dini dan cegah dini sebagai dasar rekomendasi dan dan pengendalian yang butuh perhatian serius
PERAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
98
TUGAS CAMAT DALAM MEMIMPIN KECAMATAN TERKAIT
URUSAN PUM
(PP Nomor 17 Tahun 2018)
Pasal 10
Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum di tingkat
Kecamatan sesuai dengan ketentuan peraturan penrndang-
undangan yang mengatur pelaksanaan urusan pemerintahan
Kecamatan atau yang
disebut dengan nama umum.
lain adalah bagian
wilayah dari daerah
kabupaten/kota yang Pasal 15
dipimpin oleh camat
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan pemerintahan umum,
dibentuk forum koordinasi pimpinan di Kecamatan, diketuai oleh Camat,
Anggotanya terdiri atas pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
pimpinan kewilayahan Tentara Nasional Indonesia, dan pimpinan instansi
vertikal lainnya di Kecamatan, dan ditetapkan dengan Keputusan Camat.
PERAN
PEMERINTAH DAERAH
DAN KECAMATAN
100
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 900.1.9/8968/SJ TANGGAL 23 DESEMBER 2022
Tentang Dukungan Fasilitasi Kantor Sekretariat KPU Provinsi dan Kantor Sekretariat Bawaslu Provinsi
Poin Penting:
1. Sehubungan dengan pembentukan Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah,
dan Provinsi Papua Pegunungan serta Provinsi Papua Barat Daya, perlu dibentuk
Penyelenggara Pemilu pada tingkat provinsi.
2. Memperhatikan Pasal 434 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum, guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban
Penyelenggara Pemilu dalam pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024, diminta
kepada Penjabat (Pj.) Gubernur untuk memfasilitasi kantor Sekretariat KPU
Provinsi dan kantor Sekretariat Bawaslu Provinsi di provinsi masing-masing.
3. Pj Gubernur berkoordinasi dengan KPU RI dan Bawaslu RI. Sebagaimana
dimaklumi, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum telah dilakukan sejumlah penyesuaian Peraturan Komisi
Pemilihan Umum (PKPU), antara lain:
a. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan
atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2022 tentang
Pencalonan Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Daerah.
b. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2022 tentang Perubahan
atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
10
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 900.1.9/9028/SJ TANGGAL 27 DESEMBER 2022
Tentang Dukungan pemerintah daerah dalam rangka kelancaran penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024
10
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 900.1.9/9095/SJ TANGGAL 30 DESEMBER 2022
Tentang Dukungan Fasilitasi Pemerintah Daerah Dalam Tahapan Penyelenggaraan Pemilu 2024
Point Penting:
1. Fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana untuk Sekretariat PPK dan
PPS untuk mendukung tahapan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024
yang berada di lingkungan kecamatan dan/atau kelurahan/desa.
2. Penugasan personil pada Pemerintah Daerah sebagai Sekretariat PPK dan
PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk
Sekretariat PPK dibentuk paling lambat tanggal 10 Januari 2023 dan
untuk Sekretariat PPS dibentuk paling lambat tanggai 24 Januari 2023
3. Pemberian izin bagi ASN di Pemerintah Daerah untuk mendaftar
sebagai PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih, (dalam hal ketidaktersediaan
pendaftar dari masyarakat umum yang memenuhi persyaratan dan memiliki
kapasitas yang berada di daerah tertinggal, terluar dan terdepan).
4. Penugasan personil Satlinmas untuk penyelenggaraan ketentraman,
ketertiban, dan ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat
selama masa tahapan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024.
5. Fasilitasi pemeriksaan kesehatan dan penertiban surat keterangan
sehat jasmani dan rohani pada rumah sakit milik Pemerintah/Pemerintah
Daerah, Puskesmas, dan Puskesmas Pembantu atau sebutan lainnya
sebagaimana pemenuhan persyaratan administrasi sebagai Badan Ad Hoc
Penyelenggara Pemilu Tahun 2024.
6. Dukungan sosialisasi kepada masyarakat dalam pembentukan Badan
Ad Hoc untuk penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024 serta Tahapan Pemilu
lainnya.
10
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 200/6124/SJ TANGGAL 21 NOVEMBER 2021
Tentang Peningkatan Pelaksanaan Pendidikan Politik di Daerah
10
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 100.1-1/8000/SJ TANGGAL 9 NOVEMBER 2022
Tentang Moratorium Pemberian dan Pemutakhiran Kode dan Data Wilayah
10
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 900.1.9.1/435/SJ TANGGAL 24 JANUARI 2023
Tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
10
SURAT EDARAN BERSAMA
Mendagri, Menpan RB, Kepala BKN, Ketua KASN dan Ketua Bawaslu RI tentang Pedoman, Pembinaan dan
Pengawasan Netralitas Pegawai Negeri Sipil dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan
(ditetapkan tanggal 22 September 2022)
Poin Penting :
1. Pejabat Pembina Kepegawaian pada Instansi Pemerintah wajib untuk :
a. Melaksanakan dan mensosialisasikan Keputusan Bersama ini
dengan sebaik-baiknya;
b. Mengupayakan terus-menerus terciptanya iklim yang kondusif
dan melakukan pembinaan, pengawasan, dan penjatuhan sanksi
terhadap pelanggaran netralitas oleh Pegawai ASN;
c. Menindaklanjuti dugaan pelanggaran netralitas Pegawai ASN
baik atas rekomendasi KASN maupun dari pihak lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. Melakukan pengawasan terhadap Pegawai ASN yang berada di
lingkungan instansi masing-masing sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye agar tetap menaati peraturan perundang-
undangan dan ketentuan kedinasan.
2. Seluruh Pegawai ASN wajib menjaga netralitas dalam menyikapi
situasi politik dan tidak terpengaruh atau memengaruhi pihak lain
untuk melakukan kegiatan yang mengarah pada keberpihakan atau
ketidaknetralan.
10
TERIMA KASIH
...
Kebijakan PANRB dan Prioritas
Reformasi Birokrasi serta pentingnya
Integritas dan Profesional untuk
menjaga Netralitas ASN dalam
Pelaksanaan Tahapan pada Pemilihan dan
Pemilihan Umum 2024
Akuntabel
Kami bertanggung jawab atas
Adaptif
kepercayaan yang diberikan Kami terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakan
ataupun menghadapi
perubahan
Berorientasi
Pelayanan
Kami berkomitmen memberikan
Kolaboratif
pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat Kami membangun kerja sama yang
sinergis
Netralitas ASN adalah refleksi atas
penyelenggaraan Pemilu yang Bebas dan Adil.
Bahwa sumber daya negara (birokrasi, keuangan,
& kewenangan) tidak dimanipulasi untuk
kepentingan salah satu pihak, yang bisa
berdampak pada kompetisi yang tidak setara dan
kompetitif
1. Penguatan regulasi
2. Penguatan integritas ASN
3. Sistem pengawasan dan penegakan
hukum yang efektif
4. Membangun pemahaman dan kesadaran
netralitas kepada ASN dan masyarakat
DASAR HUKUM
NETRALITAS PPPK
PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena: Pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK dilakukan
a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila tidak dengan hormat karena:
dan UUD 1945; a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila
b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan dan UUD 1945;
putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan
kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
yang ada hubungannya dengan jabatan kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan
dan/atau pidana umum; yang ada hubungannya dengan jabatan
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai dan/atau pidana umum;
politik; atau c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai
d. dihukum penjara berdasarkan putusan politik; atau
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum d. dihukum penjara berdasarkan putusan
tetap karena melakukan tindak pidana dengan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
pidana penjara paling singkat 2 tahun dan pidana tetap karena melakukan tindak pidana yang
yang dilakukan dengan berencana. diancam dengan pidana penjara paling singkat 2
(dua) tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut
dilakukan dengan berencana
NETRALITAS DALAM
PP MANAJEMEN PPPK
Pasal 16
1. Komitmen PPK, karena PPK adalah tokoh kunci dalam netralitas ASN.
2. Komitmen ASN untuk menjaga netralitas agar profesionalitasnya
terjaga.
3. Internalisasi tugas dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Bukan fokus
pada pemenangan partai politik/calon kepala daerah tertentu.
4. Perlu adanya pengawasan yang kuat terhadap Gubernur, Bupati dan
Walikota petahana.
5. Perlu sistem penanganan pelanggaran terintegrasi sebagai wujud
keseriusan.
Terima kasih
Peran Camat, Forkopimcam
dan Kepala Desa dalam
menjaga dan mendukung
ketertiban dan keamanan di
Kawasan Perbatasan Negara
OLEH:
STAFSUS MENDAGRI BIDANG PEMERNTAHAN DESA DAN
PEMBANGUNAN PERBATASAN
12 Juli 2023
Visi-Misi presiden Tahun 2020-
2024
1. Mewujudkan penegasan dan penetapan batas wilayah negara dengan mengoptimalkan perundingan demarkasi/segmen batas negara (M-
7)
2. Mewujudkan peningkatan pelayanan lintas batas negara dengan pengembangan manajemen 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan
melanjutkan pembangunan PLBN baru (M-7)
3. Mewujudkan perbatasan yang maju dengan mengembangan pusat ekonomi baru di 18 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) (M-2)
4. Pembangunan infrastruktur membuka keterpencilan, sarana pelayanan dasar, mengembangkan ekonomi berbasis potensi lokal serta
meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di 222 Kecamatan di Lokpri (M-1,2,3)
5. Penanganan 49 Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) (M-7)
2
Uraian Target Pembangunan Kawasan
Perbatasan Negara Pada RPJMN 2020-2024
Jumlah Kecamatan Lokasi Prioritas Perbatasan 222* 56* 112* 176* 222*
Negara yang Ditingkatkan Kesejahteraan dan Tata
Kelolanya (Kecamatan)
kecamatan kecamatan kecamatan kecamatan kecamatan
PN 2
Keamanannya
4
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
▪ Batas Darat dengan 3 Negara BATAS DARAT: Panjang ±3.151 km; 7 OBP RI-MAL BATAS LAUT: pjg garis pantai ± 99.093 km; PPKT 111 Pulau
▪ Batas Laut dengan 10 Negara di Kalbar dan Kaltara; 2 Unresolved Segment dan 1 Batas Laut Teritorial dgn 4 negara: Malaysia, RDTL, PNG, Singapura.
Unsurveyed Segment DI NTT Batas Laut Yuridiksi (ZEE dan Landas Kontinen) dgn 9 negara: Malaysia,
▪ Batas Udara dengan 10 Negara RDTL, PNG, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia.
7
KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT
(KAMTIBMAS)
❖ Kamtibmas merupakan suatu kebutuhan yang tidak lepas dari jalannya roda
pembangunan nasional secara umum, dan khususnya masyarakat untuk menjaga
keamanan individu dan lingkungan. Disisi lain kejahatan merupakan efek samping
dari pelaksanaan Pembangunan Nasional yang apabila tidak ditangani secara serius
akan mengganggu kelancaran Pembangunan Nasional itu sendiri.
❖ Masalah Kamtibmas bukan semata mata tanggung jawab Polri, namun menjadi
tanggung jawab semua pihak, baik aparat keamanan, Pemerintah, dan seluruh
masyarakat secara terpadu mengupayakan kondisi kamtibmas.
❖ Camat selaku kepala pemerintahan ditingkat kecamatan memiliki peran yang sangat
besar dalam masalah Kamtibmas diwilayahnya.
MASALAH-MASALAH DI PERBATASAN ISU-ISU PERMASALAHAN DI PERBATASAN
1. Insfrastruktur pelayanan publik yang masih 1. Isu batas territorial
terbatas; 2. Isu keamanan dan kedaualatan nasional
2. Rendahnya kualitas sumber daya manusia; 3. Isu lingkungan.
3. Sebaran penduduk yang tidak merata; 4. Isu kemiskinan, keterbelakangan dan
4. Ketergantungan masyarakat di perbatasan keterbatasan Sarpras
terhadap fasilitas publik dan kegiatan ekonomi 5. Isu koordinasi dan implementasi kebijakan
di negara tetangga; 6. Isu kependudukan dan perubahan sosial
5. Sengketa tapal batas. 7. Isu patriotisme dan ketahanan nasional.
“
berada di pinggiran, di kawasan
perbatasan, di pulau-pulau
Membangun Indonesia dari terdepan, di kawasan terisolir
pinggiran dengan memperkuat merasakan hadirnya negara,
daerah-daerah dan desa dalam merasakan buah pembangunan,
kerangka Negara Kesatuan dan merasa bangga menjadi
Warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia”
Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan HUT RI ke-72 (2017)
2
TUGAS BNPP: (bABA
III
MENGOORDINASIKAN
PELAKSANAAN
1
31363
Persebarasan Alokasi Anggaran PBWN-KP Tahun 2023
Pusat (K/L):
Rp568.994.478.500 (7,37%)
Provinsi:
Kecamatan:
Rp610.036.657.500 (7,90%)
Rp3.149.567.453.992 (40,81%)
Rp7,717,285,968,789
Kabupaten/Kota: 1
Rp3.388.687.378.797 (43,91%) 4 3
STRUKTUR KEANGGOTAAN BNPP
5
ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA MITRA KEDEPUTIAN III
DALAM PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA TAHUN 2023
15 Lokasi
▪ Jaringan Distribusi Listrik
Kementerian 7 Provinsi/
Rp.186.006.988.685 ▪ PLTS
ESDM 14 Kab/Kota
▪ BBM Satu Harga
17 Lokpri
8
14
Realisasi K/L Mitra T.A. 2023 Bidang Pengelolaan
Infrastruktur Ekokesra (1/2)
PERSENTASI
REALISASI
REALISASI ANGGARAN
K/L ALOKASI ANGGARAN ANGGARAN VOL/LOKUS KETERANGAN
SEMESTER I
SEMESTER I
(%)
9
14
Realisasi K/L Mitra T.A. 2023 Bidang Pengelolaan
Infrastruktur Ekokesra (2/2)
PERSENTASI
REALISASI ANGGARAN REALISASI
K/L ALOKASI ANGGARAN VOL/LOKUS KETERANGAN
SEMESTER I ANGGARAN
SEMESTER I (%)
Lokus Usulan DAK Fisik
Bidang Air Minum
sebanyak 11 Kab/Kota: 1. Berdasarkan data per 30 Mei 2023,
Kab. Alor, Keb. Belu, Kab. kegiatan hingga tahap kontrak sebesar
Kapuas Hulu, Kab. Malaka, Rp9.072.827.500 namun realisasi masih 0%.
Kab. Rote Ndao, Kab. Sabu 2. Kegiatan DAK Fisik berupa: (1) Biadang
Raijua, Kab. Sambas, Kab. Air Minum; Perluasan SPAM Jaringan
Perpipaan, Peningkatan SPAM Jaringan
Kementerian Sanggau, Kab. Sintang,
Rp. 2.317.276.632.886,- Perpipaan, Pembangunan Baru SPAM
Pekerjaan Kota Langsa, dan Kota Jaringan Perpipaan, (2) Bidang Sanitasi;
(Total Alokasi dengan Sabang; dan Pengembangan dan Pembangunan Sistem
Umum dan
Asdep Tasbara dan Rp 54.950.409.886,- Lokus Usulan DAK Fisik Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
Perumahan Bidang Sanitasi sebanyak (SPALD-T), Pembangunan Sistem
Asdep Infrastruktur
Rakyat 12 Kab/Kota: Kab. Alor, Pengelolaan Air Limbah Domestik
Fisik) Setempat (SPALD-S)
(Cipta Karya) Kab. Belu, Kab. Kapuas Sementara Bidang Perumahan dan
Hulu, Kab. Malaka, Kab. Permukiman Pada tahun anggaran 2023
Rote Ndao, Kab. Sabu difokuskan untuk kabupaten/kota yang telah
Raijua, Kab. Sanggau, Kab. memiliki program pengentasan permukiman
kumuh
Serdang Bedagai, Kab.
Sintang, Kab. Timor
Tengah Utara, Kota
Langsa, dan Kota Sabang.
Pembangunan/Revitalisasi Sarana
Kementerian Kab. Merauke, Kab.
Rp 4.000.000.000,- Perdagangan berupa Pasar Rakyat
Perdagangan Mimika (Dana TP)
10
14
Realisasi K/L Mitra T.A. 2023 Bidang Pengelolaan
Infrastruktur Pemerintahan (1/2)
PERSENTASI
REALISASI ANGGARAN REALISASI
K/L ALOKASI ANGGARAN VOL/LOKUS KETERANGAN
SEMESTER I ANGGARAN
SEMESTER I (%)
Rp.3.830.178.000,-
Polpum: 1.455.000.000,-
▪ Dialog Kebangsaan dan Penguatan Aparatur
▪ Pembinaan Kesadaran Bela Negara (realisasi: 10%)
5
Dukcapil: 2.158.000.000,-
Kegiatan/ ▪ Pendampingan Teknis Layanan Pindah Datang Penduduk KPN
Pusat (realisasi: 69,8%)
▪ Fasilitasi Gerakan Sadar Administrasi Kependudukan (GISA)
(realisasi: 7%)
BPSDM: 216.000.000,-
▪ Diklat Camat Perbatasan Klasikal dan E-Learning (realisasi:
16%)
Rp.2.310.652.081.000,-
2 Kegiatan/ ▪ Program Keluarga Harapan
Kab/Kota (Realisasi: 320 M)
▪ Bantuan Pangan Non Tunai/Kartu
Sembako (realisasi: 112 M)
81%
Kemensos Rp.2.316.652.081.000 Rp.1.878.652.081.000
Rp. 6.000.000.000,-
▪ Pemberdayaan Kelompok Adat
Terpencil (KAT)
1.500 KK/ - Kec. Sarmi Kab. Sarmi 500 KK Rp. 2 M
(100%)
Lokpri
- Kec. Yaffi Kab. Keerom 500 KK Rp. 2 M
(100%)
- Kec. Muaratami Kota Jayapura 500 KK
Rp. 2 M (100%)
12
14
UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PENGARAH
147
“ Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam
“Kita ingin rakyat Indonesia yang
berada di pinggiran, di kawasan
perbatasan, di pulau-pulau
kerangka Negara Kesatuan terdepan, di kawasan terisolir
merasakan hadirnya negara,
merasakan buah pembangunan,
dan merasa bangga menjadi
Warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia”
Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan HUT RI ke-72 (2017)
148
UU No. 43 Tahun 2008 Perpres No. 12 Tahun 2010
Ttg Wilayah Negara, Pasal 14 ayat (1) Ttg BNPP, Pasal 9 ayat (1) dan (2)
Memberikan dukungan
administratif
149
149
Arah Strategis Kebijakan
Pengelolaan BWN-KP)*
4 2
Mewujudkan pengelolaan
3
perbatasan negara secara holistik,
integratif, tematik serta Mewujudkan peningkatan kegiatan
berorientasi pada konektivitas ekonomi, pembangunan sarana dan
antar ruang yang berkelanjutan prasarana, serta peningkatan kualitas
sumberdaya manusia
150
Kewenangan Mengelola Perbatasan Negara
(UU 43/2008 dan UU 23/2014 pasal 361)
151
Peran Pemerintah Daerah (Camat) dalam
Pengelolaan Perbatasan Negara
Komitmen BNPP
153
PERAN CAMAT PERBATASAN
Ketentuan tentang kewenangan tersebut dijabarkan dalam Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, dan
Pasal 12, yaitu:
a. Pasal 9 dan 10 ttg wewenang dan kewajiban Pemerintah Pusat;
b. Pasal 11 ttg wewenang dan kewajiban Pemerintah Provinsi, dan
c. Pasal 12 ttg wewenang dan kewajiban Pemerintah Kabupaten/Kota.
155
Wewenang dan Kewajiban Pemerintah dan Pemda
157
Wewenang dan Kewajiban Pemerintah dan Pemda
158
Wewenang dan Kewajiban Pemerintah dan Pemda
PP No 17/2018
Camat di kawasan perbatasan negara yang
wilayahnya di luar pos lintas batas negara dapat
1
membantu pengawasan di bidang keimigrasian,
kepabeanan, dan perkarantinaan yang ditugaskan
kementerian/lembaga pemerintah non kementerian
terkait kepada bupati/wali kota
2
Pusat secara berjenjang dalam pengelolaan dan
pemanfaatan kawasan perbatasan negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
160
ALOKASI ANGGARAN PBWN-KP TAHUN 2023 (KABUPATEN/KOTA)
Kab/Kota Total Alokasi Anggaran
Prov. Kalimantan Barat 27,081,166,000
Kab/Kota Total Alokasi A
22 Kab. Sambas 325,752,522,672
Prov. Aceh 4,851,150,000
23 Kab. Sanggau 156,588,729,172 Kab/Kota Total Alokasi Anggaran
1 Kab. Aceh Besar 29,241,613,902
24 Kab. Sintang 226,485,015,435 Prov. Maluku Utara 4,082,350,000
2 Kota Sabang 62,029,920,292
25 Kab. Kapuas Hulu 191,139,640,229 42 Kab. Halmahera Tengah 43,578,641,582
3 Kota Langsa 30,475,158,912
26 Kab. Bengkayang 152,113,584,371 43 Kab. Pulau Morotai 138,352,361,778
Jumlah 126,597,843,106 Jumlah 186,013,353,360
Jumlah 1,079,160,657,879
Prov. Sumatera Utara 20,000,000 Prov. Papua 116,113,434,250
Prov. Kalimantan Timur 2,767,200,000
4 Kab. Serdang Bedagai 29,371,117,484 44 Kab. Merauke 242,767,799,065
27 Kab. Berau 43,293,358,364
5 Kab. Batu Bara 44,008,592,066
28 Kab. Mahakam Ulu 255,533,936,967 45 Kab. Biak Numfor 52,489,876,122
Jumlah 73,399,709,550 46 Kab. Mimika 33,144,017,402
Jumlah 301,594,495,331
Prov. Riau 122,350,000 47 Kab. Sarmi 31,072,801,902
Prov. Kalimantan Utara 258,263,968,000
6 Kab. Bengkalis 120,326,064,525
29 Kab. Malinau 486,936,760,878 48 Kab. Keerom 148,183,489,878
7 Kab. Rokan Hilir 61,044,153,757 49 Kab. Pegunungan Bintang 83,908,876,626
30 Kab. Nunukan 168,581,898,466
8 Kab. Kepulauan Meranti 78,623,599,763 50 Kab. Supiori 86,445,656,359
Jumlah 913,782,627,344
9 Kota Dumai 48,984,922,351
Prov. Sulawesi Utara 1,545,798,000 51 Kab. Boven Digoel 192,447,214,744
Jumlah 309,101,090,396 52 Kota Jayapura 67,686,929,171
31 Kab. Kepulauan Sangihe 76,995,221,605
Prov. Kepulauan Riau 4,987,879,000 Jumlah 1,054,260,095,519
32 Kab. Kepulauan Talaud 285,523,429,079
10 Kab. Bintan 49,196,602,811
33 Kab. Minahasa Utara 38,815,098,946 Prov. Papua Barat 51,749,003,000
11 Kab. Karimun 131,222,585,148 53 Kab. Raja Ampat 55,417,290,115
34 Kab. Bolaang Mongondow Utara 29,709,762,766
12 Kab. Natuna 216,444,033,548 54 Kab. Tambraw 36,880,605,402
35 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 65,655,474,152
13 Kab. Kepulauan Anambas 99,798,256,699 Jumlah 144,046,898,517
Jumlah 498,244,784,548
14 Kota Batam 108,878,535,937
Prov. Sulawesi Tengah 24,200,000
Jumlah 610,527,893,143 Jumlah Alokasi Provinsi sebesar Rp610.036.657.500
36 Kab. Toli-toli 96,132,671,228
Prov. Nusa Tenggara Timur 134,315,809,250 Jumlah Alokasi Kab/Kota sebesar Rp6,538,254,832,789
Jumlah 96,156,871,228
15 Kab. Kupang 72,703,309,402 Total Alokasi Provinsi +Kab/Kota sebesar Rp7,148,291,490,289
Prov. Gorontalo 0
16 Kab. Timor Tengah Utara 66,193,690,798
37 Kab. Gorontalo Utara 94,376,895,099
17 Kab. Belu 113,442,744,606
Jumlah 94,376,895,099
18 Kab. Alor 107,715,664,380
Prov. Maluku 4,112,350,000 Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
19 Kab. Rote Ndao 120,049,712,747
38 Kab. Maluku Tenggara 196,899,705,133
20 Kab. Sabu Raijua 145,918,799,119
39 Kab. Kepulauan Tanimbar 150,443,502,713 BWN-KP :Batas Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan (BWN-KP)
21 Kab. Malaka 136,149,073,666
40 Kab. Kepulauan Aru 96,981,709,186
Jumlah 896,488,803,968
41 Kab. Maluku Barat Daya 316,102,204,268
Jumlah 764,539,471,300 16 16
ALOKASI ANGGARAN PBWN-KP TAHUN 2023
PER KECAMATAN
Alokasi Anggaran Alokasi Anggaran
Lokpri (2020-2024) Alokasi Anggaran Lokpri (2020-2024) Lokpri (2020-2024)
Kecamatan Kecamatan
Kab. Aceh Besar Kota Dumai Kab. Kepulauan Anambas
1 Mesjid Raya 5,984,648,869 20 Sungai Sembilan 21,580,656,949 43 Siantan 19,087,568,118
Jumlah 5.984.648.869 21 Medang Kampai 5,736,475,769 44 Palmatak 6,227,014,040
Kota Sabang Jumlah 27.317.132.718 45 Siantan Selatan 10,160,965,835
2 Sukakarya 11,472,889,158 Kab. Bintan 46 Jemaja Timur 6,196,837,085
3 Sukajaya 9,014,889,524 22 Gunung Kijang 6,119,387,344 47 Jemaja 5,943,435,218
Jumlah 20.487.778.682 23 Bintan Utara 7,260,803,614 48 Siantan Utara 5,731,502,735
Kota Langsa 24 Telok Sebong 6,845,169,913 49 Jemaja Barat 5,717,591,769
4 Langsa Barat 8,697,494,279 25 Bintan Pesisir 6,939,520,307 Jumlah 59.064.914.800
Jumlah 8.697.494.279 Jumlah 27.164.881.178 Kota Batam
Kab. Sedang Bedagai Kab. Karimun 50 Belakang Padang 33,025,829,508
5 Tanjung Beringin 7,728,669,851 26 Moro 24,879,155,986 51 Batu Ampar 6,233,960,947.00
Jumlah 7.728.669.851 27 Karimun 51,392,516,044 52 Sekupang 10,824,985,892.00
Kab. Batu Bara 28 Meral 7,180,528,919 53 Nongsa 10,233,543,822.00
6 Sei Suka 10,379,786,433 29 Tebing 8,431,165,919 54 Lubuk Raja 6,693,420,889.00
Jumlah 10.379.786.433 30 Buru 6,456,927,549 55 Bengkong 5,771,459,865.00
Kab. Bengkalis 31 Meral Barat 5,925,611,889 56 Batam Kota 13,298,460,381.00
7 Bengkalis 5,719,526,094 32 Belat 6,605,651,209 Jumlah 86.081.661.304
8 Bantan 9,312,066,941 Jumlah 110.871.557.515 Kab. Kupang
9 Rupat 7,167,610,769 Kab. Natuna 57 Amfoang Timur 6,327,314,769.00
10 Rupat Utara 68,898,643,769 33 Bunguran Barat 21,926,268,184 Jumlah 6.327.314.769
11 Bandar Laksamana 7,356,297,319 34 Serasan 5,485,119,769 Kab. Timor Tengah Utara
Jumlah 98.454.144.892 35 Bunguran Timur 17,731,645,598 58 Miomafo Barat 7,254,544,391.00
Kab. Rokan Hilir 36 Bunguran Utara 9,409,081,579 59 Insana Utara 6,882,838,448.00
12 Bangko 12,362,087,048 37 Subi 87,110,669,879 60 Mutis 5,485,943,769.00
13 Pasir Limau Kapas 14,196,141,211 38 Pulau Laut 8,243,033,899 61 Bikomi Tengah 6,652,675,178.00
14 Sinaboi 5,783,770,865 39 Pulau Tiga 8,285,119,769 62 Bikomi Nilulat 7,303,245,599.00
Jumlah 32.341.999.124 40 Bunguran Timur Laut 10,237,307,689 63 Bikomi Utara 5,775,179,890.00
Kab. Kepulauan Meranti 41 Bunguran Selatan 7,444,638,769 64 Naibenu 5,649,355,890.00
15 Rangsang Barat 12,806,268,225 42 Serasan Timur 7,766,975,184 Jumlah 45.003.783.165
16 Rangsang 9,277,985,769 Jumlah 183.639.860.319
17 Pulau Merbau 7,885,633,769
18 Tasik Putri Puyu 8,523,425,769 BWN-KP :Batas Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan (BWN-KP)
19 Rangsang Pesisir 11,145,780,598
Jumlah 49.639.094.130 Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
16
16
Lanjutan...
16
Terimakasih
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
DATA DUKUNG
bnpp.go.id Badan Nasional Pengelola Perbatasan bnpp_ri
ANGGARAN SUBKEGIATAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
triliun rupiah triliun rupiah
PROVINSI & KAB/KOTA PROVINSI
400.00 371.91
1,400.00 350.00
1,278.15 0.00%
0.001% 300.00
1,200.00 250.00
200.00
150.00
1,000.00 100.00
50.00 0.006
0.00
TOTAL URUSAN
800.00 PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
PERSENTASE
600.00 triliun rupiah KABUPATEN/KOTA
1,000.00 906.23
400.00
800.00 0.001%
200.00 600.00
400.00
0.019
0.00 200.00
TOTAL URUSAN 0.013
0.00
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN TOTAL URUSAN
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
PERSENTASE PERSENTASE
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
167
DATA DUKUNG DAERAH ANGGARAN SUBKEGIATAN
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
5.06.02.1.01.02 5.06.02.1.02.01 5.06.02.1.03.01 5.06.02.1.03.02 5.06.02.1.03.03
NO. DAERAH TOTAL BELANJA Anggaran Perbatasan
5.06.02.2.01.02 5.06.02.2.02.01 5.06.02.2.03.01 5.06.02.2.03.02
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Prov. Aceh 11,093,859,700,979 0 0 0 0 0 0
1 Kab. Aceh Besar 1,755,798,454,746 0 0 0 0 0 0
2 Kota Langsa 842,766,463,946 0 0 0 0 0 0
3 Kota Sabang 608,635,863,452 22,692,504 0 22,692,504 0 0 0
TOTAL 14,301,060,483,123 22,692,504 0 22,692,504 0 0 0
Prov. Sumatera Utara 14,273,522,513,391 0 0 0 0 0 0
4 Kab. Batubara 1,344,971,567,398 0 0 0 0 0 0
5 Kab. Serdang Bedagai 1,677,977,263,966 0 0 0 0 0 0
TOTAL 17,296,471,344,755 0 0 0 0 0 0
Prov. Riau 10,142,479,986,897 0 0 0 0 0 0
6 Kab. Bengkalis 4,199,741,009,104 58,018,000 0 58,018,000 0 0 0
7 Kab. Kep. Meranti 1,322,177,201,054 99,262,000 0 0 49,262,000 50,000,000 0
8 Kab. Rokan Hilir 2,214,150,000,000 0 0 0 0 0 0
9 Kota Dumai 1,211,497,928,383 0 0 0 0 0 0
TOTAL 19,090,046,125,438 157,280,000 0 58,018,000 49,262,000 50,000,000 0
Prov. Kepulauan Riau 4,151,643,181,028 453,548,657 123,868,657 85,000,000 84,680,100 80,000,000 79,999,900
10 Kab. Bintan 1,183,438,903,713 170,000,000 100,000,000 0 70,000,000 0 0
11 Kab. Karimun 1,473,546,069,779 235,000,000 50,000,000 135,000,000 50,000,000 0 0
12 Kab. Kep. Anambas 1,261,746,396,658 189,519,200 130,229,700 30,406,600 28,882,900 0 0
13 Kab. Natuna 1,065,202,300,000 490,000,000 250,000,000 120,000,000 120,000,000 0 0
14 Kota Batam 6,003,937,879,302 0 0 0 0 0 0
TOTAL 15,139,514,730,480 1,538,067,857 654,098,357 370,406,600 353,563,000 80,000,000 79,999,900
Prov. Kalimantan Barat 6,280,973,661,504 568,587,300 144,110,300 161,857,400 104,392,300 158,227,300 0
15 Kab. Bengkayang 1,298,896,765,419 192,648,500 79,402,500 60,781,000 27,294,000 25,171,000 0
16 Kab. Kapuas hulu 1,638,517,086,602 87,465,200 38,685,400 19,400,000 29,379,800 0 0
17 Kab. Sambas 1,871,843,282,035 161,999,964 35,019,966 126,979,998 0 0 0
18 Kab. Sanggau 1,894,909,476,014 38,313,435 38,313,435 0 0 0 0
19 Kab. Sintang 1,994,495,979,200 172,650,150 47,500,000 22,500,000 34,911,600 67,738,550 0
TOTAL 14,979,636,250,774 1,221,664,549 383,031,601 391,518,398 195,977,700 251,136,850 0
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
168
Lanjutan…
5.06.02.1.01.02 5.06.02.1.02.01 5.06.02.1.03.01 5.06.02.1.03.02 5.06.02.1.03.03
NO. DAERAH TOTAL BELANJA Anggaran Perbatasan
5.06.02.2.01.02 5.06.02.2.02.01 5.06.02.2.03.01 5.06.02.2.03.02
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Prov. Kalimantan Timur 17,031,194,223,080 0 0 0 0 0 0
20 Kab. Berau 3,639,000,000,000 0 0 0 0 0 0
21 Kab. Mahakam Ulu 1,770,899,836,904 844,247,700 527,226,600 175,375,200 0 141,645,900 0
TOTAL 22,441,094,059,984 844,247,700 527,226,600 175,375,200 0 141,645,900 0
Prov. Kalimantan Utara 2,997,361,701,915 821,250,870 413,170,907 0 408,079,963 0 0
22 Kab. Malinau 2,390,195,122,090 104,221,200 31,167,600 0 41,886,000 31,167,600 0
23 Kab. Nunukan 1,513,431,829,763 373,763,700 207,686,580 19,479,750 71,543,750 75,053,620 0
TOTAL 6,900,988,653,768 1,299,235,770 652,025,087 19,479,750 521,509,713 106,221,220 0
Prov. Sulawesi Utara 3,493,333,057,229 371,186,800 0 183,840,800 187,346,000 0 0
24 Kab. Bolaang Mongondow Utara 628,996,263,922 0 0 0 0 0 0
25 Kab. Kep. Talaud 901,715,724,674 90,180,000 45,000,000 45,180,000 0 0 0
26 Kab. Minahasa Utara 1,047,494,432,685 0 0 0 0 0 0
27 Kab. Siau Tagulandang Biaro 627,574,617,743 0 0 0 0 0 0
28 Kab. Kep. Sangihe 977,998,183,668 94,495,107 40,000,333 30,494,459 24,000,315 0 0
TOTAL 7,677,112,279,921 555,861,907 85,000,333 259,515,259 211,346,315 0 0
Prov. Gorontalo 1,854,056,189,424 0 0 0 0 0 0
29 Kab. Gorontalo Utara 805,875,333,552 0 0 0 0 0 0
TOTAL 2,659,931,522,976 0 0 0 0 0 0
Prov. Sulawesi Tengah 5,182,880,480,754 0 0 0 0 0 0
30 Kab. Toli-Toli 1,171,685,330,565 0 0 0 0 0 0
TOTAL 6,354,565,811,319 0 0 0 0 0 0
Prov. Nusa Tenggara Timur 5,111,494,298,993 509,999,800 137,500,000 152,499,998 109,999,901 109,999,901 0
31 Kab. Alor 1,067,507,409,501 170,310,270 66,425,150 37,885,120 66,000,000 0 0
32 Kab. Belu 970,893,666,575 0 0 0 0 0 0
33 Kab. Malaka 933,875,689,651 74,720,000 29,920,000 29,500,000 0 15,300,000 0
34 Kab. Rote Ndao 908,931,268,035 30,985,698 30,985,698 0 0 0 0
35 Kab. Sabu Raijua 660,979,294,614 35,836,000 0 35,836,000 0 0 0
36 Kab. Timor Tengah Utara 1,126,420,289,832 113,960,350 32,979,250 47,990,500 0 32,990,600 0
37 Kota Kupang 1,152,854,784,063 0 0 0 0 0 0
TOTAL 11,932,956,701,264 935,812,118 297,810,098 303,711,618 175,999,901 158,290,501 0
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
169
Lanjutan…
5
Sumber: Ditjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, 2023
Perpres RDTR KPN
Proses Penyusunan
73
(Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perbatasan Negara) RDTR KPN
(Rencana Detail Tata Ruang
1
Kawasan Perbatasan Negara)
1. PKSN Sabang 4. Mesjid Raya
2. PKSN Lhokseumawe 5. Langsa Barat
3. PKSN Medan 6. Tanjung Uban
3 5 7
2
1. PKSN Dumai 8. Tanjung Kedabu
2. PKSN Bengkalis 9. Tanjung Uban
3. PKSN Batam 10.Sinaboi
4. PKSN Tarempa 11.Serasan
5. PKSN Ranai 12.Panipahan
6. Tanjung Balai Karimun 13.Letung
7. Tanjung Madang
6
8
1.PKSN Paloh-Aruk 6.PKSN Nunukan 1.PKSN Tahuna 6. Karatung
2.PKSN Jagoibabang
3.PKSN Nangabadau
7.PKSN Simanggaris
8.PKSN Long Midang
2.PKSN Melonguane
3.PKSN Kwandang
7. Miangas
8. Marore
4
4.PKSN Entikong 9.PKSN Jasa 4.PKSN Tolitoli 9. Marampit
5.PKSN Long Nawang 10.PKSN Long Pahangai 5.PKSN Tarakan 10.Ilangata
1. PKSN Kalabahi 7. Motamasin 1. PKSN Saumlaki 7. Larat 1. PKSN Daruba 5. Kabare 1.PKSN Jayapura 6.Biak
2. PKSN Atambua 8. Wini 2. PKSN Dobo 8. Tepa 2. Sorong 6. Berebere 2.PKSN Tanah Merah 7.Hamadi
3. PKSN Kefamenanu 9. Napan 3. PKSN Ilwaki 9. Tiakur 3. Manokwari 7. Pulau Fani 3.PKSN Merauke 8.Butom
4. Maritaing 10.Haumeni Utara 4. Tual Langgur 10.Wonreli 4. Sangowo 4.Skouw 9.Waris
5. Motaain 11.Oepoli 5. Benjina 11.Batugoyang 5.Sota 10.Mindiptana
6. Turiskain 6. Weduar Fer
17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Jawab:
a. Tugas pokok dan fungsi Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri dalam
pengembangan Kawasan Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT)
melalui fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana di Perbatasan dan PPKT
melalui kegiatan Tugas Pembantuan.
b. Adapun fokus pada Pembangunannya yaitu: Kantor Kecamatan, Kantor Desa, dan
Balai Pertemuan Umum (BPU) di tingkat Kecamatan dan Desa di Kawasan
Perbatasan Antar Negara dan PPKT, sesuai dengan Lokasi Prioritas (LOKPRI) yang
telah ditetapkan oleh BNPP.
c. Tahun 2023, Kemendagri melalui Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
dialokasikan dan kegiatan Tugas Pembantuan sejumlah 5,5 Milyar yang digunakan
untuk membangun 3 sarana prasarana pemerintahan di tiga lokasi, yaitu:
1) 1 Kantor Camat di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara;
2) 1 Unit kantor kelurahan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku;
3) 1 Unit Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan di Kabupaten Malinau, Provinsi
Kalimantan Utara.
17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN YURIDIS
UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2014 FOKUS DAN LOKUS AREA
TENTANG PEMERINTAH DAERAH (DITETAPKAN 30 SEPTEMBER 2014), Untuk Pelaksanaan Tugas Pembantuan (TP) Tahun 2023
Pasal 361 Mengenai Kawasan Perbatasan Negara
Kab. Pulau Morotai,
Kab. Malinau, Prov. Maluku Utara
Prov. Kalimantan Utara
a. Kewenangan Pemerintah Pusat di
kawasan perbatasan meliputi seluruh
kewenangan tentang pengelolaan dan
pemanfaatan kawasan perbatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai wilayah
negara, termasuk:
Kab. Kepulauan Tanimbar,
➢ Penetapan rencana detail tata Prov. Maluku Tenggara
ruang;
➢ Pengendalian dan izin pemanfaatan
ruang; dan Kegiatan Tugas
➢ Pembangunan sarana dan No. Daerah Alokasi
Pembantuan
prasarana kawasan.
1. Kabupaten Pulau 1 Unit Kantor Rp. 2.000.000.000
b. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Morotai, Provinsi Kecamatan
Pusat mengoordinasikan Maluku Utara
pelaksanaan pembangunan kawasan
perbatasan berdasarkan pedoman yang 2. Kabupaten 1 Unit Kantor Rp. 1.750.000.000
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat Kepulauan Kelurahan
dibantu oleh Bupati/Wali Kota. Tanimbar, Provinsi
Maluku
c. Bantuan pelaksanaan pembangunan
3. Kabupaten 1 Unit Balai Rp. 1.750.000.000
kawasan perbatasan sebagaimana
Malinau, Provinsi Pertemuan (BPU)
dimaksud di atas Bupati/Wali Kota
Kalimantan Utara Umum Kecamatan
menugaskan camat di kawasan
perbatasan. Total Rp. 5.500.000.000
2. Kementerian Dalam Negeri harus melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintah daerah, khususnya daerah
Kawasan perbatasan terkait dengan kebijakan daerah untuk melaksanakan program-program pembangunan
wilayah perbatasan yang telah dialokasikan oleh Pemerintah Pusat dan Alokasi Anggaran Daerah pada perbatasan.
Jawab:
a. Terkait dengan pembangunan wilayah perbatasan terdapat 2 (dua) hal yang
menjadi tugas dan fungsi dari Kemendagri selaku Pembina Pemerintah Daerah,
yaitu bidang kerjasama perbatasan antar negara dan pembangunan sarana
prasarana pemerintahan di Kawasan Perbatasan. Untuk bidang Kerjasama
perbatasan antar negara,
b. Kemendagri melakukan pendampingan dalam hal perumusan kebijakan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam hal pelaksanaan Kerjasama tersebut.
Selain itu, Kemendagri melakukan dukungan berupa dana dekonsentrasi kepada
Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat (GWPP) untuk pelaksanaan kegiatan
Kerjasama perbatasan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
c. Adapun, untuk pemenuhan sarana prasarana pemerintahan di Kawasan
Perbatasan, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Kemendagri
mengalokasikan dalam bentuk kegiatan tugas pembantuan.
17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
3. Kementerian Dalam Negeri selaku kepala BNPP harus berkoordinasi dengan kementerian terkait dalam
membangun wilayah perbatasan agar lebih terintengrasi dan efektif baik dalam penganggaran maupun
pelaksanaan. Dan perlunya disiapkan payung hukum terkait perda dan peraturan perundangan yang lainnya
Jawab:
a. Dalam pelaksanaan pengelolaan batas wilayah negara dan Kawasan
perbatasan telah dikeluarkan Peraturan Presiden RI No. 118 Tahun
2022 Tentang Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara
dan Kawasan Perbatasan Tahun 2020-2024 (Ditetapkan 26
September 2022). Peraturan dimaksud digunakan sebagai pedoman
penyusunan atau penyesuaian rencana strategis dan rencana kerja
tahunan Kementerian/Lembaga dalam pengelolaan Batas Wilayah
Negara dan Kawasan Perbatasan pada kurun waktu tahun 2020-2024.
b. Disamping itu, dengan adanya Peraturan Presiden dimaksud, juga
mempermudah koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
pelaksanaan rencana lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah dalam mengelola Batas Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan berdasarkan kerangka waktu, lokasi, indikator, pendanaan
dan pelaksanaan. Dalam implementasinya selalu dilaksanakan
pemantauan dan evauasi pengelolaan batas wilayah negara dan
Kawasan Perbatasan oleh BNPP.
Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023
17
REALISASI ANGGARAN PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN SEMESTER I TAHUN 2023
6 Kegiatan
Alokasi: Rp 262.470.664.000 57 Kegiatan
Realisasi: Rp 177.756.201.000 Alokasi: Rp 6.212.331.142 7 Kegiatan 7 Kegiatan
Realisasi: Rp 445.751.355 Alokasi: Rp 4.792.459.000 Alokasi: Rp 4.792.459.000
1. Operasi bersama pengawasan lalu lintas pengiriman Lokasi kegiatan : Nusa Tenggara Timur
ikan dan hasil perikanan di wilayah perbatasan
2. Pelaksanaan K3 (Koordinasi, Komunikasi dan Kegiatan: Pengawasan terhadap Pergerakan Barang
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
17
Kerjasama) dengan instansi terkait terkait Potensi Tindak Pidana Terorisme
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
FOCUS AREA: WILAYAH PENGELOLAAN REPUBLIK INDONESIA
PLBN 26
222 LOKPRI
67 Darat
Sudah Terbangun 8
Dalam
Pembangunan
10
155 Laut
PLBN 2020-2024 8
10 Provinsi
Berpenduduk 42
16 Kab/Kota Tidak Berpenduduk 69
17
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan
NO KEGIATAN LOKASI KETERANGAN
Area Penanganan
Organisme
Bengkayang, Minahasa Utara dan Kegiatan masih
1 Pengganggu
Halmahera Tengah dalam pelaksanaan
Tumbuhan (OPT)
Tanaman Perkebunan
Kepulauan Meranti, Bengkalis, Belu,
Bengkayang, Sambas, Nunukan,
Malinau, Pulau Morotai, Merauke,
Bantuan Benih Kupang, Kapuas Hulu, Berau, Kegiatan masih
2
Jagung Hibrida Keerom, Minahasa Utara, Bolaang dalam pelaksanaan
Mongondow Utara, Mimika, Aceh
Besar, Maluku Tenggara dan
Gorontalo Utara
Kegiatan masih
3 Kawasan Sagu Kepulauan Meranti dan Mimika
dalam pelaksanaan
Kupang, Pegununagn Bintang,
Kegiatan masih
4 Sarana Pasca Panen Mimika, Bika Numfor, Kepulauan
dalam pelaksanaan
Aru, Maluku Tenggara
Kegiatan masih
5 Optimasi Lahan Kota Jayapura
dalam pelaksanaan
Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2022 179
17
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
18
18
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2022
18
18
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
Pendampingan
• Target Tahun 2020-2024 = 203 IKM
(Logam, Gasilitasi bagi sentra pengolahan hasil laut)
• Capaian Tahun 2020-2022
= 181 IKM
KALIMANTAN BARAT
Revitalisasi Sentra IKM Tahu Tempe, Anyaman Rotan Akan segera
Penumbuhan
Tenun Ikat, Garam,gula Lontar, Pande Besi) Sambas 20 IKM dilaksanakan di
wirausaha baru
pertengahan bulan Juni
• Target Tahun 2020-2024
• Capaian Tahun 2020-2022 = 20 IKM NUSA TENGGARA TIMUR
= 29 IKM Penumbuhan Belu 20 IKM Penjadwalan ulang
wirausaha baru kegiatan di bulan Juni
Pengembangan Industri Kecil Menengah
Target Tahun 2020-2024 (Kemasan industri jeruk, lada, = 4 Paket
Revitalisasi Sentra Belu 1 Sentra Koordinasi lintas sektor
pengolahan kelapa) IKM Pakan Ternak untuk memperlancar
Ayam proses tender
Pengadaan Mesin Pengolah Tepung Tapioca & Tepung
Target Tahun 2020-2024 = 1 Paket
PAPUA
Penumbuhan Kota Jayapura 20 IKM Kegiatan akan
wirausaha baru dilaksanakan pada bulan
Mei 2023
Dermaga/ Jetty
Tahun TIC Amenitas Pelatihan Sertifikasi Event
Pariwisata
2020 5 unit 1 unit 16 paket 36 paket - -
2021 - - 6 paket 1300 orang 800 orang -
2022 2 unit - 5 paket 60 orang - -
2023 2 paket - 9 paket 3840 orang - 4 event
Target 2020-
- - 19 Paket 6 Paket - 3 event
2024
18
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
2752
2912
4000 • Asisten Pembuat Pakaian, • Komputer Operator Asisten,
• Practical Office Advance, • Teknisi Audio Video,
1008
• Pembuatan Roti dan Kue, • AC Residential,
780
2000
240
160
0
0
0
0
0 Service Sepeda Motor, Penjahitan Pakaian Mesin,
2020 2021 2022 2023 • Perbaikan AC, • Tata Rias Kecantikan,
• Pelatihan Operator Komputer • Budidaya Bibit Sayur/Hidroponik,
• Design Grafis Muda • Basic Office,
Padat Karya Infrastruktur • Penjahitan Pakaian Wanita • Pembuatan Aneka Keripik,
• Pemeliharaan Kendaraan Ringan • Motor Tempel,
Tenaga Kerja Mandiri
• Pemeliharaan Kendaraan Ringan Injeksi, • Mengerjakan Perakitan,
• Instalasi Listrik Industri, • Finishing Teknik Semprot,
TAHUN TKM Padat Karya PBK • Plate Welder SMAW G-UP • Bahasa Inggris
Infrastruktur
2020 780 orang 160 orang - TAHUN LOKASI
2021 240 orang - 2752 orang 2020 Sambas,Kep. Sangihe, Rote Ndao, Malaka, Gorontalo Utara, Sintang,
Halmahera Tengah
2022 - - 2912 orang
2021 Sabang, Langsa, Batubara, Dumai, Natuna, Kupang, Sambas, Sanggau,
2023 - - 1008 orang Sintang, Nunukan, Sangihe, Minut, Bolmongutara, Toli Toli, Gorontalo
Utara, Kep. Aru, Morotai, Merauke, Keerom, Biak, Jayapura
Target 2020 - 2024 1 Paket
2022 Sabang, Batubara, Dumai, Natuna, Sambas, Sintang, Nunukan, Aru,
Kupang, Minahasa Utara, Tolitoli, Merauke Biak, Keerom, Jayapura
TKM : Tenaga Kerja Mandiri
PBK : Pelatihan Berbasis Kompetensi 2023 Dumai, Natuna, Nunukan, Toli-Toli, Minahasa Utara, Biak Numfor, Kep.
AC : Air Conditioner Aru
SMAW G-UP : Shielded Metal Arc Welding
Kep. : Kepulauan
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
18
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan
Anggaran KKP Rp. 339.836.394.906,-
TAHUN SARPRAS SKPT LAIN-LAIN
KEGIATAN TAHUN 2023
Sarpras Kelautan Perikanan 4 Unit
38 Paket (Sabang, natuna, • Pembangunan dermaga dan fasilitas Pelabuhan Ukularan : 1 Paket
(Sabang, Aceh Besar, langsa, Nunukan, Merauke) • Pembangunan pasar ikan higienis SKPT Moa : 1 Paket
2020 sergai, Bengkalis, Rohilir, • Sarana prasarana perikanan tangkap:
Meranti Dumai, Natuna, ❖ 905 unit mesin kapal 5GT
Bintan, Kep Karimun) ❖ Perahu Kapal Ikan 805 paket,
❖ Kapal Mesin dan API 21 paket
Sarpras Perikanan Tangkap 9 Unit Bimtek Nelayan • Sarana prasarana budidaya : 11 Paket
38 Paket (Sabang, natuna, 1 Paket • Sarpras pengolahan hasil perikanan : 113 Cold box, 3 Chest Freezer, 1 Pabrik Es
(Sabang, Aceh Besar, Sergai, Nunukan, Rote (Saumlaki) • Fasilitasi sertifikasi tanah nelayan : 810 Calon Penerima
Bengkalis, Rohil,Meranti, Ndao, Kep. • Tenaga Penyuluh Kelompok Usaha : 371 Orang
Dumai, Natuna Bintan, Kep. Tanimbar, Pulau • Bantuan ekonomi produktif dan KOMPAK : 6 Paket
Karimun, Kep Anambas) Morotai, Biak • Pengembangan (Kampung Nelayan Maju/Kalaju) : 7 Lokasi
2021
Numfor, Mimika, • Bimtek mutu, pengolahan, kewirausahaan dan akses modal : 3 Paket
Sarpras Budidaya Merauke)
17 Paket Lokasi Kegiatan 52 Kab/Kota:
(aceh besar, rohkan hilir, Sabang; Aceh Besar; Langsa; Batubara; Serdang Bedagai; Rokan Hilir, Dumai; Bengkalis; Kep Meranti; Kep
Meranti, Dumai, Batam, Karimun; Batam; Bintan Kep Anambas; Natuna; Sambas; Sanggau; Sintang; Bengkayang; Kapuas Hulu;
Bintan, Sambas, Kapuas Mahakam Ulu, Berau; Malinau; Nunukan; Gorontalo Utara; Tolitoli; Bolmong Utara, Sitaro; Minut; Kep
Hulu, Berau, Nunukan) Sangihe; Kep Talaud; Kupang; Belu, TTU, Malaka, Alor; Rote Ndao; Sabu Raijua; P. Morotai; Halteng; Maltra;
Kep Aru, Kep Tanimbar; MBD; Raja Ampat; Biak Numfor; Supiori; Sarmi; Kota Jayapura; Keerom; Boven
Sarpras Budidaya Unit Pengolahan Ikan Digul; Merauke
29 Paket 12 Unit
(Batubara, Rokan Hilir, (Sabang, Dumai, Rokan Hilir,
Nunukan, Natuna, Kupang, natuna, Kupang, Rote Ndao, PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SKPT:
Belu Rote) Kapuas Hulu, Gorontalo Utara) Kep : Kepualauan
• SKPT Morotai; Sarpras : Sarana dan Prasarana
Bantuan Ekonomi Produktif MBD : Maluku Barat Daya
• SKPT Biak;
(Meranti, Bengkalis, Rote Ndao, Kep : Kepualauan
• SKPT Saumlaki; KKP : Kelautan dan Perikanan
2022 Bolmong Utra, Kep Anmbas,
Batam, Sabu Raijua, MBD)
• SKPT Sabang; SKPT : Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu
• SKPT Moa GT : Gross Tonnage
Pabrik Es, chest Freezer dan API : Alat Penangkapan Ikan
gudang beku portable KOMPAK : Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan
(Anambas, Berau,Kep. Aru, Untuk Kesejahteraan
Kupang, Biak Numfor, Mimika, Batu Kalaju : Kampung Nelayan Maju
Bara, Dumai, Kapuas Hulu, P. : Pulau
Merauke, Keroom) Pembangunan Pasar TTU : Timor Tengah Utara
Ikan SKPT Moa
18
18
2023
6
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan
18
18
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan
Musrenbangnas
Rencana Induk
18
18
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
Musrenbangnas
Rencana Induk
T.A 2024
KKP KEMENPAREKRAF KEMENDAG KEMNAKER
ANGGARAN 190.682.972.254 1.950.000.000 - 4.221.625.800
Penyediaan Peralatan Pengembangan Kegiatan terkait sarana Pelatihan Berbasis
Pemasaran, Bantuan Pengelolaan Desa Wisata perdagangan tahun 2023 Kompetensi (PBK)
Ekonomi Produktif Pesisir dan Homestay, Festival masih belum terbit - Pelatihan Pemeliharaan
dan Pulau2 Kecil/Terluar, Wisata Kuliner, Peningkatan Permendagnya, diantaranya Kendaran Ringan
Peningkatan Fasilitas SDM Pengelola Pariwisata, dikarenakan masih ada Konvensional
Kampung Nelayan, Fasilitasi Pengembangan pembahasan regulasi terkait - Pelatihan Menjahit
Pembangunan Unit Destinasi Wilayah Terluar yang belum clear (a.l Pakaian Wanita Dewasa
PROGRAM/KEGIATAN Perbenihan, Pengadaan terbitnya PP No.19/2022 - Pelatihan Asisten
Sarpras Pemberdayaan tentang dana dekon & tugas Pembuat Pakaian
Usaha Nelayan, Pengadaan pembantuan). Oleh karena - Pelatihan Pemeliharaan
Kapal Perikanan dan Alat itu anggaran untuk kegiatan Kendaraan Ringan
Tangkapnya, dll sarana perdagangan tahun - Pelatihan Pemasangan
2023 masih belum dapat Instalasi Otomatis Listrik
dibreakdown per unit/per Industri,
lokasinya - dll
Provinsi Aceh, Sumut, Riau, Provinsi Riau, Kepri, NTT, Provinsi Riau, Kepri, Kaltara,
Kepri, NTT, Kaltim, Kaltara, Kaltim, Sulut, Malut, Papua Sulut, Sulteng, Maluku,
CAKUPAN WILAYAH
Sulut, Sulteng, Malut, Barat Papua,
Maluku, Papua, Papua Barat
19
19
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
PELABUHAN
PKSN Motaain
Target 2020-2024 : 12 Unit
19
Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2022 19
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
19
Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2022 19
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
Penanganan 2023
Capaian 2020-2022 Peningkatan Jalan paralel
19
19
Pengembangan Infrastruktur Konektivitas BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
Jalan Startegis Nasional Perbatasan di Provinsi NTT (Jalan Sabuk) dan (Jalan Lintas) Papua
Total
Haekesak
RDTL Total
327,39 1.098,33 Km
Fulur
PLBN Nualaen
Panjang WINI Km Panjang
RDTL Dafala
Renca
na (Oecusse
Manamas Laktutus Jalan Tembus Belum Tembus
PLBN
Oepol
Noeleo
Oenaek
) Faenake
(Napan)
Sp. Amal
951,54 Km 146,79 Km INDONESIA
i
Inbate
Nunpo PLBN
Saenam
(Haumeniana) MOTAMASIN
PAPUA
Target Penanganan NUGIN
2020-2024 Jalan belum tembus
Target Penanganan 2020-2024 2020-2023 2020-2023 146,79 km
101,4 Km
164,04
Bdr.
Km Pembangunan
71,63 KM
El
P.
Tari
KU Preservasi 139,40 KM Preservasi
Peningkatan
Ten PA Peningkatan PLBN
P. NG
au SOTA
Bol
ok
19
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
Pengembangan Infrastruktur Sosial Dasar REPUBLIK INDONESIA
10
Provinsi
Terdapat 239 unit pembangunan Sarpras Energi
Listrik yang tersebar pada 7 PKSN dan 66 lokpri.
Capaian 2020-2023 : 21 Unit Bahau Hulu, Pujungan, Kayan Barat , Tulin Onsoi, Sajingan Besar, Rote
Barat Daya, Tasifeto Timur, Raijua, Morotai Jaya, Masela, Wetar Barat,
Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2020-2022 Kei Besar Selatan, Arso Timur, Muara Tami
19
19
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
Pengembangan Infrastruktur Sosial Dasar REPUBLIK INDONESIA
Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2020-2022
19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
19
RUANG LINGKUP REGULASI TERKAIT KAWASAN PERBATASAN
19
Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN
KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2020 – 2024
222
15 PROVINSI LOKPRI
(70 Darat & 152 Laut)
54 782
KABUPATEN/KOTA KECAMATAN
PERBATASAN
1 Fokus pada upaya penguatan 2 Fokus pada lokasi 3 Fokus pada konsepsi
keutuhan wilayah kedaulatan strategis dalam keterkaitan fungsional dan
dan pengatasan keterisolasian geografis dan bersifat konektivitas jaringan
serta ketertinggalan kawasan fungsional dengan infrastruktur antar lokasi
potensi ekonomi
20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENGELOLAAN KELEMBAGAAN
(Sistem dan Mekanisme Perencanaan dan Pengendalian Terpadu, Capacity Building/Kapasitas Aparatur
dan Masyarakat, Kerjasama antar Lembaga Internasional/Nasional, dan Keterkaitan Dokumen
Perencanaan dan Penganggaran antarlintas K/L).
20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
NASIONAL Integrasi Perdagangan. • Belum maksimalnya kerjasama Penyakit Epidemik dan Infeksius.
antar Kementerian/Lembaga
dalam menangani kejahatan
Lintas Negara.
• Banyaknya peraturan dan
undang-undang terkait
Perbatasan yang tumpang tindih
kewenangan K/L.
LOKAL • Manajemen Sumber Daya. Belum maksimalnya kerjasama antar • Kurangnya sarana prasarana penunjang di Perbatasan.
aparat penegak hukum di Perbatasan
• Masih terjadinya penjualan • Keterbatasan pengetahuan nelayan tradisional tentang
dan pembelian bahan batas wilayah negara sehingga banyak nelayan yang
bakar minyak secara ilegal ditangkap kepolisian negara tetangga.
antara kapal besar dengan
kapal kecil. • Banyaknya pelabuhan tradisional yang rawan dijadikan
lokasi penyelundupan.
Bagaimana 4 RI-Filipina
✓ Border Cross Agreement (BCA).
persoalan- ✓ Joint Border Committee (JBC) RI-Filipina.
persoalan itu Kerjasama Regional ( Kerja sama Brunei Darussalam-Indonesia-
dikelola? 5
Malaysia-Philippines East
ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dibentuk secara resmi pada
Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-1 di Davao City, Filipina pada
Secara formal,
persoalan/permasalahan tanggal 26 Maret 1994. Kerja sama tersebut bertujuan untuk
Perbatasan di kelola dan meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
dibahas melalui forum-forum di daerah perbatasan negara negara BIMP-EAGA).
baik bilateral maupun
multilateral. Forum-forum
tesebut diselenggarakan
secara rutin dan resiprokal.
Penetapan jenis komoditas yang dapat • Komoditas unggulan yang telah tersertifikasi sesuai dengan standar
kelayakan untuk ekspor dan impor
diperdagangkan melalui Pos Lintas
Batas Negara
Penyiapan terminal barang • saat ini pada masing masing PLBN yang dibangun Indonesia telah
internasional sebagai reciprocal dibangun sarana prasarananya.
pelayanan perdagangan umum lintas
batas Negara
210
TUGAS BNPP
UU No. 43 Tahun 2008
ttg Wilayah Negara, Pasal 15 ayat (1)
Menetapkan Rencana
Anggaran
Mengkoordinasikan
Pelaksana Teknis Pembangunan Dilakukan Oleh Kementerian/
LPNK, Pemprov dan Pemkab/Pemkot Berdasarkan Rencana Induk Pelaksanaan
dan Rencana Aksi Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan
Pembangunan Kawasan Perbatasan.
Rencana Induk dan Rencana Aksi disusun berdasarkan Rencana Melaksanakan Evaluasi
Tata Ruang di kawasan perbatasan. dan Pengawasan
211
FOCUS AREA: Wilayah Pengelolaan
67 DARAT
SUDAH TERBANGUN 8
DALAM PEMBANGUNAN
10
155 LAUT
10 Provinsi Berpenduduk
42
16 Kab/Kota Tidak Berpenduduk 69
212
212
PEMENUHAN FASILITAS PELAYANAN SOSIAL DASAR
Pemenuhan fasilitas pelayanan sosial dasar diarahkan untuk memastikan masyarakat di kawasan perbatasan
mendapatkan akses terhadap layanan sosial dasar sesuai dengan standar minimal sebagaimana amanat peraturan
perundang-undangan, dengan program:
• Penetapan dan penegasan batas wilayah negara pada beberapa • Penyelesaian dan penetapan rencana serta pengendalian dan
segmen serta penguatan wawasan kebangsaan dan pemanfaatan ruang;
nasionalisme pada masyarakat perbatasan; • Optimalisasi pengelolaan dan pengembangan potensi komoditas lokal
• Memaksimalkan pengawasan dan pemeliharaan tanda batas dan produktivitas produk unggulan daerah;
negara; • Meningkatkan daya saing dan pengembangan pusat/sentra industri,
• Penyelesaian perundingan berdasarkan kondisi dan strategi perdagangan dan pariwisata di Lokpri dan PKSN;
politik negara tetangga. • Peningkatan konektivitas dan layanan infrastruktur transportasi
terutama yang mendukung rantai lalu lintas pasokan komoditas
Aspek Pengelolaan Aktivitas Lintas Batas Negara (distribusi logistik/supply chain) dan hubungan sosial budaya
antarwilayah;
• Mengintegrasikan sistem pemeriksaan dan pelayanan lintas • Pemerataan infrastruktur teknologi informasi;
batas pada jalur Non PLBN serta sistem pengawasan terpadu • Peningkatan akses terhadap sarpras pelayanan sosial dasar
pada PLBN (Integrated Border Security System); (pendidikan, kesehatan, perekonomian, perdagangan, dan
• Mengurangi jalur-jalur perlintasan tidak resmi; permukiman) yang memadai;
• Peningkatan SDM dan Dukungan Teknologi dalam
Penyelenggaraan Pelayanan Lintas Batas (CIQS);
• Pemenuhan sarpras pendukung pengamanan lintas batas Aspek Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan BWN-KP
negara, di darat dan laut;
• Mengurangi permasalahan lintas batas pada aspek ekonomi • Efektifitas kelembagaan horizontal (antar-lembaga dalam
dan sosial budaya, maupun aktivitas transnational crime pemerintah pusat);
lainnya.
• Efektifitas kelembagaan vertikal (hubungan antara pusat dan
daerah) dan di daerah;
• Peningkatan kelembagaan pengendali lapangan sebagai fungsi2
pengendalian pelaksanaan, monitoring, serta evaluasi dampak
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
program dan kegiatan.
1
ARAH STRATEGIS PENGELOLAAN BATAS
WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN (BWN-KP) 2020-2024
BIDANG
Mewujudkan penegasan dan penetapan batas 1. Penetapan Batas Wilayah Negara
BIDANG
1. Penataan Ruang Kawasan Perbatasan
Mewujudkan peningkatan kegiatan ekonomi, 2. Pertumbuhan Ekonomi Kawasan
3 pembangunan sarana dan prasarana, serta
peningkatan kualitas sumberdaya manusia
Perbatasan
3. Pemerataan Pembangunan Kawasan
Perbatasan
BIDANG
1. Koordinasi Pengelolaan Perbatasan
Mewujudkan pengelolaan perbatasan negara secara
4 holistik, integratif, tematik serta berorientasi pada
konektivitas antar ruang yang berkelanjutan
Negara
2. Perencanaan Pengelolaan Perbatasan
Negara
3. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan
Perbatasan Negara
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
215
21
BP2MI sebagai mitra BNPP
KEGIATAN
✓ Penanganan PMI Bermasalah, Sakit, dan Meninggal;
✓ Pelaksanaan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) PMI
Non Pemerintah;
✓ Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran
Rp 5,256 M, Indonesia;
✓ Pemberdayaan PMI Purna dan Keluarganya, yang
tersebar di Provinsi Kepulauan Riau;
✓ Provinsi Kalimantan Barat; dan Provinsi Kalimantan
Utara.