Anda di halaman 1dari 2

Allah berfirman :

Allah telah memerintahkan segenap kaum muslimin untuk bersholawat kepada Nabi dengan
khitob syafahi, demikian itu setelah ia memanggil-manggil mereka (kaum mu’min) dan memberi
dasar penguat berupa informasi bahwa Allah dan malaikat-malaikatNya juga bersholawat kepada
Nabi.

Allah SWT telah memerintahkan seluruh umat Islam untuk mengucapakan shalawat kepada Nabi
SAW dengan khitob syafahi, hal ini setelah beliau menyeru mereka (orang-orang yang beriman)
dan memberikan landasan penguat berupa informasi bahwa Allah dan para malaikat-Nya juga
mengirimkan shalawat kepada Nabi.

Artinya, Allah memerintahkan kalian semua untuk bersholawat bukan berarti Allah butuh akan
hal itu, melainkan Allah hendak memuliakan kalian karena telah meng-imaninya, dengan suatu
perintah yang mana engkau menemukannya telah dilakukan oleh Allah pemilik jagad raya ” dan
hamba-hamba Allah yang istimewa, yang baik-baik dan yang terhormat, yaitu bersholawat
kepada seorang hamba yang mana Allah telah memberi hidayah kepada kalian melalui dirinya,
Allah juga memberikan petunjuk kepada kalian kepada setiap sesuatu yang menjadikan dekat
dengan Allah melalui lisan nabi-Nya.

Syaikh “Izzudin bin Abdissalam berkata:

“Membaca sholawat kepada Rasulullah itu bukan berarti kita bisa memberi syafa’at kepada
beliau, karena sesungguhnya orang seperti kita tidak akan mampu memberikan syafa’at kepada
orang semacam Rasulullah SAW, Akan tetapi Allah memerintahkan kita agar selalu membalas
budi kepada orang yang pernah memberikan kenikmatan dan berbuat baik kepada kita, jika kita
tidak mampu balas budi kepadanya, maka kita akan selalu berdo’a agar Allah berkenan
membalas kebaikannya kepada kita. Jadi, ketika kita tidak mampu membalas kebaikan Nabi
SAW pemimpin umat yang dahulu dan umat yang akhir, maka Allah Tuhan semesta alam
memerintahkan agar kita mencintainya dan membaca sholawat untuknya, dengan harapan
sholawat kita itu sebagai balas budi akan kebaikan dan keutamaannya. Sungguh!! tidak ada
kebaikan yang melebihi kebaikan Nabi SAW kepada kita umatnya .

Rasulullah SAW bersabda :

“Barang siapa yang membaca sholawat kepadaku, maka Allah bersholawat kepadanya 10 kali”
(H.R. Imam Muslim)

Imam Qodli “Iyadi berkata: Arti hadits di atas adalah: Allah membalasnya dengan kucuran
rahmat dan pelipat gandaan pahala. Sebagaimana firman Allah SWT:
“Barang siapa melakukan kebaikan, maka baginya pahala sepuluh kali lipatnya”.

Imam Qadili ‘IyadI juga mengatakan bahwa arti sholawat terkadang berarti apa adanya sesuai
dengan dhohirnya lafadz sebagai bentuk pengagungan diantara para malaikat. Seperti yang
disebutkan dalam sebuah hadits:

“Jika ada yang menyebutku dalam sebuah perkumpulan maka aku akan menyebutnya dalam
perkumpulan yang lebih baik dari perkumpulannya”. Wallahu A’lam.

Di ceritakan dari Ubai bin Ka’ab, bahwasanya ia berkata :

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memperbanyak membaca shalawat kepadamu, maka


berapa banyak aku harus bersholawat kepadamu? Nabi menjawab: Semaumu, Aku berkata:
Seperempat. Nabi menjawab: Semaumu, jika kamu tambah, itu lebih baik. Aku berkata:
Setengah. Nabi menjawab: Semaumu, jika kamu tambah, itu lebih baik. Aku berkata: Aku
jadikan seluruh shalawatku untukmu. Nabi menjawab: Kalau begitu segala keprihatinanmu akan
dicukupi, dan dosamu akan terampuni”. (H.R. Imam Tirmidzi, beliau mengatakan: hadits ini
hadits hasan dan shoheh).

Imam Abu Laits as-Samarqandi mengatakan bahwa jika shalawat itu tidak ada pahala selain
mengharapkan syafa’at, maka seharusnya orang berakal sehat tidak akan melupakannya.
Bagaimana tidak, dengan bershalawat dosa diampuni, dan di situ juga ada shalawat dari Allah
SWT, Beliau juga mengatakan bahwa jika kamu ingin mengetahui bahwasanya shalawat kepada
Nabi Muhammad SAW lebih utama dari ibadah yang lain, maka renungkanlah firman Allah

Maka, untuk ibadah selain shalawat, Allah hanya memerintahkan kepada hamba-Nya. Tetapi
untuk shalawat kepada Nabi SAW, Allah terlebih dahulu bershalawat kepada Nabi, kemudian
baru memerintahkan kepada kaum mukminin untuk bershalawat kepadanya. Maka menjadi
sebuah keniscayaan bahwa shalawat kepada Nabi SAW, merupakan ibadah paling utama.

Anda mungkin juga menyukai