Anda di halaman 1dari 26

RANCANGAN RPP KERJASAMA DAERAH

PENGATI PP 50 TAHUN 2007


TENTANG TATA CARA KERJASAMA DAERAH

OLEH
Drs. YUSRI TAHIR, M.Si.

DIREKTORAT DEKONSENTRASI, TUGAS PEMBANTUAN DAN KERJA SAMA


DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENDAGRI
DASAR PELAKSANAAN KERJASAMA DAERAH

UU NO 23 TAHUN 2014
TENTANG
PEMERINTAHAN
DAERAH

Pasal 363
Daerah dapat bekerjasama

Kerjasama dengan
Kerjasama Antar Kerjasama dengan
Lembaga/Pemda di
Daerah Pihak Ketiga
Luar Negeri
URGENSI DAN IMPLIKASI ARAH KEBIJAKAN
KEBUTUHAN
KERJASAMA ANTAR DAERAH
KONDISI
Adanya kebutuhan yang kuat • Masih adanya egoisme daerah KEBIJAKAN
• Pemahaman otda berbeda
akan efisiensi dlm pelayanan • Ketimpangan pertumbuhan SANGAT PENTING DAN
publik & pengelolaan sumber pembangunan daerah URGEN
daya/potensi daerah
KEBUTUHAN
KEBIJAKAN
Sinergitas Tata Ruang & Diwajibkan bagi setiap
Kelestarian fungsi
Daerah dan Perlu perhatian
lingkungan hidup yang tidak Kebutuhan
khusus KDH
mengenal batas administrasi akan
KEBUTUHAN Kerjasama
Antar KEBIJAKAN
Kebutuhan akan daerah Perlu perencanaan yang
meningkatkan kelancaran
benar, anggaran yang
arus barang dan jasa antar
daerah memadai .
KEBUTUHAN
KEBIJAKAN
Kebutuhan akan sinergitas – KONDISI Masuk dalam proses
• Pembangunan tidak merata
keterkaitan antar-sektor • Kemiskinan di daerah perencanaan daerah (Visi
antar-wilayah dlm sistem Perbatasan Misi KDH, Renstra, RPJMD,
produksi & distribusi • Tidak akan bisa hidup sendiri
tanpa KSD
dan RKPD
• Perekat NKRI
REGULASI KERJASAMA DAERAH
• Meningkatkan KS DENGAN PIHAK KETIGA
Kesejahteraan Rakyat • Prinsip • PP N0. 27/2014 Ttg Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah
• Kerjasama Wajib • Obyek • Permendagri No. 17/2007 tentang
• Kerjasama Sukarela Petunjuk Teknis Pengelolaan
• Pelaksanaan • Subyek Barang Milik Daerah

Kerjasama • Tatacara KS INFRASTRUKTUR


• Pemantauan dan • Perpres 38/2015 tentang Kerjasama
Evaluasi • Bentuk Pemerintah Dengan Badan Usaha
Dalam Penyediaan Infrastruktur
• Perselisihan • Hasil • Permen Bappenas No.4/2015

KS DENGAN LUAR NEGERI


• Permendagri No. 3/2008 tentang
UU 23/2014 PP 50/2007 Pedoman Pelaksanaan Kerjasama
Pemerintah Daerah dengan Pihak
Pasal 363 - 370 Luar Negeri

KS DAERAH (UMUM):
PERMENDAGRI:
• No. 69/2007 tentang Kerjasama
Persetujuan DPRD Pembangunan Perkotaan
• No. 19/2009 tentang Pedoman
• Beban Rakyat Peningkatan Kapasitas Pelaksana

• Beban APBD
Kerjasama Daerah
• No. 22/2009 Ttg Petunjuk Teknis

• Aset
Kerja Sama Antar Daerah
• No. 23/2009 Ttg Tata Cara
Pembinaan Dan Pengawasan Kerja
Sama Antar Daerah.
BENTUK KERJA SAMA DAERAH
(Menurut UU 32/2004 dan UU 23/2014)
UU 32/2004 UU 23/2014 KERJA SAMA
KERJA SAMA
ANTAR DAERAH
ANTAR DAERAH
(KAD)
(KAD)

BENTUK KERJA SAMA DAERAH


BENTUK KERJA DENGAN PIHAK
KERJA SAMA
SAMA
KETIGA
DAERAH
DAERAH

KERJA SAMA DAERAH KERJASAMA DAERAH


DENGAN PIHAK DG LEMBAGA/PEMDA
KETIGA DI LUAR NEGERI

Keterangan: Keterangan:
1. UU 32/2004 tidak mengatur kerjasama Daerah dengan 1. UU 23/ 2014 mengatur kerjasama Daerah dengan Lembaga/Pemda di
Lembaga/Pemda di Luar Negeri. UU 32/2004 juga tidak Luar Negeri sebagai bentuk Kerjasama Daerah.
menjelaskan siapa yang dimaksud dengan Pihak Ketiga. 2. Berbeda dengan UU 32/2004 jo PP 5-/2007, dalam Penjelasan Pasal
2. Kerjasama Daerah Dg Lembaga/Pemda di Luar Negeri diatur 363, Pihak Ketiga adalah pihak swasta, organisasi kemasyarakatan,
dalam Permendagri 3/2008. Sedangkan pengertian Pihak Ketiga dan lembaga nonpemerintah lainnya. Jadi TIDAK TERMASUK
diatur dalam P 1 angka 3 PP 50/2007 yang menyebutkan bahwa DEPARTEMEN/ LPND
Pihak Ketiga adalah Departemen/ LPND, perusahaan berbadan
hukum, BUMN, BUMD, Koperasi, Yayasan
SIFAT KERJA SAMA ANTAR DAERAH
(Menurut UU 32/2004 dan UU 23/2014)
KERJA SAMA KERJA SAMA WAJIB

SIFAT SIFAT
KERJA KERJA
SAMA SAMA
ANTAR ANTAR
DAERAH DAERAH

KERJASAMA SUKARELA ? KERJASAMA SUKARELA


SIFAT KERJA SAMA WAJIB
KRITERIA LINGKUP CONTOH OBJEK

• Antar Daerah • Antar Daerah Prov • Kesehatan


Berbatasan berbatasan • Pendidikan
• Memilikeksternalitas • Antar Daerah Kab/Kota • Sosial
dan Kab/Kota berbatasan • Ketenteraman dan
lintas daerah dari prov berbeda ketertiban umum
• Penyediaan layanan • Antar Daerah Kab/Kota
publik lebih efisien jika • Lingkungan hidup
berbatasan dalam
dikelola bersama • Persampahan
wilayahnya
• Kebakaran
Didahului dengan pemetaan • Pekerjaan umum
urusan pemerintahan • Penanggulangan
Didahuli dengan studi bencana
kelayakan

SANKSI JIKA TIDAK DILAKSANAKAN

PEM PUSAT AMBIL ALIH GUBERNUR SBG WPD AMBIL ALIH


(Pembiayaan oleh APBD masing2 daerah) (Pembiayaan oleh APBD masing2 daerah)
•Antar Daerah Prov berbatasan •Antar Prov dan Kab/Kota dalam wilayahnya
•Antar Daerah Kab/Kota dan Kab/Kota berbatasan dari •Antar Daerah Kab/kota dari Provinsi dalam wilayahnya
prov berbeda •Dasar Hukum Pengambilalihan : Peraturan Gubernur
•Dasar Hukum Pengambilalihan: Peraturan Menteri
SIFAT KERJA SAMA SUKARELA

KRITERIA LINGKUP CONTOH OBJEK


• Antar Daerah • Antar Daerah Prov • Kesehatan
Berbatasan berbatasan atau tidak • Pendidikan
berbatasan •
• Antar Daerah Tidak Sosial
• Antar Daerah Kab/Kota • Ketenteraman dan
Berbatasan dan Kab/Kota berbatasan
• Dipandang lebih ketertiban umum
atau tidak berbatasan
efektif dan efisien jika dari prov berbeda • Lingkungan hidup
dilaksankan dg • Antar Prov dan Kab/Kota • Persamapahan
bekerja sama berbatasan atau tidak • Kebakaran
berbatasan dalam • Pekerjaan umum
Didahului dengan pemetaan
urusan pemerintahan wilayahnya • Penanggulangan
Didahuli dengan studi bencana
kelayakan
JENIS/MODEL KERJASAMA WAJIB DAN SUKARELA
•KS ut memberikan pelayanan bersama kpd masy yg bertempat tinggal di
KS Pelayanan Bersama wilayah yg mrp jurisdiksi dari daerah yg bekerjasama, untuk membangun
fasilitas dan memberikan pelayanan bersama
KS ut memb pelayanan TTT bagi suatu wilayah masy yg mrp jurisdiksi daerah
KS Pelayanan Antar yg bekerjasama, dan daerah yg menerima pelayanan wajib ut memberikan
Daerah kompensasi TTT kpd daerah yg memberikan pelayanan

•KS ut meningkatkan kapasitas SDM dan kualitas pelayanannya melalui alih


KS Pengembangan pengetahuan dan pengalaman, dan daerah yg menerima pelayanan wajib utk
SDM memberikan suatu kompensasi TTT kpd daerah yg memberikan pelayanan

•KS ut mengembangkan dan/atau meningkatkan layanan publik TTT, dg


KS Perencanaan dan mana mereka menyepakati rencana & programnya, tetapi melaksanakan
Pengurusan sendiri2 sesuai dg jurisdiksi masing2;

KS Pembelian •KS ut menyediakan layanan kepada daerah lain dengan pembayaran


Penyediaan Pelayanan sesuai dengan perjanjian

KS Pertukaran Layanan • KS melalui suatu mekanisme pertukaran layanan (imbal layan)

KS Pemanfaatan • pengadaan/penyediaan peralatan yang bisa digunakan bersama


Peralatan

KS Kebijakan dan • menselaraskan kebijakan dan pengaturan terkait dengan suatu


Pengaturan urusan atau layanan umum tertentu. 9
Kerjasama Daerah
dengan Pihak Ketiga

kerjasama dalam kerjasama lainnya yang tidak


bertentangan dengan
penyediaan
ketentuan peraturan
pelayanan publik perundang-undangan

Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga dalam Pengelolaan


Barang Milik Daerah dan Kerjasama Penyediaan
Infrastruktur diatur dalam peraturan tersendiri
SIFAT KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA

KRITERIA LINGKUP CONTOH OBJEK

• Antar Daerah Berbatasan • KS Provinsi dengan Pihak • kerjasama dalam


dan tidak berbatasan Ketiga penyediaan pelayanan
• Penyelenggaraan urusan • KS Kab/Kota dengan Pihak publik;
pemerintahan lebih efektif Ketiga • kerjasama dalam
dan efisien jika dikelola pengelolaan aset untuk
bersama meningkatkan nilait ambah
Didahului dengan pemetaan yang memberikan
urusan pemerintahan pendapatan bagi Daerah;
Didahuli dengan studi • kerjasama investasi;
kelayakan
• kerjasama lainnya yang
tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan

UU 32/2004 dan Peraturan Terkait


Model KS 2. KS Pembangunan 3. KS Rehabilitasi
1. KS Pelayanan a. KS Bangun Guna Serah a. KS Rehabilitasi Kelola dan Serah
a. KS Operasional/ b. KS Bangun Serah Guna b. KS Bangun Tambah Kelola dan Serah
Pemeliharaan c. KS Bangun Sewa Serah c. KS Penyerataan Modal atau Patungan
b. KS Pengelolaan/Kelola d. KS Gabungan dari dua atau beberapa jenis
c. KS Sewa Menyewa/ KS a, b, dan c
d. KS Konsesi
Kerjasama Daerah dengan Lembaga dan/atau
Pemerintah Daerah di Luar Negeri

kerjasama “Provinsi Kembar” (sister


province) dan “Kabupaten/Kota
Kembar” (sister city);

Kerjasama Daerah
dengan lembaga
dan/atau pemerintah kerjasama teknik termasuk bantuan
daerah di luar negeri, kemanusiaan; dan
berupa :

kerjasama lainnya sesuai dengan


peraturan perundang-undangan
Jenis/Model kerjasama Daerah dengan lembaga
dan/atau Pemerintah Daerah Diluar Negeri,meliputi :

Pengembangan ilmu Pertukaran Budaya


pengetahuan dan teknologi

Peningkatan kemampuan
Promosi Potensi Daerah
teknis dan manajemen
pemerintahan

Kerjasama lainnya yang tidak


bertentangan dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
SIFAT KERJA SAMA DENGAN LUAR NEGERI

KRITERIA LINGKUP CONTOH OBJEK

• Setelah mendapat • KS Prov dengan • pengembangan ilmu


persetujuan Pemerintah lembaga atau Pemda di pengetahuan dan
Pusat LN teknologi;
• Prosesnya berpedoman • KS Kab/Kota dengan • pertukaran budaya;
pada PPU yang berlaku lembaga atau Pemda di • peningkatan kemampuan
LN teknis dan manajemen
Didahului dengan pemetaan pemerintahan;
urusan pemerintahan • promosi potensi Daerah;
Didahuli dengan studi dan
kelayakan
• Kerjasama lainnya yg
tidak bertentangan
dengan PPU.

Objek KS Berdasarkan UU 32/2004 dan Peraturan Terkait

1. KS Daerah Kembar (sister city)


2. KS Teknik
3. KS Penyertaan Modal
4. KS Kebudayaan dan Sosial
5. KS Lain yang tidak bertentangan dengan PPU
SIFAT KERJA SAMA PEMERINTAH
DENGAN BADAN USAHA DI BIDANG INFRASTRUKTUR
KRITERIA LINGKUP CONTOH OBJEK
• Infra Struktur yang • Pempus dg Badan • IS Transportasi
ditetapkan Pemerintah Usaha Swasta • IS Jalan
Pusat • IS Sumber Daya Air Dan Irigasi
• Pemda dengan Badan
• Memperoleh • IS Air Minum;
Usaha Swasta
Dukungan Fiskal dan • IS Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat;
• BUMN dengan Badan • IS Sistem Pengelolaan Air Limbah
Non Fiskal dari
Usaha Swasta Setempat;
Pemerintah
• BUMD dengan Badan • IS Sistem Pengelolaan Persampahan;
• Prosedur berpedoman
Usaha Swasta • IS Telekomunikasi Dan Informatika;
pada Perpres 38/2015
dan Permen Bappenas • IS Ketenagalistrikan;
4/2015 • IS Konservasi Energi;
• IS Fasilitas Perkotaan;
• IS Fasilitas Pendidikan;
• IS Fasilitas Sarana Dan Prasarana
Olahraga Serta Kesenian;
• IS Kawasan;
• IS Pariwisata;
• IS Kesehatan;
• IS Lembaga Pemasyarakatan; Dan
• IS Perumahan Rakyat.
• IS Minyak Dan Gas Bumi Dan Energi
Terbarukan
APA ITU KERJASAMA DAERAH?
“Kerja sama daerah” adalah kesepakatan antara
Gubernur dengan Gubernur atau Gubernur dengan
Bupati/Walikota atau antara Bupati/Walikota
dengan Bupati/Walikota yang lain, dan atau
Gubernur, Bupati/Walikota dengan Pihak Ketiga,
yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak
dan kewajiban

“Pihak ketiga” adalah Kementerian/Lembaga


Pemerintah Non Kementerian atau sebutan lain,
perusahaan swasta yang berbadan hukum, Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,
Koperasi, Yayasan, dan lembaga lainnya di dalam
negeri yang berbadan hukum
16
PRINSIP KERJASAMA
• Efisiensi;
• Efektivitas;
• Sinergi;
• Saling menguntungkan;
• Kesepakatan Bersama;
• Itikad Baik;
• Mengutamakan Kepentingan Nasional dan Keutuhan
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
• Persamaan Kedudukan;
• Transparansi;
• Keadilan; dan
• Kepastian Hukum.
SUBJEK KERJA SAMA
• Gubernur;
• Bupati;
• Walikota; dan
• Pihak Ketiga
OBJEK KERJA SAMA
• Seluruh urusan pemerintahan yang telah
menjadi kewenangan daerah otonom dan
dapat berupa penyediaan pelayanan
publik.
• Contoh : Persampahan, Air Limbah,
Pendidikan, Kesehatan, Air Minum, dsb
PERSETUJUAN DPRD TERHADAP KERJASAMA DAERAH
BERDASARKAN UU 23 TAHUN 2014

PASAL 101
DPRD PROV

memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan Daerah lain atau
dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan Daerah provinsi

PASAL 154
DPRD
KAB/KOTA

memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan Daerah lain


atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan Daerah
HAL2 PENTING TERKAIT KERJASAMA
WAJIB:

• Daerah utk segera identifikasi potensi kerjasama


wajib masing2;
• Akan diatur terkait reward and punishment-nya
atas penyelenggaraan kerjasama wajib;
• Akan adanya Binwas berjenjang;
• Akan diatur lebih lanjut melalui PP revisi PP
50/2007.
KELEMBAGAAN KSD
1. DAERAH, PEMDA, KADA SBG SUBYEK
KSD
2. KOORDINAEATOR/FASILITATOR yaitu
TKKSD
3. EKSEKUTOR/PELAKSANA yaitu SKPD
4. FASILITATOR PARA PIHAK yaitu BADAN
KERJASAMA ANTAR DAERAH (BKAD)
5. GUB SWP DI WILAYAHNYA
SUBSTANSI REGULASI YG PERLU
DIPERHATIKAN PD REVISI PP 50/2007:
1. Batasan Urusan yg menjadi bagian kerjasama
wajib (kesehatan, pendidikan, infrastruktur,
dsb??)
2. Pola mekanisme Binwas berjenjang ;
3. Pemberian isentif dan disisentif kepada daerah;
4. Mekanisme keterlibatan APBN pd kerjasama
wajib;
5. Pendanaan terhadap biaya operasional
Sekretariat Kerjasama;
6. Penguatan peran TKKSD;
7. dsb
23
LANGKAH STRATEGIS PEM UTK IMPLEMENTASI
KERJASAMA WAJIB:

1. Melakukan revisi rangkaian peraturan terkait


kerjasama antar daerah yg lebih ”aplikatif”.
2. Melakukan Binwas terhadap Pemda agar
memberi perhatian dalam kembangkan KS mulai
tahap identifikasi s/d evaluasi atas KS;
3. Peningkatan kualitas SDM/aparat Pemda utk
mampu kembangkan KS;
4. Dsb

24
POKOK MATERI MUATAN RPP KERJA SAMA DAERAH
1. Prinsip dan Klarifikasi Kerja Sama Daerah;
2. Subyek, Obyek, Bentuk dan Jenis / Model Kerja Sama
Daerah;
3. Kelembagaan Kerja sama daerah;
4. Tata cara pelaksanaan kerja sama daerah;
5. Persetujuan Dewan erwakilan Rakyat;
6. Hasil kerja sama;
7. Penyelesaian perselisihan;
8. Perubahan kerja sama daerah;
9. Berakhirnya kerja sama daerah;
10. Pembinaan dan pengawasan;
11. Pemantauan dan evaluasi kerja sama daerah;
12. Pelaporan.
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai