Anda di halaman 1dari 217

MATERI SEKRETARIS BNPP

JULI – AGUSTUS 2023


KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA
Disampaikan Pada:
RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN RENAKSI PENGELOLAAN
BWN-KP TAHUN 2023

Dr. Robert Simbolon, MPA


Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara

Bali, 24 Agustus 2023


BATAS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OBP

OBP

Batas Darat: 2 UNRESOLVED Batas Laut: Panjang garis pantai 99.093 km


❑ Batas Darat dengan 3 Negara
Panjang Batas 3.151 km SEGMENT DAN 1 Batas Laut Teritorial dengan 4 negara : Malaysia, RDTL, PNG, dan Singapura.
❑ Batas Laut dengan 10 Negara
❑ Batas Udara dengan 10 Negara 7 OBP RI-MAL DI KALIMANTAN UNSURVEYED Batas Laut Yuridiksi (ZEE dan Landas Kontinen) dengan 9 negara: Malaysia,
BARAT DAN KALIMANTAN UTARA SEGMENT DI NTT RDTL, PNG, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, dan Australia

3
PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
“Kita ingin rakyat Indonesia yang
berada di pinggiran, di kawasan


perbatasan, di pulau-pulau terdepan,
Membangun Indonesia dari di kawasan terisolir merasakan
pinggiran dengan hadirnya negara, merasakan buah
memperkuat daerah-daerah pembangunan, dan merasa bangga
dan desa dalam kerangka menjadi Warga Negara Kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia”
Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan HUT RI ke-72 (2017)

Undang-Undang No. 43 Tahun 2008

Dimensi Batas Wilayah Negara Dimensi Kawasan Perbatasan


(Boundary Dimension) (Frontier Dimension)
Memperkuat upaya penegakan kedaulatan negara Mendorong kesejahteraan melalui pendayagunaan
serta penegakan pertahanan dan keamanan negara sumberdaya dan pemerataan pembangunan

4
ISU STRATEGIS PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA
DAN LINTAS BATAS NEGARA

BATAS WILAYAH NEGARA:

11. Belum selesainya penetapan batas wilayah Negara pada beberapa segmen serta
penguatan wawasan kebangsaan dan nasionalism pada masyarakat perbatasan.
22. Belum maksimalnya pengawasan dan pemeliharaan tanda batas Negara.

LINTAS BATAS NEGARA:

1.
1 Belum Terpadunya Sistem Pemeriksaan dan Pelayanan Lintas Batas pada Jalur Non PLBN
serta Sistem Pengawasan Terpadu pada PLBN (Integrated Border Security System).
2.
2 Banyaknya jalur-jalur Perlintasan Tidak Resmi.
3. Terbatasnya SDM dan Dukungan Teknologi dalam Penyelenggaraan Pelayanan Lintas Batas
3
(CIQS).
44. Belum memadainya Sarpras Pendukung Pengamanan Lintas Batas Negara di darat dan laut.
55. Masih terdapat permasalahan lintas batas pada aspek ekonomi dan sosial budaya, maupun
aktivitas transnational crime lainnya.
5
KERANGKA PENGELOLAAN

KEJELASAN DAN KETERPADUAN

KERANGKA
• Organisasi Ad-Hoc
KELEMBAGAAN • Hubungan Pusat dan Daerah
• Efektifitas Renduk dan Renaksi

• Beban APBN?
EFEKTIFITAS PENGELOLAAN
• Beban APBD?
• Asimetris
• Dana dari sumber
• Afirmasi
lain?

KERANGKA PENDANAAN KERANGKA REGULASI

BERBASIS ABSOLUTE AFFAIRS & REGULASI TERKAIT WEWENANG


CONCURRENT AFFAIRS K/L DAN DAERAH

6
KOORDINASI DENGAN K/L TERKAIT
KONSISTENSI MENGIKUTI STRUKTUR PROGRAM DAN KEGIATAN
DALAM RENDUK PBWNKP 2020-2024
HIRARKHI
ARAH STRATEGIS SERTA KEBIJAKAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN LINTAS BATAS NEGARA

Pengelolaan Batas Wilayah Negara


dan Lintas Batas Negara

Arah Strategis dan Kebijakan Arah Strategis dan Kebijakan


Pengelolaan Batas Wilayah Negara Pengelolaan Lintas Batas Negara

Bidang Penetapan Batas Bidang Pertahanan Bidang Keamanan dan Bidang Manajemen Bidang Kerja
Wilayah Negara Wilayah Negara Ketertiban Wilayah Lintas Batas Sama Lintas
Negara Batas Negara

Subbidang Subbidang Subbidang Subbidang


Subbida Subbida Subbida Subbidang Subbidang Subbidang Keamanan Keamanan Keamanan Subbidang
Pembangunan Kerja sama
ng Batas ng Batas ng Batas Pertahana Pertahanan Pertahanan dan dan dan Sosial-
Wilayah Wilayah Wilayah n Wilayah Wilayah Wilayah Ketertiban Ketertiban Ketertiban dan Pelayanan
Pos Lintas Ekonomi
Darat Laut Udara Darat Laut Udara Wilayah Wilayah Wilayah Lintas Batas
Darat Laut Udara Batas Negara
Negara

Strategi Pelaksanaan

7
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA

Kegiatan Strategis:

1. Penetapan & Penegasan Batas Wilayah Negara:


a. Penyelesaian Outstanding Boundary
ARAH STRATEGIS: Problems (OBP) RI-Malaysia;
b. Penyelesaian Unresolved Segment dan
Unsurveyed Segment Republik Indonesia-
Mewujudkan penetapan dan Republik Demokrasi Timor Leste (RI-RDTL);
penegasan batas wilayah negara, c. Penegasan Batas Republik Indonesia-
penguatan sistem pertahanan dan Papua New Guinea (RI-PNG);
keamanan, serta penegakan d. Penyelesaian Batas Maritim.
hukum dan kesadaran politik atas
2. Peningkatan Sistem Pertahanan dan Keamanan di Kawasan
kedaulatan negara Perbatasan Negara
a. Pembangunan Pilar Batas Negara;
b. Pembangunan Jalur Inspeksi Patroli Perbatasan (JIPP);
c. Pembangunan Pos Pengamanan Perbatasan (Pos Pamtas),
Pos TNI Angkatan Laut (Pos AL), dan Markas Komando
Kepolisian Sektor (Mako Polsek)/Kepolisian Subsektor
(Polsubsektor);
d. Peningkatan partisipasi masyarakat.
Sumber: BNPP, Juli 2023

8
PENGELOLAAN LINTAS BATAS NEGARA

ARAH STRATEGIS: Kegiatan Strategis:

Mewujudkan peningkatan 1. Pembangunan dan Pengelolaan Pos Lintas Batas


pelayanan lintas batas negara Negara (PLBN).
serta kerjasama lintas negara di 2. Penyusunan Rencana Pembangunan PLBN pada Titik
Perlintasan yang telah disepakati dengan negara
perbatasan sebagai media untuk
tetangga yang belum ada PLBN.
menjaga keharmonisan hubungan 3. Pengelolaan Kawasan Penunjang PLBN.
antar negara 4. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung
Eksport dan Import berupa Terminal Barang
Internasional (TBI).
5. Penanganan Jalur Lintas Batas Negara Non-PLBN.

Sumber: BNPP, Juli 2023

9
ALOKASI ANGGARAN PENGELOLAAN BATAS
WILAYAH NEGARA TAHUN 2023

Rp290,459,569,342

Pengelolaan Batas Wilayah


Negara
Pengelolaan Lintas Batas
Rp740,630,355,000 Negara

10
CAPAIAN RENAKSI PENGELOLAAN BATAS WILAYAH
NEGARA SEMESTER 1 TAHUN 2023

800,000,000,000
740,630,355,000

700,000,000,000

600,000,000,000

500,000,000,000
ANGGARAN

418,202,150,965
400,000,000,000

300,000,000,000

200,000,000,000

100,000,000,000

0
2023
Anggaran 740,630,355,000
Realisasi 418,202,150,965

Data Capaian per Juli 2023

11
ARAHAN STRATEGIS
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARATAHUN 2024

Bidang Penetapan Batas Wilayah Negara

1. Percepatan penetapan dan penegasan batas negara wilayah darat pada beberapa
segmen (masih terdapat Segmen bermasalah baik OBP Sektor Barat (OBP D 400, OBP
Gunung Raya, OBP Gunung Jagoi, OBP Batu Aum) dan OBP Sektor Timur (OBP B2700-
B3100, OBP Sinapad-Sesai, OBP Sebatik), Unresolved (Noel Besi-Citrana dan Bijael
Sunan-Oben), dan Unsurveyed (Subina-Oben)

2. Penanganan perbaikan dan pemeliharaan patok-patok yang hilang dan rusak.

3. Optimalisasi pengawasan dan pemeliharaan tanda batas negara.

4. Penyelesaian delimitasi Laut Teritorial, Landas Kontinen, dan ZEE

5. Penyelesaian RUU Pengelolaan Ruang Udara (saat ini sedang berlangsung harmonisasi)

12
ARAHAN STRATEGIS
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARATAHUN 2024

Bidang Pertahanan Wilayah Negara

1. Perlunya penambahan pasukan pamtas di perbatasan darat RI-Malaysia terkait dengan


dimulainya pembangunan IKN.
2. Peningkatan kemampuan pengawasan TNI di Perbatasan.
3. Perlunya pembukaan/rintisan dan pengerasan Jalur Inspeksi Patroli Perbatasan di wilayah
perbatasan.
4. Peningkatan infrastruktur/sarana prasarana pertahanan dan keamanan di batas negara wilayah
darat, laut dan udara.
5. Perlunya kelanjutan program Pemberdayaan Masyarakat Desa Terdepan Perbatasan Negara
sebagai Bagian Sistem Hankamrata dalam Dimensi Peningkatan Pertahanan Negara.
6. Mengembangkan sistem pertahanan wilayah laut berbasis kawasan laut strategis dan PPKT.
7. Peningkatan Kemampuan Sarpras Deteksi Udara di Bandara Kawasan Perbatasan.

13
ARAHAN STRATEGIS
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARATAHUN 2024

Bidang Keamanan dan Ketertiban Wilayah

1. Perlunya Penguatan wawasan kebangsaan dan nasionalisme pada masyarakat


perbatasan.
2. Peningkatan Kerjasama antar negara dalam pengamanan perbatasan.
3. Pengembangan sistem pengawasan dan penegakan hukum terpadu di laut.
4. Optimalisasi penanggulangan terorisme dan kegiatan ilegal.
5. Tindak Lanjut Penataan Flight Information Region (FIR) di Natuna.
6. Pengawasan wilayah melalui Pengeloaan Ruang Udara (PRU).

14
ARAHAN STRATEGIS
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARATAHUN 2024

Bidang Manajemen Lintas Batas Negara

Segmen Perlintasan PLBN dan PLB


1. Target pembangunan Pos Lintas Batas Negara sampai dengan tahun 2024 terbangun 26 (dua puluh enam) PLBN.
2. Target pembangunan PLBN dalam kurun waktu tahun 2O2O-2O24 dibangun 18 (delapan belas) PLBN.
3. 8 (delapan) PLBN lainnya akan dilakukan kajian terlebih dahulu dengan memperhatikan aktivitas perlintasan baik
orang maupun barang serta resiprokalitas pelayanan lintas negara dari negara tetangga.
4. penerapan smart border post akan dilakukan secara bertahap melalui pola keterpaduan pengawasan dan
pelayanan lintas batas negara berbasis teknologi informasi untuk menghadirkan rasa aman, nyaman, tertib dan
berdaulat di Kawasan Perbatasan negara.

Segmen Perlintasan Non PLBN dan Non PLB


1. Peningkatan sarana prasarana Pelayanan Pintu Gerbang non-PLBN sesuai Standar Pelayanan Minimal;
2. Penguatan pengendalian dan pengawasan/ pemeriksaan titik perlintasan atau jalur tidak resmi pelintas
batas negara.

15
ARAHAN STRATEGIS
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARATAHUN 2024

Bidang Kerja Sama Lintas Batas Negara

1. Meningkatkan Interaksi Sosial Budaya Masyarakat Lokal Lintas Negara.


2. Mengembangkan Kerja Sama Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat di
Kawasan Perbatasan
3. Pengembangan Keja Sama Perdagangan Ekspor-Impor di Kawasan Perbatasan
dengan Negara Tetangga.

16
TERIMA KASIH

Alamat Kantor Telepon Website


Jl. Kebon Sirih No. 31 Telp: (021) 3142142 Website: www.bnpp.go.id
Gambir – Jakarta Pusat 10340 Fax : (021) 31924491 Email :info@bnpp.go.id
Rapat Koordinasi
Pelaksanaan Renaksi Pengelolaan
BWN-KP Tahun 2023

Dr. Robert Simbolon, MPA


Plh. Sekretaris

www.bnpp.go.id bnpp_ri @bnpp_ri


“ Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam


kerangka Negara Kesatuan

“Kita ingin rakyat Indonesia yang berada


di pinggiran, di kawasan perbatasan, di
pulau-pulau terdepan, di kawasan
terisolir merasakan hadirnya negara,
merasakan buah pembangunan, dan merasa
bangga menjadi Warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia”
Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan HUT RI ke-72 (2017)

19
URGENSI PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA

Dimensi Security Dimensi Prosperity


• Perbatasan adalah simbol kedaulatan Negara → Negara asing • Perlunya pemerataan pembangunan → Pembangunan tidak hanya
yang masuk perbatasan berarti adalah ancaman/tantangan terpusat di tempat tertentu/kota saja tapi juga di daerah perbatasan
kepada kedaulatan Negara secara keseluruhan • Perbatasan dikembangkan dan dibangun agar terwujudnya
• Menjaga Perbatasan sangat penting karena Negara keadilan dalam pembangunan daerah dan masyarakat di semua
Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar di daerah, khususnya daerah perbatasan
dunia • Perlunya membangun sentra pertumbuhan ekonomi baru,
• Negara Indonesia juga memiliki garis pantai nomor 2 (Dua) termasuk sentra industri, yang produknya selain untuk mencukup
terpanjang di dunia. kebutuhan di dalam, khususnya di daerah sekitar, juga untuk keluar
daerah, khususnya ke Negara sebelah.

Menangani perbatasan tidak bisa dikerjakan oleh satu Lembaga.


Ini merupakan tanggung jawab lintas Lembaga dan juga Pusat-Daerah, sehingga Koordinasi menjadi kata kunci
dalam Penanganan Perbatasan di Indonesia

20 20
Dimensi Batas Wilayah Negara Dimensi Kawasan Perbatasan
(Boundary Dimension) (Frontier Dimension)
Memperkuat upaya penegakan kedaulatan negara Mendorong kesejahteraan melalui pendayagunaan
serta penegakan pertahanan dan keamanan sumberdaya dan pemerataan pembangunan
negara

ASPEK/FOKUS PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA

1. Penetapan dan penegasan batas wilayah negara 1. Penataan ruang kawasan perbatasan
2. Peningkatan pertahanan dan keamanan serta 2. Peningkatan penyediaan infrastruktur kawasan perbatasan
penegakan hukum 3. Pengembangan/pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan
3. Pemantapan pelayanan lintas batas negara 4. Peningkatan pelayanan sosial dasar kawasan perbatasan
5. Penguatan/penataan kelembagaan

2121
PENGARAH
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Pasal 25A: Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
• Ketua Pengarah : Menko. Bid. Polhukam
negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah dan • Wakil Ketua Pengarah I : Menko. Bid. Perekonomian
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang- • Wakil Ketua Pengerah II : Menko. Bid. PMK
Undang • Wakil Ketua Pengarah III : Menko. Bidang Marvest

UU NO. 43 TAHUN 2008 KEPALA BNPP


TENTANG WILAYAH NEGARA Menteri Dalam Negeri
PERPRES NO. 12 TAHUN 2010
Pasal 14, Ayat 1: Untuk mengelola Tentang Badan Nasional Pengelola
Perbatasan (Ditetapkan 28 Januari SEKRETARIAT TETAP BNPP
Batas Wilayah Negara dan
mengelola Kawasan Perbatasan 2010)
pada tingkat pusat dan daerah,
PERPRES NO. 44 TAHUN 2017 ANGGOTA
Pemerintah dan pemerintah
daerah membentuk Badan Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pengelola Nasional
dan Badan Pengelola Daerah.
Presiden No. 12 Tahun 2010 Tentang
Badan Nasional Pengelola
Perbatasan (Ditetapkan 11 April
27 15 54
Gubernur Kab/Kota
2017) Menteri/
(Ditetapkan 13 November 2008) Kawasan Kawasan Perbatasan
Ka. Lembaga Negara (KPN)
Perbatasan

Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023


22
22
TUGAS BNPP
UU No. 43 Tahun 2008
ttg Wilayah Negara
(ditetapkan 13 November 2008),
Pasal 15 ayat (1)

Menetapkan Kebijakan Program


Pembangunan Perbatasan

Menetapkan Rencana
Anggaran

Mengkoordinasikan
Pelaksana Teknis Pembangunan Dilakukan Oleh Kementerian/LPNK, Pemprov Pelaksanaan
dan Pemkab/Pemkot Berdasarkan Renana Induk dan Rencana Aksi
Pembangunan Batas Wilayah Negara Dan Pembangunan Kawasan Perbatasan.

Rencana Induk Dan Rencana Aksi disusun berdasarkan Rencana Tata Ruang di Melaksanakan Evaluasi
kawasan perbatasan. dan Pengawasan

23
Tujuh strategi dasar pengelolaan perbatasan (7 re)

1. Reorientasi arah kebijakan pengelolaan perbatasan


2. Reposisi peran strategis kawasan perbatasan
3. Rekonsolidasi daya dukung pengelolaan perbatasan
4. Reformulasi basis pemikiran dan pengaturan pengelolaan perbatasan
5. Restrukturisasi kewenangan pengelolaan perbatasan
6. Revitalisasi kemitraan dan kerjasama perbatasan
7. Reformasi tata laksana pengelolaan perbatasan

24
ISU STRATEGIS PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA

Aspek Pengelolaan Batas Wilayah Negara Aspek Pembangunan Kawasan Perbatasan

• Belum tuntasnya penetapan dan penegasan batas wilayah • Belum selesainya penyusunan dan penetapan Rencana Serta
negara pada beberapa segmen serta penguatan wawasan Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang
kebangsaan dan nasionalisme pada masyarakat perbatasan • Belum Optimalnya Pengelolaan dan Pengembangan Potensi
• Belum maksimalnya pengawasan dan pemeliharaan tanda batas Komoditas Lokal dan Produktivitas Produk Unggulan Daerah yang
negara Berorientasi Pada Pasar Negara Tetangga
• Belum Berkembangnya Pusat/Sentra Industri, Perdagangan dan
pariwisata di Lokpri dan PKSN
Aspek Pengelolaan Aktivitas Lintas Batas Negara
• Masih Rendahnya Konektivitas dan Layanan Infrastruktur
Transportasi terutama yang mendukung rantai pasokan komoditas
• Belum Terpadunya Sistem Pemeriksaan dan Pelayanan Lintas (distribusi logistik/supply chain)
Batas Pada Jalur Non PLBN serta Sistem Pengawasan Terpadu
• Belum Meratanya Infrastruktur Teknologi Informasi
pada PLBN (Integrated Border Security System)
• Masih Terbatasnya Akses Terhadap Sarpras Pelayanan Sosial Dasar
• Banyaknya Jalur-jalur Perlintasan Tidak Resmi
(Pendidikan, Kesehatan, Perekonomian, Perdagangan, dan
• Terbatasnya SDM dan Dukungan Teknologi dalam Permukiman) yang memadai
Penyelenggaraan Pelayanan Lintas Batas (CIQS)
• Belum meratanya pelayanan pemerintahan kecamatan dan desa di
• Belum Memadainya Sarpras Pendukung Pengamanan Lintas Kawasan Perbatasan
Batas Negara, di darat dan laut
• Masih terdapat permasalahan lintas batas pada aspek ekonomi
dan sosial budaya, maupun aktivitas transnational crime lainnya Aspek Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan BWN-KP

• Belum efektifnya hubungan kelembagaan horizontal (antar-lembaga


dalam pemerintah pusat dan dalam pemerintahan daerah)
BWN-KP : Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Negara • Belum efektifnya hubungan kelembagaan vertikal (hubungan antara
Sarpras : Sarana dan Prasarana pusat dan daerah)
SDM : Sumber Daya Manusia
PKSN : Pusat Kawasan Strategis Nasional • Belum efektifnya fungsi pengendalian, monitoring, serta evaluasi
CIQS : Customs, Imigration, Quarantine, Security atas dampak pelaksanaan program/kegiatan

2525
Kegiatan Strategis:
1. Penetapan & Penegasan Batas Wilayah Negara:
a. Penyelesaian Outstanding Boundary Problems (OBP) RI-
Malaysia;
b. Penyelesaian Unresolved Segment dan Unsurveyed
ARAH STRATEGIS: Segment Republik Indonesia-Republik Demokrasi Timor
Leste (RI-RDTL);
Mewujudkan penetapan
dan penegasan batas c. Penegasan Batas Republik Indonesia-Papua New Guinea
(RI-PNG);
wilayah negara,
penguatan sistem d. Penyelesaian Batas Maritim.
pertahanan dan 2. Peningkatan Sistem Pertahanan dan Keamanan di
Kawasan Perbatasan Negara
keamanan, serta
penegakan hukum dan a. Pembangunan Pilar Batas Negara;
kesadaran politik atas b. Pembangunan Jalur Inspeksi Patroli Perbatasan (JIPP);
kedaulatan negara c. Pembangunan Pos Pengamanan Perbatasan (Pos
Pamtas), Pos TNI Angkatan Laut (Pos AL), dan Markas
Komando Kepolisian Sektor (Mako Polsek)/Kepolisian
Subsektor (Polsubsektor);
d. Peningkatan partisipasi masyarakat.
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
26
26
ARAH STRATEGIS: KEGIATAN STRATEGIS:

Mewujudkan peningkatan 1. Pembangunan dan Pengelolaan Pos Lintas Batas


pelayanan lintas batas Negara (PLBN).
negara serta kerjasama 2. Penyusunan Rencana Pembangunan PLBN pada
lintas negara di Titik Perlintasan yang telah disepakati dengan
negara tetangga yang belum ada PLBN.
perbatasan sebagai media
3. Pengelolaan Kawasan Penunjang PLBN.
untuk menjaga
keharmonisan hubungan 4. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung
Eksport dan Import berupa Terminal Barang
antar negara
Internasional (TBI).
5. Penanganan Jalur Lintas Batas Negara Non-
PLBN.

Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023


27 27
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN

KEGIATAN STRATEGIS:
ARAH STRATEGIS:
1. Penataan Ruang Kawasan
Mewujudkan peningkatan
Perbatasan.
kegiatan ekonomi,
2. Pengembangan Potensi Kawasan
pembangunan sarana dan
Perbatasan.
prasarana, serta peningkatan
3. Pengembangan Infrastruktur
kualitas sumber daya
Konektivitas.
manusia
4. Pengembangan Infrastruktur
Sosial Dasar.

Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023


28 28
PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN BWN-KP

KEGIATAN STRATEGIS

1. Terlaksananya Pengelolaan Perbatasan


Negara secara holistik dan integratif,
ARAH STRATEGIS 4 baik secara vertikal dan horisontal, serta
Mewujudkan pengelolaan multipihak
perbatasan negara secara 2. Terwujudnya perbatasan negara yang
holistik, integratif, tematik aman, tertib dan maju secara tematik,
serta berorientasi pada berdasarkan target yang telah
konektivitas antar ruang ditetapkan
yang berkelanjutan. 3. Terlaksananya pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pengelolaan
perbatasan negara

Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023

29 29
Lokus Kegiatan Pengelolaan BWN-KP Tahun 2020-2024

Penyelesaian Batas Negara


10 PLBN Target 26
Wilayah Darat
Yg sudah beroperasi 8
7 Segmen OBP RI-Malaysia Segera beroperasi 5

RI-RDTL Sedang dibangun 3


3 Segmen 1 unsurveyed
2 unresolved Sedang persiapan 2

Tahap Perencanaan 8

222 LOKPRI (Lokasi Prioritas)

(Pulau-Pulau
PPKT Kecil Terluar) 111
67 DARAT
Berpenduduk
42
155 LAUT Tidak Berpenduduk 69

3030
Alokasi Anggaran PBWN-KP Tahun 2023
(berdasarkan Kementerian/Lembaga)
ARAH STRATEGIS PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
NO KEMENTERIAN/LEMBAGA JUMLAH ANGGARAN
BATAS WIL NEGARA LINTAS BATAS NEGARA PEMB. KAWASAN PERBATASAN KELEMBAGAAN

1 Kementerian PUPR - 262,470,664,000 2,054,805,968,886 - 2,317,276,632,886


2 Kementerian Sosial - - 2,316,652,081,000 - 2,316,652,081,000
3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - - 543,685,887,522 - 543,685,887,522
4 Kementerian Kelautan dan Perikanan - 616,260,000 195,695,444,718 - 196,311,704,718
5 Kementerian Desa PDTT - - 239,114,447,246 - 239,114,447,246
6 Kementerian Pertanian - 3,776,576,000 40,257,861,000 - 44,034,437,000
7 Kementerian Perhubungan - - 579,945,770,825 - 579,945,770,825
8 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif - - 2,100,000,000 - 2,100,000,000
9 Kementerian Kesehatan - 6,212,331,142 422,701,868,969 - 428,914,200,111
10 Badan Keamanan Laut 339,737,068,000 - - - 339,737,068,000
11 Kementerian Perindustrian - - 19,486,788,000 - 19,486,788,000
12 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan - - 20,314,728,000 - 20,314,728,000
13 Kementerian Perdagangan - - 4,000,000,000 - 4,000,000,000
14 Kementerian ESDM - - 186,006,988,685 - 186,006,988,685
15 Badan Narkotika Nasional (BNN) - 829,600,000 - - 829,600,000
16 Kementerian Ketenagakerjaan - - 5,193,515,000 - 5,193,515,000
17 Badan Informasi Geospasial (BIG) 13,776,681,000 - - - 13,776,681,000
18 Kementerian Hukum dan HAM - 4,792,459,000 - - 4,792,459,000
19 Kementerian Dalam Negeri 2,640,000,000 - 9,980,178,000 - 12,620,178,000
20 Kementerian Keuangan - 5,654,673,000 - - 5,654,673,000
21 Kementerian Koperasi dan UKM - - 30,407,451,596 - 30,407,451,596
22 Kementerian ATR/BPN - - 4,184,077,000 - 4,184,077,000
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
23 - 5,256,200,000 - - 5,256,200,000
(BP2MI)
24 Kepolisian Negara Republik Indonesia 5,463,277,000 394,021,200 - - 5,857,298,200
25 Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) 2,020,074,000 - - 11,525,332,000 13,545,406,000
26 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) - 456,785,000 - - 456,785,000
27 Panglima TNI 376,993,255,000 - - - 376,993,255,000
28 BPS 137,656,000 137,656,000
Total Anggaran Renaksi Pengelolaan BWN-KP Tahun 2023 740,630,355,000 290,459,569,342 6,674,670,712,447 11,525,332,000 7,717,285,968,789

31 31
Alokasi Anggaran PBWN-KP Tahun 2023
(Berdasarkan 4 Arah Strategis Pengelolaan)

Taotal Anggaran PBWN-KP Tahun 2023


Rp7.717.285.968.789

Pembangunan Kawasan Penguatan Kelembagaan


Pengelolaan Batas Pembangunan dan
Perbatasan Negara (Rp11.525.332.000)
Wilayah Negara Pengelolaan PLBN
(Rp6.674.670.712.447)
(Rp740.630.355.000) (Rp290.459.569.342)

32 32
Sebaran Alokasi Anggaran PBWN-KP Tahun 2023

Pusat (K/L):
Rp568.994.478.500 (7,37%)

01

Provinsi:
Kecamatan:
Rp610.036.657.500 (7,90%)
Rp3.149.567.453.992 (40,81%)
Rp7,717,285,968,789

Kabupaten/Kota:
Rp3.388.687.378.797 (43,91%) 33 33
ALOKASI ANGGARAN PBWN-KP TAHUN 2023
(Cakupan Kedeputian, Keasdepan)

ALOKASI ANGGARAN
NO. BIDANG, DEPUTI, DAN ASDEP
(RP)
1. BIDANG PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA 740,630,355,000
1.1. DEPUTI BIDANG PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA (DEPUTI I) 1,031,089,924,342
1.1.1. ASDEP PENGELOLAAN BATAS NEGARA WILAYAH DARAT 266,329,051,250
1.1.2. ASDEP PENGELOLAAN BATAS NEGARA WILAYAH LAUT DAN UDARA 474,301,303,750

2. BIDANG PENGELOLAAN LINTAS BATAS NEGARA 290,459,569,342


2.1. DEPUTI BIDANG PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA (DEPUTI I) 290,459,569,342
2.1.1. ASDEP PENGELOLAAN LINTAS BATAS NEGARA 290,459,569,342

3. BIDANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN 6,674,670,712,447


3.1. DEPUTI BIDANG PENGELOLAAN POTENSI KAWASAN PERBATASAN (DEPUTI II) 323,315,853,314
3.1.1. ASDEP POTENSI KAWASAN PERBATASAN DARAT 95,690,432,596
3.1.2. ASDEP PENATAAN RUANG KAWASAN PERBATASAN 24,636,461,000
3.1.3. ASDEP POTENSI KAWASAN PERBATASAN LAUT 202,988,959,718

3.2. DEPUTI BIDANG PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERBATASAN (DEPUTI III) 6,351,354,859,133
3.2.1. ASDEP INFRASTRUKTUR FISIK 3,003,384,433,756
3.2.2. ASDEP INFRASTRUKTUR EKONOMI DAN KESRA 1,021,338,166,377
3.2.3. ASDEP INFRASTRUKTUR PEMERINTAHAN 2,326,632,259,000

34
Peraturan BNPP Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pedoman
Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Batas Wilayah Negara
dan Kawasan Perbatasan

35
SISTEMATIKA
PERBNPP NO 2/2023

KETENTUAN UMUM PELAKSANA

MAKSUD DAN TUJUAN


PEMANTAUAN DAN EVALUASI INFORMASI

RUANG LINGKUP PEMANTAUAN


DAN EVALUASI PENDANAAN

TAHAPAN PEMANTAUAN DAN


EVALUASI KETENTUAN PENUTUP

WAKTU PELAKSANAAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

36
MAKSUD DAN TUJUAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

MAKSUD PEMANTAUAN TUJUAN PEMANTAUAN

• memperoleh kemajuan pelaksanaan


Pemantauan dimaksudkan untuk mengetahui
Renaksi Pengelolaan BWN-KP; dan
kemajuan pengelolaan BWN-KP dan • memberikan rekomendasi/solusi terhadap
memastikan tercapainya Renaksi Pengelolaan pelaksanaan Renaksi Pengelolaan BWN-
BWN-KP KP.

MAKSUD EVALUASI TUJUAN EVALUASI

• memastikan terwujudnya konsistensi antara target


Evaluasi dimaksudkan untuk dan realisasi dalam pelaksanaan Renaksi
mengetahui capaian kinerja Pengelolaan BWN-KP dan Renduk Pengelolaan
BWN-KP;
Pengelolaan BWN-KP sesuai Renaksi • memastikan tercapainya target pembangunan
Renaksi Pengelolaan BWN-KP; dan
Pengelolaan BWN-KP dan Renduk • memastikan tercapainya tujuan dan sasaran
Pengelolaan BWN-KP pembangunan Renduk Pengelolaan BWN-KP

37
RUANG LINGKUP
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan Evaluasi dilakukan terhadap


pengelolaan BWN-KP berpedoman pada Renduk
Pengelolaan BWN-KP, Renaksi Pengelolaan
BWN-KP, dan dokumen lainnya

Pemantauan dan Evaluasi dilakukan


terhadap Program dan Kegiatan sesuai arah
strategis pengelolaan BWN-KP.
TAHAPAN PEMANTAUAN

Persiapan

Penyusunan Pengumpulan
Rencana Kegiatan
Penelahaan
Koordinasi dengan Realisasi Anggaran
Kementerian/Lembaga,
Pengumpulan Data pemerintah daerah, dan
Pelaksanaan kunjungan lapangan Realisasi Keluaran
Kegiatan
Menilai dan/atau mengecek
Verifikasi/Validasi kebenaran dan kelengkapan
data capaian Keluaran

Menggunakan Output yang ditetapkan, capaian realisasi anggaran,


Pelaporan
sistem aplikasi capaian realisasi output, dan kendala yang dihadapi
39
TAHAPAN EVALUASI
DILAKUKAN DENGAN

Pengelolaan batas wilayah Membandingkan target


negara

Pengelolaan aktivitas lintas Realisasi capaian keluaran


batas negara

Analisis capaian hasil


Penataan ruang kawasan
perbatasan

Pengelolaan pertumbuhan
Membandingkan target
ekonomi kawasan perbatasan

Pemerataan pembangunan Realisasi capaian


kawasan perbatasan

Metode pengukuran indeks

40
WAKTU PEMANTAUAN DAN
EVALUASI

PEMANTAUAN EVALUASI
• Pemantauan pelaksanaan Renaksi • Evaluasi pelaksanaan Renaksi
Pengelolaan BWN-KP dan dokumen Pengelolaan BWN-KP dan dokumen
lainnya , dilaksanakan sepanjang tahun lainnya dilaksanakan setiap tahun.
dan dilaporkan setiap triwulan atau • Evaluasi pelaksanaan Renduk
sewaktu-waktu apabila diperlukan. Pengelolaan BWN-KP dilaksanakan
• Pelaporan hasil Pemantauan per semester dan akhir pelaksanaan
pelaksanaan Renaksi Pengelolaan BWN- Renduk Pengelolaan BWN-KP.
KP dan dokumen lainnya disampaikan
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
pada setiap triwulan.

41
PELAKSANA PEMANTAUAN DAN
EVALUASI

BPPD KAB/KOTA BPPD PROVINSI DEPUTI I, II, III SEKRETARIS

unit kerja perangkat daerah unit kerja perangkat daerah • Deputi I melakukan Pemantauan • Melakukan penyelarasan hasil
yang menangani urusan yang menangani urusan dan Evaluasi pengelolaan batas Pemantauan dan Evaluasi
wilayah negara dan pengelolaan Deputi
pengelolaan perbatasan negara pengelolaan perbatasan negara
lintas batas negara
dan kawasan perbatasan dan kawasan perbatasan • melaporkan hasil Evaluasi
• Deputi II melakukan Pemantauan
melakukan Pemantauan melakukan Pemantauan kepada Kepala BNPP
dan Evaluasi penataan ruang
Pengelolaan BWN-KP, dan Pengelolaan BWN-KP, dan kawasan perbatasan dan
hasil pemantauan tersebut hasil pemantauan tersebut pengelolaan pertumbuhan
disampaikan kepada kepala disampaikan kepada kepala ekonomi kawasan perbatasan
• Deputi III melakukan
BPPD provinsi Sekretaris
Pemantauan dan Evaluasi
pemerataan pembangunan
kawasan perbatasan

42
TERIMA KASIH

43
ARAHAN STRATEGIS Plh. SEKRETARIS

Untuk menyiapkan dan memaparkan materi yang terkait dengan:


1. Uraian tentang anggaran dan kegiatan pada Kementerian/Lembaga yang menjadi
lingkup koordinasi para Asisten Deputi.
2. Hasil sementara pemantauan dan evaluasi yang telah dilakukan oleh para Asisten Deputi
selama kurun waktu Semester I Tahun 2023.
3. Jadwal pemantauan dan evaluasi Semester II yang akan dilaksanakan oleh para Asisten
Deputi.
4. Penyusunan program/kegiatan Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan tahun 2024.
5. Penyiapan matriks program/kegiatan Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan tahun 2025 (bahan masukan Rakorbangtas).

44
SUSUNAN ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN BWN-KP TAHUN 2023
BALI, KAMIS, 24 AGUSTUS 2023

WAKTU NARAS
KEGIATAN KETERANGAN
(PUKUL) UMBER
Registrasi Peserta Panitia
Menyanyikan lagu Indonesia Raya Protokol BNPP
Pembacaan Do’a Panitia
Sambutan sekaligus pembukaan acara Plh. Sekretaris BNPP
Arah Kebijakan Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2025-2029 Direktur Regional II, Kementerian PPN/Bappenas
08.30 – 11.00 Arah Strategis Pendanaan Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2025-2029 Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan, Kementerian
PPN/Bappenas
Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara Dalam Perspektif Perencanaan Pembangunan Daerah Direktur Perencanaan, Evaluasi, dan Informasi Pembangunan
Daerah, Kementerian Dalam Negeri
Arah Strategis Pendanaan Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara Dalam Perspektif Undang-Undang Hubungan Direktur Fasilitasi Transfer dan Pembiayaan Utang Daerah,
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah Kementerian Dalam Negeri
11.00 – 11.30 Coffee Break Panitia
Sesi I:
1. Kebijakan dan Program Pengelolaan Batas Wilayah Negara Tahun 2020-2024 Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara

11.30 – 12.30 2. Program/Kegiatan Bidang Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat Tahun 2023 Asdep Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat
4. Program/Kegiatan Bidang Pengelolaan Batas Negara Wilayah Laut dan Udara Tahun 2023 Asdep Pengelolaan Batas Negara Wilayah Laut dan Udara
3. Program/Kegiatan Bidang Pengelolaan Lintas Batas Negara Tahun 2023 Plt. Asdep Pengelolaan Lintas Batas Negara
12.30 – 13.30 Istirahat, Sholat, Makan Panitia
Sesi II:
1. Kebijakan dan Program Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2020-2024 Plh. Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan
13.30 – 14.30 2. Program/Kegiatan Bidang Potensi Kawasan Perbatasan Darat Tahun 2023 Asdep Potensi Kawasan Perbatasan Darat
3. Program/Kegiatan Bidang Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Tahun 2023 Asdep Penataan Ruang Kawasan Perbatasan
4. Program/Kegiatan Bidang Potensi Kawasan Perbatasan Laut Tahun 2023 Asdep Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Sesi III:
1. Kebijakan dan Program Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2020-2024 Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan

14.30 – 15.30 2. Program/Kegiatan Bidang Infrastruktur Fisik Kawasan Perbatasan Tahun 2023 Asdep Infrastruktur Fisik
3. Program/Kegiatan Bidang Infrastruktur Ekonomi dan Kesejahteraan Kawasan Perbatasan Tahun 2023 Asdep Infrastruktur Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat
4. Program/Kegiatan Bidang Infrastruktur Pemerintahan Kawasan Perbatasan Tahun 2023 Plh. Asdep Infrastruktur Pemerintahan
15.30 s.d
Diskusi/Penutup
Selesai

45
Latar Belakang

Kepualuan Nias
✓ 4 Kabupaten
✓ 1 Kota
✓ Luas: 5.625 km
✓ Jml Penduduk: 898,69 ribu

Luas Perairan 5,8juta km2


Kawasan ZEE 2,7 juta km2
Panjang Garis Pantai 81.000 km
Gugusan Pulau 17.508 km
Geostrategi

Geostrategi Indonesia mempunyai fungsi sebagai daya tangkal. Dalam kedudukannya


sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi di Indonesia ditujukan untuk menangkal segala
bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, eksistensi bangsa,
dan negara Indonesia dalam aspek Ketahanan pada Aspek:

02 Politik 04 Sosial Budaya

01 Ideologi 03 Ekonomi 05 Pertahanan


Keamanan
Peran Kepulauan Nias dalam Geostrategi

Posisi Indonesia dalam Indo-Pasifik juga sangat didukung


oleh letak geografis dan geostrategisnya demikian pun pulau-
pulau yang dimilikinya termasuk pulau Nias. Secara geografis
dan geostrategis Kabupaten Nias yang merupakan bagian
dari Sumatera dapat dikatakan memiliki posisi yang strategis
untuk menjadi penghubung dengan negara-negara terluar
lainnya karena letaknya yang berada di Samudera Hindia.

Dapat dikatakan bahwa Kabupaten Nias mempunyai


potensi ekonomi perdagangan dengan negara-negara di
kawasan Samudera Hindia antara lain dengan India, dan
Malaysia juga negara-negara sekitar seperti Singapura dan
negara lain sekitarnya dan menjadi salah satu
hub/penghubung dengan negara-negara di kawasan
samudera Hindia.

Selain itu posisi kabupaten Nias dapat dijadikan tujuan wisata karena potensi wisata yang dimiliki bagi penduduk-
penduduk negara-negara sekitar kawasan sehingga meningkatkan pendapat daerah dan sekaligus negara. Bagi
negara penting menjaga wilayah kedaulatan terutama pulau-pulau terluar Indonesia dengan tata Kelola dan
efektivitas pemanfaatan pulau-pulau ini bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia yang mendiami pulau-pulau ini
Peran Kepulauan Nias dalam Geostrategi

Keppres No. 6 Tahun 2017


tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
Keppres ini menetapkan 111 pulau sebagai Pulau-
Pulau Kecil Terluar

Kepulauan Nias terdiri dari 30 pulau berpenghuni,


dan 103 pulau tanpa penghuni tetap.

• Secara geopolitik dan geostrategi, selama ini zona Kepulauan Nias adalah titik
terluar di sisi barat Indonesia dan terletak di bibir Samudera Hindia.
• Perairan sekitar Pulau Wunga terutama dihuni ikan kakap, ikan kerapu, dan
ikan ekor kuning. Masyarakat Pulau Wunga menghasilkan komoditas kopra,
kelapa, dan kako.
• Pulau Wunga dan 132 pulau lain di Kepulauan Nias dapat menjadi zona
‘frontiers’ dan ‘borders’ hubungan martitim, dagang, investasi, budaya,
ekonomi, dan lingkungan Indonesia -India atau zona Asia Selatan.
Kepulauan Nias sebagai wilayah terluar di bibir Samudera Hindia memiliki nilai strategis bagi Indonesia,
khususnya perlindungan hak-hak atau kewajiban Indonesia sebagai negara-kepulauan. Misalnya, penerapan
Lintas Alur Laut kepulauan (Archipelagic Sea Lanes Passage/ASLP) bertujuan menjaga rezim lalu-lintas maritim
dan keselamatan navigasi. ASLP mencegah, mengurangi dan mengendalikan pencemaran sesuai prinsip hukum
internasional misalnya pembuangan minyak, limbah-minyak dan bahan berbahaya lainnya; pencegahan
penangkapan ikan, penyimpanan alat tangkap; pemuatan atau pembongkaran komoditi, uang atau orang yang
bertentangan dengan peraturan bea cukai, fiskal, imigrasi atau saniter negara-kepulauan; dan penerapan
kewajiban pesawat dan kapal-kapal. ALKI dan Era Indo-Pasifik Wilayah Indonesia terbentang antara benua Asia
dan Australia dan memiliki tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) atau Archipelagic Sea Lanes (ASL).
Kepulauan Nias terletak di ujung terluat ALKI-1 wilayah Negara RI.
TERIMA KASIH

Alamat Kantor Telepon Website


Jl. Kebon Sirih No. 31 Telp: (021) 3142142 Website: www.bnpp.go.id
Gambir – Jakarta Pusat 10340 Fax : (021) 31924491 Email :info@bnpp.go.id
PENATAAN RUANG SEBAGAI SEBAGAI
ACUAN DALAM PERENCANAAN
INFRASTRUKTUR KAWASAN
PERBATASAN DI PROVINSI NTT

Letjen TNI (Purn) Jeffry Apoly Rahawarin


Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur
Kawasan Perbatasan

Jakarta, 20 Juli 2023


DASAR HUKUM PENGELOLAAN BATAS
WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN

UNDANG-UNDANG DASAR 1945


Pasal 25A: Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah
negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah dan PENGARAH

➢ Ketua Pengarah: Menko. Bid. Polhukam


batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang-undang ➢ Wakil Ketua Pengarah I: Menko. Bid.
Perekonomian
➢ Wakil Ketua Pengerah II: Menko. Bid. PMK
➢ Wakil Ketua Pengarah III: Menko. Bidang Marvest

UU NO. 43 TAHUN 2008 KEPALA BNPP

PERPRES NO. 12 TAHUN 2010


TENTANG WILAYAH NEGARA Menteri Dalam Negeri

Tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan


Pasal 14, Ayat 1: Untuk mengelola SEKRETARIAT TETAP BNPP
Batas Wilayah Negara dan mengelola
d
Kawasan Perbatasan pada tingkat PERPRES NO. 44 TAHUN 2017
pusat dan daerah, Pemerintah dan Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden ANGGOTA
pemerintah daerah membentuk No. 12 Tahun 2010 Tentang Badan Nasional
Badan Pengelola Nasional
dan Badan Pengelola Daerah.
Pengelola Perbatasan 27 15 54
K/L Provinsi Kab./Kota
KPN KPN

(Ditetapkan 13 November 2008)


55
DASAR HUKUM RENCANA TATA RUANG KAWASAN
PERBATASAN NERGARA
UU 26/2007
Tentang Penataan Ruang
❑ Kawasan Perbatasan Negara sebagai Kawasan
Strategis Nasional (KSN) merupakan wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai
pengaruh sangat penting secara nasional terhadap
kedaulatan negara, serta pertahanan dan keamanan.
❑ RTR Kawasan Perbatasan diatur dengan peraturan
presiden.

UU 43/2008
Tentang Wilayah Negara
❑ Kawasan Perbatasan adalah bagian dari wilayah
negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas
wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal
Batas Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan UU 23/2014
PERPRES RTR KPN
berada di kecamatan Tentang Pemerintah Daerah
❑ Kawasan Perbatasan negara adalah kecamatan – ❑ Perpres No. 179/2014 Tentang RTR KPN pada di Prov
kecamatan terluar yang berbatasan langsung dengan NTT.
PP NO. 26/2008 JO. PP 13/2017 negara lain ❑ Perpres No.4/2023 tentang RDTR KPN pada PPPG
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ❑ Kewenangan pemerintah pusat di kawasan Motaain; Wini; dan Motamasin di Prov. NTT
perbatasan meliputi seluruh kewenangan tentang ❑ Perpres No.5/2023 tentang RDTR KPN pada PKS
Nasional pengelolaan dan pemanfaatan kawasan Atambua di Prov. NTT.
❑ Penetapan Kawasan Perbatasan sebagai Kawasan perbatasan yaitu 1. Penetapan RDTR, 2.
Strategis Nasional. Pengendalian dan izin pemanfaatan ruang, dan 3,
pembangunan saranan dan prasarana kawasan.

56
KEBIJAKAN TATA RUANG
DI 9 KAWASAN PERBATASAN NEGARA
PERPRES 49/2018
Rencana Tata Ruang Kawasan PERPRES 31/2015 PERPRES 11/2017
Perbatasan Negara di Provinsi Rencana Tata Ruang Kawasan Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan
Aceh dan Provinsi Sumatera Perbatasan Negara di Kalimantan Negara di Provinsi Sulawesi Utara, Prov.
Utara

8
Gorontalo, Prov. Sulawesi Tengah, Prov.
Kalimantan Timur, dan Prov. Kalimantan Utara
PERPRES 43/2020
Rencana Tata Ruang Kawasan
Perbatasan Negara di Provinsi PERPRES 34/2015
Rencana Tata Ruang Kawasan
Riau dan Provinsi Kepulauan Perbatasan Negara di Provinsi
Riau
PERPRES Maluku Utara dan Provinsi Papua
Barat

1
PERPRES

RTRWN disusun dengan memperhatikan


dinamika pembangunan yang berkembang,
antara lain pengembangan potensi kelautan dan RANPERPRES PERPRES 32/2015
pesisir, pemanfaatan ruang kota pantai, Rencana Tata Ruang Kawasan
Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi
penanganan kawasan perbatasan negara, serta Perbatasan Negara dengan Laut Papua
peran teknologi dalam memanfaatkan ruang Lepas

PERPRES 179/2014 PERPRES 33/2015


Rencana Tata Ruang Kawasan Rencana Tata Ruang Kawasan
Catatan : Perbatasan Negara di Provinsi
Perbatasan Negara di Provinsi
Dari 9 (Sembilan) Perpres RTR Perbatasan Negara, 8 (delapan) Perpres sudah Nusa Tenggara Timur Maluku
selesai dan 1 (satu) Perpres sedang dalam tahap penyusunan yaitu Perpres
RTR Kawasan Perbatasan Negara di Laut Lepas oleh Kementerian ATR/BPN

57
Mengapa Perlu Dilakukan Penataan Ruang?

Aktivitas Manusia Ruang Terbatas Ruang Bukan Hanya


Populasi Manusia
Tidak Terbatas Untuk Manusia
Terus Meningkat
Ruang menampung semua aktivitas manusia, Ukuran ruang yang Hewan dan tumbuhan
Jumlah penduduk terus dari bekerja, tempat tinggal, rekreasi hingga tersedia di muka bumi juga
mengalami peningkatan peristirahatan terakhir (Tempat Pemakaman tidak pernah bertambah. memerlukan ruang
Umum)

Tujuan Penataan Ruang :


✓ Mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.
✓ Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan sumber daya manusia.
✓ Mewujudkan pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

58
Struktur Ruang dan Pola Ruang

Struktur Ruang adalah


susunan pusat-pusat
permukiman dan sistem
jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi
Stuktur Ruang Pola Ruang
sebagai pendukung Sistem jaringan Transportasi Laut, Darat dan Zona Lindung
kegiatan sosial ekonomi Udara
Masyarakat yang secara
hierarkis memiliki
Sistem jaringan Eergi Infrastruktur
hubungan fungsional.
Ketenagalistrikan

Pola Ruang adalah


Sistem jaringan Sumberdaya Air
distribursi peruntukan
ruang dalam suatu Zona Budidaya
wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk
Sistem jaringan Telekomunikasi
fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk
fungsi budidaya

59
FUNGSI RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA

Penataan ruang wilayah provinsi dan


Penyusunan rencana pembangunan
1 5 kabupaten/kota di Kawasan Perbatasan
di Kawasan Perbatasan Negara;
Negara;

Perencanaan tata ruang, pemanfaatan


ruang, dan pengendalian pemanfaatan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Negara;
2 6
ruang di Kawasan Perbatasan Negara; dan

Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan Perwujudan keterpaduan rencana


3
keseimbangan perkembangan antar wilayah 7 pengembangan Kawasan Perbatasan
kabupaten/kota, serta keserasian antar Negara dengan wilayah lainnya.
sektor di Kawasan Perbatasan Negara;

Penetapan lokasi dan fungsi ruang


4 untuk investasi di Kawasan Perbatasan
Negara;

60
PERAN RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA

Kawasan Perbatasan Negara sebagai Kawasan Strategis

1
Nasional (KSN) merupakan wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan
negara, serta pertahanan dan keamanan.

Rencana Tata Ruang KSN Perbatasan Negara adalah

2 rencana rinci yang disusun sebagai penjabaran dan


perangkat operasional RTRWN untuk mewujudkan
Struktur Ruang dan Pola Ruang Wilayah Nasional.

Sebagai Penjabaran RTRWN, RTR Kawasan Perbatasan menjabarkan

3 arahan dan penetapan KSN Kawasan Perbatasan dalam RTRWN ke


dalam perspektif wilayah yang terinci (yang lebih rinci–skala) sesuai
karakteristik/sifat Kawasan Perbatasan.

Sebagai Perangkat Operasional, RTR KSN merupakan “bridging” antara

4
perencanaan (RTRWN) dengan pemanfaatan ruang nasional untuk ruang
KSN Perbatasan Negara. Untuk itu, RTR KSN Perbatasan Negara
merumuskan kebijakan strategis perwujudan KSN Perbatasan, yang menjadi
dasar penyusunan program sektoral dan pelaksana pembangunan.

5 RTR Kawasan Perbatasan diatur


dengan peraturan presiden.

61
PERAN RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA

Rencana Tata Ruang


Kawasan Perbatasan Negara

Alat Koordinasi
Alat Operasionalisasi Pelaksanaan
Rencana Tata Ruang Pembangunan
Wilayah Nasional di Kawasan Perbatasan
Negara

62
PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL (PKSN)
PP 13 Th 2017 JO PP 26 Th 2008

Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai PINTU


GERBANG INTERNASIONAL yang menghubungkan
dengan negara tetangga
DEFINISI
Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai POS
Kawasan Perkotaan yang PEMERIKSAAN LINTAS BATAS dengan negara
ditetapkan untuk mendorong tetangga
pengembangan Kawasan
Perbatasan Negara Pusat perkotaan yang merupakan PUSAT
PERTUMBUHAN EKONOMI yang dapat
mendorong perkembangan kawasan disekitarnya

Pusat perkotaan yang merupakan SIMPUL


UTAMA TRANSPORTASI yang menghubungkan
wilayah sekitarnya
63
RENCANA STRUKTUR RUANG KAWASAN
PERBATASAN NEGARA

1) Rencana struktur ruang Kawasan Perbatasan Negara ditetapkan dengan tujuan


meningkatkan pelayanan pusat kegiatan, kualitas dan jangkauan pelayanan
jaringan prasarana, serta fungsi Kawasan Perbatasan Negara sebagai beranda
depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2) Rencana struktur ruang Kawasan Perbatasan Negara berfungsi sebagai penunjang
dan penggerak kegiatan pertahanan dan keamanan negara untuk menjamin
keutuhan, kedaulatan, dan ketertiban serta sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarki memiliki hubungan fungsional.
3) Rencana struktur ruang Kawasan Perbatasan Negara terdiri atas:
a. rencana sistem pusat permukiman perbatasan negara; dan
b. rencana sistem jaringan prasarana

64
SISTEM JARINGAN PENGELOLAAN
PRASARANA KAWASAN PERBATASAN NEGARA

1 2 3 4 5

Sistem Jaringan Sistem Jaringan Sistem Jaringan Sistem Jaringan Sistem Jaringan
Transportasi Energi telekomunikasi Sumber Daya Air Prasarana Pemukiman
Bidang Pengelolaan Infrastruktur Fisik dalam Perwujudan
Struktur Ruang (Perpres No. 4 Tahun 2023)

Program Prioritas Instansi Pelaksana Sumber Pendanaan


Jaringan Jalan Strategis Nasional: Kementerian Pekerjaan Umum dan APBN
Transportasi • Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Jalan Strategis Nasional ruas Batuputih – Panite – Perumahan Rakyat
Kalbano – Boking – Wanibesak – Besikama – Motamasin;
• Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Jalan Strategis Nasional Ruas Motamasin –
Laktutus – Henes – Turiskain – Salore – Motaain

Terminal Barang: Kementerian Perhubungan APBN


Operasionalisasi Terminal Barang Internasional (international dry port)

Jaringan Energi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik: Kementerian Energi dan Sumber Daya APBN, APBD dan/atau sumber
▪ Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Mineral, Badan Usaha Milik Negara, lain yang sah
▪ Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) dan/atau Masyarakat
▪ Gardu Distribusi
Jaringan Jaringan Tetap: Kementerian Komunikasi dan APBN, APBD dan/atau sumber
Telekomunikasi Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Berupa Jaringan Serat Optik Informatika, Dinas Komunikasi dan lain yang sah
Informatika Provinsi NTT, Diskominfo
Kabupaten Malaka, dan/atau
Masyarakat
Jaringan Bergerak Seluler: Kementerian Komunikasi dan APBN, APBD dan/atau sumber
Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Berupa Base Transfer Station (BTS) Informatika, Dinas Komunikasi dan lain yang sah
Informatika Provinsi NTT, Diskominfo
Kabupaten Malaka, dan/atau
Masyarakat
Jaringan Air Jaringan Perpipaan: Kementerian Pekerjaan Umum dan APBN, APBD dan/atau sumber
Minun ▪ Unit Distribusi Perumahan Rakyat, DPUPR Provinsi lain yang sah
▪ Sumur Dangkal NTT, DPRPRKP Kabupaten Malaka,
BUMD, dan/atau Masyarakat
Bidang Pengelolaan Infrastruktur Fisik dalam Perwujudan
Struktur Ruang (Perpres No. 4 Tahun 2023)

Program Prioritas Instansi Pelaksana Sumber Pendanaan


Pusat Pelayanan Pengembangan pusat lingkungan kecamatan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, APBN, APBD dan/atau sumber lain
dan/atau Masyarakat yang sah
Pengembangan pusat lingkungan kelurahan Kementerian Perhubungan APBN
Jaringan Jalan Kolektor Primer: Kementerian Pekerjaan Umum dan APBN, APBD dan/atau sumber lain
Transportasi ▪ Pengembangan jaringan jalan kolektor primer Perumahan Rakyat dan/atau yang sah
▪ Pemeliharaan jaringan jalan kolektor primer Masyarakat
Bandar Udara Pengumpul: Kementerian Perhubungan, APBN dan/atau APBD PBN, APBD
Pengembangan sarana dan prasarana bandar udara pengumpul skala pelayanan tersier Kementerian Badan Usaha Milik dan/atau sumber lain yang sah
Negara, Dinas Perhubungan Kabupaten
Belu, dan Dinas PUPR Kab. Belu
Jaringan Energi Infrastruktur Pembangkit Listrik dan Sarana Pendukung: Kementerian Energi dan Sumber Daya APBN, APBD dan/atau sumber lain
▪ Peningkatan kapasitas produks: Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Mineral, Kementerian BUMN, dan/atau yang sah
▪ Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Masyarakat
▪ Pengembangan dan peningkatan jaringan distribusi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
▪ Pengembangan dan peningkatan jaringan distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM)
▪ Pengembangan dan peningkatan jaringan distribusi Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)
▪ Gardu Listrik
Jaringan Jaringan Serat Optik: Kementerian Komunikasi dan APBN, dan/atau sumber lain yang
Telekomunikasi ▪ Pengembangan jaringan telekomunikasi berupa jaringan serat optik Informatika, Kementerian BUMN, Dinas sah
▪ Pengembangan program Bakti Internet untuk Kawasan Perbatasan Negara Komunikasi dan Informatika Kabupaten
▪ Pengembangan dan peningkatan menara Base Transfer Station (BTS) mandiri dan menara Belu, dan/atau Masyarakat
BTS bersama
Bidang Pengelolaan Infrastruktur Fisik dalam Perwujudan
Struktur Ruang (Perpres No. 4 Tahun 2023)

Program Prioritas Instansi Pelaksana Sumber Pendanaan


Jaringan Air Unit Air Baku: Kementerian PUPR, Dinas PUPR Kab. APBN
Minum ▪ Pengembangan bangunan pengambil air baku Belu, PDAM Kab. Belu dan/atau
▪ Pengembangan pipa transmisi air baku Masyarakat
Unit Produksi: Kementerian PUPR, Dinas PUPR Kab. APBN, APBD dan/atau sumber lain
▪ Pengembangan bangunan penampung air Belu, PDAM Kab. Belu dan/atau yang sah
▪ Pengembangan instalasi produksi Masyarakat
Unit Distribusi: Kementerian PUPR, Dinas PUPR Kab. APBN, APBD dan/atau sumber lain
▪ Pengembangan jaringan distribusi pembagi Belu, PDAM Kab. Belu dan/atau yang sah
Masyarakat
PENUTUP
1. Selain Dokumen Rencana Pembangunan, Dokumen Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perbatasan Negara (RDTR KPN) merupakan landasan dan pedoman
perencanaan pembangunan di Kawasan Perbatasan Negara dan Kawasan
Pendukung secara terpadu, terarah, dan berkesinambungan.
2. Perlu memaduserasikan pengembangan wilayah dan sektor dalam
mengoptimalkan pengelolaan Lokpri, PKSN dan/atau PLBN.
3. Dalam rangka mewujudkan kawasan perbatasan sebagai halaman depan negara
yang berdaulat, aman, maju, dan sejahtera perlu meningkatkan aksesibilitas,
sarpras sosial dasar, sarpras peningkatan nilai tambahan ekonomi yang memadai
sesuai karakteristik potensi daerah dan peningkatan kapasitas SDM.
Daya Tampung dan Daya Dukung Lingkungan

“ s e b a g a i u p a ya p e n a t a a n r u a n g
k a w a s a n b e r p o t e n s i b a h a ya ”

Daya dukung lingkungan hidup adalah


kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia, Daerah Sempadan
Sempadan Rel KA Daerah SUTET
makhluk hidup lain, dan keseimbangan Sungai (DSS)
antar keduanya.

Daya tampung lingkungan hidup adalah


kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerap zat, energi, dan/atau
komponen lain yang masuk atau
dimasukkan ke dalamnya

Kolong jembatan Permukiman kumuh


Daerah Rawan Bencana
/ilegal

71
Penataan ruang adalah suatu sistem proses
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Sumber : Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
72
RENCANA SISTEM PUSAT PERMUKIMAN
PERBATASAN NEGARA
Rencana Sistem Pusat Pemukiman Perbatasan Negara berfungsi sebagai
pusat pelayanan terdiri atas:
Pusat Pelayanan Pusat Pelayanan
Pusat Pelayanan Utama
Penyangga Pintu Gerbang
pusat kegiatan utama yang pusat kegiatan penyangga pusat kegiatan terdepan
berfungsi untuk pelayanan pintu gerbang untuk dalam peningkatan
meningkatkan pelayanan meningkatkan pelayanan pelayanan pertahanan dan
pertahanan dan keamanan pertahanan dan keamanan keamanan negara serta
negara serta pendorong negara, keterkaitan antara pusat kegiatan lintas batas di
pengembangan Kawasan pelayanan utama dan pusat KPN
Perbatasan Negara, pelayanan pintu gerbang, serta
berupa PKSN. kemandirian pangan masyarakat
di KPN

73
WILAYAH NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA

OBP

OBP

▪ Batas Darat dengan 3 Negara BATAS LAUT: Panjang garis pantai ± 99.093 km; PPKT 111 Pulau
BATAS DARAT: Panjang ±3.151 km; 7 OBP RI-MAL
Batas Laut Teritorial dgn 4 negara: Malaysia, RDTL, PNG, Singapura.
▪ Batas Laut dengan 10 Negara di Kalbar dan Kaltara; 2 Unresolved Segment dan
Batas Laut Yurisdiksi (ZEE dan Landas Kontinen) dgn 9 negara: Malaysia, RDTL,
▪ Batas Udara dengan 10 Negara 1 Unsurveyed Segment DI NTT
PNG, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia.
74
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KAWASAN PERBATASAN NEGARA (POLITICAL WILL PEMERINTAH)

UU 17 Tahun 2007 UU 26 Tahun 2007 UU 43 Tahun 2008

RPJPN: Arah Kebijakan Pembangunan Perbatasan yang Penataan Ruang Wilayah Nasional, mencakup ruang Mengatur pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah
Outward Looking. darat, ruang laut dan ruang udara. Negara dan Kawasan Perbatasan

Perpres RTR KPN UU 23 Tahun 2014 PP 26 Tahun 2008 (PP 13/2017)


Perpres No. 179/2014, Perpres No. 31/2015, Perpres No. Pemerintah Pusat memiliki Kewenangan Penetapan Kawasan Perbatasan sebagai Kawasan
32/2015, Perpres No. 33/2015, Perpres No. 34/2015, Perpres penuh dalam Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional
No. 11/2017, Perpres No.49/2018, dan Perpres 43 Tahun 2020 Perbatasan
Perpres 18/2020 (RPJMN 2020-
2024)
Peningkatan Kesejahtraan dan Tata Kelola di Kecamatan
Lokasi Prioritas (Lokpri) Perbatasan Negara dan
Pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKSN) termasuk
ekonomi kawasan sekitarnya, penetapan 18 PKSN dan
PEMBANGUNAN UNTUK INDONESIA 222 Lokasi Prioritas
MAJU

Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi


Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan. Prioritas Pembangunan 7 Pos Lintas Batas
Negara.

Inpres 6/2015

Penguatan kelembagaan BNPP Inpres 1/2019


Perpres 44/2017 Prioritas Pembangunan 11 Pos Lintas
(Pepres 12/2010) Batas Negara.

75
KOMITMEN PEMERINTAH
“Kita ingin rakyat Indonesia yang


berada di pinggiran, di kawasan
perbatasan, di pulau-pulau
Membangun Indonesia dari terdepan, di kawasan terisolir
pinggiran dengan memperkuat merasakan hadirnya negara,
daerah-daerah dan desa dalam merasakan buah pembangunan,
kerangka Negara Kesatuan dan merasa bangga menjadi
Warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia”
Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan HUT RI ke-72 (2017)

Undang-Undang No. 43 Tahun 2008

Dimensi Batas Wilayah Negara Dimensi Kawasan Perbatasan


(Boundary Dimension) (Frontier Dimension)
Memperkuat upaya penegakan kedaulatan negara Mendorong kesejahteraan melalui pendayagunaan
serta penegakan pertahanan dan keamanan negara sumberdaya dan pemerataan pembangunan

76
PERSPEKTIF TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN DALAM
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2010
TENTANG BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN

Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010
tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan
Pasal 5, ayat 1-5 :
1. Pelaksanaan teknis pembangunan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan dilakukan oleh Kementerian,
Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
2. Pelaksanaan teknis pembangunan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berdasarkan rencana induk dan rencana aksi pembangunan Batas Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan.
3. Rencana induk sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan Presiden atas usul Menteri Dalam Negeri selaku
Kepala BNPP.
4. Rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Kepala BNPP setelah berkoordinasi
dengan kementerian/lembaga terkait.
5. Rencana induk dan Rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun berdasarkan Rencana Tata
Ruang dan/atau Rencana Zonasi Kawasan Perbatasan.

77
TUJUAN RTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA

HANKAM EKONOMI
Mewujudkan Kawasan Fungsi Pertahanan Mewujudkan Kawasan Budi Daya yang
dan Keamanan Negara yang menjamin Mandiri dan Berdaya Saing.
keutuhan, kedaulatan, dan ketertiban
Wilayah Negara yang berbatasan dengan
Negara India, Thailand, dan Malaysia;

LINGKUNGAN
Mewujudkan Kawasan Berfungsi Lindung yang Lestari.

78
DASAR HUKUM PULAU-PULAU KECIL TERLUAR

UU No 27/2007 Tentang Pengelolaan


Wilayah Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil
Pasal 4
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
dilaksanakan dengan tujuan:
a. melindungi, mengonservasi, merehabilitasi,
memanfaatkan, dan memperkaya Sumber
Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta
sistem ekologisnya secara berkelanjutan;
b. Menciptakan keharmonisan dan sinergi antara
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam
pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau- PP No 62/2010 Tentang Keppres RI No 6/2017
Pulau Kecil; Pemanfaatan Pulau-pulau tentang Penetapan Pulau-
c. Memperkuat peran serta masyarakat dan
lembaga pemerintah serta mendorong inisiatif Kecil Terluar Pulau Kecil Terluar
Masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Pasal 3
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil agar tercapai 1. PPKT merupakan KSNT (Kawasan Menetapkan 111 (seratus sebelas)
keadilan, keseimbangan, dan keberkelanjutan; Strategis Nasional Tertentu) Pulau sebagai Pulau-Pulau Kecil
dan Pasal 5 Terluar.
d. Meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan Pemanfaatan PPKT hanya dapat
budaya Masyarakat melalui peran serta dilakukan untuk:
Masyarakat dalam pemanfaatan Sumber Daya 1. pertahanan dan keamanan;
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 2. kesejahteraan masyarakat; dan/atau
3. pelestarian lingkungan.
79
Visi Presiden & Wapres RI
Visi BNPP 2020-2024
2019-2024
Komitmen Visi BNPP 2020-2024

“ Mewujudkan Indonesia maju yg berdaulat,


mandiri, dan berkepribadian berlandaskan

gotong-royong, di Perbatasan Negara

Misi Presiden & Wapres


Misi BNPP 2020-2024
RI 2019-2024

Komitmen Misi BNPP 2020-2024


• Peningkatan kualitas manusia Indonesia (Misi ke-1)
• Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya
saing (Misi ke-2)
• Pembangunan yang merata dan berkeadilan (Misi ke-3)
• Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga (Misi ke-7)

)* PBWN-KP: Pengelolaan Batas Wilayah


Sumber: RPJMN 2020-2024 Negara dan Kawasan Perbatasan Negara 80
Sasaran Pembangunan Wilayah 2024 (Prioritas Sasaran Penguatan Pertahanan Keamanan 2024
Nasional 2) di Kawasan Perbatasan (Prioritas Nasional 7) di Perbatasan dan Pulau Terluar yang difokuskan
pada Pemantapan Stabilitas Keamanan Nasional

222 Kec Lokpri yang ditingkatkan kesejahteraan dan <150 Angka Pelanggaran Lintas Batas Negara (Baseline 2019: 332)
tata kelolanya. (Baseline 2019: 187 Kec)
43 Pos Pos Pamtas yang dibangun (Baseline 2019: 12 Pos)
0,52 Rata-rata nilai IPKP (Indeks Pengelolaan Kawasan 79 Pos AL yang dibangun (Baseline 2019: 16 Pos)
Perbatasan) di 18 PKSN. (Baseline 2019: 0,42)
36 Unit Pos Polisi Sub Sektor yg dibangun di Wilayah Perbatasan
10 Rperpres RDTR Kawasan Perbatasan 26 Unit PLBN yang dibangun (Baseline 2019: 18 Unit)
Negara (Baseline 2019: 10 Matek RDTR KPN)
1000 Km Panjang Jalan Inspeksi Patroli Perbatasan (JIPP) yang
dibangun (Baseline 2019: 200 km)
900 org masyarakat desa terdepan perbatasan negara yang ikut dlm
pemberdayaan sebagai bagian sistem Hankam (Baseline 2019: 180 org)

Perpres 18/2020 ttg RPJMN 49 PPKT tidak berpenduduk yang ditingkatan sarpras Hankam
Tahun 2020-2024
81
81
2020 2021 2022 2023 2024

Jumlah Kecamatan Lokasi Prioritas Perbatasan 222* 56* 112* 176* 222*
Negara yang Ditingkatkan Kesejahteraan dan Tata kecamatan kecamatan kecamatan kecamatan kecamatan
Kelolanya (Kecamatan)
PN 2

Rata-rata Nilai Indeks Pengelolaan Kawasan


0.44 0.45 0.48 0.50 0.52
Perbatasan (IPKP) di 18 PKSN

Jumlah Pulau-pulau Kecil Terluar (PPKT) yang 36 PPKT 41 PPKT 49 PPKT 49 PPKT 49 PPKT
Ditingkatkan Sarana Prasarana Pertahanan dan
Keamanannya
PN 7

Jumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang 18 PLBN 20 PLBN 22 PLBN 24 PLBN 26 PLBN
dibangun

*) Pada Tahun 2020 merupakan target keseluruhan, dan tahun berikutnya merupakan
akumulatif
Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 82
82
PLBN PPKT PKSN LOKPRI
26 111 (Pulau-Pulau Kecil 18 (Pusat Kegiatan Strategis 222 (Lokasi Prioritas/
(Pos Lintas Batas Negara) Nasional) Kecamatan Perbatasan)
Terluar)

PLBN 8 Berpenduduk 42
Sudah Terbangun 10 Provinsi 67 Darat

PLBN Tidak
Dlm Pembangunan
10 Berpenduduk 69
16 Kab/Kota 155 Laut
PLBN 8
2020-2024 Prioritas
Penanganan
RPJMN 2020-2024
49

Sumber: RPJMN 2020-2024 dan Renduk PBWN-KP 83


7 PLBN
Inpres 6/2015
11 PLBN
Inpres 1/2019

PLBN ARUK PLBN ENTIKONG


Sambas, Kalbar Sanggau, Kalbar
PLBN SKOW
TIPE A TIPE A Jayapura, Papua
PLBN SERASAN PLBN SEI NYAMUK
Nunukan, Kaltara TIPE A
Natuna, Kepri
TIPE B PLBN SOTA
TIPE C
PLBN LABANG Merauke, Papua
PLBN JAGOI BABANG Nunukan, Kaltara TIPE C
Bengkayang, Kalbar
TIPE C PLBN YETETKUN
TIPE B PLBN LONG MIDANG Boven Digoel, Papua
PLBN SEI KELIK Nunukan, Kaltara
TIPE C
Sintang, Kalbar PLBN LONG NAWANG
Malinau, Kaltara
TIPE B
TIPE C
TIPE C
PLBN BADAU
Kapuas hulu, Kalbar
PLBN WINI
TIPE A TTU, NTT
PLBN MOTAAIN
PLBN NAPAN PLBN OEPOLI TIPE A
TTU, NTT Kupang, NTT Belu, NTT

TIPE A
TIPE C TIPE C
PLBN MOTAMASIN
Malaka, NTT
TIPE A 84
Berakit, Sentut, Tokong Malang Biru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Sebatik, Karang Unarang, Maratua, Lingian, Salando,
Rondo, Benggala, Salaut Besar, Rusa, Raya, Tokong Belayar, Tokong Boro, Semiun, Sebetul, Sekatung, Senua, Subi Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi, Kawalusu,
Simeulucut, Weh Kecil, Kepala, Iyu Kecil, Karimun Kecil, Nipa, Pelampong, Batu Berhanti, Kawio, Marore, Batu Bawaikang, Miangas, Marampit,
Nongsa, Bintan, Malangberdaun Intata, Kakarutan, Kabaruan
Batumandi, Rupat, Bengkalis, Rangsang
Berhala
Jiew, Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras

Simuk, Wunga

Sibarubaru, Sinyaunyau,
Pagai Utara
Enggano, Mega
Batu Kecil

Deli, Karang Pabayang,


Guhakolak Nusa Penida
Batukolotok, Manuk,
Nusakambangan Habe, Komolom, Kolepon, Laag, Puriri,
Sophialouisa
Arakula, Karaweira Besar, Panambulai,
Barung, Sekel, Panehan, Alor, Batek, Rote, Ndana, Sabu, Kultubi Utara, Kultubi Selatan, Karang, Enu,
Dana, Manggudu, Marsela, Batugoyang, Nuhuyut, Larat, Asutubun,
Metimarang, Letti, Kisar, Wetar, Selaru, Batarkusu,
Lirang
85
PKSN Long
PKSN Jagoi Babang Nawang Persebaran Lokpri Nasional
PKSN Sabang PKSN Paloh Wilayah Jumlah Lokpri
Aruk PKSN Long Midang Sumatera 56
PKSN
PKSN Melonguane Jawa-Bali -
Ranai PKSN Nunukan Nusa Tenggara 38
PKSN
Kalimantan 37
PKSN Daruba
PKSN Tahuna Sulawesi 18
PKSN Tou
Bengkalis Maluku 34
Lumbis
Papua 39
Total 222

PKSN
Jayapura

Keterangan :
PKSN
PKSN Termasuk Major Project
Saumlaki
PKSN Non-Major Project PKSN PKSN Merauke
Atambua
Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) PKSN Tanah
PKSN Merah
Kefamenanu
Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 86
86
PETA DELINIASI LOKASI PRIORITAS PENGELOLAAN
KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2020-2024

87
87
ARAH STRATEGIS PENGELOLAAN BWN-KP 2020-2024

Mewujudkan penegasan dan penetapan Mewujudkan peningkatan pelayanan


batas wilayah negara, penguatan 1 lintas batas negara serta
sistem pertahanan dan keamanan, serta kerjasama lintas negara di perbatasan
penegakan hukum dan kesadaran politik sebagai media untuk menjaga
atas kedaulatan negara keharmonisan hubungan antar negara

4 2

3
Mewujudkan pengelolaan
perbatasan negara secara Mewujudkan peningkatan kegiatan
holistik, integratif, tematik serta ekonomi, pembangunan
berorientasi pada konektivitas antar sarana dan prasarana, serta
ruang yang berkelanjutan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia
88
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

PERAN CAMAT DALAM MENDUKUNG


SUKSES PENYELENGGARAAN PEMILU
TAHUN 2024 DIKAWASAN PERBATASAN
NEGARA
Disampaikan Oleh:
KASUBDIT IMPLEMENTASI KEBIJAKAN POLITIK DALAM NEGERI

DIREKTORAT POLITIK DALAM NEGERI


DITJEN POLPUM, KEMENDAGRI

Makassar, 12 Juli 2023


TAHAPAN PELAKSANAAN PEMILU “14 FEBRUARI 2024”
(PKPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu tahun 2024, ditetapkan 9 Juni 2022)

Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari


Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Partai Politik
Perencanaan Program dan Anggaran serta penyusunan Pendaftaran dan verifikasi Penetapan Daerah Pemilihan Peserta Pemilu
peraturan pelaksanaan penyelenggaraan pemilu peserta pemilu 14 Oktober 2022 – 9 Februari 2023 14 Desember 2022
• Penyusunan perencanaan, program dan anggaran, 14 juni 29 Juli - 13 Desember 2022
2022 – 14 juni 2024 Pemutakhiran Data Pemilih dan Pencalonan Anggota DPD
• Penyusunan Peraturan KPU, 14 Juni 2022 – 14 Des 2023 penyusunan daftar pemilih 6 Desember 2022 –
14 Oktober 2022– 21 Juni 2023 3 November 2023

September Agustus Juli Juni Mei April Maret Februari


Pencalonan Pasangan Calon
Pencalonan Anggota DPR &
Presiden dan Wakil Presiden DPRD, 24 April 2023 –
19 Oktober 2023 – 3 November 2023
13 November 2023

Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei


Penetapan DCT Anggota Penetapan Calon terpilih
Kampanye 75 Hari: Masa Tenang Penghitungan Suara Presiden dan Wapres,
DPR, DPD, DPRD • Pertemuan terbatas Kampanye: 11 – 13 Feb 2024 14 Feb – 15 Feb 2024 3 Hari Pasca Putusan MK
3 Nov 2023 • Pertemuan tatap muka • Rapat Umum
• Penyebaran bahan kampanye • Iklan Media Massa Rekapitulasi Hasil Pemutakhiran Daftar Pemilih
Penghitungan Suara Pilpres Putaran II
Penetapan Pasangan • Pemasangan alat peraga 21 Jan – 10 Feb 2024 Pemungutan & 22 Maret – 25 April 2024
15 Feb – 20 Mar 2024
Calon Presiden & Wapres 28 Nov 2023 - 10 Feb 2024 Penghitungan Suara
13 Nov 2023 14 Feb 2024
Masa Tenang Pilpres Putaran II Kampanye Pilpress Putaran II
23 Juni – 24 Juni 2024 2 Juni – 22 Juni 2024

Keterangan: Oktober September Agustus Juli Juni


Tahun 2022 2023 2024 Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Suara Pilpres Putaran II,
Penghitungan Suara
Pengucapan Sumpah Janji 26 Juni – 27 Juni 2024 Pemungutan &
27 Juni – 20 Juli 2024
Penghitungan Suara
Tahapan Pemilu Pilpres Putaran II Tahapan Rawan •DPR RI dan DPD RI 1 Oktober 2024
•Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2024 Pilpres Putaran II
Penetapan Calon terpilih Presiden dan 26 Juni 2024
Wapres Pilpres Putaran II,
3 Hari Pasca Putusan MK
AKTOR S U K S E S PELAKSANAAN PEMILU DAN SALAH SATU INDIKATOR KEBERHASILAN
PEMILIHAN S E RE N TA K TAHUN 2024
PENYELENGGARAAN TAHAPAN PEMILU
PENY ELENGGARA PEMILIHAN
KPU, Bawaslu dan DKPP :
➢ Ha rus on the track pada tug a s, fungsi dan
kewenangannya; •
1
Berlangsung aman dan lancar sesuai
➢ Bertindak netral dan berintegritas; dan
➢ Menjamin ha k pilih setiap masyarakat. jadwal dan aturan yang berlaku
P E S E RTA PEMILIHAN
Partai Politik, C a leg , dan Paslon:
• Pemerintahan yang ada tetap berjalan
➢ Mendeklarasikan taat prosedur da n
mekanisme Pemilihan; 2
➢ Mengikuti proses pemilihan dgn baik, siap
mena ng dan siap kalah; dan
lancar baik di Pusat maupun Daerah
➢ Menjauhi politik ua ng , black campaign, hoa ks
dan kecurangan lainnya.

PEMERINTAH

3 Tidak terjadi konflik yang berarti yang
➢ Memberikan dukungan penyelenggaraan;
dapat merusak persatuan dan
➢ Menjamin ketersediaan anggaran; dan
➢ Memberikan fasilitasi bagi kesatuan bangsa terutama konflik
penyelenggara, peserta dan
masyarakat sebagaimana yang kekerasan
diatur dalam perundang-undangan.
MASYARAKAT
➢ S elaku pemilih harus mejadi aktor utama
4• Partisipasi dan dukungan pemerintah,
terwujudnya Pemilihan yang bebas dari
politik uang; Pemda, masyarakat tinggi
➢ mendorong terwujudnya suasana
Pilkada kondusif, aman, damai, tertib
dan lancar
➢ Masyarakat harus datang ke TPS , karena
kesadarannya terhadap pembangunan
daerah, bukan karena iming-iming uang
atau hadiah
DUKUNGAN PEMERINTAH
RENCANA KERJA PEMERINTAH 2024
“ Mempercepat Transformasi Ekonomi yang
Inklusif dan Berkelanjutan” 8 Arah Kebijakan

Sasaran dan Indikator Pembangunan Tahun 2024

Pertumbuhan Ekonomi (%) Rasio Gini (nilai)


(5,3-5,7) (0,347-0,377)

Tingkat Kemiskinan (%) Indeks Pembangunan (nilai)


(6,5-7,5) Manusia (73,99-74,02)

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Penurunan Gas Rumah Kaca (%)


(6,5-7,5) 27,27

Nila Tukar Nelayan (nilai)


107-110

Nila Tukar Petani (nilai)


105-108

1. Mendorong terwujudnya tahapan Pemilu/Pemilukada


sesuai jadwal; Strategi Arah Kebijakan
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kepemiluan; Pelaksanaan Pemilu
3. Mengamankan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024;
Sumber: Hasil pengolahan dari Rancangan Awal RKP
2024
4. Mendukung penyelenggaraan Pemilu di luar negeri.
Tahun 2024 (Kementerian PPN/Bappenas) 6
DUKUNGAN KEMENDAGRI DALAM PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN TAHUN 2024
1. MENJAMIN KETERSEDIAAN ANGGARAN
a. Pemilu Presiden, Wakil Presiden dan Legislatif: Dari APBN. Kemendagri fasilitasi sarana prasarana milik Pemerintah
Daerah untuk KPUD dan Bawasluda
b. Pemilihan Kepala Daerah: Dari Dana APBD (Hibah)

2. MEMBERIKAN DATA PENDUDUK POTENSIAL PEMILIH PEMILIHAN (DP4) KEPADA KPU


Data diberikan pada tanggal 14 Desember 2022 dan terus diupdate sebagai bahan verifikasi oleh KPU

3. MENJAGA STABILITAS POLITIK DAN PEMERINTAHAN


a. Tahun 2022 : 105 Penjabat Kepala Daerah
b. Tahun 2023 : 170 Penjabat Kepala Daerah
c. Memperkuat sinergi Forkopimda (PP Nomor 12 Tahun 2022 tentang Forum Komunikasi Pimpinan di
Daerah, ditetapkan tanggal 25 Februari 2022)

4. MENJAGA NETRALITAS ASN


Melalui SEB Mendagri, Menpan RB, Kepala BKN, Ketua KASN dan Ketua Bawaslu RI tentang Pedoman, Pembinaan
dan Pengawasan Netralitas Pegawai Negeri Sipil dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan (ditetapkan
tanggal 22 September 2022)

Sumber: Ditjen Polpum Kemendagri, 2022 93


PERKIRAAN DAFTAR PENDUDUK POTENSIAL PEMILIH PEMILIHAN (DP4) 2024

DP4 dan DAK2 telah diserahkan kepada KPU tanggal 14 Desember


2022

DP4 UNTUK
**Pemilu *Pilkada Serentak
PEMILU & PILKADA
204.656.053 2024 209.309.971

*Data Per Semester I Tahun 2022


** Data Per Semester II Tahun 2022
Sumber: Data Kependudukan Semester 1 Tahun 2022 dan Data Ditjen Dukcapil 7 Februari 2023

DPT HASIL RAPAT PLENO TERBUKA REKAPITULASI NASIONAL


LN DAN DL
204.807.222
DUKUNGAN DITJEN POLPUM MENJAGA STABILITAS POLITIK DAN
PEMERINTAHAN PADA PENYELENGGARAAN TAHAPAN PEMILU

PRIORITAS

Berdasarkan undang undang pemilu nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu


khususnya pasal 434 yang menjadi kewajiban pemerintah untuk mendukung
kelancaran penyelengaran pemilu saat ini yang dilakukan Ditjen polpum
kemendagri :
.

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN POLITIK

Mengawal dan memastikan Melakukan pemantauan Memantau dan memastikan


penyelenggaraan tahapan pemilu situasi politik didaerah, dukungan pemda pada
berjalan lancar sesuai dengan menciptakan stabilitas pelaksanan tahapan
jadwal dan tahapan tanpa ada politik pemerintahan yang penyelenggaraan pemilu
gangguan yang berarti kondusif didaerah
TANTANGAN DAN KENDALA YANG MASIH DIHADAPI

1. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar ditambah lagi Luas wilayah dan persoalan geografis dan Pemerintah memiliki keterbatasan
dalam menjangkau seluruh penduduk dan wilayah Indonesia
2. Pola pikir masyarakat yang sampai saat ini bahwa golput lebih baik dari pada ikut memilih hal ini karena ketidak percayaan kepada parpol
dan peserta pemilu yang diusulkan
3. Adanya antipati masyarakat terhadap parpol karena kurangnya pemahaman masyarakat terkait tugas pokok dan fungsi parpol dalam
penyelenggaraan Negara
4. Berdasarkan penelitian dari lembaga survey bahwa tantangan akan politik uang masih besar kemungkinan akan terjadi pada pemilu tahun
2024
5. Pada pemilu tahun 2019 dan pilkda tahun 2020 angka partisipasi masyarakat masih kurang dari target yang di harapkan dan pemilu tahun
2024 potensi itu masih ada sehingga perlu diantisipasi sejak dini
6. Penyumbang rendahnya angka partisipasi pemilih tahun 2019 dan 2020 adalah usia muda antara 17 sd 20 tahun
7. Pada pemilu tahun 2024, pemilih muda jumlahnya lebih dari 50% dari 204 juta lebih pemilih Indonesia pada 2024 (dengan 15% di antaranya
adalah pemilih berusia 17-23 tahun), dan usia 17 tahun saat ini adalah pelajar yang duduk di bangku kelas 3 SLTA sementar mereka minim
informasi kepemiluan
8. Penyelenggaraan pemilu yang kurang dari 9 bulan maka dengan waktu sudah cukup singkat perlu memaksimalkan fasilitasi media informasi
yang dapat di akses dengan mudah yang langsung menyentuh seluruh elemen/lapisan masyarakat untuk memberikan sosialiasi dan
informasi mengajak masyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut berperan aktif mensukseskan pemilu tahun 2024
9. Keberhasilan pemilu tidak hanya ditentukan penyelenggara pemilu saja, peran masyarakat dan media pers juga sangat menentukan,
sehingga butuh sosialisasi yang masif dan berkesinambungan kepada semua lapisan masyarakat
10. Adanya dinamika politik yaitu pergeseran ruang kompetisi dari yang semula radio, Koran, televisi, sekarang media sosial tentunya
pertarungan semakin terbuka dan transparan, isu dan arus informasi memegang kendali besar, oleh karena itu kendali sumber data dan
berita menjadi pendulum
11. Berdasarkan hasil laporan Desk Koordinasi Pemilu Kemenkopolhukam Bidang Media dan Informasi Pemilu Rata-rata persentase konten
pemberitaan negatif dengan temuan hoaks seputar pemilu 2024 terus meningkat dimedia sosial.
YANG PERLU DILAKUKAN DI SISA TAHAPAN PEMILU

1. Mengawal sisa tahapan penyelenggaraan pemilu yang sedang berlangsung dan akan berlangsung
2. Memastikan penyelengara pemilu melaksanakan tugas fungsinya dengan baik lancar dan tepat waktu
tanpa ada kendala yang berarti
3. Memastikan peserta pemilu taat asas dan prosedur mengkuti seluruh jalan nya tahapan dengan baik dan
benar
4. Memastikan masyarakat paham posisinya sebagai aktor utama harus jdi motor pengerak datang ke TPS
dan menolak politik uang sehingga dengan demikian angka partisipasi masyarakat meningkat
5. Memastikan peran pemerintah, peran pemerintah daerah, stakeholder terkait dalam mendukung
suskesnya penyelenggaraan pemilu
6. Sosialisasi dan Literasi politik, pendidikan kepemiluan kepada masyarakat perlu dilakukan secara terus
menerus dan massif dengan memanfaatkan berbagai media massa dan media sosial lain
7. mengisi ruang digital dengan pendidikan politik dan mengisi ruang digital dengan ragam
konten yang positif dan menarik dan mencerahkan bagi pemilih
8. Pemerintah bersama pemda akan terus melakukan pengawasan dan pemantauan sebagai bentuk deteksi
dini dan cegah dini sebagai dasar rekomendasi dan dan pengendalian yang butuh perhatian serius
PERAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH

98
TUGAS CAMAT DALAM MEMIMPIN KECAMATAN TERKAIT
URUSAN PUM
(PP Nomor 17 Tahun 2018)

Pasal 10
Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum di tingkat
Kecamatan sesuai dengan ketentuan peraturan penrndang-
undangan yang mengatur pelaksanaan urusan pemerintahan
Kecamatan atau yang
disebut dengan nama umum.
lain adalah bagian
wilayah dari daerah
kabupaten/kota yang Pasal 15
dipimpin oleh camat
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan pemerintahan umum,
dibentuk forum koordinasi pimpinan di Kecamatan, diketuai oleh Camat,
Anggotanya terdiri atas pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
pimpinan kewilayahan Tentara Nasional Indonesia, dan pimpinan instansi
vertikal lainnya di Kecamatan, dan ditetapkan dengan Keputusan Camat.
PERAN
PEMERINTAH DAERAH
DAN KECAMATAN

100
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 900.1.9/8968/SJ TANGGAL 23 DESEMBER 2022
Tentang Dukungan Fasilitasi Kantor Sekretariat KPU Provinsi dan Kantor Sekretariat Bawaslu Provinsi

Poin Penting:
1. Sehubungan dengan pembentukan Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah,
dan Provinsi Papua Pegunungan serta Provinsi Papua Barat Daya, perlu dibentuk
Penyelenggara Pemilu pada tingkat provinsi.
2. Memperhatikan Pasal 434 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum, guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban
Penyelenggara Pemilu dalam pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024, diminta
kepada Penjabat (Pj.) Gubernur untuk memfasilitasi kantor Sekretariat KPU
Provinsi dan kantor Sekretariat Bawaslu Provinsi di provinsi masing-masing.
3. Pj Gubernur berkoordinasi dengan KPU RI dan Bawaslu RI. Sebagaimana
dimaklumi, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum telah dilakukan sejumlah penyesuaian Peraturan Komisi
Pemilihan Umum (PKPU), antara lain:
a. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan
atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2022 tentang
Pencalonan Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Daerah.
b. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2022 tentang Perubahan
atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2022 tentang
Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

10
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 900.1.9/9028/SJ TANGGAL 27 DESEMBER 2022
Tentang Dukungan pemerintah daerah dalam rangka kelancaran penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024

Dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban


Penyelenggara Pemilu dalam pelaksanaan Pemilu Serentak Tahun 2024
serta memperhatikan surat Ketua Komisi Pemilihan Umum Nomor
672/RT.07-SD/02/2022 tanggal 31 Agustus 2022 perihal Permohonan
Dukungan Pemerintah Dalam Hal Pemenuhan Sarana dan Prasarana
Berupa Gedung Kantor dan Gudang Logistik Pemilu Tahun 2024, diminta
kepada Gubernur, Bupati dan Wali Kota untuk mengambil tangkahlangkah
sebagai berikut:
1. Memberikan dukungan untuk penugasan personel, penyediaan
sarana dan prasarana pada sekretariat PPK, Panwaslu
Kecamatan, dan PPS serta kelancaran transportasi pengiriman
logistik.
2. Memberikan dukungan fasilitas berupa gedung kantor dan/atau
gudang logistik Pemilu kepada KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota bagi yang belum memiliki gedung kantor dan/atau
gudang logistik Pemilu yang dapat berupa hibah atau pinjam-pakai
dari Pemerintah Daerah kepada KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Dalam hal tidak dimungkinkan dilakukan hibah, pemerintah
daerah dapat melakukan pinjam-pakai bangunan kepada KPU
Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota untuk dipergunakan sebagai
gedung kantor dan/atau gudang logistik sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

10
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 900.1.9/9095/SJ TANGGAL 30 DESEMBER 2022
Tentang Dukungan Fasilitasi Pemerintah Daerah Dalam Tahapan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Point Penting:
1. Fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana untuk Sekretariat PPK dan
PPS untuk mendukung tahapan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024
yang berada di lingkungan kecamatan dan/atau kelurahan/desa.
2. Penugasan personil pada Pemerintah Daerah sebagai Sekretariat PPK dan
PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk
Sekretariat PPK dibentuk paling lambat tanggal 10 Januari 2023 dan
untuk Sekretariat PPS dibentuk paling lambat tanggai 24 Januari 2023
3. Pemberian izin bagi ASN di Pemerintah Daerah untuk mendaftar
sebagai PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih, (dalam hal ketidaktersediaan
pendaftar dari masyarakat umum yang memenuhi persyaratan dan memiliki
kapasitas yang berada di daerah tertinggal, terluar dan terdepan).
4. Penugasan personil Satlinmas untuk penyelenggaraan ketentraman,
ketertiban, dan ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat
selama masa tahapan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024.
5. Fasilitasi pemeriksaan kesehatan dan penertiban surat keterangan
sehat jasmani dan rohani pada rumah sakit milik Pemerintah/Pemerintah
Daerah, Puskesmas, dan Puskesmas Pembantu atau sebutan lainnya
sebagaimana pemenuhan persyaratan administrasi sebagai Badan Ad Hoc
Penyelenggara Pemilu Tahun 2024.
6. Dukungan sosialisasi kepada masyarakat dalam pembentukan Badan
Ad Hoc untuk penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024 serta Tahapan Pemilu
lainnya.

10
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 200/6124/SJ TANGGAL 21 NOVEMBER 2021
Tentang Peningkatan Pelaksanaan Pendidikan Politik di Daerah

• Surat Edaran Mendagri Nomor


200/6124/SJ tanggal 1 November 2021
kepada Gubernur dan Bupati/Walikota
tentang Peningkatan Pelaksanaan
Pendidikan Politik di Daerah dilakukan
dalam kerangka mempertegas kewajiban
Pemda dalam pendidikan politik dalam
rangka peningkatan partisipasi politik, di
mana pendidikan politik juga merupakan
satu program prioritas nasional.
• Surat edaran ini meminta daerah untuk
melakukan perencanaan dan
penganggaran, membangun jejaring,
pelaksanaan, serta pelaporan pendidikan
politik dengan bersinergi dengan
organisasi dan kelompok masyarakat,
dimana salah satunya dengan pekerja
seni dan budaya.

10
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 100.1-1/8000/SJ TANGGAL 9 NOVEMBER 2022
Tentang Moratorium Pemberian dan Pemutakhiran Kode dan Data Wilayah

• Surat Edaran Mendagri Nomor 100.1-1/8000/SJ tanggal 9 November 2022 kepada


Gubernur dan Bupati/Walikota tentang Moratorium Pemberian dan Pemutakhiran
Kode dan Data Wilayah dilakukan dalam kerangka menindaklanjuti surat dari KPU
RI nomor 471/PL.01.3-SD/05/2022 tanggal 21 juni 2022 perihal permohonan
moratorium pemekaran wilayah administrasi pemerintahan pada pelaksanaan
pemilu dan pilkada serentak sehingga tidak mengganggu tahapan
penyelenggaraanpemilu dan pilkada serentak tahun 2024.

10
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR 900.1.9.1/435/SJ TANGGAL 24 JANUARI 2023
Tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024

10
SURAT EDARAN BERSAMA
Mendagri, Menpan RB, Kepala BKN, Ketua KASN dan Ketua Bawaslu RI tentang Pedoman, Pembinaan dan
Pengawasan Netralitas Pegawai Negeri Sipil dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan
(ditetapkan tanggal 22 September 2022)
Poin Penting :
1. Pejabat Pembina Kepegawaian pada Instansi Pemerintah wajib untuk :
a. Melaksanakan dan mensosialisasikan Keputusan Bersama ini
dengan sebaik-baiknya;
b. Mengupayakan terus-menerus terciptanya iklim yang kondusif
dan melakukan pembinaan, pengawasan, dan penjatuhan sanksi
terhadap pelanggaran netralitas oleh Pegawai ASN;
c. Menindaklanjuti dugaan pelanggaran netralitas Pegawai ASN
baik atas rekomendasi KASN maupun dari pihak lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. Melakukan pengawasan terhadap Pegawai ASN yang berada di
lingkungan instansi masing-masing sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye agar tetap menaati peraturan perundang-
undangan dan ketentuan kedinasan.
2. Seluruh Pegawai ASN wajib menjaga netralitas dalam menyikapi
situasi politik dan tidak terpengaruh atau memengaruhi pihak lain
untuk melakukan kegiatan yang mengarah pada keberpihakan atau
ketidaknetralan.

10
TERIMA KASIH
...
Kebijakan PANRB dan Prioritas
Reformasi Birokrasi serta pentingnya
Integritas dan Profesional untuk
menjaga Netralitas ASN dalam
Pelaksanaan Tahapan pada Pemilihan dan
Pemilihan Umum 2024

Kedeputian SDM Aparatur


Core Values ASN yang telah
ditetapkan oleh Presiden pada
tanggal 27 Juli 2021
Harmonis Loyal
Kompeten
Kami terus belajar dan
Kami saling peduli dan menghargai
perbedaan
Kami berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara
mengembangkan kapabilitas

Akuntabel
Kami bertanggung jawab atas
Adaptif
kepercayaan yang diberikan Kami terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakan
ataupun menghadapi
perubahan

Berorientasi
Pelayanan
Kami berkomitmen memberikan
Kolaboratif
pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat Kami membangun kerja sama yang
sinergis
Netralitas ASN adalah refleksi atas
penyelenggaraan Pemilu yang Bebas dan Adil.
Bahwa sumber daya negara (birokrasi, keuangan,
& kewenangan) tidak dimanipulasi untuk
kepentingan salah satu pihak, yang bisa
berdampak pada kompetisi yang tidak setara dan
kompetitif

Dampak: Kepercayaan Publik dan Legitimasi


PRINSIP NETRALITAS

PRINSIP NETRALITAS DASAR HUKUM


UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
“TIDAK BERPIHAK”
“BEBAS DARI PENGARUH” Pasal 2 huruf f:
“Penyelenggaraan kebijakan dan
“IMPARSIAL”: manajemen ASN berdasarkan pada
• Pelayanan publik asas netralitas yang berarti bahwa
• Pengambilan kebijakan setiap pegawai ASN tidak berpihak dari
• Manajemen ASN segala bentuk pengaruh manapun dan
tidak memihak kepada kepentingan
• Politik siapapun”
ASN TIDAK NETRAL?
1. Adanya tekanan struktural karena atasannya adalah kepada daerah
incumbent. Reformasi birokrasi belum optimal.
2. Adanya kekhawatiran terhadap mutasi jabatan atau mandeknya
jenjang karir apabila tidak ikut mendukung petahan.
3. Tukar jasa berkaitan dengan posisi atau jabatan ASN.
4. Adanya hubungan kekerabatan/hubungan kedaerahan antara oknum
ASN dengan calon kepala daerah.
5. Kepentingan pragmatis ekonomis/bisnis untuk pribadi/kelompoknya
dengan motif untuk mudah mengakses proyek-proyek daerah.
6. Kultur feodal: punya kebanggaan sosial jika bisa dekat dan mengakses
langsung kepala daerah. Mentalitas ABS.
ANTISIPASI PRAKTEK MOBILISASI
ASN PADA PEMILIHAN UMUM

1. Penguatan regulasi
2. Penguatan integritas ASN
3. Sistem pengawasan dan penegakan
hukum yang efektif
4. Membangun pemahaman dan kesadaran
netralitas kepada ASN dan masyarakat
DASAR HUKUM
NETRALITAS PPPK

• UU Nomor 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN

• PP Nomor 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN PPPK

• SKB TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN NETRALITAS


PEGAWAI ASN DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM
• SE MENTERI PANRB NOMOR 01 TAHUN 2023 PEDOMAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN NETRALITAS PEGAWAI PEMERINTAH NON PEGAWAI NEGERI
(PPNPN) DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM
NETRALITAS DALAM
UU ASN
Dalam upaya menjaga Pasal 9 angka 2
netralitas ASN dari pengaruh Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi
partai politik dan untuk semua golongan dan partai politik.
menjamin keutuhan,
kekompakan, dan persatuan Pasal 12
ASN, serta dapat Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana,
memusatkan segala dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
perhatian, pikiran, dan pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
tenaga pada tugas yang pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
dibebankan, ASN dilarang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
menjadi anggota dan/atau praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
pengurus partai politik
SANKSI KETERLIBATAN PPPK MENJADI
ANGGOTA/PENGURUS PARTAI POLITIK DALAM UU ASN

Pasal 87 Pasal 105

PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena: Pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK dilakukan
a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila tidak dengan hormat karena:
dan UUD 1945; a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila
b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan dan UUD 1945;
putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan
kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
yang ada hubungannya dengan jabatan kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan
dan/atau pidana umum; yang ada hubungannya dengan jabatan
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai dan/atau pidana umum;
politik; atau c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai
d. dihukum penjara berdasarkan putusan politik; atau
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum d. dihukum penjara berdasarkan putusan
tetap karena melakukan tindak pidana dengan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
pidana penjara paling singkat 2 tahun dan pidana tetap karena melakukan tindak pidana yang
yang dilakukan dengan berencana. diancam dengan pidana penjara paling singkat 2
(dua) tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut
dilakukan dengan berencana
NETRALITAS DALAM
PP MANAJEMEN PPPK

Pasal 16

Salah satu syarat melamar PPPK


adalah tidak menjadi anggota
atau pengurus partai politik atau
terlibat politik praktis
SANKSI KETERLIBATAN PPPK MENJADI
ANGGOTA/PENGURUS PARTAI POLITIK DALAM
PP MANAJEMEN PPPK

Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja Pasal 63


Pasal 53 ayat 3
1. Pemutusan hubungan perjanjian kerja
Pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK dilakukan tidak PPPK karena menjadi anggota
dengan hormat karena: dan/atau pengurus partai politik
a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1945; 53 ayat (3) huruf c diberhentikan tidak
b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan dengan hormat;
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
2. PPPK yang dikenakan pemutusan
karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau
hubungan perjanjian kerja tidak
tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan
jabatan dan/atau pidana umum;
dengan hormat sebagaimana
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau dimaksud pada ayat (1) diberikan hak
d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang sesuai dengan ketentuan peraturan
telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perundang-undangan, tidak dapat
tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara melamar sebagai PPPK, dan dikenakan
paling singkat 2 (dua) tahun atau lebih dan tindak pidana sanksi berupa membayar ganti rugi.
tersebut dilakukan dengan berencana
SKB PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN NETRALITAS ASN
SURAT EDARAN NOMOR 01 TAHUN 2023 –
NETRALITAS PPNPN
REKOMENDASI

1. Komitmen PPK, karena PPK adalah tokoh kunci dalam netralitas ASN.
2. Komitmen ASN untuk menjaga netralitas agar profesionalitasnya
terjaga.
3. Internalisasi tugas dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Bukan fokus
pada pemenangan partai politik/calon kepala daerah tertentu.
4. Perlu adanya pengawasan yang kuat terhadap Gubernur, Bupati dan
Walikota petahana.
5. Perlu sistem penanganan pelanggaran terintegrasi sebagai wujud
keseriusan.
Terima kasih
Peran Camat, Forkopimcam
dan Kepala Desa dalam
menjaga dan mendukung
ketertiban dan keamanan di
Kawasan Perbatasan Negara

OLEH:
STAFSUS MENDAGRI BIDANG PEMERNTAHAN DESA DAN
PEMBANGUNAN PERBATASAN
12 Juli 2023
Visi-Misi presiden Tahun 2020-
2024

VISI BAPAK PRESIDEN 2020-2024 4 DARI 9 MISI PRESIDEN


“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, YANG MENJADI FOKUS BNPP
Mandiri, dan berkepribadian Berlandaskan
• Peningkatan kualitas manusia Indonesia (Misi ke-1)
Gotong Royong • Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya
saing (Misi ke-2)
VISI BNPP:Mewujudkan Indonesia maju yg •

Pembangunan yang merata dan berkeadilan (Misi ke-3)
Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan
aman pada seluruh warga (Misi ke-7)
gotong-royong, di Perbatasan Negara

ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS


DALAM MEWUJUDKAN MISI BAPAK PRESIDEN

1. Mewujudkan penegasan dan penetapan batas wilayah negara dengan mengoptimalkan perundingan demarkasi/segmen batas negara (M-
7)
2. Mewujudkan peningkatan pelayanan lintas batas negara dengan pengembangan manajemen 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan
melanjutkan pembangunan PLBN baru (M-7)
3. Mewujudkan perbatasan yang maju dengan mengembangan pusat ekonomi baru di 18 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) (M-2)
4. Pembangunan infrastruktur membuka keterpencilan, sarana pelayanan dasar, mengembangkan ekonomi berbasis potensi lokal serta
meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di 222 Kecamatan di Lokpri (M-1,2,3)
5. Penanganan 49 Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) (M-7)
2
Uraian Target Pembangunan Kawasan
Perbatasan Negara Pada RPJMN 2020-2024

2020 2021 2022 2023 2024

Jumlah Kecamatan Lokasi Prioritas Perbatasan 222* 56* 112* 176* 222*
Negara yang Ditingkatkan Kesejahteraan dan Tata
Kelolanya (Kecamatan)
kecamatan kecamatan kecamatan kecamatan kecamatan
PN 2

Rata-rata Nilai Indeks Pengelolaan Kawasan


Perbatasan (IPKP) di 18 PKSN
0.44 0.45 0.48 0.50 0.52
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perbatasan 10 Rancangan
Negara n/a n/a n/a n/a Perpres

Jumlah Pulau-pulau Kecil Terluar (PPKT) yang


Ditingkatkan Sarana Prasarana Pertahanan dan 36 PPKT 41 PPKT 49 PPKT 49 PPKT 49 PPKT
PN 7

Keamanannya

Jumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang


dibangun
18 PLBN 20 PLBN 22 PLBN 24 PLBN 26 PLBN
Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 *) Pada Tahun 2020 merupakan target keseluruhan, dan tahun berikutnya merupakan akumulatif

4
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

▪ Batas Darat dengan 3 Negara BATAS DARAT: Panjang ±3.151 km; 7 OBP RI-MAL BATAS LAUT: pjg garis pantai ± 99.093 km; PPKT 111 Pulau
▪ Batas Laut dengan 10 Negara di Kalbar dan Kaltara; 2 Unresolved Segment dan 1 Batas Laut Teritorial dgn 4 negara: Malaysia, RDTL, PNG, Singapura.
Unsurveyed Segment DI NTT Batas Laut Yuridiksi (ZEE dan Landas Kontinen) dgn 9 negara: Malaysia,
▪ Batas Udara dengan 10 Negara RDTL, PNG, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia.
7
KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT
(KAMTIBMAS)
❖ Kamtibmas merupakan suatu kebutuhan yang tidak lepas dari jalannya roda
pembangunan nasional secara umum, dan khususnya masyarakat untuk menjaga
keamanan individu dan lingkungan. Disisi lain kejahatan merupakan efek samping
dari pelaksanaan Pembangunan Nasional yang apabila tidak ditangani secara serius
akan mengganggu kelancaran Pembangunan Nasional itu sendiri.

❖ Masalah Kamtibmas bukan semata mata tanggung jawab Polri, namun menjadi
tanggung jawab semua pihak, baik aparat keamanan, Pemerintah, dan seluruh
masyarakat secara terpadu mengupayakan kondisi kamtibmas.

❖ Camat selaku kepala pemerintahan ditingkat kecamatan memiliki peran yang sangat
besar dalam masalah Kamtibmas diwilayahnya.
MASALAH-MASALAH DI PERBATASAN ISU-ISU PERMASALAHAN DI PERBATASAN
1. Insfrastruktur pelayanan publik yang masih 1. Isu batas territorial
terbatas; 2. Isu keamanan dan kedaualatan nasional
2. Rendahnya kualitas sumber daya manusia; 3. Isu lingkungan.
3. Sebaran penduduk yang tidak merata; 4. Isu kemiskinan, keterbelakangan dan
4. Ketergantungan masyarakat di perbatasan keterbatasan Sarpras
terhadap fasilitas publik dan kegiatan ekonomi 5. Isu koordinasi dan implementasi kebijakan
di negara tetangga; 6. Isu kependudukan dan perubahan sosial
5. Sengketa tapal batas. 7. Isu patriotisme dan ketahanan nasional.

UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN


Pengembangan wilayah perbatasan, melalui:
1. Pendekatan kesejahteraan.
2. Pendekatan kerjasama.
3. Pendekatan keamanan.
4. Pendekatan daya saing wilayah
Terima Kasih
PEMANTAUAN DAN EVALUASI ANGGARAn
PENGELOLAAN BWN-KP TAHUN 2023

Deputi bidang pengelolaan infrastruktur Kawasan perbatasan


LETNAN JENDERAL TNI (PURN) JEFFRY APOLY RAHARAWIN
KOMITMEN PEMERINTAH
“Kita ingin rakyat Indonesia yang
NAWA CITA KE-3


berada di pinggiran, di kawasan
perbatasan, di pulau-pulau
Membangun Indonesia dari terdepan, di kawasan terisolir
pinggiran dengan memperkuat merasakan hadirnya negara,
daerah-daerah dan desa dalam merasakan buah pembangunan,
kerangka Negara Kesatuan dan merasa bangga menjadi
Warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia”
Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan HUT RI ke-72 (2017)

UU No. 43 Tahun 2008

Dimensi Batas Wilayah Negara Dimensi Kawasan Perbatasan


(Boundary Dimension) (Frontier Dimension)
Memperkuat upaya penegakan kedaulatan Mendorong kesejahteraan melalui pendayagunaan
negara serta penegakan pertahanan dan sumberdaya dan pemerataan pembangunan
keamanan negara

2
TUGAS BNPP: (bABA

TUGAS BNPP: (BAB II Pasal 3 Perpres No.12/2010)


I
Undang-undang MENETAPKAN
Nomor 43 Tahun 2008 KEBIJAKAN
Tentang PROGRAM
Wilayah Negara PEMBANGUNAN
PERBATASAN
Peraturan Presiden
Nomor 44 Tahun 2017 IV II
Tentang MELAKSANAKAN MENETAPKAN
Perubahan Atas Peraturan Presiden EVALUASI DAN RENCANA
Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Badan PENGAWASAN KEBUTUHAN
Nasional Pengelola Perbatasan ANGGARAN

III
MENGOORDINASIKAN
PELAKSANAAN

1
31363
Persebarasan Alokasi Anggaran PBWN-KP Tahun 2023

Pusat (K/L):
Rp568.994.478.500 (7,37%)

Provinsi:
Kecamatan:
Rp610.036.657.500 (7,90%)
Rp3.149.567.453.992 (40,81%)
Rp7,717,285,968,789

Kabupaten/Kota: 1
Rp3.388.687.378.797 (43,91%) 4 3
STRUKTUR KEANGGOTAAN BNPP

5
ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA MITRA KEDEPUTIAN III
DALAM PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA TAHUN 2023

Kemendagri Kemen ESDM Kemendag


Rp. 9.980.178.000,- Rp. 186.006.988.685,- Rp. 4.000.000.000,-

Kemenhub Kemen PUPR Kemenkes


Rp. 579.945.770.825 Rp. 2.054.805.968.886,- Rp. 422.701.868.969,-
Fisik: 1.999.855.559.000,-
Kesra: 54.950.409.886,-

Kemensos Kemendikbud Kemendesa


Rp. 2.316.652.081.000,- Rp. 543.685.887.522,- Rp. 239.114.447.246,-

Total Anggaran K/L yang Beririsan Dengan


Kedeputian III Total:
Rp.6.356.893.191.133
26
Realisasi K/L Mitra T.A. 2023 Bidang Pengelolaan
Infrastruktur Fisik (1/2)
PERSENTASI
REALISASI
REALISASI ANGGARAN
K/L ALOKASI ANGGARAN ANGGARAN VOL/LOKUS KETERANGAN
SEMESTER I
SEMESTER I
(%)
Bina Marga:
954, 82 Km/
Kementerian ▪ Pembangunan Jalan/Jembatan
Rp.1,999,855,559,000 Rp 224.120.370.000 11.21% 7 Provinsi/
PUPR Naisonal
15 Kab/Kota
▪ Jalan Strategis Nasional

Ditjen Perhubungan Udara: Rp.


3.498.200.000,-
▪ Pembangunan/Renovasi/Fasilitasi
Bandar Udara
Ditjen Perhubungan Laut: Rp. 576.
67 Paket 447.570.825,-
15 Provinsi/ ▪ Pembangunan/Renovasi/Fasilitasi
Kementerian 31
Rp.569.873.487.825,- Rp.83.482.736.826 14,6% Pelabuhan
Perhubungan Kab/Kota/ ▪ Penyelenggaraan Angkutan Laut
10 Lokpri Perintis
▪ Docking Mina
Ditjen Perhubungan Darat: Rp. 0
• Pembangunan/Rehabilitasi Terminal
Barang Internasional
• Pembangunan/Rehabilitasi Dermaga
7
14
Realisasi K/L Mitra T.A. 2023 Bidang Pengelolaan
Infrastruktur Fisik (2/2)
PERSENTASI
REALISASI
REALISASI ANGGARAN
K/L ALOKASI ANGGARAN ANGGARAN VOL/LOKUS KETERANGAN
SEMESTER I
SEMESTER I
(%)

15 Lokasi
▪ Jaringan Distribusi Listrik
Kementerian 7 Provinsi/
Rp.186.006.988.685 ▪ PLTS
ESDM 14 Kab/Kota
▪ BBM Satu Harga
17 Lokpri

▪ Jalan Desa Strategis


51 Unit/92,8 Km
▪ Moda Transportasi Darat
Rp. 3.531.036.565 13 Provinsi/
Kemendes PDTT Rp.237.576.115.246 1,4% ▪ Moda Transportasi Laut
27 Kab/Kota/
▪ Jembatan Gantung
23 Lokpri
▪ Dermaga Rakyat

Kementerian ▪ Akses Internet


Rp. 0 Rp. 0 0%
Kominfo ▪ BTS

8
14
Realisasi K/L Mitra T.A. 2023 Bidang Pengelolaan
Infrastruktur Ekokesra (1/2)
PERSENTASI
REALISASI
REALISASI ANGGARAN
K/L ALOKASI ANGGARAN ANGGARAN VOL/LOKUS KETERANGAN
SEMESTER I
SEMESTER I
(%)

47 Kab/Kota Perbatasan; Kab. Aceh Besar, Kota Dana DAK Fisik


Sabang, Kab. Serdang Bedagai, Kab. Batubara, Data per 23 Mei
Kab. Bengkalis, Kab. Rokan Hilir, Kab. Kep. 2023, dari 54
Meranti, Kota Dumai, Kab. Karimun, Kab. Bintan, Kab/Kota sudah
Kab. Natuna, Kab. Kep. Anambas, Kota Batam, kontrak 10
Kab. Kupang, Kab. TTU, Kab. Belu, Kab. Alor, Kab. Kab/Kota.
Kementerian Rote Ndao, Kab. Sabu Raijua, Kab. Malaka, Kab. Kegiatan Penguatan
Pendidikan, Sambas, Kab. Bengkayang, Kab. Sintang, Kab. DAK Fisik
Kebudayaan, Rp 543.685.887.522,- Sanggau, Kab. Kapuas Hulu, Kab. Mahakam Ulu, Pendidikan:
▪ Rehabilitasi/renova
Riset, dan Kab. Malinau, Kab. Nunukan Kab. Kep. Sangihe,
si, penambahan
Teknologi Kab. Kep. Talaud, Kab. Kep. Sitaro, Kab. Toli-toli, ruang
Kab. Goronttalo Utara, Kab. Kep. Tanimbar, Kab. pembelajaran,
Maluku Ternggara, Kab. Kep. Aru, Kab. MBD, Kab. buku, TIK, sarpras
Halmahera Tengah, Kab. Kep. Morotau, Kab. Raja OR
▪ Pembangunan unit
Ampat, Kab. Merauke, Kab. Boven Digoel, Kab.
sekolah baru
Pegunungan Bintang, Kab. Keerom, Kab. Supiori, (SMA/SMK)
dan Kota Jayapura

Rp 428.914.200.111,- Berdasarkan data


Tersebar di seluruh Kawasan Perbatasan yang diperoleh dari
Kementerian (Total Alokasi
yakni sebanyak 54 Kab/Kota Perbatasan e-renggar Kemenkes
Kesehatan Bersama Asdep Rp 422.701.868.969,- 98,5% hingga 30 Mei 2023,
Tasbara) realisasi masih 0%.

9
14
Realisasi K/L Mitra T.A. 2023 Bidang Pengelolaan
Infrastruktur Ekokesra (2/2)
PERSENTASI
REALISASI ANGGARAN REALISASI
K/L ALOKASI ANGGARAN VOL/LOKUS KETERANGAN
SEMESTER I ANGGARAN
SEMESTER I (%)
Lokus Usulan DAK Fisik
Bidang Air Minum
sebanyak 11 Kab/Kota: 1. Berdasarkan data per 30 Mei 2023,
Kab. Alor, Keb. Belu, Kab. kegiatan hingga tahap kontrak sebesar
Kapuas Hulu, Kab. Malaka, Rp9.072.827.500 namun realisasi masih 0%.
Kab. Rote Ndao, Kab. Sabu 2. Kegiatan DAK Fisik berupa: (1) Biadang
Raijua, Kab. Sambas, Kab. Air Minum; Perluasan SPAM Jaringan
Perpipaan, Peningkatan SPAM Jaringan
Kementerian Sanggau, Kab. Sintang,
Rp. 2.317.276.632.886,- Perpipaan, Pembangunan Baru SPAM
Pekerjaan Kota Langsa, dan Kota Jaringan Perpipaan, (2) Bidang Sanitasi;
(Total Alokasi dengan Sabang; dan Pengembangan dan Pembangunan Sistem
Umum dan
Asdep Tasbara dan Rp 54.950.409.886,- Lokus Usulan DAK Fisik Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
Perumahan Bidang Sanitasi sebanyak (SPALD-T), Pembangunan Sistem
Asdep Infrastruktur
Rakyat 12 Kab/Kota: Kab. Alor, Pengelolaan Air Limbah Domestik
Fisik) Setempat (SPALD-S)
(Cipta Karya) Kab. Belu, Kab. Kapuas Sementara Bidang Perumahan dan
Hulu, Kab. Malaka, Kab. Permukiman Pada tahun anggaran 2023
Rote Ndao, Kab. Sabu difokuskan untuk kabupaten/kota yang telah
Raijua, Kab. Sanggau, Kab. memiliki program pengentasan permukiman
kumuh
Serdang Bedagai, Kab.
Sintang, Kab. Timor
Tengah Utara, Kota
Langsa, dan Kota Sabang.

Pembangunan/Revitalisasi Sarana
Kementerian Kab. Merauke, Kab.
Rp 4.000.000.000,- Perdagangan berupa Pasar Rakyat
Perdagangan Mimika (Dana TP)

10
14
Realisasi K/L Mitra T.A. 2023 Bidang Pengelolaan
Infrastruktur Pemerintahan (1/2)
PERSENTASI
REALISASI ANGGARAN REALISASI
K/L ALOKASI ANGGARAN VOL/LOKUS KETERANGAN
SEMESTER I ANGGARAN
SEMESTER I (%)
Rp.3.830.178.000,-
Polpum: 1.455.000.000,-
▪ Dialog Kebangsaan dan Penguatan Aparatur
▪ Pembinaan Kesadaran Bela Negara (realisasi: 10%)
5
Dukcapil: 2.158.000.000,-
Kegiatan/ ▪ Pendampingan Teknis Layanan Pindah Datang Penduduk KPN
Pusat (realisasi: 69,8%)
▪ Fasilitasi Gerakan Sadar Administrasi Kependudukan (GISA)
(realisasi: 7%)
BPSDM: 216.000.000,-
▪ Diklat Camat Perbatasan Klasikal dan E-Learning (realisasi:
16%)

Kemendagri Rp.9.980.178.000,- Rp 347.046.860,- 3,4%


Rp.6.150.000.000,-
BAK: 5.500.000.000,-
▪ Pembangunan 1 Unit Balai Pertemuan Umum Kec.
Kayan Kab. Malinau (0,58%)
4 ▪ Pembangunan 1 Unit Kantor Camat Morotai
Kegiatan/ Selatan, Kab. P. Morotai (realisasi 1,68%)
Lokpri ▪ Pembangunan 1 Unit Kantor Kelurahan Kec.
Tanimbar Selatan Kab. Tanimbar (realisasi 1,15%)
Pemdes:650.000.000,-
▪ Rehabilitasi 10 Kantor Desa di 7 Kec. Perbatasan
Kab. Anambas (Tahap Revisi Internal Kemendagri)
11
14
Realisasi K/L Mitra T.A. 2023 Bidang Pengelolaan
Infrastruktur Pemerintahan (2/2)
PERSENTASI
REALISASI
REALISASI ANGGARAN
K/L ALOKASI ANGGARAN ANGGARAN VOL/LOKUS KETERANGAN
SEMESTER I
SEMESTER I
(%)

Rp.2.310.652.081.000,-
2 Kegiatan/ ▪ Program Keluarga Harapan
Kab/Kota (Realisasi: 320 M)
▪ Bantuan Pangan Non Tunai/Kartu
Sembako (realisasi: 112 M)

81%
Kemensos Rp.2.316.652.081.000 Rp.1.878.652.081.000
Rp. 6.000.000.000,-
▪ Pemberdayaan Kelompok Adat
Terpencil (KAT)
1.500 KK/ - Kec. Sarmi Kab. Sarmi 500 KK Rp. 2 M
(100%)
Lokpri
- Kec. Yaffi Kab. Keerom 500 KK Rp. 2 M
(100%)
- Kec. Muaratami Kota Jayapura 500 KK
Rp. 2 M (100%)

12
14
UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PENGARAH

➢ Ketua Pengarah: Menko. Bid. Polhukam


Pasal 25A: Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ➢ Wakil Ketua Pengarah I: Menko. Bid.
sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan Perekonomian
➢ Wakil Ketua Pengerah II: Menko. Bid. PMK
wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan ➢ Wakil Ketua Pengarah III: Menko. Bidang
Marvest
dengan Undang-undang
KEPALA BNPP
UU NO. 43 TAHUN 2008 Menteri Dalam Negeri

TENTANG WILAYAH NEGARA PERPRES NO. 12 TAHUN 2010


Tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan SEKRETARIAT TETAP BNPP
Pasal 14 ayat (1): Untuk mengelola
Batas Wilayah Negara dan
d
mengelola Kawasan Perbatasan PERPRES NO. 44 TAHUN 2017
pada tingkat pusat dan daerah, Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden ANGGOTA

Pemerintah dan pemerintah daerah


membentuk Badan Pengelola No. 12 Tahun 2010 Tentang Badan Nasional 27 15
Nasional Pengelola Perbatasan K/L Provinsi
dan Badan Pengelola Daerah. KPN

(Ditetapkan 13 November 2008)

147
“ Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam
“Kita ingin rakyat Indonesia yang
berada di pinggiran, di kawasan
perbatasan, di pulau-pulau
kerangka Negara Kesatuan terdepan, di kawasan terisolir
merasakan hadirnya negara,
merasakan buah pembangunan,
dan merasa bangga menjadi
Warga Negara Kesatuan
Republik Indonesia”
Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan HUT RI ke-72 (2017)

Undang-Undang No. 43 Tahun 2008

Dimensi Batas Wilayah Negara Dimensi Kawasan Perbatasan


(Boundary Dimension) (Frontier Dimension)
Memperkuat upaya penegakan kedaulatan Mendorong kesejahteraan melalui pendayagunaan
negara serta penegakan pertahanan dan sumberdaya dan pemerataan pembangunan
keamanan negara

148
UU No. 43 Tahun 2008 Perpres No. 12 Tahun 2010
Ttg Wilayah Negara, Pasal 14 ayat (1) Ttg BNPP, Pasal 9 ayat (1) dan (2)

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,


BNPP dibantu oleh Settap BNPP

Untuk mengelola Batas Wilayah


Negara dan mengelola Kawasan
Perbatasan pada tingkat pusat dan Tugas dan Fungsi Settap BNPP
daerah, Pemerintah dan pemerintah
d
daerah membentuk Badan Memberikan dukungan teknis
Pengelola Nasional
dan Badan Pengelola Daerah.
Memberikan dukungan
koordinatif

Memberikan dukungan
administratif

149
149
Arah Strategis Kebijakan
Pengelolaan BWN-KP)*

Mewujudkan penegasan dan penetapan Mewujudkan peningkatan pelayanan


batas wilayah negara, penguatan lintas batas negara serta kerjasama
sistem pertahanan dan keamanan, serta
penegakan hukum dan kesadaran
1 lintas negara di perbatasan sebagai
media untuk menjaga keharmonisan
politik atas kedaulatan negara hubungan antar negara

4 2

Mewujudkan pengelolaan
3
perbatasan negara secara holistik,
integratif, tematik serta Mewujudkan peningkatan kegiatan
berorientasi pada konektivitas ekonomi, pembangunan sarana dan
antar ruang yang berkelanjutan prasarana, serta peningkatan kualitas
sumberdaya manusia

)* Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

150
Kewenangan Mengelola Perbatasan Negara
(UU 43/2008 dan UU 23/2014 pasal 361)

Urusan Pemerintah Pusat


(Urusan absolut) (Psl 11 UU 43/2008)

Batas Negara Kewenangan dan Tugas Tertentu (Psl 12, 13 UU 43/2008;


oleh Pemda Psl 361 UU 23/2014)
& Lintas Batas Negara

Kerjasama Pusat-Daerah dgn


koordinasi pengelolaan BNPP/BPPD
dalam rangka percepatan
Kawasan pembangunan Kawasan Perbatasan
Perbatasan Negara (Urusan Concurrent)
.
UU 43/2008 dan
UU 23 Tahun 2014
Wilayah Kabupaten/Kota
non Kawasan Perbatasan Negara
Kecamatan Non Lokasi Prioritas (Dibangun dan dikelola oleh
Kawasan Perbatasan Pemerintah Kabupaten/Kota)

151
Peran Pemerintah Daerah (Camat) dalam
Pengelolaan Perbatasan Negara

Berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintah Daerah pasal 361

Kewenangan Pemerintah Pusat di kawasan perbatasan meliputi seluruh kewenangan


tentang pengelolaan dan pemanfaatan kawasan perbatasan negara.

Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat mengkoordinir pelaksanaan pembangunan kawasan


perbatasan negara berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat

Dalam mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan kawasan perbatasan negara, Gubernur


dibantu oleh Bupati/Walikota

Dalam memberikan bantuan pelaksanaan pembangunan kawasan perbatasan negara tersebut,


Bupati/Walikota menugaskan camat di kawasan perbatasan negara.

Camat menjadi ujung tombak & Garda terdepan


dalam pengelolaan Kawasan Perbatasan Negara di Daerah
152
LATAR BELAKANG

Komitmen BNPP

Peningkatan kapasitas aparatur pengelola kawasan perbatasan.


Pengelolaan Perbatasan Negara salah satu perubahan mendasar
adalah kedudukan kecamatan sebagai perangkat daerah
kabupaten/kota yang melaksanakan sebagian urusan pemerintahan
yang menjadi wewenang Bupati/Walikota, dengan kewenangan yang
Presiden dan lebih untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
VISI Wakil Presiden
MISI 2019-2024 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan,
diatur pada Pasal 12 ayat 2 “Camat di kawasan perbatasan
Peningkatan dapat diberikan kewenangan tertentu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan”.
Kualitas Manusia

Menciptakan SDM terampil


dan unggul bagi masyarakat
Program-program pendukung Peningkatan Kualitas SDM unggul
dan aparatur pemerintahan
✓ Rapat Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Kecamatan
✓ Diklat Intilijen yang berkolaborasi bersama Kemendagri dan
Pusdiklat Polri.

153
PERAN CAMAT PERBATASAN

Peran Camat sebagai garda depan


negara dalam mensukseskan agenda
AGENDA KEBIJAKAN NASIONAL kebijakan nasional sangatlah penting
dalam wewenangnya sebagai
pimpinan wilayah kerja
Penyelenggaraan
Pemilu 2024

Percepatan Penurunan ✓ Mensosialisasikan dan target partisipasi masyarakat


Stunting pada Pemilu dan Pilkada serentak 2024 sebesar
(Perpres No.72/2021) 79,5%
✓ Peran aktif dalam strategi Nasional Percepatan
Penurunan Stunting sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi “peningkatan komitmen dan visi
kepemimpinan di kementerian/lembaga, Pemerintah
Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten kota,
dan Pemerintah Desa”.
154
Wewenang dan Kewajiban Pemerintah dan Pemda

UU No. 43 Tahun 2008 Ttg Wilayah Negara

Pemerintah dan pemerintah daerah berwenang mengatur pengelolaan dan pemanfaatan


wilayah negara dan kawasan perbatasan (Pasal 9).

Ketentuan tentang kewenangan tersebut dijabarkan dalam Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, dan
Pasal 12, yaitu:
a. Pasal 9 dan 10 ttg wewenang dan kewajiban Pemerintah Pusat;
b. Pasal 11 ttg wewenang dan kewajiban Pemerintah Provinsi, dan
c. Pasal 12 ttg wewenang dan kewajiban Pemerintah Kabupaten/Kota.

Pemerintah dan Pemerintah Daerah mememiliki kewenangan


membangun Kawasan Perbatasan, dan berkewajiban menetapkan biaya
pembangunan kawasan perbatasan (dalam melaksanakan kewenangannya).

155
Wewenang dan Kewajiban Pemerintah dan Pemda

UU No. 43 Tahun 2008 Ttg Wilayah Negara


Pasal 9: g. melaksanakan pengawasan di zona tambahan yang
diperlukan untuk mencegah pelanggaran dan
Pemerintah dan pemerintah daerah berwenang mengatur pengelolaan menghukum pelanggar peraturan perundang-
dan pemanfaatan wilayah negara dan kawasan perbatasan. undangan di bidang bea cukai, fiskal, imigrasi, atau
Pasal 10: saniter di dalam Wilayah Negara atau laut teritorial;
(1) Dalam pengelolaan Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan, h. menetapkan wilayah udara yang dilarang dilintasi
Pemerintah berwenang: oleh penerbangan internasional untuk pertahanan dan
keamanan;
a. menetapkan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah
Negara dan Kawasan Perbatasan; i. membuat dan memperbarui peta Wilayah Negara dan
menyampaikannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat
b. mengadakan perundingan dengan negara lain mengenai
sekurang-kurangnya setiap 5 (lima) tahun sekali; dan
penetapan Batas Wilayah Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan hukum internasional; j. menjaga keutuhan, kedaulatan, dan keamanan
Wilayah Negara serta Kawasan Perbatasan.
c. membangun atau membuat tanda Batas Wilayah Negara;
d. melakukan pendataan dan pemberian nama pulau dan (2) Dalam rangka melaksanakan ketentuan sebagaimana
kepulauan serta unsur geografis lainnya; dimaksud pada ayat (1), Pemerintah berkewajiban
e. memberikan izin kepada penerbangan internasional untuk menetapkan biaya pembangunan Kawasan Perbatasan.
melintasi wilayah udara teritorial pada jalur yang telah
(3) Dalam rangka menjalankan kewenangannya, Pemerintah
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan;
dapat menugasi pemerintah daerah untuk menjalankan
f. memberikan izin lintas damai kepada kapal-kapal asing untuk kewenangannya dalam rangka tugas pembantuan sesuai
melintasi laut teritorial dan perairan kepulauan pada jalur yang dengan peraturan perundang-undangan.
telah ditentukan dalam peraturan per-UU-an;
156
Wewenang dan Kewajiban Pemerintah dan Pemda

UU No. 43 Tahun 2008 Ttg Wilayah Negara

Pasal 11: Pasal 12


(1) Dalam pengelolaan Wilayah Negara dan Kawasan (1) Dalam pengelolaan Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan,
Perbatasan, Pemerintah Provinsi berwenang: Pemerintah Kabupaten/ Kota berwenang:
a. melaksanakan kebijakan Pemerintah dan a. melaksanakan kebijakan Pemerintah dan menetapkan
menetapkan kebijakan lainnya dalam rangka kebijakan lainnya dalam rangka otonomi daerah dan
otonomi daerah dan tugas pembantuan; tugas pembantuan;
b. melakukan koordinasi pembangunan di Kawasan b. menjaga dan memelihara tanda batas;
Perbatasan; c. melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan tugas
c. melakukan pembangunan Kawasan Perbatasan pembangunan di Kawasan Perbatasan di wilayahnya; dan
antarpemerintah daerah dan/atau antara d. melakukan pembangunan Kawasan Perbatasan antar-
pemerintah daerah dengan pihak ketiga; dan pemerintah daerah dan/atau antara pemerintah daerah
d. melakukan pengawasan pelaksanaan dengan pihak ketiga.
pembangunan Kawasan Perbatasan yang (2) Dalam rangka melaksanakan ketentuan sebagaimana
dilaksanakan Pemerintah Kabupaten/Kota. dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Kabupaten/Kota
(2) Dalam rangka melaksanakan ketentuan sebagaimana berkewajiban menetapkan biaya pembangunan Kawasan
dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Provinsi Perbatasan.
berkewajiban menetapkan biaya pembangunan
Kawasan Perbatasan.

157
Wewenang dan Kewajiban Pemerintah dan Pemda

UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah


Pasal 361: (4) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
(1) Kawasan perbatasan Negara adalah mengoordinasikan pelaksanaan pembangunan
kecamatan-kecamatan terluar yang kawasan perbatasan berdasarkan pedoman yang
berbatasan langsung dengan negara lain ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
(2) Kewenangan Pemerintah Pusat di kawasan (5) Dalam mengoordinasikan pelaksanaan pembangunan
perbatasan meliputi seluruh kewenangan kawasan perbatasan sebagaimana dimaksud pada ayat
tentang pengelolaan dan pemanfaatan kawasan (4), gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dibantu
perbatasan sesuai dengan ketentuan peraturan oleh bupati/wali kota.
perundang-undangan mengenai wilayah negara. (6) Dalam memberikan bantuan pelaksanaan pembangunan
(3) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud kawasan perbatasan sebagaimana dimaksud pada ayat
pada ayat (2), Pemerintah Pusat mempunyai (5), bupati/wali kota menugaskan camat di kawasan
kewenangan untuk: perbatasan.
a. penetapan rencana detail tata ruang; (7) Pemerintah Pusat wajib membangun kawasan
b. pengendalian dan izin pemanfaatan perbatasan agar tidak tertinggal dengan kemajuan
ruang; dan kawasan perbatasan di negara tetangga.
c. pembangunan sarana dan prasarana (8) Kewenangan selain sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
kawasan. dan ayat (3) menjadi kewenangan Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

158
Wewenang dan Kewajiban Pemerintah dan Pemda

Perpres No. 12 Tahun 2010 ttg BNPP

Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2):


(1) Pelaksana teknis pembangunan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan
dilakukan Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Provinsi,
dan Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan tugas dan fungsiya berdasarkan
rencana induk dan rencana aksi pembangunan batas wilayah negara dan kawasan
perbatasan yang ditetapkan oleh BNPP.
(2) Rencana Induk dan Rencana Aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
berdasarkan Rencana Tata Ruang di Kawasan Perbatasan.

❑ Mempertegas posisi Pemda sebagai Pelaksana Teknis pembangunan Batas


Wilayah dan Kawasan Perbatasan;
❑ Menyesuaikan baik siklus maupun mekanisme penyusunan perencanaan
dan penganggaran Pembangunan Batas Wilayah dan Kawasan Perbatasan
yang terintegrasi antara APBN dan APBD.
159
TUGAS CAMAT PERBATASAN

PP No 17/2018
Camat di kawasan perbatasan negara yang
wilayahnya di luar pos lintas batas negara dapat

1
membantu pengawasan di bidang keimigrasian,
kepabeanan, dan perkarantinaan yang ditugaskan
kementerian/lembaga pemerintah non kementerian
terkait kepada bupati/wali kota

Camat di kawasan perbatasan negara dapat diberikan


kewenangan tertentu sesuai penugasan dari Pemerintah

2
Pusat secara berjenjang dalam pengelolaan dan
pemanfaatan kawasan perbatasan negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

PP No. 17 Tahun 2018 Pasal 12

160
ALOKASI ANGGARAN PBWN-KP TAHUN 2023 (KABUPATEN/KOTA)
Kab/Kota Total Alokasi Anggaran
Prov. Kalimantan Barat 27,081,166,000
Kab/Kota Total Alokasi A
22 Kab. Sambas 325,752,522,672
Prov. Aceh 4,851,150,000
23 Kab. Sanggau 156,588,729,172 Kab/Kota Total Alokasi Anggaran
1 Kab. Aceh Besar 29,241,613,902
24 Kab. Sintang 226,485,015,435 Prov. Maluku Utara 4,082,350,000
2 Kota Sabang 62,029,920,292
25 Kab. Kapuas Hulu 191,139,640,229 42 Kab. Halmahera Tengah 43,578,641,582
3 Kota Langsa 30,475,158,912
26 Kab. Bengkayang 152,113,584,371 43 Kab. Pulau Morotai 138,352,361,778
Jumlah 126,597,843,106 Jumlah 186,013,353,360
Jumlah 1,079,160,657,879
Prov. Sumatera Utara 20,000,000 Prov. Papua 116,113,434,250
Prov. Kalimantan Timur 2,767,200,000
4 Kab. Serdang Bedagai 29,371,117,484 44 Kab. Merauke 242,767,799,065
27 Kab. Berau 43,293,358,364
5 Kab. Batu Bara 44,008,592,066
28 Kab. Mahakam Ulu 255,533,936,967 45 Kab. Biak Numfor 52,489,876,122
Jumlah 73,399,709,550 46 Kab. Mimika 33,144,017,402
Jumlah 301,594,495,331
Prov. Riau 122,350,000 47 Kab. Sarmi 31,072,801,902
Prov. Kalimantan Utara 258,263,968,000
6 Kab. Bengkalis 120,326,064,525
29 Kab. Malinau 486,936,760,878 48 Kab. Keerom 148,183,489,878
7 Kab. Rokan Hilir 61,044,153,757 49 Kab. Pegunungan Bintang 83,908,876,626
30 Kab. Nunukan 168,581,898,466
8 Kab. Kepulauan Meranti 78,623,599,763 50 Kab. Supiori 86,445,656,359
Jumlah 913,782,627,344
9 Kota Dumai 48,984,922,351
Prov. Sulawesi Utara 1,545,798,000 51 Kab. Boven Digoel 192,447,214,744
Jumlah 309,101,090,396 52 Kota Jayapura 67,686,929,171
31 Kab. Kepulauan Sangihe 76,995,221,605
Prov. Kepulauan Riau 4,987,879,000 Jumlah 1,054,260,095,519
32 Kab. Kepulauan Talaud 285,523,429,079
10 Kab. Bintan 49,196,602,811
33 Kab. Minahasa Utara 38,815,098,946 Prov. Papua Barat 51,749,003,000
11 Kab. Karimun 131,222,585,148 53 Kab. Raja Ampat 55,417,290,115
34 Kab. Bolaang Mongondow Utara 29,709,762,766
12 Kab. Natuna 216,444,033,548 54 Kab. Tambraw 36,880,605,402
35 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 65,655,474,152
13 Kab. Kepulauan Anambas 99,798,256,699 Jumlah 144,046,898,517
Jumlah 498,244,784,548
14 Kota Batam 108,878,535,937
Prov. Sulawesi Tengah 24,200,000
Jumlah 610,527,893,143 Jumlah Alokasi Provinsi sebesar Rp610.036.657.500
36 Kab. Toli-toli 96,132,671,228
Prov. Nusa Tenggara Timur 134,315,809,250 Jumlah Alokasi Kab/Kota sebesar Rp6,538,254,832,789
Jumlah 96,156,871,228
15 Kab. Kupang 72,703,309,402 Total Alokasi Provinsi +Kab/Kota sebesar Rp7,148,291,490,289
Prov. Gorontalo 0
16 Kab. Timor Tengah Utara 66,193,690,798
37 Kab. Gorontalo Utara 94,376,895,099
17 Kab. Belu 113,442,744,606
Jumlah 94,376,895,099
18 Kab. Alor 107,715,664,380
Prov. Maluku 4,112,350,000 Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
19 Kab. Rote Ndao 120,049,712,747
38 Kab. Maluku Tenggara 196,899,705,133
20 Kab. Sabu Raijua 145,918,799,119
39 Kab. Kepulauan Tanimbar 150,443,502,713 BWN-KP :Batas Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan (BWN-KP)
21 Kab. Malaka 136,149,073,666
40 Kab. Kepulauan Aru 96,981,709,186
Jumlah 896,488,803,968
41 Kab. Maluku Barat Daya 316,102,204,268
Jumlah 764,539,471,300 16 16
ALOKASI ANGGARAN PBWN-KP TAHUN 2023
PER KECAMATAN
Alokasi Anggaran Alokasi Anggaran
Lokpri (2020-2024) Alokasi Anggaran Lokpri (2020-2024) Lokpri (2020-2024)
Kecamatan Kecamatan
Kab. Aceh Besar Kota Dumai Kab. Kepulauan Anambas
1 Mesjid Raya 5,984,648,869 20 Sungai Sembilan 21,580,656,949 43 Siantan 19,087,568,118
Jumlah 5.984.648.869 21 Medang Kampai 5,736,475,769 44 Palmatak 6,227,014,040
Kota Sabang Jumlah 27.317.132.718 45 Siantan Selatan 10,160,965,835
2 Sukakarya 11,472,889,158 Kab. Bintan 46 Jemaja Timur 6,196,837,085
3 Sukajaya 9,014,889,524 22 Gunung Kijang 6,119,387,344 47 Jemaja 5,943,435,218
Jumlah 20.487.778.682 23 Bintan Utara 7,260,803,614 48 Siantan Utara 5,731,502,735
Kota Langsa 24 Telok Sebong 6,845,169,913 49 Jemaja Barat 5,717,591,769
4 Langsa Barat 8,697,494,279 25 Bintan Pesisir 6,939,520,307 Jumlah 59.064.914.800
Jumlah 8.697.494.279 Jumlah 27.164.881.178 Kota Batam
Kab. Sedang Bedagai Kab. Karimun 50 Belakang Padang 33,025,829,508
5 Tanjung Beringin 7,728,669,851 26 Moro 24,879,155,986 51 Batu Ampar 6,233,960,947.00
Jumlah 7.728.669.851 27 Karimun 51,392,516,044 52 Sekupang 10,824,985,892.00
Kab. Batu Bara 28 Meral 7,180,528,919 53 Nongsa 10,233,543,822.00
6 Sei Suka 10,379,786,433 29 Tebing 8,431,165,919 54 Lubuk Raja 6,693,420,889.00
Jumlah 10.379.786.433 30 Buru 6,456,927,549 55 Bengkong 5,771,459,865.00
Kab. Bengkalis 31 Meral Barat 5,925,611,889 56 Batam Kota 13,298,460,381.00
7 Bengkalis 5,719,526,094 32 Belat 6,605,651,209 Jumlah 86.081.661.304
8 Bantan 9,312,066,941 Jumlah 110.871.557.515 Kab. Kupang
9 Rupat 7,167,610,769 Kab. Natuna 57 Amfoang Timur 6,327,314,769.00
10 Rupat Utara 68,898,643,769 33 Bunguran Barat 21,926,268,184 Jumlah 6.327.314.769
11 Bandar Laksamana 7,356,297,319 34 Serasan 5,485,119,769 Kab. Timor Tengah Utara
Jumlah 98.454.144.892 35 Bunguran Timur 17,731,645,598 58 Miomafo Barat 7,254,544,391.00
Kab. Rokan Hilir 36 Bunguran Utara 9,409,081,579 59 Insana Utara 6,882,838,448.00
12 Bangko 12,362,087,048 37 Subi 87,110,669,879 60 Mutis 5,485,943,769.00
13 Pasir Limau Kapas 14,196,141,211 38 Pulau Laut 8,243,033,899 61 Bikomi Tengah 6,652,675,178.00
14 Sinaboi 5,783,770,865 39 Pulau Tiga 8,285,119,769 62 Bikomi Nilulat 7,303,245,599.00
Jumlah 32.341.999.124 40 Bunguran Timur Laut 10,237,307,689 63 Bikomi Utara 5,775,179,890.00
Kab. Kepulauan Meranti 41 Bunguran Selatan 7,444,638,769 64 Naibenu 5,649,355,890.00
15 Rangsang Barat 12,806,268,225 42 Serasan Timur 7,766,975,184 Jumlah 45.003.783.165
16 Rangsang 9,277,985,769 Jumlah 183.639.860.319
17 Pulau Merbau 7,885,633,769
18 Tasik Putri Puyu 8,523,425,769 BWN-KP :Batas Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan (BWN-KP)
19 Rangsang Pesisir 11,145,780,598
Jumlah 49.639.094.130 Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
16
16
Lanjutan...

Alokasi Anggaran Alokasi Anggaran


Lokpri (2020-2024) Lokpri (2020-2024)
Kecamatan Kecamatan
Kab. Sabu Raijua Kab. Bengkayang
Alokasi Anggaran 86 Sabu Timur 19,458,099,049.00 107 Jagoi Babang 73,439,395,319
Lokpri (2020-2024)
Kecamatan 87 Sabu Liae 10,608,350,862.00 108 Siding 5,880,483,769
Kab. Belu 88 Hawu Mehara 11,009,460,090.00 Jumlah 79.319.879.088
65 Lamaknen 10,631,014,589.00 89 Raijua 36,771,491,485.00 Kab. Berau
66 Tasifeto Timur 5,911,241,769.00 Jumlah 90.128.777.114 109 Maratua 19,538,072,731
67 Raihat 11,373,769,519.00 Kab. Malaka Jumlah 19.538.072.731
68 Tasifeto Barat 10,263,440,309.00 90 Malaka Tengah 10,629,847,856.00 Kab. Mahakam Ulu
69 Lasiolat 7,563,215,129.00 91 Malaka Barat 9,944,162,919.00 110 Long Apari 8,403,273,363
70 Lamaknen Selatan 9,758,460,849.00 92 Wewiku 79,499,417,696.00 111 Long Pahangai 26,514,162,971
71 Nanaet Duabesi 7,109,525,809.00 93 Kobalima Timur 6,070,576,276.00 Jumlah 34.917.436.334
Jumlah 62.610.667.973 94 Kobalima 8,522,001,286.00 Kab. Malinau
Kab. Alor Jumlah 114.666.006.033 112 Pujungan 6,668,119,769
72 Teluk Mutiara 10,791,833,348.00 Kab. Sambas 113 Kayan Hilir 10,852,970,269
73 Alor Barat Daya 15,963,387,188.00 95 Paloh 19,238,706,970.00 114 Kayan Hulu 34,376,913,113
74 Alor Selatan 10,463,357,930.00 96 Sajingan Besar 10,429,028,069.00 115 Kayan Selatan 36,299,122,325
75 Alor Timur 10,711,553,795.00 Jumlah 29.667.735.039 116 Bahau Hulu 14,845,592,769
76 Mataru 8,179,190,239.00 Kab. Sanggau Jumlah 103.042.718.245
77 Pureman 8,338,174,168.00 97 Entikong 14,174,055,769.00 Kab. Nunukan
78 Pantar Tengah 17,242,640,079.00 98 Sekayam 7,195,701,395.00 117 Sebatik 5,896,137,751
Jumlah 81.690.136.747 Jumlah 21.369.757.164 118 Nunukan 10,627,970,599
Kab. Rote Ndao Kab. Sintang 119 Krayan 6,408,778,069
79 Rote Barat Daya 13,451,292,446.00 99 Ketungau Tengah 12,637,705,992.00 120 Krayan Selatan 5,919,994,409
80 Lobalain 18,858,644,542.00 100 Ketungau Hulu 18,263,402,710.00 121 Sebatik Barat 5,485,119,769
81 Pantai Baru 8,404,612,394.00 Jumlah 30.901.108.702 122 Nunukan Selatan 17,741,726,598
82 Rote Timur 14,661,000,046.00
Kab. Kapuas Hulu 123 Sebatik Timur 7,926,300,188
83 Rote Barat 13,905,103,823.00101 Putussibau Utara 19,156,874,627.00 124 Sebatik Utara 5,759,667,135
84 Rote Selatan 11,566,499,846.00102 Embaloh Hulu 6,800,797,815.00 125 Sebatik Tengah 7,318,839,254
85 Landu Leko 9,281,624,017.00103 Batang Lupar 5,766,069,041.00
Jumlah 90.128.777.114104 Badau 8,099,198,315.00
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023 105 Putussibau Selatan 9,189,882,622.00
106 Puring Kencana 9,483,883,176.00
Jumlah 58.496.705.596
16
16
Lanjutan...
Lokpri (2020-2024) Alokasi Anggaran Kecamatan Lokpri (2020-2024) Alokasi Anggaran Kecamatan Lokpri (2020-2024) Alokasi Anggaran Kecamatan
126 Sei Menggaris 7,596,816,563 Kab. Toli-Toli Kab. Maluku Barat Daya
127 Tulin Onsoi 6,012,687,621 146 Dampal Utara 22,555,902,161 166 Moa Lakor 17,228,415,762
128 Krayan Tengah 5,485,119,769 147 Toli-toli Utara 9,945,738,239 167 Mndona Hiera 8,815,119,769
129 Krayan Timur 5,485,119,769 148 Dako Pemean 7,474,302,195 168 Pulau-Pulau Babar 12,749,265,482
130 Krayan Barat 20,582,407,530 Jumlah 39.975.942.595 169 Wetar 6,707,719,769
131 Lumbis Ogong 5,632,136,809 Kab. Gorontalo Utara 170 PP. Terselatan 11,970,376,120
Jumlah 123.878.821.833 149 Anggrek 19,694,315,466 171 P. Leti 12,050,607,769
Kab. Kepulauan Sangihe Jumlah 19.694.315.466 172 P. Masela 5,495,619,769
132 Tabukan Utara 7,336,949,789 Kab. Maluku Tenggara 173 P. Lakor 7,263,102,119
133 Nusa Tabukan 6,490,619,699 150 Kei Besar 80,045,061,051 174 Wetar Utara 5,495,619,769.00
134 Kendahe 7,890,069,699 151 Kei Besar Selatan 10,985,995,386 175 Wetar Barat 6,875,719,769
135 Tahuna 16,569,847,517 152 Kei Besar Utara Timur 26,005,308,145 176 Wetar Timur 6,546,869,769
136 Tahuna Timur 8,344,239,769 153 Kei Besar Selatan Barat 9,033,492,918 177 Kisar Utara 6,186,619,769
137 Kepulauan Marore 6,231,669,699 Jumlah 126.069.857.500 Jumlah 107.385.055.635
Jumlah 52.863.396.172 Kab. Kepulauan Tanimbar Kab. Halmahera Tengah
Kab. Kepulauan Talaud 154 Tanimbar Selatan 10,632,384,721 178 Patani Utara 14,043,825,949
138 Nanusa 13,690,811,838 155 Selaru 20,911,887,694 Jumlah 14.043.825.949
139 Kabaruan 6,067,482,584 156 Wer Tamrian 6,710,275,069 Kab. Pulau Morotai
140 Melonguane 8,832,310,020 157 Tanimbar Utara 6,675,119,769 179 Morotai Selatan 30,895,316,919
141 Damau 6,416,730,834 158 Yaru 7,727,375,689 180 Morotai Selatan Barat 28,486,289,271
142 Miangas 8,518,827,170 159 Kormomolin 6,211,819,769 181 Morotai Jaya 7,478,970,769
Jumlah 43.526.162.446 160 Nirunmas 8,671,389,369 182 Morotai Utara 13,323,813,617
Kab. Minahasa Utara Jumlah 67.540.252.080 183 Morotai Timur 11,188,905,569
143 Wori 7,183,400,313 Kab. Kepulauan Aru Jumlah 91.373.296.145
Jumlah 7.183.400.313 161 Pulau-Pulau Aru 26,391,687,242 Kab. Merauke
Kab. Boalang Mongondow Utara 162 Aru Tengah Selatan 6,569,963,661 184 Merauke 81,224,516,269
144 Pinogaluman 5,584,076,133 163 Sir-Sir 9,308,854,258 185 Kimaam 7,490,119,769
Jumlah 5.584.076.133 164 Aru Tengah Timur 7,063,127,868 186 Semangga 16,063,310,769
Kab. Kepulauan Siao Tagulandang Biaro 165 Aru Selatan Timur 9,899,047,549 187 Ulilin 9,637,416,769
145 Siau Barat 8,126,896,519 Jumlah 59.232.680.578 188 Sota 7,020,109,169
Jumlah 8.126.896.519
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023

16
Terimakasih
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA

DATA DUKUNG
bnpp.go.id Badan Nasional Pengelola Perbatasan bnpp_ri
ANGGARAN SUBKEGIATAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2023
triliun rupiah triliun rupiah
PROVINSI & KAB/KOTA PROVINSI
400.00 371.91
1,400.00 350.00
1,278.15 0.00%
0.001% 300.00
1,200.00 250.00
200.00
150.00
1,000.00 100.00
50.00 0.006
0.00
TOTAL URUSAN
800.00 PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
PERSENTASE
600.00 triliun rupiah KABUPATEN/KOTA
1,000.00 906.23
400.00
800.00 0.001%

200.00 600.00
400.00
0.019
0.00 200.00
TOTAL URUSAN 0.013
0.00
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN TOTAL URUSAN
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
PERSENTASE PERSENTASE
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
167
DATA DUKUNG DAERAH ANGGARAN SUBKEGIATAN
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
5.06.02.1.01.02 5.06.02.1.02.01 5.06.02.1.03.01 5.06.02.1.03.02 5.06.02.1.03.03
NO. DAERAH TOTAL BELANJA Anggaran Perbatasan
5.06.02.2.01.02 5.06.02.2.02.01 5.06.02.2.03.01 5.06.02.2.03.02
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Prov. Aceh 11,093,859,700,979 0 0 0 0 0 0
1 Kab. Aceh Besar 1,755,798,454,746 0 0 0 0 0 0
2 Kota Langsa 842,766,463,946 0 0 0 0 0 0
3 Kota Sabang 608,635,863,452 22,692,504 0 22,692,504 0 0 0
TOTAL 14,301,060,483,123 22,692,504 0 22,692,504 0 0 0
Prov. Sumatera Utara 14,273,522,513,391 0 0 0 0 0 0
4 Kab. Batubara 1,344,971,567,398 0 0 0 0 0 0
5 Kab. Serdang Bedagai 1,677,977,263,966 0 0 0 0 0 0
TOTAL 17,296,471,344,755 0 0 0 0 0 0
Prov. Riau 10,142,479,986,897 0 0 0 0 0 0
6 Kab. Bengkalis 4,199,741,009,104 58,018,000 0 58,018,000 0 0 0
7 Kab. Kep. Meranti 1,322,177,201,054 99,262,000 0 0 49,262,000 50,000,000 0
8 Kab. Rokan Hilir 2,214,150,000,000 0 0 0 0 0 0
9 Kota Dumai 1,211,497,928,383 0 0 0 0 0 0
TOTAL 19,090,046,125,438 157,280,000 0 58,018,000 49,262,000 50,000,000 0
Prov. Kepulauan Riau 4,151,643,181,028 453,548,657 123,868,657 85,000,000 84,680,100 80,000,000 79,999,900
10 Kab. Bintan 1,183,438,903,713 170,000,000 100,000,000 0 70,000,000 0 0
11 Kab. Karimun 1,473,546,069,779 235,000,000 50,000,000 135,000,000 50,000,000 0 0
12 Kab. Kep. Anambas 1,261,746,396,658 189,519,200 130,229,700 30,406,600 28,882,900 0 0
13 Kab. Natuna 1,065,202,300,000 490,000,000 250,000,000 120,000,000 120,000,000 0 0
14 Kota Batam 6,003,937,879,302 0 0 0 0 0 0
TOTAL 15,139,514,730,480 1,538,067,857 654,098,357 370,406,600 353,563,000 80,000,000 79,999,900
Prov. Kalimantan Barat 6,280,973,661,504 568,587,300 144,110,300 161,857,400 104,392,300 158,227,300 0
15 Kab. Bengkayang 1,298,896,765,419 192,648,500 79,402,500 60,781,000 27,294,000 25,171,000 0
16 Kab. Kapuas hulu 1,638,517,086,602 87,465,200 38,685,400 19,400,000 29,379,800 0 0
17 Kab. Sambas 1,871,843,282,035 161,999,964 35,019,966 126,979,998 0 0 0
18 Kab. Sanggau 1,894,909,476,014 38,313,435 38,313,435 0 0 0 0
19 Kab. Sintang 1,994,495,979,200 172,650,150 47,500,000 22,500,000 34,911,600 67,738,550 0
TOTAL 14,979,636,250,774 1,221,664,549 383,031,601 391,518,398 195,977,700 251,136,850 0
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
168
Lanjutan…
5.06.02.1.01.02 5.06.02.1.02.01 5.06.02.1.03.01 5.06.02.1.03.02 5.06.02.1.03.03
NO. DAERAH TOTAL BELANJA Anggaran Perbatasan
5.06.02.2.01.02 5.06.02.2.02.01 5.06.02.2.03.01 5.06.02.2.03.02
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Prov. Kalimantan Timur 17,031,194,223,080 0 0 0 0 0 0
20 Kab. Berau 3,639,000,000,000 0 0 0 0 0 0
21 Kab. Mahakam Ulu 1,770,899,836,904 844,247,700 527,226,600 175,375,200 0 141,645,900 0
TOTAL 22,441,094,059,984 844,247,700 527,226,600 175,375,200 0 141,645,900 0
Prov. Kalimantan Utara 2,997,361,701,915 821,250,870 413,170,907 0 408,079,963 0 0
22 Kab. Malinau 2,390,195,122,090 104,221,200 31,167,600 0 41,886,000 31,167,600 0
23 Kab. Nunukan 1,513,431,829,763 373,763,700 207,686,580 19,479,750 71,543,750 75,053,620 0
TOTAL 6,900,988,653,768 1,299,235,770 652,025,087 19,479,750 521,509,713 106,221,220 0
Prov. Sulawesi Utara 3,493,333,057,229 371,186,800 0 183,840,800 187,346,000 0 0
24 Kab. Bolaang Mongondow Utara 628,996,263,922 0 0 0 0 0 0
25 Kab. Kep. Talaud 901,715,724,674 90,180,000 45,000,000 45,180,000 0 0 0
26 Kab. Minahasa Utara 1,047,494,432,685 0 0 0 0 0 0
27 Kab. Siau Tagulandang Biaro 627,574,617,743 0 0 0 0 0 0
28 Kab. Kep. Sangihe 977,998,183,668 94,495,107 40,000,333 30,494,459 24,000,315 0 0
TOTAL 7,677,112,279,921 555,861,907 85,000,333 259,515,259 211,346,315 0 0
Prov. Gorontalo 1,854,056,189,424 0 0 0 0 0 0
29 Kab. Gorontalo Utara 805,875,333,552 0 0 0 0 0 0
TOTAL 2,659,931,522,976 0 0 0 0 0 0
Prov. Sulawesi Tengah 5,182,880,480,754 0 0 0 0 0 0
30 Kab. Toli-Toli 1,171,685,330,565 0 0 0 0 0 0
TOTAL 6,354,565,811,319 0 0 0 0 0 0
Prov. Nusa Tenggara Timur 5,111,494,298,993 509,999,800 137,500,000 152,499,998 109,999,901 109,999,901 0
31 Kab. Alor 1,067,507,409,501 170,310,270 66,425,150 37,885,120 66,000,000 0 0
32 Kab. Belu 970,893,666,575 0 0 0 0 0 0
33 Kab. Malaka 933,875,689,651 74,720,000 29,920,000 29,500,000 0 15,300,000 0
34 Kab. Rote Ndao 908,931,268,035 30,985,698 30,985,698 0 0 0 0
35 Kab. Sabu Raijua 660,979,294,614 35,836,000 0 35,836,000 0 0 0
36 Kab. Timor Tengah Utara 1,126,420,289,832 113,960,350 32,979,250 47,990,500 0 32,990,600 0
37 Kota Kupang 1,152,854,784,063 0 0 0 0 0 0
TOTAL 11,932,956,701,264 935,812,118 297,810,098 303,711,618 175,999,901 158,290,501 0

Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
169
Lanjutan…

5.06.02.1.01.02 5.06.02.1.02.01 5.06.02.1.03.01 5.06.02.1.03.02 5.06.02.1.03.03


NO. DAERAH TOTAL BELANJA Anggaran Perbatasan
5.06.02.2.01.02 5.06.02.2.02.01 5.06.02.2.03.01 5.06.02.2.03.02
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Prov. Maluku 2,980,565,213,077 248,399,270 99,536,670 30,000,000 62,412,000 56,450,600 0
38 Kab. Kep. Aru 987,959,978,626 8,600,500 8,600,500 0 0 0 0
39 Kab. Maluku Barat Daya 1,071,116,174,671 349,466,000 111,696,000 92,364,000 145,406,000 0 0
40 Kab. Maluku Tenggara 1,004,734,659,740 294,067,500 17,964,250 79,144,500 196,958,750 0 0
41 Kab. Kep. Tanimbar 888,657,233,182 281,250,000 95,752,000 0 93,576,000 91,922,000 0
TOTAL 6,933,033,259,296 1,181,783,270 333,549,420 201,508,500 498,352,750 148,372,600 0
Prov. Maluku Utara 4,242,669,820,080 357,604,790 105,101,900 52,503,000 91,218,000 63,187,890 45,594,000
42 Kab. Halmahera Tengah 1,766,932,502,000 3,810,270,000 1,110,270,000 500,000,000 500,000,000 1,700,000,000 0
43 Kab. Pulau Morotai 872,614,994,563 23,500,000 0 0 23,500,000 0 0
TOTAL 6,882,217,316,643 4,191,374,790 1,215,371,900 552,503,000 614,718,000 1,763,187,890 45,594,000
Prov. Papua 3,492,754,004,800 2,472,352,450 0 1,472,352,450 0 0 1,000,000,000
44 Kab. Biak Numfor 1,484,186,370,531 0 0 0 0 0 0
45 Kab. Keerom 922,913,512,324 709,042,410 257,000,710 149,227,280 204,555,140 98,259,280 0
46 Kab. Sarmi 1,088,397,153,491 0 0 0 0 0 0
47 Kab. Supiori 810,647,754,509 0 0 0 0 0 0
48 Kota Jayapura 1,549,751,022,558 386,093,500 145,741,000 120,741,000 119,611,500 0 0
TOTAL 9,348,649,818,213 3,567,488,360 402,741,710 1,742,320,730 324,166,640 98,259,280 1,000,000,000
Prov. Papua Selatan 1,618,357,419,650 0 0 0 0 0 0
49 Kab. Boven Digoel 1,369,579,741,417 306,900,000 306,900,000 0 0 0 0
50 Kab. Merauke 2,225,593,851,111 1,316,296,750 309,310,000 420,596,000 465,998,250 120,392,500 0
TOTAL 5,213,531,012,178 1,623,196,750 616,210,000 420,596,000 465,998,250 120,392,500 0
Prov. Papua Tengah 2,346,858,685,766 0 0 0 0 0 0
51 Kab. Mimika 5,119,288,950,400 0 0 0 0 0 0
TOTAL 7,466,147,636,166 0 0 0 0 0 0
Prov. Papua Pegunungan 1,944,410,833,000 0 0 0 0 0 0
52 Kab. Pegunungan Bintang 1,539,117,048,129 415,106,000 150,000,000 0 149,870,000 115,236,000 0
TOTAL 3,483,527,881,129 415,106,000 150,000,000 0 149,870,000 115,236,000 0
Prov. Papua Barat Daya 2,826,028,319,956 0 0 0 0 0 0
53 Kab. Kep. Raja Ampat 1,513,000,000,000 1,050,020,650 99,997,500 399,992,000 500,012,800 50,018,350 0
54 Kab. Tambrauw 1,112,426,528,233 0 0 0 0 0 0
TOTAL 5,451,454,848,189 1,050,020,650 99,997,500 399,992,000 500,012,800 50,018,350 0
TOTAL NASIONAL 183,551,939,735,616 18,603,832,225 5,417,062,606 4,917,637,559 4,060,777,069 3,082,761,091 1,125,593,900
Sumber Data: 546 Daerah, Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2023.
170
RDTR KAWASAN PERBATASAN NEGARA

5
Sumber: Ditjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, 2023
Perpres RDTR KPN
Proses Penyusunan

73
(Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perbatasan Negara) RDTR KPN
(Rencana Detail Tata Ruang

1
Kawasan Perbatasan Negara)
1. PKSN Sabang 4. Mesjid Raya
2. PKSN Lhokseumawe 5. Langsa Barat
3. PKSN Medan 6. Tanjung Uban

3 5 7
2
1. PKSN Dumai 8. Tanjung Kedabu
2. PKSN Bengkalis 9. Tanjung Uban
3. PKSN Batam 10.Sinaboi
4. PKSN Tarempa 11.Serasan
5. PKSN Ranai 12.Panipahan
6. Tanjung Balai Karimun 13.Letung
7. Tanjung Madang
6
8
1.PKSN Paloh-Aruk 6.PKSN Nunukan 1.PKSN Tahuna 6. Karatung
2.PKSN Jagoibabang
3.PKSN Nangabadau
7.PKSN Simanggaris
8.PKSN Long Midang
2.PKSN Melonguane
3.PKSN Kwandang
7. Miangas
8. Marore
4
4.PKSN Entikong 9.PKSN Jasa 4.PKSN Tolitoli 9. Marampit
5.PKSN Long Nawang 10.PKSN Long Pahangai 5.PKSN Tarakan 10.Ilangata

1. PKSN Kalabahi 7. Motamasin 1. PKSN Saumlaki 7. Larat 1. PKSN Daruba 5. Kabare 1.PKSN Jayapura 6.Biak
2. PKSN Atambua 8. Wini 2. PKSN Dobo 8. Tepa 2. Sorong 6. Berebere 2.PKSN Tanah Merah 7.Hamadi
3. PKSN Kefamenanu 9. Napan 3. PKSN Ilwaki 9. Tiakur 3. Manokwari 7. Pulau Fani 3.PKSN Merauke 8.Butom
4. Maritaing 10.Haumeni Utara 4. Tual Langgur 10.Wonreli 4. Sangowo 4.Skouw 9.Waris
5. Motaain 11.Oepoli 5. Benjina 11.Batugoyang 5.Sota 10.Mindiptana
6. Turiskain 6. Weduar Fer

17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERTANYAAN UNTUK KEMENTERIAN DALAM NEGERI


1. Wilayah Perbatasan sebagai gerbang Indonesia. Berbagai rutinitas kegiatan baik perekonomian, sosial, kesehatan, pendidikan dan masih
banyak lagi. Untuk mendukung program kegiatan pembangunan diperlukan anggaran melalui APBN, guna untuk membiayai
pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.

Jawab:
a. Tugas pokok dan fungsi Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri dalam
pengembangan Kawasan Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT)
melalui fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana di Perbatasan dan PPKT
melalui kegiatan Tugas Pembantuan.

b. Adapun fokus pada Pembangunannya yaitu: Kantor Kecamatan, Kantor Desa, dan
Balai Pertemuan Umum (BPU) di tingkat Kecamatan dan Desa di Kawasan
Perbatasan Antar Negara dan PPKT, sesuai dengan Lokasi Prioritas (LOKPRI) yang
telah ditetapkan oleh BNPP.
c. Tahun 2023, Kemendagri melalui Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
dialokasikan dan kegiatan Tugas Pembantuan sejumlah 5,5 Milyar yang digunakan
untuk membangun 3 sarana prasarana pemerintahan di tiga lokasi, yaitu:
1) 1 Kantor Camat di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara;
2) 1 Unit kantor kelurahan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku;
3) 1 Unit Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan di Kabupaten Malinau, Provinsi
Kalimantan Utara.

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023

17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

LANDASAN YURIDIS
UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2014 FOKUS DAN LOKUS AREA
TENTANG PEMERINTAH DAERAH (DITETAPKAN 30 SEPTEMBER 2014), Untuk Pelaksanaan Tugas Pembantuan (TP) Tahun 2023
Pasal 361 Mengenai Kawasan Perbatasan Negara
Kab. Pulau Morotai,
Kab. Malinau, Prov. Maluku Utara
Prov. Kalimantan Utara
a. Kewenangan Pemerintah Pusat di
kawasan perbatasan meliputi seluruh
kewenangan tentang pengelolaan dan
pemanfaatan kawasan perbatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai wilayah
negara, termasuk:
Kab. Kepulauan Tanimbar,
➢ Penetapan rencana detail tata Prov. Maluku Tenggara
ruang;
➢ Pengendalian dan izin pemanfaatan
ruang; dan Kegiatan Tugas
➢ Pembangunan sarana dan No. Daerah Alokasi
Pembantuan
prasarana kawasan.
1. Kabupaten Pulau 1 Unit Kantor Rp. 2.000.000.000
b. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Morotai, Provinsi Kecamatan
Pusat mengoordinasikan Maluku Utara
pelaksanaan pembangunan kawasan
perbatasan berdasarkan pedoman yang 2. Kabupaten 1 Unit Kantor Rp. 1.750.000.000
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat Kepulauan Kelurahan
dibantu oleh Bupati/Wali Kota. Tanimbar, Provinsi
Maluku
c. Bantuan pelaksanaan pembangunan
3. Kabupaten 1 Unit Balai Rp. 1.750.000.000
kawasan perbatasan sebagaimana
Malinau, Provinsi Pertemuan (BPU)
dimaksud di atas Bupati/Wali Kota
Kalimantan Utara Umum Kecamatan
menugaskan camat di kawasan
perbatasan. Total Rp. 5.500.000.000

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023 17


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

2. Kementerian Dalam Negeri harus melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintah daerah, khususnya daerah
Kawasan perbatasan terkait dengan kebijakan daerah untuk melaksanakan program-program pembangunan
wilayah perbatasan yang telah dialokasikan oleh Pemerintah Pusat dan Alokasi Anggaran Daerah pada perbatasan.

Jawab:
a. Terkait dengan pembangunan wilayah perbatasan terdapat 2 (dua) hal yang
menjadi tugas dan fungsi dari Kemendagri selaku Pembina Pemerintah Daerah,
yaitu bidang kerjasama perbatasan antar negara dan pembangunan sarana
prasarana pemerintahan di Kawasan Perbatasan. Untuk bidang Kerjasama
perbatasan antar negara,
b. Kemendagri melakukan pendampingan dalam hal perumusan kebijakan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam hal pelaksanaan Kerjasama tersebut.
Selain itu, Kemendagri melakukan dukungan berupa dana dekonsentrasi kepada
Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat (GWPP) untuk pelaksanaan kegiatan
Kerjasama perbatasan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
c. Adapun, untuk pemenuhan sarana prasarana pemerintahan di Kawasan
Perbatasan, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Kemendagri
mengalokasikan dalam bentuk kegiatan tugas pembantuan.

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023


17
Implementasi Koordinasi Pembangunan
Keterkaitan Kebijakan Pembangunan Kawasan Perbatasan Oleh Gubernur Sebagai Wakil
Kawasan Perbatasan Dengan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP)
Pemerintah Pusat (GWPP)
Gubernur
UU No. 23 Tahun 2014, sebagai Wakil Pemerintah Pusat
Pasal 361 ayat 4 (GWPP)

Gubernur sebagai Wakil


Pemerintah Pusat (GWPP) Perencanaan
Pembangunan Koordinasi Pelaksanaan Monitoring Evaluasi
Pelaporan hasil Kawasan Perbatasan
kegiatan Dekon Koordinasi Evaluasi
GWPP • Penguatan • Melakukan pengawalan • Pengawasan dan
Perencanaan realisasi rencana Evaluasi pelaksanan
• Rekomendasi pembangunan Kawasan • Melaporkan
Pemerintah Pusat 1. Diakomodir Target
Prioritas Perbatasan pelaksanaan
dalam Renja K/L • Menyukseskan perencanaan
• Rencana Induk 2. Diakomodir 112 Kecamatan implementasi pembangunan
• Rencana Aksi melalui skema Lokasi Prioritas pembangunan Kawasan Kawasan Perbatasan
• Instruksi DAK (Lokpri) dan PKSN Perbatasan sesuai • Evaluasi
Presiden 3. Menggunakan dengan dokumen Perencanaan &
• Program/ skema perencanaan Pemerintah penganggaran
Kegiatan K/L pendanaan Pusat
lainnya • Memastikan Program
pembangunan Kawasan
PKSN : Pusat Kawasan Strategis Nasional
Perbatasan sesuai
DAK : Dana Alokasi Khusus dokumen perencanaan
GWPP : Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat
Dekon : Dekonsentrasi
Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023
Undang-undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Ditetapkan 30 September 2014)

17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

3. Kementerian Dalam Negeri selaku kepala BNPP harus berkoordinasi dengan kementerian terkait dalam
membangun wilayah perbatasan agar lebih terintengrasi dan efektif baik dalam penganggaran maupun
pelaksanaan. Dan perlunya disiapkan payung hukum terkait perda dan peraturan perundangan yang lainnya

Jawab:
a. Dalam pelaksanaan pengelolaan batas wilayah negara dan Kawasan
perbatasan telah dikeluarkan Peraturan Presiden RI No. 118 Tahun
2022 Tentang Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara
dan Kawasan Perbatasan Tahun 2020-2024 (Ditetapkan 26
September 2022). Peraturan dimaksud digunakan sebagai pedoman
penyusunan atau penyesuaian rencana strategis dan rencana kerja
tahunan Kementerian/Lembaga dalam pengelolaan Batas Wilayah
Negara dan Kawasan Perbatasan pada kurun waktu tahun 2020-2024.
b. Disamping itu, dengan adanya Peraturan Presiden dimaksud, juga
mempermudah koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
pelaksanaan rencana lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah dalam mengelola Batas Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan berdasarkan kerangka waktu, lokasi, indikator, pendanaan
dan pelaksanaan. Dalam implementasinya selalu dilaksanakan
pemantauan dan evauasi pengelolaan batas wilayah negara dan
Kawasan Perbatasan oleh BNPP.
Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023
17
REALISASI ANGGARAN PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN SEMESTER I TAHUN 2023

6 Kegiatan
Alokasi: Rp 262.470.664.000 57 Kegiatan
Realisasi: Rp 177.756.201.000 Alokasi: Rp 6.212.331.142 7 Kegiatan 7 Kegiatan
Realisasi: Rp 445.751.355 Alokasi: Rp 4.792.459.000 Alokasi: Rp 4.792.459.000

Lokasi kegiatan: Kec. Sota, Sajingan Besar, 7,18%


Entikong, Jagoi Babang, Badau Lokasi kegiatan: Wilker Kelas II Imigrasi Lokasi kegiatan: BNN Kab. Sanggau
Kegiatan: Pembangunan PLBN Terpadu Labang Sanggau, Kapuas Hulu, Sambas, Belu, Malaka,
Lokasi kegiatan: Kec. Sota, Sajingan Besar, Timor Tengah Utara, Jayapura, Nunukan, Kep. Kegiatan : Operasionalisasi 7 Pos Interdiksi
Entikong, Jagoi Babang, Badau Sangihe (Soekarno-Hatta, Medan, Batam, Dumai, Bali,
11 Kegiatan Entikong, Tarakan)
Alokasi: Rp 5.654.673.000 Kegiatan : Pemeriksaan Keimigrasian di TPI
Realisasi: Rp 1.964.789.396 Kegiatan :
1. Koordinasi Pelayanan Kekarantinaan di Pintu BP2MI (11,93%)
34,75% Masuk dan Wilayah 11 Kegiatan
2. Koordinasi Pelayanan Kekarantinaan di PLBN 11 Kegiatan
Alokasi: Rp 5.256.200.000
3. Layanan Deteksi Dini Terduga TB Alokasi: Rp 3.776.576.000
Realisasi: Rp 627.105.446
4. Layanan Deteksi Dini Terduga TBC Realisasi: Rp 258.469.000
Lokasi kegiatan : KPPBC Atambua, Entikong, Jagoi
5. Layanan Kekarantinaan Kesehatan di PLBDN 11,93%
Babang, Jayapura, Kupang, Merauke, Nanga 6,84%
6. Layanan Kesehatan pada Situasi Khusus
Badau, Nunukan, Sintete,Tanjung Pinang, Tarakan
7. Layanan Pemeriksaan Orang, Barang, Alat
Kegiatan: Angkut Lokasi kegiatan : BP3MI Kalimantan
Pengawasan dan penegakan hukum kepabeanan dan 8. Layanan Pencegahan dan Pengendalian HIV Lokasi kegiatan: SKP Kelas I Entikong, SKP Utara,Kalimantan Barat,Kepulauan Riau,Kalimantan
cukai AIDS Kelas I Entikong, BKP Kelas II Tarakan Wilker Utara
9. Layanan Pengendalian Faktor Risiko Lingkugan Nunukan, BKP Kelas I Kupang Wilker Motaain,
10. Layanan Pengendalian Faktor Risiko Penyakit di SKP Kelas I Merauke
Kegiatan:
27 Kegiatan PLBN 1. Genset dan Meubelair SKP Entikong 1. Pelaksanaan Orientasi Pra Pemberangkatan
Alokasi: Rp 616.280.000 11. Layanan Pengendalian Vektor DBD 2. Pembangunan Pagar Kantor SKP Entikong (OPP) PMI Non Pemerintah
Realisasi: Rp 128.757.900 12. Layanan Survei Vektor Diare 3. Pembangunan Turap Wilker PLBN Sota 2. Pemberdayaan PMI Purna dan Keluarganya
13. Layanan Survei Vektor Malaria 4. Penataan Halaman Wilker Motaain 3. Penanganan PMI Bermasalah, Sakit, dan
20,89% 14. Layanan Survei Vektor Pes 5. Pengadaan Alat Laboratorium SKP Entikong Meninggal
15. Pelayanan Kegawatdaruratan dan Rujukan di 6. Pengadaan Alat Pemeriksaan Lapangan 4. Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja
Pintu Masuk Karantina Pertanian Migran Indonesia
16. Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus 7. Pengadaan Kendaraan Bermotor Fungsional
Lokasi kegiatan: SKIPM Aceh, SKIPM Tanjung (Event Nasional, Internasional, Keagamaan di
Balai Asahan, SKIPM Medan II, SKIPM Padang, Karantina Pertanian R4
Luar Perimeter dan Buffer) 8. Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda 2
SKIPM Jambi, SKIPM Pekanbaru, SKIPM 27 Kegiatan
17. Pemeriksaan Alat Angkut, Orang, dan Barang 9. Perangkat Pengolah Data SKP Entikong
Tanjung Pinang, S SKIPM Batam, BKIPM Alokasi: Rp 616.280.000
pada Situasi KLB/Wabah/KKM di Wilayah Rentan 10. Rehab Gedung Kantor Pelayanan Karantina
Entikong, BKIPM Tarakan, SKIPM Tahuna, Realisasi: Rp 128.757.900
18. Penanganan PMI Bermasalah Pertanian di Wilker Sebatik
SKIPM Kupang, BKIPM Ambon, SKIPM Ternate,
SKIPM Merauke, BKIPM Jayapura, SKIPM 11. Rehab Gedung Lab Wilker Motaain 93,04%
Sorong

1. Operasi bersama pengawasan lalu lintas pengiriman Lokasi kegiatan : Nusa Tenggara Timur
ikan dan hasil perikanan di wilayah perbatasan
2. Pelaksanaan K3 (Koordinasi, Komunikasi dan Kegiatan: Pengawasan terhadap Pergerakan Barang
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
17
Kerjasama) dengan instansi terkait terkait Potensi Tindak Pidana Terorisme
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
FOCUS AREA: WILAYAH PENGELOLAAN REPUBLIK INDONESIA

Mengembangkan Wilayah untuk Memperkuat Stabilitas Polhukhankam


PN 2 mengurangi Kesenjangan dan menjamin PN 7
dan Transformasi Pelayanan Publik
Pemerataan

PLBN 26
222 LOKPRI

67 Darat
Sudah Terbangun 8
Dalam
Pembangunan
10
155 Laut
PLBN 2020-2024 8

18 PKSN PPKT 111

10 Provinsi
Berpenduduk 42
16 Kab/Kota Tidak Berpenduduk 69

PN : Prioritas Nasional PLBN : Pos Lintas Batas Negara


Lokpri : Lokasi Prioritas PPKT : Pulau-Pulau Kecil Terluar
PKSN : Pusat Kegaitan Strategis Nasional
Sumber: Perpres No. 18 Tahun 2020 Tentang RPJMN 2020-2024 (Ditetapkan tanggal 17 Januari 2020)

17
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan
NO KEGIATAN LOKASI KETERANGAN
Area Penanganan
Organisme
Bengkayang, Minahasa Utara dan Kegiatan masih
1 Pengganggu
Halmahera Tengah dalam pelaksanaan
Tumbuhan (OPT)
Tanaman Perkebunan
Kepulauan Meranti, Bengkalis, Belu,
Bengkayang, Sambas, Nunukan,
Malinau, Pulau Morotai, Merauke,
Bantuan Benih Kupang, Kapuas Hulu, Berau, Kegiatan masih
2
Jagung Hibrida Keerom, Minahasa Utara, Bolaang dalam pelaksanaan
Mongondow Utara, Mimika, Aceh
Besar, Maluku Tenggara dan
Gorontalo Utara
Kegiatan masih
3 Kawasan Sagu Kepulauan Meranti dan Mimika
dalam pelaksanaan
Kupang, Pegununagn Bintang,
Kegiatan masih
4 Sarana Pasca Panen Mimika, Bika Numfor, Kepulauan
dalam pelaksanaan
Aru, Maluku Tenggara
Kegiatan masih
5 Optimasi Lahan Kota Jayapura
dalam pelaksanaan

Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2022 179
17
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA

PETUGAS PENYULUH KOPERASI PETUGAS PENYULUH KOPERASI


LAPANGAN LAPANGAN
Capaian Tahun 2020 - 2024 : Capaian Tahun 2020 - 2024 :
: 86 BUMDes & 68 Desa : 86 BUMDes & 68 Desa

PENGEMBANGAN KAWASAN PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA


TRANSMIGRASI KERJA
Capaian Tahun 2020 - 2024 : Capaian Tahun 2020 - 2024 :
: 38 Kawasan & 1.752 ha : 700 Orang

18
18
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN

Target 2020-2024 Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan REPUBLIK INDONESIA

Revitalisasi pasar rakyat : 11 Unit


Petugas Penyuluh Koperasi
Pelatihan kewirausahaan KUKM : 4.280 Orang
Lapangan
Operasi Pusat Layanan Usaha Terpadu
: 1 Paket Capaian Tahun 2020-2022:
KUMKM
36 Orang
Bantuan permodalan bagi wirausaha
:40 WP
pemula

Fasilitas Dana Bergulir bagi Koperasi : 5 Koperasi Pelatihan Peningkatan Kapasitas


Koperasi dan UMKM
Pendataan dan identifikasi KUMKM : 1.250 Orang
Fasilitas pendirian akta notaris : 9 Akta Capaian Tahun 2020-2022:
2.151 Orang
Koperasi/UKM sektor perikanan &
peternakan yang diperkuat kapasitas : 2 Kegiatan
usahanya melalui kemitraan
Revitaslisasi Pasar tradisonal yang
dikelola oleh Koperasi
KUKM : Koperasi Usaha Kecil Menengah
UKM : Usaha Kecil Menengah Capaian Tahun 2020-2022:
KUMKM : Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah
1 Unit

Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2022
18
18
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA

Bimbingan Teknis (Bimtek)


• Target Tahun 2020-2024 (Wirausaha, Pemasaran = 549 IKM
online, Kerajinan)

• Capaian Tahun 2020-2022 = 245 IKM

Pendampingan
• Target Tahun 2020-2024 = 203 IKM
(Logam, Gasilitasi bagi sentra pengolahan hasil laut)
• Capaian Tahun 2020-2022
= 181 IKM
KALIMANTAN BARAT
Revitalisasi Sentra IKM Tahu Tempe, Anyaman Rotan Akan segera
Penumbuhan
Tenun Ikat, Garam,gula Lontar, Pande Besi) Sambas 20 IKM dilaksanakan di
wirausaha baru
pertengahan bulan Juni
• Target Tahun 2020-2024
• Capaian Tahun 2020-2022 = 20 IKM NUSA TENGGARA TIMUR
= 29 IKM Penumbuhan Belu 20 IKM Penjadwalan ulang
wirausaha baru kegiatan di bulan Juni
Pengembangan Industri Kecil Menengah
Target Tahun 2020-2024 (Kemasan industri jeruk, lada, = 4 Paket
Revitalisasi Sentra Belu 1 Sentra Koordinasi lintas sektor
pengolahan kelapa) IKM Pakan Ternak untuk memperlancar
Ayam proses tender
Pengadaan Mesin Pengolah Tepung Tapioca & Tepung
Target Tahun 2020-2024 = 1 Paket
PAPUA
Penumbuhan Kota Jayapura 20 IKM Kegiatan akan
wirausaha baru dilaksanakan pada bulan
Mei 2023

IKM : Industri Kecil Menengah


Bimtek : Bimbingan Teknis
PBWN-KP : Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan
Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2022
18
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA

Dermaga/ Jetty
Tahun TIC Amenitas Pelatihan Sertifikasi Event
Pariwisata
2020 5 unit 1 unit 16 paket 36 paket - -
2021 - - 6 paket 1300 orang 800 orang -
2022 2 unit - 5 paket 60 orang - -
2023 2 paket - 9 paket 3840 orang - 4 event
Target 2020-
- - 19 Paket 6 Paket - 3 event
2024

Pembangunan Amenitas Lokasi Pembangunan TIC Pelatihan Kepariwisataan


Menu Pelatihan Kepariwisataan
Menu Pembangunan Amenitas • Pelatihan keamanan dan keselamatan
Morotai, Dumai, Sintang, • Pengelolaan kebersihan lingkungan dan toilet
• Tempat parkir • Gapura/Gerbang Utama Halteng, Raja Ampat, Biak • Tata kelola bisnis pemasaran
• Tempat Ibadah Geopark Numfor • Pemasaran digital
• Kios Cinderamata • Plaza Kuliner • Pengelolaan desa wisata
• Jalur pedestrian • Kios Cinderamata • Pemadu eko wisata, air jeram, selam, selancar, tirta; dan susur
• Rambu penunjuk arah • Lampu taman gua, serta Pemadu wisata budaya, dan wisata buatan
• TIC (Tourist Information • Menara Pandang • Pengelolaan usaha home stay
Center) • Dermaga Wisata Event Kegiatan Tahun 2023 • Inovasi dan higenitas sajian kuliner
• • Toilet
Lokasi Pelaksanaan Tahun 2020 s.d. 2023:
Lokasi Pelaksanaan Tahun 2020 s.d. 2023: Sabang, Aceh Besar, Serdang Bedagai; Rokan Hilir, Dumai,
• Sabang Marine Festival; Bengkalis, Natuna, Bintan, Batam, Kep. Anambas, Bengkayang,
Sabang, Meranti, Dumai, Natuna, Bintan, Kep. Karimun, • Bintan Culture Festial; Sambas, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu, TTU, Berau, Kupang,
Batam, Bengkayang, Alor, Bolmong Utara, Malut, Halteng, • Likupang Tourism Festival Malinau, Nunukan, Tolitoli, Berau, Minut, Alor, Rote Ndao, Belu,
Biak Numfor, Sufiori, Raja Ampat, Tambraw, Bintan, • Nyobeng Dayak Bidayuh. Pulau Morotai, Raja Ampat, Tambraw, Biak Numfor, Kota Jayapura,
P.Morotai, Tambraw, Biak, Raja Ampat, Berau, Mimika, Supiori, Kep. Tanimbar, Maluku Tenggara, Kep. Sangihe,
Rote Ndao. Kep. Talaud.

18
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA

PEMBANGUNAN METROLOGI GUDANG


TAHUN LAIN-LAIN
PASAR LEGAL NON SRG
11 Unit 2 Unit - -
(Natuna, Morotai, (Sarmi)
Jayapura, Batubara,
2020 Rokan hilir, Batam,
Rote Ndao, Kep
Sangihe, MBD,
Mimika, Biak Numfor)
6 Unit - 1 Unit Bimbingan Teknis
(Sabang, Aceh Besar, (MBD) Pengembangan Produk
2021
Batubara, Kep. Pengolahan Pangan 55 orang di
Tanimbar, MBD) Natuna.
12 Unit - 2 Unit • Forum Strategi Pengembangan
(Batubara, Dumai, (Sambas, Ekspor di Belu.
Natuna, Kupang, Belu) • Klinik Desain Pengembangan
2022
Sambas, Belu, Ekonomi Daerah di Entikong.
Supiori, Biak, Raja
Ampat)
4 Unit - - Pusat Promosi Ekspor Marketing Point diharapkan dapat dimanfaatan para
(Aceh Besar, Sambas, (Marketing Point) eksportir Indonesia dan pembeli asal Negara tetangga
Malinau, Merauke) • Forum Bisnis Optimalisasi dan untuk saling bertukar informasi dengan
Tata Cara Ekspor Melalui Perb
2023 memanfaatkan fasilitas PLBN sebagai tempat
atasan di PLBN Entikong
promosi serta pelayanan terkait ekspor.
• Forum Informasi Ekspor dan B
usiness Matching di PLBN Mot
a’ain.
MBD : Maluku Barat Daya
Target 39 Unit 2 Unit 10 Unit Kep : Kepualauan
2020-2024 PLBN : Pos Lintas Batas Negara

Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023


18
18
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA

Capaian Program Kegiatan Kemnaker


MENU KEGIATAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Tahun 2020 Sd. 2023
• Pemasangan Listrik Bangunan • Operator Cabinet Making,

2752

2912
4000 • Asisten Pembuat Pakaian, • Komputer Operator Asisten,
• Practical Office Advance, • Teknisi Audio Video,

1008
• Pembuatan Roti dan Kue, • AC Residential,
780

2000

240
160

• Commercial Cookry, • Pengolahan Ikan,


• •

0
0

0
0
0 Service Sepeda Motor, Penjahitan Pakaian Mesin,
2020 2021 2022 2023 • Perbaikan AC, • Tata Rias Kecantikan,
• Pelatihan Operator Komputer • Budidaya Bibit Sayur/Hidroponik,
• Design Grafis Muda • Basic Office,
Padat Karya Infrastruktur • Penjahitan Pakaian Wanita • Pembuatan Aneka Keripik,
• Pemeliharaan Kendaraan Ringan • Motor Tempel,
Tenaga Kerja Mandiri
• Pemeliharaan Kendaraan Ringan Injeksi, • Mengerjakan Perakitan,
• Instalasi Listrik Industri, • Finishing Teknik Semprot,
TAHUN TKM Padat Karya PBK • Plate Welder SMAW G-UP • Bahasa Inggris
Infrastruktur
2020 780 orang 160 orang - TAHUN LOKASI

2021 240 orang - 2752 orang 2020 Sambas,Kep. Sangihe, Rote Ndao, Malaka, Gorontalo Utara, Sintang,
Halmahera Tengah
2022 - - 2912 orang
2021 Sabang, Langsa, Batubara, Dumai, Natuna, Kupang, Sambas, Sanggau,
2023 - - 1008 orang Sintang, Nunukan, Sangihe, Minut, Bolmongutara, Toli Toli, Gorontalo
Utara, Kep. Aru, Morotai, Merauke, Keerom, Biak, Jayapura
Target 2020 - 2024 1 Paket
2022 Sabang, Batubara, Dumai, Natuna, Sambas, Sintang, Nunukan, Aru,
Kupang, Minahasa Utara, Tolitoli, Merauke Biak, Keerom, Jayapura
TKM : Tenaga Kerja Mandiri
PBK : Pelatihan Berbasis Kompetensi 2023 Dumai, Natuna, Nunukan, Toli-Toli, Minahasa Utara, Biak Numfor, Kep.
AC : Air Conditioner Aru
SMAW G-UP : Shielded Metal Arc Welding
Kep. : Kepulauan
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023

18
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan
Anggaran KKP Rp. 339.836.394.906,-
TAHUN SARPRAS SKPT LAIN-LAIN
KEGIATAN TAHUN 2023
Sarpras Kelautan Perikanan 4 Unit
38 Paket (Sabang, natuna, • Pembangunan dermaga dan fasilitas Pelabuhan Ukularan : 1 Paket
(Sabang, Aceh Besar, langsa, Nunukan, Merauke) • Pembangunan pasar ikan higienis SKPT Moa : 1 Paket
2020 sergai, Bengkalis, Rohilir, • Sarana prasarana perikanan tangkap:
Meranti Dumai, Natuna, ❖ 905 unit mesin kapal 5GT
Bintan, Kep Karimun) ❖ Perahu Kapal Ikan 805 paket,
❖ Kapal Mesin dan API 21 paket
Sarpras Perikanan Tangkap 9 Unit Bimtek Nelayan • Sarana prasarana budidaya : 11 Paket
38 Paket (Sabang, natuna, 1 Paket • Sarpras pengolahan hasil perikanan : 113 Cold box, 3 Chest Freezer, 1 Pabrik Es
(Sabang, Aceh Besar, Sergai, Nunukan, Rote (Saumlaki) • Fasilitasi sertifikasi tanah nelayan : 810 Calon Penerima
Bengkalis, Rohil,Meranti, Ndao, Kep. • Tenaga Penyuluh Kelompok Usaha : 371 Orang
Dumai, Natuna Bintan, Kep. Tanimbar, Pulau • Bantuan ekonomi produktif dan KOMPAK : 6 Paket
Karimun, Kep Anambas) Morotai, Biak • Pengembangan (Kampung Nelayan Maju/Kalaju) : 7 Lokasi
2021
Numfor, Mimika, • Bimtek mutu, pengolahan, kewirausahaan dan akses modal : 3 Paket
Sarpras Budidaya Merauke)
17 Paket Lokasi Kegiatan 52 Kab/Kota:
(aceh besar, rohkan hilir, Sabang; Aceh Besar; Langsa; Batubara; Serdang Bedagai; Rokan Hilir, Dumai; Bengkalis; Kep Meranti; Kep
Meranti, Dumai, Batam, Karimun; Batam; Bintan Kep Anambas; Natuna; Sambas; Sanggau; Sintang; Bengkayang; Kapuas Hulu;
Bintan, Sambas, Kapuas Mahakam Ulu, Berau; Malinau; Nunukan; Gorontalo Utara; Tolitoli; Bolmong Utara, Sitaro; Minut; Kep
Hulu, Berau, Nunukan) Sangihe; Kep Talaud; Kupang; Belu, TTU, Malaka, Alor; Rote Ndao; Sabu Raijua; P. Morotai; Halteng; Maltra;
Kep Aru, Kep Tanimbar; MBD; Raja Ampat; Biak Numfor; Supiori; Sarmi; Kota Jayapura; Keerom; Boven
Sarpras Budidaya Unit Pengolahan Ikan Digul; Merauke
29 Paket 12 Unit
(Batubara, Rokan Hilir, (Sabang, Dumai, Rokan Hilir,
Nunukan, Natuna, Kupang, natuna, Kupang, Rote Ndao, PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SKPT:
Belu Rote) Kapuas Hulu, Gorontalo Utara) Kep : Kepualauan
• SKPT Morotai; Sarpras : Sarana dan Prasarana
Bantuan Ekonomi Produktif MBD : Maluku Barat Daya
• SKPT Biak;
(Meranti, Bengkalis, Rote Ndao, Kep : Kepualauan
• SKPT Saumlaki; KKP : Kelautan dan Perikanan
2022 Bolmong Utra, Kep Anmbas,
Batam, Sabu Raijua, MBD)
• SKPT Sabang; SKPT : Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu
• SKPT Moa GT : Gross Tonnage
Pabrik Es, chest Freezer dan API : Alat Penangkapan Ikan
gudang beku portable KOMPAK : Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan
(Anambas, Berau,Kep. Aru, Untuk Kesejahteraan
Kupang, Biak Numfor, Mimika, Batu Kalaju : Kampung Nelayan Maju
Bara, Dumai, Kapuas Hulu, P. : Pulau
Merauke, Keroom) Pembangunan Pasar TTU : Timor Tengah Utara
Ikan SKPT Moa
18
18
2023
6
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan

MUSRENBANGNAS RENCANA INDUK


Provinsi
Program/Kegiatan Lokasi Program/Kegiatan Lokasi
Aceh SKPT Sabang Mandiri Sabang
Penyediaan Kapal dan sarana Bengkalis, Meranti
Aceh Kalimantan Riau
pendukung, dermaga apung,
Utara pengaman sabuk pantai, sarpras
Riau budidaya, KJA
Sulawesi
SKPT Natuna, Kapal Nelayan, Kapal Natuna, Batam,
Kep. Utara Penangkap Ikan, KJA, Mesin Tempel, Bintan
Riau Kep. Riau Benih ikan, mesin tempel boat, Gillnet,
Maluku Cool Box, peralatan pengolahan
Utara pengasapan ikan
Pengembangan Kampung Nelayan, Nunukan, Malinau,
Gorontalo Pengadaan Alat Penangkapan Ikan, Bulungan, Tana
Kalimantan
Gemarikan, Pembangunan Pelabuhan Tidung, Tarakan
Utara
Mansapa, Revitalisasi Tambak Udang
dan Bandeng.
Maluku
Fasilitasi lahan garam, sarana Rote ndao
NTT Papua budidaya rumput laut, pengadaan
kapal dan mesin kapal, coolbox, TPI
NTT Palela, tambatan perahu, pembinaan
ekonomi kelompok budidaya,
pendampingan nelayan perikanan
tangkap
Pengadaan Alat Tangkap ikan, Pabrik Prov. Gorontalo Kapal pengawas perikanan Gorontalo Utara
Gorontalo
Es, Pengadaan peralatan pemasaran
Pembangunan pelabuhan perikanan Minahasa Utara SKPT Talaud, Kapal pengawas Talaud, Bolaang
Sulawesi
dan fish market perikanan, cold storage, tambatan Mongondow
Utara
perahu,
Pengadaan Bibit Rumput Laut, Maluku Tenggara, SKPT Saumlaki, coldstorage, Maluku Tenggara
Pengembangan Kampung Nelayan, Kep. Tanimbar, Pembangunan ABF
Maluku
Pengembangan Komoditas Unggulan Kep. Aru, MBD.
Musrenbangnas
Pembangunan Sentra Perikanan Halmahera Kapal perikanan perbatasan Morotai
Rencana Induk Maluku Utara Tangkap, Kapal Perikanan, Tengah, Morotai.
Peningkatan Pelabuhan Perikanan,
Musrenbangnas dan Renduk
Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Biak Numfor, SKPT Merauke Merauke
Papua
Jayapura

18
18
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan

MUSRENBANGNAS RENCANA INDUK


Provinsi
Program/Kegiatan Lokasi Program/Kegiatan Lokasi

Pendampingan Hak Kekayaan


Kep. Riau Prov. Kep. Riau
Intelektual

Pembangunan Fasilitas Publik


Kalimantan
Taman Nasional Kayan Mentarang Malinau
Utara
Long Alango

Masterplan Kawasan Pariwisata


Maluku Maluku Tengah
Banda

Musrenbangnas

Rencana Induk

Musrenbangnas dan Renduk

18
18
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA

Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan

MUSRENBANGNAS RENCANA INDUK


Provinsi
Program/Kegiatan Lokasi Program/Kegiatan Lokasi

Pendidikan dan Pelatihan


Kep. Riau Prov. Kep. Riau
Keterampilan pencari kerja

Kalimantan Pembangunan BLK di Kalimantan Prov. Kalimantan


Utara Utara Utara

Gorontalo Pelatihan Tenaga Kerja 4.0 Prov. Gorontalo

Musrenbangnas

Rencana Induk

Musrenbangnas dan Renduk 18


18
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
Pengembangan Potensi Kawasan Perbatasan REPUBLIK INDONESIA

T.A 2024
KKP KEMENPAREKRAF KEMENDAG KEMNAKER
ANGGARAN 190.682.972.254 1.950.000.000 - 4.221.625.800
Penyediaan Peralatan Pengembangan Kegiatan terkait sarana Pelatihan Berbasis
Pemasaran, Bantuan Pengelolaan Desa Wisata perdagangan tahun 2023 Kompetensi (PBK)
Ekonomi Produktif Pesisir dan Homestay, Festival masih belum terbit - Pelatihan Pemeliharaan
dan Pulau2 Kecil/Terluar, Wisata Kuliner, Peningkatan Permendagnya, diantaranya Kendaran Ringan
Peningkatan Fasilitas SDM Pengelola Pariwisata, dikarenakan masih ada Konvensional
Kampung Nelayan, Fasilitasi Pengembangan pembahasan regulasi terkait - Pelatihan Menjahit
Pembangunan Unit Destinasi Wilayah Terluar yang belum clear (a.l Pakaian Wanita Dewasa
PROGRAM/KEGIATAN Perbenihan, Pengadaan terbitnya PP No.19/2022 - Pelatihan Asisten
Sarpras Pemberdayaan tentang dana dekon & tugas Pembuat Pakaian
Usaha Nelayan, Pengadaan pembantuan). Oleh karena - Pelatihan Pemeliharaan
Kapal Perikanan dan Alat itu anggaran untuk kegiatan Kendaraan Ringan
Tangkapnya, dll sarana perdagangan tahun - Pelatihan Pemasangan
2023 masih belum dapat Instalasi Otomatis Listrik
dibreakdown per unit/per Industri,
lokasinya - dll
Provinsi Aceh, Sumut, Riau, Provinsi Riau, Kepri, NTT, Provinsi Riau, Kepri, Kaltara,
Kepri, NTT, Kaltim, Kaltara, Kaltim, Sulut, Malut, Papua Sulut, Sulteng, Maluku,
CAKUPAN WILAYAH
Sulut, Sulteng, Malut, Barat Papua,
Maluku, Papua, Papua Barat

19
19
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA

Transportasi (Bandara, Pelabuhan, Terminal)


BANDAR UDARA

Target 2020-2024 : 15 Unit


PKSN Tahuna (3 Pelabuhan)
Capaian 2020-2023 : 11 Unit Krayan Selatan
Natuna PKSN Melonguane

PELABUHAN

Karimun Kepulauan Aru


Target 2020-2024 : 17 Unit Kapuas Hulu

Capaian 2020-2023 : 17 Unit PKSN Aruk


MBD
TERMINAL

PKSN Motaain
Target 2020-2024 : 12 Unit

Capaian 2020-2023 : 6 Unit PKSN. Saumlaki

PKSN Wini PKSN Merauke

19
Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2022 19
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN

Pengembangan Infrastruktur Konektivitas REPUBLIK INDONESIA

Transportasi (Bandara, Pelabuhan, Terminal)


PKSN Tahuna (3 Pelabuhan)
Krayan Selatan
Natuna PKSN Melonguane
KET:
Kementerian 2020
Perhubungan
2021
Karimun Kepulauan Aru
Kapuas Hulu
BANDAR UDARA PKSN Aruk
Target 2020-2024 : 15 Unit MBD
Capaian 2020-2022 : 9 Unit

PELABUHAN PKSN Motaain


Target 2020-2024 : 17 Unit TERMINAL
PKSN. Saumlaki
Target 2020-2024 : 12 Unit
Capaian 2020-2022 : 5 Unit
PKSN Wini PKSN Merauke
Capaian 2020-2022 : 3 Unit

19
Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2022 19
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN

Pengembangan Infrastruktur Konektivitas REPUBLIK INDONESIA

Jalan Startegis Nasional Perbatasan di Pulau Kalimantan (Jalan Paralel)

Total Panjang 1.916,73 Km Total Jalan Tembus Renduk KETERANGAN


Jalan Belum
Kondisi Eksisting Provinsi
Panjang
Tembus
Ruas
Aspal Agregat Tanah (Hutan) 2020-2024
Jalan
Jalan Tembus Belum Tembus Hutan
1.857 Km 59,73 Km Kalimantan Barat 811,32 399,23 131,71 282.76 - 81 1. Mensalong – Tao Lumbis
2. Long boh- long metulang
Kalimantan Timur 498,18 114,66 68,64 314,88 23,7 136,4 - long nawang
3. Long pujungan – long kemuat
Target Penanganan 2020-2024 Kalimantan Utara 607,23 9 117,62 444,58 36,03
188,3 - langap - malinau

405,7Km Total 1.916,73 525,89 317,97 759,46 59,73 405,7


Pembangunan Preservasi
Peningkatan

Penanganan 2023
Capaian 2020-2022 Peningkatan Jalan paralel

Kalbar 70,105 Km Kalbar 93.152 Km


Kaltim 56,43 Km Kaltim 35.7 Km
Kaltara 105,37 Km Kaltara 83.84 Km

19
19
Pengembangan Infrastruktur Konektivitas BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA

Jalan Startegis Nasional Perbatasan di Provinsi NTT (Jalan Sabuk) dan (Jalan Lintas) Papua

Kondisi Eksisting NTT


PLBN
MOTAAIN Kondisi Eksisting PAPUA PLBN
SKOUW

Total
Haekesak
RDTL Total
327,39 1.098,33 Km
Fulur
PLBN Nualaen
Panjang WINI Km Panjang
RDTL Dafala
Renca
na (Oecusse
Manamas Laktutus Jalan Tembus Belum Tembus
PLBN
Oepol
Noeleo
Oenaek
) Faenake
(Napan)
Sp. Amal
951,54 Km 146,79 Km INDONESIA
i
Inbate
Nunpo PLBN
Saenam
(Haumeniana) MOTAMASIN

PAPUA
Target Penanganan NUGIN
2020-2024 Jalan belum tembus
Target Penanganan 2020-2024 2020-2023 2020-2023 146,79 km
101,4 Km
164,04
Bdr.
Km Pembangunan
71,63 KM
El

P.
Tari
KU Preservasi 139,40 KM Preservasi
Peningkatan
Ten PA Peningkatan PLBN
P. NG
au SOTA
Bol
ok

Total Panjang Jalan Tembus Jalan Belum Total Jalan Tembus


Ruas Jalan Jalan Belum
Ruas Jalan Aspal Agregat Tanah Tembus (Hutan) Ruas Jalan Panjang
Aspal Agregat Tanah Tembus (Hutan)
Ruas Jalan
Sabuk Barat 147,4 94,81 52,59 - -
PAPUA 1.098,33 775,08 0 157,97 146,79
Sabuk Timur 179,99 179,99 - - -

Total 327,39 274,80 52,59 0 0 194

19
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
Pengembangan Infrastruktur Sosial Dasar REPUBLIK INDONESIA

Target Penanganan 2020-2024

10
Provinsi
Terdapat 239 unit pembangunan Sarpras Energi
Listrik yang tersebar pada 7 PKSN dan 66 lokpri.

Capaian Tahun 2020- 2023:


239 ✓ 100 Unit Jaringan infrastruktur kelistrikan
Unit Pembangunan Sarpras
Listrik

BBM Satu Harga Ranai


PLTS
Siantan Selatan Bunguran Selatan
Target 2020-2024 : 31 Unit
Belakang Padang
Kayan Hilir
Moro Capaian 2020-2022 : 3 Unit

Penyediaan BBM Satu Harga

Target 2020-2024 : 15 Unit Mataru

Capaian 2020-2023 : 21 Unit Bahau Hulu, Pujungan, Kayan Barat , Tulin Onsoi, Sajingan Besar, Rote
Barat Daya, Tasifeto Timur, Raijua, Morotai Jaya, Masela, Wetar Barat,
Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2020-2022 Kei Besar Selatan, Arso Timur, Muara Tami
19
19
BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN
Pengembangan Infrastruktur Sosial Dasar REPUBLIK INDONESIA

Kondisi eksisting s/d Tahun 2023


Target Penanganan Rencana Peningkatan Jaringan
576 2020-2024 Seluler& Blank Spot Area 2024
1.307 222
100%
149 67,1%
124 55,6% Titik
Kecamatan Kecamatan Kecamata
BTS n
940 Capaian BTS
Titik
2020-2022
45 Desa
222Lokpri
▪ Basis lokasi di Ibukota Kecamatan
▪ Masih terdapat wilayah dalam 1 Kecamatan dgn
1.296 Capaian Akses Internet
2020-2022
akses 3G, 2G, dan Blankspot Titik

Sumber: Rencana Induk PBWN-KP 2020-2024 dan Rencana Aksi Tahun 2020-2022

19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

AGENDA KAWASAN PERBATASAN


DALAM KONTEKS 5 ARAHAN PRESIDEN RI

Agenda REGULASI (INVESTASI)


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Pembangunan • Inpres No 1 Tahun 2021 Percepatan
• Pembangunan Pos Lintas Batas
Negara yang mendukung Pembangunan Ekonomi di Kawasan
pelayanan CIQS (Custom,
01 Perbatasan Negara Aruk, Motaain, dan
Imigration, Quarantines, dan Skouw;
Securities);
05 • Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan
• Pembangunan jalan paralel dan Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2020-
trans perbatasan, serta jalan 2024;
lingkar Pulau – Pulau Kecil Terluar • Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34
(PPKT); Tahun 2019 tentang Perdagangan
• Pemenuhan infrastruktur layanan Perbatasan.
energi, telekomunikasi,
TRANSFORMASI EKONOMI
permukiman, kesehatan, dan
Pendidikan; • Pengembangan PKSN termasuk ekonomi
• Pembangunan infrastruktur kawasan sekitarnya yang fokus pada
melalui mekanisme DAK. 04 pengembangan komoditas unggulan
02 melalui peningkatan nilai tambah;
PENGEMBANGAN SDM
• Pembangunan Sentra Kelautan dan
• Peningkatan Sumber Daya Manusia Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil
Pelayanan Lintas Batas Negara; Terluar.
• Pelatihan Vokasional; PENYEDERHANAAN BIROKRASI
• Pelatihan dan bimbingan teknis bagi 03 • Optimalisasi fungsi Badan Pengelola Perbatasan Daerah;
aparatur kecamatan di desa terdepan. • Upaya Pengintegrasian Organisasi Perundingan yang bersifat Ad Hoc menjadi
kelembagaan permanen di bawah koordinasi BNPP untuk percepatan
Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023
penyelesaian batas wilayah negara.

19
RUANG LINGKUP REGULASI TERKAIT KAWASAN PERBATASAN

19
Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN
KAWASAN PERBATASAN TAHUN 2020 – 2024

222
15 PROVINSI LOKPRI
(70 Darat & 152 Laut)

18 PKSN 111 PPKT

54 782
KABUPATEN/KOTA KECAMATAN
PERBATASAN

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023


19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

15 PROVINSI LOKASI PRIORITAS (LOKPRI) REPUBLIK INDONESIA

BERDASAR RENDUK 2020 -2024.

Arah Kebijakan Pembangunan Kawasan Perbatasan dan Pengelolaan PPKT

1 Fokus pada upaya penguatan 2 Fokus pada lokasi 3 Fokus pada konsepsi
keutuhan wilayah kedaulatan strategis dalam keterkaitan fungsional dan
dan pengatasan keterisolasian geografis dan bersifat konektivitas jaringan
serta ketertinggalan kawasan fungsional dengan infrastruktur antar lokasi
potensi ekonomi

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023

20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Permasalahan Utama di Kawasan Perbatasan,


yaitu terisolasi, akses transportasi, dan akses
pelayanan dasar

Pendekatan Kawasan belum optimal untuk


membangun wilayah perbatasan (terutama
daerah-daerah terluar)
Kebijakan perencanaan dan pembangunan
belum dapat mengakomodasi secara
keseluruhan
Kurang tersedianya infrastruktur utama
(Jalan, Ketersediaan Air, Listrik)

Pelayanan Administrasi Pemerintahan dan


infrastruktur pendukung pusat pertumbuhan
ekonomi
Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023

20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

4 (EMPAT) ISU PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA

PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA


Penyelesaian Batas Darat, Laut, Udara dan Pemanfaatannya; Sarpras Hankam dan Gakum;
Diplomasi Perundingan, dan Operasi Pengamanan Terpadu termasuk di PPKT ;

PENGELOLAAN LINTAS BATAS NEGARA


Pencegahan dan Penindakan Criminal border; Illegal trafficking; Terorist; Pembangunan Fisik PLBN
terpadu/CIQS; Manajemen O&M PLBN Terpadu dan Diplomasi Lintas Batas Negara;

PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN


Infrastruktur Dasar Pembuka Keterisolasian (Jalan Non Status atau Jalan strategis daerah
perbatasan/Jembatan, Elektrifikasi, Telekomunikasi dan Informasi); Infrastruktur Pendukung
Perekonomian Rakyat; Infrastruktur Pelayanan Sosial Dasar; Pengembangan Potensi Kawasan
Perbatasan; dan Pelaksanaan Tata Ruang Kws.Perbatasan dan RDTR Kec.Lokpri, PKSN, dan PLBN);

PENGELOLAAN KELEMBAGAAN
(Sistem dan Mekanisme Perencanaan dan Pengendalian Terpadu, Capacity Building/Kapasitas Aparatur
dan Masyarakat, Kerjasama antar Lembaga Internasional/Nasional, dan Keterkaitan Dokumen
Perencanaan dan Penganggaran antarlintas K/L).

20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERSOALAN PERBATASAN DENGAN NEGARA TETANGGA

EKONOMI POLITIK SOSIAL BUDAYA


REGIONAL Aktivitas ilegal baik barang Migrasi dan Pengungsi. • Penyakit Epidemik dan Infeksius.
dan manusia.
• Adanya kapal peti kemas dari luar negeri yang
membuang limbah B3 di lautan Indonesia.

NASIONAL Integrasi Perdagangan. • Belum maksimalnya kerjasama Penyakit Epidemik dan Infeksius.
antar Kementerian/Lembaga
dalam menangani kejahatan
Lintas Negara.
• Banyaknya peraturan dan
undang-undang terkait
Perbatasan yang tumpang tindih
kewenangan K/L.

LOKAL • Manajemen Sumber Daya. Belum maksimalnya kerjasama antar • Kurangnya sarana prasarana penunjang di Perbatasan.
aparat penegak hukum di Perbatasan
• Masih terjadinya penjualan • Keterbatasan pengetahuan nelayan tradisional tentang
dan pembelian bahan batas wilayah negara sehingga banyak nelayan yang
bakar minyak secara ilegal ditangkap kepolisian negara tetangga.
antara kapal besar dengan
kapal kecil. • Banyaknya pelabuhan tradisional yang rawan dijadikan
lokasi penyelundupan.

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023


20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Bagaimana 4 RI-Filipina
✓ Border Cross Agreement (BCA).
persoalan- ✓ Joint Border Committee (JBC) RI-Filipina.
persoalan itu Kerjasama Regional ( Kerja sama Brunei Darussalam-Indonesia-
dikelola? 5
Malaysia-Philippines East
ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dibentuk secara resmi pada
Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-1 di Davao City, Filipina pada
Secara formal,
persoalan/permasalahan tanggal 26 Maret 1994. Kerja sama tersebut bertujuan untuk
Perbatasan di kelola dan meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
dibahas melalui forum-forum di daerah perbatasan negara negara BIMP-EAGA).
baik bilateral maupun
multilateral. Forum-forum
tesebut diselenggarakan
secara rutin dan resiprokal.

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023


20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

HAMBATAN PERUNDINGAN DI TANTANGAN KERJASAMA LINTAS BATAS


MASA PANDEMI COVID-19
1. Tidak memungkinkan pertemuan tatap 1. Pergeseran paradigma pengelolaan Perbatasan
muka untuk melaksanakan ke aspek kesejahteraan dan ekonomi.
perundingan. 2. Di tingkat nasional, belum ada mekanisme integrasi data
2. Terdapat keengganan negara tetangga keamanan Perbatasan.
dalam melakukan pertemuan secara 3. Forum-forum Kerjasama lintas batas belum
daring akibat kekhawatiran keamanan mengintegrasikan elemen CIQ (Custom, Immigration,
komunikasi. Quarantine).
3. Keadaan politik dalam negeri negara 4. Tantangan utama kemanan Perbatasan sekarang adalah
tetangga. Transnational Organized Crimes (TOC) dan bukan
ancaman tradisional seperti komunisme atau invasi
negara tetangga.

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan, Juli 2023


20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEBERHASILAN DALAM KERJASAMA LINTAS BATAS NEGARA DI DARAT

Joint Indonesia-Malaysia (JIM)


Joint Border Committee Joint Border Committee
SOSEK MALINDO
RI-PNG RI-RDTL
Dalam Forum Joint Indonesia-Malaysia, menghasilkan beberapa
kesepakatan, antara lain: • Sejak Tahun 2015-2019, telah dicapai 25
1. MoU Penyelesaian OBP Segmen Simantipal dan Segmen kesepakatan. • Fasilitasi Pertemuan Tokoh
OBP C500 – C600, Sektor Timur, Kalimantan Utara. • Tahun 2017 JBC RI-PNG tidak Adat RI-RDTL di
2. IRM (Investigation, Refixation, and Maintenance) patok, terselenggara. Perbatasan (tahun 2017);
Pilar, dan Tugu Batas Negara, Sektor Timur (Kaltara) dan
• Beberapa capaian Hasil Kerjasama • Kesepakatan Prinsip
Sektor Barat (Kalbar). Penyelesaian Unresolved
3. SOP Penyelesaian OBP Sektor Timur, Survey Bersama diantaranya:
1. MoU Collaborative Animal Health, Segment. Noel Besi –
OBP; Dll. (Survey Blank Spot Area /BSA, di Garis
Perbatasan RI – Malaysia – Kalbar-Sarawak) Plant Health and Biosecurity Citrana dan Segmen Bijael
Activities; Sunan - Oben
Sejak Tahun 2015-2019, telah dicapai 71 kesepakatan dalam 2. Declaration on the Measurement of
forum Sosek Malindo.Beberapa capaian Hasil Kerjasama
52 MM using WGS 1984;
diantaranya:
1. Penyelesaian Pemotongan Bukit di Tebedu, Entikong, Prov 3. Densification of Boundary RI-PNG;
Kalbar, untuk pembangunan Dryport. 4. Basic Agreement on Border
2. Vaksin Rabies Bersama Tahun 2019. Arrangements 2013
3. Pembangunan PLBN, Jalur Transportasi dll

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023


20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEBERHASILAN DALAM KERJASAMA LINTAS


BATAS NEGARA DI DARAT (2/2)

Penandatanganan Border Crossing


Agreement oleh Menteri Dalam Negeri
Indonesia dan Menteri Dalam Negeri
Malaysia pada tanggal
8 Juni 2023 di Putra Jaya, Malaysia

Border Crossing Agreement/ Perjanjian


Lintas Batas RI-Malaysia adalah
kesepakatan bilateral RI-Malaysia yang
bertujuan untuk meningkatkan kerja sama
pergerakan orang pada kawasan
perbatasan kedua negara yang terakhir
kali ditetapkan tahun 2006

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023


20
LIST OF ENTRY/EXIT POINTS
(BERSIFAT LIVING DOCUMENT)
Entry/Exit Points
No
Indonesia Malaysia
1. Temajuk Teluk Melano
LABUAN
2. Serasan (Laut) Sematan
3. Aruk Biawak
Brunei 4. Jagoi Babang Serikin
12 15 14 5. Saparan Padawan
13
11 6. Entikong Tebedu
7. Segumon Bunan Gega
Bintulu 8. Sei Kelik Batu Lintang
9. Merakai Panjang Batu Lintang
10. Badau Lubok Antu

11. Long Midang Ba’kelalan dan Bario


1
2 Kuching 12. Long Midang Long Pasia
3
4 Liem Hie Djung dan
5 13. Tawau
10
Tunontaka
6 8 9
7 14. Sei Manggaris Tawau
Kedua negara menyepakati terdapat 15 Entry/Exit Points di Kawasan
Perbatasan RI-Malaysia yang bersifat living document dan akan dibahas 15. Labang Pagalungan
lebih teknis pada Joint Technical Committee (JTC) RI-Malaysia.

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023


20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PROSPEK KERJASAMA PERBATASAN ANTAR NEGARA DAPAT DILAKUKAN MELALUI:


Perjanjian Kemitraan Ekonomi • Misalnya dengan pemberlakukan kebijakan ekpor dan impor produk
Komprehensif Indonesia dengan Negara yang dibutuhkan dan diproduksi masyarakat perbatasan tanpa tarif
Negara tetangga melalui perjanjian apa pun, sehingga imported dan eksportir Indonesia memperoleh
perdagangan dan investasi keuntungan dari margin biaya atas barang yang diperdagangkan.

Penetapan jenis komoditas yang dapat • Komoditas unggulan yang telah tersertifikasi sesuai dengan standar
kelayakan untuk ekspor dan impor
diperdagangkan melalui Pos Lintas
Batas Negara

Penyiapan terminal barang • saat ini pada masing masing PLBN yang dibangun Indonesia telah
internasional sebagai reciprocal dibangun sarana prasarananya.
pelayanan perdagangan umum lintas
batas Negara

• Pembangunan sarana dan prasarana yang setara dengan negara


Penetapan seluruh PLBN yang dibangun tetangga serta pembuatan regulasi yang disederhanakan untuk
sebagai pintu ekspor dan impor memudahkan masyarakat perbatasan melakukan ekspor.

Sumber: Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Juli 2023 209


20
UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PENGARAH

➢ Ketua Pengarah: Menko. Bid. Polhukam


Pasal 25A: Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ➢ Wakil Ketua Pengarah I: Menko. Bid.
sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan Perekonomian
➢ Wakil Ketua Pengerah II: Menko. Bid. PMK
wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan ➢ Wakil Ketua Pengarah III: Menko. Bidang
Marvest
dengan Undang-undang
KEPALA BNPP
UU NO. 43 TAHUN 2008 Menteri Dalam Negeri

TENTANG WILAYAH NEGARA PERPRES NO. 12 TAHUN 2010


Tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan SEKRETARIAT TETAP BNPP
Pasal 14 ayat (1): Untuk mengelola
Batas Wilayah Negara dan
d
mengelola Kawasan Perbatasan PERPRES NO. 44 TAHUN 2017
pada tingkat pusat dan daerah, Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden ANGGOTA

Pemerintah dan pemerintah daerah


membentuk Badan Pengelola No. 12 Tahun 2010 Tentang Badan Nasional 27 15
Nasional Pengelola Perbatasan K/L Provinsi
dan Badan Pengelola Daerah. KPN

(Ditetapkan 13 November 2008)

210
TUGAS BNPP
UU No. 43 Tahun 2008
ttg Wilayah Negara, Pasal 15 ayat (1)

Menetapkan Kebijakan Program


Pembangunan Perbatasan

Menetapkan Rencana
Anggaran

Mengkoordinasikan
Pelaksana Teknis Pembangunan Dilakukan Oleh Kementerian/
LPNK, Pemprov dan Pemkab/Pemkot Berdasarkan Rencana Induk Pelaksanaan
dan Rencana Aksi Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan
Pembangunan Kawasan Perbatasan.

Rencana Induk dan Rencana Aksi disusun berdasarkan Rencana Melaksanakan Evaluasi
Tata Ruang di kawasan perbatasan. dan Pengawasan

211
FOCUS AREA: Wilayah Pengelolaan

Mengembangkan Wilayah untuk mengurangi Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan


PN 2 PN 7
Kesenjangan dan menjamin Pemerataan Transformasi Pelayanan Publik

Pos Lintas Batas


PLBN Negara 26
222 LOKPRI Lokasi Prioritas

67 DARAT
SUDAH TERBANGUN 8
DALAM PEMBANGUNAN
10
155 LAUT

PLBN 2020 - 2024 8

18 PKSN Pusat Kegiatan


Strategis Nasional PPKT (Pulau-Pulau
111
Kecil Terluar)

10 Provinsi Berpenduduk
42
16 Kab/Kota Tidak Berpenduduk 69

212
212
PEMENUHAN FASILITAS PELAYANAN SOSIAL DASAR

Pemenuhan fasilitas pelayanan sosial dasar diarahkan untuk memastikan masyarakat di kawasan perbatasan
mendapatkan akses terhadap layanan sosial dasar sesuai dengan standar minimal sebagaimana amanat peraturan
perundang-undangan, dengan program:

kebutuhan fasilitas Kebutuhan Fasilitas Kebutuhan Fasilitas Bantuan sosial


pelayanan kesehatan Pendidikan Masyarakat Permukiman Masyarakat pemerintah
masyarakat sesuai dengan
standar pelayanan
Aspek Strategis dalam Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan

Aspek Pengelolaan Batas Wilayah Negara Aspek Pembangunan Kawasan Perbatasan

• Penetapan dan penegasan batas wilayah negara pada beberapa • Penyelesaian dan penetapan rencana serta pengendalian dan
segmen serta penguatan wawasan kebangsaan dan pemanfaatan ruang;
nasionalisme pada masyarakat perbatasan; • Optimalisasi pengelolaan dan pengembangan potensi komoditas lokal
• Memaksimalkan pengawasan dan pemeliharaan tanda batas dan produktivitas produk unggulan daerah;
negara; • Meningkatkan daya saing dan pengembangan pusat/sentra industri,
• Penyelesaian perundingan berdasarkan kondisi dan strategi perdagangan dan pariwisata di Lokpri dan PKSN;
politik negara tetangga. • Peningkatan konektivitas dan layanan infrastruktur transportasi
terutama yang mendukung rantai lalu lintas pasokan komoditas
Aspek Pengelolaan Aktivitas Lintas Batas Negara (distribusi logistik/supply chain) dan hubungan sosial budaya
antarwilayah;
• Mengintegrasikan sistem pemeriksaan dan pelayanan lintas • Pemerataan infrastruktur teknologi informasi;
batas pada jalur Non PLBN serta sistem pengawasan terpadu • Peningkatan akses terhadap sarpras pelayanan sosial dasar
pada PLBN (Integrated Border Security System); (pendidikan, kesehatan, perekonomian, perdagangan, dan
• Mengurangi jalur-jalur perlintasan tidak resmi; permukiman) yang memadai;
• Peningkatan SDM dan Dukungan Teknologi dalam
Penyelenggaraan Pelayanan Lintas Batas (CIQS);
• Pemenuhan sarpras pendukung pengamanan lintas batas Aspek Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan BWN-KP
negara, di darat dan laut;
• Mengurangi permasalahan lintas batas pada aspek ekonomi • Efektifitas kelembagaan horizontal (antar-lembaga dalam
dan sosial budaya, maupun aktivitas transnational crime pemerintah pusat);
lainnya.
• Efektifitas kelembagaan vertikal (hubungan antara pusat dan
daerah) dan di daerah;
• Peningkatan kelembagaan pengendali lapangan sebagai fungsi2
pengendalian pelaksanaan, monitoring, serta evaluasi dampak
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
program dan kegiatan.
1
ARAH STRATEGIS PENGELOLAAN BATAS
WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN (BWN-KP) 2020-2024

BIDANG
Mewujudkan penegasan dan penetapan batas 1. Penetapan Batas Wilayah Negara

1 wilayah negara, penguatan sistem pertahanan dan


keamanan, serta penegakan hukum dan kesadaran
politik atas kedaulatan negara
2. Pertahanan Wilayah Negara
3. Keamanan dan Ketertiban Wilayah

Mewujudkan peningkatan pelayanan lintas batas BIDANG

2 negara serta kerjasama lintas negara di perbatasan


sebagai media untuk menjaga keharmonisan
hubungan antar negara
Pengelolaan Aktifitas Lintas Batas Negara

BIDANG
1. Penataan Ruang Kawasan Perbatasan
Mewujudkan peningkatan kegiatan ekonomi, 2. Pertumbuhan Ekonomi Kawasan
3 pembangunan sarana dan prasarana, serta
peningkatan kualitas sumberdaya manusia
Perbatasan
3. Pemerataan Pembangunan Kawasan
Perbatasan

BIDANG
1. Koordinasi Pengelolaan Perbatasan
Mewujudkan pengelolaan perbatasan negara secara
4 holistik, integratif, tematik serta berorientasi pada
konektivitas antar ruang yang berkelanjutan
Negara
2. Perencanaan Pengelolaan Perbatasan
Negara
3. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan
Perbatasan Negara
Sumber: Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Juli 2023
215
21
BP2MI sebagai mitra BNPP

mewujudkan peningkatan pelayanan lintas batas


negara serta kerjasama lintas negara di perbatasan
sebagai media untuk menjaga keharmonisan
hubungan antar negara.

KEGIATAN
✓ Penanganan PMI Bermasalah, Sakit, dan Meninggal;
✓ Pelaksanaan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) PMI
Non Pemerintah;
✓ Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran
Rp 5,256 M, Indonesia;
✓ Pemberdayaan PMI Purna dan Keluarganya, yang
tersebar di Provinsi Kepulauan Riau;
✓ Provinsi Kalimantan Barat; dan Provinsi Kalimantan
Utara.

Anda mungkin juga menyukai